Anda di halaman 1dari 40

RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

BAB V
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

I. LINGKUP PEKERJAAN
Yang menjadi lingkup pekerjaan adalah sesuai yang diuraikan di dalam dokumen Bill of Quantity
(BoQ), antara lain sebagai berikut :
 Instalasi Listrik
 Instalasi Plumbing
 Instalasi Tata Udara
 Instalasi Sistem Pemadaman Kebakaran
 Instalasi Pembumian dan Penangkal Petir
 Instalasi Tata Suara
 Instalasi Telepon

II. INSTALASI LISTRIK


2.1. URAIAN UMUM
Pekerjaan listrik meliputi seluruh pengadaan material, tenaga kerja, peralatan, perkakas untuk
pekerjaan pemasangan (instalasi) agar seluruh pekerjaan listrik sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar dan / atau dinyatakan dalam spesifikasi teknis ini dapat beroperasi secara sempurna.
Pekerjaan listrik ini mencakup, tetapi tidak dibatasi hanya untuk hal – hal lain berikut :
A. Sistem satu daya (power supply sistem)
B. Sistem generator darurat
C. Sistem distribusi daya dan kontrol motor
D. Sistem penerangan luar
E. Sistem di dalam ruangan dan socket outlet
F. Mengurus biaya penyambungan dan uang jaminan langganan termasuk pengurusan
administrasi
2.2. STANDART REFERENSI
Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan sesuai dengan :
A. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PIUL, 1987)
B. Peraturan Umum Instalasi Listrik Penangkal Petir (PIUPP, 1983)
C. Peraturan keselamatan kerja
D. Peraturan – peraturan setempat
E. Aturan – aturan lain seperti VDE/DIN dan IEC

56 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

2.3. PROSEDUR UMUM


2.3.1. Contoh Material, Data Teknis dan Daftar Material
A. Sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan, semua contoh dan data/brosur teknis dari material
dan peralatan untuk pekerjaan ini harus disampaikan kepada direksi/konsultan manajemen
konstruksi untuk diteliti dan memperoleh persetujuan.
B. Kontraktor harus menyusun daftar material dan peralatan yang akan dipergunakan dan
menyampaikannya kepada direksi / konsultan manajemen konstruksi.
2.3.2. Gambar Kerja (Shop Drawing)
A. Kontraktor harus mempersiapkan dan menyampaikan gambar kerja (shop drawing) dari
pekerjaan listrik kepada konsultan manajemen konstruksi untuk memperoleh persetujuan.
Seluruh gambar kerja harus disampaikan sebelum saatnya dibutuhkan di lapangan, untuk
memberikan waktu yang cukup untuk diperiksa dan atau diperbaiki dan kontraktor tidak dapat
mengajukan tuntutan untuk perpanjangan waktu kontrak untuk pelanggaran atas ketentuan
ini.
B. Seluruh gambar kerja tersebut harus lengkap dan mencakup seluruh informasi rinci yang
diperlukan.
Dalam hal perbedaan (ketidaksesuaian) antara satu gambar dengan gambar lain atau antara
gambar dengan RKS, kontraktor harus menyampaikan perbedaan tersebut kepada
direksi/konsultan manajemen konstruksi untuk memperoleh pemecahan.
C. Gambar listrik pada umumnya menunjukkan lokasi material dan peralatan, lintasan kabel dan
sambungan – sambungan. Gambar – gambar tersebut harus diikuti secara maksimal.
Didalam mempersiapkan gambar kerja, gambar – gambar arsitektural, struktural, dan gambar
– gambar lain untuk material atau peralatan merk tertentu, demikian juga komponen –
komponen lain, harus diperiksa ukurannya yang benar dibandingkan dengan ukuran ruang
bebas (yang tersedia).
D. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti ruang yang dibutuhkan untuk pekerjaan kontraktor
lain di lokasi yang sama, untuk menjaga agar semua peralatan dapat dipasang pada bagian
ruang yang ditentukan (disediakan).
Kontraktor hasur mengadakan koordinasi dengan seluruh bagian yang terlibat dalam proyek,
seluruh aktivitas yang menyangkut proyek harus dikoordinasikan terlebih dahulu agar konflik
data atau pekerjaan satu dengan yang lain dapat dihindarkan.
2.3.3. Penerimaan dan Penyimpanan Material
A. Seluruh material dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, sesuai
untuk dipasang di daerah tropis, serta bebas dari kerusakan apapun serta dilengkapi dengan
label, data teknis semua data lain yang diperlukan.
B. Seluruh material dan peralatan harus disimpan dengan baik dalam kemasan masing –
masing dan harus dijaga terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kelembaban.

57 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

2.3.4. Ketidaksesuaian atau Penggantian Material


A. Direksi/konsultan manajemen konstruksi berhak menolak material yang didatangkan atau
dipasang, yang tidak sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan atau RKS.
B. Kontrktor harus segera memperbaiki dan / atau mengganti material/peralatan/pekerjaan yang
dinilai buruk oleh direksi/konsultan manajemen konstruksi tanpa menerima biaya tambahan
dari pemilik proyek.
C. Jika ada material atau peralatan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
kontrak, kontraktor harus menyampaikan pernyataan khusus tentang ketidaksesuaian
tersebut melalui surat, serta permohonan untuk penggantian disertai alasannya, dan jika
penggantian tersebut diterima, usulan langkah – langkah dengan penyesuaian yang tepat.
Jika tidak menyampaikan hal tersebut, kontraktor tidak terlepas dari tanggung jawab untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kontrak.
2.3.5. Access Opening (Bukaan)
Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan) untuk pemasangan dan pemeliharaan
instalasi listrik yang dibangun.
Bukaan (access opening) yang terdapat pada konstruksi seperti dinding, langit – langit dan
sebagainya harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada
permukaan yang berdekatan.
2.3.6. Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan
Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi/konsultan manajemen konstruksi buku petunjuk
operasi dan pemeliharaan instalasi yang diatur dalam RKS ini dalam bahasa Indonesia, dengan
uraian yang mudah dipahami.
2.3.7. Persyaratan Lain
A. Untuk melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus mempunyai pasangan instalasi (minimum
kelas C) yang ditentukan oleh PLN.
B. Kontraktor akan mempekerjakan supervisor, teknis dan tukang listrik yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan, dan juka diminta dapat
menunjukkan sertifikat tentang kemampuan tenaga – tenaga tersebut.
C. Seluruh material, peralatan dan sistem akan dipasang dengan cara yang tepat oleh tenaga
kerja terampil di bawah pengawasan penyelia (supervisor) yang berkemampuan, yang
semuanya berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi yang diuraikan dalam RKS ini.
D. Kontraktor harus menyediakan semua perkakas, peralatan konstruksi, peralatan uji coba,
serta melaksanakan uji coba dan menyimpan catatan – catatan sebagaimana diuraikan
dalam RKS.
E. Kontraktor harus segera memperbaiki pekerjaan yang dinilia buruk oleh direksi/konsultan
manajemen konstruksi.

58 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

F. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi / konsultan manajemen konstruksi daftar


lengkap suku cadang disertai dengan daftar harga satuan, alamat supplier, serta daftar suku
cadang dan supply yang secara normal harus disertakan dalam setiap pembelian, atau suku
cadang yang disebutkan dalam RKS yang harus dilengkapi oleh kontraktor dengan biaya dari
kontraktor.

2.4. MATERIAL
2.4.1. Panel
A. Rangka dan badan sub panel harus terbuat dari lembaran baja galvanis, dengan tebal
minimum 1,6 mm, dengan dimensi sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
B. Panel kubikel harus dari tipe indoor – free standing, terbuat dari plat baja setebal 2 mm,
dengan dimensi sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
C. Semua panel harus dicat bakaran oven, dengan warna yang ditunjukkan dalam skema warna.
D. Enclosure harus diberi gasket untuk penggunaan dalam lingkungan industri. Pintu berengsel
harus mempunyai (dilengkapi dengan) kunci silinder tipe flush keyed-alike.
E. Seluruh komponen untuk semua panel harus diusahakan berasal dari satu pabrik, produk
Telemecarique, Merlin Gerin, Siemens atau setara yang disetujui.
F. Circuit Breaker harus berupa tipe Mini Circuit Breaker, Moulded Case Circuit Breaker, dan
Earth Leakage Circuit Breaker kecuali jika dinyatakan lain dalam gambar.
G. Tipe dan kapasitas komponen harus sesuai dengan yang dinyatakan dan ditunjukkan dalam
gambar, dan harus sesuai untuk tipe peralatan yang akan dipasang.
H. Tiap fasal panel harus dilengkapi dengan lampu indikator daya.
I. Untuk daerah – daerah basah / lembab, panel dan komponen – komponennya harus
menggunakan jenis wateroproof.
2.4.2. Diesel Engined Generator Karakteristik Utama dari Diesel Engined Generator adalah sebagai
berikut :
A. Motor Diesel
Berpendinginan air dengan radiator tipe self mounted 4 kutub, 1500 rpm, min 360 PS.
B. Generator
3-fase 380/220 V, netral diketanahkan, 50 Hz, 300 kVA 1500 rpm, faktor daya (power factor)
0,8.
C. Sistem Bahan Bakar
Disediakan tangki pelayanan bahan bakar dengan kapasitas minimum untuk empat jam
operasi pada beban penuh (100%). Pengontrol sinkronisasi otomatik.
2.4.3. Kabel
A. Umum

59 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik dalam pekerjaan yang diatur dalam
RKS ini harus memenuhi persyaratan PIUL/LMK.
Seluruh kabel yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebas dari kerusakan
apapun serta dilengkapi dengan label, data teknis mengenai jenis, ukuran, jumlah dan jenis
pintalannya, serta semua data lain yang diperlukan.
Instalasi ini tidak boleh menggunakan kabel dengan penampang lebih kecil daripada 2,5 mm2,
kecuali untuk pemakaian remote control.
B. Kabel Feeder
Kabel tegangan rendah untuk feeder tersebut di atas menggunakan jenis steel wire armored
cooper conductor (NYFGbY) ditanam langsung di dalam tanah. Dalam hal kabel tersebut
melintasi jalan, kabel dipasang di dalam pipa konduit fleksibel, dan dua manhole dibuat di
kedua sisi (ujung) perlintasan tersebut.
Kabel feeder atau kabel multi konduktor yang ditanam langsung untuk tegangan 600V atau
lebih, harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, menggunakan kabel produksi
Kabelindo, Supreme atau yang setara. Ukuran kabel harus sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar.
C. Semua kabel konduktor tunggal untuk rangkaian daya, penerangan, dan kontrol yang
dipasang dalam konduit untuk operasi pada tegangan 600 V atau kurang harus dari type NYY
atau NYM.
Kabel untuk lampu sorot (floodnight) di atas dermaga menggunakan jenis XLPE yang
dipasang dalam pipa konduit PVC yang ditanam dalam struktur beton.
Ukuran kabel harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Luas penampang kabel
minimum 2,5 mm2, kecuali jika dinyatakan lain dalam gambar.
Kode warna kabel adalah sebagai berikut :
Netral
Biru
Tanah (ground)
Kuning bergaris, garis hijau
Fasa
Merah, hitam, kuning
D. Splicing/terminating kabel harus menggunakan produk yang baik, seperti 3M atau Raychem,
dengan tipe yang sesuai dengan tipe kabel yang akan di-splice atau diterminasi.
2.4.4. Raceway
A. Konduit
Kabel menuju soket, sakelar dan titik penerangan harus dipasang dalam konduit yang terbuat
dari PVC tipe high impact heavy duty, produk Ega, Clipsal atau setara yang disetujui serta

