Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

PERENCANAAN LAPANGAN TENIS INDOOR DENGAN


KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA
BERBENTUK PELANA

Novi Futri Srinovatawati 1, Yusep Ramdani ST.,M.T. 2, Agus Widodo IR.,M.M. 2,


Empung IR.,M.T. 2
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Siliwangi
Jalan Siliwangi No. 24, Tasikmalaya, Indonesia

ABSTRAK
Lapangan tenis indoor baiknya direncanakan dengan baik dan dengan perhitungan
yang benar. Karena bangunan tersebut dipakai sebagai tempat olahraga dan untuk jangka
waktu yang lama, bangunan yang dihasilkan juga harus aman kuat dan sesuai dengan
peraturan.
Tugas akhir ini membahas tentang perencanaan struktur lapangan tenis indoor
dengan bentang 36 m dan panjang bangunan 54 m menggunakan konstruksi baja.
Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 v.14 untuk perhitungan
portal, balok dan kolom. Dengan lingkup bahasan meliputi perencanaan struktur atas dan
struktur bawah.
Berdasarkan dari perhitungan, dapat disimpulkan bahwa perencanaan lapangan
tenis indoor dengan bentang 36 m dan panjang bangunan 54 m dapat menggunakan struktur
profil baja IWF 700.300.13.24 untuk struktur kolom dan IWF 400.200.8.13 untuk struktur
balok, sedangkan untuk gording digunakan profil baja Light Lip Channel C 150.50.20.2,3
Kata kunci : Lapangan tenis indoor, Struktur, Baja.

1Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Sipil, FT, Unsil


2Dosen Jurusan Teknik Sipil, FT, Unsil

Dosen Pembimbing I Tugas Akhir

Dosen Pembimbing II Tugas Akhir

1
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

ABSTRACT

Indoor tennis court should be planned well with the correct calculation, because the
building is used as a sport venue and for a long time. The building just be safety, strong and
as according to with the regulation.
This thesis disscuss about planning a indoor tennis court using steel construction with
wide 36 m and 54 m. Processing the data were analyzed by using the SAP program for
calculation of portal,beams and columns. With discussion include planning upper structure
and lower structure.
Base on the calculation can be concluded the planning indoor tennis court with wide
36 m and 54 m can use structural steel profile IWF 700.300.13.24 for columns structure, and
IWF 400.200.8.13 for beams structure and for gording use steel profile Light Lip Channel C
150.50.20.2,3.
Keywords : Indoor tennis court, Structure, Steel.
.
1. PENDAHULUAN sampai kerangka gedung dan jembatan
menggunakan baja.Eksploitasi besi baja
Baja adalah paduan logam yang menduduki peringkat pertama di antara
tersusun dari besi sebagai unsur utama dan barang tambang logam dan produknya
karbon sebagai unsur penguat, unsur melingkupi hampir 95 persen dari produk
karbon inilah yang banyak berperan dalam barang berbahan logam.
peningkatan performan, perlakuan panas
dapat mengubah sifat baja dari lunak 2. LANDASAN TEORI
seperti kawat menjadi keras seperti a. Beban Mati/Dead Load
pisau.Sifat Baja mempunyai kekuatan
yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan qx = q . sin a…………(2.1)
tarik maupun tekan dan oleh karena
itu bajamenjadi elemen struktur qy = q . cos a ……….(2.2)
yang memiliki batasan sempurna
yang akan menahan beban jenis Momen maksimum akibat beban mati :
tarik aksial, tekan aksial, dan
lentur dengan fasilitas yang hampir sama Mx = 1/8 . qx . (l)2….(2.3)
pada konstruksi (struktur) nya.
My = 1/8 .qy . (l)2 ….(2.4)
Pembangunan gedung olahraga tenis
indoor,umumnya struktur bangunannya b. Beban Hidup/Live Load
menggunakan material baja. Hal ini karena
kebutuhan jarak antar kolom yang jauh, Px = P . sin a……….(2.5)
sedangkan tidak memungkinkan adanya
kolom di tengah bentang.Selain itu atap Py = P . cos a……….(2.6)
yang di gunakan biasanya merupakan atap
metal. Baja juga merupakan bahan dasar Momen maksimum akibat beban
vital untuk industry, semua segmen hidup
kehidupan, mulai dari peralatan dapur,
transportasi, generator pembangkit listrik, Mx = 1/4 . Px . l …….(2.7)
2
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

