DAFTAR ISI
Halaman
ec0st19(ln)
T1 /2
1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Telephone dan Central PABX, meliputi pekerjaan secara
lengkap dan sempurna, mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah
pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
3 Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum
didalam :
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Anwijzing / Klarifikasi Tender
4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara, Diesel
Generator Set dan Battery, battery digunakan bilamana daya dari PLN dan Genset
mengalami gangguan.
ec0st19(ln)
T1 /3
5 Semua panel Telepon dan Peralatan utama harus diberi pentanahan dengan ukuran
kabel sesuai dengan gambar.
Secara garis besar lingkup pekerjaan Telephone adalah seperti yang tertera di
spesifikasi ini. Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan,
sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen tambahan
seperti yang tertera di dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang Aanwijzing /
Klarifikasi Tender.
1 Melaksanakan
a. Seluruh instalasi telephone dalam bangunan.
b. Seluruh instalasi sistem PABX.
c. Seluruh instalasi pentanahan.
d. Seluruh instalasi dan Panel :
- PABX
- MDFTP
- JBTP
- Outlet Telephone
- Interface dengan sistem terkait
3 Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja (shop drawing) Instalasi Telephone untuk
diberikan kepada :
ec0st19(ln)
T1 /4
6 Memasang nama-nama extension dan jumlah extension pada panel, berupa tulisan
yang jelas dari bahan yang tahan lama.
7 Melaksanakan pekerjaan pengetesan parsial, pra testing & commissioning, testing &
commissioning seluruh sistem (contiunity, fungsi, interface dan lain-lain).
8 Menyerahkan surat ASLI seperti Garansi, Brand New, Certificate Origin, Manual
Operation dan lain-lain.
1 Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan kapasitas
yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syarat :
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
- Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (Reenginering).
ec0st19(ln)
T1 /5
- ISDN facilities.
- Audit report.
- Call blocking.
- Guest room information.
- Message registration.
- Music on hold.
- PMS interface.
- Redudant processor, dengan prinsip kerja "hot standby", yaitu jika CPU yang
aktif mengalami ganguan, sistem secara otomatis dipindahkan ke CPU standby
dimana proses pengambilalihan kendali ini berlangsung tanpa mengganggu kerja
secara keseluruhan, seperti terputusnya hubungan pembicaraan yang ada pada
saat itu. Hal yang sama juga berlaku untuk memory & hard disk system.
- Call transfer.
- Call recording.
- Call party name display.
- Call hold.
- Push buton dialing.
3 Operator Console
- Digital Type
- Telephone penerima dari luar untuk menghubungi pengelola stadion.
- Telephone penerima dan dalam seperti house phone.
4 Digital Display
- Digital type
- Telephone extension yang dilengkapi dengan display yang diperuntukan untuk
GM.
- LCD display : Message waiting LED handstree dialing 48 character
alphanumeric
- Feature buttons : 30 touch / membrane
- Multi line : (min 5 line with LED)
ec0st19(ln)
T1 /6
5 Telephone Standard
6 Analog Telephone
- Telephone extension yang dilengkapi display.
- LCD Display : a) 16 character alphanumeric
b) massage waiting LED
c) incoming call loudness control
- Ringer control : a) high, low, off
b) mute button
c) transfer button
ec0st19(ln)
T1 /7
9 Battery
Battery yang dipergunakan adalah batere NIKEL-CADMIUM tipe kering, dengan
kemampuan untuk mengoperasikan keseluruhan peralatan secara satu kesatuan
selama 24 jam dan setelah itu masih mampu Menjalankan Peralatan utama dan
peralatan Telepon serentak seluruh gedung dalam jangka waktu 30 menit
a. PABX harus sudah mendapat ijin / sertifikat PT. TELKOM untuk dioperasikan
pada jaringan PT. TELKOM / umum di Indonesia.
b. Rancangan PABX harus bersifat modular dengan semua komponen tersusun
pada printed circuit boards (PCBs) yang dapat dengan mudah dimasukkan dan
dipindahkan dari masing-masing posisi / slot (plug in). Slot-slot yang ada harus
bersifat 'universal', yaitu tidak ada batasan bahwa card interface tertentu harus
dipasang pada slot tertentu.
c. Card-card yang terpasang pada PABX harus bersifat 'universa'. Artinya, card-
card tersebut harus dapat dipergunakan kembali untuk keperluan ekspansi
PABX sehingga lebih ekonomis.
d. PABX harus menggunakan teknologi SPC (stored program control) electronic
digital switching dengan TDM (time division multiplexing) dan A-law PCM (pulse
code modulation) sesuai dengan rekomendasi CCITT.
e. PABX harus mempunyai kemampuan switching dengan non blocking system.
f. PABX harus menggunakan CPU (central processing unit) minimum 16 bit.
g. PABX harus dapat digunakan lebih dari kelompok pemakai ataupun department-
department dalam suatu organisasi besar sehingga lebih ekonomis. Console-
console operator harus dapat digunakan secara bersama-sama atau
dialokasikan kepada masing-masing kelompok pemakai.
h. Kontraktor harus mencantumkan kapasitas maksimum yang dapat dicapai PABX
yang ditawarkan berdasarkan jumlah kabinet yang ditawarkan dalam dokumen
tender.
ec0st19(ln)
T1 /8
ec0st19(ln)
T1 /9
n. Direct Line
Panggilan masuk dari jaringan STO harus mampu memanggil extension yang
dikehendaki secara langsung tanpa melalui operator. PABX harus mampu
menangani fitur tersebut.
2 Kabel
ec0st19(ln)
T1 /10
- Kabel Tray harus digantung pada rak beton dengan bunder berulir (iron rod
diameter 10 mm) dengan jarak 1 m.
- Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis).
- Ketebalan hot dip galvanis 64 – 70 micron.
- Jarak minimum antara kabel tray elektrikal dan elektronik adalah 300 mm.
- Sebelum pemasangan kabel Tray / Ladder harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan instalasi lainnya (AC, Plumbing, Fire fighting, listrik dll).
1.07.0 Produk
ec0st19(ln)
T2 / 1
DAFTAR ISI
Halaman
ec0st19(ln)
T2 / 2
1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Data, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna,
mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan,
transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
3 Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum
didalam :
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi teknis.
c. Gambar rencana.
d. Berita acara aanwijzing.