60 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

harus sesuai dengan standart BS-6099, dengan diamater minimum 20 mm, kecuali jika
dinyatakan lain dalam gambar.
Konduit yang dipasang di bawah lantai sampai jarak 1,5 m di luar bangunan, harus berupa
konduit logam berpenampang bujur sangkar, sebagimana dinyatakan dalam point (3) seksi
11.3 RKS ini.
Konduit yang dipasang dalam tanah dan melintasi jalan, harus berupa pipa baja galvanis
kelas medium, dan harus sesuai dengan standar BS-1387 atau S11-0161, dengan diameter
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
Konduit fleksibel/corugated (bergelombang) harus terbuat dari PVC high impact, produk Ega,
Clipscal atau setara yang disetujui dan harus sesuai dengan standart BS-6099.
Konduit fleksibel harus sesuai dengan iklim tropis, harus sulit dipatahkan, tanah debu, dan
tanah air.
B. Cable Tray
Cable tray harus terbuat dari baja galvanis perforated (berlubang – lubang) dengan bentuk
tipe dan ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Cable tray harus berasal dari
produk yang disetujui seperti Nobi, atau yang setara.
C. Flush Floor Trunking
Flush Floor trunking harus terbuat dari lembaran baja galvanis dengan ketebalan 1,6 mm dan
2,5 mm, seperti produk Ega tipe FXT 280/2 atau yang lain yang disetujui. Flush floor trunking
ini harus dilengkapi dengan perlengkapan (accessories) yang disarankan oleh pabrik yang
sama.
2.4.5. Penerangan Luar
A. Lampu Penerangan Halaman dan Lapangan Terbuka
Lampu penerangan jalan terdiri atas tiang besi GIP ϴ 3” tinggi 2 m, satu.
Tiang lampu terbuat dari pipa baja galvanis, sperti produk atau setara yang disetujui
sebagaimana gambar rencana.
Armatur lampu High Pressure Mercury Vapour (HF) yang digunakan termasuk kelas IP54,
terbuat dari aluminium cor dengan diffuser kaca atau plastik. Ballast harus digunakan dengan
faktor daya tidak kurang daripada 0,9 harus berasal dari produk Philips atau setara yang
disetujui.
Kabel untuk penerangan jalan dan lapangan terbuka menggunakan jenis NYFGbY.
Untuk daerah – daerah basah / lembab armatur lampu dan komponen – komponennya harus
menggunakan jenis waterproof.
B. Lampu Penerangan Taman
Lampu penerangan terdiri atas armatur dengan satu buah.
Armatur untuk lampu berikut ballast dan kapasitor dengan faktor daya 0,85 harus berasal dari
produk Philips atau setara yang disetujui.

61 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Tiang lampu terbuat dari beton dengan tangkai armatur terbuat dari pipa baja galvanis,
seperti produk Wika, atau setara yang disetujui. Untuk daerah – daerah basah / lembab
armatur lampu dan komponen – komponennya harus menggunakan jenis waterproof.
2.4.6. Penerangan Dalam
Jenis – jenis lampu untuk penerangan dalam, ditunjukkan pada lembaran lampiran RKS ini.
A. Lampu Fluoresccent (FL), Fluoresccent Down Light (FDL) atau Incandescent (IL)
Di dalam ruangan dengan ketinggian dibawah 7 m, digunakan lampu Fluorescent Down Light
(FDL) atau Incandescent (IL).
Lampu FL 1 x 40 W dan 2 x 40 W (daylight / 85 ) harus dilengkapi dengan semua komponen
seperti ballast, starter dan kapasitor dengan faktor daya 0,95 harus berasal dari produk
Philips atau setara yang disetujui.
Lampu Fluorescent 40 W atau 20 W menghasilkan kuat cahaya masing – masing 3000 lumen
atau 1200 lumen.
Armatur dari tipe yang ditanam harus terbuat dari plat baja dengan ketebalan 0,7 mm dengan
cat bakar oven (oven baked) dengan ukuran dan model sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar. Lampu FL atau FDL juga digunakan untuk bagian koridor atau selasar.
Untuk daerah – daerah basah / lembab armatur lampu dan komponen – komponennya harus
menggunakan jenis waterproof.
B. Lampu Ceiling (Plafon)
Armatur downlight yang ditanam di langit – langit dengan lampu 220 V/25 W atau 220 V/18 W
harus berasal dari produk Philips atau setara yang disetujui. Warna dari armatur downlight
harus putih, kecuali jika dinyatakan lain oleh direksi / konsultan manajemen konstruksi.
C. Lampu Bola Kaca (Glass Globe)
Lampu bola kaca untuk dipasang pada plafon atau dinding mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
- Lampu pijar (incandescent) 1 x 18 W
- Dipasang langsung (menempel) pada dinding atau langit – langit
D. Saklar Lokal
Lampu – lampu kecuali yang dinyatakan dalam butir point (4) dan (5) diatas dikelompokkan
dan dikontrol dengan saklar lokal yang terpasang pada dinding tiap ruangan.
2.4.7. Kotak Kontak (Socket Outlet/Receptacle), Sakelar dan Steker (Plug)
A. Kotak Kontak (Socket/Outlet/Receptacle) catu fase dengan kontak pertanahan di bagian
pinggir, harus dari tipe yang ditanam (flushed mounted) lengkap dengan kotak, dan harus
sesuai dengan standart CEE 7, dan berasal dari produk MK, Clipsal, Legrand, atau setara
yang disetujui.

62 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Kapasitas minimum dari tiap soket satu fase harus 150 VA. Soket harus dipasang pada
ketinggian sebagimana ditunjukkan dalam gambar. Soket yang dipasang pada ketinggian 30
cm dari lantai harus dilengkapi dengan penutup dan harus dari tipe waterproof (tahan air).
B. Kotak Kontak (Socket Outlet/Receptacle) tiga fase harus dari tipe yang dipasang di
permukaan (surface mounted), dan harus sesuai dengan standart CEE 17 dengan indeks
proyeksi IP 67 dan berasal dari produk MK, Clipsal, Legrand atau setara yang disetujui.
Soket harus disediakan lengkap dengan steker (plug) yang tepat (sesuai). Kapasitas dari
soket dan steker (plug) tiga fase harus 500 V / 16 A, kecuali jika dinyatakan lain dalam
gambar.
Untuk daerah – daerah basah/lembab soket juga harus menggunakan tipe waterproof.

2.5. PERSYARATAN KONSTRUKSI


2.5.1. Umum
A. Power Supply (Catu Daya)
Distribusi catu daya merupakan sistem radial, terdiri atas empat kabel, tiga fase 220 V / 380
V, 50 Hz. Catu daya akan didistribusikan dari MVMDP (Medium Voltage Main Distribution
Panel), pendistribusi utama tegangan menengah 20 KV ke transformer penurunan tegangan
(step down) melalui kabel tegangan menengah.
Kemudian satu daya dari transformator penurunan tegangan akan ditransformasikan ke panel
distribusi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) atau Main
Switchboard (MSB).
Main Switchboard (MSB) akan mentransformasikan catu daya ke Sub-Main Switchboard
(SSB).
Sub-Main Switchboard (SSB) mentransformasikan catu daya ke Distribution Panelboard (DB)
atau Motor Control Board (MC).
Distribution Panelboard (DB) mentransformasikan catu daya ke titik – titik penerangan atau
kotak kontak.
Motor Control Board (MC) digunakan pada Cold Storage Plant, Sewarage Treatment Plant,
dan sebagainya yang memberikan catu daya ke motor – motor akan dipasang sendiri oleh
pihak lain kecuali pada sistem suplai air bersih. Pompa suplai air bersih dioperasikan secara
otomatik dengan menggunakan rele dan sensor permukaan air (water level).
B. Proteksi
Sistem elektrikal dilengkapi dengan :
- Proteksi terhadap hubungan singkat (short circuit) untuk panel penerangan)
- Proteksi terhadap beban lebih (overload) dan hubungan singkat (short circiut) untuk panel
distribusi utama dan panel daya, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.

63 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

C. Pemutus Arus (Circiut Breaker)


- MCCB (Molded Case Circiut Breaker) dan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker).
MCCB (Molded Case Circiut Breaker) atau ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
digunakan sebagai peralatan proteksi di dalam Switchboard dan Motor Control Board
serta sebagai pemutus arus utama dalam Distribution Panel Board.
- MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB (Miniatur Circuit Breaker) hanya digunakan sebagai pemutus arus cabang (Branch
Circuit Breaker) dalam Distribution Panelboard (DB).
Semua bagian logam yang bukan pengalir arus peralatan dan instalasi listrik harus
dihubungkan dengan ground loop sebagaimana disyaratkan dalam gambar mencakup
tetapi tidak dibatasi hanya untuk kolom struktural bangunan, track, penangkal petir,
raceway, enclosure, peralatan elektrikal, ground bus, transformator, rangka motor dan
sebagainya.
Sistem pertanahan harus sesuai dengan Peraturan Umum / Instalasi Penangkal Petir
(PUIPP).

2.5.2. Panel dan Komponennya


Untuk daerah – daerah basah/lembab panel dan komponennya harus menggunakan jenis
waterproof.
A. Sebelum melakukan fabrikasi panel, kontraktor/instalatur harus menyampaikan gambar kerja
(shop drawing) yang rinci kepada engineer untuk memperoleh persetujuannya.
B. Panel harus difabrikasi dan dipasang di tempat – tempat sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar.
C. Semua Circuit Breaker, peralatan proteksi, beban lebih rele proteksi dan pengatur waktu
(timer) harus diset (dipasang) sesuai catatan – catatan dalam gambar dan / atau petunjuk
engineer.
D. Semua kabinet panel kontrol, panel daya, circuit breaker, saklar pengaman dan peralatan
listrik yang lain, jika belum diberikan (ditunjukkan) oleh pabrik harus dilengkapi atau ditempeli
plat nama (name plate) untuk memindahkan pengenalan.
E. Name plate/petunjuk pada tiap muka panel (panel board) harus diberi tanda secara rapi, yang
menunjukkan ujung akhir (destination) dari tiap rangkaian yang dipasang. Name plate dibuat
dari plat logam dengan huruf – huruf di grafir. Name plate tersebut berukuran tinggi (lebar)
1,5” (3,81 cm) dengan panjang yang sesuai dengan kebutuhan. Tinggi huruf 1,0” (2,54 cm).
F. Tebal name plate minimum 3 mm. Name plate harus dipasang sedemikian rupa, agar melekat
dengan kuat dan tidak mudah terlepas dari tempatnya. Label tersebut dibuat dalam bahasa
Indonesia.

