Anda di halaman 1dari 18

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]

BAB V
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL
I.

PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL

I.1

PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturanperaturan sebagai berikut :
I.1.1.INSTALASI ELEKTRIKAL
a PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku.
. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan
b dengan instalasi ini.
. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan
c dengan instalasi listrik.
. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku.
PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir) untuk bangunan
d yang berlaku.
. Standard penerangan buatan dalam gedung.
e Standard penerangan dekorasi dan pencahayaan sisi luar
. bangunan.
f. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang
g belum diatur dalam standar/peraturan diatas.
. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara Perencanaan
h Teknis Konversi Energi pada Bangunan Gedung.
.
i.

I.1.2.GAMBAR GAMBAR
1
.
2
.

Gambar-gambar
rencana
dan
persyaratan-persyaratan
ini
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.
Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak
dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service maintenance jika peralatan
peralatan sudah dioperasikan.

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


3
.
4
.

5
.

I.1.3.
1
.

2
.

Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai


referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar
kerja dan detail kepada Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi
terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenane
Instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/MK pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi
dengan daftar isi dan data notasi.
KOORDINASI
Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan
Pemborong instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain,
maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

3
.

I.1.4.
1
.

2
.

I.1.5.
1
.
2
.

PELAKSANAAN PEMASANGAN
Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong
harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK
dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala
ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada
sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera menghubungi
Direksi/MK. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas
peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
TESTING DAN COMMISSIONING
Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong
wajib mengajukan terlebih dahulu program Testing dan
Commissioning.
Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]

3
.

Direksi/MK untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat


berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan
yang diminta.
Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan
untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong.

I.1.6.MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


1 Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung
. sejak saat penyerahan pertama.
Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan
2 terhitung sejak saat penyerahan pertama.
. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan
mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya
3 tambahan biaya.
. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong
4 sepenuhnya.
. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak
melak-sanakanteguran
dari
Direksi/
MK
atas
perbaikan/
5 penggantian/ penyetelan yang diperlukan, maka Direksi/ MK berhak
. penyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada
pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus
melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat
sistim
instalasi
dan
dapat
melaksanakan
6 mengenali
. pemeliharaannya.
Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang
7 ditanda tangani bersama oleh Pemborong dan Direksi/MK serta
. dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan
instansi yang berwenang lainnya.
8
.

Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat


dilaksanakan setelah :
a. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa
instalasi ini dalam keadaan baik, ditandatangani bersama
b. Pemborong dan Direksi / MK.
Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian
dari instalasi pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas
Pemadam Kebakaran dan Instalasi Keselamatan Kerja, dll,

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


c.

hingga intalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa


menyalahi
peraturan
instalasi
yang
bersangkutan.
Semua gambar terpasang beserta operating, instruction,
technical dan maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1
(satu) set asli telah diserahkan kepada MK/Direksi

I.1.7.LAPORAN - LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan
yang memberikan gambaran mengenai :
-Kegiatan fisik
-Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan
maupun secara
tertulis.
-Jumlah material masuk/ ditolak
-Jumlah tenaga kerja
-Keadaan cuaca, dan
-Pekerjaan tambah/ kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan
setelah ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan
kepada Direksi/MK untuk diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
-Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
-Hasil pengetesan peralatan
-Hasil pengetesan kabel
-dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Direksi/MK.
I.1.8.PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung
jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu
berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan
yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang
akan diberikan oleh pihak Direksi/MK.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat
pekerjaan pada saat diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.
I.1.9.PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan
tertulis dahulu dari pihak konsultan Perencana dan Direksi/MK.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar
perubahan yang ada kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap 3
3. (tiga).
Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh
pemborong kepada Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh
Direksi/MK secara tertulis.
I.1.10.
IJIN IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Pemborong.
I.1.11.

PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang


diperlukan
dalam
pelaksanaan
instalasi
ini
serta
mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan
2. instalasi ini.
Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan
apabila ada persetujuan dari pihak Direksi/MK secara tertulis.
I.1.12.
PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi
secara periodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi
ini, apabila ada permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau
bila ada gangguan dalam instalasi ini
I.1.13.
RAPAT LAPANGAN
Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur
oleh pemberi tugas.