4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN),
Diesel Generator Set dan Battery, battery digunakan bilamana daya dari PLN
dan genset mengalami gangguan.
5 Semua panel Data dan Peralatan utama harus diberi pentanahan dengan ukuran
kabel sesuai dengan gambar.
ec0st19(ln)
T2 / 3
Secara garis besar lingkup pekerjaan Data adalah seperti yang tertera dispesifikasi
ini. Namun kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai
yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan dokumen tambahan
seperti yang tertera di dalam berita acara rapat penjelasan lelang (aanwijzing).
1 Melaksanakan
a. Dari sisi rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
b. Dari sisi server ke main patch panel.
3 Menyerahkan 3 (empat) set gambar kerja (shop drawing) Instalasi Data untuk
diberikan kepada :
ec0st19(ln)
T2 / 4
6 Memasang nama-nama Data pada patch panel berupa tulisan yang jelas dari
bahan yang tahan lama.
8 Menyerahkan surat ASLI seperti Garansi, Brand New, Certificate Origin, Manual
Operation dan lain-lain.
Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan kapasitas
yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syarat :
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
- Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (re-engineering).
ec0st19(ln)
T2 / 5
2 Category 6 UTP
- Kabel UTP Cat 6 digunakan untuk Instalasi Kabel Data
- Performance characterized : 600 MHz
- Pair count : 4 pair
- Dimension dielectric : 0.042
- Outside : 0.230
- Conductor : 0.574 mm, 23 AWG solid
- Nominal outher diameter : 7.15 mm nominal
- Impedance : 100 Ω ± 15%
- NVP (nom %) : 66
- Insulation : Foam DE
- Overal shield : Plastic laminated alluminium foil
- Jacket : LSZH (IEC 332-1)
- Frequency (Mhz) : 25 D
- Attenuation (max dB / 100 m) : 32.8
- Next (min dB) : 38.3
- ACR (dB) : 5.5
4 Modular Jack
- Exceeds industry standard performance requirement
- Improved NEXT and return loss performance
- Universal T568 A or T568 B wiring pattern
- Easy termination with 110 impact tool
- SL series
5 Wire Management
- 1 RU height
- Slotted cable access
- Rear cable access
- Removable front cover
- Front cover latch
ec0st19(ln)
T2 / 6
7 Core Switch
8 19" Rack
- Plat besi : 2 mm
- Fan diatas rack : Sesuai gambar
- Lubang sirkulasi udara : dari bawah rack c/w filter
- Pintu : Tempered glass door
- Tiang : 1.80 mm
- Bottom copper : 2 mm
ec0st19(ln)
T2 / 7
11 Kabel penghubung antara core switch dengan access switch tiap lantai
menggunakan kabel fiber optic single mode dalam PVC conduit Ø 3/4". Kabel
instalasi data access switch tiap lantai ke masing masing outlet data
menggunakan kabel UTP cat 6, 4 pair dalam PVC conduit Ø 3/4".
13 Battery
Battery yang dipergunakan adalah batere NIKEL-CADMIUM tipe kering, dengan
kemampuan untuk mengoperasikan keseluruhan peralatan secara satu kesatuan
selama 24 jam dan setelah itu masih mampu Menjalankan Peralatan utama dan
peralatan data serentak seluruh gedung dalam jangka waktu 60 menit.
ec0st19(ln)
T2 / 8
1 Horizontal Subsystem
ec0st19(ln)
T2 / 9
e. Information outlet harus mempunyai indetifikasi yang uniq dan jelas untuk
setiap outlet.
f. Information outlet maximum 4 outlet per faceplate 100 ohm, 22 – 26 AWG dan
comply pin technology 110 style insulation displacement.
g. Connection dapat dilakukan dengan 4-pair impact tool serta harus dapat
direterminasi minimum 200 kali tanpa degradasi signal.
3 Administration Subsystem
4 Backbone Subsystem
ec0st19(ln)
T2 / 10
a. Setiap 19" rack terpasang harus dilengkapi dengan wiring management system
dengan ukuran 19" rack x 7 ft equipment rack.
b. Semua vertical cable yang menghubungkan central equipment room
subsystem dengan administration subsystem disetiap lantai / area harus
diterminasi dengan baik dan sesuai applikasinya.
6 Kabel
a. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis
vertikal.
b. Trunking kabel digantung dilantai dengan dynabolt berukuran ½" x 2".
c. Tangga kabel dipasang kedinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½" x 2" pada jarak 75 cm.
d. Semua trunking dan tangga kabel memakai cover.
e. Trunking kabel harus digantung pada rak beton dengan bunder berulir (iron rod
diameter 10 mm) dengan jarak 1 meter.
f. Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis). Ketebalan hot dip
galvanis = 60 - 70 micron. Jarak hanger ke hanger untuk kabel tray 1 meter.
g. Jarak minimum antara kabel tray elektrikal dan elektronik adalah 300 mm.
h. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan instalasi lainnya (AC dan Listrik).
a. Rack 45U diletakan dilantai dan rack 12U diletakkan di dinding / wall type dan
harus di grounded dengan tahanan 0.5 ohm maximum.
b. Semua box rack harus digrounding dengan minimal <1 Ohm.
c. Masing-masing grounding electronic minimal harus berjarak 6 meter disetiap
titik grounding.
d. Jarak grounding elektrikal dan elektronik minimal 20 meter.
ec0st19(ln)
T2 / 11
9 Conduit
Conduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis conduit yang
bisa dipakai adalah high impact fire retardant PVC conduit dengan diameter dalam
minimal Ø 19 mm.
2.06.0 Pengujian
Semua peralatan telephone ini harus diuji setelah semua system tersebut
terpasang dengan baik oleh perusahaan yang memasang instalasi tersebut, dan
memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata hasil
pengujiannya baik.
Semua peralatan yang terpasang dalam system telepon ini, baik peralatan utama
maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang
keagenan peralatan tersebut.
2.07.0 Produk
ec0st19(ln)
T3/1
DAFTAR ISI
halaman
3.06.0 Sistem Control MCPFA dan Detector Fire Alarm ........................................... T3/16
ec0st19(ln)
T3/2
1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan instalasi detector dan sentral fire alarm, meliputi pekerjaan secara
lengkap dan sempurna, mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah
pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan
jaminan.
