UMUM
1.1 : RINGKASAN PEKERJAAN.
1.1.1. Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini melingkupi uraian
pekerjaan yang tercantum dalam LDP.
Direksi Teknik yang dimaksud dalam uraian ini adalah PA dan atau Tim Teknis yang
telah ditunjuk oleh PA untuk membantu pekerjaan Ke-PPK-an.
1.2 : M O B I L I S A S I.
1.2.1. U m u m.
(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
(2) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Penyedia Jasa harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke
tempat proyek. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan
dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta memperbaiki kerusakan
tersebut mendapat persetujuan Direksi.
(3) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truck–truck angkutan yang
bermuatan harus ditutup dengan terpal.
1.2.2. Jangka Waktu Mobilisasi.
(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penandatangan
kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus
dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran dan
tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.
1.2.3. Penyiapan Lapangan.
(1) Penyedia Jasa akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan
pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.
(2) Penyedia Jasa harus mengikuti hal–hal berikut :
1|Page
Spesifikasi Teknis
2|Page
Spesifikasi Teknis
3|Page
Spesifikasi Teknis
4|Page
Spesifikasi Teknis
5|Page
Spesifikasi Teknis
4.3. Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat
harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
4.4. Semua bahan menggunakan material lokal
(2) Penyerahan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
yaitu :
a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi
Teknik, contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan contoh
tersebut harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan
setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan spesifikasi.
b. Penyedia Jasa harus menyelenggarakan, menempatkan memperoleh dan
memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini
serta harus memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 15 hari sebelumnya
atau suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara
tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan.
c. Dalam kasus bahan-bahan semen, baja dan kayu structural serta bahan-
bahan buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan
sebelum persetujuan dari Direksi Teknik diberikan, Direksi Teknik
memberikan persetujuan ini secara tertulis.
1.6.2. Sumber Bahan - bahan.
(1) Sumber - Sumber.
a. Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan
dalam Dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Direksi Teknik,
disediakan sebagai satu petunjuk saja. Adalah tanggung jawab Penyedia Jasa
untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-
sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Teknik.
b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan
lindung atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
b. Penyedia Jasa akan menentukan berapa banyak peralatan dan pekerjaan
yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi
spesifikasi ini, Direksi Teknik akan menolak atau menerima bahan-bahan
dari sumber-sumber bahan atas dasar persyaratan kualitas yang ditentukan
dalam kontrak.
6|Page
Spesifikasi Teknis
c. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan
erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain
berpengaruh negative dengan daerah sekelilingannya.
1.6.3. Penyimpanan Bahan.
(1) U m u m.
Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-
bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga
bahan tersebut selalu siap digunakan serta, dengan mudah dapat diperiksa oleh
Direksi Teknik. Penyimpangan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan
jika telah diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi
kuasa.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan, Bahan-bahan tidak boleh bercampur
dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan atas dasar pelindung harus
disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis
harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
(2) Penumpukan Agregat.
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian
sehingga tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi
tumpukan maksimum adalah lima meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah atau
dipisahkan dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang
memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
membendung lintasan air.
d. Penyedia Jasa harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-
jalan angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material
lainnya, khususnya selama musim kering.
(3) Penanganan dan Penyimpanan Semen.
Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan
supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak. Di
Lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air, dengan
penumpukan yang rapih dan secara sistematis menurut jatuh temponya,
sehingga penggunaan (konsumsi) semen dapat diatur serta semen tidak berada
terlalu lama dalam penyimpanan. Biasanya jangka waktu akhir penyimpanan
semen untuk konstruksi beton tidak boleh lebih dari 3 (tiga) bulan.
(4) Bahan – Bahan yang ditumpuk..
7|Page
Spesifikasi Teknis
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk
menumpuk bahan-bahan dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah
dengan drainase yang baik, rata dan kering serta sama sekali tidak boleh
melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut dapat
menimbulkan bahaya.
1.6.4. Pengukuran dan Pembayaran.
(1) Royalty ( Keuangan )
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan misalnya
sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya sejenis, akan dimasukkan dalam harga
satuan bagi bahan-bahan yang bersangkutan serta tidak ada pembayaran
terpisah kepada Penyedia Jasa untuk biaya-biaya ini.
(2) Pekerjaan – Pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan.
a. Penyedia Jasa akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk membuka
sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.
b. Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber bahan,
seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian atas, serta menimbun
kembali lapangan tersebut setelah galian diselesaikan, harus dimasukkan
dalam harga satuan dan tidak ada pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.