2.
LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL
2.1. U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam
gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini,
merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2.1. Uraian Lingkup Pekerjaan
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan
instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel Tegangan
Menengah dan penyambungan ke Transformator / Panel TR.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel-Panel Tegangan
2. Rendah, serta Transformator.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Panel dan kabel
3. Tegangan Rendah.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Penerangan dan
4. kotak-kontak biasa.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Armature lampu
6. penerangan.
7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem pembumian.
8. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
9. Pengadaan, Pemasangan Rak kabel untuk jalur kabel daya dan
10 penerangan dalam bangunan serta peralatan bantunya.
.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Penangkal petir.
Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi
tugas.
3.
KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
3.1. Panel Tegangan Menengah
1. Panel Tegangan Menengah harus mengikuti Standard VDE/DIN dan
juga harus mengikuti peraturan-peraturan IEC dan PUIL.
2. Panel-panel tersebut harus dibuat dari plat baja yang digalvanisasi
(galvanized sheet steel) dengan tebal minimum 2 mm dengan
rangka besi serta dilengkapi dengan mimik diagram dan dicat
bakar warna abu-abu. Tipe free standing, serta harus dapat
dilayani dari depan dan pintu-pintu harus dilengkapi dengan
3. handle yang dapat dikunci.
Panel TM harus sesuai dengan spesifikasi minimum sebagai berikut
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


:
Tegangan kerja : 20 kV
Nominal Insulation Voltage : 24 kV
Rated Insulation Level for 1 min : 50 kV
Impulse with stand voltage : 125 kV
Frequency : 50 Hz
Busbar normal current rating : 400 A
Short circuit breaking capacity (Peak) : 25 kA
4. Short time circuit rating 1 second : 14,5 kA
System fault level : 500 MVA
Panel-panel tersebut terdiri dari satu atau beberapa unit yang
masing-masing mempunyai satu ukuran standard yang sama serta
mudah untuk dapat disatukan dengan lainnya.
Ukuran maksimum dari masing-masing unit adalah :
Tinggi : 2.200 mm
5. Lebar : 1.000 mm
Tebal : 1.100 mm
6. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat pengetesan
dari pabrik pembuat serta harus diserahkan kepada Direksi/MK
sebelum dipasang.
Unit-unit cubicle terdiri dari unit-unit :
a. Perlengkapan pada panel pengaman trafo :
1 (satu) set 3 poles 400 A, 40 kA peak current 24 kV, Circuit
Breaker Switch dilengkapi dengan :
- Q/C dan E/F protection relay
- Ammetre lengkap dengan selector switch
- On-Off Push button
- Spring Load Driving Mechanism Unit
- 4 poles Auxiliary Switch
- Automatic Tripping Mechanism Facilities jika fuse putus
- Open circuit release off for DMCR
- 1 (satu) set 3 poles, 24 kV earthing switch manual drive
mechanical interlocked ke circuit breaker dan pintu.
- 3 (tiga) set induction tipe voltage indicator
- 1 (satu) set heating resistor
b. Perlengkapan pada panel incoming sistem radial
1 (satu) set 3 poles, 630 A, 40 kA Peak current, 24 kV Circuit
Breaker dilengkapi dengan,
- Spring Loaded Driving Mechanism Unit
- 4 poles Auxiliary Switch
- 1(satu) set 3 poles, 24 kV earthing Switch Manual Drive
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]

c.

d.

e.

f.

mechanical interlocked ke Circuit Breaker dan pintu


- 3 (tiga) set induction tipe voltage indicator
- 1 (satu) set heating resistor
Perlengkapan pada Panel Pengukur
- 1 (satu) set 3 poles, 400 A, 40 kA peak current 24 kV LBS
- 2 (dua) set 2 poles, insulated voltage transformer 20.000/220
- volt 5 VA
- 1 (satu) set 3 phase, kWh meter double tarif 220 volt, 5 A
- 3 (tiga) set Ammeter 0 300 A
- 1 (satu) set Volt meter 0 20 kV complete with selector switch
- 1 (satu) set 3 poles, kW meter
- 1 (satu) set heating resistor
3 (tiga) CT 300/5 A
Circuit Breaker
Menggunakan gas SF-6 sebagai isolasi dan pemadam busur api
pada waktu switching.
Interlock
Untuk masing-masing unit panel TM harus dilengkapi dengan
sistem interlock antara circuit breaker pintu panel dan earthing
switch.
Bila transformator mengalami panas berlebihan (over load) circuit
breaker harus terbuka secara automatis.
Sebelum melaksanakan pembuatan panel-panel perlu dibuatkan
Gambar kerja dan pabrik pembuat panel dan diajukan kepada
Direksi/ MK untuk mendapatkan persetujuan.