64 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

G. Pullboard dan kabinet harus diperiksa ukuran dan jumlah konduit, konduktor dan konfigurasi
konduktornya.
H. Pada semua entrance (jalan masuk) ke panelboard, pull box, atau kotak outlet tanpa hub atau
base yang berulir, dan lintasan konduit harus dikencangkan pada tempatnya dengan locknut
serta bushing (packing ring) di sebelah dalam. Bushing harus dari tape isolator.
2.5.3. Kabel
A. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak penyambungan yang khusus
untuk itu, misalnya junction box dan sebagainya. Kontraktor harus memberikan brosur –
brosur mengenai cara – cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada
direksi/konsultan manajemen konstruksi.
B. Kabel – kabel harus disambung sesuai dengan warna – warna atau nama – namanya masing
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Pengetesan harus disaksikan oleh direksi / manajemen konstruksi
tertulis dan hasilnya dicatat.
C. Penyambungan kabel tembaga harus menggunakan penyambungan – penyambungan
tembaga yang dilapisi timah kuat dengan kuat. Penyambungan – penyambungan harus
dengan ukuran – ukuran yang sesuai.
D. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasikan dengan pita PVC/protolen yang
khusus untuk itu.
E. Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan terbuka, kabel harus dilindungi dengan pipa
baja setebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.
2.5.4. Isolator Kabel di Luar dan di Dalam Bangunan
A. Di Luar Bangunan.
Pemasangan kabel di dalam tanah harus dilaksanakan sedemikian rupa, agar kabel terlinding
dari kerusakan mekanis atau kimiawi, yang mungkin terjadi di tempat kabel ditanam. Kabel
harus ditanam sesuai dengan gambar.
Setiap kabel feeder yang perlu di splice harus dilengkapi dengan splicing kit yang sesuai.
Instalasi kabel feeder dan kabel penerangan jalan menggunakan kabel jenis NYFGbY
ditanam pada kedalaman minimum 60 cm dari permukaan tanah, dan diberi tanda dengan
patok kuat dibuat dari plat baja dilengkapi dengan support (pendukung) yang diberi tanda
(tulisan) pada setiap jarak 50 m dan setiap perubahan arah instalasi kabel.
Instalasi kabel yang menyeberang jalan, ditanam pada kedalaman minimum 80 cm dari
permukaan tanah, dimasukkan ke dalam konduit fleksibel, atau pipa baja galvanis (galvanized
industrial pipe, GIP) dengan ukuran yang sesuai, seprti dinyatakan dalam butir 4.3. instalasi
(pemasangan) kabel harus sesuai dengan gambar.
Semua permukaan tanah yang terganggu harus dikembalikan (dipulihkan) ke kondisi semula,
dan dipadatkan dengan baik untuk menghindari amblas (penurunan).

65 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain – lain seperti karet, PVC, asbes,
semen, gelas, tape sintetis, resin splice case composite dan lain lain harus jenis yang
disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan dan lain – lain yang tertentu.
B. Di Dalam Bangunan
Sistem konduit harus disediakan dan dipasang sebagaimana ditentukan dalam gambar.
Sistem ini akan menghubungkan semua kotak outlet (termasuk skoet dan saklar) junction
box), armatur (fixture) penerangan, panel board, kabinet dan sebagainya seperti ditunjukkan
dalam gambar.
Pembuatan tekukan dan offset konduit harus seragam dan simetris, tanpa penyempitan atau
goresn pada kabel.
Pembuatan tekukan dan offset di lapangan harus dilakukan dengan perkakas dan peralatan
standart yang dibuat khusus untuk penekukan konduit.
Radius tekukan konduit minimum tidak boleh kurang dari 15 kali diameter nominal konduit.
Lubang (ujung) konduit harus tampak (exposed) kecuali jika ditunjukkan lain dalam gambar.
Lubang konduit tersebut dapat mengarah vertikal, horisontal atau paralel dengan garis
struktur.
Konduit yang dipasang pada permukaan dinding harus diberi jarak, tidak langsung
ditempelkan pada permukaan dinding.
Semua konduit horisontal harus dipasang miring ke arah konduit vertikal yang bersambung
dengan konduit tersebut, kecuali jika dinyatakan lain, semua konduit atau duct yang dipasang
dalam slab lantai harus sesuai dengan ketentuan yang dinyatakan dalam bagian 11.4.4.
Kecuali jika dinyatakan lain, konduit yang dipasang dalam slab lantai harus mempunyai
penutup dengan ketebalan minimum 3 cm. Tidak diperkenankan adanya splicing ataupun
sambungan – sambungan dalam cabang – cabang kecuali pada soket outlet atau kotak
penghubung yang dapat dicapai (accessible).
Dalam membuat splice, konektor harus dihubungkan pada konduktor dengan baik,
sedemikian hingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel telanjang yang tampak,
dan tidak dapat terlepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel, baik dalam junction box, panel atau pun tempat lain, harus
menggunakan konektor terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau bakelit atau
PVC yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
Splicing konduktor harus diusahakan minimum. Semua splice dan/atau tap harus dibuat
dalam kotak junction atau terminal yang sudah disetujui.
Sambungan kabel pada terminal busbar harus dilengkapi dengan kabel lug.
Semua pengkabelan di dalam ruang konduit harus disusun dalam cable rack riser
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
Klem yang digunakan harus terbuat dari plat baja galvanis dan dikencangkan dengan baut.

66 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Untuk instalasi dari satu – dua baris (one two rows) konduit harus digantung dengan plat baja
galvanis dan klem setiap 100 cm. Hanger (penggantung) harus diangker ke slab dan
dikencangkan dengan baut.
Built ini insert, sleeves dan perlengkapannya.
Kontraktor melengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lain, bagi keperluan built-in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi, serta keterangan tentang pemakaiannya, dimensi lay out
dan informasi lain yang penting untuk pekerjaan instalasi yang benar.
2.5.5. Instalasi Penerangan
A. Kontraktor harus menyediakan seluruh armatur (luminaire) dan peralatan penerangan,
komponen tenaga kerja dan material instalasi yang diperlukan untuk suatu sistem
penerangan yang sempurna, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
B. Seluruh luminaire dan peralatan penerangan harus dipasang lengkap dengan peralatan
penggantung, casing, soket, pemegang (holder), reflektor, diffuser (jika ada), kapasitor dan
komponen lain yang diperlukan dan semua kabel yang diperlukan.
Perhatian khusus harus diberikan untuk luminaire dan peralatan penerangann yang akan
dipasang di daerah berbahaya (hazardous area) dalam hal demikian harus digunakan
explotion proof fixture. Untuk daerah – daerah basah/lembab armatur lampu dan komponen –
komponennya harus menggunakan jenis waterproof.
C. Tidak satupun fixture boleh dipasang, yang tidak sesuai dengan jenis atau kelas yang
ditentukan apapun alasannya.
D. Jika kontraktor akan memasang fixture yang berasal dari pabrik yang berbeda dengan yang
ditentukan, fixture dan data fotometriknya harus disampaikan kepada direksi / konsultan
manajemen konstruksi untuk dimintakan persetujuan, sehubungan dengan ketentuan –
ketentuan dalam spesifikasi teknis ini.
Jika diminta, informasi tambahan seprti metode support, kualitas pengecatan dan/atau contoh
sebenarnya dari fixture harus disampaikan kepada direksi / konsultan manajemen konstruksi.
Lampu penerangan jalan, dermaga dan lampu penerangan luar yang lain, dapat dinyalakan
dan dimatikan secara otomatik dengan sensor cahaya atau kontrol pengatur waktu, dengan
saklar by pass manual yang dipasang di dalam tiap panel distribusi dan kontrol penerangan.
2.5.6. Pengujian (Testing), Uji Terima (Commisioning) dan Inspeksi (Inspection)
A. Uji Operasi Fungsional
Setelah menyelesaikan pekerjaan dan sebelum diserahkan kepada pemilik proyek, kontraktor
harus melaksanakn uji operasi fungsional yang lengkap dari seluruh sistem yang diatur dalam
spesifikasi teknis ini, dengan disaksikan oleh direksi/konsultan manajemen konstruksi.
Seluruh sistem dan peralatan harus ditunjukkan dapat berfungsi sesuai dengan yang
diinginkan dan sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi teknis ini.

67 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

B. Pelaksanaan Uji Coba


Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan personel yang diperlukan untuk uji coba
dan menjaga agar peralatan uji coba dalam kondisi yang disetujui (dapat diterima) selama uji
coba dilaksanakan.
C. Hasil Uji Coba
Catatan hasil uji coba harus dibuat oleh kontraktor dan secara resmi harus disampaikan
kepada direksi/konsultan manajemen konstruksi sebelum serah terima akhir dari fasilitas
yang dibangun.
D. Penentuan Waktu Untuk Testing dan Commisioning
Waktu untuk testing dan commisionning ditentukan oleh direksi/konsultan manajemen
konstruksi.
E. Kondisi Uji Coba
Uji coba harus dilaksanakan dalam keadaan seluruh switchboard, panelboard, fuse holder,
switch, sekring (fuse) dan peralatan rele arus berlebih (over current device) terpasang pada
tempatnya.
F. Hal – hal yang diuji coba
Seluruh rangkaian (circuit) harus diuji coba dan dijalankan untuk menunjukkan :
- Urutan fase yang benar dan perputaran motor yang benar.
- Kontinuitas rangkaian dan operasi yang diinginkan
- Bebas dari hubungan singkat (short circuit)
Seluruh peralatan harus melalui (mengalami) uji coba fungsional.
G. Resistensi Isolasi
Resistensi isolasi dari seluruh peralatan elektrikal yang besar (utama) seperti peralatan
berputar, transformator, circuit breaker, switchgear dan pusat kontrol harus ditest segera
sebelum daya listrik diberikan (energizing) dan harus memenuhi atau melampaui standart
minimum yang dapat diterima sebagaimana yang ditentukan untuk peralatan yang diuji coba.
2.5.7. Tanggung Jawab Kontraktor
A. Penggantian Fixture
Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggantian fixture yang rusak atau jelek termasuk
glassware, plastik atau diffuser sampai saat pemeriksaan akhir dan penerimaan (acceptance)
oleh direksi/konsultan manajemen konstruksi.
B. Buku Petunjuk
Kontraktor harus menyampaikan seluruh buku petunjuk operasi dan pemeliharaan yang asli
kepada direksi / konsultan manajemen konstruksi dalam bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia yang akan diteruskan kepada pemilik proyek.

