Anda di halaman 1dari 87

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV

HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL


SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 1

4
PEKERJAAN MEKANIKAL

A. PEKERJAAN PLUMBING
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan Air Bersih
a) Pengadaan dan pemasangan top reservoir dengan system panel (FRF Whale Panel
System) lengkap steel base frame, outlet dan inlet atau man hole.
b) Instalasi pipa di dalam dan luar bangunan.
c) Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta
perlengkapannya.
d) Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi
pemipaan dan top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi
pada setiap titik pengeluaran.
e) Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet,
wastafel, urinal dan lain-lain.

1.2. Pekerjaan Air Kotor dan Buangan


a) Pengadaan dan pemasangan beserta perlengkapan yang diperlukan dalam sistem
pembuangan air kotor dan buangan.
b) Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wastafel, urinal,
floor drain dan lain-lain.
c) Pekerjaan drainase dalam bangunan, pengadaan dan pemasangan instalasi pipa air
hujan dari atap bangunan sampai ke saluran luar bangunan lengkap dengan
accessoriesnya.

1.3. Standar Operational dan Prosedure


Membuat dan menyiapkan Standar Operational dan Prosedure (SOP) untuk digunakan
Team Engineering Pemilik dalam melakukan tugas dan operational gedung.
1.4. Tanggung Jawab Pelaksana/Kontraktor Plumbing
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 2

Pelaksana/Kontraktor wajib memberikan pendidikan kepada Team Engineering Pemilik


sampai mahir dalam mengoperasikan peralatan juga pemeliharaan dan seluruh biayanya
menjadi tanggung jawab Pelaksana/Kontraktor PLUMBING.

1.5. Testing dan Commisioning


Mengadakan testing dan commisioning semua sistem pekerjaan yang terpasang agar
memperoleh sistem yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan peraturan-
peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
2.1. Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan
dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

2.2. Material
a) Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau
mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b) Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-
tangani berita acara penerimaan barang.
c) Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan /beban Kontraktor.

2.3. Gambar-gambar dan Spesifikasi


a) Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan satu
kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan.
b) Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi
ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

2.4. Gambar-gambar Perencanaan


a) Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan plumbing dalam Dokumen
Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar PL.
b) Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/
ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran diameter pipa maupun pemasangan
dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada
waktu penjelasan tender/aanwijzing. Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 3

dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan


fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan dan dipasang oleh
Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

2.5. Gambar-gambar Kerja


a) Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site).
Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama
pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan
pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau
penambahan pada instalasi tersebut,
b) Gambar kerja harus dibuatkan pemborong sejumlah 1(satu) set kalkir 3(tiga) set blue
print.

2.6. Gambar Pelaksanaan


Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk
disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan ( As Built Drawing)
yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari
seluruh instalasi diatas/ digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus
memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia
tahun 2000. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set kalkir 3 (tiga) set blue print.

2.7. Contoh-contoh Barang


a) Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b) Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/ Kontraktor.
c) Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai
oleh MK, maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar
lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada di lapangan (site).

2.8. Tenaga Pelaksanaan


a) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi.
b) Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang
membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 4

2.9. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi
ini dari pendurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-peralatan yang hilang atau
rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

2.10. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior dan sebagainya,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.

2.11. Izin
a) Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
b) Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) dan
lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk
pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya
Pemborong.
c) Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan untuk ini.
Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
d) Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak
yang ditunjuk untuk ini.

2.12. Korelasi Pekerjaan


a) Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan
b) Gambar-gambar pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya.
c) Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh Pemborong.
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya.
d) Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan oleh pihak
lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambar-gambar yang diperlukan
kepada pihak lain yang mengerjakannya.
e) Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa hydrant dan pipa sprinkler
yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain,
Pemborong harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-
gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 5

f) Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi
persoalan ini.

2.13. Sub Kontraktor


a) Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang
ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain
maka Pemborong dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor
lain setelah mendapatkan persetujuan MK.
b) Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaannya, baik
yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan.
c) Pemberi Tugas dan MK tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Kontraktor karena
tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor.

2.14. Pengawas Lapangan


a) Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang
cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi
pada proyek ini.
b) Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan
hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk dimintakan persetujuannya.
c) Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak yang
berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka
Pemborong harus menggantinya dengan orang lain.
2.15. Laporan Instalasi
a) Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan
dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan
persetujuan tertulis pemasangannya.
b) Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari semua contoh
bahan yang diajukan.
c) Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.
d) Pemborong harus mengadakan :
1. Buku Laporan Harian
2. Buku Laporan Mingguan
3. Buku Laporan Bulanan
4. Izin kerja lembur/ hari libur.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 6

e) Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta


perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
f) Bilamana terjadi perbedaan, harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara
penanggulangannya.
g) Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya, Pemborong harus
mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak MK, Konsultan dan pihak yang ditunjuk
bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang
ada.
h) Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian waktu
yang diserahkan oleh Pemborong.
i) Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak MK, Konsultan, Ahli dan wakil pemberi tugas, serta pihak-
pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan
hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.

2.16. Pembersihan Lapangan


a) Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan
oleh Pemborong. Pemborong hendaknya menghubungi pihak- pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan.
b) Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.

2.17. Petunjuk Operasi


a) Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan
gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari
mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini dalam bahasa Indonesia.
b) Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan
kepada Konsultan 1 (satu) set.
c) Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual,
Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Traoble Shooting
Instruction dan brosur-brosur harus asli.
d) Pemborong harus memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan
kepada Pemilik, hendaknya dipasang dalam suatu kaca.
e) Berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain
yang ditunjuk oleh MK.
f) Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan
perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/ MK secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 7

g) Kontrator harus memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada


Pemberi Tugas.
2.18. Surat Keterangan
Kontraktor harus memberikan Surat Keterangan/ sertifikat dari Dinas Pemadam
Kebakaran daerah yang menunjukkan bahwa unit tersebut dapat dipergunakan terutama
pada pekerjaan sistem instalasi pemadam kebakaran.
2.19. Data Suku Cadang
Kontraktor harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah
diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau
kerusakan dalam waktu yang pendek, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang.

PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN AIR BERSIH, KOTOR, DAN BUANGAN
3.1. Peraturan-peraturan/ Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan
Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini
berkenan dengan pasal sebagai berikut :
Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.
a) Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
b) Pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956
NI-3 1963. PUBB 1969.
c) Peraturan Beton Indonesia, tentang penggunanan tenaga kerja harian, mingguan,
bulanan, dan borongan. pemborong dianggap telah mengerti dan mengetahui akan isi
dan maksud dari Peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
d) Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing 2000 (SNI).
e) SNI
3.2. Material/ Bahan-bahan yang dipakai
a) Pipa-pipa jaringan air bersih menggunakan Galvanized Steel Pipe
BS 1387/1967 class medium
b) Pipa air kotor, air buanganan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, berkatagori class AW
(10 kg/cm²) JIS K 6742.
Tebal dinding pipa PVC tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 8

Diameter Dalam Tebal Dinding Minimum


φ 25 s/d φ 40 mm 1, 5 mm s/d 2, 05 mm
φ 50 s/d φ 75 mm 2, 15 mm s/d 3, 05 mm
φ 80 s/d φ 125 mm 3, 5 mm s/d 4, 4 mm
φ 150 s/d φ 200 mm 5, 5 mm s/d 6, 4 mm
φ 200 s/d φ 250 mm 7, 5 mm s/d 8, 3 mm
φ 250 s/d φ keatas 8, 5 mm s/d 10, 3 mm

3.3. Pengujian dan Desinfeksi


3.3.1. Pengujian Sistem Pembuangan
3.3.2. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi Air Bersih
a) Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi,
seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent”
tertinggi.
b) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas,
minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari
10 cm.

c) Apabila Pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,


Pemborong harus melakukannya tambahan biaya dan menjadi tanggungan
Pemborong air bersih, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara
parsial terhadap peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik dan panel kontrol,
pressure tank dll), Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain :
- Debit aliran air, Putaran pompa , Tekanan pompa
- Arus kerja motor, Cut in / cut off Pressure Tank.
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/ MK untuk diminta
persetujuannya.
d) Bersama-sama Perencana dan Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana,
Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan
utama dengan sistem yang telah difungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi :
- Kapasitas pompa , Arus Kerja Motor
- Kerja Pressure Tank , Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 9

Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perencana dan Pengawas /
MK untuk diminta persetujuannya.
e) Setelah Bidang Ruangan Dalam menjadi Tidak Rata (Roughing In) selesai dipasang
dan sebelum memasang fixture-fixture, seluruh sistem distribusi air bersih dan air
kotor harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (working pressure) dengan tekanan 12 kg/cm 2 atau 12 atm untuk seluruh
sistem distribusi air bersih sedangkan untuk seluruh sistem distribusi air kotor dengan
tekanan 8 kg/cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 12
(dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan tekanan
tersebut tidak berubah.
f) Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan Pengglontoran air pada seluruh sistem
distribusi air bersih dan air kotor atau dengan disebut dengan sistem Blashing.
3.3.3. Kerusakan dan Kegagalan Uji
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Pemborong harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas.
3.3.4. Desinfeksi
a) Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa,
dengan cara / metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar
50 ppm (Parts per Million).
c) Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih,
sehingga kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
d) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam.
3.4. Sistem Pemipaan
3.4.1. Sistem Penyambungan Pipa
a) Pipa Air Bersih :
- Digunakan sambungan/fitting Pipa φ 40 mm" ke bawah malleable iron ANSI B.
16.3 class 150 lb, Screwed end Pipa φ 50 mm" ke atas , wrought steel weld fitting
ANSI B 16.9 SCH 40.
- Flange: Dia. 40 mm kebawah galvanized malleable cast iron RF class 150 lb,
scewed, Dia. 50 mm keatas, Forged steel RF class 150 lb, welding joint
menggunakan sambungan flanged untuk pipa φ 2 1/2" ke atas dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya.
- Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dahulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 10

Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.
b) Pipa Air Kotor dan Ventilasi :
- Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee & Junction PVC injection
moulded sanitary fitting large radius, solvent cement joint type dan lain-lain dari
bahan yang sama.
- Pipa-pipa yang sudah terpasang, pada ujungnya yang terbuka agar bertutup dan
rapat untuk menghindari kotoran masuk.
3.4.2. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya :
a) Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh
(rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
b) Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu
pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan
fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen,
misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk
melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
c) Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.
3.4.3. Penggantung / Penumpu Pipa
a) Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
b) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak
antara tidak lebih dari 2,5 m.
c) Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan flexible joint
untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.
d) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan
dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset.
e) Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak
lebih dari 3 m.
3.5 Sistem Valve - valve
3.5.1. Sistem Sambungan:
a) Water valve sampai dengan φ 2" adalah jenis "screwed bronze body dengan external
spendle ".
b) Water valve φ 21/2" - φ 3" adalah jenis "bronze flanged body dengan internal screwed
spendle ".
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 11

c) Water valve lebih besar φ 3" adalah jenis "flanged steel body dengan external spendle
yoke ".
d) Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk
e) Pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi dan untuk pekerjaan air
bersih fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 300 psi, bahan
cast iron.
3.5.2. Check Valve
a) Digunakan material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk,
screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
b) Digunakan swing silent type dengan stainless steel disk.
c) Tekanan kerja Valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum 225 psi.

3.5.3. S t r a i n e r :
a) Digunakan tipe bronze body screwed cap, stainless steel mesh screwed end untuk
strainer sampai dengan diameter 50 mm.
b) Digunakan tipe Y pattern, stainless steel perforated screen, bolted bonnet, flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
3.5.4. Flexible Connection
Digunakan flexible connection model doublesphere dengan material Neoprene Rubber
yang dapat menahan tekanan sampai 14 kg/cm 2.
3.5.5. Air Release Valve
Air Release Valve yang digunakan adalah jenis peralatan untuk mengeluarkan kandungan
udara pada jalur pemipaan secara automatic. Besarnya diameter yang digunakan adalah
40 mm, material body dan cover dari Cast Iron (besi tuang) yang memenuhi standard
ASTM A 126, class B. Material floating dari bahan stainless steel, tekanan kerja peralatan
yang digunakan mencapai 150 psi (± 10 kg/cm 2) pada temperatur air sampai dengan
80oC.
3.5.6. Meter Air
Meter air yang akan digunakan harus mudah dibaca, mempunyai ketelitian yang tinggi,
mampu mengukur pada jumlah kapasitas yang besar.
Tipe yang digunakan :
- Untuk diameter pipa ½" (15 mm) sampai dengan 1½" (40 mm) digunakan tipe fan-
wheel dry-dial water meter.
- Connection/sambungan digunakan sistem ulir/draat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 12

- Untuk diameter lebih besar dari 1½" (40 mm) atau dari diameter 2" (50 mm)
sampai dengan 8" (200 mm) digunakan tipe horizontal Helix Detachable Magnet-drive
Water Meter atau tipe lainnya yang setara dan disetujui oleh Konsultan Perencana
dan Pemilik proyek.
- Water meter dari jenis anti-magnet mechanism dengan tekanan kerja sampai
dengan 10 kg/cm2, temperature air ≤ 50oC, sistem penyambungan (connection pipa)
menggunakan sistem flange.
3.5.8. Pressure Gauge
Type : Bourdon-Tube Pressure Gauge
Size of Dial : 100 mm
Satuan ukuran : psi dan kg/cm 2
Skala ukuran : 0 s/d 25 kg/cm2, 0 s/d 350 psi
Connection nominal diameter : ½ inch

3.5.9. Roof Drain


Material roof drain yang digunakan harus dari tipe dome grate, bahan cast iron dengan
total besaran inlet yang ada luasannya harus sama dengan luasan penampang pipa
talang. Unit roof drain harus mudah dipasang dan mudah diganti bila terjadi kerusakan.
Roof drain dipasang hanya pada lantai atap beton (dak beton).
3.5.10. Foot Valve
Type : Ball Foot Valve
Klas : 10 K
Material body : - Bronze untuk dia. 2” kebawah
- Cast iron untuk dia.2½ “ keatas
Material ball : Poly carbonate
Pemasangan : Foot valve dipasang pada posisi vertikal.
3.5.11. Float Valve
Type : Ball Float Valve
Material body : Gun metal
Material float : Copper
Material ball float lever : Brass
Maximum working pressure : 10 kg/cm2
Pemasangan : Float valve dipasang pada posisi horizontal
3.6 Pipa-Pipa Dalam Tanah
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 13

3.6.1. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipaφ 4" ke bawah
dan 80-100 cm untuk pipa φ 5" keatas. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata
sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air bersih
dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama.
3.6.2. Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing. Setelah bersih diurug
dengan pasir urug setebal ± 5 cm kemudian pipa dipasang dalam lubang galian dan
diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian yang
bebas dari puing-puing.
3.6.3. Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah
pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak supaya disesuaikan
gambar rencana.
a) Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat dilihat
gambar rencana.
b) Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih
dahulu dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari
bahan karung goni.
3.7 Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) atau coating
untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda
dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK. Untuk pipa-
pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/ cat pada setiap jarak ± 4 m
pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru
- Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna coklat
- Untuk jaringan pipa air buangan dipakai warna hijau
- Untuk jaringan pipa hydrant dan Sprinkler warna merah

PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
4.1. Pekerjaan Air Bersih
4.1.1. Top Reservoir
Kapasitas : Sesuai gambar Perencanaan
Material : FRF Whale Panel System dilengkapi dengan steel base frame UNP-
120 standard ISO-9001

4.1.2. Pompa Distribusi / Booster Pump


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 14

a) Booster Pump harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi
laju aliran pada setiap saat secara otomatis.
b) Setiap booster pump harus mempunyai paling sedikit 2 pompa, sedangkan laju aliran
masing-masing pompa dalam booster pump berdasarkan standard pabrik perakit
booster pump.
c) Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sebagai berikut :
- Centrifugal pump lengkap dengan motornya
- Inlet and outlet valves , Pressure Tank membranee pre-charge type
- Check valve against water hammer
- Inlet strainer , Power and control panel
- Flexible Conections , Base frame terbuat dari Cast Iron / Steel
- Pressure Switch , Pressure Gauge
4.1.3. Pengaturan pompa Pada System Pressure Control
a) Pompa pertama Start,apabila tekanan air pada jaringan pemakai turun sampai
ambang batas L pada pressure switch ( PS1 ).
b) Pompa kedua Start,apabila tekananair pada jaringan pemakai turun sampai ambang
batas L pada pressure switch ( PS2 ) dan seterusnya.
c) Pompa pertama dan kedua dst Stop,apabila tekanan air pada jaringan pemakai naik
sampai ambang batas H di PS1,PS2 dst.
d) Pompa pada posisi ON tiba-tiba bias Off,apabila muka air ditangki turun sampai batas
LL dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas L.
4.1.4. Pengaturan Pompa Pada System Flow Monitor Control :
a) Pompa pertama Start apabila tekanan air pada jaringan pemakai turun sampai
ambang batas L di pressure switch ( PS1).
b) Pompa kedua Start dan pompa pertama Stop, apabila laju aliran pada jaringan
pemakai naik sampai ambang batas H1 pada flow monitor.
c) Pompa pertama Stop apabila laju aliran air pada jaringan turun diambang batas H1
pada flow monitor dan tekanan air naik sampai ambang batas H pada PS1.
d) Semua pompa yang sedang ON dapat dengan tiba-tiba Off dan alarm ON, apabila
muka air dalam tangki hidap turun sampai ambang batas LL sampai air diisi kembali
mencapai ambang batas L.
4.1.5 Pompa Delivery/Pemindah.
a) Pompa pemindah dimaksudkan untuk memindahkan Air dari Tanki Bawah ke tanki
Atas.
b) Pompa pemindah terdiri dari dua buah pompa yang berkerja bergantian.
c) Pompa pemindah terdiri dari peralatan sebagai berikut:
- 2 (buah) Pompa beriktut Motor
- Panel pompa dan pengkabelan
- Pipa hisap lengkap dengan isolating Valve , Y- STRAINER, flexible Joint, Foot
Valve ( Sesuai gambar Plambing)
- Pipa tekan lengkap dengan isolating valve, non water hammer , non return valve,
Flexible Joint, Pressure gauge dsb.
- Panel pompa lengkap dengan pengkabelan, level switch H-L dengan electrode ,
level switch secara manual switch di panel maupun remote.
4.1.6. Pengaturan Pompa pemindah.
a) Satu pompa bekerja dan yang lain sebagai cadangan, pergantian pompa bekerja
dapat dilakukan dengan memutar selector switch.
b) Apabila muka air Tanki turun sampai sebatas L level , maka pompa akan posisi ON
sampai muka air naik sebatas level H.
c) Pompa tidak bisa bekerja apabila muka air tanki bawah berada diambang batas level
LL dan akan bekerja lagi apabila terisi kembali sampai batas L.
4.1.7. Pompa Delivery / Transfer
ITEM SPESIFIKASI TEKNIS
Type pompa : Centrifugal Pump
Kapasitas : Sesuai gambar
perencanaan
Head pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Putaran pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Daya pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Karakteristik listrik : Sesuai gambar
perencanaan
Jumlah : Sesuai gambar
perencanaan
Lokasi : Di ruang pompa