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi teknis.
c. Gambar rencana.
d. Berita acara aanweijzing.
ec0st19(ln)
T3/3
4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN),
Diesel Generator Set (Genset) dan Battery, battery digunakan bilamana daya
dari PLN dan genset mengalami gangguan.
5 Semua panel fire alarm harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 4 mm dan
MDF dengan kawat NYA 50 mm2.
Secara garis besar lingkup pekerjaan fire alarm adalah seperti yang tertera
di spesifikasi ini. Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan
pekerjaan, sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan
dokumen tambahan seperti yang tertera didalam berita acara rapat penjelasan
lelang (aanweijzing).
1 Melaksanakan
a. Dari sisi rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
b. Dari sisi MCPFA ke JBFA.
c. Dari sisi JBFA dibawahnya ke JBFA diatasnya.
3 Menyerahkan 3 set gambar kerja (shop drawing) instalasi fire alarm untuk
diberikan kepada :
ec0st19(ln)
T3/4
6 Memasang nama-nama zone pada modul-modul dan jumlah zone pada panel,
berupa tulisan yang jelas dari bahan yang tahan lama.
1 Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas
atau hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan
kapasitas yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta
dengan syarat :
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
- Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (re-engineering).
e. Detector dan MCPFA harus memiliki compatibilities protocol minimum
terdiri dari 2 merk yang berbeda tanpa mengurangi kinerja sistem, untuk
sistem detector full addressable dan detector conventional asalkan
mendapat rekomendasi dari pabrikan MCPFA bukan dari distributor atau
yang lainnya dengan menunjukkan surat dan stempel asli dari pabrikan
panel.
ec0st19(ln)
T3/5
1 Sistem fire alarm yang digunakan adalah semi addresable alarm system.
2 Perencanaan pemasangan detector sudah berdasarkan :
a. Tinggi Ruang
Tinggi Max. (m) Heat Photoelectric Smoke Detector
0 - 3 cocok sangat cocok (tipe spot)
3 - 7.5 tidak cocok sangat cocok (tipe spot)
7.5 - 10 tidak cocok sangat cocok (tipe beam)
10 - 20 tidak cocok sangat cocok (tipe beam)
b. Area Pencakupan
Detector (m) Area (m2) pada tinggi 3 m
Heat 25 – 46
Smoke detector 50 – 92
c. Pemilihan Jenis Detector
Jenis Ruangan Detector
Koridor Photoelectric smoke detector
Hall Atlet Photoelectric smoke detector
R. Medis Photoelectric smoke detector
R. Kerja Photoelectric smoke detector
Press Confrence Photoelectric smoke detector
R. Ganti Photoelectric smoke detector
R. Pengelola Photoelectric smoke detector
R. Teknisi Rate of rise heat detector
R. ME Rate of rise heat detector
Gudang Photoelectric smoke detector
3 Type detector yang dapat dipilih berdasarkan kecanggihan sistem yang ada
pada detector tersebut mendeteksi sinyal kebakaran berdasarkan daerah atau
zone area, detector conventional tidak dapat membedakan alarm palsu atau
benar-benar alarm.
ec0st19(ln)
T3/6
- Conventional electronic.
Kriteria Penggunaan
- Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi 6 meter.
- Sesuai dipakai pada ruang yang temperature sekelilingnya relative
konstan.
- Dilengkapi dengan sensor suhu maximum pada 57º.
- Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 – 46 m2.
- Jarak pemasangan antara detector tidak melebihi 6 m.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 3 m.
- Kepekaan : pada aliran udara 0.85 m/sec dan 30º diatas temperature
sekeliling, bereaksi dalam 30 detik.
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Cocok digunakan pada ruangan dengan ketinggian lebih dari 6 meter.
- Luas daerah yang dapat dilindungi sebesar 5 - 95 m2 pada ketinggian
plafond 4 - 20 m.
- Sesuai dipakai pada ruangan yang berisi material yang akan mengeluarkan
asap jika terbakar.
- Jarak pemasangan antara detector tidak melebihi 10 m.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 6 m.
- Kepekaan : 1.6 – 4.0 per ft smoke obscuration.
- Detector asap photoelectric dilengkapi dengan time delay dan sensitivity
adjustable.
- Kecepatan aliran udara 0 – 300 feet per menit.
ec0st19(ln)
T3/7
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Sesuai untuk ruangan yang terbuka dan sering dilalui orang.
- Ditempatkan didekat setiap jalan keluar dan pada hydrant box.
- Jarak maximum antara titik panggil manual ± 60 m.
- Berdekatan dengan pintu darurat dengan jarak 1.5 m.
- Tinggi pemasangan sesuai standar NFPA 72 adalah 1.2 m diatas lantai
keramik.
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Jarak maximum antara bell / horn tanda bahaya 60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat
menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 70 dB disetiap tempat di lantai
yang bersangkutan.
9 Fire Intercom
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Sesuai dipakai pada waktu terjadi kebakaran apabila HT sudah tidak dapat
digunakan.
- Cocok digunakan pada waktu keadaan darurat.
10 Flasher Lamp
- Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi alarm secara visual
pada saat diberi catudaya oleh sentral (MCPFA).
- Conventional type.
Kriteria Penggunaan
- Jarak maximum antara titik flasher lamp 60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat terlihat
berkedip (flasher) pada jarak tertentu. Sehingga dapat mengingatkan atau
memberi peringatan kepada penyandang cacat (tuna rungu) untuk tetap
waspada dan menanyakan apa yang sedang terjadi.
11 Remote Lamp
ec0st19(ln)
T3/8
Zone adaptor module digunakan untuk memonitor flow switch, tamper switch,
gas detector, conventional detector dan untuk mengontrol panel listrik AC,
panel lift.
a. Sebuah addressable interface module disediakan untuk mengintek
faceman normally open direct contact device kesebuah addressable
initiating circuit.
b. ZAM-ZAM dipasang pada box panel (junction box) dan memakai daya 24
Vdc dari dua pasang kawat.
c. Ada beberapa jenis ZAM antara lain :
- Fire monitoring module
- Input bell control module
- Bell control module
- Contact output module
- Gas Interface module
- Isolator module
Fire Monitoring Module - 1 line
Untuk memonitor detector conventional type 2 kawat. Module ini memiliki
arus dan harus memberitahukan status zone (normal, alarm, trouble)
kepada panel kontrol. 1 (satu) unit module mempunyai kapasitas 1 zone.