68 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

C. Pembersihan
Kontraktor setiap saat harus menjaga agar lokasi pekerjaan bebas dari penumpukkan
material sisa (terbuang) atau sampah yang ditimbulkan oleh pegawai atau pekerjaannya.
Setelah penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus mengambil seluruh sampah, perkakas,
scafold, dan material sisa dari lokasi

III. SISTEM PLUMBING


3.1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan sistem pemipaan yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Sistem plambing ini meliputi pemipaan distribusi air baku, distribusi air proses, distribusi air bersih
dan pembuangan air kotor berikut pengujian seluruh sistem sehingga dapat bekerja dengan baik.
Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukan dalam
Gambar Kerja.

3.2. STANDAR/RUJUKAN
a. American Society for Testing and Materials (ASTM).
b. British Standars (BS).
c. Standar Industri Indonesia (SII).
d. Japanase Industrial Standard (JIS).
e. Pedoman Plambing Indonesia.
f. Spesifikasi Teknis :
 Galian, urutkan kembali dan Pemadatan.
 Beton Cor di tempat.
 Berbagai Jenis Metal.
 Pengecatan.

3.3. PROSEDUR UMUM


3.3.1. Contoh bahan dan Data Teknis.
 Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan terlebih bahulu,
sebelum mendatangkan ke lokasi.
 Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggungjawab
kontraktor.
 Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan penggantian,

69 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

bersamaan dengan alsan penggantian, sehingga bila diterima, tindakan sesuai dapat
dilakukan untuk penyesuaian. Bila kontraktor mengabaikan hal ini maka kontraktor
tidak dibebaskan dari tanggungjawab untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja.
3.3.2. Gambar Detail Pelaksanaan
 Kontraktor harus menyediakan dan menyerahkan Gambar Derail Pelaksanaan
pekerjaan pemipaan yang disebutkan di sini, atau yang membutuhkan koordinasi
dengan pekerjaan lain.
 Gambar Kerja hanya berupa diagram pemipaan dan menunjukan secara garis besar
tata letak bagian peralatan. Gambar kerja harus diikuti seseksama mungkin. Gambar
Arsitektural, Struktural dan lainnya yang terkait dan semua elemen yang akan
dipasang harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum
pemasangan dimulai.
 Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Pengawas lapangan sesegera
mungkin sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk
memeriksa dan tidak ada tambahan waktu bagi kontraktor mengabaikan ini. Gambar
Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.
 Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan, atas
biayanya, ijin-ijin tertentu yang diperlukan yang berhubungan dengan sistem pemipaan
yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
3.3.3. Pengiriman dan Penyimpanan
 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain yang
digunakan dalam sistem pemipaan harus mempunyai tanda/merk yang jelas dari
pabrik pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh standar yang berlaku.
 Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala jenis
kerusakan.
3.3.4. Ketidaksesuaian
 Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.
 Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda-tanda
yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan memenuhi persyaratan,
tanpa tambahan biaya kepada pemilik proyek.
3.3.5. Jaminan
Kontraktor harus memberikan kepada pemilik proyek surat jaminan yang menyediakakn
bahwa sistem pemipaan telah bekerja dengan baik untuk jagka waktu 1 (satu) tahun sejak

70 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut kontraktor harus memperbaiki atau
mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian

3.4. BAHAN-BAHAN
3.4.1. Umum
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam
keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
3.4.2. Pipa Baja dan Sambungan
Pipa baja galvanis harus dari kelas medium yang memenuhi standar SII-0161 atau BS-
1387, seperti produk bakrie atau ayang setara. Permukaan pipa baja galvanis harus
jernih/mengkilap dan bebas dari cacat.
Pipa-pipa dengan diameter sampai dengan 65 mm harus memiliki ulir pada bagian
sambungan.
Pipa-pipa dengan diamenter lebih besar dari 65 mm harus dilengkapi dengan flens pada
bagian sambungan.
Diameter da panjang pipa yang dibutuhkan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
a. Pompa
Pompa air dan air kotor harus sesuai dengan gambar kerja lengkap dengan motor,
sambungan-sambungan, katup dan aksesoris produk Grunfos, Ebara atau setara.
b. Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, kenee, nippie, tee dan
sebagainya, harus terbuat dari bahan baja galvanis dan sesuai untuk pipa galvanis
kelas medium.
Sambungan-sambungan dengan diameter sampai dengan 65 mm harus dilengkapi ulir
untuk penyambungan, sedang sambungan-sambungan dengan diameter lebih besar
dari 65 mm harus dilengkapi dengan flens.
c. Katup/valve
Katup bertekanan kerja 125 psi, dengan jenis katup diameter sesuai gambar kerja,
harus terbuat dari bahan kuningan dan produk kitz atau yang setara.
Katup harus memiliki tanda tekana kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan
pada bahan katup.
Katup dengan diameter sampai dengan 65 mm harus memilik ulir untuk
penyambungan dengan pipa, sedang katup dengan diameter lebih besar dari 65 mm
harus memiliki flens yang bersatu dengan badan katup.

71 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

d. Flens
Flens harus memiliki standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face. Flens tipe slip-
on harus memiliki diameter yang sesuai dengan pipa atau peralatan yang akan
disambung.
e. Paking
Paking harus dari ANSI kelas 150 terbuat dari karet gulungan spiral teal minimal 3
mm.
Diameter paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan.
f. Baut, Mur untuk Flens
Baur, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus terbuat dari baja hitam
kelas 8.8., dengan sistem ulir metrik, digunakan untuk pemasangan flens.
Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan dimensi flens. Sisa ulir setelah
pemasangan minimal 3 9tiga) ulir. Umlah pengadaan baut dan mur dilebihkan 10 %
dari jumlah yang seharusnya diadakan.
3.4.3. Pipa PVC dan Sambungan
a. Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan pipa seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya harus
terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC, berkualitas baik dan dari
produk yang sama dengan produk pipa PVC.
b. Perekat
Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari produk yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat pipa PVC.
c. Penutup Buangan Lantai (Floor Drain)
Lubang buangan pada lantai ditutup dengan saringan kuningan dilapis krom, garis
tengah 100 mm dan terbenam 10 mm dari permukaan lantai, seperti tipe H-510 merek
San-Ei atau yang setara.
d. Penutup Lubang Pembersihan (Clean out)
Lubang pembersihian pada lantai harus ditutup dengan penutup dari bahan kuningan
lapis krom dengan diameter sesuai Gambar Kerja, seperti tipe H-58 merek San-Ei atau
yang setara.
e. Perlengkapan Sanitasi
Perlengkapan sanitasi seperti kloset, peturasan, bak cuci tangan,bak cuci dapur dan
lainnya,harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Arsitektur.
f. Tangki Air
Tangki air dengan kapasitas sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja harus terbuat dari
bahan Fiber.

72 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

3.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.5.1. Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya
yang terkait atau yang akan mempengaruhi pekerjaannya, sesuai yang disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis ini, dan harus melaporkannya kepada Pengawas Lapangan
semua keadaan yang akan menurunkan atau mengurangi pekerjaannya.
b. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang untuk semua peralatan, pipa-pipa dan
sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada tompat yang
direncanakan sesuai rencana.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapih oleh teknis-
teknis yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknis-teknis ini harus dissetujui
Pengawas Lapangan.
3.5.2. Pemasangan
a. Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih, dan tetap
teratur serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala yang dilakukan kontraktor
sampai pekerjaan diserahkan dan diterima pemilik proyek.
b. Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
c. Kontraktor bertanggungjawab mengadakan bagian sambungan harus diperiksa
dengan teliti untuk memastikan bagian-bagian yang harus disediakan untuk
pemasangan.
d. Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkn dengan peralatan,
harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flens yang sesuai seperti disebutkan
dalam spesifikasi ini.
e. Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
f. Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer atau
increaser.
g. Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus ditempatkan pada
lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh,
pembongkaran, penggantian dengan batang pengoperasian ke arah horisontal atau
vertikal.
h. Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang ditempatkan sesuai
Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat diperiksa secara terpisah tanpa
menggangu peralatan lainnya.
i. Semua sambungan peralihan antara pipa baja dan pipa PVC, sambungan-sambungan
atau belokan dan aksesoris peralatan harus dilengkapi dengan adaptor yang dibuat
khusus untuk maksud tersebut.

73 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

j. Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalihan dan pengurukan harus


dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknik Galian urutkan kembali dan
pemadatan.
3.5.3. Penumpu atau Alat Pengencang
a. Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan dikencangkan dengan cara
yang aman dan kuat.
b. Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah da kemiringan pipa
tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan menampung pemuaian yang
disebabkan karena perubahan temparatur.
3.5.4. Roughing-in
a. Roughing-in untuk pipa dan sambungan harus dilakukan sepanjang konstruksi, dan
harus dikoordinasikan antara pengawas lapangan dan kontraktor.
b. Lokasi bukan dengan ukuran yang tepat untuk lewatnya pipa harus disediakan bila
diperlukan. Lokasi sesuai ketentuan Gambar Kerja, dan koordinasi posisi terakhir
harus dibicarakan dengan Pengawas Lapangan.
c. Semua bahan seperti penumpu dan perlengkapan lainnya yang ditanam dalam beton
harus bersih dari segala jenis karat, kerak dan cat.
3.5.5. Pembersihan
a. Selama pelaksanaan, kontraktor harus menutup semua saluran/pipa, untuk mencegah
masuknya pasir , kotoran dan lainnya. Setelah selesai pemasangan setiap sistem
pemipaan harus dibersihkan dengan udara bertekanan sampai sistem pemipaan
bersih.
b. Setelah seluruh sistem terpasang lengkap, kontraktro harus menjalankan peralatan
pada kondisi normal untuk membuat semua penyesuaian penting menyeimbangkan
katup, kontrol tekanan otomatis dan lainnya, sampai semua persyaratan tercapai.
3.5.6. Pengujian Sistem Tanpa Tekanan
a. Seluruh sistem saluran harus dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup dengan
rapat sehingga seluruh sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi saluran.
b. Sistem ini harus menaha air tersebut selama minimal 8 jam dan dalam waktu tersebut
tidak terjadi kebocoran.
3.5.7. Pengujian Sistem Bertekanan
a. Setelah sampai pemasangan dan roughing-in, seluruh sistem pemipaan harus diuji
pada tekanan hidrostatis 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja nominal dan
dibiarkan pada tekanan tersebut selama minimal 8 jam.
b. Bila suatu bagian sistem pemipaan ditutup sebelum seluruh pemasangan selessai,
bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan tekanan yang
digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.

