BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Termasuk dalam pekerjaan ini perataan / pembersihan dan melaksanakan pekerjaan site
development sesuai Gambar Kerja dan RKS.
Meliputi pekerjaan mobilisasi peralatan, pengadaan air dan listrik untuk bekerja dan
pembongkaran dan/atau perbaikan bangunan existing.
PASAL 2
MEMULAI KERJA
I-1
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 3
MOBILISASI
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan kebutuhan konstruksi, dari tempat
pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini.
3.2. Dengan selalu disertai ijin Pemberi kerja/owner, Kontraktor / Pemborong dapat
membuat berbagai perubahan, pengurangan dan/atau penambahan terhadap alat-alat
konstruksi dan instalasinya.
3.3. Dalam jangka waktu 1 (hari) hari sebelum kerja Kontraktor / Pemborong harus
menyerahkan program mobilisasi berupa data identitas pekerja (KTP), jadwal pelaksanaan
pekerjaan, struktur organisasi kontraktor/pemborong yang akan ditempatkan pada lokasi
pekerjaan kepada Pemberi kerja / owner untuk disetujui.
PASAL 4
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
4.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor / Pemborong lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
4.3. Bila dikemudian hari bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup
cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor / Pemborong
secara tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.
I-2
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 5
RENCANA KERJA
PASAL 6
PAGAR PROYEK
Untuk keamanan lapangan kerja, bila dianggap perlu Pemilik dapat memerintahkan kepada
Kontraktor / Pemborong untuk memagari proyek sehingga aman.
PASAL 7
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
7.2. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja,
bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. Dalam hal
terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab
untuk memperbaikinya.
I-3
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 8
TENAGA DAN SARANA KERJA
Kontraktor / Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan
berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan
pengamanan, an dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat- alat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi
Tugas.
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat pengangkat dan
pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
I-4
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 9
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Untuk menghindari klaim dari ‘User’ / Proyek dikemudian hari, maka Kontraktor /
Pemborong harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan
memperhitungkan “ukuran jadi (finished)” sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja
dan penjelasan RKS.
1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan
pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.
Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi Indonesia,
Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
I-5
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
13. Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan Tenaga Kerja
yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Jika tidak terdapat di dalam Peraturan / Standar / Normalisasi tersebut di atas, maka
berlaku Peraturan / Standar / Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen
bahan / material / komponen yang bersangkutan.
1. Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar Kerja, RKS, BoQ,
BA, Aanwijzing dan Surat Perjanjian / Kontrak ).
2. Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor / Pemborong dan sudah disetujui / disahkan
oleh Pemberi Tugas dan Pemberi Kerja.
I-6
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 10
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
10.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik bersifat teknis
maupun administratif.
10.2. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor / Pemborong harus memberikan
data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
10.3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh kontraktor
PASAL 11
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
11.1. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai dengan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku adalah RKS.
11.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi (bagian) dan
detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor /
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan
spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam
gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan spesifikasinya.
11.3. Pemilik Proyek akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang
semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.Permukaan- permukaan
pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan bagian dan ukuran yang
tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari .
11.4. Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap
meliputi :
I-7
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
1. As - as
11.4.1 Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam Centi meter
( cm ) untuk pekerjaan Arsitektur dan Sipil, dan ukuran Milimeter ( mm ) untuk pekerjaan
Baja dan Mekanikal / Elektrikal.
11.4.2 Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada dasarnya adalah
ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi / selesai ( “finished”).
11.4.3 Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor / Pemborong wajib melaporkan
secara tertulis kepada yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang
akan dipakai dan dijadikan pegangan
11.4.4 Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka pengukuran
skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui. Setiap deviasi dari gambar
karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh dan disahkan secara
tertulis. Kontraktor / Pemborong tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran- ukuran
yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan / Direksi, dan segala
akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong baik dari segi biaya
maupun waktu.
11.5.1 Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat (berlaku).
11.5.2 Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / Struktur, maka
Kontraktor / Pemborong wajib melaporkannya kepada yang akan memutuskannya setelah
berkonsultasi dengan Perencana.
I-8
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
11.5.4 Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor / Pemborong
untuk memperpanjang / meng-“klaim” biaya maupun waktu pelaksanaan.
11.6.1 Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat
oleh Kontraktor / Pemborong berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan.
11.6.2 Kontraktor / Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun yang diminta
oleh .
11.6.3 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun di
dalam Buku ini.
11.6.4 Kontraktor / Pemborong wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada pemilik
untuk mendapat persetujuan tertulis dari Pemilik Proyek.
11.6.5 Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor / Pemborong dan diajukan
kepada untuk diminta persetujuannya harus sesuain dengan format standar dari proyek.
11.7. Perubahan, penambahan, pengurangan pekerjaan dan pembuatan “as built drawing“.
11.7.1 Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan
pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
I-9
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
PASAL 12
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG
12.2. Kehadiran selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur atau
memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
12.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka
Kontraktor / Pemborong berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi
Tugas melalui . Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor / Pemborong bertanggung
jawab atas segala kerusakan yang timbul.
12.5. Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
12.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor / Pemborong dalam
melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.
I - 10
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun yang belum,
adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong dan tidak akan diperhitungkan dalam
biaya Pekerjaan Tambah.
12.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor / Pemborong harus segera mengangkut
bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar
lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.
PASAL 13
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN - BAHAN
13.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan
syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
13.1.1 Kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak, semua merk pembuatan atau
merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas / setara dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang mengikat.
13.1.2 Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai, harus sesuai dengan
yang tercantum dalam Gambar Kerja dan RKS, memenuhi standar spesifikasi bahan
tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
13.1.3 Disyaratkan dalam satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
I - 11
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang bersangkutan
dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
13.2.1 Penempatan bahan-bahan material diatur dengan pertimbangan yang matang agar
tidak mengganggu kelancaran pekerjaan serta sirkulasi / akses pekerja
13.2.2 Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan (levelling)
menurut petunjuk .
PASAL 14
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
14.1. Bahan-bahan yang didatangkan / dipakai harus sesuai dengan contoh-contoh yang
telah disetujui seperti yang diatur dalam Pasal di atas.
14.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang dinyatakan
afkir / ditolak, harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan / proyek.
14.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh / Perencana dan
ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka / Perencana berhak memerintahkan
pembongkaran kembali kepada Kontraktor / Pemborong, yang mana segala kerugian yang
diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong
sepenuhnya. Disamping itu pihak Kontraktor / Pemborong tetap dikenakan denda sebesar 1
o/oo (satu per mil) dari harga borongan.
14.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari
bahan-bahan tersebut, maka Kontraktor / Pemborong harus menguji dan memeriksakannya
I - 12
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
ke laboratorium Balai Penelitian Bahan pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut
disampaikan secara tertulis kepada / Direksi / Perencana. Segala biaya pemeriksaan
ditanggung oleh Kontraktor / Pemborong.
14.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium di atas tentang baik atau tidaknya kualitas
dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas.
14.6. Bila diminta, Kontraktor / Pemborong harus memberikan penjelasan lengkap tertulis
mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PASAL 15
SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR
15.1. Jika Kontraktor / Pemborong menunjuk Supplier dan atau Kontraktor bawahan (Sub
Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Kontraktor/
Pemborong “wajib” memberi-tahukan terlebih dahulu kepada / Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
15.3. Supplier wajib hadir mendampingi di lapangan untuk pekerjaan khusus dimana
pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi
pabrik.
PASAL 16
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
I - 13
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
ini. Pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang
ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
16.2. akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan menentukan semua pohon, semak,
tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap berada di tempatnya. Kontraktor /
Pemborong harus menjaga semua jenis benda yang telah ditentukan harus tetap di
tempatnya.
16.3. Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk,
tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan lainnya yang
muncul, yang tidak diperuntukan berada disana; harus dibersihkan dan atau dibongkar serta
dibuang bila perlu.
PASAL 17
DRAINASE / SALURAN
I - 14
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
17.3.3 Segala kerusakan pada utilitas yang disebabkan oleh pekerjaan Kontraktor /
Pemborong baik langsung maupun tidak langsung, dianggap sebagai tanggung jawab dari
Kontraktor / Pemborong.
PASAL 18
PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00
18.1.2 Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang sebenarnya di
lapangan, harus segera dilaporkan kepada dan Pemilik proyek.
18.1.3 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat-alat waterpass
dan/atau theodolit.
Setiap tanda yang dibuat oleh ataupun oleh Kontraktor harus dijaga baik-baik. Bila
terganggu atau rusak, harus segera diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungan biaya
sendiri.
Setiap jenis pekerjaan dari bagian apapun, tidak boleh dikerjakan sebelum persiapannya
(setting out) disetujui oleh Pemberi Kerja .
I - 15
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
Pekerjaan penentuan peil + 0,00 (finishng Arsitektur) adalah permukaan lantai finishing
ruangan Lantai Satu seperti tertera dalam gambar kerja.
Selanjutnya peil + 0,00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di lapangan dan
disetujui oleh Pemberi Kerja .
PASAL 19
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)
19.1.2 Patok ukur dibuat dari kayu secukupnya, tertancap kuat ke dalam tanah.
19.1.3 Pada dasarnya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian atau peil
permukaan yang ada dan tercantum dalam Gambar Kerja.
19.2.1 Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm.
dan lebar 15 cm., lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
19.2.2 Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama lain adalah
1,50 m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah.
19.2.3 Papan bangunan dipasang sejarak 1,00 m. dari as pondasi terluar atau sesuai dengan
keadaan setempat.
19.2.4 Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan lainnya atau
rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh .
I - 16
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
19.2.6 Kontraktor / Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan
letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.
PASAL 20
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
20.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor / Pemborong,
tetapi karena bahan / material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri
ditolak oleh / Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Kontraktor / Pemborong dalam waktu yang ditetapkan oleh / Direksi.
20.1.1 Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum
mendapatkan persetujuan , dan Kontraktor / Pemborong harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada Petugas / Ahli dari untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan ditutup dan tidak terlihat.
20.1.2 Kontraktor / Pemborong harus melaporkan kepada kapan setiap pekerjaan sudah
siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan tidak boleh menunda waktu pemeriksaan,
kecuali apabila memberikan petunjuk tertulis kepada Kontraktor / Pemborong apa yang
harus dilakukan.
20.1.3 Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari
waktu diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari raya)
tidak dipenuhi / ditanggapi oleh , maka Kontraktor / Pemborong dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh / Direksi.
I - 17
Scope : Civil Const.
RENCANA KERJA & SYARAT (RKS)
Dept. : Engineering
BANGUNGAN GARDU
20 kV Division : Operational
PT. BEKASI POWER No. Doc. : -
20.2.1 Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh
Kontraktor / Pemborong demikian pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh pemberi kerja .
20.2.2 Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut
penilaian telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan
atau pada waktu yang diperpanjang, maka harus memberikan petunjuk secara tertulis
langkah- langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Bila Kontraktor / Pemborong atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja
dimana bermaksud untu memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah
itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang
ditunjuk oleh Kontraktor / Pemborong untuk menangani pekerjaan itu.
I - 18