Anda di halaman 1dari 23

IV.

METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

BAB - IV

METODE PEMASANGAN
ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

4.1 Umum

Pelaksanaan Pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Operasional

Utama – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dimulai dari

tahap persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan bangunan tower, pekerjaan

arsitektur dan pekerjaan mekanikal elektrik. Sedangkan pekerjaan

arsitektur meliputi pekerjaan exterior. Pada pekerjaan exterior meliputi

pekerjaan Aluminium Composite Panel, Shoft Front, Jendela , Curtain

Wall, Fire Shop, Railling dan waterproofing.

Pada laporan Kerja Praktek ini tidak secara keseluruhan yang akan

dibahas melainkan hanya terbatas pada Metode Pemasangan Alumunium

Composite Panel (ACP) serta Anggaran yang dikeluarka n dalam

pelaksanaan pemasangan ACP tersebut.

Sebelum ditemukannya Aluminium Composite Panel, hampir semua

gedung-gedung perkantoran, apartement serta pusat-pusat perbelanjaan

menggunakan keramik sebagai pelapis dinding tiang kolom dan balok.

Sehingga beban yang dipikul oleh bangunan tersebut menjadi besar

disamping itu pula cost yang dikeluarkan pun cukup besar mulai dari

biaya perawatan, kerusakan yang ditimbulkannya pun cukup besar. Kira

– kira pertengahan abad ke-19, dunia mulai diperkenalkan dengan

IV - 32

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

struktur kolom yaitu struktur baja dan beton bertulang. Penggunaan

sistem ini menyebabkan beban bangunan menjadi terbagi dan juga bisa

menahan beban lebih besar. Sebelumnya struktur bangunan

menggunakan dinding tembok sebagai penyangga keseluruhan beban

bangunan. Akibatnya fungsi dinding sebagai penyangga beban menjadi

hilang. Maka mulailah berkembang alternatif dinding selain tembok

keramik yaitu dengan ditemukannya Aluminium Composit Panel.

Aluminium Composite Panel disebut juga Aluminium Composite

Material (ACM) adalah istilah yang digunakan sec ara luas

menggambarkan panel datar yang terdiri dari inti aluminium n on-berikat

antara dua aluminium lembaran. Aluminium lembaran dap at dilapisi

ngan PVDF atau cat Poliester. ACP memiliki sifat sangat k aku, kuat
de

n ringan. ACP dapat dicat dengan berbagai macam warna,


da dan dapat

diproduksi dalam berbagai macam model dan non-logam meta lik warna

serta pola-pola yang meniru bahan lain, seperti kayu atau marm er. Warna

tidak mengalami perubahan (pudar), walaupun dalam jang ka waktu

tertentu terjadi proses iritasi warna, maka akan terjadi secara merata (tidak

belang-belang).

Di negara-negara Industri baik di Negara Eropa maupun Asia hampir

90% gedung-gedung yang berisiko tinggi, dan pusat perbelanjaan telah

menggunakan Aluminium Composite Panel sebagai pengganti dinding

keramik, bahkan bangunan-bangunan yang sudah lebih dahulu dibangun

IV - 33

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

diganti dengan menggunakan ACP sehingga tampak kelihatan menjadi

baru kembali.

Pada umumnya penggunaan ACP tidak terbatas pada pembangunan

gedung baru melainkan diperuntukan bagi bangunan – bangunan yang

berumur 20 tahun keatas, karena bangunan-bangunan terebut telah

mengalami penurunan atau defleksi akibat beban yang dipikulnya.

Disamping itu pula ACP tidak terbatas pada bangunan eksternal, tetapi

dapat digunakan dalam setiap bentuk seperti partisi, langit-langit palsu dll,

juga banyak digunakan dalam industri signage (Neon sign, Billboard dan

sejenisnya)

Sedangkan pada proyek pembangunan Gedung OperasionalUtama –

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang ber


lantai 16

termasuk basement penggunaan Alumunium Composite Pan


el (ACP)

sebagai bahan pelapis dinding merupakan tekhnologi baru yangnantinya

akan dikembangkan di dalam negeri. Hal ini merupakan tujua n untuk

mengurangi penggunaan keramik bagi bangunan-bangunan tinggi yang

memiliki risiko yang besar.