Input Monitoring Module - 1 line
Digunakan untuk memonitor conventional heat detector, flow switch atau
peralatan yang tidak memerlukan arus / tegangan. 1 unit module
mempunyai kapasitas 1 zone. Memiliki prioritas interupsi.
Bell Control Module - 1 line
Digunakan untuk mengaktifkan alarm bell, flasher lamp. 1 unit module
mempunyai kapasitas 1 zone.
Contact Output Module - 1 line
Digunakan untuk mengontrol lift, shutdown panel. 1 (satu) unit module
mempunyai kapasitas 1 zone.
Gas Interface Module - 1 line
Digunakan untuk memonitoring kebocoran gas. 1 (satu) unit module
mempunyai kapasitas 1 zone. Input berupa arus analog 4 – 20 mA, bukan
dry contact.
Isolator Module - 1 line
Digunakan untuk melindungi instalasi looping dari terjadinya arus hubung
pendek yang bisa berakibat merusak panel MCFA maupun zone adaptor
module. Minimal dibutuhkan 2 buah per looping.
13 Spesifikasi Teknis
a. Master Control Panel Fire Alarm (MCPFA)
Full addressable type `
Kriteria Penggunaan
Panel full addressable cocok digunakan pada gedung yang ingin
-
diketahui kejadiannya sampai ke area / ruangan terkecil.
- Operating voltage : 24 V DC
- Power supply : 110 / 230 V AC
ec0st19(ln)
T3/9
- Temperature : 0 ºC to 49 ºC
93% RH, non-
- Humidity :
condensing
- Min. no control loop : Min. 4 loops per panel
- Min. no of addressable module per loop : 125
Min. no of addressable detector per
- : 125
loop
- Signal line : 24 V DC
- Power consumption standby : 180 – 250 VA
- Alarm condition : 368 – 770 VA
2 wire transmission
- Signal line :
max. 2 km
Min. no of addressable detector per
- : 500
panel
- Min. no of addressable modul per panel : 500
- Max no of LCD annunciator panel : 64 unit
- Display : LCD panel
Wall mounting /
- Type :
standing
- UPS : Sesuai Gambar
ec0st19(ln)
T3/10
ec0st19(ln)
T3/11
14 Kabel yang dipakai untuk instalasi dari modul ke modul harus dari jenis FRC
twisted shielded AWG 16, 1 pair dan dipasang dalam pipa conduit Ø 3/4".
Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector conventional adalah
jenis NYA dengan ukuran 2 x 1.5 mm2 dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4"
dengan saddle klem.
Kabel untuk outlet fire intercom menggunakan STP 16 AWG, 1 pair yang
dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4". Kabel power untuk masing-masing modul
menggunakan kabel FRC 2 x 2,5 mm2 dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4".
Kabel yang dipakai untuk instalasi manual push button, alarm bell, flasher
lamp, flow switch, tamper switch dan kontrol lainnya menggunakan kabel FRC
2 x 1.5 mm2 yang dipasang dalam PVC conduit Ø 3/4". Kabel yang dipakai
untuk instalasi grounding kesetiap terminal box yang ada disetiap lantai
menggunakan kabel NYA 4 mm2. Kabel yang dipakai untuk ke sentral tata
suara adalah FRC 2 x 1.5 mm dalam PVC conduit Ø 3/4". Kabel yang dipakai
untuk ke key telephone menggunakan FRC STP 16 AWG 2 pair. Annunciator
menggunakan FRC STP 16 AWG, 2 pair dan FRC 3 x 1.5 mm2 untuk intercom
dalam PVC conduit Ø 3/4".
ec0st19(ln)
T3/12
Kabel flexible harus terdiri dari konduktor tembaga dibungkus oleh gelas mika
yang diperban dengan pelindung api (dengan material pengikat khusus) dan
diisolasi dengan mineral insulation yang tidak meleleh menggunakan teknologi
irradiation cross linked dan mineral sheath, yang sesuai untuk operasi pada
suhu 110 selama 20000 jam berdasarkan IEC 216. Kabel harus memiliki
radius tekuk tidak kurang 8 kali dari kabel single core dan 6 kali dari kabel
multicore. Pada saat kebakaran, kabel sudah teruji untuk menjaga integritas
rangkaian selama 3 jam berdasarkan BS 6387 CWZ. Dan juga teruji sesuai
DIN 4102 : part 12 yang menguji kemampuan integritas sistem untuk seluruh
instalasi kabel. Kabel juga memiliki keselamatan yang pasif untuk
memperlambat penyebaran api yakni dengan Index Limit Oxygen lebih dari
40%, kadar racun yang rendah, kadar sumber api yang rendah, kadar asap
yang rendah, bebas halogen berdasarkan beberapa standard internasional
dibawah ini :
a. Kadar Rambat Api
IEC 60332-3 ABC (-22, 23, 24)
Uji perambatan api atas sekumpulan kabel atau kabel elektrikal pada
kondisi kebakaran. Sekumpulan kabel dipasang pada posisi vertical dan
dibakar pada suhu api 750 ºC selama 20 menit. Rambatan api pada kabel
tidak boleh melebihi 2.5 meter dan harus padam dengan sendirinya pada
saat sumber api dipadamkan.
b. Index Limit Oxygen
ASTM 28 Insulation >= 40% O2
Sheeting >= 40% O2
LOI berhubungan dengan konsentrasi oksigen paling kecil dalam persen
volume yang dinyatakan cukup untuk mencegah terbakarnya bahan plastik
dalam suatu campuran oxygen dan nitrogen. Sebuah materi dapat
dikatakan "self extinguishing" jika mempunyai indeks LOI 35% atau lebih.
Materi "fire resistance" mempunyai LOI indeks lebih dari 40%.
c. Kadar Racun Rendah
1. Naval Engineering Standards NES 713 ; toxity index < 2
2. NFC 20 – 454, <= 5 dan INC <= 95
Ketentuan indeks kadar racun suatu bahan diambil dari contoh kecil
bahan tersebut dalam kondisi terbakar. Percobaan ini memperhitungkan
keseluruhan kadar racun yang timbul dari gas yang dihasilkan pada saat
bahan tersebut dibakar.
d. Kadar Asap
IEC61304-2 / DINVDE0472-816 dengan daya tembus cahaya > 84%.
Pengukuran kepadatan asap yang ditimbulkan dari suatu kabel elektrikal
yang dibakar pada suatu kondisi tertentu untuk menghindari gangguan
pandangan selama proses evakuasi pada kondisi darurat kebakaran.
e. Kandungan Halogen
Material untuk insulation dan sheathing bebas halogen dan tidak
menghasilkan emisi yang berbahaya pada saat kabel terbakar berdasarkan
IEC754-1 dan IEC 754-2. Manufaktur kabel harus sudah memilki ISO 9001
dan sudah terdaftar didalam skema daftar produk VDE dan PSB dengan
tercantumnya tanda sertifikasi VDE dan PLS.
ec0st19(ln)
T3/13
1 Panel kontrol ini harus addressable yang terdiri dari micro processor CPU dan
power modul, control modul, alarm signal modul, continuous & intermittent, loop
modul, panel control harus mempunyai pintu dengan jendela penyekat. Panel
kontrol harus dilengkapi dengan fasilitas general alarm yang dioperasikan
secara manual. Selain itu panel kontrol harus memiliki kemampuan untuk
merelease sistem peralatan pemadam kebakaran secara otomatis seperti CO2
system, FM 200 system dan lain-lain.
Apabila ada kegagalan fungsi pada panel kontrol, maka modul redundant
menggantinya dengan panel kontrol cadangan sehingga sistem fire alarm
selalu beroperasi setiap saat dengan tingkatan kinerja yang sama. Panel
kontrol harus dapat diakses secara remote menggunakan penjelajah web
standard, dilengkapi password, memiliki tingkat akses, pemberitahuan kejadian
via e-mail dan dapat diprogram melalui internet.
b. Tombol-tombol / Switch
- Reset switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah terjadi
trouble atau alarm.
- Silence switch yang berfungsi untuk mematikan buzzer atau bell bila
buzzer itu berbunyi.
- Alarm lamp test switch yang berfungsi untuk mengadakan pengecekan
apakah lampu-lampu alarm masih berfungsi baik.
- General alarm (fire drill) switch yang berfungsi untuk mengaktifkan
seluruh bell control module secara serempak dan seketika untuk
melakukan evakuasi.
- Tombol fungsi tambahan yang dapat diprogram sesuai keperluan
spesifik dari prosedur keselamatan jiwa penghuni.
ec0st19(ln)
T3/14
ec0st19(ln)
T3/15
- Kalaupun kondisi diatas tetap tidak bisa diatasi maka akan diaktifkan
general alarm, dimana seluruh alarm bell akan berbunyi dan lift akan
diturunkan kelantai dasar setelah tahap-tahap evakuasi sudah
dilakukan.
n. Sistem yang dibutuhkan :
- Adanya gejala sumber api yang bisa menimbulkan bahaya kebakaran
harus bisa diketahui lebih awal, dengan mengamati gejala-gejala
sebagai berikut :
* Kenaikan suhu dengan cepat diluar normal.
* Tingkat suhu melebihi tingkat yang normal.
* Kepekatan asap melebihi kepekatan asap yang normal pada
ruangan yang memang biasanya ada asap misal pada ruangan
dimana orang diperbolehkan merokok. Sedangkan pada ruangan
yang biasanya tidak ada asap maka adanya asap memberikan
pertanda adanya gejala sumber api.
* Adanya bunga api (flame).
- Indikasi lokasi api harus memberikan informasi yang cepat dan effektif
kepada operator, petugas kebakaran, petugas keamanan gedung dan
petugas utility gedung untuk mengambil tindakan penyelamatan orang
dan material serta tindakan pemadam api.
- Pemberitahuan adanya bahaya api kepada umum harus bisa selektif
sesuai dengan tingkat bahayanya agar tidak menimbulkan kepanikan
dan kemacetan arus orang. Tetapi bila diperlukan bisa juga all-call
serempak keseluruhan bagian bila keadaan sudah sangat gawat.
Sistem tanda bahaya atau pemberitahuan emergency harus mendapat
prioritas pertama (dominant) mengatasi (override) sistem background
music, panggilan atau acara-acara lainnya.
- Dalam keadaan supply listrik dari PLN terputus, sistem ini harus
dibackup oleh supply cadangan selama 24 jam agar sistem masih tetap
bisa mendeteksi api. Back-up dilakukan oleh batere dan genset.
Sedangkan dalam keadaan sistem diaktifkan oleh adanya sumber api
dimana sistem kontrol, monitoring dan alarm bell harus dibunyikan
maka untuk menghindari bahaya orang terkena arus hubung singkat
ada kemungkinan aliran listrik dari PLN maupun dari genset
diputuskan, maka sistem ini harus tetap sanggup bekerja dengan
supply dari battery selama 4 jam (general alarm).
- Sistem harus effective, tidak berlebihan, murah tapi bisa dipromosikan
sebagai sistem yang cukup memberikan rasa aman.
- Sistem alarm ini di interlock secara otomatis dengan sistem M/E
lainnya.
- Annunciator diletakkan di ruang FCC Lantai 1.
o. Setiap indikasi dari detector, titik panggil manual, akan diteruskan ke panel
kontrol sistem (MCPFA), tanda bahaya kebakaran. Dengan adanya indikasi
ini maka panel control akan membunyikan tanda bahaya dimana alat ini
ditempatkan, membunyikan bel elektronik buzzer di panel kontrol.
ec0st19(ln)
T3/16
1 Sistem yang terpasang menggunakan sinyal analog, sinyal dari sensor dan juga
peralatan lain harus menggunakan sinyal analog.
3 Signal transmisi data dari kontrol panel keseluruh detector maupun modul
ditransmisikan dalam dua arah. Apabila terjadi kerusakan pada kabel transmisi,
seperti terputusnya jaringan, perbaikan dan perawatan dari salah satu peralatan
tadi sistem tidak akan terganggu oleh kejadian tersebut.
ec0st19(ln)
T3/17
4 Sistem pada proyek ini dipilih yang mampu untuk berintegrasi secara software
maupun hardware dengan sistem lainnya seperti :
Kotak hubung bagi harus type surface mounting dan dibuat dari plat besi setebal
minimum 2 mm dan seluruhnya harus dicat powder coating warna abu-abu. Kotak
hubung harus dilengkapi kunci yang seragam untuk semua kotak hubung bagi
dan terminal penyambungan kabel.