3.1. Kabel Tegangan Menengah


1.

Kabel Tegangan Menengah berikut perlengkapan yang akan


dipergunakan mengikuti Standard VDE/DIN serta mengikuti peraturan
IEC dan PUIL serta peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di
Indonesia.
2
Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik listrik :
- Jenis kabel : lihat gambar
- Penampang kabel : lihat gambar
- Tegangan kerja antara phase dengan phase : 20 kV
- Frekuensi : 50 hZ
- Tegangan uji AC ( 3 x 15 menit) : 30 kV
- Tegangan uji : 70 kV
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


b. Penghubung antara panel TM ke sisi TM dari transformator dipakai kabel
dengan tipe dan diameter, lihat gambar (kabel dengan isolasi
c. Polyethylene).
Sebelum pemesanan maka kabel serta peralatan-peralatan bantu
lainnya yang akan dipergunakan harus diajukan sertifikat pengujiannya
terlebih dahulu kepada Direksi/MK.

3.3. Transformator
Transformator yang akan dipasang agar memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Standard
Transformator di-design, dibuat dan ditest berdasarkan pada :
-

IEC 76 : International
VDE/DIN : Jerman
NEMA : U S A
BS : British
SPLN 50/82 : Indonesia
UTE : Perancis

2. Kondisi kerja
Transformator ini akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih
dari 1.000 m diatas permukaan dan maksimum mempunyai ambient
temperature tidak melebihi 40C.
3. Tipe
Oil immersed/in door use
4. Rating
a. Jumlah phase : 3
b. Frekwensi : 50 Hz
c. Kapasitas : sesuai gambar
d. Bahan kumparan : copper
e. Pendinginan : Oil Type
f. Tegangan
1. Primer : 20.000 V
2. Sekunder : 380/220 V
g. Tapping voltage : 2 x 2,5 %
h. Vektor group : Dyn 5
i. Karakteristik
1. Insulation class : primary voltage 24 kV
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


2. Basic impuls voltage : primary voltage 25 kV
3. Test voltage for 1 minute
- Primary winding : 50 kV
- Secondary winding : 1 kV
4. Isolasi : klas B
5. Kenaikan temperature : maks.65/55 0C
6. No load losses : maks. 0,5 %
7. Load losses : maks. 2 %
8. Impedance voltage : 7 %
9. Noise level : according to NEMA
j. Perlengkapan
Transformator dilengkapi dengan :
- DMCR
- Roda
- Lifting eye
- Elastimoid
3.4. Panel Tegangan Rendah
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga
harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
2. Panel-panel (Free Standing atau Wall Mounting) harus dibuat dari plat
besi tebal minimal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus
dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat Power Coating,
warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak owner. Pintu dari
panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen
dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu
dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan
pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa
mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar
phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding Besarnya
busbar harus diperhitung- kan untuk besar arus yang akan mengalir
dalam busbar tersebut tanpa menyebab-kan suhu yang lebih dari 65C.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan
yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus
dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran
96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelitian 1 % dan bebas dari
pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1
buah untuk setiap jenis alat ukur).
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

10

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/MK.
7. Komponen - komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
a. A.C.B.
b. MCCB.
c. M.B.
d. Miniatur Circuit Breaker
Rated current : sesuai gambar
Operating voltage : 200 V, 380 V
Frequency : 50 Hz
Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55C
Overload release : sesuai gambar.
e. Auxiliary relay
8. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
a. Current Transformer
b. KWH meter
c. Ampermeter
d. Voltmeter
e. Frequency meter
f. Power factor / Cos phi meter.
3.5. Kabel Tegangan Rendah
1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
min.0,6 kV dan 0,5 KV untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel - kabel daya yang dipergunakan adalah : Jenis
NYY, untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY
atau NYY, NYA.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus
dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada MK.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm.
3.6. Penangkal Petir
1. Untuk spit (penangkal petir) digunakan copper rod non radioaktip
dengan radius pelindung min 100 m dan dipasang pada ketinggian
5 m dari titik tertinggi bangunan sesuai gambar.
2. Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel Coaxial dengan
luas penampang 2 x 35 mm2 , sedangkan untuk penangkal petir
konvensional digunakan kabel tembaga ( bare copper ) diameter 50
mm.
3. Klem penyangga harus dibuat dari bahan besi siku, sebelum
dipasang harus dizinc-chromat terlebih dahulu dan kemudian dicat
besi anti karat sebanyak dua kali.
4. Untuk electrode pentanahan dipergunakan Copper Rod dengan
diameter minimum 1" pada ujung bawah pipa harus dipasang
copper rod yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m.
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