Kontraktor akan mengajukan lembar data secara rinci untuk tiap-tiap kegiatan dalam
jaringan kerja atau batasan-batasan yang berisi data berikut :
a. Nama kegiatan;
b. Jangka waktu Kegiatan;
8|Page
Spesifikasi Teknis
Hal-hal yang harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan dan daftar dari semua kelonggaran waktu dan jangka waktu,
yang dapat dipakai, antara lain :
• pengukuran, pematokan;
• persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
• persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
• pengapalan bahan-bahan;
• pemasangan item-item khusus;
• kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi cuaca yang buruk;
• libur keagamaan;
• beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
• Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan, tenaga ahli atau
pengawas apa saja , pengawas tenaga asing dan sebagainya;
• Sarana kontruksi dan peralatan termasuk tipe, buatan, kapasitas dan jumlah.
Program Pelaksanaan yang Disetujui akan dimonitor secara ketat dan kemajuan
semua kegiatan diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud untuk
membuat dasar acuan untuk penyiapan laporan kemajuan.
Bila menurut pendapat Direksi, kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan Program
Pelaksanaan yang Disetujui, Direksi mempunyai hak meminta Kontraktor untuk
menambah sumber-sumber atau waktu kerjanya. Untuk selanjutnya, atas permintaan
Direksi, Kontraktor akan membuat jadual yang telah diperbaiki/disesuaikan dengan
maksud untuk mengejar ketinggalan terhadap program pelaksanaan yang telah
disetujui., yang harus secara terus menerus dijadikan dasar monitoring kemajuan
pekerjaan dan syarat untuk penentuan penyesuaian penambahan atau pengurangan.
9|Page
Spesifikasi Teknis
(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan laporan rinci
dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi, yang menunjukkan staf Pengawas dan
jumlah pekerja dari berbagai klas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Kontraktor di
lapangan selama pergantian, bahan-bahan, peralatan dan sarana kontruksi yang
digunakan, ketinggian air dan sebagainya; yang mungkin diperlukan oleh Direksi.
(2) Sebelum hari kesatu tiap bulannya, Kontraktor harus menyerahkan laporan perkiraan
kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati oleh Direksi secara
rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan sebelumnya. Laporan tersebut
harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal berikut :
1. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir laporan
bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan) dalam jaringan
kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai program kerja yang telah disetujui;
(3) Pada setiap kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar yang
menunjukkan :
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 1 (satu) bulan berikutnya dengan
prakiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja dan posisi yang digunakan selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba di atau dipindahkan dari lapangan.
Daftar tersebut harus memperlihatkan kegiatan mana yang sedang dilakukan setiap
harinya, tidak bekerja atau rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak
dibatasi untuk :
10 | P a g e
Spesifikasi Teknis
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama periode
pelaporan.
(9) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan dan
solusi yang diusulkan Kontraktor.
(10) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar kontrak atau pernyataan
tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama periode pelaporan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor yang berkaitan dengan sub-pasal ini
harus termasuk dalam biaya umum harga satuan.
Kontraktor akan menyerahkan jadwal mingguan dalam format yang disetujui oleh
Direksi pada akhir setiap minggu untuk minggu berikutnya. Jadwal tersebut berisi,
tetapi tidak dibatasi, item-item berikut:
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan beton
Kontraktor harus mempersiapkan jadwal bulanan dalam bentuk “bar chart” pada
akhir tiap bulan untuk bulan berikutnya. Jadwal ini akan menunjukkan lamanya
waktu dari mulai sampai dengan selesai tiap-tiap kegiatan utama dengan perkiraan
volume pekerjaan. Diagram garis bulanan harus dipersiapkan dalam hubungannya
dengan dan harus konsisten dengan seluruh kegiatan Jaringan kerja CPM yang telah
disetujui dengan maksud untuk mencapai keseluruhan kemajuan yang direncanakan
pada periode itu. Semua biaya diadakan oleh Kontraktor sesuai dengan pasal ini
termasuk biaya umum harga satuan.
11 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Pertemuan berkala antara personil inti dari Direksi dan Kontraktor harus diadakan
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, pada waktu dan tempat yang telah disetujui
kedua belah pihak. Tujuan dari pertemuan ini adalah membicarakan kemajuan yang
telah dicapai, rencana kerja untuk minggu berikutnya dan masalah- masalah yang
ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang segera dilaksanakan.
Photo akan diambil pada awal, selama berlangsung dan tahap selasai (0%, 50%,
100% pada 3 titik pandang yang berbeda) untuk masing-masing bagian utama
pekerjaan atau bagian pekerjaan dan pada saat lain yang langsung ditentukan
oleh Direksi.
