Daftar Isi :
ecfa0ld20(ln)
FA - 2
4. Lampiran ...................................................................................................................... FA - 17
1. LINGKUP PEKERJAAN
ecfa0ld20(ln)
FA - 3
Instalasi Sistem Deteksi Kebakaran (Fire Alarm Installation System) adalah sistem yang
bertujuan untuk mendeteksi awal terjadinya kebakaran dan memberikan peringatan dini
kepada pasien, dokter, perawat, dan keluarga pasien. Sistem deteksi kebakaran
merupakan integrasi dari beberapa peralatan yang akan difungsikan sebagai pendeteksi
awal dan juga yang akan diberdayakan pada saat awal mula dan saat kondisi sudah
dalam keadaan darurat (kebakaran) dengan tujuan akhir membantu mempersiapkan
evakuasi penghuni bangunan dengan jalan memberi tanda berupa bunyi maupun visual
dan juga akan mentrigger beberapa peralatan mekanikal – elektrikal agar bekerja
sesuai dengan unjuk kerja yang direncanakan untuk membantu kemudahan proses
evakuasi.
1.1 Perencanaan Instalasi Sistem Deteksi Kebakaran (Fire Alarm System) untuk
perencanaan pembangunan gedung merial tower RS. Pelni yang akan dilakukan
meliputi antara lain : pemilihan peralatan utama yaitu Master Control Panel Fire
Alarm disingkat MCPFA, perencanaan instalasi pengabelan dari MCPFA ke
Junction Box Fire Alarm disingkat JBFA, dari JBFA ke detektor, alarm bell, manual
station dan semua rangkaian kabel yang membentuk instalasi sistem deteksi
kebakaran pada bangunan rumah sakit.
1.2 Perencanaan instalasi fire alarm untuk perencanaan pembangunan gedung merial
tower RS. Pelni dengan sistem lainnya, antara lain :
- Terintegrasi dengan panel PUTR, ketika terjadi kebakaran (general alarm)
daya yang tersuplai oleh PUTR hanya SDP-EMG & Fire Pump
- Terintegrasi dengan panel PP Hydrant.
- Terintegrasi dengan panel lift Penumpang (LP-01, LP-02 & LP-03 ) & lift
services (LS-01, LS-02 & LS-03).
- Terintegrasi ke sentral tata suara.
- Terintegrasi ke PABX.
- Terintegrasi ke panel Presurized fan (PAF-A/TK-01, PAF-A/TK-02 & PAF-
A/TK-03)
1.3 Peralatan utama untuk instalasi sistem deteksi kebakaran untuk perencanaan
pembangunan gedung merial tower RS. Pelni terdiri dari 1 (satu) unit MCPFA
sebagai pusat kontrol yang ditempatkan pada ruang FCC lantai 1 yang berkapasitas
minimal 2 loops (Permen PU No. No. 26/PRT/M/2008; pasal 6.9; hal. 225~230 dan
Perda DKI No. 8 Tahun 2008 Pasal 26 Ayat 3). Peralatan sistem deteksi kebakaran
di backup Batere dan UPS.
2. DASAR PERENCANAAN
ecfa0ld20(ln)
FA - 4
- Area Pencakupan
Detektor Area (m²) pada tinggi 3 m
ecfa0ld20(ln)
FA - 5
Detektor panas 25 – 46
Detektor asap photoelektrik 50 - 92
b. Jarak detektor
Pada Langit-langit dengan Ketinggian 3 m (10 ft) sampai 9 m (30 ft), jarak antara
detektor panas harus di dikurangi mengikuti tabel di bawah ini.
8,5 9,1 34
ecfa0ld20(ln)
FA - 7
f. Flasher Lamp
ecfa0ld20(ln)
FA - 8
- Flasher lamp dipasang pada tempat yang mudah terlihat oleh umum. (SNI
03-3985-2000; hal. 39; butir 12.2.4.3)
- Ditempatkan didekat setiap jalan keluar dan didekat hydrant box satu lokasi
dengan titik panggil manual dan bell tanda bahaya.
- Dipilih yang berkedip untuk membantu yang menderita tuna rungu.
2.4 Zone adaptor module digunakan untuk memonitor Tamper Switch, Flasher Lamp,
Flow Switch, Alarm Bell, Conventional Detector dan untuk mengontrol Panel Listrik
AC serta Pressurize Fan.
b. Zam-zam dipasang pada box panel (junction box) dan memakai daya 24 Vdc dari
dua pasang kawat.
ecfa0ld20(ln)
FA - 9
Digunakan untuk melindungi instalasi looping dari terjadinya arus hubung pendek
yang bisa berakibat merusak panel MCFA maupun Zone Adaptor Module. Minimal
dibutuhkan 3 buah per looping.
- Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi tentang Detector yang bekerja
disuatu daerah Alarm atau adanya Manual Alarm Push Button yang ditekan,
dengan menyalakan Lampu Indicator dan membunyikan Bell Electronic.