74 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

3.5.8. Lapisan Pelindung


a. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam warna
sesuai skema warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat juga
harus diberi tanda arah aliran.
b. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan spesifikasi teknis
pengecatan.
c. Semua permukaan luar pipa baja dan sambungan yang akan ditanam dalam tanah
harus diberi lapisan aspal minimal setebal 40 mikron sebagai lapisan pelindung anti
karat.

IV. SISTEM TATA UDARA


4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan dan pemasangan peralatan sistem tata udara
beserta perlengkapannya seperti ditentukan dalam spesifikasi dan/atau ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
Pekerjaan ini termasuk peralatan pengkondisian udara, pemipaan sistem pendingin, pengujian
balancing dan peralatan lainyang dibutuhkan agar semua sistem bekerja dengan baik dan siap
dioperasikan.

4.2. STANDAR/RUJUKAN
a. American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE).
b. Peraturan Umum Instalansi Listrik (PUIL).
c. American Society for Testing and Materials (ASTM).
d. Standar Industri Indonesia (SII) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI).
e. Spesifikasi Teknis :
- Beton Cor di tempat.
- Berbagai jenis metal.
- Pengecatan
- Sistem elektrikal

4.3. PROSEDUR UMUM


4.3.1. Data Teknis
Kontraktor harus menyerahkan semua data teknis bahan yang dibutuhkan kepada
pengawas lapangan untuk disetujui.
Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan dan
pemeliharaan.
4.3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

75 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

a. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyiapkan dan meyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.
b. Kontraktor harus memeriksa semua dimensi dari Gambar Kerja dengan kondisi di
lokasi. Tidak ada tuntutan yang dapat diajukan yang diakibatkan karena adanya
perbedaan antara Gambar Kerja disiplin lain dan/atau pengukuran yang diambil di
lokasi proyek.
c. Gambar Detail Pelaksanaan harus meliputi hal-hal berikut :
 Dimensi, ukuran dan tata letak.
 Metode pemasangan.
 Diagram pengkabelan setiap instalansi.
Semua dokumen harus digambar sesuai dengan model yang telah disetujui Pengawas
Lapangan.

4.4. BAHAN-BAHAN
4.4.1. Umum
Semua peralatan ventalasi dan pengkondisian udara berikut aksesoris harus berasal dari
kualitas terbaik dalam kondisi terbaik, dan memenuhi standar yang berlaku dan berasal dari
pabrik pembuat yang disetujui Pengawas Lapangan.
4.4.2. Kontrol
Kontraktor harus melengkapi dan memasang alat kontrol termostat kelembaban di dalam
ruang dan saklar on-out. Termostat harus dari jenis satu kutub. Switch action. Alat penyetop
yang dapat diatur harus digabungkan dengan tombol kontrol untuk memudahkan pemakai
menyetel temperatur maksimal dan minimal.
4.4.3. Pemipaan
a. Pipa Pembuangan
Pipa drainase terbuat dari PVC dengan dimensi sesuai Gambar Kerja atau sesuai
ketentuan pabrik pembuat.
b. Pipa Refrigeran
Pemipaan refrigeran, termasuk sambungan pipa dan aksesori lainnya yang dibutuhkan
untuk peralatan pengkondisian udara harus memenuhi standar pabrik pembuatnya.
c. Isolasi Pipa
Isolasi pipa harus memenuhi standar pabrik pembuatnya, antara lain memiliki
karakteristik sebagai berikut :
 Terbuat dari bahan bebas CFC, fleksibel, clossed cellular structure seperti
AF/Armflex atau yang setara.
 Ketebalan minimal 25.4 mm,
 Daya penghantar panas 0,036 W/mK 200 C

76 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

 Tahan api kelas 1 sesuai BS 476.


d. Perekat
Perekat untuk merekatkan isolasi pipa harus sesuai dengan standar pabrik
pembuatannya, seperti Armflex Adhesive atau yang setara.
4.4.4. Peralatan Utama
a. Split System Air Conditioning
 Unit pengkondisian udara sistem Split harus merupakan peralatan yang dirakit di
pabrik (dilengkapi dengan sertifikat pabrik) dan harus terdiri dari selubung,
kumparan, drainase, kipas dan motor, penyaring yang dapat dibersihkan, alat
kontrol, katup, kompresor kipas dan motor, kontrol kapasitas dan tekanan.
 Kapsitas dan jumlah peralatan tidak kurang dari ketentuan Gambar Kerja.
 Unit pengkondisian udara tipe Split Duct dan Wall Type, produk daikin atau setara.
b. Exhaust Fan
Exhaust Fan harus dari tipe pemasangan sesuai gambar kerja. Dengan kapsitas
sesuai petunjuk gambar kerja, berasal dari produk KDK.

4.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.5.1. Umum
a. Sebelum pemasangan, kontraktor harus berkonsultasi dengan pengawas atau
mengacu pada gambar kerja dari disiplin lain untuk menentukan lokasi pemasangan
bahan-bhan yang akan dipasang oleh kontraktor.
b. Kontraktor harus mendapatkan informasi ini dari pengawas lapangan sebelum
memulai pemasangan.
c. Gambar kerja dan spesifikasi teknis salin melengkapi satu sama lain, dan tenaga kerja
atau bahan yang disebut di sisni, bila diperlukan untuk keberhasilan bekerjanya
peralatan khusus yang disebutkan dalam pekerjaan ini, harus disediakan dan
dipasang tanpa tambahan biaya kepada pemilik proyek.
d. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti besar ruang yang dibutuhkan dengan
kontraktor lain untuk memastikan bahwa semua peralatan, pipa dan lainnya dapat
dipasang pada tempat yang telah ditentukan.
e. Semua perlengkapan yang dibutuhkan, alat control dan lainnya sesuai peraturan local
harus diadakan oleh kontraktor.
4.5.2. Pekerjaan Pipa
a. Lokasi susunan dan ukuran pipa harus sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat
peralatan pengkondisian udara atau sesuai petunjuk gambar kerja.
b. Pekerjaan pipa harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat dan sesuai gambar kerja.

77 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

c. Isolasi pipa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
d. Variasi ukuran lokasi penempatan pipa tidak diijinkan tanpa persetujuan dari
pengawas lapangan.
4.5.3. Penumpu dan Penopang
Kontraktor harus menyediakan penumpu beton untuk semua peralatan utama jika
diperlukan.
Semua pekerjaan beton harus sesuai ketentuan spesifikasi teknis beton cor ditempat.
Penumpu dan penopang yang terbuat dari rangkaian baja profil dengan dimensi yang
sesuai, harus difabrikasi sesuai ketentuan spesifikasi teknis bahan baja.
4.5.4. Pekerjaan Elektrikal
Semua system elektrikal seperti kabel diagram pengkabelan dan lainnya yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ini harus dipasang sesuai ketentuan spesifikasi teknis sistem elektrikal.
4.5.5. Pengujian dan Balancing
Pengujian dilokasi dan balancing peralatan harus dilaksanakan sesuai standar terbaik yang
disetujui pengawas lapangan.
Semua pengujian yang diminta harus dibuat atas biaya kontraktor yang harus melengkapi
semua bahan dan peralatan pengujian yang diperlukan.
a. Setiap system harus diuji dan di-balancing secara lengkap untuk pemeriksaan :
 Kapasitas mesin tiap unit
 Aliran udara
 Temperatur udara
 Kelembaban
 Tekanan
 Tegangan kerja dan daya
 Tingkat suara dan getarankomponen pelindung
 Dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk pengawas lapangan.
b. Pengujian harus dilakukan mencapai beban penuh rencana.
c. Semua peralatan harus diuji keamanan sistem listriknya.
d. Setelah pengujian dan balancing dinyatakan berhasil, system harus dioperasikan
perlahan tanpa segala jenis kegagalan selama sebulan, sebelum pengawas lapangan
memeberikan pernyataan selesainya pekerjaan.
4.5.6. Pemeliharaan
a. Setiap peralatan yang memerlukan perawatan atau pemerikasaan harus dilengkapi :
 Spesifikasi teknis detail yang dipersiapkan oleh pabrik pembuat yang mencakup
deskripsi karateristik.
 Kartu pemeliharaan yang menyebutkan :

78 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

1. Nama pabrik pembuat atau pemasok


2. Jenis pelaksanaan perawatan (elektrikal, mekanikal dan lainnya) dan selang
waktu (kalender atau sebagai fungsi waktu pengoperasian).
3. Periode pemeriksaan yang direkomendasikan. Referensi untuk regulasi
kebutuhan pemeriksaan dan organisasi yang berwenang melakukannya
harus diberikan.
 Daftar alat-alat khusus yang dibutuhkan untuk perawatan harus diserahkan,
dengan penjelasan karateristik setiap alat.
b. Dokumen yang harus diserahkan kontraktor adalah :
 Deskripsi prinsip pengoperasian peralatan.
 Diagram setiap pemasangan.
 Petunjuk pengoperasian, petunjuk start-up dan shutdown setiap peralatan berikut
tindakan pencegahan yang harus dilakukan.

V. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN


5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua peralatan pemadam kebakaran
termasuk pemompa dan aksesori yang disebutkan disini atau sesuai petunjuk gembar kerja.
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pemipaan dari dank ke alat pemadam kebakaran seperti ditunjukan dalam gambar kerja.
b. Pengadaan dan pemasangan Fire Extinguiser
c. Pengadaan dan pemasangan Box Fire Extinguiser

5.2. STANDAR/RUJUKAN.
a. National Fire Protection Association (NFPA)
b. American Society for Testing and Material (ASTM)
c. Standar Industri Indonesia (SII)
d. American National Standards Institute (ANSI)
e. Underwriters laboratories, Inc. (UL)
f. British standard (BS)
g. Spesifikasi Teknis :
- Galian urukan kembali dan Pemadatan
- Berbagai jenis metal.
- Pengecatan
- Sistem elektrikal.