Kotak hubung bagi seluruhnya harus disambung dengan kabel grounding yang
menggunakan kabel NYA 4 mm dan harus dibungkus dengan conduit.
Sedangkan dari MDF menggunakan kabel NYA 50 mm.
3.08.0 Conduit
Conduit yang dipakai adalah conduit PVC dengan diameter dalam minimal 1½
kali diameter kabel.
1 Peralatan
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual pull station
dan horn / strobe dipasang satu garis secara vertikal sesuai standar NFPA dan
bilamana tidak memungkinkan maka dipasang mengikuti kode yang lain pada
standar NFPA 72 edisi 2010. Alarm bell / horn / strobe dipasang ± 0.5 m dibawah
plafond atau disesuaikan dengan keadaan lapangan tanpa mengurangi
kecukupan jumlah, kualitas keras suara, kualitas kejelasan suara, dan visibilitas
dengan tetap mengacu pada standar yang berlaku. Detektor yang dipasang pada
balok beton harus mengikuti aturan standar agar DAPAT bekerja sesuai
fungsinya.
Lokasi penempatan dari semua peralatan fire alarm yang dipasang harus dapat
dijangkau pada saat pengoperasian, pemeliharan dan perawatan. Peralatan
sistem fire alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan hambatan minimum < 1
ohm. Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok emergency
load dari genset. Jarak grounding antar peralatan elektronika minimal 6 m,
sedangkan jarak grounding listrik dan penangkal petir dengan peralatan elektrikal
minimum 20 m.
ec0st19(ln)
T3/18
a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di kabel tray dan
instalasinya memakai pipa konduit.
b. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland
dan memakai flexible conduit. Isolasi antara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20 M ohm.
1 Kabel tray harus terbuat dari galvanized finishing lebarnya sesuai dengan
gambar rencana, penyangga terbuat dari bahan besi siku yang digalvanis.
Jarak tiap penyangga tidak boleh lebih dari 1 m.
3 Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis). Ketebalan hot dip
galvanis = 60 – 70 micron. Jarak hanger ke hanger untuk kabel tray 1 m.
4 Cara pemasangan kabel trunking / tray harus digantung pada rak beton dengan
bunder berulir (iron rod diameter 10 mm) dengan jarak 1 m.
5 Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus memakai flexible conduit.
7 Kabel yang dipasang diatas trunking pada cable ladder harus diklem (diikat)
dengan klem-klem kabel (pengikat / kabel tie).
9 Jarak minimum antara kabel tray elektrikal dan elektronik adalah 300 mm.
ec0st19(ln)
T3/19
3.11.0 Pengujian
Pra-pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang.
Pengujian sesungguhnya meliputi commissioning harus dilaksanakan oleh pihak
ke-tiga yang memiliki cukup kompetensi; mengerti kode, standar dan peraturan
bersama-sama dengan pengguna peralatan yang mewakili pengelola / pemilik
bangunan gedung.
Kompetensi pihak ketiga dapat diminta dari asosiasi profesi proteksi kebakaran di
Indonesia (Indonesian Fire Protection Association). Adanya ketidaksesuaian
dengan kode dan standard menjadi tanggung jawab kontraktor untuk
memperbaikinya dan sudah termasuk dalam kontrak ini. Setelah perbaikkan
dilaksanakan, maka bukti perbaikkan tersebut dibuatkan berita acaranya untuk
diakui oleh seluruh pihak yang terlibat dan bertanggung-jawab. Pengujian
terhadap tahanan isolasi kabel kontrol harus dilakukan sesuai dengan PUIL
(Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Apabila hasil pengujian tidak sesuai spesifikasi dan berita acara aanwijzing serta
berita acara klarifikasi yang tidak bertentangan dengan spesifikasi teknis yang
menyebabkan sistem tidak berjalan dengan semestinya. Kontraktor wajib
mengganti semua peralatan yang sudah terpasang tanpa meminta tambahan
biaya sampai sesuai dengan spesifikasi.
1 Pelaksanaan fire alarm ini harus yang sudah berpengalaman dan memegang
keagenan paling sedikit 5 tahun dengan berhasil baik.
2 Representative / agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back-up service yang
mantap.
3.13.0 Produk
ec0st19(ln)
T4/1
DAFTAR ISI
halaman
ec0st19(ln)
T4/2
1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi Speaker & Sentral Tata Suara, meliputi pekerjaan
secara lengkap dan sempurna, mulai dari penyediaan bahan sampai di site,
upah pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan
jaminan.
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi teknis.
c. Gambar rencana.
d. Berita acara aanwijzing.
4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN),
Diesel Generator Set (Genset) dan battery dari UPS, battery digunakan
bilamana daya dari PLN dan genset mengalami gangguan.
5 Semua panel sound system harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 4
mm, sedangkan MDF dan sentral sound system menggunakan kawat NYA 50
mm.
ec0st19(ln)
T4/3
Secara garis besar lingkup pekerjaan sound system adalah seperti yang tertera
dispesifikasi ini. Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan
dokumen tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara rapat penjelasan
lelang (aanwijzing) dan berita acara klarifikasi.
BQ hanya sebagai panduan dalam pembuatan bukan sebagai yang utama.
Akan tetapi apabila di dalam BQ ada sesuatu pasal yang menyatakan memang
harus ada untuk membantu sistem supaya berjalan dengan baik maka
Kontraktor wajib menawarkan pada waktu membuat penawaran.
1 Melaksanakan
2 Menyerahkan 3 set gambar kerja (shop drawing) instalasi tata suara untuk
diberikan kepada :
ec0st19(ln)
T4/4
5 Memasang nama-nama zone pada zone modul dan jumlah zone pada panel
berupa tulisan yang jelas dari bahan yang tahan lama.
1 Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas
atau hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan
kapasitas yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta
dengan syarat :
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan rak maupun bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
- Tidak boleh merubah sistem yang ada dalam gambar yang sudah
baku.
e. Harus menyediakan kebutuhan power untuk seluruh peralatan elektronik
sampai ke lantai teratas termasuk instalasi dan panelnya.
1 Peralatan sistem tata suara yang digunakan adalah public address system .
2 Perencanaan pemasangan speaker sudah berdasarkan :
- Tingkat tekanan suara untuk panggilan harus lebih besar 15 dB diatas
noise level.