Tegangan : 24 volt DC
Power supply : 110 / 230 volt AC
Suhu : 0 ºC - 49 ºC
Kelembaban : 93% RH, non-condensing
Disetujui : UL, ULC, CSFM, MEA, FM, CE
Jumlah kontrol Loop : min. 2 loops
Jumlah modul addressable per
loop : min. 60 – 127
Jumlah detektor per loop : min. 60 – 127
Signal line : 24 volt DC
Power consumption standby : 180 – 250 VA
Kondisi alarm : 368 – 770 VA
Signal line : 2 wire transmission max. 2 km
Jumlah detektor addressable
per panel : 254
Jumlah modul addressable
per panel : 254
Max no of LCD annunciator panel : 64 unit
Tampilan : LCD panel
Tipe : Wall Mounting / Standing
UPS : Sesuai dengan gambar
Kelembaban : 5% - 93%
Beroperasi disuhu : 15,2 - 42 Vdc (19 Vdc nominal)
Beroperasi diarus :
Standby : 250 mA
Aktif : 400 mA
i. Modul Mini Monitor (Mini Monitor Module)
Beroperasi disuhu : 0 – 49 °C
Kelembaban : 5% - 93%
Beroperasi ditegangan : 15,2 Vdc - 32 Vdc (19 Vdc
nominal)
Beroperasi ditegangan maximum : 35 microA (LED flashing)
j. Kontrol Modul (Module control)
Beroperasi disuhu : 0 - 49 °C
Kelembaban : 5% - 93%
Beroperasi ditegangan : 15,2 - 41 Vdc
(19 Vdc nominal)
Beroperasi diarus :
Standby : 223 mA
Aktif : 100 mA
k. Modul Isolator (Isolator Module)
Beroperasi disuhu : 0 – 49 °C
Kelembaban : 5% - 93%
Beroperasi ditegangan : 15,2 - 32 Vdc (19 Vdc nominal)
Beroperasi ditegangan maximum : 255 microA (LED flashing)
l. Intercom Set
Penghubung : Tipe Jack Phone
Tipe : Telephone Handset
m. Annunciator
Tipe : Back-lit LCD
Tampilan : Tampilan 640-character
(16 ines x 40 character)
2.6 Kabel yang dipakai untuk instalasi dari modul ke modul harus dari jenis FRC shielded
twisted 16 AWG, 1 pair dan dipasang dalam PVC HI conduit Ø 3/4". Kabel kontrol
yang dipakai untuk instalasi masing-masing detektor conventional adalah jenis NYA
dengan ukuran 2 x (1 x 1,5) mm2 dipasang dalam PVC HI conduit Ø 3/4" dengan
saddle klem. Sedangkan Kabel kontrol yang dipakai untuk instalasi masing-masing.
Kabel untuk outlet fire intercom menggunakan FRC 3 x 1,5 mm2 yang dipasang
dalam PVC HI conduit Ø 3/4". Kabel power untuk masing-masing modul
menggunakan kabel FRC 2 x 2,5 mm2 dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4".
Kabel yang dipakai untuk instalasi manual push button, alarm bell, flasher lamp, flow
switch, tamper switch, panel AC, pressurize fan (PAF-A/TK-01, PAF-A/TK-02 &PAF-
A/TK-03), panel lift Penumpang (LP-01, LP-02 & LP-03 ) & lift services (LS-01, LS-02
& LS-03). dan kontrol lainnya menggunakan kabel FRC 2 x 1,5 mm 2 yang dipasang
ecfa0ld20(ln)
FA - 12
Uraian sistem kerja dari instalasi sistem deteksi kebakaran ini diharapkan akan dapat
menunjukkan unjuk kerja sebagai berikut :
3.1 Bangunan ini dilengkapi dengan sistem deteksi kebakaran, dengan ruang FCC
di lantai 1 dan di lengkapi annunciator di ruang kontrol lantai 1.
3.4 Perencanaan sistem deteksi kebakaran terdiri dari 1 (satu) MCPFA dengan
kapasitas min. 2 loop.
3.5 Indikasi lokasi sumber kebakaran (alarm zone) berdasarkan area lokasinya
(zone detector) bukan berdasarkan titik lokasi detektor yang aktif.
3.7 MCPFA akan bekerja jika ada sinyal indikasi dari detektor yang didahului adanya
kelainan kondisi di satu zone area seperti kenaikan suhu dengan cepat diluar
kondisi normal, tingkat suhu melebihi tingkat normal, kepekatan asap melebihi
kepekatan asap yang normal serta adanya bunga api. Indikasi ini dideteksi oleh
detektor dan kemudian diteruskan ke panel MCPFA yang akan berfungsi
sebagai pusat kontrol dari tanda bahaya kebakaran dan dari indikasi yang terjadi
tersebut panel kontrol akan membunyikan tanda bahaya dengan mengaktifkan
atau membunyikan bel elektronik buzzer dipanel kontrol.