My = 1/4 . Py . l….…(2.8) h. Sambungan

c. Beban Angin Ab= .π. ……..(2.19)

 Angin Tekan
……..(2.20)
Wtekan= .W.r (2.9)
i. Tiang Pancang
M tekan .…(2.10)
……..(2.21)
 Angin Hisap
3. METODE PENELITIAN
Wtekan = - 0,4 .W.r………...(2.11) Dalam Tugas Akhir ini, penulis
mencoba untuk merencanakan lapangan
Mtekan ………….(2.12) tenis indoor dengan konstrukdi rangka atap
baja berbentuk pelana. Data-data yang
d. Kontrol Tegangan dan Lendutan diperlukan dalam perencanaan diperoleh
 Terhadap Beban Tetap dengan cara library research, dimana
penulis memperoleh data dari bahan-bahan
referensi seperti buku, diktat kuliah,
dokumen perencanaan proyek, dan
…….(2.13) referensi lain yang berkaitan dengan topik
yang akan penulis bahas. Metode analisa
 Terhadap Beban Sementara struktur lapangan tenis indoor dengan
menggunakan SAP 2000 V.14.
Mutu bahan yang digunakan yaitu :
Mutu beton (f’c) = 250 kg/cm2
(2.14) Mutu tulangan polos (fy)= 2400 kg/cm2
Tegangan Ijin Baja = 1600 kg/cm2
e. Kontrol Balok Pembebanan yang diperhitungkan pada
perencanaan struktur lapangan tenis indoor
Wx = Mmax / ………..(2.15) secara garis besar adalah beban mati,
beban hidup, beban angin, dan beban
f. Kontrol Kolom gempa.
Lk = 0,7 x H………..(2.16) Peraturan yang menjadi pedoman
perencanaan dalam Tugas Akhir ini adalah
rmin ≥ ………..(2.17) sebagai berikut :
• SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara
g. Base Plate Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung.
• SNI 03-1726-1989 tentang Tata Cara
……..(2.18) Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Rumah dan Gedung atau
penggantinya.

3
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

• SNI 03-1727-1989 tentang Berat  Gording : Light Lip Channel profil baja
Sendiri Bahan Bangunan. C 150.50.20.2,3
 Ikatan Angin : 16 mm
Bagan alur perencanaan diperlihatkan
pada Gambar 1.  Trackstang : 16 mm
 Balok : IWF 400.200.8.13
MULAI  Kolom : IWF 700.300.13.24

b. Perhitungan Berat Struktur


Asumsi Data Perhitungan berat struktur digunakan
sebagai beban gempa yang akan bekerja
pada bangunan. Berat struktur didapat dari
output SAP 2000 v.14
Import Gambar dari AutoCad
Tabel 1. Rekapitulasi berat struktur
Tidak perlantai
Tentukan Beban Konstruksi Wi ( kg ) hi ( kg ) Wi. hi

H (W) 6656 12 79872

Masukan Kombinasi Pembebanan


∑W 6656 ∑ W.h 79872

Analisa Model
Lokasi = Ciamis( wilayah gempa zona 4)
SAP 2000 v.14
Struktur di atas tanah sedang
Ya
I = 1
Output Gaya Batang dan Gaya Dalam
R = 5,6
3

Check Desain Struktur T = 0,085.H . 4


3
4
= 0,085.12
SELESAI
= 0,55
Didapat,
Gambar 1. Diagram alur perencanaan
0.42
C =
4. HASIL DAN PEMBAHASAN T (untuk tanah sedang)
a. Perencanaan Awal Struktur 0,42
C =  0,76
Perencanaan struktur lapangan tenis 0,55
indoor yang kuat dan aman harus
berdasarkan kebutuhan tata ruang dan C .I
V = .Wt
desain secara arsitektural tentang lapangan R
tenis indoor. Hal ini dilakukan agar adanya
0,76.1
kesesuaian antara elemen struktur yang = .6656
direncanakan dan fungsinya. Berikut ini 5,6
adalah data teknis perencanaan : = 903,31 kg
4
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

Perhitungan beban gempa ekivalen untuk


joint pada portal
Untuk joint H( F)

W .H 79872
F = .V = .903,31
 W .h 79872

= 903,31 kg
c. Perhitungan Momen
Kombinansi pembebanan dijabarkan sebagai
berikut :
1) 1,4 D Gambar 4. Shearing Force Diagram
2) 1,2D + 1,6L
Tabel 2 Hitungan Gaya Dalam
3) 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kanan
4) 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan
5) 1,2D + 0,5L + 0,8 Angin Kiri
6) 1,2D + 0,5L - 0,8 Angin Kanan

d. Perhitungan Balok

 Terhadap momen tekanan (Wx)


Mmax = -5459,01kgm
= 545901 kgcm (output SAP)
Wx =
Profil baja I WF 400.200.8.13 dengan harga
Gambar 2. Struktur Tenis Indoor Wx hitung = cm3< Wx rencana = 1190 cm3,
maka profil baja ini dapat digunakan.....ok!
Kuda-kuda yang direncanakan
menggunakan I WF 400.200.8.13
 Cek profil berubah bentuk atau tidak

Gambar 3. Bending Momen Diagram Penampang tidak berubah bentuk

5
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

e. Perhitungan Kolom  Kontrol tegangan yang timbul

 Dari hasil analisa SAP didapatkan Pu


kolom sebesar 2563,44 kg F = a . b = 80 . 40 = 3200 cm2
 Dimana nilai kc pada kolom dengan asumsi Wn = 1/6 . a2 . b = 1/6 . 802.40 = 42666,67
ujung jepit sendi : 0,7 cm2
 Tinggi kolom = 12 m = 1200 cm
 Lk = 0,7 x 1200 = 840 cm
rmin ≥  Angker baut
Angker baut yang digunakan sebanyak 4
 Mencari luas bruto minimum : buah
Min Ag = Akibat beban gaya geser tiap baut memikul
Nilai berdasarkan nilai : beban

Diameter angker baut


Karena nilai > 1,2 maka nilai = 1,25 d= =

Maka nilai Ag = Ambil baut ø19 mm sebanyak 4 buah


Kolom yang direncanakan menggunakan Fgs= 4 . ¼ . . d2
I WF 700.300.13.24 = 4 . 0,25 . 3,14 . (1,9)2
= 11,3354 cm2
 Kontrol penampang :

1. Cek kelangsingan penampang


Pelat sayap
g. Sambungan

 Pertemuan balok dan kolom


=
..............OK
Pelat badan

= 237
..............OK 237
Tegangan ideal baut
f. Perencanaan Base Plate
.
 Gaya normal dengan gaya hitung yang
terjadi adalah : = …ok
DA = 8040,31 kg(output SAP)
 Sambungan di titik buhul
NA = 8210,22 kg(output SAP)
Mmax = 12109,2 kgm = 1210920
kgcm(output SAP)

Ukuran base plate ditaksir 80 cm x 40 cm


dan tebal = 12 mm = 1,2 cm
6
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

 Perhitungan las pelat balok

Tebal las ditaksir a = 4 mm = 0,4 cm


Panjang las (lbr) = 100 cm
126,61
MC = 3113,55 kgm(output SAP)
Ln = lbr – 3a = 100 – (3 . 0,4) =98,8 cm
126,61 e = 1/3 . h + ¼ . 0,4 .
Tegangan ideal baut = 1/3 . 63,85 + ¼ . 0,4 .
= 21,42 cm
D=
D = N = D sin 45o
= sin 45o = 10278,3 kg
 Perhitungan sambungan balok miring

Kontrol :

h. Perhitungan Tiang Pancang


78,96
Adapun spesifikasi dari tiang pancang
78,96
tersebut adalah:
Tegangan ideal baut
.  Mutu beton (f’c) = 25 Mpa
 Mutu baja (fy) = 400 Mpa
 Ukuran = 3∆32 cm
 Luas penampang = 443,40 cm2
 Keliling = 96 cm
 Perhitungan las pelat kolom
 Daya Dukung Tiang Pancang
Tebal las ditaksir a = 4 mm = 0,4 cm
Panjang las (lbr) = 36 cm  Tegangan tekan beton yang diijinkan yaitu:
P = N balok = 2563,44 kg(output SAP)  σb = 0,33 . f’c ; f’c =25 Mpa = 250 kg/cm2
Beban ditahan oleh las kiri dan las kanan,  σb = 0,33 . 250 = 82,5 kg/cm2
masing-masing sebesar P kiri dan P kanan,  Ptiang = σb . Atiang
dimana :  Ptiang = 82,5 . 443,40 = 36580,5 kg = 36,58 t
Pki = Pka = ½ . P = ½ . 2563,44= 1281,72 kg
Ln = lbr – 3a = 36 – (3 . 0,4) = 34,8 cm
D= Pki . sin 45o = 1281,72 sin 45o = 906,31 kg

Kontrol :
Ptiang = 33809,2 kg = 33,80 t

Ptiang Sehingga daya dukung yang menentukan


adalah daya dukung berdasrkan data sondir
33,80 t ~ 34 t.
7
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

 Menentukan Jumlah Tiang Pancang tijin = 0,65 = 0,65 = 10,28


2
kg/cm
Untuk menentukan jumlah tiang pancang
yang dibutuhkan digunakan rumus acuan t =
sebagai berikut:

Beban maksimum yang diterima pondasi t=


adalah :
= 33,34 t/m2
∑Pv = 186,017 t
= 3,334 kg/cm2 < 10,28 kg/cm2.............ok!
 Y = mx + c
0,9 = m.1,35 + 0 5. Kesimpulan dan Saran
mx = 1,35/0,90
mx = 1,50 tm  Kesimpulan
 X = my + c
1,35 = m.0,9 + 0 Berdasarkan hasil perencanaan dan
my = 0,90/1,35 pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
my = 0,67 tm ditarik beberapa kesimpulan:

Xmaks = 90 cm = 0,9 m 1. Baja merupakan salah satu bahan yang


sering digunakan untuk bangunan struktur,
diantaranya bangunan Lapangan Tenis
Ymaks = 45 cm = 0,45 m
Indoor. Baja cocok digunakan untuk
bangunan yang memiliki jarak antar kolom
n=6 yang cukup jauh dan tidak memungkinkan
adanya kolom di tengah bentang.
∑x2 = 2x2+ 2x2 2. Profil baja yang digunakan dalam
= 2 (0,902) + 2 (0,902) perencanaan ini adalah baja I WF
700.300.13.24 untuk struktur kolom dan I
= 3,24 m2 WF 400.200.8.13 untuk struktur balok,
sedangkan untuk gording digunakan profil
∑y2 = 3y2 + 3y2 baja Light Lip Channel C 150.50.20.2,3.
= 3 (0,452) + 3 (0,452) 3. Keadaan tanah setempat dengan kategori
tanah sedang dan daya dukung tanah tidak
=1,21 m2 begitu baik maka pondasi yang digunakan
adalah pondasi tiang pancang. Kedalaman
Pmax + + pondasi adalah 12 meter, ukuran pondasi
tiang pancang berbentuk segitiga sama sisi
yaitu 32cm.
Pmax + +
 Saran
Pmax = 31,75 t < Ptiang= 33,80 t ........OK 1. Pada pembangunan lapangan tenis indoor
 Kontrol Terhadap Geser Pons ini seluruh material harus benar-benar
disesuaikan dengan hasil perencanaan yang
Karena kolom tidak tertumpu pada pile, maka ada.
P yang diperhitungkan adalah P kolom. 2. Dalam melakukan input data perencanaan
menggunakan program SAP 2000 versi 16,
P = 186,017 t harus benar-benar dilakukan perhitungan
beban yang benar.
h = 0,9 m
8
JURNAL TUGAS AKHIR | 2016

3. Untuk merealisasikan hasil perhitungan


dengan di lapangan maka diperlukan
pengawasan yang baik, agar setiap
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai mutu,
waktu dan biaya yang direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Asroni Ali, 2010, Kolom, Fondasi dan Balok


Beton Bertulang, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Departemen Pekerjaan Umum, (1984).
Peraturan Perencanaan
Bangunan Baja Indonesia,
Bandung: Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum, (1984). Tata
Cara Perencanaan Struktur Baja
untuk Bangunan Gedung,
Bandung : Standar Nasional
Indonesia.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk Gedung,
Bandung : Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan.
Gunawan Rudy, Ir, 1988, Tabel Profil
Konstruksi Baja, Yogyakarta :
Kanisius.
Jati Kusuma Bayu, 2014, Laporan Tugas
Akhir Perencanaan Konstruksi
Baja Untuk Hanggar Pesawat
Latih (Cessna 172), Universitas
Siliwangi, Tasikmalaya.
Setiawan Agus, 2008, Perencanaan Struktur
Baja dengan Metode LFRD,
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai