Anda di halaman 1dari 7

AKUSTIK RUANG

Fenomena Akustik Dalam Ruang Tertutup

Dalam sebuah ruangan tertutup,jalur perlambatan energi akustik adalah ruangan itu sendiri. oleh karna
itu, pengetahuan tentang fenomena suara yang terjadi dalam ruangan sangat menentukan pada saat di
perlukan pengendalian kondisi mendengar pada ruangan tersebut sesuai dengan fungsinya. Fenomena
suara dalam ruangan dapat di gambarkan pada sketsa berikut

Dari sketsa tersebut, dapat di lihat bahwa pada setiap titik pengamatan atau titik di mana orang
menikmati suara (pendengar)akan di pengaruhi oleh dua komponen suara,yaitu komponen suara
langsung dan komponen suara pantul. Komponen suara langsung adalah komponen suara yang sampai
ke telinga pendengar langsung dari suara sumber. Besarnya energi suara yang sampai ke telinga dari
komponen suara ini di pengaruhi oleh jarak pendengar ke sumber suara dan pengaruh penyerapan
energi oleh udara. Komponen suara pantul merupakan komponen suara yang sampai ke telinga
pendengar setelah suara berinteraksi dengan permukaan ruangan di sekitar pendengar (dinding,lantai
dan langit langit).Total energi yang sampai ke telinga pendengar dalam persepsi pendengar terhadap
suara yang di dengrnya tentu saja akan di pengaruhi kedua komponen itu. Itu sebabnya kedua komponen
suara pantul akan sangat berperan dalam pembentukan persepsi mendengar atau bias juga di sebuutkan
karakteristik akustik permukaan dalam ruangan akan sangat mempengaruhi kondisi dan persepsi
mendengar yang di alami oleh pendengar. Ada dua ekstrim yang berkaitan dengan karakteristikk dan
permukaan dalam ruangan yaitu apabila seluruh permukaan dalam ruangan bersifat sangat menyerap
dan seluruh permukaan dalam ruangan yang bersift sangat memantulkan energi suara yang sampai
kepadanya.Bila permukaan dalam ruangan seluruhnya sangat menyerap,maka komponen suara yang
sampai ke pendengar hanyalah komponen langsung saja dan ruangan yang seperti itu di sebut anechoic
(anechoic chamber) sedangkan dalam ruangan yang seluruh permukaannya bersifat sangat
memantulkan energi maka komponen suara pantul akan jauh lebih dominan di bandingkan komponen
langsungnya dan biasa di sebut ruang dengung (reverberation chamber). Ruangan yang kits gunakan
pada umumnya berada di antara dua ruang ekstrim ini. sesuai dengan fungsinya. Ruang studio rekaman
misalnya lebih mendekati ruang anechoic chamber,sedangkan ruangan yang berdinding luas lebih
menuju ke ruang dengung atau reverberation chamber.

Desain akustik ruangan tertutup pada intinya adalah pengendalian suara langsung dan pantul ini,dengan
cara menentukan karakteristik akustik permukaan dalam ruangan (lantai,dinding dan langit langit) sesui
dengan fugsi ruangannya. Ada ruangan yang karna fungsinya memerlukan lebih banyak karakteristik
gerak(studio,home teatre dll)dan ada yang memerlukan gabungan antara serap dan pantul yang
berimbang (auditorium,ruang kelas dan lain sebagainya).dengan mengkombinasikan beberapa karakter
permukaan rungan seorang desainer akustik dapat menciptakan berbagai macam kondisi mendengar
sesuai dengan fungsi ruangannya yang di wujudkan dalam bentuk barometer akustik ruangan.