5.3. PROSEDUR UMUM

79 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

5.3.1. Data Teknis.


a. Data tekis semua peralatan pemadam kebakaran seperti disebutkan disini harus
diserahkan kepada pengawas lapangan untuk direview dan disetujui sebelum
pengadaan peralatan.
b. Data teknis harsu mencakup semua informasi detail tipe/model, kapasitas, petunjuk
pemasangan, dimensi dan karakteristik lainnya yang dibutuhkan.
c. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersbut secara tertulis dengan permohonan pergantian,
berikut alas an penggantian, sehingga bila diterima, tindakan yang sesuai dapat
dilakukan untuk penyesuaian. Bila hal ini diabaikan. Maka kontraktor tidak dibebaskan
dari tanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan sesusai dengan gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
5.3.2. Gambar Detail Pelaksanaan
a. Kontraktor harus memerika semua dimensi dalam gambar kerja dengan keadaan di
lokasi. Tidak diijinkan adanya tuntutan yang diakibatkan adanya perbedaan antara
gambar kerja disiplin lain dan/atau pengukuran yang dilakukan dilokasi pekerjaan.
Kontraktor harus mendapatkan penjelasan mengenai hal ini dan pengawas lapangan
sebelum membuat gambar detail pelaksanaan.
b. Gambar detail pelaksanaan harus diserahkan kepada pengawas lapangan untuk
disetujui sebelum memulai pemasangan. Gambar detail pelaksaan harus mencakup
tipe/model, dimensi, ukuran, tata letak dan informasi detail lainya yang diperlukan.
Semua dokumen harus digambar sesuai dengan yang telah disetujui pengawas
lapangan.
5.3.3. Jaminan
Kontraktor harus memberikan kepada [emilik proyek surat jaminan yang menyatakan bahwa
system pemadam kebakaran dan perlengkapannya telah bekerja dengan baik, untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun, berlaku sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut
kontraktor harus memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap
perbaikan atau penggantian.

5.4. BAHAN - BAHAN


5.4.1. Umum
Seluruh bahan peralatan yang diadakan harus baru, bebas dari segala cacat dan berasal
dari kualitas yg dapat diterima.
• Fire Extinguiser
Fire Extinguiser dari tipe serbuk kimia kering (ABC), harus memiliki kapasitas isi sesuai
petunjuk dalam gambar kerja, serta berasal dari produk apron atau setara.

80 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

5.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


5.5.1. Umum
a. Semua peralatan dan sistem harus dipasang dengan kualitas pengerjaan yang baik
oleh pekerja ahli di bawah pengawasan pengawas yang berpengalaman unutk
pekerjaan.
b. Semua peralatan yang disebutkan di sini harus dibersihkan dari debu, kotoran dan
bahan buangan lainnya sebelum pemasangan.
5.5.2. Pemasangan
Peralatan pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat-tempat sesuai petunjuk
gambar kerja dan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
5.5.3. Pengujian
a. Peralatan Pemadam Kebakaran
Semua peralatan fire extinguisher, harus diuji dan mendap[atkan sertifikat dari dinas
kebakaran setempat.
b. Pengecatan :
1. Bahan cat dan pengkerjaan harus sesuai ketentuan spesifikasi teknis.
2. Fire Extinguiser harus diberi cat sistem powder coating dengan warna merah oleh
pabrik pembuatnya.

VI. SISTEM PEMBUMIAN DAN PENANGKAL PETIR


6.1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini sistem pembumian dan penangkal petir untuk melindungi bangunan terhadap kelebihan
voltase sementara karena terjadinya daya kondusif rangka mesin, bangunan pelengkap, alat
rumah tangga dan bangunan.
Kontraktor harus memasang dan menghubungkan sistem pembumian dan penangkal petir yang
lengkap sesuai spesifikasi.
Kontraktor harus menyerahkan semua dokumen yang relevan dan melaksanakan semua pengujian
yang perlu hingga mendapatkan persetujuan direksi.

6.2. KODE DAN STANDAR


Kode dan standar serta publikasi berikut ini yan merupakan terbitan terbaru harus digunakan.
a. PUIPP
Peraturan Umum Instalasi Petir (General Regulation for Lightning Instalation).
b. American Society for Testing and Material (ASTM)
ASTM B3-Soft Annealed Copper Wire
c. Insulated Power Cable Engineers Association (IPCEA)

81 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

IPCEA S16-402 Thermoplasic Insulted Wire and Cable


d. National Fire Protection Association (NEPA)
NEPA-70 – National Electrical Code (NEC)
NEPA-78 – Ligthning Protection Code
e. Underwriters Laboratories (UL)
UL 83 – Thermoplasctic Insulted Wire
UL 96 – Requirements of Lightning Protection System installation
f. Standar Inggris (B.S)
B.S 1432
B.S 1433

6.3. BAHAN DAN ALAT


Kontaktor harus menyediakan alat dan bahan dengan kualitas yang ditentukan dalam bab ini.
Semua komponen harus baru dan kualitas tinggi. Mutu kerja harus mencapai kualitas tertinggi
yang sesuai dengan pekerjaan modern.
a. Elektroda Pembumian
Elektroda pembumian harus berdiameter 1 inch terbuat dari tembaga murni atau csampuran
tembaga, dengan tutup penghantar dibagian atas dan di bagian bawah. Batang tersebut
harus licin, tidak dicat,diberi lapisan enamel atau bahan konduktor kecil. Setiap batang
pembumian di dekat ujungnya harus diberi nama atau merk dagang pabrikan serta panjang
batang dalam cm.
b. Termal Udara
Termal udara harus terbuat dari tembaga atau aluminium murni dengan diameter minimum 15
mm.
c. Konduktor
Kawat konduktor harus dari tembaga murni yang mudah diluruskan serta memenuhi syarat-
syarat ASTM-B3. Luas Penampang lintang dari konduktor boleh kurang dari ketentuan berikut
ini :
- 2,5 mm2 apabila di pasang di dalam gedung
- 6,0 mm2 apabila di pasang di atas tanah di luar gedung
- 25,0 mm2 apabila di tanam dalam tanah
- 50 mm2 untuk konduktor utama

d. Batang Bus Tanah


Batang bus tanah harus terbuat dari batang-banatn tembaga yang sesuai dengan BS-
1432/BS-1433. Panjang batang harus sejumlah lubang dan sepatu kabel yang cocok.

82 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

e. Klem dan Konektor


Semua klem harus terbuat dari kuningan tuang. Baut, mur dan kepala harus terbuat dari
acmpuran tenbaga kadar tinggi, evedur, durium duriuze atau silicon bronze.

6.4. PEMASANGAN
a. Umum
Sistem pemasangan pembumian harus berdasarkan gamnbar semua alat bantu, rangka
motor,switchgear dan penutup alat penerangan, papan panel daya, transfomator, raceway,
pagar dan pinntu-pintu grdung atau kerangka baja bangunan, oenerangan jalan, tiang lampu
sorot dan lain-lain yang harus diberi pembumian. Pada gedung dan substation, sambungan
arde harus diberi dengan sebuah bus arde yang dikubur yang terdiri dari sebuah kabel
tembaga berlapis PVC kuat yang mudah diluruskandan dihubungkan dengan dengan batang
arde dengan ukuran ½ x 3 m yang berjarak tidak kurang dari kedalaman.
Tahanan kabel arde dan batangnya harus kurang dari 5 ihm pada setiap titik apabila hal ini
tidak dapat dipenuhi, batang arde tambahan dan dihubungkan dengan kabel arde sampai
dicapai tahanan tidak lebih dari 5 ohm.
Semua sambungan yang dilas harus dilapisi dengan campuran epoxy resin untuk
perlindungan terhadap karat. Pemasangan batang arde harus berdasarkan NEC pasal 250.
Elektroda arde harus dipsang ahrus dipasang tegak lurus dalam tanah dengan jalan
memukulnya dengan palu pneumatic tanpa mengakibatkan perubhan bentuk atau
bengkokan. Batang arde harus sejauh mungkin ditanam permukaan kelembaban permanen.
Batang terebut tanpa memeprtimbangkan jumlahnya, hars dipancang kedalam tanah tanpa
mempertimbangkan jumlahnya, harus dipancang kedalam tanah hingga kedalam minimal 3
meter,. Puncak elektroda harus berada kira-kira 20 cm dibawah permukaan tanah harus
tertutup dalam tabung beto sedalam 50 cm dengan penutup beton dan tanda pengenal.
Ketentuan harus diadakan untuk melakukan pengujian ketahanan tanah pada setiap pos.
Di atas tanah, klem arde, konektor dan sepatu tembaga yang telah disetujui harus diapkai
jiak meti\oda sambungan yang lain tidak ditentukan. Konektor arde harus dari jenis multiple
bolt. Ukurab konduktor pembumian atau jumper harus daiambil minimum. Apabila memakai
saliran fleksibel, beinding jumper harus dipasang antara ujung-ujung saluran.
b. Sambungan ALat
1. Umum
Semua bagian-bagian logam yang tidak menghantar arus, termasuk (tapi tidak terbatas)
pada motor, pemipaan,lemari dan peti baja, saluran udara dan lain-lain harus
dihubungkan ke tanah dengan cara mengikuti kode-kode. Suatu hubungan tunggal
langsung boleh diterapkan untuk setiap bagian alat dengan batang atanah antara atau

83 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

dengan system elektroda tanah utama. Semua titik sambungan ke system elektroda tanah
harus mempunyai potensial minimum dengan tanah.
2. Sambungan ke Baja
Jika konduktor pembumian yang disambungakn dengan kerangka baja adalah 35 mm2 (2
AWG) atau lebih besar, sambungan dengan baja tersebut harus merupakan proses
“Themit” dengan cetakan dan pengisianya yang benar.
Apabila konduktor tersebut lebih kecil dari 35 mm2 (2 AWG) sebuah papan harus
digunakan pada alat penggerakyang berkekuatan dan kecepatan tinggi. Penyambungan
sepatu konduktor ke papan dengan menggunakan baut.
3. Transformer Netral
Harus disediakan sambungan terpisah yang langsung dengan arde untuk semua
transformer netrall, apabila daya transformer netral adalah 9 KVA atau lebih. Sebuah
konduktor yang diisolasi dengan ukuran menurut NEC, bagian 250-95 tetapi lebih kecil
dari 35 mm2 (2 AWG) harus digunakan.
4. Switchgear, Pusat Pengontrol Motor, Papan Panel Daya dan Penerangan
Harus dilakukan penyambungan langsung dengan arde dari setiap ujung bus arde pada
semua switchgear, pusat pengontrol motor dan papan panel daya. Konduktor yang
diisolasi dengan ukuran NEC bagian 250-95 tetapi tidak lebih kecil dari 35 mm2 (2 AWG)
harus digunakan.
5. Rangka Motor
Harus dilakukan penya,bungan dengan kabel arde dari rangka motor (menurut NEC,
pasal 430-142 dan 430-143).
6. Generator
Harus dipasang kabel tembaga yang diisolasi untuk menyambung rangka generator
dengan kabel arde yang dikubur berdekatan dengan sub-stasiun.
7. Penagkal Petir dan Kapasitas Pelindung Sentakan
Apabila mungkin, harus dipasang sebuah konduktro yang terisolasi dengan ukuran 36
mm2 (2 AWG) dari setiap penagkal petir atau kapasitor sertakan langsung, dengan arde
terdekat.
8. Tangki dan Bejana
Sebuah konduktor terisolasi harus dipasang dari semua tangki dan bejana baja ke
pembumian terdekat. Konduktor tidak boleh kurang dari 35 mm 2 (2 AWG).
9. Pagar – Pagar
Pagar – pagar harus dipasangi pembumian pada setiap tiang sudut ke jaringan arde
dengan menggunakan kawat tembaga yang tidak kurang dari 50 mm2 (1/0 AWG)
c. Alat-alat Pembumian

84 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

Konduktor pembumian tembaga berisolasi yang terus menerus bekerja secara elektris
berkode warna dan berukuran menurut NEC table 250-95, harus dihubungkan ke semua
raceways elektris yang berisi system konduktor dengan nilai yang lebih tinggi dari 30 volt.
d. Perlengkapan Pembumian dan Konduktor
Semua perlengkapan pembumian, konduktor dan batang bus harus dipasang sedemikian
rupa sehingga terlindung dari kerusakan mekanis. Apanila diperlukan, kebel yang muncul dari
dalam tanah harus dilindungi. Konduktor yang dipasang. Konduktor yag dipasng di bawah
beton atau tempat lain yang tidak terjangkau harus menggunakan pipa logam. Setiap
konduktro aede dan pengikatnya secara umum harus dipasang dengan tidak disambung.
e. Termianl Udara Penangkal Petir
Terminal udara penangkal petir harus dipasang menjulang di atas bangunan yang harus
ditunjang dengan penahan yang dikaitkan pada sebuah titik yang letaknya tidak kurang dari
satu setangah kali tingginya. Terminal harus disambungkan dengan system pembumian
dengan dua konduktor telanjang yang dikaitkan pada dinding.
f. Konduktor Atap
Konduktor atap harus dipasang melingkar sekeliling atap dan merupakan putaran tertutup.
Konduktor penagkal petir harus cukup jauh dari bangunan dan ahrus dihubungkan dengan
batang pembumian terdekat.

VII. SISTEM INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)


7.1. PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerka dan lain-lain
untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh
system tata suara seperti dipersyartkan didalam buku ini dan seperti dutunjukan di dalam Gambar
Perencanaan dan Bill of Quantity (BoQ).
Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini tetapi dianggap perlu
untuk kesempurnaan fungsi dan operasional system tata suara.

7.2. ITEM-ITEM PEKERJAAN YANG DILAKSANKAN


System tata suara ‘Public Address System’ yaitu untuk tatas suara publik, area system tata suara
ini terdiri dari :
a. Sentral tata suara ‘Public Address System’
Pekerjaan ini meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
1. Mixer pre amplifier
2. Power amplifier
3. Radio amplifier

85 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

4. Cassette deck recorder


5. Compressor/limiter
6. Blower
7. Perforated panel & blank panel
8. Rak sentral tata suara
9. Alat-alat bantu dan alat-alat penunjang lainnya.
b. INSTALASI
Yang termasuk ke dalam pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan terminal box tata suara,
wiring tata suara lengkap dengan konduitnya, attenuator serta kelengkapam lainya yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan kerja system tata suara.
c. Ceiling Speaker
Yang termasuk ke dalam pekerjaan ini meliputi speaker lengkap dengan matching
transformer grille dan kelengkapan-kelengkapan lainnya sesuai merek terpilih.
d. Merek yang dipakai : National, TOA, Philips atau setara

7.3. TUJUAN PENGGUNAAN


Sistem Tata Suara “Public Address System”
a. Sistem tata suara ini digunakan unutk area kecuali kamar pasien mempunyai 3 (tiga) tujuan,
yaitu :
1. Back Ground Music
2. Paging and Messaging
3. Emergency Call
b. Pemasangan system tata suara untuk area ini diatur sedemikain rupa, sehingga mempunyai
urutan prioritas seperti tersebut di bawah ini:
1. Paging and Messaging
2. Emergency Call
3. Back Ground Music
4. System tata suara disusun didalam rak yang ditempatkan diruang control lantai satu.
c. Dalam kondisi biasa, system tata suara digunakan sebagai back ground musikyang dilayani
dari ruang control.
d. Tidak semua speaker digunakan untuk sarana penunjang ketiga tujuan seperti tersebut
diatas. Ada speaker hanya untuk tujuan back ground musik dan ada speaker untuk tujuan
ketiga-tiganya.
e. Untuk ruang-ruang yang dilengkapi dengan speaker untuk tujuan emergency call, disetiap
ruangan disediakan minimal sebuah pengatur tingkat kuat suara (attentuator unutk melayani
semua speaker yang terpasang didalam ruangan tersebut).
f. Pengatur tingkat kuat suara ini juga dapat ‘menghidup-matikan’ speaker di ruangan tersebut.

86 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

g. Pengaturan tingkat kuat suara dilakukan secara bertingkat dengan meggunakan variable
resistance device.

7.4. KEMAMPUAN OPERASI


Public Address System
Pemasangan/pengaturan system tata suara public address system sedemekian rupa sehingga
mampu dioperasikan sebagai berikut :
a. Untuk keperluan paging dan messaging dan untuk keperluan tertentu lainnya harus dapat
dilakukan secara remote dari bagian penerangan/information, yaitu :
1. Menghidupkan system tata suara jika saat itu sedang dimatikan
2. Menghentian back ground music yang sedang berlangsung
3. Menghidupkan speaker yang dimatikandari pengatur tingakat kuat suara disetiap
ruangan yang dilengkapi dengan system tata suara
4. Mengambil alih fungsi seluruh speaker yang terpasang di dalam banguna untuk
keperluan paging dan messaging difungsikan sebagai sarana back ground music
5. Mengembalikan fungsi didtem tata suara ke keadaan semula, yaitu sebelum
dioperasikan untuk paging dan messaging atau emergency call.
b. Untuk paging dan messaging tingkat kuat suara disetiap speaker sama dan tidak dipengaruhi
oleh posisi pengetur tingkat kuat suara yang dipasang disetiapruangan. Tingkat kuat suara
untuk paging dan messaging dapat diset secara terpusat dari sentral system tata suara.
c. Hal – hal tersebut diatas berlaku pula untuk keperluan emergency call yang dilakukan dari
Sentral Sistem Pengindera Kebakaran.
d. Nada-nada yang mengawali paging dan messaging serta emergency call harus mempunyai
nada-nada yang cukup spesifik (berbeda dangan sumber audio lainnya).
e. Back ground music dapat diprogram untuk cassette deck, atau radio tuner.

7.5. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN SENTRAL SISTEM TATA SUARA


a. Power Amplifier
 Power amplifier yang digunakan mempunyai output daya (rms) seperti yang ditunjukan di
dakam gembar perencaan.
 Power amplifier dilangkapi ‘relay switching’ untuk menghidupkan speaker (jika dimatikan
adri attentuator) dan dapat pula dikontrol secara remote dari sentral system pengindera
kebakaran untuk keperluan Emergency Call.
 Full transistorzed piwer amplifier mempunyai pengatur tingkat kuat suara (volume control),
indicator lamp, over load dan short circuit protection, baik pada input power supply
maupun beban dan mempunyai data teknis sebagai berikut :
1. Distorsi : < 30% THD pada rating power output-nya

87 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

2. Load voltage : 70 & 100 V


3. Freq response : 50-14.000 Hz
4. Power supply : 220 V AC, 50 Hz & 24 V DC
5. Ambient tem range : 0 - 600 C, amplifier harus ntetap bekerja normal pada
daerah tersebut.
b. Mixer Pre Amplifier
 Mixer pre amplifier ini dilengkapi dengan filter dan switching unit.
 Switching unit untuk switching urutan prioritas secara remote switching unit tidak boleh
menimbulkan noise untuk system tata suara.
 Filter ini digunakan unutk frekuensi orang berbicara dan music
 Data teknis mixer pre amplifier :
1. Distorsi : < 1 % THD pada rating power output-nya
2. Freq response : 20-20.000 Hz
3. Power supply : 220 V AC, 50 Hz & 24 V DC
4. Ambient tem range : impedansi sensivitas sesuai dengan setiap input sumber
audio yang digunakan, sehingga dapat bekerja dengan
match. Input disesuaikan dengan kebutuhkan dan
idelngkapi dengan spare input sebanyak 1 atau lebih
untuk masing-masing jenis module input.
c. Cassete Deck Recorder
 Fully transistorized cassette deck recorder dilengkapi dengan play button, rewind button,
forward button, lampu indicator, head phones jack dan lain-lain.
 Untuk cassette deck recorder dapat digunakan dari merk yang berbeda dengan peralatan
system tata suara lainnya.
 Data teknis cassette deck recorder :
1. Freq response : 40-15.000 Hz
2. S/N Ratio : Better than 50 dB
3. WOW/Flutter : 0.1% (WRMS) maximum
4. Tape Speed Accuracy : 1%
5. Power supply : 220 V AC, 50 Hz
 Kabel penghubung dari cassette deck recorder ke mixer pre amplifier menggunakan stereo
to mono conversion cable device.
 Cassette deck recorder ditempatkan diatas meja operator (termasuk lingkup pekerjaan).
Meja built-in buatan pabrik.
d. Chime Generator
 Chime generator ini dapat diaktifkan secara remote dari emergency microphone.

88 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

 Mempunyai nada-nada yang dapat deprogram untuk keperluan diatas.


 Power supply 220 V AC, 50 Hz dan 24 V DC
e. Dynamic Microphone
Data – data teknis :
1. Type : Dynamic 3 Position voicing switch (off/vocal/music)
2. Frequency response : 50 – 18.000 Hz
3. Polar pattern : cardioids
4. Impedance : 250 ohms balanced
5. Floor stand and boom : metal tripod base height 96 – 158 cm, boom arm with 73
cm
6. Output level power level 0.56 dB, complete with paddes cloth storage bag, stand
mounting and adaptor, removable windscreen mic 4.5 m and 20 m.
f. Remote Microphone
Dengan data-data teknis sebagai berikut :
- Control : 18 channel
- Output : 0 dB, 600 ohms balanced
- Power source : 24 V DC
- Distortion : Less than 1 %
- Programming function cascade priority : st – in 1 st served priority, cascade priority
- Indicator Busy : red LED
Speech : green LED
Chime : red LED
- Witches : talk switch non lock type individual lock type
g. Rack sistem tata suara (tidak dikerjakan)
Data – data teknis adalah sebagai berikut :
- Dimension : disesuaikan dengan merk sound system yang terpilih
- Bahan terbuat dari plat baja dengan ketemabaln 1,6 mm dicat tahan karat dan off white
finish.
- Dilengkapi dengan :
1. Blower : AC Mains 50 Hz, manual/off/auto switch control, 1500
ml/mon ventilation, use for air in and out system
2. Main power switch control : 220 V, 50 Hz, 1 – Phase
3. Main Junction panel for AC mains 50 Hz
8 x 2 – switch outlet 2 x 5.2.4. kVA
5 x 2 – unswitched outlet 2 x kVA
4. Blanked an perforated dengan dimensi sesuai merek
terpilih.

89 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

5. Monitor Panel
h. Compressor Amplifier / Limiter (tidak dikerjakan)
- Compression ratio :
- Treshold level : -20 dBs s/d 20 dBs
- Input : 2 chanel
- Output : 2 chanel
- Frequency : 20 s/d 20.000 Hx
- Sumber daya : 220 Volt AC, 50 Hz, 1 phasa
i. Speaker Selektor
- Swtich : 10 zone selector
1 al zone lengkap dengan remote control facility
- Jumlah : sesuai kebutuhan

7.6. PERSYARATAN TEKNIS SPEAKER


a. Ceiling Speaker
 Ceiling speaker dan matching transformer ditempatkan didalam suatu box speaker
dipasang recessed ceiling pada plafond dan difinish dengan speaker grille. Bentuk dan
warna ditentukan kemudidan oleh perencana interior.
 Data teknis
1. Rated power : 3/6 watt
2. Impedansi input : 3,3 k ohm
3. Frequency response : 100 – 16.000 Hz
4. SPL minimum 91m,1W) : 90 Db
 Primer matching transformer mempunyai 3 (tiga) buah tap untuk 100,70, dan 50 volt.

7.7. PERSYARATAN TEKNIS ATTENTUATOR (PENGATUR PENGUAT SUARA)


a. Attentuator dengan transformer, flush ,ounting mempunyai On-off plate berbentuk segi empat
yang warnanya ditentukan kemudian oleh perencana interior.
b. Data teknis
 Rated Voltage : 100 volt(minimum)
 Rated power : 1,6 beban speaker dilayani (minimum)
 Ketinggian pemasangan 1,25 m dari lantai, tetapi jiaka pada ketinggian tersebut ada
jendela, maka ketinggian 0,70 m dari lantai disesuaikan dengan keadaan dimana
attentuator tersebut akan ditempatkan.

90 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

7.8. INSTALASI
a. Spesifikasi seluruh instalasi system tata suara unutk bangunan ini menggukanan kabel yang
mempunyai tegangan kerja 500 volt.
b. Kabel instalasi unutk speaker dipergunakan kabel jenis ‘PVC insulted’ dengan jumlah ini dan
luar pebnampang kabel seperti tercantum dalam gambar perencaan.
c. Kabel yang digunakan untuk attentuator dimasukan dalam condoult atau sparing dansetiap
pipa hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.
d. Jika pemasangan kabel ini parallel dengan daya listrik, maka harus mempunyai jarak
minimum 30 cm.
e. Pada dasarnya pipa untuk kabel system tata suara dipasang pada rak kabel atau ditanam di
dalam dinding.
f. System tata suara di dalam gambar perencanaan tidak mengikat dan penambahan alat
diperbolehkan.
g. Penambahan alat harus disesuaikan dengan kemapuan peralatan yang ada pada setiap
produk yang dipilih,sehingga pengoperasian dari system tata suara tersebut tetap berada
pada kemampuan puncak.
h. Kontaktor tata suara berkewajiban mencek dan manyampaikan kabel instalasi agar berfungsi
dan bekerja dengan baik sesuai dengan persyaratan teknis dan rekomendasi dari produk
system tata suara yang terpilih.
i. Pipa instalasi tata suara harus dibedakan dengan pipa-pipa untuk keperluan utilitas lainnya.
j. Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti condoult, sparing, rak kabel dan
lain-lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi system daya listrik dan
penerangan.
k. Terminal box system tata suara :
 Terminal box terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 1,2 mm. kontriksi las, dicat
bakar dengan meni tahan karat dan cat finish dengan warna yang akan ditentukan oleh
perencana interior.
 Kapasitas terminal box disesduaikan dengan gambar perencanaan.
 Terminal box dipasang flush mounting pada dinding
 Terminal box dilengkapi dengan pintu, kunci dan handle
 Penyambungan kabel instalasi system tata suara didalam terminal box dilakukan dengan
menggunakan terminal penyambungan dari jenis ‘screw type’.

7.9. KABEL INSTALASI


a. Kabel yang digunakan harus sesuai dengan stendard SII dan SPLN atau standard-standard
lain yang dilakukan di Negara RI serta mendapat rekomendasi dari pengawas / manajemen
kontruksi.

91 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

b. Ukuran luas penampang dan jumlah inti kabel yang digunakan minimal harus sesuai dengan
gambar perencanaan.
c. Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merek, jenis, ukuran luas penampang,
rating tegangan kerja dan standaed yang digunakan.
d. Kabel instalasi tata surya menggunakan kabel PVC jenis NYMHY (500 volt)
e. Kabel instalasi sistem tata suara dipasang didalam pipa sparing/condoult yang diklem pada
rak kabel atau ditanam didalam dinding.
f. Pipa – pipa pelindung kabel instalasi system atta suara harus dibedakan dari pipa-pipa
pelindung kabel untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara menandai dengan cat finish
berwarna abu-abu.
g. Pada ujung setiap kabel harus diberi kabel/sling-plate yang terbuat dari plat aluminium
mengenai nama kelompok speaker yang dilayaninya.
h. Persyaratan teknis mengenai isntalasi penunjang seperti condoult, sparing, rak kabel dan
lain-lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi system distribusi listrik dan
penerangan.

VIII. SISTEM INSTALASI TELEPON


8.1. PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerja, dan lain-lain
untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh
system telepon seperti disyaratkan dalam buku ini dan seperti diyknujkan dalam gambar
perencanaan.
Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini tapi dianggap perlu
untuk kesempurnaan fungsi dan operasional system telepon.

8.2. SISTEM INTALASI PERALATAN


 Jaringan sambungan dari perumtel masuk ke rumah kabel perumtel (RKP) di ruang operator.
 Dari rumah kabel perumtel dihubungkan ke PABX (di ruang operator).
 Dari PABX dihubungkan ke hybrid key telephone (di ruang operator)
 Dari hybrid key telephone ke MDF (tiap lantai) unutk kemudian dihubungkan langsung ke
terminal box.
 Kabel telepon langsung dihubungkan ke outlet socket pada terminal box.

8.3. SISTEM PABX


 System Kontrol
Multiprocecor control system jenis stored program controlled (SPC)

92 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

 Redundancy
Dirancang untuk komponen-komponen yang penting dirancang agar berfungsi kontinyudan
stand-by setiap saat.
 Modularity
Semua peralatan dan komponen dari jenis modular, dalam pengertian bahwa jika ada
pengembangan, tidak perlu ada penggantian modul-modul tertentu, akan tetapi cukup dengan
menambahkan modul tanpa mengubah komponen dan susunan system.
 Expandability
PABX harus dapat dikembangkan hingga mencapai kapasitas maksimum ekstension line
dengan menambahkan modul-modul dasar tanpa mengganggu pengoperasian telepon.
 Reability
Piranti lunak dengan self diagnostic yang secara kontinyu dapat melakukan pengetesan pada
komponen piranti keras dan piranti lunak tanpa mengganggu pelayanan telepon.
 Pemeliharaan
System memudahkan untuk menganalisis kesalahan, mencegah kesalahan, dan memepermudah
perbaikan kerusakan baik piranti keras dan piranti lunak.
System telepon menggunakan PABX dengan kapasitas maksimum 40 trunk line. Total kebutuhan
line telep[on diperkirakan 5 TELKOM (incoming) line dan 50 extention. Sesuai perhitungan
direncanakan PABX yang digunakan berkapasitas 5 trunk dan 50 extention.
Material system PABX :
• PABX
• Operator console
• Rak kabel 19” lengkap dengan switching dan patch panel
• Telephone outset dan handset
• Batere
• Faximile
• Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel produksi local tipe indoor (dalam ruang)

8.4. TERMINAL BOX TELEPON


 Terminal box telepon terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimal 2 mm. kontruksi las,
dicat dengan meni tahan karat dan dicat finish dengan warna yang akan ditentukan kemudian
oleh perencana interior.
 Kapasitas terminal box disesuaikan dengan gambar perencanaan.
 Terminal box telepon dipasang flush mounting pada dinding.
 Terminal box telepon dilengkapi dengan pintu, kunci, dan handle.

93 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

 Penyambungan kabel instalasi telepon di dalam terminal box dilakukan dengan


menggunakan penyambungan jenis ‘sambungan jepit’.

8.5. KABEL INSTALASI


 Kabel instalasi telepon menggunakan kabel PVC berukuran 3x0,6 mm2 (STEEL-K-008 dan
STEEL-K-002).
 Kabel instalasi dipasang di dalam sparing/condult yag diklaim pada rak kabel atau ditanam
didalam dinding serta dibawah lantai (didalam saluran penghubung under floor duct system)
 Konduktor kabel instalasi telepon mempunyai initi solid yang terbuat dari bahan tembaga.
 Pipa-pipa pelindung kabel instalasi telepon harus dibedakan dari pipa-pipa pelindung kabel
untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara menandai dengan cat finish berwarna hijau.
 Persyaratan teknis menegnai intalasi penunjangseperti condult, sparing, rak kabel dan lain-
lain sama dengan persyaratan penunjang unutk instalasi system catu daya listrik dan
penerangan.

8.6. OUTLET TELEPON


 • Outlet tekepon dipasang pada :
Dinding dengan ketinggian pemasangan 30 cm – 90 cm dari permukaan lantai
 Outlet telepon harus dibedakan dari outlet daya dan outlet data computer.
 Outlet telepon dipasang pada dinding dengan menggunakan square metal box.
 Pemasangan outlet trelepon harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh gengguan-
gangguan mekanis. Sedangkan cara pemasangan disesuaikan dengan rekomendai dari
produk yang terpilih.

8.7. PESAWAT TELEPON


 Pesawat telepon cabang berupa telepon meja dengan tipe ‘push button dialler’
 Pesawat-pesawat yang digunakan adalah :
• Pesawat untuk operator
• Push button dialer
• Dilengkapi display
• Kelengkapan-kelengkapannya sesuai merek PABX terpilih
• Feature yang dimiliki sesuai dengan rekomendasi merek terpilih
• Dipasang di operator telepon
• Pesawat telepon lainnya mengikuti ketentuan
Tipe push button dialer diletakan di meja untuk ruangan dengan kelengkapan :
• Push button dialer

94 | Hal.
RKS Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur dan Bangunan Teaching Factory

• Dilengkapi display
• Kelengkapan-kelengkapannya sesuai merek PABX terpilih
• Feature yang dimiliki sesuai dengan rekomendasi merek terpilih
• Dipasang di operator telepon
• Pesawat ini mempunyai fasilitas untuk berhubungan dengan pesawat cabang lain
secara langsung, sedangkan keluar harus dengan operator (beberapa pesawat tertentu
dapat deprogram untuk berhubungan keluar).
• Merek yang dipakai : setara National, NEC, Philipd, Alcatel, Panasonic

95 | Hal.

Anda mungkin juga menyukai