Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN

1.1. PEKERJAAN ADUKAN PEREKAT.

a. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan teknis ini secara umum berlaku untuk pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut ; Pasangan batu/bata,
Pasangan ubin untuk lantai/dinding, dan Pekerjaan plesteran.

b. Ketentuan
 Tipe/klasifikasi adukan semen – pasir :
Untuk pasangan kedap air dipakai perbandingan 1 PC ; 3 Pasir,
sedangkan untuk pasangan biasa dipakai perbandingan 1 PC : 5
Pasir.
Khusus adukan tipe kedap air digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan pondasi dari pasangan batu/bata, pasangan bata
/plesteran/ubin di kamar mandi/toilet atau pada umumnya
dipakai pada pasangan batu/bata/ubin atau pada daerah basah
lainnya yang lembab atau terkena pengaruh air dalam
fungsi/penggunaannya

 Peralatan :
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus menyediakan
peralatan-peralatan pokok sebagai berikut :
 Mesin pengaduk, Mesin ini adalah merupakan mesin pengaduk
campuran semen pasir yang khusus dibuat untuk maksud itu,
berbentuk tabung terbuka atasnya, mempunyai bilah-bilah
pengaduk yang terdapat di dalamnya seperti layaknya mesin
pengaduk untuk beton.
 Peralatan penakar campuran. Untuk pekerjaan dengan volume
besar, peralatan penakar volume dibuat berukuran 1 zak
semen, terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dan
memadai untuk berfungsi sebagai penakar semen dan pasir,
kokoh, kuat dan tahan lama. Untuk pekerjaan dengan volume
kecil penakaran dapat menggunakan ember yang terbuat dari
plastik atau dari pelat besi.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat Teknis IV - 1


c. Material
 Semen Portland
Jika tidak disebut secara khusus, Semen yang dipakai adalah tipe I
dengan mutu minimum S.325 sesuai NI-8th. 1972, dibuktikan
dengan Sertifikat Uji.
 Pasir
Pasir yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan adalah
pasir yang sesuai untuk pekerjaan beton, mempunyai karakter
fisik keras dan tajam, serta tidak boleh mengandung lumpur lebih
dari 5%.
 Ukuran butir pasir untuk pasangan batu/ubin, plester kasar atau
untuk pekerjaan yang memerlukan adukan semen pasir yang
bersifat kasar, ukuran butir pasir maksimum 5 mm. Untuk plester
halus di atas plester kasar, ukuran butir pasir maksimum 1 mm.
 Air
Air harus bebas dari bahan-bahan : organis, asam alkali, garam
atau bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi daya ikatan
maupun mutu kekuatan adukan. Memiliki Ph = 7, Kadar S04
maksimum 5 g/l dan Kadar CL maksimum 15 g/l Daya oksidasi
terhadap bahan organis dengan memakai larutan KMn04 tidak
boleh lebih dari 1 g/l.
Syarat-syarat lain harus sesuai dengan aturan-aturan yang
tercantum didalam Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia th. 1982.

d. Pelaksanaan
 Bahan pasir yang akan dipakai harus disaring/diayak terlebih
dahulu dengan ayakan bukaan 5 mm atau 1 mm sesuai ketentuan
jenis adukan yang diperlukan.
 Semen dan pasir dicampur dalam keadaan kering dengan
menggunakan penakar volume hingga bahan-bahannya tercampur
merata. Selanjutnya, ditambahkan air kedalam campuran semen
dan pasir tersebut di atas serta diaduk kembali hingga merata dan
dicapai konsistensi adukan dalam bentuk adukan lembab atau
plastis sesuai dengan kebutuhan pemakaian. Lama pengadukan
setelah dicampur air, minimum 1.5 menit.
 Jika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai harus
diuji terlebih dahulu di laboratorium milik Departemen Kesehatan
atau PAM.

1.2. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA.

a. Spesifikasi Bahan :
 Batu bata yang dipakai adalah batu bata lokal dengan kwalitas 1.
 Pembakaran harus sempurna dan merata dengan kekerasan yang
memenuhi persyaratan.
 Ukuran batu bata tidak menyimpang dari PUBBI '82
b. Syarat Pelaksanaan
 Semua pasangan batu bata dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 4
Ps untuk dinding luar maupun dalam, kecuali bagian-bagian
khusus yang disebutkan dalam gambar.
 Semua pasangan batu bata kedap air, dilaksanakan dengan
adukan 1 PC : 3 Ps, yaitu untuk bagian-bagian sebagai berikut :
 Dinding diatas plat lantai beton sampai dengan ketinggian 20
cm diatas lantai bawah maupun lantai tingkat.
 Semua dinding toilet dan pantry mulai dari lantai beton sampai
ketinggian 1.60 m diatas lantai.
 Bagian-bagain khusus, seperti bak-bak bunga, kolom dan lain-
lain yang disebutkan dalam gambar.
 Tembok sesudah difinish ketebalannya harus 14,5 cm untuk
tembok 1/2 bata. Untuk tiap-tiap luas 9 m2 harus diberi penguat
berupa kolom beton praktis ukuran (13x13) cm dengan jarak
kolom penguat untuk dinding 1/2 bata maximum 3.50 m.
 Batu bata yang pecah hanya boleh dipakai untuk hubungan bata
dan ukurannya tidak boleh kurang dari 1/2 bata.
 Sebelum dipasang batu bata harus direndam terlebih dahulu
sampai jenuh.