Karakteristik akustik ruangan pada umumnya di bedakan atas:

 Bahan penyerap suara (absorber) yaitu permukaan yang terbuat dari matrial yang menyerap
sebagian besar energi suara yang datang padanya. misalnya glasswool,mineralwool,foam. Bisa
berwujud sebagai matrial yang berdiri sendiri atau di gabungkan menjadi sistem absorber (fabric
covered absorber,panel absorber,grid absorber,resonator absorber,perforated absorber,acoustic tiles
dsbg).
 Bahan pemantul suara (reflektor) yaitu permukaan yang terbuat dari matrial yang bersifat
memantulkan sebagian besar energi suara yang datang padanya. Pantulan yang di hasilkan bersifat
spekular (mengikuti kaidah snelius:sudut datang=sudut pantul). Contoh bahan misalnya
keramik,marmer logam,almunium,gypsum board,beton,dsbg.
 Bahan pendifuse/penyebar suara(difusor) yaitu permukaan yang di buat tidak merata secara
akustik yang menyebarkan energi suara yang datang padanya.                                                                                          
(check www.rpginc.com)
Dengan menggunakan kombinasi ketiga jenis matrial tersebut dapat di wujudkan kondisi mendengar
yang di inginkan sesuai dengan fungsinya.
Bila anda ingin membangun sebuah ruangan yang akan di pergunakan untuk kegiatan yang berkaitan
dengan suara maka yang perlu di perhatikan tidak hnya peredam suara namun juga tatanan akustik
dalam ruangan tersebut.

Sound system tidak akan berfungsi secara maksimal apabila tatanan suara dalam ruangan tersebut tidak
di bangun secara baik. Harus di bedakan antara peredam suara dan akustik ruangan. Instalasi peredam
suara di ciptakan agar suara dalam ruangan tidak terdengar keluar ruangan atau sebaliknya suara dari
luar ruangan tidak terdengar sampai ke dalam ruangan. Sedangkan akustik ruangan adalah tatanan
suara dalam ruangan agar suara yang sampai ke pendengar tidak berlebihan dan dapat diterrima secara
proporsional..

Bahan matrial yang di pergunakan untuk instalasi peredam ruangan/suara sangat bervariasi dan dapat di
peroleh di pasaran dengan mudah. Namun yang perlu di perhatikan adalah dikopling mekanik.

5 Prinsip Dasar Peredam Suara/Peredam


Ruangan (Soundproofing)
Bila anda membangun sebuah ruangan yang digunakan untuk aktifitas yang berkaitan dengan suara,
misalnya Home Theater dan studio ataupun ruang rapat/konferensi dan ruang konser, ada 2 hal yang
harus diperhatikan, yang pertama adalah bagaimana membuat ruangan terisolasi secara akustik dari
lingkungan sekitarnya dan yang kedua bagaimana mengkondisikan ruangan agar berkinerja sesuai
dengan fungsinya. Hal pertama sering disebut sebagai insulasi (membuat ruangan kedap suara atau
soundproof), sedangkan yang kedua adalah pengendalian medan akustik ruangan. Kedua hal ini
seringkali tertukar balik bahkan tercampur-campur dalam penyebutannya, sehingga tidak jarang orang
menyebut mineral wool atau glasswool misalnya sebagai bahan kedap suara, dimana seharusnya adalah
bahan penyerap suara. Bila pernyataan mineral wool/glaswool adalah bahan kedap suara benar, bisa
dibayangkan apa yang terjadi bila dinding ruang hanya terbuat dari bahan mineral wool/glasswool saja.
Alih-alih ingin menghalangi suara tidak keluar ruangan, yang terjadi adalah suara keluar ruangan dengan
bebasnya.

Apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin membuat ruangan yang terisolasi secara akustik dari
lingkungannya atau dalam bahasa sehari-hari ruangan yang kedap suara. Ada lima prinsip yang harus
diperhatikan.agar suara system tata suara kita (yang terkadang dibeli dengan dana yang tidak sedikit)
dapat dibunyikan sesuai dengan keinginan kita tanpa harus mendapatkan response (dari tetangga
ataupun keluarga kita sendiri) “ berisik, tolong kecilkan donk” atau bahkan dilempari batu…..