Sebagai ilustrasi penulis sajikan beberapa contoh berbagai macam warna

di bawah ini.

IV - 34

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.1 Bentuk dan Corak ACP

4.2 Karakteristik ACP

Alu minium Composite Panel memiliki 3 lapisan utama ( 0,5 mm AL + 3

mm PE + 0,5 AL ), kemudian di finish dengan coating PVDF K ynar 500,

dan dilengkapi dengan pengaman anti gores (Plastic Film Protect ion).

Gambar 4.2 Lapisan-lapisan ACP

IV - 35

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Tabel 4.1 : Technical Data


performance Description Technical specifications Remarks
1. Gloss60° 30±5 ASTM D-523-67
2.Hardness Mitsubishi Uni H Min KSD-3520
3. Viscosity Painting cross-hatched No loss ASTM D3359-78
4. Impact 1/2” 1.5kg50cm ASTM D-2794-69
5. Formability Bending ASTM D-3281-73
6.Solvent resistance Rub 100 Min NCCA No.11-18
7. Wear Solution through the sand Wear factor 65 Min ASTM D-968-51

100%RH,100°F Over 300H without a


8.Anti-wetlands ASTM D-2247-68
bubble
The naked eye can not see
9. Antitox ic Magic,24HRSAlcohol wash
changes
10.Anti-w ashing 3%Det,1000F72HImpregnation No impact ASTM D-228
⑴20%HC,18HRS
No bubbles, the naked eye
11.Anti-ch emicals ⑵20%H2SO4,18HRS ASTM D-1308-57
can not see changes
⑶25%NSOH,1HR
5% Salt 100°F By 3000 hours
12.Anti-sa lt spray ⑴Bubble No bubble ASTM B-117-64
⑵Creep Max 1/33” 33 32” ASTM D-1654-74
Undersutting
⑴Color changes By 5000 hours ASTM D-822-60
13.Acceler ated ⑵Save gloss 5NBS,Max ASTM D-2244-68
weathering
⑶Powder 70%MinMinimum limits ASTM D-523-67
Rating 8-10 ASTM D-659-44

Width requirements
Thicness
≤1000 >1000~1500 >1500~2000
>1.60~2.00 -0.20 -0.26 -0.28
>2.00~2.50 -0.25 -0.29 -0.30
>2.50~3.20 -0.30 -0.34 -0.35

Tabel 4.2 Kandungan unsur logam pada ACP


Other
Alloy
Grades Cu Mg Mn Fe Si Zn Ti impurities Al Remarks
state
Single Total
1060 H24 0.05 0.03 0.03 0.35 0.25 0.03 0.03 99.60 Alu
1.0~1.6 Anti-
3003 H24 0.20 0.05 0.7 0.60 0.10 0.15 0.05 0.10 97
rust alu

IV - 36

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Tabel 4.3 Regangan ACP

Sample Thickness Tensile Shear strength


Grades
state (mm) strength ftal fval

0.5~2.9 129.5 75.1


2A11 T42
>2.9~10.0 136.5 78.2
0.5~2.9 171.5 99.5
2A11 T42
>2.9~10.0 185.5 107.6
0.5~2.9 273.0 158.4
7A04 T62
>2.9~10.0 287.0 166.5
0.5~2.9 273.0 158.4
7A09 T62
>2.9~10.0 287.0 166.5

Tabel 4.4 Modulus Elastisitas ACP


Al veneer of gravity standard value
Al veneer physical performance per unit area(N/㎡)
parameters Thickness(mm) qk(N/m2)
Yo ungs 5
mo dulus(Mpa) 0.7×10 2.5 67.5
Po issons ratio 0.33 3.0 81.0
Li near expansion 5

co efficient(1/°C) 2.35×10 4.0 112.0

4.3 Keunggulan Aluminium Composite Panel

Alu minium Composite Panel memiliki keunggulan-keunggulan, a l :

1. Persediaan Terjamin

Sebagai salah satu bahan logam hasil fabrikasi, maka persediaan

aluminium lebih terjamin dari pada kayu yang merupakan produk

alam. Selain itu aluminium terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang.

2. Jenisnya Beragam

Aluminium memiliki kekuatan konstruksi besar, bobotnya ringan dan

lentur, sehingga mudah dibentuk sesuai keperluam. Dari bahan dasar

yang sama bisa dihasilkan produk yang berbeda tergantung pada jenis

campurannya.