12 | P a g e
Spesifikasi Teknis
c. Pada pengukuran melintang, dalam arah melintang jarak antar titik maksimum
5m sampai 10 m.
e. Setiap tahap pengukuran harus ada pengawas dari pihak Direksi dan Konsultan
Supervisi.
Sebelum melakukan survai permukaan tanah asli yang akan dicantumkan dalam
gambar-gambar pelaksanaan, Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi
paling lambat 7 hari sebelumnya dengan maksud agar Direksi atau Wakilnya dapat
menyaksikan dan membuktikan ketinggian yang akan digunakan/ditetapkan.
Ketinggian permukaan asli yang digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Biaya semua pekerjaan survei yang dibutuhkan untuk pematokan, pengukuran dan
modifikasi gambar-gambar dan untuk ketentuan yang lain-lain yang dibutuhkan oleh
Direksi untuk pengecekan pematokan dan pelaksanaan survei pengukuran yang
diuraikan dalam pasal ini, akan ditanggung oleh Kontraktor dan sudah termasuk
dalam jumlah biaya umum harga satuan.
13 | P a g e
Spesifikasi Teknis
1.9.1 Umum
Semua pekerjaan sementara meliputi jembatan darurat beserta jalan masuk, kistdam,
dewatering, pengelak dll, akan dioperasikan, dipelihara dan secara bertahap
dibongkar oleh Kontraktor, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.
1.9.2 Lokasi/Lapangan
1.10.1 Umum
14 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Kontraktor harus menjaga lokasi dalam keadaan bersih dan akan menyediakan
dan menjaga kenyamanan sanitasi untuk digunakan orang-orang yang
dipekerjakan dalam pekerjaan, dengan tingkat dan cara dan pada tempat-tempat
yang disetujui oleh Direksi dan oleh instansi lokal yang berwenang.
15 | P a g e
Spesifikasi Teknis
c. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku untuk semua
pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak termasuk
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dalam bagian lain, dan semua galian
diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori :
Galian Biasa.
Galian Batu
Galian Lumpur.
Galian Tanah keras.
(2) Definisi.
Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa.
(3) Toleransi Ukuran.
Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda
dari yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak
memenuhi toleransi ini harus diperbaiki sehingga sesuai petunjuk / persetujuan
Direksi Teknik.
(4) Pemeriksaan di Lapangan.
a. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah ketentuan ini,
ketinggian dan garis batasnya harus disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum
Penyedia Jasa memulai pekerjaan meminta persetujuan terlebih dahulu
kepada Direksi Teknik.
b. Sesudah masing – masing penggalian untuk lapis tanah dasar diratakan,
Penyedia Jasa harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi Teknik,
dan tidak ada bahan alas dasar atau bahan lainnya boleh dipasang sampai
Direksi Teknik telah menyetujui kedalaman penggalian dan kualitas serta
kekerasan bahan pondasi.
(5) Penjadwalan Pekerjaan.
a. Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus
dilaksanakan dengan cara menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau
secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap
terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.
(6) Penggunaan dan Pembuangan Bahan – bahan Galian.
a. Semua bahan – bahan yang cocok yang digali di dalam batas-batas dan
lingkup kerja proyek, yang akan digunakan kembali akan ditentukan lebih
lanjut oleh Direksi Teknik.
b. Bahan–bahan galian yang berisikan tanah–tanah sangat organis, gambut,
berisikan akar-akar atau barang-barang tumbuhan yang banyak,dan juga tanah
yang mudah mengembang, yang menurut pendapat Direksi Teknik akan
menghalangi pemadatan bahan lapisan di atasnya atau dapat menimbulkan
16 | P a g e
Spesifikasi Teknis
17 | P a g e
Spesifikasi Teknis
18 | P a g e
Spesifikasi Teknis
19 | P a g e
Spesifikasi Teknis
20 | P a g e
Spesifikasi Teknis
batas dan ketinggian yang diatur oleh Direksi Teknik. Galian batu akan diukur
di bawah item pembayaran ini terhadap semua item galian dalam setiap
potongan dari spesifikasi ini.
3 : U R U G A N / T I M B U N A N.
3.1. U m u m.
(1) U r a i a n.
a. Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan
memadatkan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembangunan
pematang, pengurugan kembali parit – parit atau galian di sekeliling pipa
atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas, kemiringan dan
ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.
b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai
alas dasar disediakan untuk drainase di bawah permukaan. Bahan – bahan ini
dimasukkan dalam ketentuan spesifikasi ini.
(2) D e f i n i s i.
a. Urugan yang dicakup oleh persyaratan – persyaratan Bab ini diklsifikasikan
dalam satu atau dua kategori :
Urugan biasa untuk pematang.