Lima prinsip dasar itu adalah :

1. Massa
2. Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik
3. Absorpsi atau penyerapan suara
4. Resonansi
5. Konduksi
Prinsip  1: Massa
Prinsip massa ini berkaitan dengan perilaku suara sebagai gelombang. Apabila gelombang suara
menumbuk suatu permukaan, maka dia akan menggetarkan permukaan ini. Semakin ringan permukaan,
tentu saja semakin mudah digetarkan oleh gelombang suara dan sebaliknya, seperti halnya kalo anda
mendorong troley kosong akan lebih ringan dibandingkan mendorong troley yang terisi penuh dengan
batu bata. Tentu saja untuk membuat perubahan besar pada kinerja insulasi, perlu perubahan massa
yang besar pula. Secara teoritis, dengan menggandakan massa dinding kita (tanpa rongga udara), akan
meningkatkan kinerja insulasi sebesar 6 dB. Misalnya anda punya dinding drywall gypsum dengan single
stud, maka setiap penambahan layer gypsum akan memberikan tambahan insulasi 4-5 dB.

Prinsip 2: Dekopling Mekanik


Prinsip dekopling ini adalah prinsip yang paling umum dikenal dalam konsep insulasi. Sound clips,
resilient channel, staggered stud, dan double stud adalah beberap contoh aplikasinya. Pada prinsipnya
dekopling mekanik dilakukan untuk menghalangi suara merambat dalam dinding, atau menghalangi
getaran merambat dari permukaan dinding ke permukaan yang lain. Energi suara/getaran akan “hilang”
oleh material lain atau udara yang ada diantara 2 permukaan. Yang seringkali dilupakan, dekopling
mekanik ini merupakan fungsi dari frekuensi suara, karena pada saat kita membuat dekopling, kita
menciptakan system resonansi., sehingga system dinding hanya akan bekerja jauh diatas frekuensi
resonansi itu. Insulasi akan buruk kinerjanya pada frekuensi dibawah ½ oktaf frekuensi resonansi. Jika
anda bisa mengendalikan resonansi ini dengan benar, maka insulasi frekuensi rendah (yang merupakan
problem utama dalam proses insulasi) akan dapat dicapai dengan baik.

Prinsip 3: Absorpsi atau penyerapan energi suara


Penggunaan bahan penyerap suara dengan cara disisipkan dalam system dinding insulasi akan
meningkatkan kinerja insulasi, karena energi suara yang merambat melewati bahan penyerap akan
diubah menjadi energi panas (utk menggetarkan partikel udara yang terperangkap dalam pori2 bahan
penyerap. Bahan penyerap ini juga akan menurunkan frekuensi resonansi system partisi/dinding yang di
dekopling. (Pernahkah anda mencoba meletakkan mineral wool/glasswool didepan center loudspeaker
system Home Theater anda? Coba bandingkan bila anda letakkan di depan subwoofer anda?)

Setelah anda mencoba, maka anda akan memahami, bahwa insulasi atau soundproofing tidak ditentukan
semata oleh bahan penyerap apa yang diisikan dalam dinding anda. Jika anda menggunakan dinding
sandwich konvensional (kedua permukaan dihubungkan oleh stud dan anda isi celah diantaranya dengan
bahan penyerap suara, suara akan tetap dapat lewat melalui stud tanpa harus melalui bahan penyerap
suara. Jadi bahan penyerap hanya akan efektif bila ada dekopling.

Prinsip 4: Resonansi
Prinsip ini bekerja bertentangan dengan prinsip 1, 2, dan 3, karena resonansi bersifat memudahkan
terjadinya getaran. Bila getaran terjadi pada frekuensi yang sama dengan frekuensi resonansi system
dinding anda, maka energi suara akan dengan mudah menembus dinding anda (seberapa tebal dan
beratpun dinding anda). Ada 2 cara untuk mengendalikan resonansi ini:
 Redam resonansinya, sehingga amplituda energi yang sampai sisi lain dinding akan sangat
berkurang. Anda dapat menggunakan visco-elastic damping compund, tapi jangan gunakan Mass
Loaded Vinyl.
 Tekan frekuensi resonansi serendah mungkin dengan prinsip 1, 2 dan 3.
Prinsip 5: Konduksi
Ingat bahwa suara adalah gelombang mekanik, sehingga apabila dinding anda terhubung secara
mekanik kedua sisinya, maka suara akan dengan mudah merambat dari satu sisi ke sisi lainnya. Untuk
mengendalikannya tentu saja ada harus memotong hubungan mekanis antara sisi satu dengan sisi yang
lain, misalnya dengan dilatasi antar sisi, menyisipkan bahan lain yang memiliki karakter isolasi lebih tinggi
(beda Impedansi Akustik atau tahanan akustik), menggunakan studs dengan cara zigzag, dsb. Konduksi
ini juga yang seringkali menyumbangkan problem flangking suara antar ruang. (Itu sebabnya pemberian
dekopling/dilatasi pada lantai dan langit-langit juga penting.

