Anda di halaman 1dari 7

PT.

INDOPLAN INTI PATRIA

BAB I
URAIAN DAN SYARAT-SYARAT
PELAKSANAAN (SPESIFIKASI)

PASAL 1
ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

1. Kontraktor, sub–sub kontraktor dan bagian–bagian lainnya yang pengerjakan


pekerjaan pelaksanaan didalam proyek ini harus menyediakan alat–alat dan
perlengkapan–perlengkapan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing –
masing seperti :
a. Alat ukur ( Total Station, Theodolit , Waterpass dll )
b. Alat – alat pemotong , penduka dan penarik
c. Alat – alat bantu
d. Alat – alat pengetesan lainnya yang diperlukan

2. Disamping itu juga harus menyediakan buku–buku laporan (harian,


mingguan), buku petunjuk alat-alat yang akan dipasang, tenaga kerja untuk
memutuskan segala sesuatunya dilapangan dan bertindak atas nama
kontraktor dan sub kontraktor yang bersangkutan.

PASAL 2
PENYIMPANAN BARANG – BARANG DAN MATERIAL

1. Kontraktor dan sub kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang–


barang dan material–material untuk kebutuhan pelaksanaan baik diluar
(terbuka) ataupun didalam gudang sesuai dengan sifat–sifat barang dan
material tersebut atas persetujuan Pengawas sehingga akan menjamin ;

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat Teknis I-1


a. Keamanannya
b. Terhindarnya kerusakan–kerusakan yang diakibatkan oleh cara
penyimpanan yang salah

2. Barang – barang dan material – material yang tidak akan digunakan untuk
kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak akan
diperkenankan untuk disimpan didalam site.

3. Material – material yang ditolak untuk dipakai supaya segera dikeluarkan


dari site, selambat – lambatnya 7 hari setelah pemberitahuan penolakan.

PASAL 3
KEBERSIHAN DAN KELELUASAAN HALAMAN

Kontraktor dan sub–sub kontraktor diwajibkan menjaga keleluasan halaman


dengan menempatkan barang–barang dan material sedemikian rupa sehingga :
a. Memudahkan pekerjaan.
b. Menjaga kebersihan dari sampah–sampah, kotoran–kotoran bangunan
(puing–puing, material), air yang menggenang.
c. Tidak menyumbat saluran-saluran air.

PASAL 4
FASILITAS LAPANGAN

Kontraktor dan sub kontraktor diwajibkan menyediakan sendiri :


a. Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan
keamanan.
b. Air minum dan air bersih dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan semua pekerja – pekerja dilapangan.
c. Alat – alat pemadam kebakaran
d. Alat – alat PPPK
e. Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan

PASAL 5
BARANG CONTOH ( SAMPLE )

1. Kontraktor dan sub kontraktor diwajibkan menyediakan barang–barang


contoh (sample) dari material yang akan dipasang/dipakai, untuk
mendapatkan persetujuan direksi lapangan/pengawas.
2. Barang barang contoh (sample) tertentu harus dilampirkan dengan tanda
bukti/sertifikat pengujian dan spesifikasiteknis dari barang-
barang/material tersebut
3. Untuk barang–barang dan meterial–material yang akan didatangkan ke site
(melalui pemesanan) maka kontraktor dan sub kontraktor diwajibkan
menyerahkan brosur :
a. Katalog
b. Gambar kerja dan shop drawing
c. Mock up dan sample dan lain–lain yang dianggap perlu oleh direksi
lapangan/pengawas dan harus mendapat persetujuan direksi
lapangan/pengawas.

PASAL 6
PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN

1. Kontraktor atau sub – sub kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian


atas mutu pekerjaan ataupun atas pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai
dengan kebutuhannya masing–masing, misalnya :
a. Pengujian mutu beton
b. Pengujian kabel–kabel listrik (merger)
c. Pengujian tekanan untuk pipa–pipa (plumbing)
d. Pengujian kebocoran
e. Pengujian bekerjanya mesin–mesin dan peralatan–peralatan lainnya.
2. Semua biaya–biaya untuk kebutuhan tersebut diatas, ditanggung oleh
kontraktor dan sub kontraktor yang bersangkutan.
3. Laporan pengujian mutu beton harus segera diserahkan selambat–
lambatnya 2 (dua) hari setelah tanggal pengujian kubus beton yang
bersangkutan, laporan yang diterima 3 hari atau lebih setelah tanggal
pengujian dianggap batal apabila dianggap perlu oleh pengawas, kontraktor
dapat diperintahkan untuk mengadakan core drilling atas biaya kontraktor.

PASAL 7
GAMBAR – GAMBAR AS BUILT DRAWING

Kontraktor/sub–sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar–gambar “AS


BUILT DRAWING“ sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan
secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance dikemudian
hari. Gambar–gambar tersebut diserahkan rangkap tiga, masing–masing kepada
User, dan Dinas terkait lainnya.

PASAL 8
SHOP DRAWING

Dalam hal – hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu
pekerjaan yang membutuhkan penjelasan–penjelasan, dimana hal–hal tersebut
tidak terdapat didalam gambar–gambar kerja , maka kontraktor atau sub–sub
kontraktor diwajibkan membuat gambar–gambar shop drawing untuk kebutuhan
tersebut dan mendapatkan persetujuan dari direksi lapangan/pengawas. Semua
gambar harus dibuatkan shop drawingnya untuk memudahkan pelaksanaan.
PASAL 9
MASA PEMELIHARAAN DAN JAMINAN PEKERJAAN

1. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan konstruksi dan finishing adalah 6


(enam) bulan, dihitung dari tanggal penyerahan pertama.
2. Jaminan pekerjaan dan pemasangan instalasi alat –alat meliputi :
a. Instalasi listrik dan mekanikal adalah 6 (enam) bulan.
b. Mesin–mesin adalah 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal penyerahan
pertama

PASAL 10
PAS/SERTIFIKAT KONTRAKTOR DAN SUB–SUB KONTRAKTOR

Semua kontraktor dan sub–sub kontraktor yang bertanggung jawab atas


pekerjaan pelaksanaan proyek ini harus memiliki pas/sertifikat golongan
tertinggi, diantaranya :
a. SIPP
b. Pas untuk listrik dan pemipaan (plumbing); ( SIKA, SPI )
c. Dan lain – lain yang berlaku di wilayah
d. SIPP dan Badan Keselamatan Kerja.

PASAL 11
PERATURAN–PERATURAN DAN SYARAT–SYARAT YANG DIGUNAKAN DALAM
PELAKSANAAN

1. Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan–peraturan :


a. A.V (Algemene voor waarden voor de uitvoueringbij aaneming van
open bare werkwn in Indonesia, tanggal 28 Mei 1941 No.9 dan
tambahan lembaran Negara No.14571)
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI–2/1971
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bangunan NI–3/1956
d. Peraturan konstruksi kayu NI–5
e. Peraturan Umum instalasi listrik Pail 1977 NI–6
f. Peraturan air minum (AVWI – drink water)
g. Peraturan Semen Portland Indonsia NI–8/1972
h. Peraturan pengecatan NI–12
i. Peraturan Muatan Indonesia NI–8
j. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987 NI–18.
Dan peraturan–peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan
berdasarkan normalisasi di Indonesia yang belum tercamtum diatas dan
mendapat persetujuan direksi lapangan/pengawas.
2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan
syarat–syarat pelaksanaan, gambar–gambar dan instruktur instansi dari
pengawas.
3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
pada setiap waktu. Bagaimanapun kelalaian pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,
tidak berarti kontraktor bebas dari tanggung jawab.
4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat–syarat pelaksanaan
(spesifikasi), gambar atau instruksi tertulis dari pengawas harus
memperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini
menjadi tanggung jawab kontraktor.
5. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapatkan persetujuan pengawas.

PASAL 12
FOTO–FOTO DOKUMENTASI PROYEK

1. Kontraktor diwajibkan membuat foto – foto dokumentasi proyek meliputi :


a. Foto–foto kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet,
penempatan peralatan–peralatan lapangan (beton batcher),
penempatan material, pengerasan jalan dll.
b. Foto–foto tahapan pekerjaan yang penting, antara lain pembesian,
bekisting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.
c. Dan lain–lain kegiatan yang dianggap perl oleh direksi
lapangan/pengawas.
2. Kondisi proyek pada proggres pekerjaan mencapai 0%, 5%, 10%, 20% dan
seterusnya sampai dengan 100% (setiap peningkatan proggres 5%) dan
kondisi pada waktu pemeliharaan.
3. Foto–foto dicetak dalam ukuran post card (dicetak berwarna).

Anda mungkin juga menyukai