4
PEKERJAAN MEKANIKAL
A. PEKERJAAN PLUMBING
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan Air Bersih
a) Pengadaan dan pemasangan top reservoir dengan system panel (FRF Whale Panel
System) lengkap steel base frame, outlet dan inlet atau man hole.
b) Instalasi pipa di dalam dan luar bangunan.
c) Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang
diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta
perlengkapannya.
d) Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapan yang meliputi
pemipaan dan top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan distribusi
pada setiap titik pengeluaran.
e) Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet,
wastafel, urinal dan lain-lain.
PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
2.1. Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan
dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2.2. Material
a) Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau
mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b) Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-
tangani berita acara penerimaan barang.
c) Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan /beban Kontraktor.
2.9. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi
ini dari pendurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-peralatan yang hilang atau
rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
2.10. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior dan sebagainya,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
2.11. Izin
a) Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
b) Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) dan
lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk
pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya
Pemborong.
c) Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan untuk ini.
Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
d) Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak
yang ditunjuk untuk ini.
f) Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi
persoalan ini.
PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN AIR BERSIH, KOTOR, DAN BUANGAN
3.1. Peraturan-peraturan/ Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan
Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini
berkenan dengan pasal sebagai berikut :
Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air.
a) Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
b) Pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956
NI-3 1963. PUBB 1969.
c) Peraturan Beton Indonesia, tentang penggunanan tenaga kerja harian, mingguan,
bulanan, dan borongan. pemborong dianggap telah mengerti dan mengetahui akan isi
dan maksud dari Peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
d) Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing 2000 (SNI).
e) SNI
3.2. Material/ Bahan-bahan yang dipakai
a) Pipa-pipa jaringan air bersih menggunakan Galvanized Steel Pipe
BS 1387/1967 class medium
b) Pipa air kotor, air buanganan pipa vent, yaitu dipakai pipa PVC, berkatagori class AW
(10 kg/cm²) JIS K 6742.
Tebal dinding pipa PVC tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 8
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perencana dan Pengawas /
MK untuk diminta persetujuannya.
e) Setelah Bidang Ruangan Dalam menjadi Tidak Rata (Roughing In) selesai dipasang
dan sebelum memasang fixture-fixture, seluruh sistem distribusi air bersih dan air
kotor harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (working pressure) dengan tekanan 12 kg/cm 2 atau 12 atm untuk seluruh
sistem distribusi air bersih sedangkan untuk seluruh sistem distribusi air kotor dengan
tekanan 8 kg/cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 12
(dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan tekanan
tersebut tidak berubah.
f) Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan Pengglontoran air pada seluruh sistem
distribusi air bersih dan air kotor atau dengan disebut dengan sistem Blashing.
3.3.3. Kerusakan dan Kegagalan Uji
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Pemborong harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas.
3.3.4. Desinfeksi
a) Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa,
dengan cara / metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar
50 ppm (Parts per Million).
c) Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih,
sehingga kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
d) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam.
3.4. Sistem Pemipaan
3.4.1. Sistem Penyambungan Pipa
a) Pipa Air Bersih :
- Digunakan sambungan/fitting Pipa φ 40 mm" ke bawah malleable iron ANSI B.
16.3 class 150 lb, Screwed end Pipa φ 50 mm" ke atas , wrought steel weld fitting
ANSI B 16.9 SCH 40.
- Flange: Dia. 40 mm kebawah galvanized malleable cast iron RF class 150 lb,
scewed, Dia. 50 mm keatas, Forged steel RF class 150 lb, welding joint
menggunakan sambungan flanged untuk pipa φ 2 1/2" ke atas dari bahan yang
sesuai dengan jenis bahan pipanya.
- Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dahulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 10
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.
b) Pipa Air Kotor dan Ventilasi :
- Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee & Junction PVC injection
moulded sanitary fitting large radius, solvent cement joint type dan lain-lain dari
bahan yang sama.
- Pipa-pipa yang sudah terpasang, pada ujungnya yang terbuka agar bertutup dan
rapat untuk menghindari kotoran masuk.
3.4.2. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya :
a) Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh
(rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
b) Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu
pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan
fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen,
misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk
melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
c) Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.
3.4.3. Penggantung / Penumpu Pipa
a) Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran.
b) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak
antara tidak lebih dari 2,5 m.
c) Semua pipa yang melewati daerah dilokasi bangunan, dipergunakan flexible joint
untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan.
d) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan
dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset.
e) Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak
lebih dari 3 m.
3.5 Sistem Valve - valve
3.5.1. Sistem Sambungan:
a) Water valve sampai dengan φ 2" adalah jenis "screwed bronze body dengan external
spendle ".
b) Water valve φ 21/2" - φ 3" adalah jenis "bronze flanged body dengan internal screwed
spendle ".
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 11
c) Water valve lebih besar φ 3" adalah jenis "flanged steel body dengan external spendle
yoke ".
d) Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk
e) Pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan kerja 150 psi dan untuk pekerjaan air
bersih fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 300 psi, bahan
cast iron.
3.5.2. Check Valve
a) Digunakan material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk,
screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
b) Digunakan swing silent type dengan stainless steel disk.
c) Tekanan kerja Valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum 225 psi.
3.5.3. S t r a i n e r :
a) Digunakan tipe bronze body screwed cap, stainless steel mesh screwed end untuk
strainer sampai dengan diameter 50 mm.
b) Digunakan tipe Y pattern, stainless steel perforated screen, bolted bonnet, flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
3.5.4. Flexible Connection
Digunakan flexible connection model doublesphere dengan material Neoprene Rubber
yang dapat menahan tekanan sampai 14 kg/cm 2.
3.5.5. Air Release Valve
Air Release Valve yang digunakan adalah jenis peralatan untuk mengeluarkan kandungan
udara pada jalur pemipaan secara automatic. Besarnya diameter yang digunakan adalah
40 mm, material body dan cover dari Cast Iron (besi tuang) yang memenuhi standard
ASTM A 126, class B. Material floating dari bahan stainless steel, tekanan kerja peralatan
yang digunakan mencapai 150 psi (± 10 kg/cm 2) pada temperatur air sampai dengan
80oC.
3.5.6. Meter Air
Meter air yang akan digunakan harus mudah dibaca, mempunyai ketelitian yang tinggi,
mampu mengukur pada jumlah kapasitas yang besar.
Tipe yang digunakan :
- Untuk diameter pipa ½" (15 mm) sampai dengan 1½" (40 mm) digunakan tipe fan-
wheel dry-dial water meter.
- Connection/sambungan digunakan sistem ulir/draat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB IV
HOTEL & CONVENTION CENTER SUTAN RAJA PEKERJAAN MEKANIKAL
SOREANG, BANDUNG Halaman IV - 12
- Untuk diameter lebih besar dari 1½" (40 mm) atau dari diameter 2" (50 mm)
sampai dengan 8" (200 mm) digunakan tipe horizontal Helix Detachable Magnet-drive
Water Meter atau tipe lainnya yang setara dan disetujui oleh Konsultan Perencana
dan Pemilik proyek.
- Water meter dari jenis anti-magnet mechanism dengan tekanan kerja sampai
dengan 10 kg/cm2, temperature air ≤ 50oC, sistem penyambungan (connection pipa)
menggunakan sistem flange.
3.5.8. Pressure Gauge
Type : Bourdon-Tube Pressure Gauge
Size of Dial : 100 mm
Satuan ukuran : psi dan kg/cm 2
Skala ukuran : 0 s/d 25 kg/cm2, 0 s/d 350 psi
Connection nominal diameter : ½ inch
3.6.1. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipaφ 4" ke bawah
dan 80-100 cm untuk pipa φ 5" keatas. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata
sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air bersih
dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama.
3.6.2. Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing. Setelah bersih diurug
dengan pasir urug setebal ± 5 cm kemudian pipa dipasang dalam lubang galian dan
diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian yang
bebas dari puing-puing.