4.1.8. Booster Pump untuk Air Bersih


ITEM SPESIFIKASI TEKNIS
Type pompa : Booster Pump, Parallel Alternatif
Kapasitas : Sesuai gambar perencanaan
Head pompa : Sesuai gambar perencanaan
Putaran pompa : Sesuai gambar perencanaan
Daya pompa : Sesuai gambar perencanaan
Karakteristik listrik : Sesuai gambar perencanaan
Jumlah : Sesuai gambar perencanaan
Lokasi : Di Lantai Atap
4.2. Pekerjaan Air Kotor
4.2.1. Pemipaan Air Kotor
Diadakan pemisahan antara pemipaan air kotor dari closet dan urinal dengan air buangan
dari lavatory dan floor drain. Pengumpulan digunakan pipa-pipa cabang horizontal pada
setiap lantai digunakan pipa PVC yang kemudian diteruskan ke pipa induk vertikal dalam
shaft. Pembuangan air kotor dari closet dan urinal disalurkan ke salurkan pipa tegak air
kotor dan air buangan dalam shaft lalu disalurkan ke sumpit (Bak Sewage).
4.2.2. Pemipaan Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding φ 1 1/4" untuk masing-masing
fixtures yang membutuhkan. Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada
pada shaft dimana pelepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan vent-cup.
4.2.3. Manhole
a) Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
b) Rangka dantutup berbentuk perangkap,sehingga setelah diisi gease akan terbentuk
penahan bau.
c) Diameter lubang untuk lewat orang sebesar minimum 500 mm,sedangkan untuk lewat
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
d) Finishing permukaan manhole harus disesuaikan peruntukan lokasi.
4.2.4. Bak Sewage
a) Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka harus dibuat bak sewage
seperti diuraikan disini.
b) Bak sewage harus dibuat dari konstruksi beton bertulang,badan rapat air, sedangkan
tutup harus rapat udara.
c) Setiap bagian sewage harus dapat dipompa.maka dasar bak harus miring 1:10 ke
sarah pompa, sedangkan semua ujung sudut dibuat 135°.
d) Bak sewage harus dilengkapi :
- Sleeve untuk pipa sewage masuk dan keluar.
- Sleeve untuk pipa vent , Sleeve untuk kabel-kabel
- Level switch untuk alarm banjir , Level switch untuk kendali pompa
- Manhole untuk lewat pompa ( maintenace )
4.2.5. Pompa Sewage
a) Setiap bak sewage minimum harus dipasang dua buah pompa sewage.
b) Type pompa harus submersible centrifugal dengan dilengkapi :
- Cast iron casing , Cast iron vortex type impeller dengan knife
- Stainless steel shaft , Mechanical seal
- Heavy duty grease lubbicate bearing
- Stainlees steelcasing guide rail support
- Quick discharge coupling
c) Spesifikasi motor sebagai berikut :
- Squirrel cage induction type , Winding insulation class E
- Water tight , Vertically mounted
d) System kendali motor pompa
Start dan Stop diatur secara otomatis oleh level switch yang berada dibawah bak
sewage.
4.2.6. Air Realese Valve
Dipasang pada setiap ujung akhir dari pipa tegak hydrant dalam bangunan,
Jenis : Cast-iron floating Ball
Ukuran : 0.75 inch connection, 1.625 inch valve
Standard / kelas : ANSI / 150 psi WOG
4.2.7. Pressure Reducing Valve Assy
Harus terdiri dari kelengkapan yang mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Valve fitting, Strainer, pilot reducer dan coloum control valve, Maximun pressure cing ratio
10:1, Body dan case dari cast-iron, Disc dan diagram dari Synthetic er, end connection
dari flange. Tekanan sisi masuk dan tekanan sisi keluar yang diperlukan harus sesuai
dengan tercantum pada gambar. Harus dilengkapi peralatan untuk By-pass.
4.2.8. Perelatan Bantu Pompa (Aksesoris)
a) Jika tidak ditentukan lain maka pemakaian aksesoris pemipaan harus menggunakan :
* Dia. 15 s/d 50 m
* Dia. 65 keatas type Flens
* Standard / kelas : ANSI / 150 PSI
b) Gate Valve
* Ukuran dia. 15 s/d 50 m
Valve body, steam disc bronze material, female thread
* Ukuran dia. 65 keatas
Non rising steam, cast iron body, flanged end
c) Check Valve
* Ukuran dia. 15 s/d 50 m
Valve body, steam disc bronze material, female thread
* Ukuran dia. 65 keatas
Cast iron body, flanged end, cast steel disk
d) Strainer
* Ukuran dia. 15 s/d 50 m
Valve body, steam disc bronze material, female thread, Y type
* Ukuran dia. 65 keatas
Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, Y type
e) Flexible Connection
* Ukuran dia. 50 s/d 200 m
Synthetic rubber material flanged end
f) Pressure Gauge
* Dial type 4 “
Pressure range 0 s/d 10 kg/cm²
g) Floater Valve
Bronze body, plastic ball, male thread
h) Water Level Control 3 Elektroda
i) Foot Valve
Bronze body
4.2.9. Roof Drain
a) Roof drain yang digunakan disini harus dibuat dari cast iron dengan konstruksi water
proved
b) Luas yang dilewati air dari tutup roof drain ialah 2 ( dua ) kali luas penampang pipa
buangan
c) Roof drain harus terdiri dari 3 bagian :
- Bitumen coated cast iron body deng
- Bitumen coated cover dome type

PASAL 5
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA
5.1. Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.
5.2. Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus
memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan
kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan
pertama oleh direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.
Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka
Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti
dengan biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu
telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk
kedua kalinya.
5.3. Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnyadan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut di atas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan
secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang
dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada
Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen
Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara
tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.

PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
6.1. Umum
a) Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
b) Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru.
Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin
bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/ agen/pabrik.
c) Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa
biaya extra.
6.2. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut
dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-
komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.
6.3. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
a) Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu
terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
b) Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu
alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian
merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
6.4. Daftar Material

No URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS MERK

1 Pompa Delivery / Transfer Sentrifugal End Suction Pump Electric


Motor
Cap. 100 Ltr/mnt Head = 60 m,
Speed = 1500 Rpm
2 Booster Pump Packed Booster Pump
Operation VSD (Variable Speed Drive)
Cap. 100 Ltr/mnt Head = 20 m,
Speed = 1500 Rpm
3 Pipa Distribusi Air Bersih Galvanized Steel Pipe (GSP),
Class B Series 150, bs 1387-1967
4 Katup-Katup & Aksesoris Class 125 Psi (600 K) sampai dengan
- Gate Valve, diameter 2½” Bronze, diameter 3” ke atas
- Y Strainer, dengan Cast Iron class 200 Psi Standard
- Check Valve bs 1550
(Anti water hammer)
- Foot Valve
- Flexible Join
- Globe Valve
- Ball Valve
- Selenoid Va
- Float Valve
- Air Vent Valve
- Pressure Reducing Valve
- Roof Drain
- Floor Drain
- Water Meter
5 Air Buangan, Air Kotor dan PVC Class AW 100 kg/cm²
Ventilasi Type Plain End /TS
- Gate Valve Standard JIS
- “F” Trap JIS.K.6742-1971
- Clean Out JIS.K.6741-1975
6 Roof Tank Air Bersih Type Panel Fiber Glass

B. PEKERJAAN FIRE FIGHTING

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi Lingkup tugas dan pelaksanaan kerja dilapangan pada
paket pekerjaan Hydrant, adalah :
1.1 Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem Fire Hydrant yang meliputi
pemasangan pompa-pompa dan panel pompa beserta pemipaannya.
1.2 Pengadaan dan pemasangan peralatan dari sistem dan instalasi/pemipaan, riser, vertikal
dan horizontal pipe dari seluruh pemipaan Hydrant maupun pemipaan Sprinkler.
1.3 Pengadaan dan pemasangan fixtures kebakaran seperti Fire Hydrant Box (HB), Hydrant
Pillar (HP), Seamese Connection (SC).
1.4 Melakukan finishing ceiling ruang-ruang kerja dan pemasangan kembali sampai rapi akibat
dari adanya pemasangan instalasi/pemipaan Hydrant.
1.5 Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem Fire Hydrant hingga
berfungsi dengan baik serta memenuhi persyaratan untuk bangunan tinggi.
1.6 Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
persetujuan bahwa Instalasi sistem Fire Hydrant dapat dinyatakan baik dan layak pakai
dari instansi PMK atau Pemda Setempat
1.7 Membuat Standard Operation and Prosedure (SOP) dari pekerjaan Hydrant tersebut.
1.8 Testing dan Commisioning
1.9 Mengadakan testing dan commisioning semua sistem pekerjaan yang terpasang agar
memperoleh sistem yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan peraturan-
peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.

PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
2.1 Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan
dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

2.2. Material
a) Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau
mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b) Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-
tangani berita acara penerimaan barang.
c) Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan /beban Kontraktor.
2.3. Gambar-gambar dan Spesifikasi
a) Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan satu
kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan.
b) Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi
ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
2.4 Gambar-gambar Perencanaan
a) Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan plumbing dalam Dokumen
Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar FH.
b) Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran diameter pipa maupun
pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau
gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Di dalam gambar-gambar
perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting,
katup-katup dan fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan
dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
2.5 Gambar-gambar Kerja
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site),
termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama
pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan
pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau
penambahan pada instalasi tersebut, gambar kerja harus dibuatkan pemborong sejumlah
1(satu) set kalkir 3(tiga) set blue print.
2.6. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk
disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan ( As Built Drawing)
yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari
seluruh instalasi diatas/ digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus
memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia
tahun 2000. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set kalkir 3 (tiga) set blue print.
2.7 Contoh-contoh Barang
a) Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b) Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/ Kontraktor.
c) Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai
oleh MK, maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar
lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada dilapangan (site).
2.8 Tenaga Pelaksanaan
a) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi.
b) Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang
membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.

2.9 Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi
ini dari pendurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-peralatan yang hilang atau
rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
2.10 Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior dan sebagainya,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
2.11 Izin
a) Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
b) Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) dan
lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk
pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya
Pemborong.
c) Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan untuk ini.
Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
d) Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak
yang ditunjuk untuk ini.
2.12 Korelasi Pekerjaan
a) Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar
pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya.
b) Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh Pemborong.
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya.
c) Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan oleh pihak
lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambar- gambar yang diperlukan
kepada pihak lain yang mengerjakannya.

d) Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa hydrant dan pipa sprinkler
yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain,
Pemborong harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-
gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
e) Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi
persoalan ini.
2.13 Sub Kontraktor
a) Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang
ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain
maka Pemborong dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor
lain setelah mendapatkan persetujuan MK.
b) Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaan-nya, baik
yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan.
c) Pemberi Tugas dan MK tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Kontraktor karena
tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor.
2.14 Pengawas Lapangan
a) Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang
cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi
pada proyek ini.
b) Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan
hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk dimintakan persetujuannya.
c) Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak yang
berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka
Pemborong harus menggantinya dengan orang lain.
2.15 Laporan Instalasi
a) Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan
dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan
persetujuan tertulis pemasangannya.
b) Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari semua contoh
bahan yang diajukan.
c) Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.

Pemborong harus mengadakan :


1. Buku Laporan Harian
2. Buku Laporan Mingguan
3. Buku Laporan Bulanan
4. Izin kerja lembur/ hari libur.
d) Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta
perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
e) Bilamana terjadi perbedaan, harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara
penanggulangannya.
f) Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya, Pemborong harus
mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak MK, Konsultan dan pihak yang ditunjuk
bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang
ada.
g) Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian waktu
yang diserahkan oleh Pemborong.
h) Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak MK, Konsultan, Ahli dan wakil pemberi tugas, serta pihak-
pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan
hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.

2.16 Pembersihan Lapangan


a) Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan
oleh Pemborong. Pemborong hendaknya menghubungi pihak- pihak lain untuk
koordinasi pembersihan lapangan.
b) Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.
2.17 Petunjuk Operasi
a) Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan
gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari
mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini dalam bahasa Indonesia.
b) Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan
kepada Konsultan 1 (satu) set.
c) Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual,
Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Traoble Shooting
Instruction dan brosur-brosur harus asli.
d) Pemborong harus memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan
kepada Pemilik, hendaknya dipasang dalam suatu kaca
e) Berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain
yang ditunjuk oleh MK.
f) Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan
perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/ MK secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
g) Kontrator harus memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada
Pemberi Tugas.

2.18 Surat Keterangan


Kontraktor harus memberikan Surat Keterangan/ sertifikat dari Dinas Pemadam
Kebakaran daerah yang menunjukkan bahwa unit tersebut dapat dipergunakan terutama
pada pekerjaan sistem instalasi pemadam kebakaran.
2.19 Data Suku Cadang
Kontraktor harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah
diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau
kerusakan dalam waktu yang pendek, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang.

PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN FIRE FIGHTING
3.1. Standar dan Peraturan-Peraturan / Persyaratan
Untuk material/peralatan serta pengerjaan instalasi system plambing dan sub-sistem yang
menjadi lingkup pekerjaan dalam bab ini, harus memenuhi dan mengikuti beberapa
referensi, standar material dan pengerjaannya, begitu pula Peraturan Daerah terkait
namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di bawah ini :
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-1745-2000 perihal Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pada Bangunan Gedung
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0000-2001 tentang Instalasi Pompa Yang
Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran.
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing-2000.
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 atau Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL-2000) khusus untuk pekerjaan listrik dalam sub-pekerjaan system
plambing ini.
- Beberapa standar internasional/negara lain yang tidak bertentangan dengan SNI
terkait seperti : NFPA, National Plumbing Codes, dll.
- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956
NI-3 1963. PUBB 1969.
- Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955, PBI-NI-2/1971.
- Peraturan Perburuhan Indonesia tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
- Perda DKI-Jakarta Raya No. 3 tahun 1975 tentang Tata Cara Penanggulangan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung, sebagai tambahan referensi.
- SK. Menteri Negara PU No. 28 tahun 2000.

3.2. Material/ Bahan-Bahan Yang Dipakai


Fire fighting ( Fire Hydrant ) BSP Sch 40, ASTM A 53.
- Untuk pemipaan Hydrant digunakan bahan Black Steel Pipe (BSP) Sch. 40, atau
ASTM A 53 dan harus dari satu merk.
- Demikian juga untuk fitting-fitting yang digunakan dari bahan Black Steel Pipe class
20 K, Weld Type.

3.3. Pengujian
3.3.1. Pengujian Sistem Pembuangan
a) Seluruh sistem pemipaan n air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent”
tertinggi.
b) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut Apabila
Pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Pemborong
harus melakukannya tambahan biaya dan menjadi tanggungan Pemborong.
3.3.2. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi
a) Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air
bersih, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap
peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik dan panel kontrol, pressure tank, dll).
Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain :
- Debit aliran air , Putaran pompa
- Tekanan pompa , Arus kerja motor
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/ MK untuk diminta
persetujuannya.
b) Bersama-sama Perencana dan Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana,
Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan
utama dengan sistem yang telah difungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi :
- Kapasitas pompa , Arus Kerja Motor
- Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perencana dan Pengawas /
MK untuk dimintakan persetujuannya.
3.3.3. Kerusakan dan Kegagalan Uji
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Pemborong harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas.

3.4. Sistem Pemipaan


3.4.1. Sistem Penyambungan Pipa
Pipa fire fighting :
a) Digunakan sambungan/fitting Pipa φ 40 mm" ke bawah malleable iron ANSI B. 16.3
class 300 lb, Screwed end Pipa φ 50 mm" ke atas , wrought steel Butt weld fitting
ANSI B 16.9 SCH 40.Flange:Dia. 40 mm kebawah Black malleable cast iron RF class
300 lb, scewed,Dia. 50 mm keatas, Forged steel RF class 300 lb, welding joint
b) Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dahulu diberi lapisan Primatone EPOXY ADHESIVE & SEALANTS.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.
3.4.2. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya
a) Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh
(rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
b) Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu
pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan
fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen,
misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk
melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
c) Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.
3.4.3. Penggantung / Penumpu Pipa
a) Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
b) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak
antara tidak lebih dari 2,5 m.
c) Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan flexible joint
untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.
d) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan
dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset.
e) Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak
lebih dari 3 m.
3.4.4. Valve - valve
a) Water valve sampai dengan φ 2" adalah jenis "screwed bronze body dengan external
spendle ".
b) Water valve φ 21/2" - φ 3" adalah jenis "bronze flanged body dengan internal screwed
spendle ".
c) Water valve lebih besar φ 3" adalah jenis "flanged steel body dengan external spendle
yoke ".
d) Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan
air fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja 300 psi, bahan cast iron.
3.4.5. Pipa-pipa Dalam Tanah
a) Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipaφ 4" ke
bawah dan 80-100 cm untuk pipa φ 5" keatas. Dasar lubang galian harus cukup stabil
dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-
pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang
yang sama.
b) Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing. Setelah bersih
diurug dengan pasir urug setebal ± 5 cm kemudian pipa dipasang dalam lubang
galian dan diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas
galian yang bebas dari puing-puing.
c) Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak supaya
disesuaikan gambar rencana.
d) Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat dilihat
gambar rencana.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 30

e) Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih dahulu
dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari bahan karung
goni.
3.4.6. Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) atau coating
untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda
dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK. Untuk pipa-pipa
dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/ cat pada setiap jarak ± 4 m pada
pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Sebagai
patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa hydrant warna merah
- Untuk tanda arah aliran pipa dipakai warna putih.

PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
4.1. Pekerjaan Fire Fighting
4.2. Fire Fighting System Pump
Pompa fire fighting merupakan unit yang terdiri dari pompa pembantu, pompa utama
penggerak electric dengan standard minimum NFPA
4.2 Jockey Pump:

ITEM SPESIFIKASI TEKNIS


Type pompa : Vertical Multi Stage Stainless Steel Pump NFPA
Kapasitas : 75 UsGpm
Head pompa : 110 m
Putaran pompa : 1500 rpm
Daya pompa : 2,2 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 hz
Jumlah : 1 (satu) unit

4.3 Electric Fire Hydrant Pump:


ITEM SPESIFIKASI TEKNIS
Type pompa : Centifugal Horizontal Split Cassing Pump UL/FM
Kapasitas : 750 UsGpm
Head pompa : 100 m
Putaran pompa : 1500 Rpm
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 31

Daya pompa : 89 BHP


Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 hz
Jumlah : 1 (satu) unit

4.4 Diesel Fire Hydrant Pump :


ITEM SPESIFIKASI TEKNIS
Type pompa : Centifugal Horizontal Split Cassing Pump UL/FM
Kapasitas : 750 USGPM
Head pompa : 100 m
Putaran pompa : 2900 rpm
Type engine : Clark, detroit
Sistem caupling : Direct conection
Panel kontrol : Tornatech
Daya : 100 HP
Power : Accu 24 Volt, 80 Amp, 2 buah type maintance free
Perlengkapan :
- Pompa sudah lengkap terkopel dengan diesel engine diatas base plat, lengkap
dengan radiator, maffler, flexible pipe, fuel tank, panel listrik dll.
- Baterai charger
- Tanki bahan bakar keperluan 2 jam
- Sistem operation, automatic dan manual
4.5 Panel Kontrol dan Pengaturan system
Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem fire fighting yang dapat mengatur kerja
pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama
penggerak electric.
Sistem tersebut diatur oleh panel khusus untuk pompa pemadam kebakaran yang mengikuti
peraturan-peraturan NFPA 20 standard.

4.5.1. Pengaturan Hydrant Pump Set adalah sebagai berikut :


a) Apabila tekanan air dalam jaringan turun disebabkan Oleh adanya kebocoran, uji coba
Sprinkler maupin sprinkler flushing , sampai ambang batas yang telah ditentukan maka
Pompa Jockey akan Start dan akan stop secara otomatis apabila tekanan air mencapai
batas ambang sesuai yang telah ditentukan.
b) Apabila tekanan air dalam jaringan terus turun karna terbukanya satu atau lebih katup
hydrant atau bekerjanya beberapa kepala sprinkler, Main Pump start secara otomatis ,
dan akan stop secara manual oleh operator apabila uji coba atau pemadaman telah
selesai.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 32

4.5.2. Hydrant Pump Set Electric Driven.


a) Hydrant Pump set harus mampu memasok kebutuhan air pemadam kebakaran sampai
batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis.
b) Hydrant Pump Set harus terdiri dari satu atau lebih pompa utama dan Jockey Pump.
c) Unit pompa Centrifugal Type dengan flanged connection dan komponen sbb:
- Cast Iron Casing, bronze Impeller
- Heavy duty steel shaft , MECHANICAL seal
- Heavy duty grease lubricat bearing.
d) Motor Pompa harus mendapat sumber daya dari listrik ( PLN dan Genset secara
otomatis).
e) Sumber daya dari PLN harus diambil dari Switch khusus sebelum main switch.
f) Hydrant pump set antara lain harus terdiri dari peralatan sebagai berikut:
- Jockey pump c/w Motor, Main pump switch motor.
- Outlet Header, Inlet and Outlet Valve.
- Check valve against water hamer ,Inlet Strainer.
- Power and controle panel, Pressure switch, pressure gauge.
- Flexible connection, Hydraulic connections, Electric connections , Base frame.
g) Announciating Pump Status:
- Jockey Pump On , indicating lamp , Main Pump with motros
- Water level drop, Alarm horn & indicating lamp.
- Water level too low , Alarm horn & indicating lamp.

4.5.3. Engine Driven Fire Pump.


a) Engine driven fire pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air pemadam kebakaran
pada saat pompa listrik gagal atau diperlukan lebih banyak air untuk pemadaman.
b) Engine driven fire pump harus diuji coba minimal sekali seminggu selama satu jam.
c) Engine driven fire pump harus merupakan satu paket yang dirancang khusus untuk
keperluan pemadam kebakaran terdiri dari :
- Centrifugal fire pump, Diesel Engine.
- Staring device with pully or motor starter.
- Battery starter and outside battery charger

- Engine speed controle , Fuel oil tank , Hydraulic Connentions.


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 33

- Electric connections, Controle board , Instrumentations.

4.6 Fire Hydrant Box


Box tersebut dari plat baja dengan tebal ± 2 mm. Dimensi box : lihat gambar perencana.
Tinggi pemasangan dari lantai ± 20 cm. Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan
setempat sehingga mudah untuk dibuka.
- Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi tulisan
Hydrant dengan warna putih.
- Panjang fire house tidak kurang dari 30 m, mudah dilipat dilengkapi hose rack, tahan
terhadap tekanan dan penyambungannya dengan sistem coupling. Nozzle variable
(set spray) φ 1 1/2" dan landing valve φ 2 1/2” semua dalam keadaan baru dan
fabricated, minimal class 200 psi, material bronze.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 34

4.7 Hydrant Pillar


a) Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya.
b) Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints.
c) Disediakan fire house lengkap dengan nozzlenya, coupling disesuaikan dengan standar
penggunaan coupling PMK setempat, panjang house tidak kurang dari 30 m dengan
ukuran φ 4” x 2 ½” x 2 ½” dan dilengkapi dengan check valve.
4.8 Seamese Connection:
a) Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang.
b) Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai
dudukan.
c) Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan lalu lalang mobil agar mudah
untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
4.9 Fire Hose Cabinet:
Jenis : Semi-recessed wall mouted indoor hydrant box
Kabi : Pelat Baja tebal 2,0 mm dengan konstruksi rangka, sambungan dilas dengan cat warna
merah terang.
Pintu : Pintu berengsel, institutional (heavy duty).
Hose Rack : One piece 16 US gauge steel.
Accessories : 1,5 inch hose rack dilengkapi ; 1,5 inch nipple 1,5 inch cast brass valve 1,5 inch ribber
lined hose, panjang 30 meter.
Nozzle : 1,5 x 10 inch smooth bore, straight type, 300 psi test pressure.
Standart : ANSI.
4.10 Hydrant Check Valve
Jenis : Hydrant underground check valve cast iron,
Ukuran : 6 inch
Standart/ kelas : ANSI, 300 psi WOG .
4.11 Hydrant Main Valve
Jenis : Hydrant underground Gate valve cast-iron,
Ukuran : 6 inch,
Standart/ kelas : ANSI, 300 psi WOG

4.12 Landing Valve


Jenis : Oblique cast-iron landing valve dicat merah terang,
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 35

Ukuran : 2,5 inch


Kelengkapan : Cap and chain, hose coupling, handwheel operated,
cadmium plated escutcheon.
Standard/ kelas : ANSI. 300 psi WOG.
4.13 Air Realese Valve
Dipasang pada setiap ujung akhir dari pipa tegak hydrant dalam bangunan,
Jenis : Cast-iron floating Ball
Ukuran : 0.75 inch connection, 1.625 inch valve
Standard / kelas : ANSI / 300 psi WOG
4.14 Pressure Reducing Valve Assy
Harus terdiri dari kelengkapan yang mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Valve fitting, Strainer, pilot reducer dan coloum control valve, Maximum pressure reducing ratio
10:1, Body dan case dari cast-iron, Disc dan diagram dari Synthetic Rubber, end connection
dari flange. Tekanan sisi masuk dan tekanan sisi keluar yang diperlukan harus sesuai dengan
yang tercantum pada gambar. Harus dilengkapi peralatan untuk By-pass.
4.15 Pressure Gauge (PG)
Type : Bourdon-Tube Pressure Gauge
Size of Dial : 100 mm
Satuan ukuran : psi dan kg/cm²
Skala ukuran : 0 s/d 25 kg/cm² atau 0 s/d 350 psi
Connection nominal diameter : ½ inch
4.16 Sight Glass
- Material : Glass tahan tekanan
- Mudah dilihat / jelas.
- Diameter 25 mm.
4.17 Peralatan Bantu Pompa (Accessories)
a) Jika tidak ditentukan lain maka pemakaian accessories pemipaan harus menggunakan :

* Dia. 15 s/d 50 mm type ulir


* Dia. 65 keatas type Flens
Standard / kelas : ANSI / 300 Psi
b) Gate Valve
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 36

Ukuran dia.15 s/d 50 mm.


Valve body, steam disc bronze material, female thread
Ukuran dia. 65 ke atas
Non rising stem, cast iron body, Henged end
c) Check Valve
Ukuran dia.15 s/d 50 mm.
alve body, steam disc bronze material, female thread
Ukuran dia. 65 ke atas
Cast iron body, flanged end, cast steel disc.
d) Strainer
Ukuran dia.15 s/d 50 mm.
Valve body, steam disc bronze material, female thread, Y type
Ukuran dia. 65 ke atas
Cast iron body, stainless steel screen, flanged end, cast steel disc.
e) Flexible Connection
* Ukuran dia. 50 – 200 mm
Synthetic rubber material flanged end
f) Pressure Gauge
* Dial type 4”
Pressure Range 0 s/d 10 kg/cm²
g) Water Level Control 3 elektroda
h) Foot valve
Bronze body

PASAL 5
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA
5.1 Masa Jaminan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 37

Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.
5.2 Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya
pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari
direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan ini.
Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka
Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan
biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah
diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserakan untuk kedua
kalinya.
5.3 Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut di atas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara
tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam
waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika
pekerjaan telah memenuhi syarat maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan
tersebut untuk pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.

PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
6.1. Umum
a) Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
b) Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/pabrik.
c) Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

6.2. Daftar Material


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 38

Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada
waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.

6.3. Penyebutan Merk / Produk Pabrik


a) Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu
atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama
untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
b) Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat
yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan
suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

6.4. Daftar Material


No URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS MERK
1 Electric Hydrant Pump Centrifugal Horizontal Split CasingUL/FM
Cap.= 750 UsGpm, Head = 100 meter, 1500
rpmMounted on Base plat c/w Electric Fire
Pump Controller to UL/FM , Wye Delta
Starting, Open Transition, Nema Enclosere,
Free Standing
2 Jockey Hydrant Pump Sentrifugal Multi Stage
UL/FM Cap = 75 UsGpm
Head = 110 meter, 2900 Rpm
3 Diesel Hydrant Pump, Centrifugal Horizontal Split Casing, UL/FM,
Cap.= 750 UsGpm,
Sentrifugal Horisontal Split
Head = 100 meter,2900 Rpm
Casing

4 Pemipaan Black Steel Pipe (BSP)Schedule 40


Standard Tekanan : 20 k
5 - Gate Valve Class 300 Psi
- Check Vale
- Foot Valve
- Savety Valve
Dia. 2,5 “ Class 125 inside Screw Non Rising stem
screw Bonnet solid wedge disc, BSP taper
cast iron, Hand whell, non as bestos
packing.
Dia 3” Cast iron weage gate valve conforming to
BS5150 bolted, inside screw, non rising
stem open/shot position indicator.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 39

6 Hydrant Box
- Box Plat tebal min 2 mm, dicat warna merah
- Selang Panjang 30 m dilengkapi dengan Hose Rack
serta dilengkapi dengan sistem coupling.
Set spray diameter 1½ “
- Nozzle Spray Diameter 2½ “
- Landing Valve

C. PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIK

PASAL 1
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

1.1. Persyaratan Umum


Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula bagian dari pada
persyaratan sistem instalasi tata udara ini sejauh yang berlaku bagi pekerjaannya. Apabila ada
beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam spesifikasi ini, berarti
hanya memintakan khusus dan ini juga tidaklah berarti menghilangkan hal-hal lainnya dari
persyaratan umum dan suplementer yang ada. Hanya apabila ada yang dinyatakan lain
tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari persyaratan umum maupun suplementer
tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.

1.2 Persyaratan Pelaksanaan.


1.2.1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-
undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
1.2.2. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pema-sangan, kualitas
pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan standard Internasional
maupun Nasional seperti ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, AMCA, ASME dengan
senantiasa mengutamakan peraturan/ standard/ persyaratan Nasional.
1.2.3. Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkannya oleh pabrik pembuatnya.
1.2.4. Kondisi Perancangan: a. Kondisi Udara Luar - Temperatur 33 °C - Relative Humidity 78 % b.
Kondisi dalam ruangan (semua ruangan yang dikondisikan) - Temperatur 24 °C ± 1 °C -
Relative Humidity 55 % ± 5 % RH c. Noise Criteria - Kantor 35 - 40 NC - Restoran 40 - 45 NC -
Koridor, Area Publik 40 - 45 NC - Dapur 50 - 55 NC

1.3 Pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 40

1.3.1. Yang dimaksudkan dengan Pemborong dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah
terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi peralatan
utama air conditioning ini sampai selesai.
1.3.2. Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan peraturan-peraturan,
persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit-unit air
conditioning, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk-petunjuk
tertulis yang telah dikeluarkan.
1.3.3. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi/ MK/ Perencana atau pihak yang ditunjuk
bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau
hal-hal lainnya ada yang kurang jelas.
1.3.4. Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak
Pemborong lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat
mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka
Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.

1.4 Koordinasi Dengan Pihak Lain.


1.4.1. Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan
pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Pemborong sipil, elektrikal, plumbing,
perlindungan terhadap kebakaran.
1.4.2. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang
dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, Pemborong bertanggung jawab
penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.

1.5. Masa Jaminan.


Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.

1.6. Masa Pemeliharaan.


Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya
pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera
dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi/ MK/ Perencana. Kontraktor
harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pekerjaan ini. Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang
sempurna, maka manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau
mengganti dengan biaya Pemborong. Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 41

segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka
pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

1.7. Serah Terima Pekerjaan.


Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara
tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan
menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum
penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi
syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama
kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.
1.8. Izin
1.8.1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksakan instalasi ini
harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. 1.8.2. Semua
pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya mungkin
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan
dan biaya Pemborong.
1.8.3. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang patentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborong wajib
menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum Sub Paket Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Ventilasi Mekanis ini meliputi
pengadaan, pemasangan, testing, adjusting dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan
tersebut dibawah ini.
3. Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC Split Duct, Wall Mounted, Fan Coil Unit (FCU)
lengkap dengan filter, fan, cooling coil, casing box dan perlengkapan standard pabrik.
4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan ac lengkap dengan isolasi, peralatan
pemipaan (valve-valve, strainer, balancing valve, dan lain-lain) dan
penyangga/penggangung pipa.
6. Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC split, dengan kapasitas, jumlah dan tipe indoor
unit sesuai dengan skedul peralatan lengkap dengan control panel dan peralatan-
peralatan standard pabrik.
7. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan refrigerant, function unit, isolasi pipa,
clamb dan peralatan bantu lainnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 42

8. Pengadaan dan pemasangan sistem cerobong udara berikut isolasi luar dan dalam,
damper-damper, diffuser/grille, penggantung serta kelengkapan lainnya.
9. Pengadaan dan pemasangan Fresh Intake Air Fan, Toilet Exhaust dan unit-unit fan,
berikut sistem ductingnya dan kelengkapan lainnya dengan kapasitas, tipe dan jumlah
sesuai dengan skedul peralatan.
10. Pengadaan dan pemasangan PP-AC, PP Fan dan penarikan kabel dari panel listrik ke
masing-masing PP-AC dan dari PP-AC ke tiap-tiap unit.
11. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan drain lengkap dengan isolasi.
13. Melaksanakan testing, adjusting, balancing dan commissioning terhadap seluruh peralatan
dan sistem Air Conditioning, termasuk melaksanakan pengukuran-pengukuran dan
membuat laporan.

PASAL 3
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA

3.3 FAN COIL UNIT (FCU)


Pemborong harus memasang mesin tata udara FCU dengan jenis ukuran, kapasitas dan pemasangan
secara lengkap sesuai persyaratan spesifikasi teknis dan gambar kerja.
Perlengkapan unit terdiri dari :
- Casing
- Fan section
- Kapasitas
- Pemasangan
- Filter
1) Casing
- Kabinet harus dibuat dari galvanized steel dengan rangka penguat dari bahan
baja/besi dengan sambungan las. Coil section dan fan section harus diisolasi dengan
density 3 lb/cuft untuk mencegah condensi.
- Bak pengembunan harus diberi isolasi panas dari fibre glass tahan api tebal 25 mm
(1 inchi) dan permukaannya dilapisi oleh alluminium foil satu sisi untuk mencegah
timbulnya pengembunan air dan dibuat dari bahan Bjls 100.
2) Coil Section
Coil terbentuk dari pipa tembaga f 0,5" dengan alluminium fins untuk menjamin heat
transfer yang sempurna.
3) Fan Section
Blower harus jenis centrifugal forward atau blackward curve digerakkan oleh motor dengan
HP yang cukup melalui V-belt dengan pulley yang dapat diatur. Bearing blower
mempunyai pipa pemberi pelumas dan dipilih yang mempunyai daya tahan sampai
200.000 jam.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 43

Motor penggerak blower mempunyai RPM 1.450. Tanggung jawab kontraktor untuk
mengadakan seleksi besar motor dan diameter pulley untuk menghasilkan CFM yang
direncanakan. Dalam keadaan bekerja fan tidak boleh lebih menimbulkan suara yang
berlebihan melebihi NC.40.
Pulley harus dari jenis adjustable atau sesuai kebutuhan.
4) Kapasitas
Kapasitas air handling unit harus sesuai dengan yang tercantum dalam equipment
schedule dan dipilih dengan max. face velocity 550 FPM.
5) Pemasangan
- Setiap air handling unit harus didudukkan diatas peredam getaran hingga
mencegah rambatan getaran mesin ke struktur bangunan.
- Pipa kondensasi unit AC harus disalurkan ke pipa khusus untuk kondensasi
dilengkapi dengan U-trap, dan mempunyai kemiringan yang cukup
- Sambungan pipa ke air handling unit harus menggunakan flange atau union, sehingga
memudahkan pembongkaran pipa, bila diperlukan. Dan setiap air handling unit harus
dilengkapi dengan gate valve, balancing valve, serta tap untuk service, dan three atau
two-way valve untuk mengatur jumlah aliran air yang melalui cooling coil secara
otomatis.
6) Filter
Filter harus menjamin kebersihan udara balik dan udara balik dan udara segar dari debu
dan kotoran-kotoran. Filter harus dapat dan mudah dilepas dan dipasang. Untuk jenis filter
yang digunakan lihat pada poin 7.