3.8 Sistem alarm harus lebih awal bekerjanya dari pada sprinkler.
ecfa0ld20(ln)
FA - 13
a. Apabila terjadi kebakaran disuatu lantai pada Zone Area Detector, maka pada
MCPFA akan terindikasi Zone Area Detector tersebut.
b. Alarm bell pada lantai tersebut serta satu lantai diatas dan dibawahnya akan
berbunyi.
c. Lampu flash pada unit di lantai yang terjadi kebakaran akan menyala,
diperuntukan bagi penderita tuna rungu yang tidak dapat mendengar alarm bell.
d. Sentral fire alarm akan menunjukkan alamat dari daerah yang terdeteksi, aparat
keamanan yang menangani dapat mengaktifkan tombol silent dan memeriksa
area terdeteksi.
f. Kalau kondisi diatas tetap tidak bisa diatasi maka akan dilakukan atau
diaktifkan general alarm, dimana seluruh alarm bell akan berbunyi dan seluruh
lift Penumpang (LP-01, LP-02 & LP-03 ) & lift services (LS-01, LS-02 & LS-03)
akan diturunkan ke lantai 1.
3.11 Setiap indikasi dari detektor atau titik panggil manual akan diteruskan ke panel
kontrol utama sistem deteksi kebakaran MCPFA yang berarti ada tanda bahaya
kebakaran. Dengan adanya indikasi ini maka panel kontrol akan membunyikan
tanda bahaya dari sumber bell elektronik buzzer.
ecfa0ld20(ln)
FA - 14
3.12 Bila terjadi kebakaran, MCPFA mengirimkan sinyal / informasi ke PABX, supaya
PABX mendial-up line direct yang disediakan khusus untuk DPK terdekat
(disediakan 1 line direct khusus untuk ke DPK).
3.14 Fungsi dari fire intercom adalah sebagai alat komunikasi antara fireman (petugas
pemadam kebakaran) dengan operator sentral MCPFA pada saat kebakaran
terjadi sehingga informasi mengenai kondisi dilapangan dapat diterima dan
diketahui dengan baik dan koordinasi tindakan untuk dapat mengatasi kebakaran
tersebut dapat berjalan dengan cepat dan lancar. Untuk tujuan tersebut maka
diperlukan kabel instalasi dari jenis FRC (Fire Resitance Cable) sehingga
walaupun kabel tersebut berada pada kondisi terjadi kerbakaran/panas,
komunikasi tetap dapat dilakukan dengan baik. Kabel FRC tidak hanya dipakai
untuk instalasi alat intercom akan tetapi kabel FRC dapat juga digunakan untuk
peralatan seperti manual push button, alarm bell, flasher lamp, lift Penumpang
(LP-01, LP-02 & LP-03 ) & lift services (LS-01, LS-02 & LS-03), panel Presurized
fan (PAF-A/TK-01, PAF-A/TK-02 &PAF-A/TK-03), tamper switch, flow switch,
panel generator disel set, panel listrik emergency dan lain lain.
3.16 Untuk memungkinkan operasi manual pressurized fan oleh petugas Dinas
Pemadam Kebakaran maka di ruang pusat kendali kebakaran atau ruang Fire
Command Centre (FCC) akan dipasang tombol/switch manual serta kabel FRC
ke pressurized fan tersebut sehingga pressurized fan dilantai tetap dapat segera
ecfa0ld20(ln)
FA - 15
berfungsi. Hal ini dilakukan adalah sebagai upaya jika sinyal dari MCPFA tidak
berhasil memfungsikan pressurized fan.
3.18 Manual push button, Flasher Lamp, Alarm Bell dan intercom jack di pasang di
dalam gedung pada lokasi strategis atau dekat tangga kebakaran dan di
tempatkan di pada kotak hydrant .
3.19 Manual Push Button di sediakan dengan jarak radius tidak lebih dari 61 meter
(Pergub. DKI No. 250 tahun 2015; pasal 14). Pada Gedung terdapat beberapa
manual push button di kotak hydrant.
3.20 Dalam keadaan supply listrik dari PLN terputus, sistem ini harus di backup
oleh supply cadangan selama 24 jam agar sistem masih tetap bisa mendeteksi
api. Back-up dilakukan oleh battery dan Genset.
Sedangkan dalam keadaan sistem diaktifkan oleh adanya sumber api dimana
sistem kontrol, monitoring dan alarm bell harus dibunyikan maka untuk
menghindari bahaya orang terkena arus hubung singkat ada kemungkinan aliran
listrik dari PLN maupun dari genset diputuskan, maka sistem ini harus tetap
sanggup bekerja dengan supply dari batere selama 4 jam (general alarm) (SNI
03-3985-2000; hal. 42; butir 12.2.8.3).) dengan kapasitas batere yang disiapkan
adalah : 700 AH untuk MCPFA pada tegangan kerja 12 Vdc.
3.21 Untuk keamanan galian instalasi maka pentanahan (grounding) Sistem terpisah dari
pentanahan listrik dan penangkal petir. Pentanahan yang digunakan adalah sistem
pembumian, pengaman (sistem PP).
ecfa0ld20(ln)
FA - 16
4. LAMPIRAN
4.2 Perhitungan
ecfa0ld20(ln)
FA - 17
ecfa0ld20(ln)
FA - 18
4.2 PERHITUNGAN
P 2117,4 VA
I = ---- = ---------------- = 176,45 A
V 12 Volt
ecfa0ld20(ln)