3.6.3. Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah
pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak supaya disesuaikan
gambar rencana.
a) Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat dilihat
gambar rencana.
b) Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih
dahulu dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari
bahan karung goni.
3.7 Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) atau coating
untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda
dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK. Untuk pipa-
pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/ cat pada setiap jarak ± 4 m
pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru
- Untuk jaringan pipa air kotor dipakai warna coklat
- Untuk jaringan pipa air buangan dipakai warna hijau
- Untuk jaringan pipa hydrant dan Sprinkler warna merah
PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
4.1. Pekerjaan Air Bersih
4.1.1. Top Reservoir
Kapasitas : Sesuai gambar Perencanaan
Material : FRF Whale Panel System dilengkapi dengan steel base frame UNP-
120 standard ISO-9001
a) Booster Pump harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi
laju aliran pada setiap saat secara otomatis.
b) Setiap booster pump harus mempunyai paling sedikit 2 pompa, sedangkan laju aliran
masing-masing pompa dalam booster pump berdasarkan standard pabrik perakit
booster pump.
c) Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sebagai berikut :
- Centrifugal pump lengkap dengan motornya
- Inlet and outlet valves , Pressure Tank membranee pre-charge type
- Check valve against water hammer
- Inlet strainer , Power and control panel
- Flexible Conections , Base frame terbuat dari Cast Iron / Steel
- Pressure Switch , Pressure Gauge
4.1.3. Pengaturan pompa Pada System Pressure Control
a) Pompa pertama Start,apabila tekanan air pada jaringan pemakai turun sampai
ambang batas L pada pressure switch ( PS1 ).
b) Pompa kedua Start,apabila tekananair pada jaringan pemakai turun sampai ambang
batas L pada pressure switch ( PS2 ) dan seterusnya.
c) Pompa pertama dan kedua dst Stop,apabila tekanan air pada jaringan pemakai naik
sampai ambang batas H di PS1,PS2 dst.
d) Pompa pada posisi ON tiba-tiba bias Off,apabila muka air ditangki turun sampai batas
LL dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas L.
4.1.4. Pengaturan Pompa Pada System Flow Monitor Control :
a) Pompa pertama Start apabila tekanan air pada jaringan pemakai turun sampai
ambang batas L di pressure switch ( PS1).
b) Pompa kedua Start dan pompa pertama Stop, apabila laju aliran pada jaringan
pemakai naik sampai ambang batas H1 pada flow monitor.
c) Pompa pertama Stop apabila laju aliran air pada jaringan turun diambang batas H1
pada flow monitor dan tekanan air naik sampai ambang batas H pada PS1.
d) Semua pompa yang sedang ON dapat dengan tiba-tiba Off dan alarm ON, apabila
muka air dalam tangki hidap turun sampai ambang batas LL sampai air diisi kembali
mencapai ambang batas L.
4.1.5 Pompa Delivery/Pemindah.
a) Pompa pemindah dimaksudkan untuk memindahkan Air dari Tanki Bawah ke tanki
Atas.
b) Pompa pemindah terdiri dari dua buah pompa yang berkerja bergantian.
c) Pompa pemindah terdiri dari peralatan sebagai berikut:
- 2 (buah) Pompa beriktut Motor
- Panel pompa dan pengkabelan
- Pipa hisap lengkap dengan isolating Valve , Y- STRAINER, flexible Joint, Foot
Valve ( Sesuai gambar Plambing)
- Pipa tekan lengkap dengan isolating valve, non water hammer , non return valve,
Flexible Joint, Pressure gauge dsb.
- Panel pompa lengkap dengan pengkabelan, level switch H-L dengan electrode ,
level switch secara manual switch di panel maupun remote.
4.1.6. Pengaturan Pompa pemindah.
a) Satu pompa bekerja dan yang lain sebagai cadangan, pergantian pompa bekerja
dapat dilakukan dengan memutar selector switch.
b) Apabila muka air Tanki turun sampai sebatas L level , maka pompa akan posisi ON
sampai muka air naik sebatas level H.
c) Pompa tidak bisa bekerja apabila muka air tanki bawah berada diambang batas level
LL dan akan bekerja lagi apabila terisi kembali sampai batas L.
4.1.7. Pompa Delivery / Transfer
ITEM SPESIFIKASI TEKNIS
Type pompa : Centrifugal Pump
Kapasitas : Sesuai gambar
perencanaan
Head pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Putaran pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Daya pompa : Sesuai gambar
perencanaan
Karakteristik listrik : Sesuai gambar
perencanaan
Jumlah : Sesuai gambar
perencanaan
Lokasi : Di ruang pompa
PASAL 5
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA
5.1. Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.
5.2. Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus
memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan
kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan
pertama oleh direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.
Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka
Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti
dengan biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu
telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk
kedua kalinya.
5.3. Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnyadan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut di atas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan
secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang
dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada
Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen
Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara
tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.
PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
6.1. Umum
a) Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
b) Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru.
Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin
bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/ agen/pabrik.
c) Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa
biaya extra.
6.2. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut
dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-
komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.
6.3. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
a) Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu
terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
b) Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu
alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian
merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
6.4. Daftar Material
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi Lingkup tugas dan pelaksanaan kerja dilapangan pada
paket pekerjaan Hydrant, adalah :
1.1 Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem Fire Hydrant yang meliputi
pemasangan pompa-pompa dan panel pompa beserta pemipaannya.
1.2 Pengadaan dan pemasangan peralatan dari sistem dan instalasi/pemipaan, riser, vertikal
dan horizontal pipe dari seluruh pemipaan Hydrant maupun pemipaan Sprinkler.
1.3 Pengadaan dan pemasangan fixtures kebakaran seperti Fire Hydrant Box (HB), Hydrant
Pillar (HP), Seamese Connection (SC).
1.4 Melakukan finishing ceiling ruang-ruang kerja dan pemasangan kembali sampai rapi akibat
dari adanya pemasangan instalasi/pemipaan Hydrant.
1.5 Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem Fire Hydrant hingga
berfungsi dengan baik serta memenuhi persyaratan untuk bangunan tinggi.
1.6 Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
persetujuan bahwa Instalasi sistem Fire Hydrant dapat dinyatakan baik dan layak pakai
dari instansi PMK atau Pemda Setempat
1.7 Membuat Standard Operation and Prosedure (SOP) dari pekerjaan Hydrant tersebut.
1.8 Testing dan Commisioning
1.9 Mengadakan testing dan commisioning semua sistem pekerjaan yang terpasang agar
memperoleh sistem yang baik sesuai dengan syarat undang-undang dan peraturan-
peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
2.1 Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan
dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2.2. Material
a) Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas atau
mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b) Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-
tangani berita acara penerimaan barang.
c) Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan /beban Kontraktor.
2.3. Gambar-gambar dan Spesifikasi
a) Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan satu
kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan.
b) Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi
ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor harus tetap
melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
2.4 Gambar-gambar Perencanaan
a) Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan plumbing dalam Dokumen
Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar FH.
b) Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran diameter pipa maupun
pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau
gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Di dalam gambar-gambar
perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting,
katup-katup dan fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifikasi harus disesuaikan
dan dipasang oleh Kontraktor, apabila diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
2.5 Gambar-gambar Kerja
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site),
termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama
pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan
pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau
penambahan pada instalasi tersebut, gambar kerja harus dibuatkan pemborong sejumlah
1(satu) set kalkir 3(tiga) set blue print.
2.6. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk
disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan ( As Built Drawing)
yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari
seluruh instalasi diatas/ digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus
memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia
tahun 2000. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set kalkir 3 (tiga) set blue print.
2.7 Contoh-contoh Barang
a) Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b) Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/ Kontraktor.
c) Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai
oleh MK, maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar
lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada dilapangan (site).