1.3. PEKERJAAN ADUKAN PEREKAT.

a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan
pekerjaan plesteran pada permukaan dinding, lantai, langit-langit
atau permukaan bidang lain yang harus diplester menurut
ketentuannya.
Uraian/persyaratan teknis lain yang berlaku untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah Pekerjaan, Adukan Semen Pasir.

b. Ketentuan
 Adukan plester biasa;
Adukan untuk, plesteran biasa menggunakan campuran semen
pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 5 pasir digunakan
pada semua permukaan dinding kecuali pada dinding-dinding
kedap air.
 Adukan plester kedap air;
Adukan untuk plesteran kedap air menggunakan campuran semen
pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 3 pasir, digunakan
pada permukaan dinding di daerah toilet atau dinding yang
terpendam di dalam tanah.
 Standard dan Peraturan yang berlaku adalah;
 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBBI) 1982.
 Peraturan Umum Bangunan Nasional 1978.
 Standard Industri Indonesia (SII).
c. Material
 Pasir dan air, secara umum harus sesuai dengan PUB8I th. 1982,
bersih keras, atau bebas dari bahan-bahan organis maupun
lumpur.
 Semen PC, yang dipakai adalah dari tipe I mutu S. 325 menurut
NI-8 Persyaratan Semen Portland, Pelaksanaan pekerjaan
menggunakan semen lebih dari 1 merk harus dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Bahan Additive Dalam hal diperlukan bahan additive seperti
Calbond atau bahan-bahan tambahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, penggunaannya harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

d. Pelaksanaan
 Persiapan permukaan dinding yang akan diplester.
Pada permukaan dinding bata, pada celah/siar pasangan batu
bata harus dibuat cekungan sedalam lebih kurang 10 mm, untuk
persiapan pelaksanaan pemlesteran. Permukaan dinding beton
yang akan diplester harus dikasarkan (dibuat kasar) agar bahan
plesternya dapat merekat.
 Sudut-sudut plesteran.
Semua sudut horizontal, baik luar maupun dalam serta garis
tegaknya dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara
sempurna, tegak dan siku. Sudut luar dibuat tumpul.
 Perbaikan bidang plesteran.
Plesteran yang bergelombang yang tidak dapat diperbaiki dengan
cara pembobokan dan pemplesteran kembali, harus dibongkar dan
diganti dengan yang baru.
 Jumlah Lapisan plester
Jumlah lapisan plester pada tiap bidang permukaan adalah 2(dua)
lapis. Lapisan pertama adalah lapis plester setebal +10 mM,
merupakan lapis plester untuk membentuk permukaan yang rate
dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran kasar. Lapisan
kedua adalah lapis plester akhir guna mencapai permukaan
dinding yang direncanakan, harus membentuk permukaan dinding
yang halus, rata dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran
halus. Penghalusan permukaan plesteran dengan menggunakan
acian semen, tidak diperlukan.
 Bahan tambahan (Additive).
Bahan tambahan (additive) yang bersifat untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan atau untuk memperkuat hasil pelaksanaan
pekerjaan dapat diizinkan sejauh tidak menimbulkan akibat
negatif, serta harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
Aturan pemakaian mengikuti ketentuan dari pabriknya.
1.4. PEKERJAAN PASANGAN PARTISI STATIS

a. Spesifikasi Bahan :
 Bahan rangka : logam galvanise (Metal Stud) dengan ketebalan
bahan < 0,5 mm serta lebar 8,6 cm.
 Bahan Penutup : Papan Gypsum ukuran 120 x 240 cm dengan
ketebalan 9 & 12 mm,
 Bahan pengikat dan penyambung seperti sekrup, fisher, perban
sambungan dan semen perekat (cornice).
 Bahan-bahan tersebut di atas harus sesuai dengan standar yang
digunakan dalam persyaratan bangunan gedung perkantoran yang
berlaku.

b. Syarat Pelaksanaan
 Pemasangan rangka partisi dilakukan secara seksama dengan
memperhatikan aspek estetika serta keamanan dari material-
material yang telah terpasang disekitar lokasi pemasangan.
 Konstruksi pemasangan rangka partisi mengikuti ukuran bahan
penutup partisi dengan menggunakan modul rangka yang tidak
boleh lebih besar dari 60 x 120 cm.
 Papan gypsum yang akan dipasang sebagai penutup partisi harus
benar-benar kering dan bebas dari jamur.
 Pemasangan papan gypsum dilakukan dengan memperhatikan
aspek kekuatan yang mana jarak sekrup pengikat adalah < 20 cm
dan aspek estetika dalam perapihan sambungan dan penutupan
bekas sekrup pengikat.

1.5. PEKERJAAN PASANGAN PARTISI DINAMIS

a. Spesifikasi Bahan :
 Bahan rangka : balok kayu uk. 4/6 .
 Bahan Penutup : Lembaran plywood 9 mm dari jenis "kuat rekat II"
serta "kelas venir A" sesuai dengan PUBBI th, 1982, serta dengan
ukuran sesuai gambar rencana.
 Bahan penggantung dan penyambung seperti engsel dan rel pintu
memenuhi standar kualitas yang mampu menahan beban sesuai
yang telah ditetapkan.
 Bahan-bahan tersebut di atas harus sesuai dengan standar yang
digunakan dalam persyaratan bangunan gedung perkantoran yang
berlaku.

b. Syarat Pelaksanaan
 Partisi Dinamis dibuat berdasarkan modul yang telah ditetapkan
dalam gambar perencanaan yang disesuaikan dengan ukuran.
 Sistem pemasangan engsel dan rel pintu memperhatikan sistem
buka tutup 2 (dua) sisi .
PASAL 2
PEKERJAAN FINISHING.

