SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
SPESIFIKASI TEKNIS
1. UMUM
1.1. RINGKASAN PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu dari hal berikut ini :
a. Pengukuruan dan Pasang Profil / Bouwplank
b. Pasang profil melintang galian tanah
c. Buat dan Pasang Papan Nama Pekerjaan
d. Sewa Lahan / Rumah
e. Penyiapan Dokumen Penerapan SMKK
f. Sosialisasi,Promosi dan Pelatihan
g. Asuransi dan Perizinan
h. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri
i. Personil Keselamatan Konstruksi
j. Fasilitas sarana, prasarana dan alat Kesehatan
k. Rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen.
l. Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi
m. Galian Biasa (Manual)
n. Timbunan Biasa dari sumber galian
o. Pembongkaran Pasangan batu kali
p. Pasangan Batu Hitam campuran 1 PC:4 PP bekas bongkaran manual
q. Pasangan Batu Kali Hitam spesi 1pc:4ps.
r. Plesteran tebal 1 pc : 3 ps tebal 15 mm
s. Pengoperasian Pompa Air diesel untuk Dewatering kap 10kW/Jam
t. Membuat Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik/bagir/gon 43x65 cm
u. Mengangkut Matrial Sejauh 100 - 200 m (Mengangkut Pasir, Mengangkut Batu, Mengangkut
Semen)
1.2. MOBILISASI
1.2.1. Umum
(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengotganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan
proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan yang memuaskan.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
(2) Penyedia jasa harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan
tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang
memadai.
(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Penyedia Jasa harus menggunakan
rute (jalur) tertentu dan menggunakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan kelas
jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jembatan yang
digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek. Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab atas setiap kerusakan dikarenakan muatan angkutan yang
berlabihan serta memperbaiki keruakan tersebut mendapat persetujuan Direksi.
(4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan
pada waktu lalu lintas sepi, dan truck-truck angkutan yang bermuatan harus ditutup
dengan terpal.
(1) Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, Penyedia
Jasa harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana
ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf Teknik tersebut jika dan bilamana
diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk
pengendalian mutu bahan-bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan
mengorganisasi tenaga kerja Penyedia Jasa dan memelihara catatan-catatan serta
dokumentasi proyek.
(2) Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Penyedia Jasa harus
mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik
mengadakan pemeriksaan daerah proyek, dan khususnya pengukur/memasang patok,
serta melakukan satu pemeriksaan yang terinci semua bangunan yang diusulkan.
Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari
sesudah Surat Perintah Kerja ditanda tangani kepada Direksi Teknik untuk persetujuan.
(3) Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan hal diperlukan
direkam dan dijadikan acuan.
(3) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Penyedia Jasa harus menyediakan semua
instrument yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan
pematokan dilapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
1.4.3. Pengukuran dan Pembayaran
Semua biaya untuk pekerjaan di dalam ketentuan ini akan dimasukkan ke dalam harga satuan
yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua alat, tenaga
dan bahan-bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayarana terpisah untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dimasukkan dalam ketentuan ini.
harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik secara tertulis, dan harus
termasuk satu copy hasil-hasil pengujian yang resmi.
(4) Standart-standart
Standart-standart yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas pada
standart yang dicantumkan dibawah :
- KRITERIA PERENCANAAN (KP 01 s/d 07)
- PERSYARATAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA (PUBI – 1982)
1.6. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN
1.6.1. Umum
(1) Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu:
a. Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan
b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan
pada gambar rencana atau spesifikasi lain yang dikeluarkan atau yang disetujui
secara tertulis oleh Direksi Teknik.
c. Semua produksi harus baru atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus
diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
(2) Penyerahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu :
a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian
untuk suatu bahan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Teknik,
contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan contoh tersebut harus disertai
informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klarifikasi lain yang
diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi.
b. Penyedia Jasa harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan
memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta
harus memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu
jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis bahwa bahan
tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang
diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-bahan
dalam sumber tersebut disetujui.
c. Dalam kasus bahan-bahan semen, baja dan kayu struktural serta bahan-bahan
buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
dari Direksi Teknik diberikan, Direksi Teknik memberikan persetujuan ini secara
tertulis.