Urugan pilihan untuk pematang.
b. Urugan pilihan pematang digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa
– rawa, tanah payau, atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan
satu tanah urugan dengan plastisitas rendah ( bahan berbutir ), dan juga
dimana stabilitas tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun
sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.
c. Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada
ketentuan ini dan tidak termasuk urugan pilihan untuk pematang, harus
diperlukan sebagai urugan biasa untuk pematang.
21 | P a g e
Spesifikasi Teknis
22 | P a g e
Spesifikasi Teknis
23 | P a g e
Spesifikasi Teknis
24 | P a g e
Spesifikasi Teknis
formasi perkerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi
10 cm akan dimasukkan dalam urugan tersebut.
f. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapihkan menurut sudut talud rencana
dan bagi tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar
rencana serta dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang memadai.
g. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput,
dan disusun dalam posisi di atas talud, atas petunjuk dan sampai memuaskan
Direksi Teknik.
(3). Pemadatan Urugan.
a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing–masing lapisan
harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan
memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-
persyaratan kepadatan berikut :
Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah harus
dipadatkan sampai 45% kepadatan kering standar maksimum yang ditetap
kan sesuai AASHTO T 99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10%
bahan-bahan yang tertahan diatas saringan 19 mm, maka kepadatan kering
maksimum yang didapat harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang
oversize (keleat besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan tanah
dasar, harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum
yang ditetapkan sesuai AASHTO T 99 ( PB.01111 – 76 ).
Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi
Teknik, pengujian – pengujian kepadatan kepadatan di lapangan dengan
methode kerucut pasir harus dilakukan terhadap masing-masing lapisan
urugan yang telah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T-191 (PB.0103-76)
dan jika hasil sesuatu pengujian menunjukkan bahwa kepadatannya kurang
dari kepadatan yang diminta, Penyedia Jasa harus memperbaiki pekerjaan
tersebut. Pengujian harus di lakukan sampai kedalaman penuh lapisan dan
di lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik, yang tidak boleh berjarak
lebih dari 200 m.
b. Pemadatkan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut
berada di dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari
kadar air optimum. Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air
dimana kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut dipadatkan
sesuai dengan AASHTO T-99 ( PB 0111 – 76 ).
25 | P a g e
Spesifikasi Teknis
c. Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk
ke tengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan
pemadatan yang sama.
d. Jika bahan urugan harus ditempatkan pada kedua sisi sebuah pipa atau saluran
beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut
dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama diatas kedua sisi struktur.
e. Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan disekitar ujung satu jembatan
tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala
jembatan sampai bangunan atas dipasang.
f. Urugan di tempat – tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus
ditempatkan dalam lapisan – lapisan horizontal dengan bahan-bahan lepas
ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan
mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk
menjamin tercapainya pemadatan yang memuaskan dibawah dan disamping
pipa – pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya.
(4). Persyaratan Pemadatan untuk Urugan.
a. Urugan harus ditempatkan dalam lapis-lapis tidak melebihi 30 cm tebalnya
atau ketebalan lain yang diminta oleh Direksi Teknik atas dasar jenis alat
pemadatan yang digunakan. Pemadatan urugan harus dilaksanakan dengan
pemadat berkisi-kisi, pemadat bergetar atau sebuah traktor dengan berat
paling sedikit 20 ton atau peralatan berat yang sejenis. Pemadatan harus
dilakukan dalam arah memanjang sepanjang pematang, dimulai dari ujung
paling luar dan mengarah ke tengah, dan akan berlanjut sampai tidak ada
pengeseran yang nampak dibawah lindasan pewralatan tersebut.
b. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pemilihan cara dan peralatan,
mendapatkan tingkat pemadatan yang ditentukan.
3.4. Pengendalian Mutu.
(1). Test Laboratorium.
Test untuk syarat kualitas bahan urugan harus dilaksanakan kedua-duanya untuk
sumber pengadaan dan test ditempat seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik,
untuk dapat memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi ini. Test Laboratorium
berikut dijadikan rujukan ( Referensi ).
26 | P a g e
Spesifikasi Teknis
RUJUKAN
PENGUJIAN JENIS
AASHTO PENGAIRAN
Penentuan batas cair dan Test plastisitas untuk batas cair dan
T 89 PB 0109 – 76
batas plastik indeks plastisitas
Hubungan kadar air
kepadatan menggunakan palu T 90 PB 0110 – 76 Test standar proctor
2,5 kg.