IV - 37

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

3. Sudah Tidak Murahan

Dalam perkembangannya kini, tidak ada lagi kesan murah yang

disandang aluminium akibat bobotnya yang ringan dan suara berisik

yang digunakan. Dengan memilih ketebalan yang sesuai, bobot sebuah

pintu aluminium tidak kalah dengan bobot pintu kayu.

4. Muai - Susut Stabil

Aluminium memberikan kestabilan, respon dan pengendalian yang

lebih baik terhadap cuaca. Pada suhu tinggi akibat pemanasan,

aluminium tidak berubah warna. Karakter inilah yang me mbedakan

dengan jenis logam lain.

5. Standar Kualitas Jelas

Pengecekan kualitas aluminium dapat dilakukan dengan pe ngecekan

fisik dan keindahan tampilan. Pengecekan fisik meliputi ketebalan,

kekerasan dan adhesive test.

6. Motif dan daya rekatnya Kuat

Pemberian motif yang beragam menambah tampilan ar tistik dan

variatif. Kecanggihan metode powder coating menambah kekokohan

aluminium karena perekatannya yang kuat.

7. Bebas Rayap, Lapuk & Jamur

Rayap senang pada tempat lembab. dengan memakai aluminium maka

bebas menggunakan bahan ini dibagian bangunan manapun termasuk

kamar mandi.

8. Perbaikan Mudah

IV - 38

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian, dapat diganti hanya pada

bagian yang rusak saja.

9. Harga Relatif Murah

Harga reatif murah karena tidak memerlukan finishing seperti pada

kayu. Ditambah biaya perawatan yang ringan karena cukup dirawat

seperlunya saja. Rajin mengelapnya dengan lap kering akan

menjaganya tetap cemerlang.

10. Simpel & Modern

Tampilan aluminium yang simpel dan bersih jika dipadukan dengan

kaca sangat pas diaplikasikan pada bangunan modern. Untuk tampil

natural pun bisa dengan memilih motif kayu.

4.4 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

1. Pembuatan Gambar Kerja (Shop Drawing).

2. Menentukan volume lembar Aluminium Composit Pannel (A CP).

3. Pembuatan marking pada dinding gedung.

4. Proses Cutting Grooving.

5. Pemasangan Rangka Panel dan Panel.

6. Pemasangan ACP.

4.4.1 Pembuatan Shop Drawing

Tujuannya adalah untuk mengetahui tipe dan tampak setiap permukaan,

detail sambungan, detail pemasangan, detail pertemuan aluminimum

dengan komponen-komponen lainnya yang berhubungan lansung maupun


IV - 39

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

tidak langsung serta kelengkapan ukuran-ukurannya. (Shop drawing

terlampir)

4.4.2 Menentukan Volume Lembar ACP

Menentukan volume bahan yang akan digunakan dilapangan adalah sangat

penting untuk dilakukan karena merupakan suatu kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh kontraktor sehingga tidak terjadi kekurangan atau

kelebihan yang mengakibatkan kerugian baik pada kontraktor maupun

pada owner. Volume bahan dapat ditentukan dengan mel ihat atau

membaca dari Shop Drawing yang telah disediakan owner.

4.4.3 Proses Marking pada Dinding Existing

Pemarkingan adalah proses penandaan pada dinding exist ing yang

tujuannya untuk menentukan posisi dan arah pemasangan rangk a hollow

danposisi dinabol yang akan dipasang. Pemarkingan dilakukan sebelum

dilakukan penggroovingan. Pelaksanaan pemarkingan pada ke tinggian

tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan gondola, jika g edungnya

hanya sampai lantai 5 maka cukup stager saja yang tersusun dari bambu

atau pipa besi. Pemarkingan hanya cukup dilakukan 3 orang saja, 2 orang

menarik benang sedangkan 1 orang menandai.

Alat-alat marking yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Level

b. Meteran

c. Piano wire

IV - 40

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

d. Alat alat bantu seperti benang, tinta dll.

Symbol-simbol yang dipakai marking sama dengan marking pada

jendela.

Berikut ini contoh marking menggunakan piano wire.