1.6.2. Sumber Bahan-bahan
Sumber-sumber
a. Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan dalam dokumen
atau yang diberikan oleh Direksi Teknik, disediakan sebagai suatu petunjuk saja. Adalah
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa
kecocokan semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Teknik.
b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan lindung atau dalam
daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
c. Peyedia Jasa akan menentukan berapa banyak peralatan dan pekerjaan yang diperlukan
untuk memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi spesifikasi ini, Direksi Teknik akan
menolak atau menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas dasar persyaratan
kualitas yang ditentukan dalam kontrak.
d. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan erosi atau
longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain berpengaruh negative dengan
daerah sekelilingnya.
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian sehingga
tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan
maksimum adalah lima meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah atau
dipisahkan dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat-tempat yang
memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung
lintasan air.
d. Penyedia Jasa harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya,
khususnya selama musim kering.
(3) Penanganan dan Penyimpanan Semen
Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan supaya
semen tidak menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak. Di lapangan semen
tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air, dengan penumpukan yang rapi
dan secara sistematis menurut jatuh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi)
semen dapat diatur serta semen tidak berada terlalu lama dalam penyimpanan. Biasanya
jangka waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi beton tidak boleh lebih dari 3
(tiga) bulan. Direksi Teknik secara teratur akan memeriksa semen yang disimpan di
lapangan dan tidak akan mengijinkan setiap semen digunakan bila didapati dalam
kondisi telah mengeras.
(4) Bahan-bahan yang ditumpuk
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk menumpuk
bahan-bahan dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang
baik, rata dan kering serta sama sekali tidak boleh melampaui batas jalan tersebut
dimana bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya. Tempat penumpukan harus
dibersihkan dari semak-semak dan sampah dan bila perlu tanah tersebut diratakan
dengan grader.
bahan-bahan yang bersangkutan sera tidak ada pembayaran terpisah kepada Penyedia
Jasa untuk biaya-biaya ini.
(2) Pekerjaan-Pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan
a. Penyedia Jasa akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk membuka sumber
bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.
b. Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber bahan, seperti
pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian atas, serta menimbun kembali
lapangan tersebut setelah galian diselesaikan, harus dimasukkan dalam harga
satuan dan yidak ada pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.
Satu persetujuan tertulis antara Pemilik (Employer) dan Penyedia Jasa merumuskan
satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan
satu perubahan dalam susunan Harga Satuan item. Pembayaran atau satu
perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan
sebelumnya serta disetujui di bawah satu perintah, perubahan Addendum juga akan
dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan
kontraktual dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah
perubahan-perubahan tersebut untuk struktur Harga atau Besarnya Kontrak.
(3) Penyerahan-Penyerahan
a. Penyedia Jasa akan menunjuk wakil perusahaannya secara tertulis yang diberi
kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab
untuk memberitahukan karyawan-karyawan Penyedia Jasa lainnya mengenai
otorisasi perubahan-perubahan tersebut.
b. Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk staf administrasi proyek yang diberi
kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan.
c. Penyedia Jasa akan membantu setiap pengajuan untuk usulan Lump Sum, dan
untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data
pembuktian yang cukup untuk memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan
tersebut.
Satu pengumumam demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan tidak
merupakan satu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut,
atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju.
(2) Penyedia Jasa dapat meminta satu perintah perubahan dengan mengajukan satu
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik, berisi :
a. Uraian perubahan yang diajukan.
b. Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan.
c. Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada.
d. Pernyataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan sub Penyedia Jasa
yang terpisah, jika ada.
e. Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di
bawah struktur harga satuan item pembayaran yang ada beserta suatu harga
satuan tambahan atau lump sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.
• Keuangan.
(3) Pengukuran
Pengukuran peralatan untuk pembayaran menurut dasar "Pekerjaan Harian" balk yang
disewa atau kepunyaan Penyedia Jasa, harus dibuat berdasar jam kerja sebenarnya
yang sah dari peralatan pada Harga Satuan untuk macammacam kategori dari peralatan
yang dimasukkan pada Daftar Penawaran yang harga dan pembayarannya akan
merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini :
• Sopir, operator dan pembantu yang harus termasuk semua biasa yang ditunjukkan
di atas untuk tenaga kerja.
• Penyimpanan bahan bakar dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
• Overhead, perbaikan dan penggantian.
• Waktu idle (tidak bekerja) dan waktu perjalanan di lapangan.
• Biaya-biaya pendirian perusahaan, biaya-biaya akuntansi kantor pusat dan kantor
lapangan dan semua biasa overhead lainya.
• Biaya pengangkutan ke dan dari lapangan.
• Keuangan.
3. Pengukuran/Pemasangan Profil
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
4. Pemasangan Bowplank
1. Pada setiap pembuatan bangunan dan bangunan, dipasang bouwplank/profil dan
mencantumkan elevasi serta nama bangunannya. Pemasangan bouwplank/ profil
berdasarkan peil elevasi ketinggian dari patok hasil pengukuran Uitzet dan pemasangannya
dapat dilaksanakan apabila pengukuran dinyatakan selesai dan benar serta mendapat
persetujuan dari Direksi.
2. Bouwplank dibuat dari papan kayu kelas III yang lurus dan rata, untuk membimbing
pelaksanaan dilapangan digunakan tarikan benang dan kapur bangunan agar terlihat bentuk
tanah yang akan digali ataupun bangunan yang akan dipasang, untuk pekerjaan tanah profil
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
dipasang setiap jarak 25 m ataupun lebih rapat bila diperlukan sehingga terlihat penampang
yang harus digali ataupun yang harus ditimbun
Pekerjaan Pasangan profil dipasang setiap jarak 10 m ataupun lebih rapat bila diperlukan
sehingga terlihat penampang yang harus digali ataupun yang harus ditimbun
5. Pengoperasian per hari selama 24 jam pompa air diesel daya 5 kW dengan suction head
max. 3m dan discharge head max. 20m (kapasitas 0,5 m3 /s pada suction head 1m dan
discharge head 10m).
1. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan pompa kami laksanakan dengan disaksikan oleh
pengawas lapangan/koordinator pengawas dan Direksi yang akan menunjukkan titik
referensi/pedoman kerja.
2. Pengoperasian pompa diasumsikan akan beroperasi 12 jam dan disediakan 20%
pompa cadangan (untuk 5 buah pompa dioperasikan dan 1 cadangan).
3. Setiap Pengoperasian pompa dilaksanakan oleh operator dan pembantu operator.
Setiap Pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari bongkar dan pasang pada titik saluran
yang dikerjakan diberi pompa untuk mengurangi kesulitan.
Yang termasuk dalam Sewa Lahan, pada prinsipnya adalah sewa lahan/rumah yang diperlukan
selama pelaksanaan pekerjaan, fasilitas yang dimaksud antara lain :
• Kantor / Direksi Keet
• Gudang Material dan Peralatan
• Base Camp Staf dan Barak Pekerja
Dalam sewa lahan/rumah untuk pekerjaan persiapan ini, perlu diperhitungkan secara cermat
penempatan masing masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksaan pekerjaan,
dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan, penempatan fasilitas dan
sarana pekerjaan akan dapat berfungsi secara optimal sesuai perencanaan, namun demikian
yang tetap harus dipertimbangkan adalah bahwa fasilitas dan sarana pekerjaan yang dibangun
untuk pekerjaan persiapan tersebut bersifat sementara dan nantinya akan dikembalikan kepada
pemiliknya setelah pelaksanaan pekerjaan selesai. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam
sewa lahan/rumah fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan antara
lain :
• Menempatkan semua fasilitas pekerjaan di luar dari bagian daerah pekerjaan yang akan
dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
• Menempatkan barak pekerja dan base camp staf tidak jauh dari lokasi pekerjaan.