CBR (California Bearing
T 193 PB 0113 – 76 Menentukan nilai dukungan relatif
Ratio)
27 | P a g e
Spesifikasi Teknis
(2) Volume yang harus diukur pembayaran harus atas dasar penampang melintang dan
profil yang disetujui yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diukur di
lapangan sebelum suatu urugan telah ditempatkan pada garis batas, kelandaian dan
permukaan yang disetujui atau diterima. Cara penghitungan berupa cara luas rata-
rata dan menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari
25 meter, terkecuali dinyatakan lain untuk kontrak khusus.
(3) Urugan yang ditempatkan diluar garis batas dan penampang melintang yang
disetujui, termasuk setiap tambahan urugan yang diperlukan untuk dudukan atau
penguncian ke dalam talud yang ada sebagai hasil penurunan pondasi tidak boleh
dimasukkan dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana
secara lain disetujui oleh Direksi Teknik untuk mengganti bahan-bahan lunak atau
tidak cocok yang ditemukan di lapangan selama pelaksanaan.
(4) Urugan porous, bahan filter atau bahan alas dasar untuk pipa gorong-gorong,
saluran beton, saluran dilapisi, saluran porous, dinding kepala dan struktur lainnya,
tidak boleh diukur untuk pembayaran dibawah ketentuan ini, bahan-bahan tersebut
harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran untuk bahan-bahan dan item-
item konstruksi yang bersangkutan, yang disediakan dalam item pembayaran
dibawah spesifikasi ini.
(5) Urugan yang digunakan dimana saja di luar batas-batas lapangan kerja atau untuk
mengubur bahan-bahan buangan atau untuk penutupan dan memperbaiki galian
bahan-bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran urugan.
28 | P a g e
Spesifikasi Teknis
29 | P a g e
Spesifikasi Teknis
5 P E K E R J A A N B E T O N.
5.1. U m u m.
(1) Uraian.
a. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsional) antara semen,
air dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengndap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta disyaratkan dan membentuk satu bahan yang
keras dan tahan lama (awet), yang memiliki karakteristik tertentu.
b. Agregat meliputi baik bergradasi kasar maupun yang bergradasi halus, tetapi
jumlah Agregat harus akan dipertahankan sampai jumlah minimum yang
diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan cukup untuk mengisi
rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan suatu permukaan akhir
yang halus.
c. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air
yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah
30 | P a g e
Spesifikasi Teknis
b. Pada waktu pelaksanaan bila tipe semen atau jenis agregat berubah ataupun
komposisi gradasi dari agregat berubah, sedang hasil uji kekuatan tekan tidak
bisa memenuhi standar, maka adukan baru harus dibuat sesuai dengan cara /
prosedur seperti di atas.
c. Klasifikasi dan rujukan mutu beton seperti yang diberikan pada Tabel 5.1.1.
31 | P a g e
Spesifikasi Teknis
T o l e r a n s i.
a. Toleransi dimensi.
* Struktur dengan panjang keseluruhan s/d. 6 m + 5 mm
* Struktur dengan panjang lebih dari 6 m +15 mm
* Panjang balok, slab lantai, kolom dan dinding Nol
* Antar Kepala Jembatan ( Abutment ) + 10 mm
* Toleransi posisi ( dari titik acuan ) + 10 mm
* Alinyemen vertical untuk kolom-kolom dan dinding-dinding +10 mm
* Toleransi ketinggian permukaan + 10 mm
b. Toleransi untuk selimut beton di atas baja tulangan
* Sampai dari 5 atau lebih 0 dan + 10 mm
* Selimut dari 5 sampai 10 cm + 10 mm
(1) Penyerahan - Penyerahan.
a. Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang
digunakan untuk pekerjaan beton bersama-sama dengan data-data
pengujian yang menunjukkan kecocokan dengan persyaratan mutu
spesifikasi ini.
b. Apabila disyaratkan demikian oleh Direksi Teknik. Penyedia Jasa harus
menyerahkan gambar-gambar rinci semua pekerjaan acuan yang digunakan
pada pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Penyedia Jasa harus melapor kepada Direksi Teknik paling sedikit 24 jam
sebelum pencampuran atau pengecoran beton.
(2) Penyimpanan Bahan - bahan.
a. Agregat harus disimpan secara terpisah sesuai dengan ukuran ukuran untuk
mencegah terjadinya pencampuran. Semen harus disimpan secara teratur
dan rapi mengikuti waktu penyerahannya, sehingga pemakaiannya dapat
diatur dan semen tidak akan menjadi terlalu lama disimpan. Waktu
kadaluarsa penyimpanan semen beton konstruksi tidak boleh lebih dari 3
bulan. Semen yang sudah mengeras, tidak diizinkan digunakan dalam
pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
b. Selama pengangkutan semen sampai ke gudang atau lapangan kerja harus
dijaga sehingga semen tidak lembab atau kantong rusak. Keadaan
penyimpanan untuk bahan-bahan yang harus dipakai dilapangan harus
memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam pasal-pasal mengenai
karakteristik bahan-bahan ( NI-3 ) dan spesifikasi penyimpanan bahan-
bahan ( PBI 1971, pasal 3,9 ).