- Perkiraan noise level (NL) adalah sebagai berikut :
Fungsi Ruang Noise Level (NL), dB
Koridor 40 – 50
Hall Atlet 40 – 50
Ruang Medis 40 – 45
Ruang Kerja 40 – 50
Press Conference 45 – 60
Ruang Ganti 40 – 50
Ruang Pengelola 40 – 55
Ruang Teknisi 45 – 60
Ruang ME 40 – 55
Gudang 40 – 50
Tribune 60 – 80
ec0st19(ln)
T4/5
3 Peralatan Sentral
ec0st19(ln)
T4/6
9 Speaker selector : Alat untuk memilih ke saluran mana sinyal suara akan
diteruskan, apakah akan disalurkan perlantai (selective)
ataukah sekaligus serentak keseluruh lantai (all-call).
ec0st19(ln)
T4/7
f. Power Amplifier
- Frequency response : 20 – 20000 Hz ± 3 dB
- Power output : 240 watt
- Line voltage : 50 volt, 70 volt, 100 volt
- Noise level : 70 dB
- Input sensitivity : 0 dBs / 775 mV
g. Multichannel Amplifier
- Frequency response : 20 – 20000 Hz ± 3 dB
- Power output : 4 x 650 watt
- Line voltage : 50 volt, 70 volt, 100 volt
- Noise level : 70 dB
- Input sensitivity : 0 dBs / 775 mV
h. Mixer Power Amplifier
- Frequency response : 20 – 20000 Hz ± 3 dB
- Power output : sesuai kebutuhan
- Line voltage : 70 volt & 100 volt (8 ohm)
- Noise level : 77 dB
- Input sensitivity : 100 mV
i. Digital Proccesor
- Frequency response : 20 – 20000 Hz ± 1 dB
- Power Comsumption : 25 watt
- Sampling Frequency : 90 khz
- Dynamis Range : 110 dB
j. Ceiling Speaker
- Rated power : 6 watt
- Rated impedance : 3.3 K Ω
- Sound pressure level : 88 dB / 1 m / 1 watt
- Frequency response : 100 Hz - 20 kHz
k. Horn Speaker
- Max power : 15 watt
- Input impedance : 1 K ohms / 10 watt, 2 K ohms / 5 watt,
4 K ohms / 2.5 watt
- Sound pressure level : 118 dB / 108 dB (SPL)
- Frequency response : 250 – 10000 Hz
l. Wall Speaker Heat Resistance
- Input power rate : 6 watt
- Sound pressure level : 102 dB / 94 dB (SPL)
- Frequency response : 150 Hz – 20 KHz
- Rated voltage : 100 volt
- Box : fire resistance
m. Wall Speaker
- Input power rate : 6 watt
- Sound pressure level : 102 dB / 94 dB (SPL)
- Frequency response : 150 Hz – 20 KHz
- Rated voltage : 100 volt
ec0st19(ln)
T4/8
ec0st19(ln)
T4/9
ec0st19(ln)
T4/10
n. Line Arrester
- Frequency : 50 ...... 60 Hz
- Installation : in parallel on fire alarm network
- Maximum voltage of the signal
to be transmitted : 220 V
- Pass band : 100 MHz
- Withstand : 50 Hz (15 minimum) 25 A
- Number or protected pairs : 1
- Capacity at 1 kHz : < 100 pF (no attenuation of
signal)
- Insulation withstand : > 100 m
- End of life indication through irreversible short circuiting of the device
(tone eliminated).
- Connection : using 3 tunnel terminals for cable
of 0.5 to 2.5 mm2
- Degree of protection
* IP20 on terminals
* IP40 on front panel
ec0st19(ln)
T4/11
1 Untuk keperluan paging dan untuk keperluan emergency call harus dapat
dilakukan secara remote dari ruang kontrol, yaitu :
2 Paging
a. Untuk paging, tingkat kuat suara dapat diset dari sentral sistem tata suara.
b. Nada-nada yang mengawali paging harus mempunyai nada-nada yang
cukup spesifik.
c. Mic paging diletakkan di ruang kontrol dan remote mic paging di lantai
lobby.
a. Apabila terjadi alarm dan alarm bell terkait berbunyi maka penghuni akan
mendapatkan instruksi dari ruang kontrol melalui sentral sound system
(minimum 2 bahasa yang direkam).
b. Pengumuman keadaan darurat dan tanda bahaya
- Keadaan darurat / bahaya misalnya karena adanya gejala sumber
kebakaran, gangguan keamanan atau huru-hara, informasi yang
disampaikan berupa penjelasan mengenai situasi, pengarahan untuk
penyelamatan atau tanda bahaya bila keadaan telah betul-betul gawat.
- Cara penyampaian bisa secara selektif atau all call, selektif dipilih untuk
menghindari kepanikan dan kemacetan pada satu pintu atau jalan
keluar. All call dipilih bila keadaan sudah tidak terkendali lagi.
- Emergency call merupakan prioritas pertama pada sistem ini.
c. Sistem harus dapat menerima sinyal dari sistem fire alarm dan dapat
mengeluarkan nada-nada yang spesifik sebagai petunjuk telah terjadi suatu
keadaan darurat.
d. Untuk keperluan emergency paging, sistem harus dapat mengaktifkan baik
secara manual melalui operator / free officer atau otomatis minimal 2
bahasa, sinyal pengumuman peringatan, lalu setelah melalui waktu yang
telah diprogramkan baru dilakukan pengumuman evakuasi.
e. Saat menerima sinyal dari fire alarm, sistem harus dapat mengaktifkan
sinyal peringatan ke satu lantai diatas dan satu lantai dibawah lantai yang
bersangkutan untuk mencegah terjadinya kepanikan pada lantai-lantai
yang lainnya.
ec0st19(ln)
T4/12
f. Jika keadaan terjadi karena adanya alarm palsu / false alarm, maka sistem
harus dapat melakukan pengumuman telah terjadi alarm palsu / false
alarm.
1 Rak peralatan sistem suara ini ditempatkan sesuai dengan fungsi sistem dan
digrounding dengan tahanan minimum < 1 ohm.
2 Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible conduit.
Kotak hubung bagi ini ditempatkan diruang panel disetiap lantai pada
ketinggian 150 cm dari lantai. Pemasangan kotak hubung ini memakai dynabolt
½" x 2" sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk / keluar Kotak hubung ini
harus melalui kabel gland serta memakai flexible conduit.
a. Trunking kabel dan accessories dibuat dari bahan plat besi yang
digalvanis.
b. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal.
c. Trunking kabel digantung dilantai bangunan dengan dynabolt berukuran
½" x 2".
Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar dimana koordinat yang tepat akan ditentukan dilapangan.
ec0st19(ln)
T4/13
4.07.0 Pengujian
1 Semua peralatan dalam aistem suara ini harus diuji oleh perusahaan
pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus
memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil
pengujian adalah baik.
4.08.0 Produk
ec0st19(ln)
T5 / 1
DAFTAR ISI
Halaman
ec0st19(ln)
T5 / 2
1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi IP CCTV, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna,
mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan,
transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
3 Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum di
dalam :
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi teknis.
c. Gambar rencana.
d. Berita acara aanwijzing.
4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN), Diesel
Generator Set (Genset) dan Battery, battery digunakan bilamana daya dari PLN
dan genset mengalami gangguan.
5 Semua panel CCTV harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 4 mm2
dan sentral CCTV dengan kawat NYA 50 mm2.
ec0st19(ln)
T5 / 3
Secara garis besar lingkup pekerjaan IP CCTV adalah seperti yang tertera
dispesifikasi ini. Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan
pekerjaan, sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan
dan dokumen tambahan seperti yang tertera didalam Berita Acara Rapat
Penjelasan Lelang (Aanwijzing).
1 Melaksanakan
a. Dari sisi rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
b. Dari sisi camera ke HUB Switch sampai NVR
c. Dari sisi NVR dan client.
3 Menyerahkan 3 set gambar kerja (shop drawing) instalasi IP CCTV untuk diberikan
kepada :
ec0st19(ln)
T5 / 4
1 Syarat-syarat Dasar
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas
dan kapasitas yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syarat :
- Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.
- Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (re-engineering).
1 Sistem IP CCTV yang digunakan adalah digital multiplexer recorder komplit dengan
hub untuk disambungkan dengan sistem internet.
4 IP CCTV Bullet
ec0st19(ln)
T5 / 6
5 IP 4K camera
Adalah perangkat lunak aplikasi untuk mengatur, mengolah, dan merekam semua
data video streaming dari kamera yang di miliki yang di tanam ke dalam perangkat
keras PC client atau peralatan mobile. Adapun spesifikasi minimum dari
kemampuan yang diharuskan adalah sebagai berikut:
ec0st19(ln)
T5 / 7
a. Adalah peralatan untuk merekam dan memproses data video yang dikirimkan
dari IP camera.
- eMap
• Drag n drop camera manipulation.
ec0st19(ln)
T5 / 8
ec0st19(ln)
T5 / 9
Adalah kabel power dari UPS untuk semua camera CCTV dan yang lainnya.
- Inner conductor : 2.5 mm
- Jacket : PVC
11 NYFGBY 2 x 2.5 mm adalah kabel power dari UPS ke camera CCTV (untuk
instalasi jaringan luar).
ec0st19(ln)
T5 / 10
2 Hasil pengamatan dari camera ditampilkan pada layar monitor berupa gambar yang
dapat dimonitor di ruang security.
3 Sistem tampilan dimonitor yang direncanakan pada project ini adalah color.
4 Sistem pengamanan dengan camera ini bertujuan untuk :
a. Mendeteksi lalu lintas / pergerakan orang masuk / keluar gedung dan ruang-
ruang tertentu pada proyek ini.
b. Penangkapan gambar yang dihasilkan oleh camera selalu disertai dengan
perekam oleh Multiplexer yang akan tersimpan selama 168 jam sampai
960 jam tergantung hard disk yang ada di multiplexer dan hasil dari perekaman
apakah real time atau tidak.
c. Penangkapan gambar oleh camera akan mengaktifkan isyarat alarm pada
sistem security yang ada di multiplexer dan secara otomatis menampilkan
gambar pada layar spot monitor dan sekaligus akan mengaktifkan perekaman
secara real time serta bunyi buzzer di ruang kontrol untuk meminta perhatian
khusus pada operator CCTV.
5 Sistem power Camera CCTV akan di back-up oleh battery dari sistem UPS.
4 Sentral peralatan CCTV ditempatkan dalam rak di ruang security yang dilengkapi
dengan meja operator untuk meletakan monitor. Pembuatan meja operator sudah
dikoordinasikan dengan Interior meja operator dibuat oleh kontraktor CCTV atas
gambar design interior. Monitor diletakkan diatas meja kontrol / operator, rack
kabinet peralatan CCTV diletakkan dibawahnya operator. Semua kabel yang masuk
/ keluar kotak hubung ini harus melalui kabel glend serta memakai flexible conduit.
ec0st19(ln)
T5 / 11
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel didalam PVC conduit Ø 3/4".
c. Conduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
d. Semua kabel control dan coaxial yang terpasang tidak boleh ada sambungan.
e. Semua kabel yang masuk dan keluar dari trunking kabel harus menggunakan
flexible conduit.
a. Kabel tray harus terbuat dari hot dip galvanized finishing lebarnya sesuai
dengan gambar rencana, penyangga terbuat dari bahan besi siku yang di hot
dip galvanis.
b. Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis). Ketebalan hot dip
galvanis = 60 – 70 micron. Jarak hanger ke hanger untuk kabel tray 1 m.
c. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horisontal dan satu garis
vertical dilengkapi dengan cover atau penutup.
d. Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt
berukuran ½" x 2" pada jarak 75 cm.
e. Trunking kabel digantung dilantai dengan dynabolt berukuran ½" x 2".
f. Jarak trunking kabel elektrikal dengan elektronik minimal 300 mm.
5.07.0 Pengujian
Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat
jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata hasil pengujiannya adalah
baik. Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan
utama maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari
pemegang keagenan peralatan tersebut.
Apabila hasil pengujian tidak sesuai spesifikasi dan berita acara aanweijzing serta
berita acara klarifikasi yang tidak bertentangan dengan spesifikasi teknis yang
menyebabkan sistem tidak berjalan dengan semestinya. Kontraktor wajib
mengganti semua peralatan yang sudah terpasang tanpa meminta tambahan biaya
sampai sesuai dengan spesifikasi.
2 Representative / agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back-up service yang
mantap.
ec0st19(ln)
T5 / 12
5.09.0 Produk
ec0st19(ln)