Sudahkan ruangan theater atau studio anda mempertimbangkan hal diatas?

Jika belum maka anda dapat melakukan hal ini untuk meningkatkan kinerja insulasi partisi atau dinding
anda:

 Tambahkan massa partisi anda


 Berikan dekopling mekanik pada partisi/dinding anda bila belum ada
 Tambahkan bahan penyerap suara
 Tambahkan damping mekanik pada sistem partisi/dinding anda

Bahan Kedap Suara vs Bahan Penyerap


Suara
Salah satu keywords yang sering digunakan oleh internet user dan membawa mereka mampir ke Blog
saya adalah Bahan Penyerap Suara dan Bahan Kedap Suara.  Dalam bahasa sehari hari tampaknya
kedua istilah tersebut mewakili istilah yang sama, yaitu material yang digunakan untuk membuat ruangan
menjadi sunyi. Sedangkan dalam istilah akustik, kedua istilah menunjukkan fungsi yang berbeda.

Bahan kedap suara atau Sound Proofing Material secara fungsional digunakan untuk menghalangi energi
suara keluar ruangan atau masuk ke ruangan. Bahan ini diperlukan untuk ruangan-ruangan yang
fungsinya tidak boleh diganggu oleh bising dari luar ruangan (misalnya studio rekaman, studio TV, ruang
konser, dsb) atau yang fungsinya menghasilkan suara dengan energi yang besar sehingga tidak
diinginkan untuk mengganggu mereka yang berada di luar ruangan (ruang Home Theater, ruang Drum,
dsb). Ciri utama bahan ini tentu saja tidak boleh menjadi penghantar energi suara (mekanik) yang baik
atau dengan kata lain tidak mudah bergetar bila terpapar energi akustik (suara) atau mengubah energi
suara tersebut menjadi energi bentuk lain saat melintasinya, atau dengan kata lain sesedikit mungkin
meloloskan energi suara yang melewatinya. Kinerja bahan kedap suara ini akan dipengaruhi oleh
frekuensi suara yang memaparinya, dalam artian sebuah bahan dengan ketebalan tertentu akan menjadi
bahan kedap suara yang baik di frekuensi tinggi tetapi buruk pada frekuensi rendah, atau sebaliknya.
Kalau dibayangkan sebagai sebuah ember, bahan kedap suara adalah ibarat dinding ember yang tidak
memiliki kebocoran (air tetap tinggal di dalam ember). Penggunaan bahan ini adalah untuk kebutuhan
orang yang berada dalam ruangan sekaligus yang berada di luar ruangan. Besaran akustik yang mewakili
kinerja bahan ini adalah Rugi-rugi Transmisi atau Transmission Loss (TL, fungsi frekuensi) dan terkadang
diwakili oleh besaran angka tunggal Sound Transmission Classs (STC), atau besaran lain yang sejenis
misalnya Rw. Semakin tinggi STC, pada umumnya semakin baik bahan tersebut bekerja menahan energi
suara (dengan catatan, spektrum TL nya perlu diperhatikan, karena STC hanya dihitung berdasarkan
frekuensi 125 – 4000 Hz, sehingga tidak menunjukkan kinerja di luar range frekuensi tersebut).