Pekerjaan Mobilisasi adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan di awal mulai
pelaksanaan pekerjaan, pekerjaan ini meliputi antara lain :
▪ Pengadaan atau Penyewaaan lahan untuk Base Camp dan Kantor
Untuk melakukan kegiatan pelaksanaan pekerjaan selama waktu pelaksanaan
berlangsung yaitu untuk melakukan koordinasi, rapat rutin dengan pihak pihak terkait.
▪ Mobilisasi Personil
Untuk mobilisasi personil pada pekerjaan ini untuk sementara hanya diperlukan sebatas
pelaksanaan site plan ( Site Manager ), untuk selanjutnya mobilisasi personil akan
dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan jadwal kebutuhan masing - masing jenis
pekerjaan dan perubahannya akibat bergesernya realisasi pelaksanaan terhadap
Rencana Jadwal Pelaksanaan.
▪ Mobilisasi Peralatan
Untuk mobilisasi peralatan pada pekerjaan persiapan ini untuk sementara hanya
diperlukan sebatas pelaksanaan site plan, untuk selanjutnya mobilisasi peralatan akan
dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan jadwal kebutuhan masing - masing jenis
pekerjaan dan perubahannya akibat bergesernya realisasi pelaksanaan terhadap
Rencana Jadwal Pelaksanaan.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
• Galian Biasa.
(2) Definisi
a. Galian tanah biasa terdiri dari semua galian yang tidak diklasifikasikan sebagai
galian batu.
b. Galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume setengah meter
kubik atau lebih besar atau macam-macam bahan padat yang menyatu clan keras
yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak praktis untuk digali tanpa menggunakan
peralatan kerja poeumatik, bor atau peledak. Ini tidak termasuk bahan batuan yang
dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah-pecah oleh
penggaruk hidrolis yang ditarik atau bulldozer.
c. Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa.
(3) Toleransi Ukuran
Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda dari
yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak memenuhi
toleransi ini harus diperbaiki sehingga sesuai petunjuk / persetujuan Direksi Teknik.
(4) Pemeriksaan di Lapangan
a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah ketentuan ini, ketinggian clan
garis batasnya harus disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum Penyedia Jasa memulai
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang diberikan dalam ketentuan
ini halus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sebagai berikut
a. Bahan–badan lebihan (karena penggalian yang tidak efisien) halus dibuang
dengan galian berikutnya.
b. Daerah yang terlanjur digali, atau daerah dimana telah bercerai berai atau
berjatuhan, halus diurug kembali dengan urugan terpilih yang mana dapat
diterapkan, sehingga memuaskan Direksi Teknik.
air, harus dibuang dalam satu cara sehingga tidak merusak jalan air (aliran)
tersebut.
a. Pekerjaan galian yang tidak dikecualikan seperti di atas akan diukur untuk
pembayaran sebagai volume setempat dalam meter kubik bahan – bahan yang
digali. Dasar perhitungan harus berupa penampang melintang dan profil yang
ditunjukkan pada gambar atau diukur di tempat sebelum penggantian, dan garis
batas, kemiringan Berta ketinggian pekerjaan galian akhir yang dicantumkan atau
diterima. Cara perhitungan harus berupa cara luas rata-rata akhir, menggunakan
penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter terpisah, kecuali
secara lain dinyatakan untuk Kontrak Khusus.
b. Galian batu akan diukur dalam meter kubik batu yang diterima dan disetujui antara
Penyedia Jasa dan Direksi Teknik atas dasar volume senyatanya yang dibuang oleh
mesin-mesin gall sebagai hasil dari penggalian di dalam garis batas dan ketinggian
yang diatur oleh Direksi Teknik. Galian batu akan diukur di bawah item pembayaran
ini terhadap semua item galian dalam setiap potongan dari spesifikasi ini.
11.2 BAHAN-BAHAN
(1) Sumber Pengadaan
Bahan–bahan urugan harus dipilih dari sumber – sumber yang disetujui yang sesuai
dengan persyaratan Bab 1.6 "Bahan – bahan dan Penyimpanan" dari spesifikasi ini.
Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas Direksi Teknik, yang sesuai dengan
AASHTO M145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas.
(2) Syarat-Syarat Kualitas
a. Urugan Biasa untuk Pematang.
• Urugan yang diklasifikasi sebagai timbunan biasa akan terdiri dari galian bahan
tanah atau bahan berbutir–butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan
yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanent.
• Secara umum, urugan timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
toleransi tebal lapisan yang diberikan. Bilamana lebih dari satu lapisan harus
dipasang, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.
b. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ,ketempat
yang sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada
umumnya tidak diijinkan, khususnya selama musim hujan.
c. Pengurugan diatas pipa-pipa dan dibelakang struktur harus dilakukan secara
sistimatis serta sedapat mungkin segera sesudah pemasangan pipa atau struktur
tersebut. Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa telah diberikan waktu
yang cukup kepada sambungan pipa dengan adukan dan struktur beton untuk
mendapatkan kekuatan yang memadai sebelum pengurugan.
d. Bahan-bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai urugan disekeliling pipa atau
didalam 30 cm urugan tanah dasar yang langsung dibawah permukaan formasi
perkerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm akan
dimasukkan dalam urugan tersebut.
e. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapihkan menurut sudut talud rencana dan
bagi tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana serta
dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang memadai.
f. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput, dan
disusun dalam posisi di atas talud, atas petunjuk clan sampai memuaskan Direksi
Teknik.
(3) Pemadatan Urugan
a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing–masing lapisan harus
dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai
yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-persyaratan
kepadatan berikut :
• Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah harus
dipadatkan sampai 45% kepadatan kering standar maksimum yang ditetap kan
sesuai AASHTO T 99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10% bahan-
bahan yang tertahan diatas saringan 19 mm, maka kepadatan kering maksimum
yang didapat harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang oversize (kelewatan
besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
• Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan tanah dasar,
harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang
ditetapkan sesuai AASHTO T 99 ( PB.01111 – 76 ).
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
sepanjang pematang, dimulai dari ujung paling luar dan mengarah ke tengah, dan
akan berlanjut sampai tidak Ada pengeseran yang nampak dibawah lindasan
pewralatan tersebut. Masing-masing lapisan akan terdiri dari bahan yang balk dapat
diterima dan disetujui oleh kedua belch pihak.
b. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pemilihan cara clan peralatan,
mendapatkan tingkat pemadatan yang ditentukan. Dalam hal bahwa dia tidak
mampu mendapatkan kepadatan yang diperlukan, satu pengujian lapangan harus
dilaksanakan dimana jumlah lintasan peralatan pemadatan dan kadar air diubah–
ubah sampai kepadatan yang diperlukan didapat sehingga memuaskan Direksi
Teknik. Hasil dan pengujian lapangan ini kemudian harus digunakan untuk
menentukan jumlah lintasan jenis alat pemadatan dan kadar air dari semua
peralatan berikutnya bagi urugan yang sejenis.
volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana secara lain disetujui oleh
Direksi Teknik untuk mengganti bahan-bahan lunak atau tidak cocok yang ditemukan di
lapangan selama pelaksanaan.
(5) Urugan porous, bahan filter atau bahan alas dasar untuk pipa gorong-gorong, saluran
beton, saluran dilapisi, saluran porous, dinding kepala dan struktur lainnya, tidak boleh
diukur untuk pembayaran dibawah ketentuan ini, bahan-bahan tersebut harus
dimasukkan dalam harga satuan penawaran untuk bahan-bahan dan item-item
konstruksi yang bersangkutan, yang disediakan dalam item pembayaran dibawah
spesifikasi ini.
(6) Urugan yang digunakan dimana saja di luar batas-batas lapangan kerja atau untuk
mengubur bahan-bahan buangan atau untuk penutupan dan memperbaiki galian bahan-
bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran urugan.
atau ditunjukkan pada gambar dan dibuat cukup rata serta seragam untuk menjamin
limpasan air permukaan yang keras.
(3) Penjadwalan Pekerasan
a. Semua pekerjaan drainase tepi jalan di sebelah tanah dasar harus diselesaikan dan
dapat berfungsi sampai satu tingkat yang dapat menyediakan drainase yang effektif
bagi limpasan air permukaan dari tanah dasar selama hujan lebat ataupun sebagian
hasil banjir dari daerah sekitarnya.
b. Gorong-gorong, pipa porous dan bangunan-bangunan kecil lainnya yang diletakkan
dibawah tanah dasar harus diselesaikan sepenuhnya dengan Urugan padat,
sebelum penyiapan tanah dasar dimulai.
(4) Pengendalian Lalu Lintas
a. Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan
persyaratan umum kontrak dan sampai disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua konsekwensi lalu lintas
yang diijinkan lewat diatas tanah dasar, selama pelaksanaan pekerjaan dan is harus
melarang lalu lintas tersebut, bilamana mungkin dengan menyediakan satu jalan
pengalihan atau pembangunan setengah lebar.
(5) Perbaikan Penyiapan Tanah Dasar yang tidak memuaskan
a. Penyedia Jasa akan memperbaiki atas biaya Penyedia Jasa sampai disetujui
Direksi Teknik, setiap alur bekas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain
yang diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja Penyedia Jasa terhadap tanah
dasar yang sudah selesai.
b. Penyedia Jasa akan memperbaiki sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik,
setiap kerusakan tanah dasar disebabkan oleh kekeringan dan retakretak, atau dari
kebanjiran ataupun kasus alami lainnya. Pekerjaan tersebut akan dimasukkan untuk
pembayaran di bawah bab ini, terkecuali Direksi menganggap kerusakan-kerusakan
tersebut disebabkan, oleh kelalaian Penyedia Jasa.
11.4.2 Bahan-Bahan
Bahan tanah dasar dan kualitasnya harus sesuai dengan persyaratan yang berkaitan untuk
timbunan biasa, timbunan pilihan, atau galian tanah dasar yang ada. Bahan-bahan yang
digunakan dalam masing-masing keadaan harus seperti diperintahkan Direksi Teknik, dan
harus dipasang seperti yang ditetapkan pada bab 2.1 dan 2.2.
11.4.3 Pelaksanaan Pekerjaan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
11. PASANGAN BATU HITAM DENGAN MORTAR JENIS PC-PP, MORTAR TIPE N
11.1. UMUM
(1) Uraian
a) Pekerjaan ini terdiri dari melapis bagian samping dan memberi perkerasan dasar
selokan dan saluran serta pembangunan lintasan air kecil lainnya dengan
pasangan batu kali hitam dengan siar (pasangan batu kali hitam) yang memenuhi
pada garis kemiringan dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana atau
menurut petunjuk Direksi.
b) Dalam beberapa hal, bilamana dimintakan suatu penanganan dan bahan-bahan
yang bermutu tinggi, Direksi dapat memerintahkan. bahwa harus digunakan
pekerjaan batu pasangan sebagai pengganti pasangan batu dengan siar.
c) Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk semua pekerjaan pasangan harus dibuat
dari semen portland type IV dan pasir dengan perbandingan isi 1 Pc : 3 Psr dan 1
Pc : 4 Psr atau seperti ditentukan dalam gambar untuk bab jenis pekerjaan.
(Selanjutnya dipakai singkatan Pc untuk semen portland, Psr untuk pasir, Kr untuk
kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan).
d) Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton, pasir haruslah
mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Air yang dipakai untuk membuat adukan
haruslah memenuhi dari spesifikasi ini.
e) Air harus diberikan dalam jumlah cukup sesuai untuk menghasilkan adukan yang
baik.
f) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air
harus dicampur lebih dulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Adukan
harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan yang tidak
dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
11.2. BAHAN-BAHAN
(1) Batu Belah Hitam
a. Bahan batu belah hitam terdiri dari batu kali atau batu gunung, kasar tidak pecah
yang balk keras, awet, padat, tahan terhadap pelapukan dan cocok digunakan
sebagai pasangan batu. Seperti contoh berikut:
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
semua pekerjaan dan biaya lainnya yang diperlukan atau yang biasa bagi penyelesaian yang
pantas pekerjaan – pekerjaan yang diuraikan sebelumnya dalam spesifikasi ini.
Nomor Sat.
URAIAN
Item Pengukura
Pembayara n
12.2.1 Pasangan batu kali hitam tanpa siar Meter kubik
n
12.2.2 Pasangan batu kali hitam dengan siar Meter kubik
diminta demikian oleh Direksi Teknik untuk membatasi. pasangan tersebut dan permukaan
lapisan-lapisan adonan harus discreed (dibingkai) sampai satu ketinggian puncak
permukaan di atas pasangan batu.
d) Permukaan batu harus diselesaikan (dibuat jadi) secepatnya mengikuti pengerasan awal
dengan penyapuan menggunakan sebuah sikat yang kaku.
e) Bilamana ditetapkan atau dimintakan demikian oleh Direksi Teknik muka perserasan atau
pelapisan yang nampak harus dilapisi dengan lapis permukaan adonan semen sekitar 1
cm tebalnya, terdiri dari perbandingan campuran adonan satu bagian semen terhadap dua
bagian pasir kasar. Adonan semen harus mengunci dengan balk ke dalam pasangan batu
dan dipulir sampai menjadi satu permukaan akhir yang rata.
f) Permukaan – permukaan selesai pasangan batu harus dijaga tetap lembab selama paling
sedikit 3 hari clan dilindungi dari pangs matahari, bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
g) Bila pasangan batu dengan siar tersebut sudah cukup kuat clan tidak lebih awal 10 hari
setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali dikerjakan sebagaimana
ditetapkan atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang sesuai dengan
persyaratan yang relevan dari Spesifikasi.
Talud tebing dan bahu jalan di sekitar harus dirapihkan dan diselesaikan sehingga menjamin
saling berhubungan yang ketat dengan pasangan batu bersiar dan harus diberi bentuk
sepantasnya sampai ke permukaan, untuk memberikan stabilisasi bangunan dan drainase yang
tidak terhalangi serta mencegah gerusan pada pinggiran / ujung-ujung bangunan tersebut.
14. PLESTERAN TEBAL 1,5 CM, DENGAN MORTAR JENIS PC-PP TIPE S
Pekerjaan plesteran untuk pasangan biasa .
15.1 Bahan
PC, pasir daan air harus memenuhi persyaratan sesuai dengan pasal 8 ayat 1,2,3, dan 4 PBI
1971.
15.2 Perbandingan
Adukan 1 pc : 3 ps untuk pelesteran biasa, 1pc : 2 ps untuk pleseteran trasram,.
Semuapasangan harus ditambah bahan anti penyusutan (anti shrinkage).
15.3 Persiapan permukaan
Permukaan yang akan diplester harus bersih. Untuk mencegah mengeringnyaplesteran sebelum
waktunya permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
15.4 Pelaksanaan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
SPESIFIKASI TEKNIS
D.I. Balong
Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimal 1 cm dan harus menghasilkan permukaan yang rata
atau sesuai dengan persetujuan Direksi. Harus dipasang adukan-adukan patokan untuk
mendapatkan permukaan yang rata. Plesteran harus diratakan dengan menggunakan alat kayu
yang lurus, minimal sepanjang 1 m (satu meter). Plesteran harus dibasahi untuk mencegah
cacat-cacat. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindunginterhadap
pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
15.5 Memperbaiki dan membersihkan
Kontraktor wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang sempurna dengan cara membuang
bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat serta diplester kembali.
Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak, noda dan cacat lainnya. Pada
waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah selesai, semua plesteran
yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran.
15. Kistdam (Dewatering) menggunakan kantong pasir
Penyedia jasa melakukan dewatering dengan menggunakan kantor pasir untuk membendung
supaya tidak ada aliran air yang merembes ke lokasi pekerjaan yang direhab. Kantor pasir di
susun sepanjang aliran waduk yang ingin di bendung.