2.8 Tenaga Pelaksanaan
a) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi.
b) Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang
membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.
2.9 Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi
ini dari pendurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan-peralatan yang hilang atau
rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
2.10 Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior dan sebagainya,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
2.11 Izin
a) Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
b) Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) dan
lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk
pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya
Pemborong.
c) Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan untuk ini.
Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
d) Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib
yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak
yang ditunjuk untuk ini.
2.12 Korelasi Pekerjaan
a) Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar
pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya.
b) Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh Pemborong.
Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan
peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya.
c) Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan oleh pihak
lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambar- gambar yang diperlukan
kepada pihak lain yang mengerjakannya.
d) Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa hydrant dan pipa sprinkler
yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain,
Pemborong harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-
gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
e) Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi
persoalan ini.
2.13 Sub Kontraktor
a) Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang
ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain
maka Pemborong dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor
lain setelah mendapatkan persetujuan MK.
b) Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaan-nya, baik
yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan.
c) Pemberi Tugas dan MK tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Kontraktor karena
tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor.
2.14 Pengawas Lapangan
a) Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang
cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi
pada proyek ini.
b) Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan
hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk dimintakan persetujuannya.
c) Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak yang
berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka
Pemborong harus menggantinya dengan orang lain.
2.15 Laporan Instalasi
a) Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan
dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan
persetujuan tertulis pemasangannya.
b) Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari semua contoh
bahan yang diajukan.
c) Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.
PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN FIRE FIGHTING
3.1. Standar dan Peraturan-Peraturan / Persyaratan
Untuk material/peralatan serta pengerjaan instalasi system plambing dan sub-sistem yang
menjadi lingkup pekerjaan dalam bab ini, harus memenuhi dan mengikuti beberapa
referensi, standar material dan pengerjaannya, begitu pula Peraturan Daerah terkait
namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di bawah ini :
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-1745-2000 perihal Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pada Bangunan Gedung
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0000-2001 tentang Instalasi Pompa Yang
Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran.
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing-2000.
- Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 atau Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL-2000) khusus untuk pekerjaan listrik dalam sub-pekerjaan system
plambing ini.
- Beberapa standar internasional/negara lain yang tidak bertentangan dengan SNI
terkait seperti : NFPA, National Plumbing Codes, dll.
- Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
- Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956
NI-3 1963. PUBB 1969.
- Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955, PBI-NI-2/1971.
- Peraturan Perburuhan Indonesia tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
- Perda DKI-Jakarta Raya No. 3 tahun 1975 tentang Tata Cara Penanggulangan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung, sebagai tambahan referensi.
- SK. Menteri Negara PU No. 28 tahun 2000.
3.3. Pengujian
3.3.1. Pengujian Sistem Pembuangan
a) Seluruh sistem pemipaan n air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent”
tertinggi.
b) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut Apabila
Pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Pemborong
harus melakukannya tambahan biaya dan menjadi tanggungan Pemborong.
3.3.2. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi
a) Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air
bersih, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap
peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik dan panel kontrol, pressure tank, dll).
Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain :
- Debit aliran air , Putaran pompa
- Tekanan pompa , Arus kerja motor
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/ MK untuk diminta
persetujuannya.
b) Bersama-sama Perencana dan Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana,
Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan
utama dengan sistem yang telah difungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi :
- Kapasitas pompa , Arus Kerja Motor
- Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perencana dan Pengawas /
MK untuk dimintakan persetujuannya.
3.3.3. Kerusakan dan Kegagalan Uji
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Pemborong harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas.
e) Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih dahulu
dengan bahan Aspal kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari bahan karung
goni.
3.4.6. Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) atau coating
untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda
dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK. Untuk pipa-pipa
dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/ cat pada setiap jarak ± 4 m pada
pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Sebagai
patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
- Untuk jaringan pipa hydrant warna merah
- Untuk tanda arah aliran pipa dipakai warna putih.
PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
4.1. Pekerjaan Fire Fighting
4.2. Fire Fighting System Pump
Pompa fire fighting merupakan unit yang terdiri dari pompa pembantu, pompa utama
penggerak electric dengan standard minimum NFPA
4.2 Jockey Pump:
PASAL 5
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA
5.1 Masa Jaminan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 37
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi masa
jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut.
5.2 Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya
pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.
Pekerjaan perbaikan ini harus dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari
direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan ini.
Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka
Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan
biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah
diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan dapat diserakan untuk kedua
kalinya.
5.3 Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada
waktu seperti tersebut di atas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara
tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam
waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika
pekerjaan telah memenuhi syarat maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan
tersebut untuk pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
6.1. Umum
a) Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
b) Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/pabrik.
c) Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.
Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada
waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.
6 Hydrant Box
- Box Plat tebal min 2 mm, dicat warna merah
- Selang Panjang 30 m dilengkapi dengan Hose Rack
serta dilengkapi dengan sistem coupling.
Set spray diameter 1½ “
- Nozzle Spray Diameter 2½ “
- Landing Valve
PASAL 1
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
1.3 Pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 40
1.3.1. Yang dimaksudkan dengan Pemborong dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah
terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi peralatan
utama air conditioning ini sampai selesai.
1.3.2. Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan peraturan-peraturan,
persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit-unit air
conditioning, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk-petunjuk
tertulis yang telah dikeluarkan.
1.3.3. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi/ MK/ Perencana atau pihak yang ditunjuk
bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau
hal-hal lainnya ada yang kurang jelas.
1.3.4. Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak
Pemborong lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat
mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka
Pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.
segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka
pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum Sub Paket Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Ventilasi Mekanis ini meliputi
pengadaan, pemasangan, testing, adjusting dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan
tersebut dibawah ini.
3. Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC Split Duct, Wall Mounted, Fan Coil Unit (FCU)
lengkap dengan filter, fan, cooling coil, casing box dan perlengkapan standard pabrik.
4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan ac lengkap dengan isolasi, peralatan
pemipaan (valve-valve, strainer, balancing valve, dan lain-lain) dan
penyangga/penggangung pipa.
6. Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC split, dengan kapasitas, jumlah dan tipe indoor
unit sesuai dengan skedul peralatan lengkap dengan control panel dan peralatan-
peralatan standard pabrik.
7. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan refrigerant, function unit, isolasi pipa,
clamb dan peralatan bantu lainnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 42
8. Pengadaan dan pemasangan sistem cerobong udara berikut isolasi luar dan dalam,
damper-damper, diffuser/grille, penggantung serta kelengkapan lainnya.
9. Pengadaan dan pemasangan Fresh Intake Air Fan, Toilet Exhaust dan unit-unit fan,
berikut sistem ductingnya dan kelengkapan lainnya dengan kapasitas, tipe dan jumlah
sesuai dengan skedul peralatan.
10. Pengadaan dan pemasangan PP-AC, PP Fan dan penarikan kabel dari panel listrik ke
masing-masing PP-AC dan dari PP-AC ke tiap-tiap unit.
11. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan drain lengkap dengan isolasi.
13. Melaksanakan testing, adjusting, balancing dan commissioning terhadap seluruh peralatan
dan sistem Air Conditioning, termasuk melaksanakan pengukuran-pengukuran dan
membuat laporan.
PASAL 3
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Motor penggerak blower mempunyai RPM 1.450. Tanggung jawab kontraktor untuk
mengadakan seleksi besar motor dan diameter pulley untuk menghasilkan CFM yang
direncanakan. Dalam keadaan bekerja fan tidak boleh lebih menimbulkan suara yang
berlebihan melebihi NC.40.
Pulley harus dari jenis adjustable atau sesuai kebutuhan.
4) Kapasitas
Kapasitas air handling unit harus sesuai dengan yang tercantum dalam equipment
schedule dan dipilih dengan max. face velocity 550 FPM.
5) Pemasangan
- Setiap air handling unit harus didudukkan diatas peredam getaran hingga
mencegah rambatan getaran mesin ke struktur bangunan.
- Pipa kondensasi unit AC harus disalurkan ke pipa khusus untuk kondensasi
dilengkapi dengan U-trap, dan mempunyai kemiringan yang cukup
- Sambungan pipa ke air handling unit harus menggunakan flange atau union, sehingga
memudahkan pembongkaran pipa, bila diperlukan. Dan setiap air handling unit harus
dilengkapi dengan gate valve, balancing valve, serta tap untuk service, dan three atau
two-way valve untuk mengatur jumlah aliran air yang melalui cooling coil secara
otomatis.
6) Filter
Filter harus menjamin kebersihan udara balik dan udara balik dan udara segar dari debu
dan kotoran-kotoran. Filter harus dapat dan mudah dilepas dan dipasang. Untuk jenis filter
yang digunakan lihat pada poin 7.
Media dilapis (coated) dengan bahan "filter adhesive" yang khusus digunakan untuk
permanent alluminium filter.
- FIlter adhesive harus bisa menambah kemampuan arrestance dan dust holding
capacity, tidak berwarna (colorless), odorless dan bahan dasarnya petroleum.
- Pembersihan filter harus digunakan pembersih yang tidak boleh bereaksi dengan
alluminium, dilakukan sesudah filter mencapai final resistance-nya.
- Memenuhi persyaratan pengujian standard UL Standard 900 & U.L. Class 2
- Toleransi dimensi adalah ± 1/16" untuk ukuran sebenarnya terhadap ukuran nominal.
3.5 Pemasangan
Setiap unit FCU System harus mempunyai peredam getaran sehingga dapat mencegah
terjadinya rambatan vibrasi ke struktur bangunan.
Pada waktu dikirim ke site, seluruh unit FCU System harus dalam keadaan utuh sesuai
dengan standard pabrik, tidak boleh diurai karena alasan untuk kemudahan dalam
pengangkutan.
Adalah menjadi tanggung jawab Pelaksana/Kontraktor Pekerjaan ini untuk mengajukan
metoda pengangkutan FCU System dari gudang ke Site sampai ke Gedung.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh Pelaksana/Kontraktor dan merupakan bagian
dari pekerjaannya, adalah :
- Air kondensasi unit FCU System harus disalurkan ke pipa khusus, untuk
kondensasi dilengkapi dengan U-Trap dan di-Isolasi serta mempunyai kemiringan
yang cukup.
- Hubungan ducting ke setiap FCU System harus menggunakan flexible-duct yang
dibuat dari bahan kanvas dan dibuat rapat udara (insulated air tight).
- Sambungan pemipaan ke FCU Unit harus menggunakan flange atau union, sehingga
memudahkan pembongkaran pipa bila diperlukan.
- Dan setiap FCU Unit harus dilengkapi dengan gate valve, balancing valve, serta tap
untuk service dan three atau two-way valve untuk mengatur jumlah aliran air yang
melalui cooling coil secara otomatis.
Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang
tersembunyi atau tidak mengganggu.
2. Bahan
Untuk pembuangan air (drain) dipergunakan pipa PVC.
3. Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 2
meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi
harus dari bahan fibre glass, polyurethene atau styrofoam type D.I. atau yang sejenis dari
bahan tahan api (fire resistant) setebal 1". Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan
warna yang disetujui oleh Direksi/ MK/ Perencana.
4. Penembusan Dinding
Bilamana menembus dinding, lantai dan lain-lain, pipa ini harus diberi lapisan getaran dan
dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.
PASAL 4
PEKERJAAN SISTEM CEROBONG UDARA (DUCTING)
4.2 Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : THE GUIDE dari
ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.
4.3 Umum
4.3.1 Gambar-gambar dan sfesifikasi hanya menunjukkan panjang tiap ukuran cerobong, peralatan
dalam ducting dan susunan jalur sistem cerobong udara. Bila ada penyimpangan dari gambar
kontrak yang dirasa perlu oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta alasannya
diserahkan secara tertulis pada Direksi/MK/Perencana untuk persetujuannya.
4.3.2 Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh Pemborong tanpa
tambahan biaya kecuali bila hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 46
4.3.3 Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang disetujui.
4.4 Material
4.4.1 Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah : Galvanized Steel Gauge atau Baja Lapis
Seng. Semua pelaksanaan haruslah sesuai dengan persyaratan detail dan spesifikasi yang
diberikan. Selain dari itu harus pula sesuai dengan persyaratan Standard dari SMACNA dan
pabriknya.
4.4.2 Ketebalan lapisan seng (coating) pada Galvanized Steel Sheet adalah minimum
sebagai berikut :
Bjls QZ/SWT
100 2,50
80 2,00
60 1,50
4.4.3 Sesuai dengan pengumuman mengenai Peraturan Standarisasi bagi hasil produksi Baja Lapis
Seng dengan SII No. 137-80 dan hubungan dengan SK. Menteri Perdagangan dan Koperasi
No. 356/Kp/IX/80, tanggal 8 Desember 1980, tidak diperkenankan memakai istilah BWG
dan/atau USG.
Sebagai penjelasan dengan ini diberitahukan bahwa Bahan Pelat Seng untuk sistem cerobong
udara ducting instalasi Air Conditioning, diperguna-kan ekivalensi :
- Bjls 60 sebagai pengganti istilah BWG 26
- Bjls 80 sebagai pengganti istilah BWG 22
- Bjls 100 sebagai pengganti istilah BWG 20
- Bjls 120 sebagai pengganti istilah BWG 18
Dengan demikian dalam spesifikasi teknis untuk notasi BWG supaya dibaca Bjls dengan
nomor sesuai seperti diatas.
4.5. Konstruksi
4.5.1 Konstruksi pesyaratan pelaksanaan instalasi cerobong udara :
- Sistem instalasi ini memakai Ductwork kecepatan rendah. Semua instalasi duct harus
dapat menahan kecepatan sampai 2.000 ft per menit dan tekanan statis sampai 2,5 inchi
air.
- Pemborong harus menguji instalasi ducting terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.
- Semua sambungan-sambungan yang terjadi harus serapat mungkin (air tight) kalau
perlu diberi penyekat (seal).
- Perubahan ukuran duct harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi/MK/Perencana.
4.5.2 Ducting system yang tidak tertutup oleh dinding ataupun langit-langit (diluar bangunan, di
dalam coridor di ruangan yang tanpa langit-langit), harus dibuat dari alluminium sheet diberi
penguatan (bracing) yang baik dan ditumpu/ digantung pada konstruksi bangunan secara
kokoh. Tebal duct adalah sebagai berikut (untuk seng Bjls) :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 47
Semua cerobong udara utama, udara keluar maupun masuk mesin atau fan atau AHU diberi
lapisan isolasi dalam. Isolasi-isolasi dalam ini berupa lapisan fibre glass setebal 2,5 cm (1")
yang kepadatan minimumnya satu pound per kubik feet dengan harga koefisien perpindahan
panas konduksi maximum 0,23 pada suhu rata-rata 75° F sesuai dengan pesyaratan ASTM-C
166 dan tahan api (fire resistance).
Duct ini hendaknya dilapisi dengan kain dan ditutup dengan kawat kasa halus. Isolasi dalam
juga dapat dari bahan styrophor yang tidak mudah terbakar dan tidak menghasilkan gas
beracun bila terbakar, dengan tabel 1" (self extinguishing). Pemborong diwajibkan untuk
memperbesar ukuran cerobong-cerobong tersebut.
4.13 Lain-lain
4.13.1 Kontraktor harus membuat lubang-lubang berpintu (access doors/opening) untuk pemeriksaan
dan pemeliharaan katup-katup, alat-alat pengatur, filters, fire dampers dan untuk pengukuran-
pengukuran kecepatan atau tekanan, pada bagian-bagian penting dari sistem duct. Pintu dari
lubang-lubang tersebut harus dibuat dari sheet metal dengan tebal tidak kurang dari 20 US
Gauge dan terus dapat menutup dengan rapat dengan diberi perapat (gasket) dari karet.
4.13.2 Walaupun gambar-gambar rencana duct harus diikuti setepat-tepatnya arah (run) dan ukuran-
ukuran duct hanya boleh dirubah dengan persetujuan Arsitek agar tinggi langit-langit tidak
berubah/terganggu. Pemborong diharuskan koordinasi dengan pihak lain untuk hal ini.
4.13.3 Pemborong diharuskan memberikan contoh bahan yang akan digunakan dalam proyek ini yang
diserahkan pada Direksi/ MK/ Perencana untuk persetujuannya dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan. Contoh harus disertai lengkap dengan merk dan
spesifikasi bahan (tebal, berat dan lapisan).
4.13.4 Semua peralata ataupun peralatan Bantu dalam prinsipnya pemasangannya harus mudah
untuk bisa diamati, disservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termauk juga accessories
pipa dan duct seperti valve, trap,damper filter dan venting dll.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari
peralatan dan accessories tsb, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai, disamping itu
kontraktor harus mrngusulkan kepada MK/pengawas (bila belum ditunjukan dalam gambar)
pintu-pintu service (acces panel) untuk setiap peralatan dan accessories yang berada dalam
shaft atau ceiling yang memerlukannya, berserta ukuran dan lokasi yang tepat.
PASAL 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 52
5.2 Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standard dari : THE GUIDE dari
ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90 A.
5.3 Umum
5.3.1 Gambar-gambar dan spesifikasi hanya menunjukkan dimensi, peralatan dan susunan/lokasi
dari diffuser, grille atau register yang harus dipasang. Bila ada penyimpangan yang dirasa
perlu oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta alasannya harus diserahkan secara
tertulis pada Direski dan Konsultan diserahkan secara tertulis pada Direksi/ MK/ Perencana
untuk persetujuannya.
5.3.2 Penyimpangan yang telah disetujui dilaksanakan pekerjaannya oleh Pemborong tanpa
tambahan biaya kecuali hal tersebut menyebabkan perubahan design atau kebutuhan.
5.3.3 Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang disetujui Direksi/ MK/
Perencana sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi dilaksanakan.
5.4 Material
Bahan diffuser, grille dan register yang dapat diterima adalah dari "alluminium anodized-
profile" dengan ketebalan minimum 18 US Gauge.
5.5 Pemasangan
Pemborong ini harus menyediakan semua duct register boxes, duct adapters grilles, diffuser
dan peralatan-peralatan tambahan lainnya, sehingga instalasi lengkap terpasang dan dapat
bekerja dengan baik. Seluruh unit diffuser, grille dan register harus mempunyai Noise level
criteria tidak lebih dari NC 40.
Selama diffuser dan grille belum dipasang pada waktu instalasi sistem duct sedang dikerjakan
semua "register boxes/plenum" dan ujung-ujung duct yang terbuka harus ditutup sementara
dengan rapat untuk mencegah masuknya kotoran.
Pemasangan diffuser dan grille harus tepat berdasarkan gambar. Seluruh diffuser dan grille
yang dipasang pada dinding tembok dan lain-lain harus mempunyai rangka plesteran (plaster
frame) agar dapat dipasang rata dan tidak retak. Seluruh diffuser dan grille harus dipasang
rapat dan diberi karet penyekat atau gasket.
Seluruh adjustable volume damper yang terpasang harus dapat diatur dan dikunci dari luar.
Semua diffuser harus dari jenis "aspirating" dan memiliki "diffusing cone" minimal 4 (empat)
buah. Diffuser yang dapat diterima adalah buatan lokal. Dibelakang dan bagian dalam semua
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 53
diffuser, grille dan register dicat warna hitam enamel setelah dilapis dengan cat mula (prime
coat).
5.6 Dimensi
5.6.1 Ukuran-ukuran diffuser, grille dan register yang ada hendaknya disesuaikan dengan keadaan.
Ukuran dapat dirubahkan asalkan luas penampang sama atau lebih besar.
5.6.2 Ukuran-ukuran yang dapat dari "register boxes" atau "plenum" harus menunggu ukuran-ukuran
terakhir dari grille yang telah disetujui Arsitek. Penempatan yang tepat/ sesungguhnya dari
diffuser dan grille harus mendapatkan persetujuan Arsitek. Diffuser harus dipasang dengan
"equalizing deflector dan damper" atau “opposite Blade Damper” (OBD).
PASAL 6
PEKERJAAN VENTILASI MEKANIK
6.2 Umum
Berikut ini adalah secara umum mengenai ventilasi dan ventialtor, untuk spesifikasi teknis
yang harus diikuti yang khusus adalah sesuai dengan tertera pada gambar skedul mesin.
- Peralatan ventilasi harus dipasang sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan/
atau yang dipersyaratkan dibawah ini. Seluruh pemasangan ventilasi mekanik harus
memenuhi persyaratan setempat, ordonansi dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemborong harus menyediakan dan memasang kipas angin (fan) sesuai dengan
gambar dan spesifikasi. Semua fan adalah dari jenis axial, propeller, centrifugal atau
ditentukan sesuai spesifikasi dinamis dan diuji oleh pabriknya. Setelah terpasang fan tidak
boleh menimbulkan suara yang berlebihan. Semua fan dipasang karet sekelilingnya
(peredam getaran) sebelum dipasang.
- Seluruh fan harus disetujui penggunaannya oleh Direksi/ MK/ Perencana pekerjaan
pemasangan dapat dilakukan.
6.3.1 Seluruh fan harus mempunyai pilot light dan on/off switch pada lokasi/panel yang tertera dalam
gambar serta dapat dimonitor dan/ atau diremote dari pusat kontrol panel diruang kontrol yang
tersedia.
6.3.2 Fan dengan daya 1 Hp atau lebih kecil dapat berfasa "single phase".
6.3.3 Pada prinsipnya exhaust fan yang dipasang adalah exhaust fan dari type yang umum
digunakan, dimana :
- Kapasitas : sesuai gambar rencana
- Type : sesuai gambar rencana
- Static Pressure : sesuai gambar rencana
- Warna : ditentukan kemudian
Exhaust fan harus memiliki damper yang secara automatik bekerja dengan motor atau dengan
kata lain bila exhaust fan dimatikan (di-off) untuk dampernya harus dapat tertutup dan
sebaliknya.
Cara pemasangan dengan rangka kayu yang dibuat sedemikian rupa, dapat dibuka/ pasang
kembali untuk maintenance.
6.6 Ducting
Seluruh ducting ventilasi mekanik yang dibutuhkan adalah harus sesuai dengan Bab Ducting
(cerobong udara) baik dimensi, bentuk maupun bahannya. Seluruh ducting ventilasi mekanik
tidak perlu diisolasi.
6.7 Pemborong diwajibkan untuk mengajukan terlebih dahulu untuk persetujuan kepada
Konsultan mengenai produk, type dan spesifikasi peralatan yang akan digunakan dalam
proyek ini.
PASAL 7
PEKERJAAN LISTRIK
- Seluruh uji pemeriksaan dan pengujian beserta keterangan resmi yang mungkin
diperlukan dilaksanakan oleh Pelaksana/Kontraktor pekerjaan ini dan seluruh biaya yang
timbul sudah termasuk dalam penawarannya.
7.3. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jerman, USA, atau yang
sejenis kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
Pelaksana pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak-pihak lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh pekerjaan
dalam proyek ini.
7.4. Peralatan, dll
- Masing-masing unit peralatan harus dilengkapi sistem pengaman yang terpisah.
- Untuk setiap phasa pada panel harus diberikan lampu indikator penunjukkan atau
alat-alat ukur.
- Semua panel daya AC menggunakan plate tebal min.imm dan harus diberi lapisan cat
anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukur dan yang lain-lain yang ada harus diberi
nama yang jelas dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukur yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling sesuai dan
dengan ketelitian 2%.
7.5. Sekering (Fuse) Cadangan
Untuk setiap panel harus disediakan sekering cadangan sebanyak yang ada dan disimpan
dalam tempat khusus dan diberi tanda pengenal.
7.6. Penyambungan Kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada
diantaranya ialah :
- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung tembaga yang
sesuai dan dilapisi dengan timah putih.
- Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
- Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC. Kabel-kabel yang
disambung harus color coded atau diberi nama.
7.7. Starter
Kecuali ditentukan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain maka jenis starter yang
dipergunakan adalah :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 57
PASAL 8
PEKERJAAN PENGUJIAN
Pekerjaan pengujian meliputi dan tidak terbatas pada penguraian di bawah ini, sehingga
system dapat berfungsi dengan baik, antara lain :
- Pelaksana/Kontraktor harus melaksanakan semua pengujian, test dan balancing
peralatan instalasi sistem AC dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana/Pemilik proyek serta pihak-pihak lain yang diperlukan kehadirannya.
- Sebelum melaksanakan pengukuran dan TAB (Testing, Adjusting & Balancing),
Pelaksana pekerjaan harus mengajukan metoda, besaran-besaran yang akan diukur dan
alat-alat ukur yang digunakan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan
minta persetujuannya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
- Seluruh biaya pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung oleh Pelaksana/Kontraktor dan
sudah termasuk dalam penawarannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 58
9.1 Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut
oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka
Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.
waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pengadaan dan pemasangan Lift Penumpang , Lift Services lengkap beserta accessories.
1.2 Memperiapkan Approval dokumen yang disetujui yang didalamnya tertuang seluruh spesifikasi
teknis secara detail dan material finished, gambar kerja .
1.3 Mengadakan perbaikan pada instalasi lain apabila pada pemasangan tiap-tiap unit elevator
dan Escalator terjadi kerusakan tanpa penambahan biaya.
1.4 Pengadaan dan pemasangan Automatic Resque Divice (ARD) Lift ,Fire Emergency Return
(FER), Emergency Power Operation (EPO), dengan kapasitas yang sesuai standar pabrik
pembuat dan lengkap dengan accessories.
1.5 Pengadaan dan pemasangan fireman switch lift lengkap beserta accessories-nya.
1.6 Penarikan/ penyediaan daya dari sumber daya yang telah disediakan pada setiap ruang mesin
ke panel masing-masing Elevator dan Escalator.
1.7 Pengadaan dan pemasangan propeller Exhaust wall Fan yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing ruang mesin lift sehingga didapatkan temperatur ruang maximum 38 deg. C .
Khusus untuk ruang panel kontrol , jika temperatur dibutuhkan dibawah 35 deg.C , maka
harus disediakan unit AC yang besarnya sesuai dengan kebutuhan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 62
1.8 Mengadakan pengujian sebelum penyerahan pekerjaan terhadap semua peralatan Elevator antara
lain :
Kecepatan car, alat-alat control automatic, pembukaan dan penutupan pintu car, landing car,
alat-alat pengaman, peralatan pada kondisi darurat dan lain-lain sampai dinyatakan elevator
siap pakai untuk dipakai oleh Pemilik.
1,9 Penyelesaian finishing pintu, dinding pada tombol operation maupun pada indicator penunjuk
dan lain-lain yang ada hubungan pekerjaan elevator.
1.10 Membuat atau melengkapi dudukan buffer lift yang diperlukan termasuk memberikan
tambahan pada kondisi pit yang sudah ada bila diperlukan.
1.11 Pemborong harus mengurus dan memberikan surat izin pemasangan dan izin laik pakai dari
Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
1.12 Pemborong harus mengkoordinasikan dengan pemborong fire fighting dalam hal rekomendasi
dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) untuk fire lift, sehingga fire lift berfungsi sesuai
standard dari DPK yang berlaku.
PASAL 2
PERSYARATAN UMUM
2.1 Waktu Pelaksanaan
Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan
commisioming disesuaikan dengan master skedul secara keseluruhan.
2.2 Material
a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan
bebas dari defective material improver material, poor workmanship dan menjamin
terhadap kualuitas sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih lanjut oleh
Direksi/ MK/ Perencana seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan
menjadi tanggungan/beban Kontraktor.
Kontraktor wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan digunakan dalam pelaksanaan,
jika tidak harus dapat memberikan brosur secara lengkap dan jelas dan tertulis tentang bahan-
bahan dari unit material. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirim ke
kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Kontraktor. Semua bahan-bahan yang akan
dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, bila ternyata terdapat bahan-bahan
yang ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi/kualitas, maka bahan-bahan tersebut harus
sudah tidak berada lagi di site dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah penolakan.
2.5. Tenaga Pelaksana
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang/tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pemborong lain
yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, mekanikal, interior dan sebagainya, sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat
diperkecil/dihilangkan.
2.6. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi dari
pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh
Kontraktor tanpa tambahan biaya.
2.7. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan
Kontraktor menjamin bahwa peralatan akan bekerja dengan memuaskan dalam semua
kondisi. Untuk hal itu bersedia memberikan jaminan tertulis dengan masa jaminan 1 (satu)
tahun setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan. Sebelum
pekerjaan dinyatakan selesai (diserahkan harus diadakan percobaan-percobaan baik dengan
atau tanpa beban dan sekaligus mengadakan pensetan level pemberhentian, sehingga syarat-
syarat leveling clearance yang diinginkan dapat dipenuhi dengan baik.
Pengujian dilakukan sampai pihak Pemberi Tugas menyatakan cukup/memuaskan. Kontraktor
harus menyerahkan 5 (lima) copy (termasuk yang asli) Buku Operation Manual Maintenance,
Repair Shop Manual, Part Catalogue dan Description Equipment Brosure yang sesuai.
Selain yang tersebut diatas (buku dalam bahasa asing) juga harus disediakan 2 set dalam
bentuk bahasa Indonesia secara singkat dan jelas.
Kontraktor harus dapat mengadakan surat-surat keterangan lain yang diperlukan dari Jawatan
Keselamatan Kerja setempat, sehingga diperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk boleh
beroperasinya unit Elevator.
Semua biaya yang perlu untuk pengadaan surat-surat, jaminan, pengujian dan surat-surat
keterangan ditanggung oleh Kontraktor.
2.8. Jaminan Kualitas
a. Jenis yang dipergunakan adalah product Jepang atau Setara yang disetujui.
b. Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh pabrik, dan harus
berpengalaman, memahami dan mampu melaksnakan pekerjaan serta telah memiliki izin
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 64
instalatur lift harus bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin dalam ikut serta
melaksanakan proyek ini.
PASAL 3
PERSYARATAN KHUSUS
PASAL 4
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN ELEVATOR
4.1 Lift Penumpang / Service
4.4 Signals
Car Operation Panel : Sesuai Approved by owner
Transom Panel : Sesuai Approved by owner
Car Door lantai Lobby : Sesuai Approved by owner
Car Door lantai Typical : Sesuai Approved by owner
Transom dan Jam Lt Lobby : Sesuai Approved by owner
Jamb : Sesuai Approved by owner
Landing Sell : Sesuai Approved by owner
PASAL 5
DATA KERETA ELEVATOR.
- Ketinggian langit – langit kereta elevator tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bias dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift
tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
- Terdapat lampu untuk penerangan normal dan penerangan darurat dengan sumberdaya
dari batere type NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic chargernya.
- Jenis lampu adalah type Flouraescent lighting circular milky white acrylic cover .
- Terdapat Exhaust Fan dan exhaust grille yang terletak diats kereta.
- Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
- Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat
setelah kereta lift dating disuatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak
meninggalkan lantai.
- Pada saat lift bergerak , pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari dalam kabin, meskipun
tombol pembuka ditekan.
- Pada saat lift bergerak , motor listrik penggerak pintu harus memberikan torsi yang cukup
kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam kabin.
- Pada sat tidak ada sumber daya listrik, pintu – pintu harus harus dapat dibuka secara
paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.
- Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu system interlock jenis elektro
mechanical, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali dengan kunci khusus
yang disediakan untuk melepas system interlock tersebut.
- Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka dari
kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.
- Sistem interlock harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilepas dari dalam kabin,
pada saat tidak ada sumber daya listrik.
- Pintu lift harus dilengkapi dengan “safety edge” yang terpasang dari ujung atas sampai
ujung bawah panel pintu, apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat
pintu sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali
pada posisi membuka penuh, pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah
melampaui waktu yang ditentukan.
PASAL 6
DATA PERALATAN DI SHAFT.
PASAL 7
SAFETY DEVICE.
7.1 Pengaman terhadap kelebihan penumpang , dimana secara otomatis akan membunyikan
buzzer yang diletakkan di car board.
7.2 Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja , maka panel kontrol
akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila secara manual
posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.
Pembatas yang ada yaitu :
- Level 6 cm dibawah level lantai terbawah, dan
- Level 10 cm di atas level lantai teratas.
7.3 Pengaman terhadap ketegangan rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel kontrol akan
mematikan mesin penggerak.
7.4 Pengaman terhadap kelebihan kecepatan , apabila terjadi kelebihan kecepatan maka :
- Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
- Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari pengibang berat dan
kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang ada disana akan
menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
7.5 Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa : Door safety edge sebanyak 2 buah, akan
bekerja bila tersentuh.
7.6 Pengaman Lift pada saat sumber daya listrik PLN terputus:
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 71
Pada saat sumber daya utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba akan berhenti,
pada saat demikian lampu darurat didalam kereta harus menyala secara otomatis, system
intercom dan bell alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber daya dari battery.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency, semua lift
dapat bekerja kembali secara normal.
Pemindahan rangkian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Genset dilakukan secara otomatis di
panel utama listrik.
Bila sumber utama PLN telah terhubung kembali , maka rangkian kembali berfungsi secara
normal seperti semula.
7.7 Pengaman bila terjadi kebakaran.
Dilantai dasar (main enterance) harus disediakan dan dipasang saklar khusus untuk petugas
– petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam bahasa Indonesia “ SAKLAR
KEBAKARAN”.
Untuk mengoperasikan saklar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus diletakkan
didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless steel hairline finish
dan tutup kaca yang mudah dipecah.
Saklar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “On atau Off”.
Dengan mendudukan salar pada posisi “ON” , maka lift akan bekerja sebagai berikut:
- Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada panggilan atau
permintaan baru terdaftar.
- Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolectif menjadi tidak kolectif.
- Tanpa melihat arah gerak nya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai dasar,
tanpa berhenti di lantai-lantai lainnya.
- Setelah membuka pintu dilantai dasar, lift akan berhenti bekerja.
- Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan dari dalam kereta
dan lift tidak akan melanyani panggilan dari luar kereta/lantai.
PASAL 8
PEMASANGAN
8.1 Mesin Pengangkat Elevator
a. Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang digerakkan dengan tenaga
listrik arus bolak-balik (alternating current AC) Keseluruhan-nya merupakan suatu unit
yang harus didudukan secara kuat pada satu dudukan mesin yang terbuat dari profil baja
dan menumpu balok bangunan (bukan pada alat beton). Dudukan baja tersebut harus
balok bangunan (bukan pada flat beton). Dudukan baja tersebut harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 72
b. Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di daerah tropik dan harus
sesuai dengan standard negara dimana mesin lift dibuat. Terminal Kontrol listrik pada
motor harus beban dari timbulnya loncatan bunga api untuk semua kondisi beban dan
kecepatan.
c. Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3F, 5Hz dengan
memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan getaran struktur bangunan dan
konduit kabel listrik untuk motor harus menggunakan flexible conduit berlapis galvanized.
8.2 Rem
a. Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan arus bolak-balik atau arus
searah.
b. Sistem pemberhentian/rem harus direncanakan untuk dapat bekerja pada kapasitas
diatas kapasitas normalnya dan sangguh memegang dan mem-beritahukan Elevator pada
kondisi yang paling berat/ sukar.
c. Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektrik dengan sirkuit
kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk
memegang kabin elevator pada saat berhenti sehingga pemberhentian Elevator dapat
dilakukan secara halus.
d. Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa menimbulkan suara
keras.
e. Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang diperuntukkan untuk melepas rem
secara manual pada saat darurat.
a. Rel penuntun untuk kabin lift dan counterweight harus terbuat dari Profil baja T dengan
lebar flange, sesuai standard pabrik.
b. Rel penuntun yang dipasang harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan
tekanan yang dapat ditimbulkan karena cukup untuk menahan rel darurat bekerja ataupun
adanya beban yang tidak simetris.
c. Rel penuntun harus dipasang dan diperpanjang sampai dengan ujung teratas dari
overhead shaft dan sampai dasar pit dan diikatkan pada struktur bangunan dengan
bracket yang direkomendasikan oleh pabrik.
d. Pemasangan rel harus dibuat sedemikian sehingga tidak ada goncangan atau
goyangan yang terasa oleh penumpang didalam kabin Elevator selama perjalanan.
e. Panjang bracket dari rel penuntun harus disesuaikan dengan jarak rel sampai dinding
shaft pada gambar rencana akan terlihat perbedaan lebar dari shaft Elevator secara
vertikal dikarenakan tebal dinding beton yang mengecil secara beraturan kearah atas.
8.6 Conterweight
a. Elevator harus diseimbangkan dengan sistem counterweight untuk bekerja secara
ekonomi dan halus.
b. Counterweigh harus terbuat dari balok besi tiang yang dipasang tersusun pada rangka
baja sedemikian sehingga mudah untuk menambah atau mengurangi berat counterweight
tanpa mengganggu kawat penggantungnya.
c. Counterweight tersebut harus mampu memberikan keseimbangan sebesar berat kabin lift
kosong ditambah 40% sampai dengan 45% berat beban maksimum yang diizinkan.
d. Sisi atas dan bawah dari rangka counterweigh harus dilengkapi dengan sepatu penuntun
berbentuk "U" (sliding guide) yang dapat diatur.
8.7 Posisi Car
Kontraktor harus memasang kedudukan car/kereta dengan lintasan tegak lurus dari
keduduka paling bawah sampai kedudukan paling atas.
Pengukuran posisi car tidak hanya dilakukan satu sisi saja melainkan setiap sisi car guna
mendapatkan posisi yang tepat.
Untuk penyetelan kedudukan car pada setiap leve mana level lantai harus lurus tepat
dengan level car penyetelan dilakukan berkali-kali baik dengan beban maupun tidak
menggunakan beban. Batas kelonggaran sistem ini tidak boleh menggunakan lebih dari 6 mm
untuk service Elevator pada beban maksimum dan 3 mm untuk Elevator penumpang pada
beban maksimum.
8.8 Pemasangan Pintu Car
Pemasangan pintu harus dilakukan secara cermat baik posisi tutupan maupun pembukaan.
Pintu car harus dapat terbuka penuh dengan lancar dan dapat tertutup dengan rapat.
Pemasangan rel dudukan pintu harus disesuai-kan dengan level lantai rel harus tetap bersih
dan lurus. Kelonggaran maximum antara daun pintu dan rangka pintu yang menempel pada
dinding tidak boleh lebih dari 5 mm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 74
PASAL 9
TESTING DAN COMMISIONING
Testing dan commisioning harus dilakukan kontraktor sebelum dilakukan penyerahan pertama untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sesuai persya-ratan dan lingkup pekerjaannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 75
Biaya untuk pekerjaan tersebut diatas tanggungan Kontraktor termasuk biaya perijinan dari
DEPNAKER.
Pekerjaan pengujian yang harus dipenuhi minimal adalah sebagai berikut :
9.1 Pengujian terhadap pengamanan sambungan rantai
9.2 Handrail inlet safety device diperlukan untuk mengontrol jalannya handrail dalam balustrade.
9.3 Panel kontrol terhadap bekerjanya peralatan maupun circuit relay-relay automatic circuit
breaker serta terminasi dari sistem pengkabelan.
9.4 Terminasi terhadap instalasi pada motor.
9.5 Pelan-pelan sisi serta segment gigi pelat sisi untuk kelancarannya serta pemberian bahan
pelumas pada beberapa bagian dari segment gigi poros motor dan lain-lain.
9.6 Menjamin hingga berfungsinya peralatan dengan baik dan sempurna.
9.7 Kontraktor dalam hal ini harus memberikan training operation kepada Tes Engineering Pemilik
proyek dan untuk waktu serta kesediaannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik
Proyek/ Perencana/ MK.
PASAL 10
Form yang harus diisi oleh setiap peserta tender elevator berdasarkan product
10.1 Spesifikasi Teknis Umum
Type product :…………………………………………….
Kapasitas :…………………………………………….
Kecepatan :…………………………………………….
Penggerak :…………………………………………….
Operation :…………………………………………….
Jumlah :…………………………………………….
No. Stop Opening :…………………………………………….
Ukuran Shaft :…………………………………………….
Type pintu :…………………………………………….
Lebar pintu :…………………………………………….
Tinggi pintu :…………………………………………….
Material : …………………………………..
Peralatan Pengaman : …………………………………..
Dan lain lain sesuai spesifikasi teknis : …………………………………..
10.3 Spesifikasi teknis tambahan bila ada yang merupakan keunggulan teknologi baru supaya
ditawarkan serta penjelasan detailnya untuk bahan pertimbangan evaluasi.
PASAL 11
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA
syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama
kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.
PASAL 12
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
12.1 Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut
oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka
Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya ekstra.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dan pelaksanaan pembuatan Sumur Dalam/Deep well pada proyek ini,
adalah meliputi :
Kapasitas Pompa = 220 liter/menit.
Head Pompa = 100 meter
Type Pompa = Submersible Pump.
a. Pengetesan dan pembuatan sumur dalam (deep well) sebanyak 1 titik
pengeboran dengan data seperti pada gambar.
b. Pekerjaan Geo Listrik sebelum menentukan titik-titik pengeboran yang
dilakukan minimal pada 4 (empat) titik di areal / site proyek (exploring air).
c. Pengadaan dan pemasangan pompa pendam (submersible pump) lengkap
dengan pengkabelan dan accessories.
d. Pengadaan dan pemasangan Panel kontrol pompa lengkap dengan
komponen proteksinya.
e. Pemeriksaan dan pengetesan kwalitas air sumur ke laboratorium untuk
mendapatkan yang distandarkan oleh instansi terkait (PDAM).
f. Pekerjaan Pengeboran Sumur dalam / Deep well minimal sedalam 200
meter dari muka tanah, lengkap dengan pemipaan (casing), pipa isap (discharge), pipa
ventilasi (air line), strainer/screen dan accessories lainnya.
g. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi pemipaan dari Deep well ke bak
reservoir, lengkap valve, check valve dan accessoriesnya.
h. Proses perijinan pengeboran Sumur dalam / Deep well dari instansi terkait
(PDAM atau Kantor PPLH) sehubungan dengan adanya pekerjaan tersebut serta biayanya
telah dimasukkan dalam penawaran Kontraktor.
i. Testing and Commissioning yang dilakukan terhadap hasil pengujian
pengeboran sumber air, baik terhadap kualitas dan kuantitas air maupun bekerjanya
pompa (submersible deep well pump) secara optimal.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 79
PASAL 2
PERSYARATAN TEKNIS SUMUR DALAM / DEEP WELL
2.1 Instalasi Pembuatan Sumur Dalam
2.1.1 Penjelasan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan, angkutan, alat-
alat, supply, peralatan besar dan alat-alat lain (appurtenances) yang perlu untuk pencarian
(exploring) air, untuk pembangunan Sumur dalam dan untuk pengujian yang memuaskan
serta lengkap dari suatu sumur air.
Lokasi sumur terletak di lapangan/pekarangan proyek dan harus disetujui
oleh Pemilik proyek atau wakilnya / Perencana serta Pengawas lapangan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB VI
LARAS ASRI RESORT & SPA PEKERJAAN MEKANIKAL
PT ARMADA INVESTAMA Halaman IV - 80
Pipa-pipa sumur harus berakhir pada suatu kotak beton (concrete box) tahan air yang sejajar
dengan tanah untuk pemasangan dan pemeliharaan suatu pompa sumur tingkatan yang
terendam (multistage submersible deep well pump). Pipa dan saringan sumur, harus dipasang
di lubang pengeboran dengan memakai "cincin-cincin pemusat" (centering rings) untuk
menjamin adanya ruangan bulat yang sama sekeliling saringan sumur tersebut.
2.4. Lapisan Kerikil Sumur
Pemberian suatu lapisan kerikil yang sama tebalnya pada sekeliling sumur. Kerikil untuk
lapisan harus diukur sehingga sesuai dengan ukuran terkecil (grain size) dari bahan di dalam
"aquifer-aquifer", kurang lebih sekecil diameter 3 mm - 6 mm.
Persediaan cadangan kerikil sebanyak 25 %, jika keadaan di bawah permukaan
memungkinkan, harus melewati ujung saringan dan ditutup dengan lapisan penutup (seal) dari
bahan tanah liat yang baik.
Pemborong harus menyediakan semua pipa pelepasan (discharge piping) yang perlu
untuk unit pemompa, ukuran dan panjang pipa-pipa tersebut harus cukup untuk
mengalirkan air yang dipompa ke lokasi pelepasan (discharge location).
Pemborong juga harus menyediakan, memasang dan memelihara alat-alat dari ukuran
dan type yang telah disetujui untuk mengukur aliran air.
Suatu pipa udara (air line) lengkap dengan pengukur (gauge), pompa tangan dan katup
pemeriksa (check valve) harus disediakan untuk mengukur ketinggian permukaan air di
dalam sumur.
Pipa udara harus berakhir kira-kira pada permukaan pemompaan terendah yang bisa
dibuktikan, tapi sama sekali tidak boleh lebih dekat atau 60 cm dari ujung pipa penghisap.
d. Lamanya Pengujian
Pemborong harus menjalankan unit-unit pemompa pada pelepasan rata-rata (rates of
discharge) dan selama waktu seperti yang telah ditentukan, kecuali untuk pengujian akhir
yang harus dijalankan selama 3 x 24 jam.
Pemberhentian-pemberhentian yang terjadi secara kebetulan (accidental interruptions)
harus diimbangi dengan penambahan waktu pengujian. Setelah selesainya pengujian
akhir, Pemborong harus mengeluarkan dengan menimba, pemompaan pasir atau cara-
cara lain, semua pasir batu-batuan atau benda-benda asing lain yang mungkin telah
mengendap di dalam sumur.
PASAL 3
POMPA AIR TERPENDAM
Pompa motor terendam tidak boleh dipesan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pemilik setelah pengujian pemompaan sumur.
PASAL 4
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL
4.1 Umum
- Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material
tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.
- Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/pabrik.
- Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.