Bahan penyerap suara atau Sound Absorbing Material berfungsi untuk mengambil energi suara yang
berlebihan di dalam ruangan. Target utamanya adalah, energi pantulan dalam ruangan dikurangi sesuai
dengan kebutuhan. Bahan ini digunakan apabila ruangan diinginkan untuk memiliki level waktu dengung
sesuai dengan kebutuhan atau ruangan yang diinginkan untuk tidak memiliki energi pantulan yang besar
(misalnya studio musik, ruang home theater, ruang bioskop, ruang kelas, ruang seminar, ruang rawat
inap, kamar hotel, dsb). Ada berbagai tipe bahan ini, misalnya tipe bahan berpori (untuk suara dengan
frekuensi menengah sampai tinggi), tipe panel (frekuensi menengah-rendah), tipe resonator (frekuensi
rendah), tipe perforasi mikro (frekuensi tertentu). Penggunaan bahan ini semata untuk kebutuhan
pengguna di dalam ruangan, agar mendapatkan medan suara sesuai dengan fungsi ruang (misalnya
ruang biosk0p harus memiliki permukaan penyerap yang dominan karena diharapkan pengguna
mendengarkan suara langsung saja dari loudspeaker terpasang, sedangkan ruang konser simphony
memerlukan bahan penyerap sesedikit mungkin karena diharapkan energi suara dari panggung bertahan
selama mungkin tanpa mengurangi intelligibilitynya).  Besaran yang digunakan untuk menunjukkan
kinerja bahan ini adalah koefisien absorbsi (alpha), yang memiliki nilai 0- 1, 0 menunjukkan tidak ada
energi suara yang diambil oleh bahan, sedangkan 1 menunjukkan seluruh energi suara yang datang ke
permukaan bahan akan diambil seluruhnya dan tidak dikembalikan ke ruangan. Bahan yang ada di
pasaran memiliki alpha antara 0 dan 1 (fungsi frekuensi tentu saja). Bahan penyerap suara tidak mungkin
berdiri sendiri sebagai bahan kedap suara, tetapi bisa dikombinasikan dengan bahan kedap suara untuk
meningkatkan kinerja kedap suara, yaitu dalam sistem material multi lapisan (sandwich panel), misalnya
double gypsum-double gypsum bisa ditingkatkan kinerja kedapnya dengan menyisipkan rockwool
diantara kedua lapisan sehingga menjadi double gypsum-rockwool-rongga udara-double gypsum.

Jadi, kedua jenis bahan akustik tersebut dalam tataran praktisnya digunakan secara bersama-sama,
sesuai dengan fungsinya masing-masing, untuk membentuk ruang akustik dengan berbagai fungsinya.
contoh: Untuk ruang studio diperlukan sejumlah besar permukaan penyerap suara, sekaligus selubung
kedap suara, ruang konser memerlukan sedikit bahan penyerap suara tetapi memerlukan  selubung
kedap suara yang sangat baik.

note: perlu diingat bahwa dalam sebuah ruangan, kinerja kedap tidak hanya dibebankan kepada salah
satu komponen penyusun ruang saja, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh penyusun ruangan (dinding,
langit-langit dan lantai) karena suara bisa merambat lewat seluruh komponen penyusun ruang tersebut.
Suara bisa bocor lewat dinding, lantai maupun langit-langit. Ingat, sekecil apapun lubang pada ember,
akan menyebabkan air keluar dari ember tersebut alias bocor

(Joko Sarwono)
Micro Perforated Panel
Micro Perforated Panel (MPP) adalah sebuah elemen penyerap energi suara jenis baru. Fungsi
utamanya adalah menyerap energi suara yang datang ke permukaannya. Elemen akustik ini merupakan
alternatif elemen penyerap suara yang terbuat dari material berpori. MPP berbentuk lembaran tipis yang
memiliki lubang-lubang kecil di permukaannya. Ketebalan plat tipis ini pada umumnya dalam range 0.5 –
2 mm, dengan luasan total lubang pada umumnya berkisar 0.5 – 2 % dari luas total plat, tergantung dari
aplikasinya.
Dimensi lubang pada MPP tidak lebih dari 1 mm, dengan ukuran umum di range 0.05 – 0.5 mm, yang
dibuat dengan proses microperforasi.

Anda mungkin juga menyukai