3.4 Penyaring/ Pembersih Udara ( Air Filter )


1. Pemborong harus mengerjakan pengadaan, pemasangan dan penyetelan penyaring
udara (air filter) pada tempat/lokasi yang ditentukan dan/atau pada AHU sesuai dengan
fungsi ruangan yang ingin dijamin kebersihannya, serta menyediakan bahan cadangan
untuk kebutuhan pemeliharaan.
2. Filter harus terpasang demikian rupa sehingga tidak ada kebocoran udara yang tidak
melalui filter serta mudah untuk dipasang/dileaps untuk keperluan
pemeliharaan/pembersihan/penggantian.
3. Untuk jenis filter yang washable/ cleanable, maka filter yang digunakan adalah "washable
permanent alluminium filter" dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Dust arrestance sebesar 65 % - 70 % (by weight test).
- Initial resistance = 018 inch w.g. dan final resistance = 0,50" w.g.
- Konstruksi keseluruhan dari bahan alluminium.
- Frame terbuat dari satu batang alluminium U-Channel bentuk concave.
- Media terdiri atas beberapa lapis "slit dan expanded alluminium sheet",
dimana pada ketebalannya mempunya grid pelindung (protective grid) pada tiap sisi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 44

Media dilapis (coated) dengan bahan "filter adhesive" yang khusus digunakan untuk
permanent alluminium filter.
- FIlter adhesive harus bisa menambah kemampuan arrestance dan dust holding
capacity, tidak berwarna (colorless), odorless dan bahan dasarnya petroleum.
- Pembersihan filter harus digunakan pembersih yang tidak boleh bereaksi dengan
alluminium, dilakukan sesudah filter mencapai final resistance-nya.
- Memenuhi persyaratan pengujian standard UL Standard 900 & U.L. Class 2
- Toleransi dimensi adalah ± 1/16" untuk ukuran sebenarnya terhadap ukuran nominal.
3.5 Pemasangan
Setiap unit FCU System harus mempunyai peredam getaran sehingga dapat mencegah
terjadinya rambatan vibrasi ke struktur bangunan.
Pada waktu dikirim ke site, seluruh unit FCU System harus dalam keadaan utuh sesuai
dengan standard pabrik, tidak boleh diurai karena alasan untuk kemudahan dalam
pengangkutan.
Adalah menjadi tanggung jawab Pelaksana/Kontraktor Pekerjaan ini untuk mengajukan
metoda pengangkutan FCU System dari gudang ke Site sampai ke Gedung.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh Pelaksana/Kontraktor dan merupakan bagian
dari pekerjaannya, adalah :
- Air kondensasi unit FCU System harus disalurkan ke pipa khusus, untuk
kondensasi dilengkapi dengan U-Trap dan di-Isolasi serta mempunyai kemiringan
yang cukup.
- Hubungan ducting ke setiap FCU System harus menggunakan flexible-duct yang
dibuat dari bahan kanvas dan dibuat rapat udara (insulated air tight).
- Sambungan pemipaan ke FCU Unit harus menggunakan flange atau union, sehingga
memudahkan pembongkaran pipa bila diperlukan.
- Dan setiap FCU Unit harus dilengkapi dengan gate valve, balancing valve, serta tap
untuk service dan three atau two-way valve untuk mengatur jumlah aliran air yang
melalui cooling coil secara otomatis.

3.6 Peredam Getaran


1. Semua mesin/ peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan atau
penggantung peredam getaran (vibration eliminator) yang sesuai.
2. Peralatan yang digantung harus dipasang peredam jenis kinetic glass fibre hanger merk
kineties atau setara.
3. Peralatan yang diletakkan diberi landasan peredam getaran jenis kinetic neoprene isolator
merk kineties atau setara.
4. Semua fan harus dipasang karet sekelilingnya sebelum dipasang.

3.7 Pipa Pembuangan Air


1. Pekerjaan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 45

Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang
tersembunyi atau tidak mengganggu.
2. Bahan
Untuk pembuangan air (drain) dipergunakan pipa PVC.
3. Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 2
meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi
harus dari bahan fibre glass, polyurethene atau styrofoam type D.I. atau yang sejenis dari
bahan tahan api (fire resistant) setebal 1". Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan
warna yang disetujui oleh Direksi/ MK/ Perencana.
4. Penembusan Dinding
Bilamana menembus dinding, lantai dan lain-lain, pipa ini harus diberi lapisan getaran dan
dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.

PASAL 4
PEKERJAAN SISTEM CEROBONG UDARA (DUCTING)

4.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi seluruh pengadaan bahan, pemasangan dan penyetelan ducting yang
dapat digunakan dalam proyek ini sesuai dengan yang tertera dalam gambar perencanaan
dan spesifikasi.

4.2 Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : THE GUIDE dari
ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.

4.3 Umum
4.3.1 Gambar-gambar dan sfesifikasi hanya menunjukkan panjang tiap ukuran cerobong, peralatan
dalam ducting dan susunan jalur sistem cerobong udara. Bila ada penyimpangan dari gambar
kontrak yang dirasa perlu oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta alasannya
diserahkan secara tertulis pada Direksi/MK/Perencana untuk persetujuannya.
4.3.2 Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh Pemborong tanpa
tambahan biaya kecuali bila hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 46

4.3.3 Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang disetujui.

4.4 Material
4.4.1 Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah : Galvanized Steel Gauge atau Baja Lapis
Seng. Semua pelaksanaan haruslah sesuai dengan persyaratan detail dan spesifikasi yang
diberikan. Selain dari itu harus pula sesuai dengan persyaratan Standard dari SMACNA dan
pabriknya.
4.4.2 Ketebalan lapisan seng (coating) pada Galvanized Steel Sheet adalah minimum
sebagai berikut :
Bjls QZ/SWT
100 2,50
80 2,00
60 1,50
4.4.3 Sesuai dengan pengumuman mengenai Peraturan Standarisasi bagi hasil produksi Baja Lapis
Seng dengan SII No. 137-80 dan hubungan dengan SK. Menteri Perdagangan dan Koperasi
No. 356/Kp/IX/80, tanggal 8 Desember 1980, tidak diperkenankan memakai istilah BWG
dan/atau USG.
Sebagai penjelasan dengan ini diberitahukan bahwa Bahan Pelat Seng untuk sistem cerobong
udara ducting instalasi Air Conditioning, diperguna-kan ekivalensi :
- Bjls 60 sebagai pengganti istilah BWG 26
- Bjls 80 sebagai pengganti istilah BWG 22
- Bjls 100 sebagai pengganti istilah BWG 20
- Bjls 120 sebagai pengganti istilah BWG 18
Dengan demikian dalam spesifikasi teknis untuk notasi BWG supaya dibaca Bjls dengan
nomor sesuai seperti diatas.

4.5. Konstruksi
4.5.1 Konstruksi pesyaratan pelaksanaan instalasi cerobong udara :
- Sistem instalasi ini memakai Ductwork kecepatan rendah. Semua instalasi duct harus
dapat menahan kecepatan sampai 2.000 ft per menit dan tekanan statis sampai 2,5 inchi
air.
- Pemborong harus menguji instalasi ducting terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.
- Semua sambungan-sambungan yang terjadi harus serapat mungkin (air tight) kalau
perlu diberi penyekat (seal).
- Perubahan ukuran duct harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi/MK/Perencana.
4.5.2 Ducting system yang tidak tertutup oleh dinding ataupun langit-langit (diluar bangunan, di
dalam coridor di ruangan yang tanpa langit-langit), harus dibuat dari alluminium sheet diberi
penguatan (bracing) yang baik dan ditumpu/ digantung pada konstruksi bangunan secara
kokoh. Tebal duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 47

UKURAN TERBESAR TABEL PELAT


sampai 24 inchi 20 US Gauge
24 inchi sampai 48 inchi 18 US Gauge
28 inchi dan lebih 18 US Gauge
4.5.3 Ducting system lainnya harus dibuat dari "Galvanized Iron Sheet" diberi penguatan
(bracing) yang baik dan ditumpu/ digantung pada konstruksi bangunan secara kokoh.
Tebal bahan duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
GALVANIZED
UKURAN DUCT ALLUMINIUM
IRON
12" Bjls 60 24 US Gauge
13" s/d 30" Bjls 70 22 US Gauge
31" s/d 54" Bjls 80 20 US Gauge
54" s/d 84" Bjls 100 18 US Gauge
84" ke atas Bjls 100 16 US Gauge
4.5.4 Dimensi cerobong udara yang tertera pada gambar dan spesifikasi adalah ukuran dalam (clear
internal sizes). Bilamana digunakan isolasi dalam, maka ketebalan isolasi harus ditambahkan
pada dimensi yang tertera dalam gambar perencanaan sebagai ukuran yang sebenarnya dari
cerobong udara tersebut.
4.5.5 Bilamana cerobong menembus dinding atau lantai, lubang kosong (free spece) harus disekat
dengan "felt gasket" atau "asbestos rope" dan dirapihkan dengan "sheet metal angle flange"
demikian rupa penutup lubang tersebut.
4.6 Belokan
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan spesifikasi-nya. Semua
belokan pada supply duct harus diperlengkapi dengan sudut-sudut pengarah (vanes) sesuai
dengan gambar spesifikasinya.
Semua belokan harus jenis "long radius elbow" kecuali keadaan tempatnya tidak
memungkinkan. Belokan tajam (90°) harus diberi sudut-sudut pengarah (vanes) yang
berbentuk profil aerodinamis yang tepat. Belokan lengkung dengan jari-jari dalam lebih kecil
dari pada sisi duct, belokan harus diberi sudut-sudut pengarah tipis (single thickness vanes).
4.7 Tapers, Offset dan Stream Liner
Bilamana melalui rintangan yang tidak dapat dihindarkan pemborong wajib membuat Tapers,
Offset atau Stream Liner tergantung setempat yang dibuat sesuai dengan spesifikasi.
4.8 Air Extractor
Pemborong harus memasang "adjustable air extractor" atau “Splitter Damper” pada semua
percabangan ke diffuser udara keluar yang dapat diatur dan dikunci sesuai dengan gambar
dan spesifikasinya.
4.9 Penggantung, Penyangga dan Penguatan Cerobong
a. Seluruh duct segi empat dan bulat harus digantung dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 48

UKURAN SISI PENGGANTUNG PENGGANTUNG JARAK


TERBESAR DUCT BULAT BESI SIKU TERJAUH
Sampai 30" f 1/4" L.25.25.3. 2,5 M
31" s/d 42" f 1/4" L.30.30.3. 2,5 M
43" s/d 60" f 5/16" L.40.40.3. 2,5 M
61" s/d 84" f 5/16" L.50.50.3. 2,0 M
85" s/d 96" f 3/8" L.50.50.3. 2,0 M
96" keatas f 3/8" L.50.50.3. 2,0 M
Bilamana perlu maka harus dipasang penggantung/penyangga pada jarak-jarak yang lebih
berdekatan. Pada sistem penggantung dengan mempergunakan sistem ramset, harus
dipergunakan ukuran mur dan baut yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Saluran cerobong dengan ukuran sisi lebih besar dari pada 50 cm (20 inches)
harus dipatah-patahkan (cross broken) serta diberi besi penguat. Rangka besi penguat
yang harus dipasang pada sisi-sisi cerobong harus memenuhi syarat sebagai berikut :
UKURAN DUCT PENGUAT JARAK ANTAR PENGUAT
25" s/d 40" L.30.30.3 1,5 M
40" keatas L.40.40.3 0,75 M
Tambahan besi penguat harus dipasang pula untuk cerobong yang lebih kecil, bilamana
ternyata cerobong masih melengkung. Semua duct (insulted) dengan lebar atau tinggi lebih
dari 90 cm dan semua duct (uninsulated) dengan lebar atau lebih tinggi dari 130 cm, harus
diberi penguat siku memanjang dengan ukuran penguat yang sama dengan rangka penguat
keliling.
Duct dengan ukuran 90 cm dari galvanized steel, dapat digantung dengan strip penggantung
yang dibuat dari galvanized iron, dipasang pada rangka penguat (duct bracing). Duct yang
lebih dari 90 cm harus digantung dengan siku-siku (angle iron), dari ukuran yang sama dengan
ukuran rangka penguat (duct bracing).
Penggantung-penggantung tersebut tidak boleh berjarak lebih dari 2,40 m. Untuk penggantung
duct seperti dalam nomor diatas dengan tambahan bahwa tidak boleh menempel dengan
bahan besi/baja dan harus diberi sekat atau cincin (washer) dari pada tembaga atau bahan
non metal. Semua duct harus dibuat dengan sambungan-sambungan pelat yang rata pada
sebelah dalam dan rapih disebelah luarnya.
Sambungan-sambungan tersebut harus serapat mungkin (air tight) dengan lipatan dibuat
searah aliran udara dan tidak ada flens yang menonjol dalam aliran udara.

4.10 Sambungan-sambungan Fleksibel


a. Pemborong harus menyediakan dan memasang sambungan-sambungan duct yang
dibuat dari pada bahan fleksibel pada sekat masuk dan seksi dari fan unit, untuk
mencegah penerusan (transmission) dari getaran dan suara (vibration and noise) kepada
sistem ductnya (terbuat dari bahan terpal dua rangka/ex luar negeri).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 49

b. Sambungan-sambungan fleksibel tersebut harus dibuat dengan panjang kira-kira 15 cm (6


inch), dari bahan yang tidak bocor dan diikat rapat dengan strip metal yang kuat (heavy
metal bands) untuk mencegah kebocoran pada ikatan tersebut.
4.11 Damper
a. Pada setiap cerobong udara catu maupun return diffuser, grille register, fresh air intake,
grille, exhaust air grille harus terpasang "adjustable volume damper" yang dapat diatur,
dikunci dan tahan getaran sesuai dengan gambar spesifikasi.
b. Pada setiap cabang utama dari duct harus dipasang "volume damper" dari jenis
"butterfly" atau "multiple blade" dengan lebar blade maksimum 20 cm (8 inch). Setiap
volume damper harus dapat diatur dan ditetapkan (adjusted and set) dengan pengikat
yang tidak akan berubah oleh getaran.
c. Bahan damper/louver minimal dari Bjls 100 untuk frame dan Bjls 80 untuk daun (blade)
damper dan jarak/lubang antara sisi frame dengan
ujung blade yang diperbolehkan adalah 0,01 milimeter per 1 cm panjang sisi frame.
d. Pada setiap Ducting Return utama disediakan “file dumper” dari jenis Butterfly, setiap fire
fire damper dapat bekerja dengan baik.

4.12 Pekerjaan Isolasi


4.12.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup dari Bab Isolasi ini menjelaskan kebutuhan akan isolasi secara umum. Dikarenakan
tidak semua jenis isolasi digunakan dalam tiap proyek, maka adalah tanggung jawab
Pemborong untuk menentukan dari gambar spesifikasi, job discription, skedul peralatan serta
dokumen tender, bagian-bagian mana dalam spesifikasi ini yang berlaku untuk proyek ini.
4.12.2 Material Isolasi
a. Fibre Glass/ Glass Wool
Kepadatan (density) tidak boleh kurang dari 24 kg/m3 dan faktor konduktifitas K tidak boleh
melebihi 0,23 Btu-in/hr. SQFT. °F. pada suhu 75° F sesuai dengan standard ASTM-C 166. Lebih
diutamakan jenis "long fibre". Ketebalan dari fibre glass yang digunakan adalah sesuai dengan
pemasangan pada pasal pemasangan.
b. Expanded Polyrethene
Kepadatan tidak boleh melebihi 2 lb/inft pada suhu 65° F dan "expanded" oleh R-11, R-12 atau R-
14 serta produk dasar dari Union Carbide, Hoechst, ICI Ltd dan EI.DU Pont DE NE Mours.
c. Alluminium Foil (Vapour Barrier)
Minimal terdiri atas 5 (lima) lapis double side, fire resistant bahan yang dilaminasi dibawah tekanan
dan suhu sehingga membentuk suatu lembar fleksible yang berlapis banyak (multi-ply flexible
sheet). Mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Permeansi = 0,02 perms (1,13 ng/NS maximum)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 50

- Tensile strength = longitudinal : 10 - 13 - KN/m transverse


- Fire resistant, smoke developed = 0 - 1, head evolded = 0
- Non corrosion
- Beach puncture : 0,75 - 1,0 J (TAPPI T 803 m)
- Flame spread & ignicability : 0
4.12.3 Ducting
Bilamana tidak ditentukan lain secara terpisah maka penentuannya adalah sebagai berikut :
- Duct pengambilan udara segar (fresh air duct) dan duct pembuangan udara kotor (exhaust
duct) tidak perlu diberi lapisan isolasi.
- Semua duct udara supply dan duct udara balik untuk sistem air conditioning dan
refrigeration harus diberi lapisan isolasi sesuai dengan gambar-gambar spesifikasi.
- Semua duct yang diexpose terhadap penglihatan (bahan alluminium sheet), harus diberi
lapisan isolasi dalam tebal 1" fibre glass atau styrophor yang fire resistant dan self
extinguishing sesuai persyaratan ASTM-C 166. Ducting tidak perlu diberi lapisan isolasi
luar.
- Duct yang berada dibawah atap atau pada lantai teratas harus dilapisi isolasi dalam tebal
1" bahan fibre glass setebal 2 inches (5 cm) yang kepadatan minimumnya satu pound per
kubik feet atau dengan suatu lapisan isolas panas lainnya yang ekuivalent khusus untuk
instalasi air conditioning/ refrigeration dengan harga koefisien perpindahan panas
konduksi maksimum 0,23 pada suhu udara rata-rata 75° F sesuai dengan persyaratan
ASTM 166 dan tahan api (fire resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan suatu lapisan "weather proof vapour barrier" seperti
alluminium foil dua sisi yang tahan api (fire resistance) dan diperkuat dengan adhesive
band serta kraft paper dengan pemasangan yang menjamin keawetan dan tidak
menimbulkan kebocoran. Untuk duct yang tidak berada dibawah atap atau tidak pada
lantai teratas, tebal lapisan isolasi adalah 1 inch (2,5 cm Btu-in/Hr.SQFT.°F) dengan
lapisan "vapour barrier" alluminium foil satu sisi (single sided) yang tahan api (fire
resistance) diperkuat dengan adhesive band.
4.12.4 Isolasi Duct yang berada diluar
Semua duct yang keluar dari bangunan dan dipengaruhi langsung oleh cuaca harus diberi lapisan
isolasi dari fibre glass setebal 5 cm (2 inches) dengan kepadatan minimum satu pond per kubik feet
atau dengan lapisan isolasi thermis lainnya yang ekuivalent dan khusus untuk instalasi air conditioning
yang memiliki harga koefisien perpindahan panas konduksi maximum 0,23 pada suhu udara rata-rata
75 °F sesuai dengan persyaratan dari ASTM-C 166 dan tahan api (fire resistance).
Duct hendaknya dilapisi dengan lapisan "weather proof vapor barrier" seperti alluminium foil
dua sisi yang tahan api (fire resistance) dan diperkuat dengan adhesive band dan "kraft paper"
dengan pemasangan yang menjamin keawetan dan tidak menimbulkan kebocoran.
Hendaknya duct ini ditutup/ dilapisi kembali dengan "galvanized steel gauge" (BjLS 80),
multiplek, teakwood, atau lainnya sesuai dengan permintaan Direksi/ MK/ Perencana atau
pihak yang berwenang untuk hal ini.
4.12.5 Isolasi Cerobong Udara Utama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 51

Semua cerobong udara utama, udara keluar maupun masuk mesin atau fan atau AHU diberi
lapisan isolasi dalam. Isolasi-isolasi dalam ini berupa lapisan fibre glass setebal 2,5 cm (1")
yang kepadatan minimumnya satu pound per kubik feet dengan harga koefisien perpindahan
panas konduksi maximum 0,23 pada suhu rata-rata 75° F sesuai dengan pesyaratan ASTM-C
166 dan tahan api (fire resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan kain dan ditutup dengan kawat kasa halus. Isolasi dalam
juga dapat dari bahan styrophor yang tidak mudah terbakar dan tidak menghasilkan gas
beracun bila terbakar, dengan tabel 1" (self extinguishing). Pemborong diwajibkan untuk
memperbesar ukuran cerobong-cerobong tersebut.

4.12.6 Persyaratan Pemasangan Isolasi


Isolasi harus dilekatkan pada dinding cerobong dengan perekat yang baik secara merata.
Pada semua sambungan, flanges dan lain-lain maka isolasi harus ditutup dengan "alluminium
seal". Untuk ukuran duct berukuran 75 cm (30 inches) keatas maka isolasi harus dibelit
dengan kawat “Spinle Pin” untuk memperkuat penempelannya. Pada tempat-tempat yang
tertekan maka isolasi harus dilindungi dengan BjLS 80 agar tidak rusak.

4.13 Lain-lain
4.13.1 Kontraktor harus membuat lubang-lubang berpintu (access doors/opening) untuk pemeriksaan
dan pemeliharaan katup-katup, alat-alat pengatur, filters, fire dampers dan untuk pengukuran-
pengukuran kecepatan atau tekanan, pada bagian-bagian penting dari sistem duct. Pintu dari
lubang-lubang tersebut harus dibuat dari sheet metal dengan tebal tidak kurang dari 20 US
Gauge dan terus dapat menutup dengan rapat dengan diberi perapat (gasket) dari karet.
4.13.2 Walaupun gambar-gambar rencana duct harus diikuti setepat-tepatnya arah (run) dan ukuran-
ukuran duct hanya boleh dirubah dengan persetujuan Arsitek agar tinggi langit-langit tidak
berubah/terganggu. Pemborong diharuskan koordinasi dengan pihak lain untuk hal ini.
4.13.3 Pemborong diharuskan memberikan contoh bahan yang akan digunakan dalam proyek ini yang
diserahkan pada Direksi/ MK/ Perencana untuk persetujuannya dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan. Contoh harus disertai lengkap dengan merk dan
spesifikasi bahan (tebal, berat dan lapisan).
4.13.4 Semua peralata ataupun peralatan Bantu dalam prinsipnya pemasangannya harus mudah
untuk bisa diamati, disservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termauk juga accessories
pipa dan duct seperti valve, trap,damper filter dan venting dll.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari
peralatan dan accessories tsb, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai, disamping itu
kontraktor harus mrngusulkan kepada MK/pengawas (bila belum ditunjukan dalam gambar)
pintu-pintu service (acces panel) untuk setiap peralatan dan accessories yang berada dalam
shaft atau ceiling yang memerlukannya, berserta ukuran dan lokasi yang tepat.

PASAL 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 52

PEKERJAAN DIFFUSER, GRILLE DAN REGISTER

5.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, pemasangan dan penyetelan diffuser, grille dan
register yang dapat digunakan dalam proyek ini sesuai dengan yang tertera dalam gambar
perencanaan dan spesifikasi.

5.2 Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : THE GUIDE dari
ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.

5.3 Umum
5.3.1 Gambar-gambar dan spesifikasi hanya menunjukkan dimensi, peralatan dan susunan/lokasi
dari diffuser, grille atau register yang harus dipasang. Bila ada penyimpangan yang dirasa
perlu oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta alasannya harus diserahkan secara
tertulis pada Direski dan Konsultan diserahkan secara tertulis pada Direksi/ MK/ Perencana
untuk persetujuannya.
5.3.2 Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh Pemborong tanpa
tambahan biaya kecuali hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.
5.3.3 Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang disetujui Direksi/ MK/
Perencana sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi dilaksanakan.

5.4 Material
Bahan diffuser, grille dan register yang dapat diterima adalah dari "alluminium anodized-
profile" dengan ketebalan minimum 18 US Gauge.

5.5 Pemasangan
Pemborong ini harus menyediakan semua duct register boxes, duct adapters grilles, diffuser
dan peralatan-peralatan tambahan lainnya, sehingga instalasi lengkap terpasang dan dapat
bekerja dengan baik. Seluruh unit diffuser, grille dan register harus mempunyai Noise level
criteria tidak lebih dari NC 40.
Selama diffuser dan grille belum dipasang pada waktu instalasi sistem duct sedang dikerjakan
semua "register boxes/plenum" dan ujung-ujung duct yang terbuka harus ditutup sementara
dengan rapat untuk mencegah masuknya kotoran.
Pemasangan diffuser dan grille harus tepat berdasarkan gambar. Seluruh diffuser dan grille
yang dipasang pada dinding tembok dan lain-lain harus mempunyai rangka plesteran (plaster
frame) agar dapat dipasang rata dan tidak retak. Seluruh diffuser dan grille harus dipasang
rapat dan diberi karet penyekat atau gasket.
Seluruh adjustable volume damper yang terpasang harus dapat diatur dan dikunci dari luar.
Semua diffuser harus dari jenis "aspirating" dan memiliki "diffusing cone" minimal 4 (empat)
buah. Diffuser yang dapat diterima adalah buatan lokal. Dibelakang dan bagian dalam semua
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 53

diffuser, grille dan register dicat warna hitam enamel setelah dilapis dengan cat mula (prime
coat).

5.6 Dimensi
5.6.1 Ukuran-ukuran diffuser, grille dan register yang ada hendaknya disesuaikan dengan keadaan.
Ukuran dapat dirubahkan asalkan luas penampang sama atau lebih besar.
5.6.2 Ukuran-ukuran yang dapat dari "register boxes" atau "plenum" harus menunggu ukuran-ukuran
terakhir dari grille yang telah disetujui Arsitek. Penempatan yang tepat/ sesungguhnya dari
diffuser dan grille harus mendapatkan persetujuan Arsitek. Diffuser harus dipasang dengan
"equalizing deflector dan damper" atau “opposite Blade Damper” (OBD).

PASAL 6
PEKERJAAN VENTILASI MEKANIK

6.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini menjelaskan kebutuhan untuk peralatan, perlengkapan dan pemasangan sistem
ventilasi mekanik untuk proyek ini :
- Pengadaan dan pemasangan serta pengujian exhaust / intake fan , beserta instalasi
ducting .
- Exhaust / Intake Fan untuk ruang Mesin, Toilet dan Gudang, Parkir
- Exhaust / Intake Fan untuk ruang Pompa, ruang STP dan lain-lain.
- Exhaust / Intake Fan untuk ruang Genset , ruang Trafo , ruang Control .

6.2 Umum
Berikut ini adalah secara umum mengenai ventilasi dan ventialtor, untuk spesifikasi teknis
yang harus diikuti yang khusus adalah sesuai dengan tertera pada gambar skedul mesin.
- Peralatan ventilasi harus dipasang sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan/
atau yang dipersyaratkan dibawah ini. Seluruh pemasangan ventilasi mekanik harus
memenuhi persyaratan setempat, ordonansi dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemborong harus menyediakan dan memasang kipas angin (fan) sesuai dengan
gambar dan spesifikasi. Semua fan adalah dari jenis axial, propeller, centrifugal atau
ditentukan sesuai spesifikasi dinamis dan diuji oleh pabriknya. Setelah terpasang fan tidak
boleh menimbulkan suara yang berlebihan. Semua fan dipasang karet sekelilingnya
(peredam getaran) sebelum dipasang.
- Seluruh fan harus disetujui penggunaannya oleh Direksi/ MK/ Perencana pekerjaan
pemasangan dapat dilakukan.

6.3 Exhaust Fan


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 54

6.3.1 Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan on/off switch pada lokasi/panel yang tertera dalam
gambar serta dapat dimonitor dan/ atau diremote dari pusat kontrol panel diruang kontrol yang
tersedia.
6.3.2 Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase".
6.3.3 Pada prinsipnya exhaust fan yang dipasang adalah exhaust fan dari type yang umum
digunakan, dimana :
- Kapasitas : sesuai gambar rencana
- Type : sesuai gambar rencana
- Static Pressure : sesuai gambar rencana
- Warna : ditentukan kemudian
Exhaust fan harus memiliki damper yang secara automatik bekerja dengan motor atau dengan
kata lain bila exhaust fan dimatikan (di-off) untuk dampernya harus dapat tertutup dan
sebaliknya.
Cara pemasangan dengan rangka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dapat dibuka/ pasang
kembali untuk maintenance.

6.4 AXIAL FAN


- Impeller fan type Airfoil blade, adjustable pitch.
- Material fan : casing hot dipped galvanized steel Impeller alluminium diecast shaft
carbon steel pelumasan grease ball bearing.
- Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.
- Dilengkapi dengan accessories bell month (inlet cone) bila inlet suction tidak
disambungkan ke duct (seperti yang ditunjukan dalam gambar atau data sheet).
- Fan harus dibalance dan bebas dari Vibrasi.
- Fan dapat ditest sampai 110 % dari kecepatan yang ditetapkan
- Fan yang digunakan untuk Exhaust kitchen harus “Flame proof”.

6.5 Propeller Fan ( wall atau Ceiling Fan)


- Fan dari yype propeller untuk dinding mauoun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling
fan dari typecentrifugal seperti yang ditunjukan dalam gambar atau data sheet.
- Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic shutter
dari jenis alluminium .
- Untuk Fan dinding dengan kapasitas beasr dan static pressure tinggi ( high pressure
fan) rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari alluminium diecast.
- Fan bila diperkirakan akan kena air hujan (tempias) harus dipasangkan Canopy
lengkap dengan galvanized wire mesh, bahan canopy dari galvanized sheet BJLS 80.
- Rangka untuk dudukan fan pada dinding dari kayu jati dengan baut-baut tahan karat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 55

6.6 Ducting
Seluruh ducting ventilasi mekanik yang dibutuhkan adalah harus sesuai dengan Bab Ducting
(cerobong udara) baik dimensi, bentuk maupun bahannya. Seluruh ducting ventilasi mekanik
tidak perlu diisolasi.
6.7 Pemborong diwajibkan untuk mengajukan terlebih dahulu untuk persetujuan kepada
Konsultan mengenai produk, type dan spesifikasi peralatan yang akan digunakan dalam
proyek ini.

PASAL 7
PEKERJAAN LISTRIK

7.1. Listrik AC, meliputi dan tidak terbatas pada :


Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semua pelaksanaan instalasi yang berkaitan
dengan paket pekerjaan sistem Tata Udara dan Ventilasi mekanis sehingga berfungsi baik,
antara lain :
- Instalasi kabel indoor menggunakan konduit jenis high impact PVC sedangkan untuk
instalasi outdoor menggunakan jenis metal conduit lengkap elbow, dan accessoriesnya.
- Scope Pelaksana pekerjaan AC system dalam proyek ini meliputi pengadaan dan
instalasi seluruh panel kontrol dan panel daya AC lengkap dengan komponen panel,
grounding, terminasi sesuai dengan gambar perencanaan.
- Kontrol untuk pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, aliran udara, damper-
damper indicator yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan pada sistem AC
agar sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasinya
harus disediakan dan dipasang oleh Pelaksana pekerjaan.
Semua peralatan yang resmi dan mungkin diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan harus
dikerjakan oleh Pelaksana pekerjaan ini sampai menunjukkan hasilnya yang maksimal .

7.2. Syarat-syarat Pekerjaan


- Semua pekerjaan listrik harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan-peraturan,
Standard, persyaratan seperti PUIL-tahun 2000 dan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
- Selain dari pada itu harus pula memenuhi persyaratan atau standard dari Negara dan
pabrik pembuatnya.
- Bila ada perbedaan, hendaknya dipilih mana yang lebih sesuai.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 56

- Seluruh uji pemeriksaan dan pengujian beserta keterangan resmi yang mungkin
diperlukan dilaksanakan oleh Pelaksana/Kontraktor pekerjaan ini dan seluruh biaya yang
timbul sudah termasuk dalam penawarannya.

7.3. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jerman, USA, atau yang
sejenis kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
Pelaksana pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak-pihak lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh pekerjaan
dalam proyek ini.
7.4. Peralatan, dll
- Masing-masing unit peralatan harus dilengkapi sistem pengaman yang terpisah.
- Untuk setiap phasa pada panel harus diberikan lampu indikator penunjukkan atau
alat-alat ukur.
- Semua panel daya AC menggunakan plate tebal min.imm dan harus diberi lapisan cat
anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukur dan yang lain-lain yang ada harus diberi
nama yang jelas dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukur yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling sesuai dan
dengan ketelitian 2%.
7.5. Sekering (Fuse) Cadangan
Untuk setiap panel harus disediakan sekering cadangan sebanyak yang ada dan disimpan
dalam tempat khusus dan diberi tanda pengenal.
7.6. Penyambungan Kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada
diantaranya ialah :
- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung tembaga yang
sesuai dan dilapisi dengan timah putih.
- Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
- Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC. Kabel-kabel yang
disambung harus color coded atau diberi nama.

7.7. Starter
Kecuali ditentukan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain maka jenis starter yang
dipergunakan adalah :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 57

Power Input Motor Jenis Starter


Sampai dengan 5 kW On/Off Switch
5 kW - keatas Variable Speed Controller
Variable Speed Controller : Freg Converter
Peralatan ini harus dilengkapi harmonic filter, RF Filter dan motor output coil sebagai
kesatuan unit/build-in agar kefungsian alat optimal dan menghemat penempatannya.
Selain itu, harus tetap memenuhi standard VDE, EN, IBC, SEN.
Input :
 Voltage : 380 - 415 VAC, 3 Phase
 Cos  : ~ 1.0
 Per Factor : 0.9
Control :
 Speed : 0 - 120 Hz
 Current Limit : 0 - 105 % FLC
 Hight Torque Start : Selector Vektor / Freq. Ratio
 Ramp Shape : Linear / Sinne / Sine
 Ramp Setting : 0 - 3.200 secs.
 Output Analog : 0 - 20 mA, 0 - 40 mA
 RelayFacility : 0 - 120 Hz
 Analog Input : 0 - 10 V, 0 - 20 mA,4 - 20 mA,
20 - 4 mA, 20 - 0 mA
 Digital Input : 0 24 V

PASAL 8
PEKERJAAN PENGUJIAN
Pekerjaan pengujian meliputi dan tidak terbatas pada penguraian di bawah ini, sehingga
system dapat berfungsi dengan baik, antara lain :
- Pelaksana/Kontraktor harus melaksanakan semua pengujian, test dan balancing
peralatan instalasi sistem AC dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana/Pemilik proyek serta pihak-pihak lain yang diperlukan kehadirannya.
- Sebelum melaksanakan pengukuran dan TAB (Testing, Adjusting & Balancing),
Pelaksana pekerjaan harus mengajukan metoda, besaran-besaran yang akan diukur dan
alat-alat ukur yang digunakan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan
minta persetujuannya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
- Seluruh biaya pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung oleh Pelaksana/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 58

8.1. Peralatan Yang Harus Dsiapkan


Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan pengujian yang harus disiapkan minimal oleh
Pelaksana/Kontraktor, antara lain :
a. Peralatan Ukur
Dalam melakukan pengukuran, Pelaksana pekerjaan harus menggunakan
peralatan/instrument ukur dengan tingkat ketelitian yang tinggi (Laboratory Standard).
b. Standard Pengujian
Metoda pengukuran harus sesuai dengan metoda ASHRAE Standard ANSI/ASHRAE - III -
1988.
c. A i r
Menjadi tanggungan dan beban Pelaksana pekerjaan.
d. L i s t r i k
Menjadi tanggungan dan beban Pelaksana pekerjaan.

8.2. Jenis Pengujian Sistem Air Conditioning


Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini, secara garis besarnya
mencakup penguraian tersebut di bawah ini, antara lain:
8.2.1. Sistem Distribusi Air
- Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pada saat pipa chiller diberi
tekanan 15 kg/cm² dan pembersihan / flushing terhadap pipa-pipa yang terpasang.
- Pengujian terhadap sistem instalasi dengan pengamatan terhadap pengembunan
dipermukaan luar pipa air chiller.
- Besaran-besaran yang harus diukur dan dicatat, meliputi temperatur dan tekanan air
masuk dan keluar serta debit aliran air dari seluruh unit AHU dan pompa-pompa.

8.2.2. Sistem Distribusi Udara


- Pengujian harus dilakukan terhadap kebocoran pada sambungan, temperatur, kecepatan
dan jumlah aliran udara pada cabang-cabang ducting, diffuser, grille, lubang-lubang
pengujian pada supply duct serta fresh air duct.
- Balancing serta adjusting semua damper yang ada untuk memperoleh harga yang sesuai.
- Besaran-besaran yang harus diukur dan dicatat meliputi :
 Temperatur dan RH udara masuk dan keluar cooling coil seluruh
AHU.
 Temperatur, RH dan debit aliran udara pada cerobong utama (main
duct) udara catu dan balik serta pada percabangan dan fresh air intake
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 59

 Temperatur, RH dan debit aliran udara pada seluruh outlet diffuser


dan grille.
8.2.3. L i s t r i k
- Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, rpm setiap phasa unit-unit
kompressor motor dan sistem pengaturan listrik yang ada.
- Perbandingan dengan harga yang direncanakan atau data dari pabriknya.
8.2.4. Temperatur, RH dan Noise Level Ruangan
Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada seluruh ruangan yang
dikondisikan pada beberapa titik ukur serta noise yang terjadi di dalam ruangan.

8.2.5. Sistem Kontrol


Pelaksana pekerjaan harus melakukan pengujian terhadap mekanisme kerja seluruh peralatan
yang terkaitan dengan sistem pengaturan kapasitas, overload protection, putaran, aliran
udara/air dan sebagainya.
Pengujian terhadap sistem pengaturan (kontrol) ini meliputi :
- Sistem kontrol kapasitasi pendinginan, overload, anti recycle, thermostat dan sebagainya.
- Mekanisme kerja three/two way valve
- Variable speed controller fan oleh inverter
- Pressure diffrensial filter indicator.
Seluruh metoda pengukuran dan pengujian terhadap sistem distribusi udara, sistem distribusi
air dari AHU harus mengikuti prosedur ASHRAE Standard ANSI/ASHRAE 111 - 1988.
PASAL 9
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

9.1 Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut
oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka
Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

9.2 Daftar Material


Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/catalog yang turut dilampirkan pada
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 60

waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.

9.3 Penyebutan Merk/ Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau
kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material
yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi
bahwa material yang disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang
diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, Direksi, MK dan Perencana
maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada
Pemborong.

9.4 Produk Pabrik


No URAIAN
SPESIFIKASI TEKNIS MERK
No PEKERJAAN
Standard ARI 430-65 untuk Fan dan 410-720
3. FCU untuk coil.
Factory Built, dan telah di Test
Type Horizontal dan Vertikal , Double Skinned,
Single Zone.
Type Slim Gantung
Standard AMCA standard 210 – 74 Amerika.
4. EXHAUST FAN / Type Axial / Propeller Fan
INTAKE FAN Putaran 1500 rpm, Low noise.
Impeller Fan dari Type Air Foil Blade, Adjustable
pitch.
Galvanized Steel Pipe ( GSP ) class medium
5. Pipa Chiller
BS 1387 / 67. SNI 0039-87
Standard ANSI / 300 Psi
6. Valve - Valve Sampai dengan dia 2½”, jenis screw bronze
body dengan external spindle.
Dia 3” keatas , jenis Flanged steel body dengan
external spindle yoke.
7 Balancing valve/ Tipe modulating valve 16K
Control valve
- Nitrile Rubber Closed cell tubing insulation,
8. Isolasi pipa Density 0,08 – 0,12 gram/cm3, L 5-8 lb/cu.ft.
Refrigerant Thermal Conductivity 0,0374 w/mk ( 0,26 Btu
in/hr.ft2 )
- Fibre Glass wool, Density 24 kg/cm3, k-0,23
9. Isolasi Ducting AC Btu-in/hr, SQFT °F, pada suhu 75 °F,
1. Glass Wool Standard ASTM – C 166.
- Kepadatan 22 lb/in.ft, pada suhu 65 °F dan
Expanded oleh R-11, R-12, R-14.
- Expanded - Terdiri dari 5 lapis, Double atau Single Sided,
Polyrethene Fibre Resistant
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 61

- Permeansi = 0,02 permeansi ( 1,13 ng/ns


- Alumunium Foil maximum )
- Tensile Strengeh, longitudinal = 10 -13 kn/m
transverse
- Fire Resistant smoke develoved 0 – 1 Hedd,
Evolded = 0.
- Non Corrosion
- Beach puncture : 0,75 – 1.0 ( Tappitt 803 m )
- Flame spread
10. Pipa Drain PVC Class AW 10 kg/cm2 di isolasi
- ASTM B.280
11. Pipa Refrigerant - Seamless Copper Tube
- Tube Type ACR
- Working pressure 300 Psi

- Factory Built telah diuji dan di Test sesuai


12. AC SPLIT standard ASHRAE 14 – 67
- Amca standard 210 – 1967 dan ARI Standard
410 – 1969
13 Ducting Material : Galvanize stell sheet
14 Diffuser, Grill Material : Aluminium

D. PEKERJAAN LIFT (ELEVATOR)

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pengadaan dan pemasangan Lift Penumpang , Lift Services lengkap beserta accessories.
1.2 Memperiapkan Approval dokumen yang disetujui yang didalamnya tertuang seluruh spesifikasi
teknis secara detail dan material finished, gambar kerja .
1.3 Mengadakan perbaikan pada instalasi lain apabila pada pemasangan tiap-tiap unit elevator
dan Escalator terjadi kerusakan tanpa penambahan biaya.
1.4 Pengadaan dan pemasangan Automatic Resque Divice (ARD) Lift ,Fire Emergency Return
(FER), Emergency Power Operation (EPO), dengan kapasitas yang sesuai standar pabrik
pembuat dan lengkap dengan accessories.
1.5 Pengadaan dan pemasangan fireman switch lift lengkap beserta accessories-nya.
1.6 Penarikan/ penyediaan daya dari sumber daya yang telah disediakan pada setiap ruang mesin
ke panel masing-masing Elevator dan Escalator.
1.7 Pengadaan dan pemasangan propeller Exhaust wall Fan yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing ruang mesin lift sehingga didapatkan temperatur ruang maximum 38 deg. C .
Khusus untuk ruang panel kontrol , jika temperatur dibutuhkan dibawah 35 deg.C , maka
harus disediakan unit AC yang besarnya sesuai dengan kebutuhan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 62

1.8 Mengadakan pengujian sebelum penyerahan pekerjaan terhadap semua peralatan Elevator antara
lain :
Kecepatan car, alat-alat control automatic, pembukaan dan penutupan pintu car, landing car,
alat-alat pengaman, peralatan pada kondisi darurat dan lain-lain sampai dinyatakan elevator
siap pakai untuk dipakai oleh Pemilik.
1,9 Penyelesaian finishing pintu, dinding pada tombol operation maupun pada indicator penunjuk
dan lain-lain yang ada hubungan pekerjaan elevator.
1.10 Membuat atau melengkapi dudukan buffer lift yang diperlukan termasuk memberikan
tambahan pada kondisi pit yang sudah ada bila diperlukan.
1.11 Pemborong harus mengurus dan memberikan surat izin pemasangan dan izin laik pakai dari
Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
1.12 Pemborong harus mengkoordinasikan dengan pemborong fire fighting dalam hal rekomendasi
dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) untuk fire lift, sehingga fire lift berfungsi sesuai
standard dari DPK yang berlaku.

PASAL 2
PERSYARATAN UMUM
2.1 Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan
commisioming disesuaikan dengan master skedul secara keseluruhan.
2.2 Material
a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan
bebas dari defective material improver material, poor workmanship dan menjamin
terhadap kualuitas sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih lanjut oleh
Direksi/ MK/ Perencana seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan
menjadi tanggungan/beban Kontraktor.

2.3 Gambar-gambar dan Spesifikasi


Gambar-gambar dan spesifikasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan. Lokasi/kedudukan yang tepat dari cage, machine, control panel dan lain-lain harus
diperiksa dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuat.
Gambar kerja harus selalu berada di lapangan (site) dan Pemborong harus menyerahkan
gambar pelaksanaan yang terpasang (as built drawing) di kertas kalkir dan cetakan sebanyak
4 (empat) set ke Pemberi Tugas pada saat serah terima I (pertama).
2.4. Contoh Barang
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 63

Kontraktor wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan digunakan dalam pelaksanaan,
jika tidak harus dapat memberikan brosur secara lengkap dan jelas dan tertulis tentang bahan-
bahan dari unit material. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirim ke
kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Kontraktor. Semua bahan-bahan yang akan
dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, bila ternyata terdapat bahan-bahan
yang ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi/kualitas, maka bahan-bahan tersebut harus
sudah tidak berada lagi di site dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah penolakan.
2.5. Tenaga Pelaksana
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pemborong lain
yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, mekanikal, interior dan sebagainya, sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
2.6. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi dari
pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh
Kontraktor tanpa tambahan biaya.
2.7. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan
Kontraktor menjamin bahwa peralatan akan bekerja dengan memuaskan dalam semua
kondisi. Untuk hal itu bersedia memberikan jaminan tertulis dengan masa jaminan 1 (satu)
tahun setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan. Sebelum
pekerjaan dinyatakan selesai (diserahkan harus diadakan percobaan-percobaan baik dengan
atau tanpa beban dan sekaligus mengadakan pensetan level pemberhentian, sehingga syarat-
syarat leveling clearance yang diinginkan dapat dipenuhi dengan baik.
Pengujian dilakukan sampai pihak Pemberi Tugas menyatakan cukup/memuaskan. Kontraktor
harus menyerahkan 5 (lima) copy (termasuk yang asli) Buku Operation Manual Maintenance,
Repair Shop Manual, Part Catalogue dan Description Equipment Brosure yang sesuai.
Selain yang tersebut diatas (buku dalam bahasa asing) juga harus disediakan 2 set dalam
bentuk bahasa Indonesia secara singkat dan jelas.
Kontraktor harus dapat mengadakan surat-surat keterangan lain yang diperlukan dari Jawatan
Keselamatan Kerja setempat, sehingga diperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk boleh
beroperasinya unit Elevator.
Semua biaya yang perlu untuk pengadaan surat-surat, jaminan, pengujian dan surat-surat
keterangan ditanggung oleh Kontraktor.
2.8. Jaminan Kualitas
a. Jenis yang dipergunakan adalah product Jepang atau Setara yang disetujui.
b. Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh pabrik, dan harus
berpengalaman, memahami dan mampu melaksnakan pekerjaan serta telah memiliki izin
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 64

instalatur lift harus bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin dalam ikut serta
melaksanakan proyek ini.

PASAL 3
PERSYARATAN KHUSUS

3.1 Gambar Kerja (Shop Drawing)


Kontraktor harus membuat rencana kerja lengkap dan menyerahkan gambar-gambar kerja
brosur dan data-data dari peralatan serluruh sistem yang diterima dari pabrik pembuatannya,
guna mendapatkan persetujuan dari Direksi dan Ahli. Pelaksana harus memenuhi syarat-
syarat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia atau standard International.
3.2 Ketentuan Gambar Kerja
Gambar kerja dan rencana kerja dengan keterangan-keterangannya yang perlu disetujui
Direksi dan ahli meliputi :
a. Peralatan dalam ruang mesin :
- Letak peralatan-peralatannya
- Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-alat lain
- Diagram beban-bebannya
- Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material
kontraktor diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui MK atau Perencana
dan berkoordinasi dengan pekerjaan sipil.
b. Bracket pemegang rel :
- Konstruksi Bracket , Bahan-bahan pengikat
- Posisi serta jarak dari setiap bracket
c. Perlengkapan control :
- Posisi stop button pengoperasian car
- Posisi indicator
3.3 Surat-surat Keterangan dari Pelaksana
a. Surat keterangan lengkap dengan syarat jaminan tahan api dari alat-alat sistem elevator
yang berfungsi sebagai lift kebakaran.
b. Surat keterangan lengkap referensi sistem elevator yang dulu pernah dibangun.
c. Surat-surat keterangan lengkap mengenai surat-surat lisensi dan ijin-ijin untuk
pemasangan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 65

3.4 Pendidikan Operator


Pendidikan operator kepada pegawai pemilik proyek minimum 10 orang meliputi :
a. Proses pengamanan keselamatan
b. Pengelolaan masing-masing tiap alat-alat sistem
c. Produser pemeliharaan secara rutin.
3.1. Penggunaan Sementara
Tidak diperkenankan pemakaian sementara sebelum seluruh pekerjaan proyek selesai,
kecuali dengan ijin tertulis oleh Direksi/Ahli.
3.2. Pemeliharaan dan Pelayanan
a. Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali selama 6 (enam) bulan setelah selesai
serah terima I (pertama) pekerjaan dilaksanakan.
b. Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua minggu sekali oleh
orang yang berkompetent dengan pembetulan-pembetulan penyetelan-penyetelan,
pembersihan-pembersihan semua peralatan.
Selain itu Kontraktor harus melakukan penggantian peralatan tanpa ada penambahan biaya
apabila terjadi kerusakan sampai dengan peralatan tersebut berfungsi kembali secara baik.

PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN ELEVATOR
4.1 Lift Penumpang / Service

 Kapasitas : 750 KG / 11 ORANG


 Kecepatan : 60 MPM
 Penggerak : AC variable voltage, variabel frequency
 Operation : Duplex collective with attendent
 Jumlah : Sesuai gambar perencanaan
 No. stop / opening : 8 Stop / opening
 Ukuran shaft : Sesuai gambar perencanaan
 Type pintu : Single speed centre opening door
 Lebar pintu : 1100 mm
 Tinggi pintu : 2100 mm
 Tinggi lantai yang dilayani : Sesuai gambar perancanaan
 Over head : Sesuai gambar perancanaan
 Pit depth : Sesuai gambar perancanaan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 66

 Power : 380 / 220 Volt, 3F, 50 hz


 Motor : AC ± 15 kW / Unit

4.2 Perlengkapan Kereta:


 Ceiling / Lighting : Sesuai Approved by owner
 Car Door : Sesuai Approved by owner
 Front Return Walls : Sesuai Approved by owner
 Side Rear Wallls : Sesuai Approved by owner
 Transom Panel lantai type cal : Sesuai Approved by owner
 Entrance column : Sesuai Approved by owner
 Kick Plates : Sesuai Approved by owner
 Floor : Sesuai Approved by owner
 Ventilation : Blower tipe fan 2 vent hole
 Emergency Light : Provided
 Interphone dan sound system : Provided in machine room, control operation

4.3 Perlengkapan Hoist Way


 Landing Door : Sesuai Approved by owner
 Transom Panel : Sesuai Approved by owner
 Car Door lantai Lobby : Sesuai Approved by owner
 Car Door lantai Typical : Sesuai Approved by owner
 Transom dan Jam Lt Lobby : Sesuai Approved by owner
 Jamb : Sesuai Approved by owner
 Landing Sell : Sesuai Approved by owner

4.4 Signals
 Car Operation Panel : Sesuai Approved by owner
 Transom Panel : Sesuai Approved by owner
 Car Door lantai Lobby : Sesuai Approved by owner
 Car Door lantai Typical : Sesuai Approved by owner
 Transom dan Jam Lt Lobby : Sesuai Approved by owner
 Jamb : Sesuai Approved by owner
 Landing Sell : Sesuai Approved by owner

4.5 Standard Safety Features ( Elevator)     


 Automatic bypass (75% loading)
 Over load device
 Safety edge
 Fire emergency return
 Emergency stop switch
 Car arrival gong
 Emergency car lighting
 Up & down indicator arrows
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 67

 Door photo cell


 Automatic Resque Device
 Supervisory panel di ruang control
 Manhole (car) switch
 Pit Switch
 Maintenance switch (didalam & diluar car)
 Nuisance call cancellation (menghapus panggilan semu, berdasarkan proteksi dari
beban)
 Non reverse phase sequence protection
 Lampu diatas dan dibawah car lift , berikut kawat pengaman & stop kontak.
 Rope ditandai untuk tanda dilantai mana car lift berada.
 Fire controle switch in glass fronted boxes marked “ Fire Switch”
 Control elevator hendaknya terdiri dari komponen electronik yang
dilengkapi dengan peralatan pengatur operasi dengan microprossesor kecuali Relay
penggerak utama.

PASAL 5
DATA KERETA ELEVATOR.

5.1 Rangka kereta elevator.


- Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.
- Pada rangka ini terdapat paling sedikit 4 buah sliding type guide shoes, dimana 2 buah
terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat diGuide
Rail.
- Guide shoe yang dipakai adalah type Rpller.
- Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan system pelumas sendiri .
- Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta , harus
terdapat bantalan karet.
5.2 Lantai kereta.
- Terbuat dari baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile Warna
ditentukan kemudian.
- Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
- Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut elevator.
5.3 Dinding kereta elevator.
- Dinding dalam konstrukisinya harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang atau
dilepas.
- Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
5.4 Langit- langit Kereta Elevator.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 68

- Ketinggian langit – langit kereta elevator tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bias dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift
tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
- Terdapat lampu untuk penerangan normal dan penerangan darurat dengan sumberdaya
dari batere type NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic chargernya.
- Jenis lampu adalah type Flouraescent lighting circular milky white acrylic cover .
- Terdapat Exhaust Fan dan exhaust grille yang terletak diats kereta.
- Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

5.5 Pintu Kereta Elevator.


- Terdiri dari 2 panel Automatic Centre Opening dengan dimensi seperti gambar.
- Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur
kecepatan.
- Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan bahan peredam suara.
5.6 Car Opening Panel.
Terbuat dari stainless Steel Plate finish.
Pushbutton yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila tersentuh.
Terdiri dari peralatan sebagai berikut:
- Pushbutton untuk setiap lantai.
- Pushbutton untuk membuka pintu kereta.
- Pushbutton untuk menutup pintu kereta.
- Pushbutton untuk emergency stop.
- ON-Off switch untuk lampu penerangan
- ON-Off switch untuk Exhaust Fan
- Key switch untuk independent operation.
- Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer.
- Pushbutton untuk intercom
- Plat nama dari pabrik pembuat
- Tulisan kapasitas lift penumpang.
5.7 Pintu Lift dan Pintu Shaft.
- Lift harus dilengkapi dengan system pintu yang bekerja secara otomatis.
- Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutu pintu secara otomatis
dengan bantuan motor listrik dan bekerja tanpa suara , tanpa getaran atau kejutan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 69

- Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat
setelah kereta lift dating disuatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak
meninggalkan lantai.
- Pada saat lift bergerak , pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari dalam kabin, meskipun
tombol pembuka ditekan.
- Pada saat lift bergerak , motor listrik penggerak pintu harus memberikan torsi yang cukup
kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam kabin.
- Pada sat tidak ada sumber daya listrik, pintu – pintu harus harus dapat dibuka secara
paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.
- Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu system interlock jenis elektro
mechanical, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali dengan kunci khusus
yang disediakan untuk melepas system interlock tersebut.
- Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka dari
kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.
- Sistem interlock harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilepas dari dalam kabin,
pada saat tidak ada sumber daya listrik.
- Pintu lift harus dilengkapi dengan “safety edge” yang terpasang dari ujung atas sampai
ujung bawah panel pintu, apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat
pintu sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali
pada posisi membuka penuh, pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah
melampaui waktu yang ditentukan.

PASAL 6
DATA PERALATAN DI SHAFT.

6.1. Magnetic Landing device.


Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi
maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.

6.2. Landing Door.


- Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.
- Dilengkapi dengan wide jamb.
- Terbuat dari Stainless steel .
- Dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara electris dan
mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis dengan weigth closer.

6.3. Door Sills dan Toe Guards.


Terletak dibawah pintu, terbuat dari extruded Alluminium natural color, yang didudukan pada
beton yang telah disediakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 70

6.4. Hall Button.


Hanya ada satu buah disetiap lantai:
- Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu Pushbutton untuk operasi kearah
atas.
- Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi ke arah
bawah
- Untuk lantai yang lainnya terdapat 2 pushbutton untuk operasi ke arah atas dan bawah.
Pushbutton merupakan Soft touch button yang menyala bila ditekan.

6.5. Car Position Indicator.


Dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang hanya menyala dan berbunyi pada saat
kedatangan kereta.

PASAL 7
SAFETY DEVICE.
7.1 Pengaman terhadap kelebihan penumpang , dimana secara otomatis akan membunyikan
buzzer yang diletakkan di car board.
7.2 Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja , maka panel kontrol
akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila secara manual
posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.
Pembatas yang ada yaitu :
- Level 6 cm dibawah level lantai terbawah, dan
- Level 10 cm di atas level lantai teratas.
7.3 Pengaman terhadap ketegangan rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan
mematikan mesin penggerak.
7.4 Pengaman terhadap kelebihan kecepatan , apabila terjadi kelebihan kecepatan maka :
- Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
- Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari pengibang berat dan
kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang ada disana akan
menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
7.5 Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa : Door safety edge sebanyak 2 buah, akan
bekerja bila tersentuh.
7.6 Pengaman Lift pada saat sumber daya listrik PLN terputus:
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 71

Pada saat sumber daya utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba akan berhenti,
pada saat demikian lampu darurat didalam kereta harus menyala secara otomatis, system
intercom dan bell alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber daya dari battery.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency, semua lift
dapat bekerja kembali secara normal.
Pemindahan rangkian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Genset dilakukan secara otomatis di
panel utama listrik.
Bila sumber utama PLN telah terhubung kembali , maka rangkian kembali berfungsi secara
normal seperti semula.
7.7 Pengaman bila terjadi kebakaran.
Dilantai dasar (main enterance) harus disediakan dan dipasang saklar khusus untuk petugas
– petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam bahasa Indonesia “ SAKLAR
KEBAKARAN”.
Untuk mengoperasikan saklar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus diletakkan
didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless steel hairline finish
dan tutup kaca yang mudah dipecah.
Saklar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “On atau Off”.
Dengan mendudukan salar pada posisi “ON” , maka lift akan bekerja sebagai berikut:
- Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada panggilan atau
permintaan baru terdaftar.
- Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolectif menjadi tidak kolectif.
- Tanpa melihat arah gerak nya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai dasar,
tanpa berhenti di lantai-lantai lainnya.
- Setelah membuka pintu dilantai dasar, lift akan berhenti bekerja.
- Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan dari dalam kereta
dan lift tidak akan melanyani panggilan dari luar kereta/lantai.

PASAL 8
PEMASANGAN
8.1 Mesin Pengangkat Elevator
a. Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang digerakkan dengan tenaga
listrik arus bolak-balik (alternating current AC) Keseluruhan-nya merupakan suatu unit
yang harus didudukan secara kuat pada satu dudukan mesin yang terbuat dari profil baja
dan menumpu  balok bangunan (bukan pada alat beton). Dudukan baja tersebut harus
balok bangunan (bukan pada flat beton). Dudukan baja tersebut harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 72

b. Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di daerah tropik dan harus
sesuai dengan standard negara dimana mesin lift dibuat. Terminal Kontrol listrik pada
motor harus beban dari timbulnya loncatan bunga api untuk semua kondisi beban dan
kecepatan.
c. Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3F, 5Hz dengan
memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan getaran struktur bangunan dan
konduit kabel listrik untuk motor harus menggunakan flexible conduit berlapis galvanized.
8.2 Rem
a. Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan arus bolak-balik atau arus
searah.
b. Sistem pemberhentian/rem harus direncanakan untuk dapat bekerja pada kapasitas
diatas kapasitas normalnya dan sangguh memegang dan mem-beritahukan Elevator pada
kondisi yang paling berat/ sukar.
c. Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektrik dengan sirkuit
kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk
memegang kabin elevator pada saat berhenti sehingga pemberhentian Elevator dapat
dilakukan secara halus.
d. Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa menimbulkan suara
keras.
e. Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang diperuntukkan untuk melepas rem
secara manual pada saat darurat.

8.3 Katrol / Sheaves


Kawat penggantung harus dibuat secara teliti dan terbuat dari besi cop yang terbaik, beban
dari cacat dan dibentuk sedemikian sehingga tidak terjadi slip pada gulungan kawat baja serta
tidak dapat menyebabkan kawat  penggantung menjadi aus pada  semua  kondisi  beban.
8.4 Kawat Penggantung (Ropes)
a. Kawat penggantung terbuat dari baja berpilah sesuai dengan persyaratan pabrik dengan
jenis dan ukuran yang memberikan umum pemakaian yang panjang dan bekerja dengan
baik.
b. Semua kawat penggantung kabin Elevator dan counter weight harus dipasang secara
vertikal dan diatur sedemikian sehingga beban terbagi secara merata sepanjang kawat
penggantung kabin lift dan counterweight.
c. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standard.
d. Sertifikat rope/kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanakan
8.5 Rel Penuntun (Guides Rails)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 73

a. Rel penuntun untuk kabin lift dan counterweight harus terbuat dari Profil baja T dengan
lebar flange, sesuai standard pabrik.
b. Rel penuntun yang dipasang harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan
tekanan yang dapat ditimbulkan karena cukup untuk menahan rel darurat bekerja ataupun
adanya  beban  yang tidak simetris.
c. Rel penuntun harus dipasang dan diperpanjang sampai dengan ujung teratas dari
overhead shaft dan sampai dasar pit dan diikatkan pada struktur bangunan dengan
bracket yang direkomendasikan oleh pabrik.
d. Pemasangan rel harus dibuat sedemikian sehingga tidak ada goncangan atau
goyangan yang  terasa oleh  penumpang  didalam kabin  Elevator selama  perjalanan.
e. Panjang bracket dari rel penuntun harus disesuaikan dengan jarak rel sampai dinding
shaft pada gambar rencana  akan  terlihat perbedaan lebar dari shaft Elevator secara
vertikal dikarenakan  tebal dinding beton yang mengecil secara beraturan kearah atas.
8.6 Conterweight
a. Elevator harus diseimbangkan dengan sistem counterweight untuk bekerja secara
ekonomi dan halus.
b. Counterweigh harus terbuat dari balok besi tiang yang dipasang tersusun pada rangka
baja sedemikian sehingga mudah untuk menambah atau mengurangi berat counterweight
tanpa mengganggu kawat penggantungnya.
c. Counterweight tersebut harus mampu memberikan keseimbangan sebesar berat kabin lift
kosong ditambah 40% sampai dengan 45% berat beban maksimum yang diizinkan.
d. Sisi atas dan bawah dari rangka counterweigh harus dilengkapi dengan sepatu penuntun
berbentuk "U" (sliding guide) yang dapat diatur.
8.7 Posisi Car
Kontraktor harus memasang kedudukan car/kereta dengan lintasan tegak lurus dari
keduduka paling bawah sampai kedudukan paling atas.
Pengukuran  posisi car tidak hanya dilakukan satu sisi saja melainkan setiap sisi car guna
mendapatkan posisi yang tepat.
Untuk  penyetelan kedudukan car pada  setiap  leve mana level lantai harus lurus tepat
dengan level car penyetelan dilakukan berkali-kali baik dengan beban maupun tidak
menggunakan beban.  Batas kelonggaran sistem ini tidak boleh menggunakan lebih dari 6 mm
untuk service Elevator pada beban maksimum dan 3 mm untuk Elevator penumpang pada
beban maksimum.
8.8 Pemasangan Pintu Car
Pemasangan  pintu  harus dilakukan secara cermat baik posisi tutupan maupun pembukaan.
Pintu  car harus dapat terbuka penuh dengan  lancar dan dapat tertutup dengan rapat.
Pemasangan rel dudukan pintu harus disesuai-kan dengan level lantai rel harus tetap bersih
dan lurus. Kelonggaran maximum antara daun pintu dan rangka pintu yang menempel pada
dinding tidak boleh lebih dari 5 mm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 74

8.9 Pemasangan Buffer


Pemasangan  buffer harus tepat pada  posisi  dimana counter weight dan car bekerja
Kedudukan buffer harus dilengkapi dengan plat  pengikat setebal ± 15 mm dimana kedudukan
unit buffer pada struktur dilengkapi baut pengikat/ angkur sebanyak 4 buah -buffer.
Buffer yang dipakai dari jenis Oil Buffer dimana pada bagian atasnya diberikan Karet setebal
5mm.
Untuk setiap lift minimum dipergunakan 4 buah buffer ditempatkan pada masing-masing 2
buah buffer pada Car dan Counter Weight.
8.10 Pemasangan Mesin
Kedudukan mesin Elevator harus pada posisi yang tepat dimana hal tersebut berkaitan
dengan posisi tali pengangkat car yang harus dipasang secara center, kedudukan  tali
pengikat pada fully pembantu harus dapat disetel naik dan turut guna penyetelan bila terjadi
perubahan level car pada level lantai. Untuk kedudukan mesinnya harus dapat disetel
dengan gerak horizontal sedangkan dudukan mesin harus rigit, kokoh dibuat atau diangker
pada dinding atau lantai pada ruang mesin.

8.11 Panel Kontrol


a. Pemasangan panel kontrol harus disesuaikan dengan situasi ruang mesin.
b. Panel  kontrol,  harus  cukup ventilasi punya ruang gerak untuk maintenance.
c. Panel kontrol harus dilengkapi kunci pengaman dan intercom guna untuk pemberitahuan
pada operator bila terjadi kemacetan dalam car.
d. Panel kontrol ini dari jenis free standing close type dengan lubang ventilasi secukupnya.
e. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur 35 deg.C dan
RH maximum 95 %.
f. Box panel terbuat dari plat baja tebal min. 2 mm dengan rangka penguat dan di Cat anti
karat.
g. Semua kabel yang masuk/keluar panel dilengkapi dengan Cable gland.
Selain tersebut di atas juga disediakan remote panel kontrol berupa supervisor panel guna
memonitor seluruh elevator yang ada, Untuk dialokasikan pada ruang kontrol lantai satu. Isian
sistem kontrol minimum meliputi seperti yang terlihat pada gambar perencanaan.

PASAL 9
TESTING DAN COMMISIONING
Testing dan commisioning harus dilakukan kontraktor sebelum dilakukan penyerahan pertama untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sesuai persya-ratan dan lingkup pekerjaannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 75

Biaya untuk pekerjaan tersebut diatas tanggungan Kontraktor termasuk biaya perijinan dari
DEPNAKER. 
Pekerjaan pengujian yang harus dipenuhi minimal adalah sebagai berikut :
9.1 Pengujian terhadap pengamanan sambungan rantai
9.2 Handrail inlet safety device diperlukan untuk mengontrol jalannya handrail dalam balustrade.
9.3 Panel kontrol terhadap bekerjanya  peralatan maupun circuit relay-relay automatic circuit
breaker serta  terminasi dari sistem pengkabelan.
9.4 Terminasi terhadap instalasi pada motor.
9.5 Pelan-pelan sisi serta segment gigi pelat sisi untuk kelancarannya serta pemberian bahan  
pelumas pada beberapa bagian dari segment gigi poros motor dan lain-lain.
9.6 Menjamin hingga berfungsinya peralatan dengan baik dan sempurna.
9.7 Kontraktor dalam hal ini harus memberikan training operation kepada Tes Engineering Pemilik
proyek dan untuk waktu serta kesediaannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik
Proyek/ Perencana/ MK.

PASAL 10
Form yang harus diisi oleh setiap peserta tender elevator berdasarkan product
10.1 Spesifikasi Teknis Umum
 Type product :…………………………………………….
 Kapasitas :…………………………………………….
 Kecepatan  :…………………………………………….
 Penggerak   :…………………………………………….
 Operation     :…………………………………………….
 Jumlah       :…………………………………………….
 No. Stop Opening :…………………………………………….
 Ukuran Shaft      :…………………………………………….
 Type pintu  :…………………………………………….
 Lebar pintu :…………………………………………….
 Tinggi pintu     :…………………………………………….

10.2 Spesifikasi teknis khusus


 Daya motor Penggerak : …………………………………..
 Pit depth : …………………………………..
 Over head : …………………………………..
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 76

 Material : …………………………………..
 Peralatan Pengaman : …………………………………..
 Dan lain lain sesuai spesifikasi teknis : …………………………………..

10.3 Spesifikasi teknis tambahan bila ada yang merupakan keunggulan teknologi baru supaya
ditawarkan serta penjelasan detailnya untuk bahan pertimbangan evaluasi.

PASAL 11
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

11.1 Masa Jaminan


Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.

11.2 Masa Pemeliharaan


Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya
pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera
dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi. Kontraktor harus
memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.
Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka
manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan
biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah
diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua
kalinya.

11.3 Serah Terima Pekerjaan


Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara
tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan
menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum
penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 77

syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama
kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.

PASAL 12
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

12.1 Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut
oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka
Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya ekstra.

12.2 Daftar Material


Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada
waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.

12.3 Penyebutan Merk/Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau
kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material
yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi
bahwa material yang disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang
diakibatkan oelh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan
penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
12.4 Produk Pabrik

No ITEM KETERANGAN MERK


1. Lift Jumlah : Sesuai Gambar
Kap. :
Speed :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 78

E. PEKERJAAN SUMUR DALAM (DEEP WELL)

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dan pelaksanaan pembuatan Sumur Dalam/Deep well pada proyek ini,
adalah meliputi :
Kapasitas Pompa = 220 liter/menit.
Head Pompa = 100 meter
Type Pompa = Submersible Pump.
a. Pengetesan dan pembuatan sumur dalam (deep well) sebanyak 1 titik
pengeboran dengan data seperti pada gambar.
b. Pekerjaan Geo Listrik sebelum menentukan titik-titik pengeboran yang
dilakukan minimal pada 4 (empat) titik di areal / site proyek (exploring air).
c. Pengadaan dan pemasangan pompa pendam (submersible pump) lengkap
dengan pengkabelan dan accessories.
d. Pengadaan dan pemasangan Panel kontrol pompa lengkap dengan
komponen proteksinya.
e. Pemeriksaan dan pengetesan kwalitas air sumur ke laboratorium untuk
mendapatkan yang distandarkan oleh instansi terkait (PDAM).
f. Pekerjaan Pengeboran Sumur dalam / Deep well minimal sedalam 200
meter dari muka tanah, lengkap dengan pemipaan (casing), pipa isap (discharge), pipa
ventilasi (air line), strainer/screen dan accessories lainnya.
g. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi pemipaan dari Deep well ke bak
reservoir, lengkap valve, check valve dan accessoriesnya.
h. Proses perijinan pengeboran Sumur dalam / Deep well dari instansi terkait
(PDAM atau Kantor PPLH) sehubungan dengan adanya pekerjaan tersebut serta biayanya
telah dimasukkan dalam penawaran Kontraktor.
i. Testing and Commissioning yang dilakukan terhadap hasil pengujian
pengeboran sumber air, baik terhadap kualitas dan kuantitas air maupun bekerjanya
pompa (submersible deep well pump) secara optimal.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 79

Kualitas air minimal harus memenuhi standard baku berikut ini :


1. Kekeruhan (Skala Silica) ....................................: 10
ppm max.
2. Warna (Skala Cobalt Platinum Standard) ............: 20
max.
3. Rasa dan/atau bau ……………………………....: tidak ada
4. Chromium (hexavalent) ................................................: 0.05
ppm max.
5. Timah hitam (Lead) ………………………………: 0.1 ppm max.
6. Fluoride ………………………………………………: 1.5 ppm
max.
7. Arsenic ………………………………………………: 0.05 ppm
max.
8. Selenium ………………………………………: 0.05 ppm
max.
9. Kepingan (slats) Barium, Logam berat glucosides .........: tidak ada
10. Tembaga (copper) ………………………………: 3.0 ppm
max.
11. Besi dan Manganese (bersama-sama) ………………: 0.3
ppm max.
12. Magnesium ………………………………………: 125 ppm max.
13. 1Z i n k ………………………………………………: 15 ppm
max.
14. Chloride ………………………………………: 250 ppm
max.
15. Sulfate ………………………………………………: 250 ppm
max.
16. Phenolic majemuk (Phenol) ………………………: 0.001 ppm max
17. Cairan-cairan total ………………………………: 500-
1000 ppm max.

PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS SUMUR DALAM / DEEP WELL
2.1 Instalasi Pembuatan Sumur Dalam
2.1.1 Penjelasan
 Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan, angkutan, alat-
alat, supply, peralatan besar dan alat-alat lain (appurtenances) yang perlu untuk pencarian
(exploring) air, untuk pembangunan Sumur dalam dan untuk pengujian yang memuaskan
serta lengkap dari suatu sumur air.
 Lokasi sumur terletak di lapangan/pekarangan proyek dan harus disetujui
oleh Pemilik proyek atau wakilnya / Perencana serta Pengawas lapangan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 80

 Seluruh persyaratan yang terdapat dalam paragrap-paragrap dari


Persyaratan Umum dan Spesifikasi (General Conditions and Specification) berlaku juga
untuk pelaksanaan pekerjaan pembuatan Sumur air dalam beserta segala pekerjaan-
pekerjaan tambahan dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan Pelaksanaan Deep Well
ini.
2.1.2 Pengaman / Perlindungan (Site)
Pemborong harus melindungi semua bangunan-bangunan, jalan-jalan, pipa-pipa, lapangan
rumput dan sebagainya, selama berlangsungnya pekerjaan tersebut, harus memindahkan dari
tempat tersebut semua potongan-potongan (cuttings), bekas Pengeboran (drillings),
reruntuhan dan bahan-bahan yang tidak terpakai dan setelah pekerjaan selesai, harus
mengembalikan keadaan setempat sesuai dengan keadaan aslinya.
Air yang dipompa dari Sumur harus dialirkan ke suatu tempat yang memungkinkan pemakaian
air tersebut tanpa merusak "harta milik" (property) atau menimbulkan kegaduhan.

2.2. Pipa-pipa dan Saringan (Screens) Sumur


a. Pipa
Pipa-pipa sumur dalam harus berupa bahan baru (New product) dengan garis tengah
bagian dalam diameter 150 mm. Ketebalan pipa baja tidak boleh kurang dari schedule /
standard API 40 pipa baja tanpa sambungan.
b. Saringan-saringan (Screens) Sumur
Saringan-saringan sumur harus berupa saringan dari Stainless steel dengan diameter 65
mm. Pemborong harus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dan pertimbangan
"Engineering" yang baik mengenai "aquifier" untuk mengerjakan dan memasang saringan
yang diperlukan.
Saringan itu harus dirancang sedemikian rupa sehingga bebas dari penyumbatan dan
bebas dari tepi yang tidak rata/bergerigi (jagged), tidak sama dan lain sebagainya yang
akan mempercepat penyumbatan atau aus.
Saringan tersebut harus mempunyai cukup kekuatan/cukup kuat untuk menahan beban-
beban luar setelah dipasang nantinya dan untuk memperkecil kemungkinan rusak selama
pemasangan.
Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar dan keterangan lain yang menunjukkan
cara pemasangan saringan, untuk mendapatkan persetujuan.
2.3. Pembuatan Sumur
Garis tengah lubang sumur tidak boleh kurang dari 150 mm sehingga Pemborong boleh
memilih alat pengebor apa yang akan digunakan.
Hal ini bisa dilakukan dengan mula-mula membuat lubang yang lebih kecil yang kemudian
akan diperlebar sampai garis tengah minimum 150 mm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 81

Pipa-pipa sumur harus berakhir pada suatu kotak beton (concrete box) tahan air yang sejajar
dengan tanah untuk pemasangan dan pemeliharaan suatu pompa sumur tingkatan yang
terendam (multistage submersible deep well pump). Pipa dan saringan sumur, harus dipasang
di lubang pengeboran dengan memakai "cincin-cincin pemusat" (centering rings) untuk
menjamin adanya ruangan bulat yang sama sekeliling saringan sumur tersebut.
2.4. Lapisan Kerikil Sumur
Pemberian suatu lapisan kerikil yang sama tebalnya pada sekeliling sumur. Kerikil untuk
lapisan harus diukur sehingga sesuai dengan ukuran terkecil (grain size) dari bahan di dalam
"aquifer-aquifer", kurang lebih sekecil diameter 3 mm - 6 mm.
Persediaan cadangan kerikil sebanyak 25 %, jika keadaan di bawah permukaan
memungkinkan, harus melewati ujung saringan dan ditutup dengan lapisan penutup (seal) dari
bahan tanah liat yang baik.

2.5. "Backfill" Tanah Liat (Clay Backfill)


Setelah kerikil dan lapisan penutup (seal) tanah liat diletakkan di sekeliling pipa, kemudian
harus ditutupi dengan tanah liat atau "backfill" yang terpilih, yang akan memungkinkan
terlaksananya pengujian pemompaan sumur dengan baik.
2.6. Pembangunan Sumur (Development of Well)
Pembangunan sumur harus sedemikian rupa sehingga semua lumpur hasil pengeboran
(drilling mud) dan pasir halus harus dijauhkan dari lapisan kerikil.

2.7. Beton Lapisan Penutup (Concret Surface Seal)


Beton lapisan penutup harus dibuat sedalam minimum 3 meter di atas tanah liat.

2.8. Pengujian Hasil (Yield) dan "Drawdown"


a. Waktu Pengujian
Setelah sumur selesai dibangun/dibuat dan dibersihkan dan kedalaman sumur telah pula
diukur dengan teliti, Pemborong harus memberitahu Pemilik proyek/ Pengawas/
Perencana mengenai hal itu dan harus membuat persiapan-persiapan yang perlu untuk
menyelenggarakan pengujian pemompaan terakhir.
b. Pompa Penguji (Test Pump)
Pemborong harus menyediakan dan memasang peralatan pemompaan yang dapat
memompa air sedikit-dikitnya 100 liter/menit dengan alat pengecil (throttling devices) yang
baik, sehingga pengeluaran bisa dikurangi. Unit pemompa harus lengkap dengan tenaga
penggerak dengan kekuatan yang cukup, alat-alat kontrol dan alat-alat lain yang berkaitan
harus dapat bekerja tanpa berhenti selama 24 jam.
c. Peralatan Pembantu (Auxiliary Equipment)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 82

Pemborong harus menyediakan semua pipa pelepasan (discharge piping) yang perlu
untuk unit pemompa, ukuran dan panjang pipa-pipa tersebut harus cukup untuk
mengalirkan air yang dipompa ke lokasi pelepasan (discharge location).
Pemborong juga harus menyediakan, memasang dan memelihara alat-alat dari ukuran
dan type yang telah disetujui untuk mengukur aliran air.
Suatu pipa udara (air line) lengkap dengan pengukur (gauge), pompa tangan dan katup
pemeriksa (check valve) harus disediakan untuk mengukur ketinggian permukaan air di
dalam sumur.
Pipa udara harus berakhir kira-kira pada permukaan pemompaan terendah yang bisa
dibuktikan, tapi sama sekali tidak boleh lebih dekat atau 60 cm dari ujung pipa penghisap.

d. Lamanya Pengujian
Pemborong harus menjalankan unit-unit pemompa pada pelepasan rata-rata (rates of
discharge) dan selama waktu seperti yang telah ditentukan, kecuali untuk pengujian akhir
yang harus dijalankan selama 3 x 24 jam.
Pemberhentian-pemberhentian yang terjadi secara kebetulan (accidental interruptions)
harus diimbangi dengan penambahan waktu pengujian. Setelah selesainya pengujian
akhir, Pemborong harus mengeluarkan dengan menimba, pemompaan pasir atau cara-
cara lain, semua pasir batu-batuan atau benda-benda asing lain yang mungkin telah
mengendap di dalam sumur.

2.9. Pengujian Ketegakan (Plumbness) dan Kelurusan (Alignment)


Saringan tabung sumur harus dipasang tegak dan sesuai garis sehingga dapat disetujui oleh
Pemilik proyek atau wakilnya. Pengujian-pengujian ketegakan dan kelurusan harus
dibuat/dilaksanakan setelah selesainya pembuatan sumur dan sebelum penyerahan.
Pengujian-pengujian tambahan dapat saja dilaksanakan oleh Pemborong selama
berlangsungnya pekerjaan.

2.10. Pen-Suci-Hamaan (Desinfection)


Setelah sumur selesai dibuat, sumur tersebut harus dibersihkan. Pipa-pipa harus dibersihkan
benar-benar, kalau perlu memakai "alkalis", untuk menghilangkan minyak, gemuk atau
pelumas sendi (joint dope).
Sumur kemudian harus disuci-hamakan dengan larutan klor (chloring solution).
Chlorine yang dipakai haruslah sedemikian banyak dan sedemikian kuatnya serta sedemikian
digunakannya sehingga suatu konsentrasi sekurang-kurangnya 50 ppm chlorine harus
terdapat dalam atau pada semua bagian sumur tersebut.
Larutan chlorine harus dibuat dan digunakan sesuai dengan petunjuk dari dan yang bisa
disetujui oleh Pemberi Tugas atau wakilnya, dan harus tetap berada di sumur sekurang-
kurangnya 2 jam.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 83

2.11. Contoh-contoh dan Catatan-catatan


a. Contoh-contoh Formasi / Susunan-susunan
Pemborong harus membuat suatu catatan yang tepat mengenai lokasi ujung/puncak dan
dasar dari tiap-tiap lapisan yang dimasukkan dan harus memberikan kepada Pemilik atau
wakilnya suatu contoh bahan yang diambil dari tiap-tiap 1,50 meter pengeboran dan pada
setiap perubahan formasi/ susunan.
b. Catatan Mengenai Pipa Tabung (Casing Pipe)
Pemborong harus membuat suatu catatan yang tepat dan terkumpul mengenai
susunan/urutan (order), nomor, ukuran dan panjang masing-masing bagian pipa yang
dipasang di dalam sumur.
c. Laporan-laporan Mingguan
Pemborong harus menyerahkan laporan-laporan mingguan yang menjelaskan sifat-sifat,
hal-hal yang dijumpai selama pelaksanaan pekerjaan tiap-tiap hari, termasuk bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan, seperti kedalaman yang telah dibor, pemasangan
tabung dan lain-lain atau data lain yang berhubungan dengan itu yang diminta oleh Pemilik
proyek atau wakilnya agar dicatat.

2.12. Pengamanan Mutu Air


Pemborong harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu atau mungkin secara
permanen diperlukan untuk mencegah masuknya lewat lubang pemboran (borehole), air
cemar (contaminated) atau air yang mempunyai sifat-sifat phisik dan kimiawi yang tidak
dikehendaki ke dalam lapisan darimana persediaan air sumur itu berasal.
Pemborongpun harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu agar minyak
bensin, minyak dan lain sebagainya tidak masuk ke dalam sumur baik melalui lubang terbuka
(opening) atau dengan merembes (see page) melalui permukaan tanah.
a. Pekerjaan Pembetulan (Corrective Work)
Jika suatu sumur menjadi cemar (contaminated) atau air yang mempunyai sifat-sifat phisik
dan kimiawi yang tidak dikehendaki masuk ke dalam sumur karena kelalaian Pemborong,
ia harus atas biayanya sendiri, melaksanakan pekerjaan atau menyediakan tabung-
tabung, lapisan penutup (seals), bahan-bahan pen-suci-hamaan (sterilizing agents) atau
bahan lain yang mungkin perlu untuk membuang pencemaran dan/atau memberhentikan
mengalirnya air yang tak diingini.
b. Bebas Dari Pasir dan Kekeruhan (Turbidity)
Pemborong harus sungguh-sungguh berhati-hati dalam pelaksanaan pekerjaannya untuk
mencegah keguguran atau keruntuhan lapisan yang terletak di atas sumber air.
Pemborong harus memompa atau menimba sumur dengan suatu cara yang disetujui oleh
Pemilik proyek atau wakilnya sampai air yang dipompa dari sumur benar-benar bebas dari
pasir dan kekeruhan mencapai kurang dari 5 pada Scala Silica yang dijelaskan dalam
Metode Standard Analisa Air.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 84

2.13. Pemberian Tutup (Caping) Sementara


Sepanjang jalannya pekerjaan, Pemborong harus melindungi sumur dengan cara yang efektif
untuk mencegah percampuran atau masuknya benda asing ke dalam sumur.
Setelah selesai, Pemborong harus menyediakan dan memasang suatu tutup yang disekrup,
dipasang (flanged) atau dilas secara baik sehingga memuaskan Pemilik proyek atau wakilnya.

2.14. Pengujian Air dan Contoh


Pemborong harus memberikan Laporan physic dan kimiawi kepada Pemilik proyek/
Pengawas/Perencana.
Contoh air yang akan diuji harus didapatkan sebelum pengujian pemompaan berakhir, dan untuk
biaya pelaksanaan pengujian-pengujian tersebut ditanggung oleh Pemborong.

2.15. Hasil Sumur Minimum Yang Dijamin


Hasil sumur minimum yang dijamin tidak boleh kurang dari 180 Lpm sehingga saringan sumur,
kedalaman dan bahan-bahan "aquifer" yang dipakai harus melalui pertimbangan keahlian yang
baik. Di samping kapasitas sumur yang dijamin, tabung sumur, saringan-saringan dan pipa harus
juga dijamin tidak runtuh/roboh dan tersumbat selama sedikit-dikitnya 5 (lima) tahun setelah
pemasangan pompa, yang memerlukan penggunaan lapisan epoxy tahan karat/korosi pada
tabung sumur dan saringan-saringan pipa yang bercelah.

PASAL 3
POMPA AIR TERPENDAM

3.1. Persyaratan Umum


Pekerjaan ini mencakup penyediaan satu pompa terendam, dengan kapasitas sesuai gambar
Ukuran daya pendorong motor harus dipilih setelah pemasangan pompa dan sifat-sifat sumur
ditentukan/ ditetapkan.

3.2 Produk-produk Standard


Peralatan-peralatan yang harus disediakan di bawah spesifikasi ini harus berupa produk-
produk standard/baku dalam pembuatan Sumur dalam yang diatur oleh Pembuat
(manufacturers) yang secara teratur melakukan pembuatan peralatan bermutu tinggi, untuk
Pekerjaan semacam ini.
Peralatan pemompaan harus dijamin untuk sedikit-dikitnya pemakaian terus menerus selama
2 (dua) tahun.
Pemesanan Pompa Motor Terendam
Sifat-sifat yang pasti dari pompa terendam haruslah sedemikian rupa untuk bisa melayani
(handle) kapasitas jangka lama dari sumur tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 85

Pompa motor terendam tidak boleh dipesan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pemilik setelah pengujian pemompaan sumur.

3.3. Buku Intruksi, Alat-alat dan "Pump Characteristic Curves"


a. Buku Instruksi / Petunjuk
Buku-buku petunjuk dengan terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia, yang berisi
informasi lengkap yang berhubungan dengan pemasangan, cara kerja, pelumasan,
penyetelan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat pemompaan dan alat-alat kontrol,
beserta daftar alat-alat yang mendetail dengan gambar-gambar dan foto-foto, harus
diberikan bersama dengan tiap-tiap unit atau macam dari unit yang identik.
b. "Pump Characteristic Curve"
Pemborong harus menyediakan untuk tiap-tiap ukuran pompa suatu "characteristic
curves" yang diidentifisir secara tepat dan yang dibuat oleh pembuat pompa (pabrik) yang
menunjukan kapasitas-kapasitas, kepala-kepala (heads), effisiensi, dan daya kuda rem
(brake horse power) pada segala kekuatan pompa (range of the pump).

3.4. Tombol Terapung


Dua tombol yang digerakkan dengan tekanan (pressure operated switches) harus untuk
pemasangan tabung tekanan (pressure vessel mounting) dan harus diberi kawat untuk
menjalankan dan menghentikan pompa seperti ditunjukkan, pada unit pompa terpakai.

3.5 Pompa Tambahan dan Pengujian Sumur


Pemborong setelah pemasangan pompa, pengukur-pengukur, pengontrol-pengontrol dan alat-
alat lain yang perlu untuk menyelenggarakan dengan dihadiri oleh Pemilik proyek atau
wakilnya, hasil spesifik dari pompa dan penetapan "recovery charge and drawdown" dari
sumur tersebut.
Pengujian sepanjang minimum 12 (dua belas) Jam terus menerus harus diadakan dan catatan
perihal kegiatan ini harus dibuat dan diberikan kepada Pemilik proyek dengan menyebutkan
hal-hal berikut dicatat tiap selang 60 menit, antara lain :
a. Waktu pemasangan pompa
b. Permukaan air statis
c. Permukaan air yang dipompa
d. Kapasitas pompa dalam Lpm, Rpm pompa.
e. Kepala penutup (shut off head) , Daya kuda pompa dikembangkan
f. Voltage kawat (line voltage)
g. Arus kawat (line current)

3.6 Laporan Akhir


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 86

Setelah pengujian diselenggarakan dan diterima, Pemborong harus memberikan kepada


Pemilik Proyek segala catatan-catatan (logs), rekords (records) analisa air atas air sumur
setelah pengujian akhir sumur dan perlengkapannya.
Pengajuan mutu air, minimal dilakukan oleh Team Akhli atau PT. Sucofindo untuk sample
awal, tengah waktu dan hasil akhir pekerjaan.

PASAL 4
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

4.1 Umum
- Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
- Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/pabrik.
- Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

4.2 Daftar Material


Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada
waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.

4.3 Penyebutan Merk/Produi Pabrik


- Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu
atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama
untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
- Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat
yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan
suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

No URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS MERK


1. DEEP WEEL Type : Submersible Pump
Cap. : 150 liter/ menit
2. PIPA DISTRIBUSI AIR Galvanized Steel Pipe (GSP), class B
BERSIH Series 150, bs 1387-1967
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 87

Anda mungkin juga menyukai