11

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


5. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah disesuaikan
kondisi setempat (1, 2 atau lebih).
6. Nilai tahanan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minimal
3 hari tidak turun hujan.
3.7. Lighting Fixtures untuk lampu TLD
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis PLL 84 (Ref. Phillips).
4. Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.
5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat Power Coating bebas
dari karat dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih,
contoh harus disetujui oleh MK.
6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan
effisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian
rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu,
pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan
mudah dapat dilaksanakan.
7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai
tempat terminal pentanahan (grounding).
3.8. Lampu Tabung (Down Light)
1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor alluminium.
2. Lamp holder sesuai type lampu yang digunakan.
3. Diameter dari kap lampu minimal lihat gambar
4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLL atau
sesuai gambar, contoh harus disetujui oleh MK.
3.9. Lampu Sorot (Spot Light) Dalam Bangunan
1. Lighting fixtures dari bahan alluminium dan berbentuk silinder atau
sesuai gambar.
2. Lamp holder menggunakan standar E-27. Atau sesuai kebutuhan
3. Lighting fixtures akan dipasang outbouw pada duct plafon.(lihat
gambar)
4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu Halogen atau PAR / Produk
Philips jenis reflektif.
5. Contoh harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.
3.10.

Lampu Sorot Luar (Flood Light)


1. Lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot bangunan seperti
yang ditunjukkan didalam gambar.
2. Lamp-housing dari die-cast alluminium atau steel stoved enamel
finished dan dilengkapi dengan anodized alluminium reflektor.

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

12

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


3.
Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang
dengan baik.
4.
Lamp-housing harus tahan cuaca dari alluminium IP-44.
5.
Lampu yang dipakai dari jenis Metal Halide. (lihat gambar)
6.
Contoh harus disetujui oleh Direksi/MKdan perencana.
3.11.
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.12.

Lampu Emergency dan Orientasi


Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent. Incandescen
lengkap dengan battery dan chargernya.
Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi battere
dan lampu harus dapat dioperasikan dari listrik PLN/Genset melalui
rangkaian terpisah (satu buah lampu) dan dapat dihidup matikan
dengan switch.
Bila PLN/ Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan
dioperasikan oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila
PLN/Genset hidup battery harus diisi kembali dan semua operasi
tersebut di atas harus dapat bekerja secara otomatis.
Battery yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus
sanggup menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas
battery disesuaikan dengan TLD yang dipasang.
Tegangan input adalah 220 V, 10% 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi
dengan indikator LED dan peralatan push to Check battery.
Chargernya harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh
selama 1 x 24 jam.
Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumber
PLN/Genset.
Untuk lampu orientasi dipakai jenis flourescent (TL) dan
Incandescen (PL) maintain lengkap dengan battery dan chargernya
atau sesuai gambar.
Untuk lampu exit dipakai jenis flourescent 1x10 W maintain lengkap
dengan battery dan chargernya.
Contoh lampu exit harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.

Kotak-Kontak Dan Saklar


1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok
bata adalah type pemasangan masuk/inbow (flush - mounting).
2. Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A
dan mengikuti standard VDE, sedangkan Kotak-kontak khusus
/tenaga atau (outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti
standard BS ( 3 pin ) dengan lubang bulat.
3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding
dan push button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai
dari ruang-ruang yang basah/ lembab harus jenis water dicht (WD)
sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau
sesuai gambar.

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

13

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


5. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari
pabrik pembuat yang sama dengan underfloor duct atau built in.
3.13.

Grounding
1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare
Copper Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2, atau sesuai
gambar sistem pembumian.
3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized
minimum berdiameter 1 " diujung pipa tersebut diberi/dipasang
copper rod sepanjang 0,5 m. Electrode pentanahan yang dipantek
dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh
permukaan air tanah.
4. Nilai tahanan grounding system untuk panel panel adalah
maximum 5 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari
berturut-turut.
Grounding untuk peralatan elektrikal harus dipisahkan dengan
grounding peralatan elektronik.
5. Lihat gambar detail untuk Box dan terminal pembumian.

3.14.

Kabel Trunking Dan Tangga Kabel


1. Lihat gambar detail untuk kabel tray.
2. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton
dengan besi bunder berulir (iron rod diameter 10 mm).
3. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk trunking harus dibuat
sedemikian rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending
yang diperkenankan.
4. Sebelum dipasang kabel trunking tersebut harus dizinchromate dua
kali dan dicat finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan
kemudian.
5. Cable Ladder yang dipasang didalam shaft / pada dinding kabel
menggunakan bahan UNP - 10 dan dipasang setiap jarak 1 (satu)
meter. Dilengkapi dengan klem-klem kabel, sebelum dipasang cable
ladder ini harus dizinchromate dua kali dan dicat dengan cat
finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan kemudian.
6. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable ladder harus
diklem (diikat) dengan klem - klem kabel (pengikat/kabel tie) anti
ultra violet, merk 3M atau setaraf.
7. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan instalasi lainnya (AC, Plumbing).

3.15.

Konduit

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

14

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High
Impact (didalam beton) atau metal konduit (diluar beton), dimana
diameter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan
minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada
gambar.
4.

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

4.1. Panel-Panel
1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horizontal).
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan
gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan
yang tajam.
3. Semua panel harus ditanahkan.
4. 2. Kabel-Kabel
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel
mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan
arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna
untuk mengindentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL.
3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga
kabel, diklem dan disusun yang rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan,
kecuali pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
memper-gunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder
dengan timah pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal
15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai
pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang
disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus
mempergunakan kabel support, minumum setiap 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda
arah jalannya kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau
instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan
diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5
kali penampang kabel.
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

15

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan
pada suatu trunking kabel.
12. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap
didalam konduit.
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton
harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter
minimum 2,5 kali penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus
di dalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya
dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang
lebih 1m disetiap ujungnya.
16. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak
saling menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus
di dalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung
berupa las-dop.
4.3. Kotak Kontak Dan Saklar
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type
pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari
level lantai untuk kotak-kontak dan 1.500 mm untuk saklar atau
sesuai gambar detail.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab
harus type water dicht (bila ada).
3. Kotak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus
terlebih dahulu dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya,
disamping metal doos tang harus terpasang pada saat pengecoran
kolom tersebut.
4. 4. Lampu Penerangan
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi/MK.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka
plafond, dimana lampu yang terpasang harus mempunyai
gantungan tersendiri.
3. Instalasi kabel Penerangan yang berhubungan langsung dengan
lampu ybs. harus dilengkapi dengan fleksibel konduit.
4. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang
tegak lurus, dan dari bahan serta konstruksi yang disetujui oleh
Direksi / MK.
4. 5. Pembumian
1.
Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

16

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


2. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12 m minimum untuk
mencapai permukaan air tanah.
3. Tahanan pembumian maximun adalah 2 ohm.
4. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 3 m dan
disesuaikan dengan sifat tanahnya.
5. Jenis pembumian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana, dimana untuk peralatan listrik bertegangan menengah
harus dipisahkan dari pembumian untuk tegangan rendah dan
electronic.
5.

PENGUJIAN

5. 1. U m u m
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan
pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah
dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang
bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang. Setelah
peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh
dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua
biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk
pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab
Pemborong sendiri.

5. 2. Pengujian Peralatan dan Bahan


Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
1. Panel-panel Tegangan Menengah dan Rendah.
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian
dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel
tersebut berfungsi baikdan bekerja sempurna dalam keadaan operasional
maupun gangguan berupa undervoltage, over current, overthermis, short
circuit dan lain-lain serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol.
2. Kabel-kabel Tegangan Menengah dan Rendah
Untuk kabel tegangan menengah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN
yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar
ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan menengah
maupun tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus
dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm.
3. Lighting Fixtures
CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

17

[RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT]


Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus
dilakukan pengujian/pengukuran faktor daya.
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
4. Motor-Motor Listrik
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil
pengukuran tidak melanggar ketentuan ketentuan PUIL.
5. Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan
dengan maximum 2 Ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan
pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturutturut.

CV. HARUM EKA KONSULTAN | Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

18

Anda mungkin juga menyukai