2.1. FINISHING LANTAI


a. Ketentuan
Sebelum dilakukan pemesanan bahan finishing lantai, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan
tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Arsitek.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan
pengganti harus yang disetujui Arsitek berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh
dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih dalam kotak
aslinya yang masih bersegel dan berlabel pabriknya (misalnya
Ceramic Tiles).
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup,
kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.

b. Syarat Pelaksanaan
 Sebelum pelaksanaan pemasangan bahan lantai harus
diperhatikan pula apabila ditempat tersebut ada pekerjaan
pemasangan elektrikal, plumbing, telepon atau lainnya.
 Pekerjaan dapat dimulai apabila pekerjaan instalasi tersebut
sudah siap terpasang.
 Sebelum pemasangan finishing lantai dimulai, juga harus
diperhatikan ukuran dan pola serta warna dari bahan finishing
tersebut yang disesuaikan dengan gambar kerja atau petunjuk
Arsitek,
 Hal lain yang harus mendapat perhatian adalah penentuan peil-
peil dari lantai.
 Bila lapisan finishing lantai dipasang diatas beton maka
permukaan beton harus diratakan terlebih dahulu dengan cara
menambah atau kalau perlu dapat dilapisi dengan pasir dengan
memperhatikan persyaratan kemiringan.
 Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli pada bidangnya.
 Pelaksana bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya
sampai dengan saat-saat penyerahan.

c. Spesifikasi Bahan
Lantai Keramik.
Jenis : Single firing, berglazuur
Produk : Niro Granitto, Roman
Ketebalan : Minimum 7 mm atau sesuai dengan yang dipasarkan
Warna : Sesuai gambar perencanaan
Ukuran : (40x40)cm, (60x60) cm atau yang ditentukan dalam
gambar
d. Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan memberi shop
drawing pola keramik dan disetujui oleh Pengawas, bila pola
pemasangan keramik tidak tertera daiam gambar.
Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik
direndam dalam air sampai jenuh.
Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah bahan
perekat yang disyaratkan atau dapat digunakan acian PC murni dan
ditambah bahan perekat.
Bidang permukaan dasar lantai keramik, harus benar-benar rata
dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan
pengaliran.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar
siar-siar), harus sama lebar (maximum z mm), yang berbentuk garis-
garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk
siar-siar yang berpotongan harus tegak iurus sesamanya.
Bahan pengisi nat pada lantai keramik dipakai AM grout 50 warna
sesuai dengan warna keramik yang terpasang.
Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotongan
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
Keramik yang dipotong, apabila dipasang dan expose, sisinya harus
diratakan dengan amplas.
Keramik yang dilobangi untuk drain, harus dilobangi dengan alat
khusus, sehingga dapat membuat lobang yang betul-betul rata dan
halus permukaannya (disekeliling lobang).

2.2. FINISHING DINDING

a. Ketentuan :
 Sebelum dilakukan pemesanan bahan finishing dinding, Kontraktor
harus menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang
akan dipasang kepada Arsitek untuk mendapatkan persetujuan
dengan menyebutkan produsennya.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
bahan pengganti harus yang disetujui Arsitek berdasarkan contoh
yang diajukan oleh Kontraktor.
 Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalarn keadaan
utuh dan tidak cacat Beberapa bahan tertentu harus masih dalam
kotak aslinya yang masih bersegel dan berlabel pabriknya
(misalnya keramik, porselain).
 Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup.

b. Syarat Pelaksanaan :
 Sebelum dilaksanakan pemasangan dinding, harus diperhatikan
pula apabila ditempat tersebut ada pekerjaan-pekerjaan instalasi
yang tertanam dalam dinding. Pelaksanaan dapat dimulai setelah
pekerjaan pipa-pipa instalasi siap terpasang.
 Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan-bahan finishing harus
diperiksa apakah dinding telah cukup rata dan tegak lurus sesuai
dengan persyaratan pekerjaan dinding.
 Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang
berpengalaman.
 Pelaksana bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya.

2.2.1. Dinding Keramik


a. Spesifikasi Bahan :
Jenis : Single firing berglazuur
Produksi : Niro Granitto, Roman
Ukuran : (30x30), (40x40), (60 x 60) atau yang ditentukan
dalam gambar.
Warna : sesuai type di gambar perencanaan

b. Pelaksanaan :
 Pada permukaan dinding beton yang sudah rata, keramik dapat
langsung dilekatkan, dengan menggunakan perekat spesie 1 pc : 3
ps sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada
gambar.
 Pada permukaan dinding bata yang sudah diplester, dikasarkan
permukaannya dahulu (lihat finishing dinding plesteran), baru
keramik tile dilekatkan dengan ketebalan spesie rata-rata 15 mm.
 Siar-siar keramik diisi dengan AM grout berwarna yang warnanya
akan ditentukan kemudian.
 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus
untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
 Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang
berpengalaman dalam pemasangan keramik.
 Awal pemasangan keramik harus benar-benar rata, dan garis-garis
siar harus benar-benar lurus.
 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran
harus diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Arsitek/Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai, bila
gambar pola dinding tidak ada.

2.2.2. Dinding Plesteran.


a. Spesifikasi Bahan :
 Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding beton ringan
yang berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu
bata 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet
dipakai aduk plesteran campuran 1 PC : 3 Pasir.
 Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 4
Pasir.
 Untuk plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen.
 Semua jenis adukan perekat tersebut diatas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan
belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran
adukan perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi
30 menit terutama untuk adukan kedap air.

b. Pelaksanaan :
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah seiesai
pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh
bangunan.
 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan
dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih
dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau
form tie harus tertutup adukan piester.
 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang
yang akan difinish dengan cat dipakai piesteran halus (acian
diatas permukaan plesterannya).
 Ketebalan plesteran harus sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar atau sesuai peil-peil yang diminta dalam gambar.
 Acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar).

2.2.3. Plint.
a. Spesifikasi Bahan :
 Lembaran plywood 9 mm dari jenis "kuat rekat II" serta "kelas
venir A" sesuai dengan PUBBI th, 1982, serta dengan ukuran sesuai
gambar rencana .
 Lembaran HPL dengan corak stainless hairline yang dibentuk
sesuai dengan ukuran sesuai gambar rencana .
 Bahan Pelengkap sebagai perekat bahan utama ke media yang
telah disiapkan seperti paku dan perekat dari jenis Lem Adhesive
yang memiliki daya rekat kuat.

b. Pelaksanaan :
 Pekerjaan pemasangan plint dinding diawali dengan pembersihan
area pemasangan dan memastikan bahwa permukaan tersebut
telah rata.
 Pemasangan bahan penutup dalam hal ini HPL dapat dilakukan
setelah dipastikan bahwa plywood yang merupakan media tempel
telah benar-benar bersih dari segala macam kotoran termasuk
debu.
 Proses perekatan dilakukan dengan mengoleskan lem perekat
secara merata pada permukaanplywood dan sisi belakang HPL.
 Setelah lapisan lem perekat pada kedua permukaan tersebut
dianggap kering , dilakukan penyatuan dengan memastikan bahwa
kedua merekat sempurna dengan cara memberikan tekanan pada
permukaan HPL yang telah melengket.
PASAL 3
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT.

3.1. UMUM

a. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya


pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya
dengan pekerjaan langit-langit ini. Sebelum dilaksanakan
pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas langit-
langit harus sudah terpasang.
b. Disiplin lain yang termasuk disini antara lain :
 Elektrikal
 Air Condition
 Sound system/Telpon
 Fire alrm/fire derektor/sprinkler
 Exhaust
 Perlengkapan instalasi lain yang diperlukan.
c. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam
gambar rencana plafond, harus diteliti teriebih dahulu pada
gambar-gambar instalasi yang lain (Sipil, Elektrikai, Plumbing,
Sound System dan lain-lain).
d. Pekerjaan ini mencakup pemasangan list-list, Cove dan lain-lain
detail yang ditunjuk dalam gambar.
e. Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel
ukuran (60x60)cm di plafon yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa
merusak panel disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan
pekerjaan M&E
f. Penetapan manhole harus minta persetujuan Arsitek/Pengawas.

3.2. MATERIAL

a. Lembaran multipleks 12mm dan 18mm;


Lembaran plywood dari jenis "kuat rekat II" serta "kelas venir A"
sesuai dengan PUBBI th, 1982, serta dengan ukuran sesuai gambar
rencana.
b. Lembaran GYPSUM;
Lembaran gypsum dari produk yang setara Jaya board, dengan
ketebalan dan ukuran sesuai gambar rencana, lengkap dengan paku-
paku sekrup untuk pemasangannya.
c. Lembaran AKUSTIK;
Lembaran akustik dari produk yang setara Amstrong, dengan
ketebalan dan ukuran sesuai gambar rencana, lengkap dengan
rangka-rangka untuk pemasangannya.
d. Rangka/penggantung;
Bahan hollow galvanis dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
3.3. PEMASANGAN

a. Persiapan.
b. Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit dilaksanakan,
hasil pasangan rangka langit-langit harus diperiksa dengan seksama
dalam hal pola, ukuran, jarak pasangan, kekuatan, kerataan,
kedataran dan kerapian pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan
pemasangan lembaran penutup langit-langit yang rata, datar dan
kuat.
c. Lembaran plywood.
d. Lembaran plywood dipasang dengan menggunakan paku lapis
galvanis, dengan ukuran yang sesuai untuk kebutuhan
pemasangannya.
e. Lembaran gypsum.
f. Lembaran gypsum dipasang dengan menggunakan paku sekrup yang
merupakan kelengkapan dari pabriknya. Penggunaan paku biasa
sama sekali tidak diperbolehkan.
g. Lembaran gypsum harus dipasang melintang berlawanan arah pada
furring channel.
h. Lembaran akustik.
i. Lembaran akustik dipasang dengan menggunakan rangka aluminium
yang merupakan kelengkapan dan pabriknya.

PASAL 4
PEKERJAAN PENGECATAN

4.1. UMUM

Pekerjaan yang dimaksud adalah menyediakan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat-alat bantu serta menyediakan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengecatan, sesuai yang dinyatakan
dalam gambar.

Termasuk dalam Pekerjaan ini adalah :


- Pengecatan dinding.
- Pengecatan langi-langit.
- Pengecatan list plafond, list cermin.
- Pengecatan kosen, daun pintu & jendela.

4.2. KUALIFIKASI KONTRAKTOR

Pekerjaan pengecatan ini harus dilaksanakan oleh ahli yang telah


berpengalaman, serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat yang
dipakai dalam pekerjaan ini. Pelaksanaan pengecatan harus diiakukan
menurut prosedur dan ketentuan dari pabriknya, serta dibawah
pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang bersangkutan,
demi tercapainya hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan
ketentuan dari pabriknya.

4.3. GARANSI

Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat garansi/jaminan dari


pabriknya, berlaku selama 5(lima) tahun terhitung dari saat pemakaian
gedung. Jaminan tersebut berlaku untuk keadaan :
- Menjamurnya bidang cat.
- Terkelupasnya lapisan cat.
- Lunturnya warna asli.
Jaminan tersebut harus berupa Surat Daminan/Garansi yang dibuat dari
pabriknya. Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh
kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan, perbaikan dan
penggantiannya menjadi beban Kontraktor sepenuhnya.

4.4. SYARAT PELAKSANAAN

- Segera sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk


menyerahkan contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian
dari bahan Cat yang akan dipakai, guna penentuan warna serta
persetujuan pemakaiannya.
- Sebelum dimulai pekerjaan ini seluruh pemukaan bidang-bidang yang
akan menerima pengecatan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
debu dan benda-benda asing yang melekat pada bidang
permukaannya.
- Kontraktor harus meneliti bidang-bidang tersebut dan
menyempurnakannya sehingga dinyatakan siap untuk dicat oleh
Pengawas / Arsitek
- Setiap pengecatan yang akan dilakukan harus mendapat persetujuan
dari Arsitek/Pengawas dan sesuai ketentuan pabrik.

4.4.1. Material/Bahan
- Bahan Cat.
Cat yang dipakai adalah dari produk yang setara Mowileks, type
acrylic emulsion untuk interior dan type weathershield untuk
exterior, atau dari produk lain yang disetujui Arsitek. Semua bahan
cat yang dikirim ke lapangan pekerjaan harus berada dalam
kemasan/kaleng yang tertutup rapat dan mempunyai etiket yang
jelas.
- Bahan-bahan lain.
Bahan lain yang diperlukan pengecatan guna kelengkapan
pelaksanaan pekerjaan seperti dempul dan lain-lain bahan harus
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik bahan cat yang dipakai.
4.4.2. Pelaksanaan
- Persiapan
Semua bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dan kotor
minyak, gemuk, lapisan organis atau kotoran lain yang dapat
mempengaruhi daya lekat atau mutu kerja pengecatan.
Permukaan bidang yang akan dicat harus dalam keadaan kering,
dengan kelembaban maksimum 4% diukur dengan menggunakan
peralatan ukur kelembaban.
Pekerjaan pengecatan baru dapat dimulai, bilamana semua bidang
sudah benar-benar bersih serta kering (tidak lembab) yang
ditunjukkan dengan meteran pengukur kelembaban permukaan
bidang yang akan dicat, sehingga memenuhi ketentuan yang
disyarstkan oleh pabrik.
Semua lubang, retak dan lain kerusakan pada bidang yang akan
dicat, harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata dan halus dengan
menggunakan bahan pengisi berupa dempul. Bahan dempul yang
boleh dipakai adalah bahan yang mendapat rekomendasi dari
pabriknya.
- Pengecatan
Prosedur dan tahapan pengecatan harus menurut petunjuk yang
dikeluarkan oleh pabriknya. Untuk pelaksanaannya, Kontraktor
diminta untuk meminta pengawasan/supervise tenaga ahli dari
pabrik atau perwakilannya didaerah setempat.
Setiap lapis pengecatan harus dilaksanakan dengan tata cara dan
dengan peralatan yang direkomendir oleh pabriknya.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus dilakukan dengan seksama
dan hati-hati dengan mempertimbangkan gangguan/kotor yang
mungkin timbul sebagai akibat kegiatan pelaksanaan pekerjaan
pengecatan ini.
- Perbaikan-perbaikan,
Perbaikan kerusakan harus dilakukan dengan prosedur yang
ditetapkan oleh pabriknya, hingga di dapat hasil kerja yang rata,
halus serta memenuhi syarat pada umumnya.
- Hasil pengecatan
Hasil pengecatan untuk bagian dinding yang diplester, harus rata
dalam warna dan halus dalam tekstur, kuat dan tahan terhadap
pengaruh yang ada di sekelilingnya sesuai dengan garansi waktu
yang berlaku.

PASAL 5
PEKERJAAN PEMASANGAN WALLPAPER

5.1. UMUM

Pekerjaan yang dimaksud adalah menyediakan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat-alat bantu serta menyediakan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan wallpaper, sesuai yang
dinyatakan dalam gambar.

5.2. KUALIFIKASI KONTRAKTOR

Pekerjaan pemasangan wallpaper ini harus dilaksanakan oleh ahli yang


telah berpengalaman. Pelaksanaan pemasangan wallpaper harus
dilakukan menurut prosedur dan ketentuan dari pabriknya, serta
dibawah pengawasan tenaga ahli dari bidang yang bersangkutan, demi
tercapainya hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan yang
diharapkan.

5.3. GARANSI

Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat garansi/jaminan dari


pabriknya, berlaku selama 5(lima) tahun terhitung dari saat pemakaian
gedung.

5.4. SYARAT PELAKSANAAN

- Segera sebelum pelaksanaan pemasangan wallpaper, Kontraktor


diminta menyerahkan contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk
pemakaian dari bahan yang akan dipakai, guna penentuan wama dan
corak serta persetujuan pemakaiannya
- Sebelum dimulai pekerjaan ini seluruh pemukaan bidang-bidang yang
akan dipasangi wallpaper harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
debu dan benda-benda asing yang melekat pada bidang
permukaannya.
- Kontraktor harus meneliti bidang-bidang tersebut dan
menyempurnakannya sehingga dinyatakan siap untuk dicat oleh
Pengawas / Arsitek.
- Setiap pemasangan wallpaper yang akan dilakukan harus mendapat
persetujuan dari Arsitek/Pengawas.

5.4.1. Material/Bahan
- Wallpaper.
Wallpaper yang dipakai adalah dari produk yang memiliki kelenturan
dan dapat dengan mudah dibersihkan meskipun dengan menggunakan
lap basah. Semua bahan wallpaper yang dikirim ke lapangan
pekerjaan harus berada dalam kemasan yang utuh/tersegel dan
mempunyai etiket yang jelas.
- Perekat.
Bahan lain yang diperlukan pemasangan wallpaper sebagai perekat
adalah lem yang khusus dibuat untuk aplikasi pemasangan wallpaper
dan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik bahan wallpaper
yang dipakai.

5.4.2. Pelaksanaan
- Persiapan
Semua bidang pekerjaan yang akan dipasang wallpaper harus bersih
dan kotor minyak, gemuk, lapisan organis atau kotoran lain yang
dapat mempengaruhi daya lekat atau mutu kerja pemasangan
wallpaper.
Permukaan bidang yang akan dipasang wallpaper harus dalam
keadaan kering, dengan kelembaban maksimum 4% diukur dengan
menggunakan peralatan ukur kelembaban.
Pekerjaan pemasangan wallpaper baru dapat dimulai, bilamana
semua bidang sudah benar-benar bersih serta kering (tidak lembab)
yang ditunjukkan dengan meteran pengukur kelembaban permukaan
bidang yang akan dicat, sehingga memenuhi ketentuan yang
disyarstkan oleh pabrik.
Semua lubang, retak dan lain kerusakan pada bidang yang akan
direkatkan wallpaper, harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata
dan halus dengan menggunakan bahan pengisi berupa dempul. Bahan
dempul yang boleh dipakai adalah bahan yang mendapat rekomendasi
dari pabriknya.
- Pemasangan Wallpaper
Prosedur dan tahapan pemasangan wallpaper harus menurut petunjuk
yang dikeluarkan oleh pabriknya. Untuk pelaksanaannya, Kontraktor
diminta untuk meminta pengawasan/supervise tenaga ahli dari pabrik
atau perwakilannya didaerah setempat.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan wallpaper harus dilakukan
dengan seksama dan hati-hati dengan mempertimbangkan
gangguan/kotor yang mungkin timbul sebagai akibat kegiatan
pelaksanaan pekerjaan pemasangan wallpaper ini.
- Perbaikan-perbaikan,
Perbaikan kerusakan harus dilakukan dengan prosedur yang
ditetapkan oleh pabriknya, hingga di dapat hasil kerja yang rata,
halus serta memenuhi syarat pada umumnya.
- Hasil
Hasil pemasangan wallpaper, harus rata dalam warna dan halus
dalam tekstur, kuat dan tahan terhadap pengaruh yang ada di
sekelilingnya sesuai dengan garansi waktu yang berlaku.

PASAL 6
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

6.1. UMUM

Pekerjaan yang dimaksud adalah menyediakan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat-alat bantu serta menyediakan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk pekerjaan alat penggantung mencakup
persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan kunci dan
engsel pada pintu dan jendela dari kayu maupun aluminium.
6.2. KETENTUAN

Untuk menjamin mutu pemasangan, supplier diminta untuk melakukan


pengawasan dan memberi petunjuk teknis mengenai prosedur
pelaksanaan pemasangan peralatan kunci dan engsel.

6.3. CONTOH

Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor harus rnenyerahkan kepada


Konsultan Pengawas, contoh dan katalog dari produk yang telah
disetujui oleh Konsultan Perencana.

6.3.1. Material
- Kunci lengkap dengan handel/pegangan, adalah dari produk/merk
KEND/CISA dengan handel dari bahan satin aluminium atau merk lain
yang setaraf dan disetujui. Satu set kunci harus dilengkapi dengan 3
buah anak kunci. Master Key mutlak diadakan untuk pekerjaan ini.
- Engsel dari bahan yang sama dengan kunci, ukuran 10 cm dari merk
SESS atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
- Perlengkapan lain untuk pintu/jendela dipakai dari merk yang sama
dengan merk kunci yang dipakai, atau merk lain yang setaraf yang
disetujui.

6.3.2. Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberikan contoh
pemasangan yang benar untuk disetujui pelaksanaan pemasangannya
oleh Konsultan Pengawas. Teknik dan tata-cara pemasangan harus
mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
- Engsel untuk daun pintu dipasang 3 buah per daunnya, dan 2 buah
untuk daun jendela.
- Hasil pemasangan kunci serta perlatan engsel harus sesuai dengan
ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabriknya, lengkap
peralatannya, kuat dan tepat penempatannya, serta dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
- Pemasangan Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi
atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dan 32 cm
(as) dari permukaan lantai keatas.
- Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai
setempat
- Seluruh mekanisme perangkap pengunci ini harus bekerja dengan
baik. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
- Pemasangan Back plate dan Lock case harus rata (tenggelam) didalam
panil pintu. Kunci harus terpasang kuat pada rangka daun
pintu/jendela,
- Setelah kunci tepasang, noda-noda bekas cat atau teak-oil yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
PASAL 7
PEKERJAAN PINTU/JENDELA ALUMINIUM

7.1. UMUM

Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan


partisi kaca rangka alluminium, rangka dan pintu/jendela alluminium.
Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah:
- Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kaca.
- Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan engsel.

7.2. KETENTUAN

- Tenaga ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman
di dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
- Peralatan
Kontraktor ini harus menyediakan peralatan kerja yang cukup,
memadai dan sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan khusus alluminum
ini. Peralatan tersebut antara lain tapi tidak terbatas hanya pada
mesin potong, mesin bor, mesin gurinda dan lain lain peralatan yang
diperlukan guna fabrikasi dan pernasangannya.
- Shop Drawing
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan terlebih
dahulu shop drawing yang menunjukkan detail, type dan sistim
pemasangan serta komponen-komponen yang diperlukan, dibuat
berdasarkan gambar rancangan yang ada serta kondisi lokasi
pemasangan. Contoh-2 bahan profil aluminium, panil pengisi serta
semua perlengkapan (accessories) harus diajukan untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana.

7.2.1. Material
- Aluminium
Profil alluminum yang dipakai adalah produk dari Indal atau Alkan
atau produk lain yang setara dan disetujui, mempunyai finishing
permukaan Powder Coating jenis analog dengan ketebalan 18
micron.
- Kaca
Kaca yang dipakai adalah kaca jernih/bening sesuai ketentuan yang
tercantum di dalam gambar rencana, tipe float glass dari merk Asahi
Mas atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
- Bahan lain
Bahan-bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit, bahan pengisi
(sealant) dan bahan-bahan lain harus yang mendapat rekomendasi
dari pabriknya.
- Aksesoris
Kunci, engsel engsel yang dipakai adalah yang setaraf merk KEND.
7.2.2. Pelaksanaan
- Fabrikasi
Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor harus melihat dan
melakukan pemeriksaan ukuran dari lokasi pemasangan guna
penyesuaian fabrikasi komponen yang akan dipasang.
Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat dilakukan di pabrik atau di
lapangan. Fabrikasi bahan aluminium harus menggunakan peralatan
masinal, seperti mesin potong, mesin punch, mesin bor dan lain
sebagainya.
Pengeboran atau pembuatan lubang dan pemotongan harus rapi dan
tepat ukuran sesuai dengan peralatan yang akan dipasang (seperti
kunci, engsel dll.) maupun ukuran komonen yang ditentukan di
dalam gambar rencana.
Hasil fabrikasi harus berupa komponen yang berbentuk dan
berukuran tepat serta sesuai untuk dipasang pada tempat
kedudukannya, dengan toleransi setelah dia-dakan penyesuaian
dengan keadaan lapangan adalah sebagai berikut:
 Untuk tinggi dan lebar maksimal 1 mm
 Untuk diagonal maksimal 2 mm.
- Cara pemasangan
Pemasangan rangka alumunium ke bangunan harus dengan angkur
yang kuat antara tembok/kolom/beton dan rangka alumunium harus
diisi dengan "Seal" elastis jenis Poly-Sulfida dengan persyaratan
penggunaan dari pabrik (setara ABC) terutama untuk jendela-jendela
luar.
Pemasangan kaca-kaca pada kosen alumunium harus menggunakan
"seal" yang berupa alur karet.
Sambungan vertical/horizontal, sudut dan silang, serta kombinasi
profil-profil alumunium harus dipasang sempurna dengan
menggunakan peralatan bantu pelat atau paku sekrup sistim
tersembunyi.
Pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi
kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
Pelaksana Pekerjaan harus menjaga kosen kosen alluminium dan
bidang-bidang kaca yang sudah terpasang bersih dari kotor-kotor
seperti air semen, cat, plesteran dan lain-lain serta
mengamankannya dari kemungkinan benturan.

PASAL 8
PEKERJAAN PERLENGKAPAN DAERAH BASAH

8.1. SPESIFIKASI BAHAN

- Semua material harus memenuhi ukuran standar dan mudah


didapatkan dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
- Semua peralatan harus lengkap dengan perlengkapannya sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik.
- Jenis peralatan : (TERLAMPIR)
- Produksi : setara Toto, American Standard.

8.2. PELAKSANAAN

- Pelaksanaan pemasangan harus sesuai dengan ketentuan pabrik


yang bersangkutan dan dipasang oleh ahli yang berpengalaman.
- Kecuali peralatan dan perlengkapan yang tampak pada gambar,
Kontraktor tidak diperkenankan untuk memasang perlengkapan
lain tanpa persetujuan Pengawas/Perencana.
- Dalam hal peralatan dan perlengkapan dan tidak dapat dipasang
dilapangan, Pengawas/Perencana akan menunjukkan pemecahan
lain.
- Selama pekerjaan sekitar peralatan dan perlengkapan yang telah
terpasang belum selesai, Kontraktor wajib memelihara dan
menjaga dari kerusakan atau pengotoran oleh bahan/pekerjaan
lain.

PASAL 9
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

9.1. LINGKUP PEKERJAAN

Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan


pemasangan kaca pada rangka pintu dan jendela kayu, serta pengerjaan
dan pemasangan untuk berbagai macam pekerjaan kaca.
Pekerjaan sehubungan yang diuraikan tersendiri pada bagian lain adalah
persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela kayu.

9.2. MATERIAL

Semua kaca yang dipergunakan di dalam pelaksanaan pekerjaan ini


secara umum harus bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik
lainnya. Kaca yang dipakai adalah kaca jernih/warna tips float (float
glass), Panasap green, produk/merk ASAHI MAS atau produk lain yang
setara yang disetujui, dengan ketebalan dan pemakaian sesuai gambar
rencana dengan ketebalan sesuai dengan perencanaan.
Cermin yang dipakai adalah dari kwalitas S.Q. (polished piate silvering
glass) tebal 5mm dengan lapisan pelindung belakang (back coating).
Backing Board, digunakan plywood I2mm yang diiapisi cat setara ICI
Super Gloss.
9.3. PELAKSANAAN

- Pemeriksaan keadaan pekerjaan


Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor diminta untuk memeriksa
keadaan lokasi pemasangan, baik dalam hal kesiapan maupun
ketelitian dan kecermatan pelaksanaan pekerjaan pendahulunya.
- Pemotongan, Pengangkatan dan Pemasangan Kaca
Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran,
selanjutnya dipasang pada lokasinya dengan jepitan yang sesuai,
terpasang kuat serta tepat dalam posisinya, baik dalam hal ketegakan
ataupun kemiringan sesuai dengan gambar rencana. Cermin harus
dibeli sesuai ukuran yang tertera pada gambar (tidak boleh
melakukan pemotongan sendiri dilapangan).
- Pembersihan
Pada penyelesaian, pekerjaan harus dalam keadaan bersih dan
terpasang sesuai dengan mutu kerja yang disyaratkan.

PASAL 10
PEKERJAAN WATERPROOFING

10.1. LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,


bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna. Pekerjaan waterproofing ini dilakukan diatas permukaan
dak beton, toilet dan balkon dan meliputi seluruh detail yang
ditunjukkan oleh pengawas atau dinyatakan dalam gambar.

10.2. PERSYARATAN BAHAN

- Digunakan Waterproofing merk Multiguard atau dapat digunakan


dari produk lain yang setara dan disetujui Direksi Pengawas.
- Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan
tekanan, kuat, elastis dan tahan ultra violet.
- Warna sesuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.

10.3. PELAKSANAAN

Persiapan dan pelaksanaan pada permukaan plat dak beton :


- Permukaan beton harus bersih, padat dan bebas dari material
penghambat kekuatan
- Pengkasaran permukaan beton dan pengupasan waterproofing
lama harus dilaksanakan dengan alat mekanis seperti diamond
wheel atau scabbler
- Pekerjaan Beton tumbuk/rabat harus dilakukan dengan metode
yang sesuai untuk mencegah kembali kebocoran atau tergenang
pada dak beton sehingga air mengalir ke floor drain

Untuk area plat dak beton, Toilet dan balkon yang nantinya akan
terkena air maka permukaan beton harus dilapisi waterproofing type
Cementitious Membrane (merk Fosroc, Multiguard atau merk lokal
setara) yang diaplikasi dengan coating (minimum 2 kali pengecatan).
Dan setelah diaplikasi perlu dilakukan water test selama 2 X 24 jam
(tes rendam), dan bila setelah yakin tidak tertihat adanya kebocoran
atau bercak - bercak air, maka diatas lapisan waterproofing tersebut
perlu dilapisi dengan screed atau adukan setebal minimum 3 cm.
Kemudian setelah pemasangan keramik pada toilet, balkon atau pada
plat dak beton maka Tes rendam perlu dilakukan sekali lagi selama 1 X
24 jam tanpa dijumpai adanya kebocoran.
Dan pada setiap pipa PVC yang akan menembus plat beton untuk area
yang akan kemungkinan digenangi atau terkena air, maka antara
pertemuan pipa PVC dan permukaan atas plat dak beton harus diberi
Epoxy disekeliling pipa tersebut.

PASAL 11
PEKERJAAN SANITARY

11.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat-alat bantu lainnya uyang diperlukan dalam pelaksanaan,
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan sanitary ini dipasang pada ruang toilet/kamar mandi/WC
serta seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

11.2. PERSYARATAN BAHAN

- Bahan – bahan yang digunakan sebagai berikut :


 Closet Duduk : merk TOTO type CW 708 NJ
 Jet washer : merk TOTO type TX 403 MCRB
 Hand Shower : merk TOTO type THX 118 FM
 Soap Holder : merk TOTO type S 156N
 Soap Dispenser : merk TOTO type TS 126AR
 Glass Shelf : merk TOTO type TX705AC
 Tumbler Holder : merk TOTO type TX707AC
 Paper Holder : merk TOTO type TS 116 R
 Single Level Bath & shower mixer : merk TOTO type 432SDV1
 Wastafel : merk TOTO type LW 523J, L 650 D
 Urinoir : merk TOTO type U 57 M
 Partisi urinoir : merk TOTO type A 100
 Kran wastafel : merk TOTO type TX 108LDN, TX120LE
 Floor Drain : merk TOTO type TX1BV1
 Grab bar : merk TOTO type TX3A1
 Shower tray 95x95cm : merk TOTO
 Curtain Rail Stainless Steel : custom

- Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan


persetujuan Direksi Pengawas.
- Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik.
- Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

11.3. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

- Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi


Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan
pengganti harus disetujui Direksi Pengawas berdasarkan contoh yang
diajukan Kontraktor.
- Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai
gambar.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus
segera melaporkannya kepada Direksi Pengawas.
- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila
ada kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
- Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan
untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.
- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemberi Tugas.
- Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang
sempurna, rapi dan lancar dipergunakannya/air tidak macet.

Anda mungkin juga menyukai