Gambar 4.3 Pemasangan Piano Wire pada Proses Pemarki ngan

a b

Gambar 4.4 (a), (b) Proses Pemarkingan sebagai tempat dudukan


braket, paku braket ke tembok existing

IV - 41

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

4.4.4 Pengerjaan Pemasangan Rangka Hollow pada Dinding Existing

Pemasangan rangka hollow dilakukan setelah proses permarkingan selesai.

Pemasangan dilakukan ke arah vertikal dahulu (mullion) dan harus sejajar

satu dengan yang lainnya. Setelah diperiksa kelurusannya, maka mullion

hollow tersebut didynabolt. Selanjutkan dilanjutkan pemasangan

aluminium hollow ke arah horisontal (transom). Seperti dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 4.5 Kerangka Holow dan Plat Siku


pada Dinding Existing

Gambar 4.6 Posisi Kedudukan Plat siku pada


Kerangka Hollow

IV - 42

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.7 (a), (b) contoh Kerangka Hollow ACP


yang dipasang di gedung BMKG

4.4.5 Proses Cuting Grooving

Sebelum dilakukan proses cutting grooving maka dipersiapkan pola potong

terlebih dahulu baik untuk profil aluminium maupun panel danjuga pola

grooving untuk panel komposit. Proses Cutting Grooving adalah poses

pemotongan lapisan polyethilene panel sebagai tempat dimana posisi siku

aluminium diletakkan pada sisi panel yang berfungsi sebagai tempat

mengikat panel dengan kerangka hollow di lapangan. Proses cutting

grooving biasanya dilakukan difabrikasi / workshop harus be rdasarkan

shop drawing yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Proses fabrikasi dan perakitan dikerjakan dengan menggunakan alat /

mesin besar sehingga presisi, rapi, kokoh dan dengan bentuk sambungan

yang sesuai standard toleransi.

IV - 43

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Berikut ini contoh pola Proses Cutting Grooving :

a. Pola Grooving pada Aluminium Composite Panel.

Gambar 4.8 Pola Grooving pada ACP

b. Pola Grooving pada Aluminium Composite membentuk Panel Sudut

Gambar 4.9 Pola Grooving membentuk Panel Sudut

IV - 44

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Keterangan :

Garis putus pada gambar (a) menunjukan posisi yang akan di- grooving

dan akan ditekuk. Gambar (b) adalah bentuk panel yang diinginkan.

Gambar 4.10 Proses Grooving membentuk V

Panel digrooving dengan menggunakan mesin membentuk huru f V, lalu

lapisan inti polyteline dibuang.

c. Proses Tekuk pada Aluminium Composite Panel.

Setelah panel digrooving, kemudian panel ditekuk.

Gambar 4.11 Proses Grooving membentuk sudut Siku

IV - 45

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.12 Visualisasi hasil penggroovingan

4.4.6 Pemasangan Siku Panel


Setelah dilakukan proses grooving maka plate Alumunium pane l tersebut
ditekuk kearah dalam bidang panel. Proses penekukan ini harus dilakukan
dengan ekstra hati-hati dengan menggunakan sisi meja sebaga i malnya.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan siku ke dalam tekuka n dengan
menggunakan rivert sebagai penguat. Siku-siku yang dipas ang pada
aluminium panel berfungsi agar Alumunium panel menjadi kaku, seperti
dapat dilihat pada gambar berikut. Pemasangan siku panel dapat dilakukan
di fabrikasi atau di dalam gedung.

Gambar 4.13 (a) Proses Penekukan, (b) proses pemasangan siku


Aluminium, (c) & d) menghubungkan siku ke panel dengan
peralatan Rivert

IV - 46

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

4.4.7 Pemasangan Alumunium Panel ke Rangka Hollow

Langkah selanjutnya adalah pemasangan Alumunium Composite Panel

yang telah diberi siku ke rangka hollow sebelumnya. Pemasangan ini

harus terpasang tegak lurus dan mengikuti patokan (brach mark). Dalam

pemasangan yang harus diperhatikan adalah penempatan siku agar tidak

saling bertumpukan.

Berikut ini gambar pemasangan rangka.

Gambar 4.14 Pemasangan ACP yang benar

Gambar 4.15 Pemasangan ACP yang salah

IV - 47

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Untuk menghindari terjadinya penumpukan bracket siku maka


pemasangan siku dilakukan secara selang seling (zig-zag) seperti gambar
berikut.

Gambar 4.16 Proses Pemasangan ACP ke


Rangka Hollow

Pada gambar 4.17 tampak tanda panah dengan garis putus ada lah posisi

bracket harus dibuat selang seling dengan panel disebelahnya, demikian

juga untuk panel pada bagian atas dengan panel bagian bawah.

Untuk mempermudah pada saat pembuatan pola grooving setiap panel

diberi nomor yang merupakan kode penempatannya.

Semua unit panel yang sudah terpasang harus dalam keadaan terproteksi

dengan plastik pelindung agar tidak tergores maupun cacat dan kotor.

Material yang sudah terpasang agar selalu dijaga dan dilindungi agar

IV - 48

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

tetap dalam kondisi baik sampai penyerahan ke Pejabat Pembuat

Komitmen.

Pemasangan Alumunium Composite Panel harus dilakukan oleh orang

yang sudah memiliki keahlian pada bidangnya mengingat pekerjaan

ini berhubungan langsung dengan ketinggian serta memiliki risiko yang

cukup tinggi. Pada umumnya pemasangan ACP pada ketinggian 4 lantai

dapat menggunakan scafolding, sedangkan pemasangan diatas

Gambar 4.17 Hubungan antara lubang baut dangan baut pada


ACP dengan Rangka Hollow

10 lantai harus menggunakan peralatan Gondola yang dilengkapi

dengan 2 orang crew. Setiap pekerja harus dilengkapi dengan alat-alat

IV - 49

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

safety seperti safety belt, pelindung kepala untuk menjaga apabila

terjadinya accident.

Gambar 4.18 Pemasangan ACP pada ketinggian diatas 4 lantai

Pamasangan Alumunium Composite Panel pada dimensi bangunan

tertentu misalnya kolom atau balok yang berbentuk lingk aran atau

bentuk siku, maka pemasangannya agak sedikit berbeda. Pada lembaran

panel ACP yang telah digrooving harus dilakukan p encacahan

(pemotongan pada sisi panel yang jaraknya cukup dekat) setelah itu

ditekuk disesuaikan dengan rangka hollow yang melingkari kolom

atau balok. Pencacahan ini dilakukan supaya mempermudah penekukan

sesusai dengan profil kolom atau balok. Pada dasarnya kolom atau

balok yang berbentuk lingkaran pemasangan rangka holownya tidak

membentuk lingkaran melainkan kumpulan potongan – potongan hollow

yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran.

IV - 50

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.19 Bentuk dinding, Balok/Kolom

4.4.8 Pekerjaan Sealant.

Sealant adalah bahan perekat yang kuat digunakan untuk menut up gap

disekeliling panel komposit. Jarak antar gap ± 2.00 cm. Sea lant dapat

bertahan sampai dengan lebih kurang 10 tahun. Material y ang akan

digunakan adalah jenis yang berbahan dasar silicon netral. Sealant jenis ini

baik digunakan untuk permukaan kaca, aluminium maupu n panel

komposit.

Pemasangan sealent seperti dapat dilihat pada gambar 4.19 dan 4.20 harus

dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu

1) Permukaan yang akan dilapisi sealent harus dalam keadaan bersih.

2) Diantara celah (nud) harus diberi busa padat tujuannya adalah agar

sealent yang masuk dapat tertahan busa padat.

IV - 51

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

3) Dari sisi panel yang terpasang harus diberi isolative uk. 2 cm disekitar

bagian yang akan dilalui oleh sealent tujuannya adalah agar bagian

lainnya tidak kena sealent dan rapih.

4) Langkah selanjutnya gunakan sealent sesuai dengan kebutuhan

dilakukan sedikit demi sedikit secara terus menerus. Gunaka kape untuk

meratakan tumpukan sealent, jangan menggunakan jari telunjuk.

5) Jika sudah kering, maka solatif yang menempel dilepas.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.20 Pemberian Sealent pada nud antar sambungan panel composite

IV - 52

http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.21 Proses pemberian Sealent

IV - 53

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(2)
IV. METODE PEMASANGAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

Gambar 4.22 Nad yang lurus dan sealent yang rapi

Gambar 4.23 Bangunan yang sudah dilapisi ACP

IV - 54

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai