Anda di halaman 1dari 21

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Urusan : 1.17 Kebudayaan


Organisasi : 1.17.004 Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta
Program : 1.17.04 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebudayaan
Kegiatan : 1.17.04.001 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rincian Kegiatan : Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari
Tahun Anggaran : 2017
Lokasi Kegiatan : Provinsi DKI Jakarta
Sumber dana : APBD DKI Jakarta
Waktu Pelaksanaan : 7 bulan kalender

I. PENJELASAN UMUM

I.1 DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dokumen pelaksanaan pekerjaan terdiri atas gambar-gambar kerja, spesifikasi


teknis dan uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan,sebagai dokumen persyaratan
teknis yang bersama-sama dengan dokumen persyaratan umum dan administrasi
digunakan sebagai dokumen pelelangan dalam proses pelelangan atau penyedia
barang / jasa.

I.2 PERUBAHAN DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam proses pemilihan penyedia barang / jasa bila terjadi perubahan perubahan
atas dokumen pelaksanaan pekerjaan dimaksud, harus dituangkan kedalam Berita
Acara Hasil Aanwizjing dan Peninjauan Lapangan dan disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen / Pengguna Anggaran sebagai dokumen yang sah untuk
melakukan proses penawaran harga bagi para penyedia barang / jasa dan
pembuatan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) bagi panitia pengadaan barang / jasa.

I.3 SPESIFIKASI TEKNIS (BESTEK)

Spesifikasi teknis yang berupa syarat syarat teknis pekerjaan (Bestek) ini
merupakan penjelasan secara teknis dari gambar-gambar kerja yang ada dan
sekaligus sebagai pedoman dalam menyusun uraian pekerjaan akan dilaksanakan,
sehingga konsistensi dan keterikatan antar dokumen dokumen dimaksud satu
sama lain harus terjaga / terjamin.

I.4 VERIFIKASI DOKUME PELAKSANAAN PEKERJAAN

Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan setelah adanya SPK / Kontrak kepada


penyedia jasa yang ditetapkan harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap
dokumen pelaksanaan pekerjaan sebelum melakukan pengukuran / pematokan
dalam upaya menerapkan dilapangan, apabila masih terjadi ketidaksesuaian antar
dokumen dilakukan penyesuaian kembali agar seluruh dokumen tetap konsisten

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 1


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dan mengikat satu sama lain dan disahkan oleh Kepala Seksi Perencanaan
sebagai panduan untuk pekerjaan dilapangan

II. PENJELASAN TEKNIS

Bestek Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari

II.1. LINGKUP PEKERJAAN PADA BANGUNAN BLOK A/BLOK B/


BLOK C

II.1.1. Pekerjaan Penggantian Angkur


II.1.2. Pekerjaan Penggantian Balok Lantai/Kuda-kuda
II.1.3. Pekerjaan Pemasangan Zingkalum Pada Atap
II.1.4. Pekerjaan Penggantian Slot pada jendela
II.1.5. Pekerjaan Pemasangan grendel pada jendela
II.1.6. Pekerjaan Penggantian Engsel pada pintu dan jendela
II.1.7. Pekerjaan Penggantian Kusen Jendela
II.1.8. Pekerjaan Penggantian Kunci Tanam
II.1.9. Pekerjaan Mendempul dan Menggosok Bidang Kayu
II.1.10. Pekerjaan Pengecatan Bidang Kayu Lama
II.1.11. Pekerjaan Pembongkaran dan Penggantian Papan Lantai Kayu
II.1.12. Pekerjaan Pembongkaran Plesteran Dinding
II.1.13. Pekerjaan Plesteran Dinding
II.1.14. Pekerjaan Acian
II.1.15. Pekerjaan Pengecatan Interior Tembok Lama
II.1.16. Pekerjaan Pengecatan Exterior Tambok Lama
II.1.17. Pekerjaan Pelaburan Bidang Kayu dengan Politur
II.1.18. Pekerjaan Pembongkaran dan Penggantian Kuda-Kuda/Gording/Balok
II.1.19. Pekerjaan Pembongkaran Genteng
II.1.20. Pekerjaan Pasang Atap Genteng
II.1.21. Pekerjaan Pembongkaran dan Penggantian Rangka Atap/Reng/Kaso
II.1.22. Pekerjaan Pemasangan Nok Genteng
II.1.23. Pekerjaan Membuat Pondasi Beton Bertulang

II.2. PELAKSANAAN PEKERJAAN

II.2.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

Foto Proyek
Setiap jenis kegiatan harus dibuatkan foto visual kegiatan dengan camera
digital tanpa film, 4 (empat) phase yaitu dalam keadaan 0%-25%-50%-
75%-100% dengan posisi pengambilan yang tetap dan harus disusun
dengan urutan yang benar sehingga akan tergambar jelas semua hasil-
hasil pekerjaan. Foto kegiatan dibuat rangkap tiga (3 set), 1 set untuk
dokumen Pejabat pembuat komitmen (PPK) sebagai penanggung jawab
pelaksana kegiatan, 1 set untuk dokumen pengawasan dan 1 set untuk
pemborong pelaksana yang akan digunakan sebagai lampiran pada saat
tiap-tiap pengajuan tahapan tagihan (Termijn).

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 2


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

II.2.2 PEKERJAAN PERSIAPAN

II.2.2.1 Penyediaan Listrik dan Air Untuk Bekerja

Listrik untuk bekerja harus disediakan oleh pelaksana


pekerjaan/kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sesuai
kebutuhan penerangan dan alat bantu kerja. Penggunaan diesel
untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan konsultan
pengawas/staf teknis Dinas.

II.2.2.2 Pekerjaan Bongkaran

Pekerjaan bongkaran dan pembersihan lapangan dilakukan


untuk mempermudah pelaksana pekerjaan/kontraktor melakukan
untuk menerapkan pola rencana gambar pada kondisi di
lapangan dan agar tidak menggangu aktivitas Pekerjaan di lokasi
pekerjaan. Bongkaran hal seperti genteng dan rangka atap
maupun papan lantai kayu yang masih bisa dipakai harus dipilah
dan disortir untuk di pakai kembali. Hal bongkaran apa bila ada
kerusakan atau pecah maka pelaksana pekerjaan/kontraktor
harus mengganti dengan anggaran biaya sendiri, karena hal
tersebut tidak dianggarkan dalam rencana anggaran.

II.2.2.3 Perancah/scaffolding

Penggunaan perancah / scaffolding sebagai alat bantu untuk


mempermudah pelaksana kegiatan dalam melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang sulit digapai dengan tangan. Dalam pelaksanaan
seting perancah scaffolding harus ditangani dengan tenaga ahli
yang di lengkapi dengan perlengkapan sefety untuk menjaga hal
hal insiden kecil maupun insiden besar, dan apa bila terjadi
dengan insiden kecil atau insiden besar pelaksana harus
bertanggung jawab sebagai pelaksana konstruksi,maka
pelaksana harus memperhatikan tentang keselamatan kerja.

II.2.2.4 Pekerjaan Angkutan ex bongkaran.

Semua sampah ex bongkaran dan pembersihan lapangan di


angkut keluar lokasi dengan menggunakan truck keluar lokasi
pekerjaan. Pengeluaran sampah maupun hasil bongkaran akan
di kontrol oleh pihak konsultan terlebih dahulu. Pelaksana
pekerjaan harus lapor setiap membuang hasil bongkaran atau
sampah ke Pihak Konsultan atau User UP. Museum Kebaharian
Jakarta dan melampirkan surat berita acara pengeluaran hasil
Bongkaran atau sampah

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 3


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

III. KONSERVASI MUSEUM BLOK A / BLOK B DAN BLOK C


3.1 Pekerjaan Pengupasan Plesteran
Pekerjaan Pengupasan Plesteran Yang Rusak meliputi dinding luar dan dalam :

1. Plesteran yang kosong/rusak dikupas sampai dengan pasangan bata


2. Pengupasan dilakukan dengan hati-hati dan tidak diperkenankan menggunakan
palu bodem.
3. Pada waktu pengupasan diperhatian jangan sampai merusak plesteran
sekitar yang masih kuat / baik.

3.2 Pekerjaan perbaikan plesteran


Setelah pengupasan dirapikan dilakukan plesteran secara bertahap dengan MU
301 (untuk plesteran) dengan methode sebagai berikut:

1. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran dan minyak yang dapat
mengurangi daya rekat adukan,
2. Pasang petunjuk yang cukup seperti kepala plesteran, untuk kerataan
permukaan plesteran,
3. Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diplester dengan air.
4. Adukan dengan komposisi yang benar, 1 zak MU 301 (40 Kg) dengan 6 6,5
liter air dan diaduk sampai rata
5. Ketebalan plesteran 10 mm

3.3 Pekerjaan Acian dinding


Setelah umur plesteran 24 jam maka aplikasi acian dapat dilakukan.
Acian menggunakan MU 200 (untuk acian) dengan methode sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan dinding yang akan diaci dari serpihan, kotoran dan
minyak yang dapat mengurangi daya rekat acian
2. Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan air.
3. Adukan dengan Kompposisi 1 zak semen MU 200 (40 Kg) dengan 12,5 13
liter air.
4. Ketebalan acian 1,5 mm

3.4 Pekerjaan Pengecatan Dinding Bagian Luar dan dalam


a. Pekerjaan Mengikis/mengerok cat lama
1. Cat lama harus dibersihkan terlebih dahulu oleh pelaksana kegiatan
dengan cara di kerok sampai bersih kemudian bidang yang akan di cat
dibersihkan agar terbebas dari kotoran dan debu.

2. Area dinding yang akan di cat dinding adalah seluruh dinding bata
termasuk pagar museum blok A, Blok B dan Blok C

Hal menyangkut Cagar Budaya Pelaksana harus berhati hati dalam


melaksanakan pekerjaan tersebut.
Resiko dalam pekerjaan ini pelaksana harus bertanggung jawab sebagai
pelaksana jasa konstruksi,kerapihan dan kuwalitas harus di jaga dan di
utamakan,apa bila mengabaikan hal tersebut hasil pekerjaan tidak diterima oleh
pihak Konsultan teknis maupun User UP MUSEUM KEBAHARIAN JAKARTA.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 4


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

b. Pekerjaan Pengecatan Tembok Lama


Tembok lama yang telah dibersihkan oleh pelaksana kegiatan kemudian di cat
kembali dengan cat yang sudah ditentukan sampai mendapatkan hasil yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas

A. LINGKUP PEKERJAAN

1. PERSIAPAN :

Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat ( kecuali ditentukan


lain),peralatan untuk mengerjakan ini termasuk alat alat bantunya dan alat
angkutnya ( bila di perlukan) ketempat pekerjaan seperti yang tercantum
dalam gambar,uraian, dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja.
Melaksanakan Pekerjaan pengecataan sesuai dengan ketentuan dalam
gambar dan RKS hingga diperoleh hasil yang memuaskan.

2. PERSIAPAN BAHAN :

a. Pengecatan seluruh bahan harus sesuai dengan N-3 dan NI 4 atau


sesuai dengan sepesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.

b. Bahan Cat yang digunakan dalam Pekerjaan Konservasi Bangunan


Cagar Budaya Museum Bahari adalah :

Cat Decor Silicate Emulsion DSE 520-1K dengan proses :


1. dengan lapisan 1 (satu) lapis Primer Coat Penetrant
Silicate PS 521 dan
2. 2 (dua) kali cat Finish Coat/Top Coat Cat Decor Silicate
Emulsion DSE 520-1K

c. Kontraktor wajib membuktikan keasliannya cat dari pabrik tersebut


mengenai hal hal yang menunjukan kemurnian cat yang akan digunakan
antara lain:

1. Segel Kaleng Cat


2. Tes mokap lapangan
3. Hasil Akhir Pengecatan

Hasil tes kemurnian ini harus mendapat Rekomendasi tertulis untuk


diketahui Konsultan Pengawas. Biaya Tes tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.

d. Sebelum memulai pengecatan kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan


1 contoh Bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh yang telah dicatkan
pada permukaan dinding (Mokap) ukuran 60 x 60 cm,brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik.
Untuk pengecataan dinding yang bersentuhan dengan cagar budaya
kontraktor pelaksana harus benar benar memperhatikan ketentuan
teknis yang tertuang dalam RKS

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 5


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

e. Untuk pengecataan dinding yang bersentuhan dengan cagar budaya


kontraktor pelaksana harus benar benar memperhatikan ketentuan
teknis yang tertuang dalam RKS

B. PELAKSANAAN

1. Sebelum dikerjakan semua bahan harus ditunjukan kepada konsultan


pengawas beserta ketentuan / persyaratan jaminan pabrik untuk
mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak di setujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, bahan pengganti
harus disetujui oleh konsultan pengawas berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor
3. Untuk pekerjaan cat didaerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan
cuaca lembab dan hujan atau keadaan berdebu,yang akan mengurangi
kuwalitas pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab
ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar benar sudah dipersiapkan
untuk pengecatan, sesui persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar benar kering bersih
dari debu,lemak/minyak dan noda noda yang melekat pada dinding tembok.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada satu bidang harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas. sebelum mulai pengecatan,
Kontraktor wajib melakukan untuk disetujui Konsultan Pengawas.
6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di suatu tempat
bila ada kelainan / perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut
dilaksanakan.
7. Bila mana ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lainnya maka
kontraktor harus segera melaporkannya kepada konsultan pengawas.
8. Kontraktor wajib memperbaiki mengulang /menggantikan kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya
Kontraktor selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi
Tugas.

C. TEKNIS.

1. Lakukan pengecatan dengan Cara terbaik,yang umum dilakukan kecuali


ada ketentuan pabrik yang lain.
Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan lapisan dasar dan tebal
lapisan penutup minimal semua dengan setandar persyaratan pabrik.
Pengecatan harus merata. Tidak bertumpuk.tidak bercampuran atau ada
bekas bekas yang menunjukan tanda tanda sapuan,semprotan dan roler.

2. Sapukan semua dasar dinding dengan cat dasar dengan memakai kuas /
rol cat. Penyemprotan Hanya di ijikan dilakukan bila disetujui Konsultan
Pengawas.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 6


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

3. Pengecatan kembali dilakukan bila ada Cat dasar atau cat akhir yang
kurang menutupi, atau lepas.
Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukan oleh
Konsultan Pengawas ,serta harus mengikuti petunjuk sepesifikasi yang
dikeluarkan dalam RKS.

4. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan


termasuk penggunaan ongkos, pembesihan dengan mengikis / mengerok
permukaan tembok haruslah sangat hati hati dalam pelaksanaan.

3.5 Pekerjaan Pengecatan kusen kayu Lama

a. Pekerjaan Pengikisan / Mengerok Permukaan Cat Kayu kusen Lama.

Cat lama pada bidang kayu lama seperti pada kusen, daun pintu/jendela, kisi-
kisi bangunan harus dibersihkan terlebih dahulu oleh pelaksana kegiatan dengan
cara di amplas sampai bersih hingga cat lama pada kayu bersih dari cat lama
atau kotoran lainnya, area yang akan di bersihkan lihat pada gambar rencana.

b. Pekerjaan Polituran Bidang Kayu kusen Lama

Bidang kayu lama yang telah dibersihkan oleh pelaksana kegiatan kemudian di
politur kembali dengan politur yang sudah ditentukan.

Kegiatan Polituran bidang kayu kusen, pintu dan jendela dan dinding papan
sebagai berikut :

Untuk finishing kusen daun pintu dan jendela, dinding papan dan lain lain dari
kayu di eksterior. menggunakan AQUA LASUR AEL 505 Transparent Color /
Oxide Color / Natural . AQUA LASUR AEL 505 adalah bahan finishing kayu
yang memberikan perlindungan terhadap cuaca (sinar matahari dan curah hujan)
serta memiliki pilihan warna yang tetap menampilkan keindahan alami serat
kayu.

Tahapan Kerja :
- Surface Preparation : Sanding & Cleaning. - Finish Coat I : AQUA LASUR AEL
505 Transparent Color/Oxide Color, 2 x coat.
- Finish Coat II : AQUA LASUR AEL 505 Transparent Color/Oxide
Color/Natural, 1 x coat

3.6 Pelaburan Bidang Kayu dengan Politur

a. Pekerjaan Polituran bidang lantai papan kayu.

Untuk finishing lantai kayu dengan tampilan transparant menggunakan AQUA


DECK LASUR ADL 605 . Produk ini meresap kedalam pori-pori kayu
sehingga meningkatkan stabilitas dimensi kayu, tahan cuaca (weather
resistance dan gesekan / abrasion resistence, anti jamur / fungi resistence,
fleksibel, serta tidak meninggalkan jejak kuas.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 7


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Tahapan Kerja :
- Surface Preparation : Sanding & Cleaning. - Finish Coat I : AQUA DECK
LASUR ADL 605, 2 x coat.
- Finish Coat II : AQUA DECK LASUR ADL 605, 1 x coat

b. Pekerjaan Polituran Bidang Balok Lantai Kayu

Untuk finishing balok lantai kayu. menggunakan AQUA LASUR AEL 505
Transparent Color / Oxide Color / Natural.
ULTRAN LASUR EL 501 adalah bahan finishing kayu yang memberikan
perlindungan terhadap cuaca (sinar matahari dan curah hujan) serta memiliki
pilihan warna yang tetap menampilkan keindahan alami serat kayu.

Tahapan Kerja :
- Surface Preparation : Sanding & Cleaning. - Finish Coat I : AQUA LASUR AEL
505 Transparent Color/Oxide Color, 2 x coat.
- Finish Coat II : AQUA LASUR AEL 505 Transparent Color/Oxide
Color/Natural, 1 x coat

3.7 Mendempul dan Menggosok Bidang Kayu kusen Lama Yang Keropos
/berlubang

Permukaan kayu yang rusak harus diperbaiki dengan cara :


1. Dilakukan dengan pendempulan yang dicampur dengan serbuk kayu jati,
setelah kering kemudian diamplas hingga rata dengan permukaan kayu aslinya.
2. Pada bagian kayu yang sudah keropos total dilakukan penggantian.
3. Pada bidang kayu yang mengalami keropos setempat, bisa dilakukan amputasi
dan kemudian disambung/diisi dengan material kayu baru.
Kemudian didempul sehingga menjadi satu kesatuan yang rapi.

3.8 Pekerjaan Perbaikan Pintu dan Jendela

Seluruh Pintu dan Jendela pada Bangunan Blok A yang mengalami masalah
ketidak sempurnaan dalam buka dan tutup untuk dilakukan perbaikan.
Perbaikan untuk kelancaran pintu dan jendela harus mengikuti petunjuk
Konsultan Pengawas.

3.9 Pekerjaan Balok Kuda-2, Balok Lantai Kayu dan Lantai Papan Kayu

a. Perbaikan bidang balok kuda-2, balok lantai kayu dan lantai Kayu
Lama Yang Keropos /berlubang

Permukaan balok lantai kayu dan lantai kayu yang rusak harus diperbaiki
dengan cara :

1. Dilakukan dengan pendempulan yang dicampur dengan serbuk kayu jati,


setelah kering kemudian diamplas hingga rata dengan permukaan kayu
aslinya.
2. Pada bagian kayu yang sudah keropos total dilakukan penggantian.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 8


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

b. Pekerjaan bongkaran Balok Lantai Kayu dan Lantai kayu

Balok lantai kayu jati ukuran 28x30x550 dan lantai kayu yang sudah rusak atau
sudah tidak layak harus dibongkar oleh pelaksana kegiatan, dalam melakukan
pembongkaran lantai agar dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lantai
kayu yang lain. Tidak semua area lantai lantai di ganti hanya dibongkar
kemudian dipasang kembali.

c. Pekerjaan Penggantian Balok lantai kayu dan Lantai Kayu

Lantai dan balok lantai kayu yang sudah rusak atau sudah tidak layak harus
dibongkar oleh pelaksana kegiatan, dalam melakukan pembongkaran lantai
dan balok lantai agar dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lantai kayu
yang lain.
Tidak semua area lantai di ganti hanya yang rusak dibongkar dan yang lain
kemudian dipasang kembali.
Dan apabila hasil bongkaran tidak dipakai kontraktor pelaksana harus mendata
semua hasil bongkaran dan di serahkan ke pihak user diketahui oleh Konsultan
Pengawas.

Pekerjaan Penggantian Lantai Kayu


Setelah di bongkar kemudian lantai kayu dan balok kayu diganti dengan kayu
yang baru dan sejenis (kayu jati kelas II)
Dengan dimensi

Papan lantai kayu : 4 x 25 x 390 cm.


Balok lantai kayu : 28 x 30 x 550 cm
Balok Kuda-2 : 15 x 20 x 300 cm

Seluruh kayu jati harus ada sertifikat pengawetan kayu dari perusahaan
pengawetan kayu

TEKNIS PELAKSANAAN :

Penggantian sesuai petunjuk Konsultan Pengawas :

1. Papan ( Tebal 4cm x Lebar 25 cm Panjang 390cm) Kayu jati tersebut,Kayu


yang berkuwalitas baik dan serat kambium Pori pori Padat
2. Kayu reng 3/4 dan kaso 5/7 kayu jati kelas II. Yang berkuwalitas baik dan
serat kambium pori pori padat.
3. Refrensi Kayu jati kelas II Kontraktor Pelaksana aharus mengajukan bahan
kayau terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas.
4. Asal Usul kayu jati harus jelas dan dikelurakan dari PT/UD. Yang
mempunyai ijin kayu dari Perhutani Setempat Dimana Kayu Jati berasal
dari Daerah Yang mengeluarkan ijin Kayu Jati.
5. Kayu Jati untuk papan maupun untuk pekerjaan lainnya harus kering .
Tingkat kebasahan kayu kurang dari 4% karena hal ini menyangkut
keawetan dan kuwalitas di pekerjaan Cagar Budaya.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 9


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

6. Konsultan pengawas berhak menolak bila sample kayu jati tidak


memenuhi sepesifikasi yang telah ditentukan dalam poin 1.4.5.
7. Semua dalam pekerjaan hal mengenai kayu yang akan diganti adalah kayu
jati kelas II Yang terkoreksi oleh Konsultan Pengawas.

3.10 Pekerjaan Atap dan Pemasangan Seng Zinkalum

a. Pekerjaan Perbaikan Atap dan Pemasangan Seng Zinkalum

1. Seluruh genteng diturunkan dengan baik dan hati-hati untuk kemudian


dipasang kembali.
2. Seluruh genteng dkumpulkan di tempat yang ditunjuk oleh Konsultan
Pengawas.
3. Seluruh reng dilepas secara hati-hati dikumpulkan untuk kemudian
dipasang kembali
4. Seluruh reng dan kaso diperiksa secara teliti.
Reng kaso yang mengalami pelapukan diganti sesuai dengan ukuran
aslinya dari bahan kayu jati klas II
5. Setelah reng dilepas secara keseluruhan, maka pekerjaan pemasangan
seng zinkalum dapat dilaksanakan.
6. Seng Zinkalum yang dipasang dengan ketebalan 0,03 dengan lebar 1,2
m
7. Pemasangan seng zinkalum penyambungan kebawah dengan overlap
10 cm dan kesamping dengan pelipatan masing-masing 5 cm.
8. Pemasangan kembali reng , genteng dan nok harus dimal dengan benang
untuk menghasilkan pasangan yang rapi.

b. Pekerjaan Perbaikan Rumah Burung

Dalam pelaksanaan perbaikan rumah burung perlu diperhatikan hal-hal


sebagai berikut :

1. Bersama dengan Konsultan Pengawas melakukan survey identifikasi


bagian-bagian yang harus dilakukan penggantian atau perbaikan.
2. Seluruh talang seng parapet yang ada diganti secara keseluruhan.
3. Seluruh genteng dan rangkanya dilakukan perbaikan dan bilamana
diketemukan kerusakan segera dilakukan penggantian sesuai ukuran dan
bahannya kayu jati klas II.
4. Seluruh rangka kuda-kuda dilakukan pemeriksaan, bilamana diketemukan
rangka yang keropos/rusak segera diganti sesuai ukurannya dari bahan
kayu jati klas II.
5. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan secara teknis dengan rapi dan
bertanggung jawab.

3.11 Pekerjaan perbaikan dinding sopi-sopi atap


Dinding gunungan sopi-sopi pada atap terjadi kerusakan baik pada bidang
pelesteran maupun pasangan batanya.
Untuk itu perlu dilakukan konservasi pasangan bata dan pelesterannya sebagai
berikut :

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 10


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

1. Pasangan bata yang lepas diperbaiki dengan memakai MU - 301


2. Perbaikan plesteran dan acian mengikuti metode pada pekerjaan plesteran
dan acian II.2.3.1
3. Perbaikan dilaksanakan dengan rapi dan tidak mengubah dari bentuk aslinya

3.12 Pekerjaan Penggantian Angkur Besi


Seluruh Angkur Besi yang rusak pada Bangunan Blok A, Blok B dan Blok C ini
harus diganti atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Pelaksanaan penggantian Angkur Besi sebagai berikut :

1. Angkur besi pengganti dibuat dari besi cor padat dengan dimensi dan bentuk
sesuai aslinya.
2. Angkur besi pengganti diberi besi penyambung sepanjang 30 cm dan angker
penguat dari besi
3. Methode pembongkaran dan pemasangan angkur pengganti harus seijin
Konsultan Pengawas.

3.13 Pekerjaan Pengecatan Bidang Besi Angkur, Engsel, Slot dan Grendel
a. Pekerjaan Pengecatan untuk bidang besi (Slot, Engsel, Grendel, Teralis dan
sebagainya) dilaksanakan sebagai berikut :

1. Material harus dibersihkan dari kotoran dan cat lama


2. Tralis jari-jari jendela yang telah dibersihkan dan diperbaiki oleh pelaksana
kegiatan kemudian di cat kembali dengan cat Besi
3. Pengupasan dilakukan dengan tidak merusak material aslinya (tidak boleh
dibakar atau diketok)
4. Bahan Cat besi yang digunakan dalam Pekerjaan Konservasi Cagar
Budaya Museum Bahari adalah :

Untuk finishing besi menggunakan bahan (Polyurethane)


MULTIPURPOSE ACRYLIC.

Tahapan Kerja :
- Surface Preparation: Pembersihan permukaan besi
- Primer Coat : EDP-551 atau Epoxy High Filler
- Top Coat : Polyurethane PUL-765-2K ACR

Pelaksanaan seijin Konsultan Pengawas.

b. Pekerjaan Pengecatan untuk bidang besi ANGKUR dilaksanakan sebagai


berikut :
Untuk pengecatan material Carbon Steel baru, aplikasi pengecatan
dilakukan sebelum carbon steel dipasang di site.

Alternative 1 --> Dry Abrasive Blast Cleaning (sand blasting) sesuai


dengan standard SSPC-SP 10 (Sa 2.5)

Alternative 2 --> Hand/Power Tool Cleaning sesuai dengan standard


SSPC-SP 3 (St2/St3)

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 11


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- PRIMER COAT : High Build Epoxy Mastic EDM-554


Thinner Epoxy
- UNDER COAT : High Build Epoxy Mastic EDM-554
Thinner Epoxy
- FINISH COAT : Polyurethane PUL-765-2K ACR
Thinner UT-02

3.14 Pekerjaan Penggantian Grendel, Slot dan Engsel

Penggantian Grendel, Slot dan Engsel pada pintu dan jendela dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan bestek yang ada, pelaksanaan harus seijin Konsultan
Pengawas.
Bentuk dan ukuran sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan .

Bahan Engsel dari bahan besi cor, ukuran, bentuk dan ketebalan menyesuaikan
yang ada dilapangan dan atas petunjuk konsultan Pengawas.

Slot dan grendel, bahan, bentuk dan ukuran menyesuaikan dengan yang ada
dilapangan dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan pembongkaran dan penggantian dilaksanakan dengan hati-hati dan


tidak merusak material yang lain.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 12


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

IV. SPESIFIKASI KHUSUS BAHAN MATERIAL YANG DIPERLUKAN

Dukungan Bahan Dan Material:

SPESIFIKASI BAHAN / MATERIAL UTAMA

NO JENIS MATERIAL/BAHAN KETERANGAN

1 KAYU JATI KLAS II Dukungan penyediaan Log Kayu


Asal dari Bojonegoro Jati Kelas II dari Workshop yang
Kayu yang dipakai dalam pelaksanaan dibuktikan dengan melampirkan:
Konservasi Museum Bahari adalah kayu JATI dari 1) Surat ijin kayu jati dari Perhutani
asal Bojonegoro - Jawa Timur. Bojonegoro
Kayu dari Bojonegoro adalah jenis kayu yang 2) Sertifikat pengeringan dan
secara kwalitas paling unggul dikarenakan textur pengawetan kayu, baik
nya padat ditanam pada daerah berbatu dan dilakukan sendiri oleh Workshop
kadar airnya rendah, sehingga tingkat kepadatan atau kerjasama dengan
dan kekuatannya juga lebih kuat. perusahaan lain

2 CAT TEMBOK Surat dukungan dari pabrikan.


Decor Silicate Emulsion DSE 520-1K Brosur brosur cat yang
Museum Bahari sebagai Bangunan Cagar mempunyai spesifikasi
Budaya, didalam melakukan Konservasi sebagaimana yang
harus dilakukan sesuai dengan kaedah- kaedah dipersayaratkan
Konservasi.
Untuk hal tersebut maka pemilihan bahan cat
yang sesuai dengan kriteria material cat yang
seharusnya digunakan untuk Bangunan Cagar
Budaya (BCB) dari jenis Silicate paint / tidak
bersifat Acrelic.
Cat Silicate mempunyai tingkat pengikatan ke
dinding masuk +/- 5 mm, sedangkan cat acrelic
hanya mengikat di permukaan dinding.

3 CAT KAYU Brosur brosur cat yang


AQUA LASUR AEL 505 dan ADL 605 mempunyai spesifikasi
AQUA LASUR AEL 505 dan ADL 605 adalah sebagaimana yang
bahan finishing kayu dengan pengencer dari air. dipersayaratkan
Produk ini meresap kedalam pori-pori kayu
sehingga meningkatkan stabilitas dimensi kayu,
tahan dari cuaca (weather resistance) dan
gesekan / abrasion resistence, anti jamur / fungi
resistence, fleksibel, serta tidak meninggalkan
jejak kuas.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 13


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

4 CAT BESI Brosur brosur cat yang


PUL-765-2K ACR mempunyai spesifikasi
Dikarenakan lokasi pekerjaan adalah didaerah sebagaimana yang
pinggir laut, sehingga tingkat korosifnya sangat dipersayaratkan
tinggi, diperlukan cat anti karat dan top coat nya
yang memproteksi sangat maksimal.
Cat dasar yang digunakan adalah jenis Resin
Epoxi dan Top Coat nya dari jenis Resin
Poliurethan.
Kalau pakai cat besi biasa adalah jenis Resin
Alkid yang kurang tahan terhadap korosif.

5 Pekerjaan Pengecoran Logam untuk Diperlukan dukungan dari


pembuatan angkur, Grendel, kunci, dsb. Perusahaan Pengecoran Logam
Barang-barang dimaksud bersifat Hand Made yang Berbadan Hukum dan
(dibuat sesuai pesanan) Karena mempunyai memiliki ijin yang masih
bentuk dan ukuran tertentu yang tidak terdapat di berlaku,
pasaran bebas

V. DUKUNGAN PERALATAN KERJA

Peralatan minimal yang harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana minimal antara lain:

NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN

1. Scafolding 400 set Milik sendiri / sewa


2. Mesin Potong kayu 2 buah Milik sendiri
3. Gerobak dorong 2 buah Milik sendiri
4. Gergaji Listrik 2 buah Milik sendiri
5. Mesin Bor Kayu 2 buah Milik sendiri
6. Mesin Serut Kayu 2 buah Milik sendiri
7. Waterpass 1 buah Milik sendiri

Catatan:

1. Apabila dimiliki sendiri maka harus dilampiri bukti pembelian dan masuk dalam daftar
kepemilikan peralatan.
2. Apabila sewa maka harus didukung dengan surat jaminan dari pemberi sewa bermaterai
Rp 6.000,-

VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pekerjaan Restorasi Museum Kebaharian Jakarta direncanakan selesai


dalam waktu 7 bulan sejak dilakukan Penandatanganan kontrak

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 14


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

VII. PERSYARATAN PENYEDIA

Persyaratan Umum :

Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan PengadaanBarang/Jasa wajib memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
a. Perusahaan yang memiliki kualifikasi Non kecil (M1) sub. kualifikasi ( SUJK ) jasa
pelaksanaan untuk golongan (BG009) (Jasa Pelaksana Untuk Kontruksi
Bangunan Gedung Lainnya) Melampirkan Sertifikat SBU golongan BG009
dari Institusi terkait yang masih berlaku
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan Barang/Jasa;
c. Mempunyai pengalaman melaksanakan pekerjaan yang sejenis (Konservasi
Bangunan Cagar Budaya) yang dibuktikan dengan foto copy kontrak/spk, Copy
BAST ke 2 dan potongan pajak.
d. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak.
e. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
f. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam Pengadaan Barang/Jasa;
g. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia
Barang/Jasa harus mempunyai /memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang
sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan koperasi kecil serta kemampuan pada
sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil;
h. Khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank; 10 % dari HPS
i. Mempunyai Sertifikat ISO 9001 : 2008
j. Mempunyai Sertifikat OHSAS 18001:2007
k. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus
memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut:

SKP = KP P
KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5
(lima) paket pekerjaan; dan
untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.

P = jumlah paket yang sedang dikerjakan.


N jumlah paket pekerjaan terbanyak yangdapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

l. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,kegiatan usahanya tidak sedang


dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan
yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa;
m. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun terakhir;

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 15


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

n. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak;


o. Tidak masuk dalam Daftar Hitam;
p. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan
q. Menandatangani Pakta Integritas.
r. Penyedia jasa diwajibkan membuat metodologi pekerjaan
s. Penyedia jasa membuat jaduwal denga system barchart dan kurva S

VIII. TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG

PENDIDIK
NO JABATAN URAIAN QTY PENGALAMAN KETERANGAN
AN

1. Project Tenaga Ahli Sipil/ 1 Org 10 Tahun S1 Teknik Melampirkan SKA (


Manager Arsitek Sipil atau Ahli Utama Bangunan
Arsitektur Gedung 201, Ahli
Manajemen Proyek
602_), Ijazah, KTP,
NPWP, CV ( Scan
Asli )
2. Ahli K3 Tenaga Ahli Muda 1 Org 3 Tahun S1 Teknik Melampirkan SKA
K3 Konstruksi (Kode Sipil (Ahli K3 kode 603),
603) Ijazah, KTP, NPWP,
CV ( Scan Asli )

3 Ahli Konservasi Tenaga Ahli 1 Org Pengalaman Minimal Melampirkan Ijazah,


Konservasi Konservasi S.1 KTP, NPWP, CV (
Banda/Bangunan Benda/Bangunan Arkeologi Scan Asli)
Cagar Budaya Cagar Budaya
minimal 5 tahun

4 Pelaksana Tukang Kayu 1 Org 3 Tahun SMK/SMA/ Melampirkan SKT


(Carpenter) D3 (Pelaksana Kayu
/Carpenter Kode TA
009) Ijazah, KTP,
NPWP, CV ( Scan
Asli)

5 Pelaksana Tenaga Pendukung 1 Org 3 Tahun SMK/SMA/ Melampirkan SKT


Cat Bangunan D3 (Tukang Cat Bagunan
013) Ijazah, KTP,
NPWP, CV ( Scan
Asli)

6 Drafter Tenaga Pendukung 1 Org 3 Thn S1/D3 Melampirkan Ijazah,


KTP, NPWP, CV (
Scan Asli)

7 Tenaga Tenaga Pendukung 1 Org 3 Thn SMA/ SMK Melampirkan Ijazah,


Administrasi KTP, NPWP, CV (
Scan Asli)

Dalam penugasan personil Tenaga Ahli untuk kegiatan Pekerjaan Konservasi Bangunan
Cagar Budaya Museum Bahari

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 16


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Tugas Tenaga Ahli Dan Tenaga Terampil

1. Project Manager: 1 orang Tenaga Ahli Sipil atau Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga ahli Sipil dan atau Tenaga Ahli Arsitektur mempunyai tugas diantaranya adalah :
Melakukan survey lapangan guna mengindentifikasi kelayakan dan kesiapannya
dari segi sosial, lingkungan dan teknis kegiatan,
Mempelajari dan memahami dokumen perancangan baik gambar dan Spesifikasi
teknis kegiatan, Berkoordinasi dan meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang
jelas dalam rancangan kepada Konsultan pengawas,
Membuat dan menyerahkan shop drawing kepada konsultan pengawas.
Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan.
Mengarahkan dan mengevaluasi metode kerja serta memonitor terhadap
pelaksanaan.
Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan memberi
arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan pekerjaan.
Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian jika terjadi
pekerjaan tambah-kurang
Melakukan pengujian dan tes laboratorium bila di perlukan dalam pelaksanaan.
Membantu melaksanakan koordinasi diantara anggota-anggota tim dan
bertanggung jawab mengenai Koordinasi Supervisi Implementasi fisik di lapangan
serta tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan.
Mengadakan rapat berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam seminggu dengan Pemberi
Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk membahas
permasalahan dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan.
Mampu memenejemen pelaksanaan pekerjaan dalam pencapaian progres
Mampu memenejemen tenaga kerja dan tepat pada pelaksanaan
Mampu dan memaksimalkan bahan matrial dalam kebutuhan pelaksanaan lapangan

2. Tenaga Ahli K 3 Konstruksi Muda 1 orang: (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


memiliki sertifikat keahlian K 3 kode 603 mempunyai tugas antara lain:
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
Merencanakan dan menyusun program K3
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 17


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

3. Tenaga Ahli Konservasi, 1 orang, S1 Arkeologi, pengalaman dalam konservasi


benda / bangunan cagar budaya minimal 5 tahun
Tenaga Ahli Konservasi Cagar Budaya mempunyai tugas antara lain adalah: :
Melakukan survey lapangan guna mengidentifikasi kelayakan dan kesiapannya dari
segi sosial, lingkungan dan teknis kegiatan,
Mampu melaksanakan tugasnya sebagai Tenaga Ahli Cagar Budaya khususnya
pada pekerjaan Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari.
Mengerti dalam menangani pekerjaan tentang cagar budaya, mana yang perlu
dipertahankan dan mana yang di ganti dalam pekerjaan Kayu Jati, dinding dan
besi.
Mengerti hal pokok tentang konservasi cagar budaya
Membuat dan menyerahkan shop drawing kepada konsultan pengawas.
Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan
Mengarahkan dan mengevaluasi metode kerja serta memonitor terhadap
pelaksanaan.
Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan memberi
arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan pekerjaan.
Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang terjadi
yang kemungkinan terjadi pekerjaan tambah-kurang
Membantu melaksanakan koordinasi diantara anggota-anggota tim dan
bertanggung jawab mengenai Koordinasi Supervisi Implementasi fisik di lapangan
serta tanggap terhadap permasalahan- permasalahan yang timbul di lapangan.
Mengadakan rapat berkala sedikitnya 1 (satu) kali dalam seminggu dengan
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk membahas
permasalahan dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaa

5. Tenaga Pendukung, yaitu: Tukang Kayu / Carpenter 1 orang


Melakukan survey lapangan guna mengindentifikasi kelayakan dan kesiapannya
dari segi sosial, lingkungan dan teknis kegiatan.
Melaporkan Setiap perubahan yang terjadi di area pekerjaan kepada Project
manager.
Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan memberi
arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan pekerjaan.
Membantu melaksanakan koordinasi diantara anggota-anggota tim dan
bertanggung jawab mengenai Koordinasi Supervisi Implementasi fisik di
lapangan serta tanggap terhadap permasalahan- permasalahan yang timbul di
lapangan.
Mengarahkan dan mengevaluasi metode kerja serta memonitor terhadap pekerja.

6. Tenaga Pendukung, Tukang Cat, 1 orang dengan tugas sebagai berikut:


Melakukan survey lapangan guna mengindentifikasi kelayakan dan kesiapannya
dari segi sosial, lingkungan dan teknis kegiatan.
Melaporkan Setiap perubahan yang terjadi di area pekerjaan kepada Project
manager.

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 18


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan memberi


arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan pekerjaan.
Membantu melaksanakan koordinasi diantara anggota-anggota tim dan
bertanggung jawab mengenai Koordinasi Supervisi Implementasi fisik di
lapangan serta tanggap terhadap permasalahan- permasalahan yang timbul di
lapangan.
Mengarahkan dan mengevaluasi metode kerja serta memonitor terhadap pekerja.

7. Tenaga Pendukung Drafter S1/D3 (1 orang)


Membantu Site Manager dan pelaksana didalam membuat gambar kerja
dilapangan.
Membuat gambar untuk lampiran laporan harian, mingguan dan Bulanan
Membuat gambar As Build Drawing

8. Administrasi SMA/SMK/D3 ( 1 orang) untuk lapangan


Tenaga Administrasi Lapangan mempunyai tugas diantaranya adalah :
Mengerjakan administrasi kegiatan pelaksanaan seperti dokumentasi, pelaporan,
notulen rapat mingguan
Bertanggungjawab terhadap administarsi dan pengarsipan dokumen untuk
koordinasi mingguan
Berkomunikasi dengan seluruh team untuk membantu bidang administrasi
Berperan aktif untuk mempersiapakan kelancaran agenda kegiatan team
Berkomunikasi dengan pihak di luar team terbatas dari segi pengaturan kegiatan,
tempat dan jadwal
Bertanggung jawab terhadap distribusi dokumen

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 19


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

IX. ANALISA PEKERJAAN YANG HARUS DILAMPIRKAN :

NO JENIS KEGIATAN POSISI NO URUT KETER


ANGAN
1 Pekerjaan Pekerjaan pelesteranTembok Analisa
Pelesteran Lama yang rusak
2 Pekerjaan Acian Pekerjaan Acian tembok Analisa
lama yang rusak
3 Pekerjaan Talang Pekerjaan Pemasangan seng Analisa
Zingkalum zingkalum di atap
4 Pekerjaan Pekerjaan pengecatan Analisa
pengecatan bidang kayu kusen, pintu dan
bidang kayu lama jendela
5 Pekerjaan Pengecatan seluruh dinding Analisa
Pengecatan luar dalam termasuk pagar
tembok lama
6 Pekerjaan Pekerjaan Pembuatan Analisa
pembuatan angkur seluruh angkur besi
besi

X. PENJELASAN KHUSUS

1. Dalam pelaksanaanya setiap tahapan pekerjaan harus disetujui pengawas teknis


sebelum berlanjut ke tahapan berikutnya.
2. Diwajibkan untuk menyampaikan usulan bahan pekerjaan (soft material maupun
hard material) kepada kuasa pengguna anggaran dan dapat digunakan apabila telah
ada persetujuannya.
3. Bila perlu dilanjutkan dengan contoh langsung pekerjaan dilapangan (MOCK UP)
untuk disetujui pengawas teknis dan Pejabat Pembuat Komitmen, kemudian
dilanjutkan pelaksanaan seterusnya.
4. Dalam hal menjamin mutu pekerjaan bila diminta oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. maka pihak pelaksana/kontraktor harus
melakukan uji mutu pekerjaan/bahan yg dimaksud pada lab independen atas biaya
kontraktor
5. Bila ada perubahan pekerjaan yang perlu / terpaksa dilakukan harus didahului
dengan pembuatan setiap shop drawing dan analisa perhitunganya. Dan
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pengawas teknis dan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
6. Pada akhir pelaksanaan diwajibkan kepada penyedia jasa untuk membuat Berita
Acara, perubahan-perubahan disertai gambar-gambar pelaksanaan (as built
drawing).

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 20


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

7. Persyaratan-persyaratan lain agar selalu berpedoman dan mengikuti ketentuan-


ketentuan yang ada dalam SPK / Kontrak yang diberikan.

Jakarta, Maret 2017

KEPALA UNIT PENGELOLA MUSEUM


KEBAHARIAN JAKARTA

Drs. HUSNISON NIZAR


NIP.196202181992091001

Pekerjaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya Museum Bahari Page 21

Anda mungkin juga menyukai