(3) Kondisi Cuaca.
32 | P a g e
Spesifikasi Teknis
5.2. B a h a n.
1. Semen.
a. Semen yang dipesan harus dipilih berasal dari salah satu jenis PC ( Portand
Cement ) berikut ini, yang memenuhi Spesifikasi AASHTO M85;
Tipe I : Pemakaian umum tanpa sifat – sifat khusus.
Kecuali diizinkan secara lain Direksi Teknik, Semen yang digunakan pada
pekerjaan harus diperoleh dari satu sumber pabrik.
2. A i r.
Air yang dipergunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus bersih dan
bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti oil, garam, asam, gula, alkali, gula
atau bahan-bahan organic. Direksi Teknik dapat meminta Penyedia Jasa untuk
mengadakan pengujian air yang berasal dari suatu sumber yang dipertimbangkan
mutunya meragukan (Rujukan Pengujian AASHTO T 26 ).
3. A g r e g a t.
a. Persyaratan Umum.
33 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam
atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus
dicuci.
Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang diberikan pada
Tabel 3.1.2. dan dengan keadaan mutu (sifat) yang diberikan pada Tabel
3.1.3.
Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dan tiga perempat
ruang bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang
tulangan dan cetakan ( acuan ).
Agregat halus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hamper
seluruh partikel lolos saringan 4,75 mm.
Semua agregat halus, halus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic, dan
jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian
kandungan organic menggunakan pengujian colorimetric AASHTO T 21.
Setaip agregat yang gagal pada test warna, harus ditolak.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi.
b. Gradasi Agregat.
Gradasi agregat kasar dan agregat halus memenuhi persyaratan Tabel 3.1.2
berikut ini, namun bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini
tidak perlu ditolak, apabila Penyedia Jasa dapat menunjukkan (berdasarkan
campuran percobaan dan pengujian) bahwa dapat dihasilkan beton yang
memenuhi persyaratan sifat-sifat campuran yang diuraikan.
34 | P a g e
Spesifikasi Teknis
(BERDASARKAN BERAT).
UKURAN AGREGAT
MAX. UKURAN AGREGAT MAX.
BERAT
YANG DISARANKAN YANG DISARANKAN (mm)
KELAS SEMEN
(mm)
BETON TOTAL
PERBANDINGA DENGAN
Kg / m3.
KELAS A KELAS B N BERAT
( RATIO ) ( Kg / m3. )
K 400 > 425 25 19 0,35 150
K 375 425 25 19 0,42 180
K 275 400 25 19 0,42 170
K 225 350 37,5 25 0,46 160
K 175 300 37,5 25 0,50 150
K 125 250 50,0 25 0,52 130
35 | P a g e
Spesifikasi Teknis
UKURAN AGREGAT
MAX. UKURAN AGREGAT MAX.
BERAT
YANG DISARANKAN YANG DISARANKAN (mm)
KELAS SEMEN
(mm)
BETON TOTAL
PERBANDINGA DENGAN
Kg / m3.
KELAS A KELAS B N BERAT
( RATIO ) ( Kg / m3. )
Pondasi beton
1:3:6. 5 0,34 0,85 0,85 114 154
massa.
37 | P a g e
Spesifikasi Teknis
1:3:6 - - - - -
c. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap
di bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali
Direksi Teknik dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk
pekerjaan dengan kelas rendah.
d. Bilamana hasil – hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan dibawah yang
ditentukan, Penyedia Jasa tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya,
sampai masalah hasil-hasil kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan
Penyedia Jasa telah mengambil langkah –langkah demikian yang akan
meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi persyaratan spesifikasi sehingga
memuaskan Direksi Teknik.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan
pada Tabel 3.1.6 dan 3.1.7 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan
tersebut harus diperbaiki seperti yang ditetapkan pada Bab 3.1.1. (8).
38 | P a g e
Spesifikasi Teknis
39 | P a g e
Spesifikasi Teknis
40 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Bahan-bahan harus telah diuji dan ditempatkan yang baik, serta peralatan dalam
keadaan bersih siap untuk digunakan.
b. Semua penunjang, pondasi-pondasi dan galian-galian harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Teknik, serta peralatan dalam keadaan bersih siap untuk
digunakan.
c. Semua acuan, penulangan dan sarana-sarana pelengkap lainnya harus
ditempatkan secara benar dan aman dan didukung untuk mencegah penggeseran.
3. Acuan / Cetakan.
i. Acuan / cetakan harus dari bahan yang disetujui dan siap pakai serta cocok untuk
jenis terhadap adonan dan cukup kaku untuk memelihara posisi yang diperlukan
selama pengecoran. Pemadatan dan perawatan mengeras beton. Permukaan
sebelah dalam dari acuan / cetakan harus bersih dari setiap kotoran lepas atau
bahan – bahan lain sebelum penggunaan, dan harus disiram air sampai jenuh atau
diolesi dengan minyak mineral anti karat sebelum digunakan.
ii. Kayu dengan permukaan kasar (tidak diserut) dapat digunakan untuk permukaan
bangunan yang tidak kelihatan (expase), tetapi kayu diserut dengan tebal yang
rata harus digunakan untuk permukaan yang kelihatan (expase).
4. Ujung-ujung tajam sisi dalam acuan harus dibuat tumpul, kecuali diperintahakn lain
oleh Direksi Teknik, menggunakan ganjalan segitiga dengan lebar paling sedikit 20
cm dipasang di sudut.
i. Penguatan acuan / cetakan terdiri dari baut-baut, klemp atau sarana lain yang
akan digunakan menurut keperluan untuk mencegah merenggangnya acuan
selama pengecoran beton, dan acuan tersebut harus dibuat sedemikian hingga
dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton jadi (selesai).
ii. Untuk pengecoran beton pada dasar penunjang dan pondasi. Acuan tanah dapat
digunakan yang tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik. Beton tersebut
akan didukung oleh galian yang dibentuk dengan baik yang sisi dan dasarnya
dirapihkan dengan tangan sampai ukuran yang diperlukan.
iii. Acuan untuk beton yang dicor di bawah air harus kedap air dan dijamin
kekakuannya untuk mencegah suatu penggeseran.
5. Mengangkut dan Menempatkan Beton.
a. Pengangkutan beton campuran dari tempat penympuran hingga tempat
pengecoran harus dilaksanakan secara halus dan secara efisien untuk mencegah
segregasi dan kehilangan bahan-bahan (air, semen, atau agregat).
b. Pengangkutan campuran beton dan penempatan dengan peluncur yang miring
harus disetujui Direksi Teknik mengenai waktu pengangkutan, panjang dan
kemiringan peluncur serta cara pelaksanaan.
41 | P a g e
Spesifikasi Teknis
42 | P a g e
Spesifikasi Teknis
7. Sambungan Kontruksi.
a. Lokasi sambungan-sambungan konstruksi bagi setiap struktur harus ditentukan
sebelumnya, dan ditunjukkan pada gambar rencana, serta harus disetujui oleh
Direksi Teknik sebelum mulai pelaksanaan. Persyaratan umum berikut ini harus
diterapkan :
i. Sambungan konstruksi tidak boleh ditempatkan pada penyambungan bagian-
bagian struktur, kecuali, kecuali ditentukan lain sebelumnya.
ii. Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus kepada garis tegangan utama
dan ditempatkan pada titik – titik dengan geseran minimum.
iii. Apabila sambungan tegak diperlukan, barang-barang tulangan harus
ditempatkan memotong sambungan-sambungan untuk membentuk kontruksi
yang monolit.
iv. Sambungan lidah paling sedikit 4 cm dalamnya, disediakan untuk
sambungan konstruksi dalam dinding, pelat lantai, dan antara kaki-kaki dan
dinding-dinding.
v. Sambungan konstruksi harus dibuat menembus dinding sayap.
vi. Dalam hal penundaan pekerjaan yang tidak terencana dikarenakan hujan atau
kemacetan pemasokan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan tambahan
tenaga dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sambungan
kontruksi tambahan menurut perintah Direksi Teknik.
8. Pemadatan Beton.
a. Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar di dalam yang disetujui
apabila diperlukan dilengkapi dengan pemampatan adukan beton.
Pemadatan manual hanya diizinkan jika disetujui demikian, Oleh Direksi
Teknik dan akan terdiri dari pemadatan tumbuk (cerucuk) di dalam campuran
beton dengan tongkat pemadat bersama-sama dengan pemukulan yang menerus
sisi luar cetakan.
b. Pemadatan dengan penggetar dan pemadat tumbuk (cerucuk) harus dibatasi
sampai waktu yang diperlukan untuk menghasilkan pemadatan yang
memuaskan tanpa menyebabkan segregasi bahan-bahan.
c. Penggetar didalam harus dilaksanakan dengan memasukkan batang penggetar ke
dalam beton cor yang masih segar, bebas penulangan. Alat penggetar harus
dimasukkan ke dalam campuran beton sejajar dengan sumbu memanjang, dan
digetar selama 30 detik pada setiap lokasi berjarak masing-masing 45 cm ( lihat
PBI 1971 ).
d. Jumlah pengetar yang diperlukan harus ditentukan dengan volume beton yang di
cor setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk beton empat
meter kubik.
43 | P a g e
Spesifikasi Teknis
44 | P a g e
Spesifikasi Teknis
dan dilapisi dengan lapisan adonan semen tipis. Adukan beton terdiri dari
satu bagian semen dan dan dua bagian pasir harus dilapiskan kemudian
sampai bentuk permukaan yang diperlukan.
c. Perawatan Beton.
i. Dimulai segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi terhadap hujan
lebat, panas matahari, atau setiap kerusakan pisik yang dapat menggeser
beton tersebut.
ii. Untuk menjamin pengerasan dan hidrasi, beton harus dirawat dengan
menutup dengan pasir basah, anyaman atau selimut rawatan yang harus
direndam dengan air untuk satu jangka waktu paling sedikit 3 hari dan
kemudian dirawat dalam keadaan lembab untuk 4 hari berikutnya.
iii. Cetakan yang terpasang harus juga dijaga tetap basah.
d. Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Beton.
Pada umumnya pekerjaan beton tersebut dapat diterima setelah berumur 28
hari, asalkan Rancangan dipenuhi selengkapnya. Penyimpangan dari gambar
rancangan spesifikasi-spesifikasi dan / atau petunjuk-petunjuk. Direksi Teknik
yang dapat menyebabkan kesalahan atau kerusakan kepada pekerjaan-
pekerjaan yang dimaksud dan memerlukan beton tersebut harus dibongkar dan
harus diperbaharui yang sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk – petunjuk
Direksi Teknik, akan merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan biaya
untuk perbaikan atau pembaharuan harus sepenuhnya ditanggung jawab oleh
Penyedia Jasa.
45 | P a g e
Spesifikasi Teknis
46 | P a g e
Spesifikasi Teknis
1) Volume Beton yang harus diukur untuk pembayaran haruslah jumlah dalam
meter kubik beton yang digunakan dan diterima di dalam pekerjaan yang
sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana beserta
kelas-kelas beton atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Tidak ada pengurangan volume beton yang diambil beserta pipa atau barang
lain yang ditanam seperti penulangan penghentian air (water stops), lubang-
lubang drainase dan pipa-pipa berdiameter 20 cm atau kurang.
2) Beton yang harus dicor dan diterima untuk pengukuran dan pembayaran,
seperti :
a. Beton structural bertulang kelas K 175; K 225, K 275, K 350; dan K 400
(kelas yang sebenarnya harus dicantumkan dalm Daftar Penawaran).
b. Beton tidak bertulang K 125 dan Bo.
3) Tidak ada tambahan kelonggaran atau pengukuran akan dibuat untuk galian
atau pekerjaan persiapan lainnya, bagi acuan atau / cetakan perancah untuk
balok-balok dan slab (lantai) dengan panjang 5 meter atau kuran (tidak
termasuk konstruksi jembatan) pemompaan, penyelesaian, perawatan
mengeras, penyediaan lubang lepas dan urugan kembali terhadap struktur
beton yang barusan selesai. Semua pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan penyelesaian yang memuaskan dari pekerjaan beton, akan dianggap
termasuk dalam harga penawaran untuk pekerjaan beton.
4) Akan disediakan secara terpisah untuk pengukuran dan pembayaran bagi
pekerjaan cetakan yang digunakan dalam pelaksanaan jembatan beton yang
47 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Penahan air harus dibuat dari bahan plastik dengan resin dasar yang harus berupa polyvinyl
cloride. Semua penahan air harus dicetak atau dicor dengan setiap bagian penampangnya harus
48 | P a g e
Spesifikasi Teknis
padat serta rata dan tidak ada keropos atau ketidak sempurnaan lainnya. Penahan air harus terdiri
dari tipe 3-bulb baik untuk sambungan konstraksi maupun sambungan pelaksanaan. Penahan air
harus simetris, dengan bentuk dan ukuran untuk kedua tipe di atas harus sesusai dengan
persyaratan berikut :
Penyambungan penahan air harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik dan sesuai
instruksi Direksi. Penyambungan khusus untuk menyatukan keping-kepingan penahan air
digunakan disemua pertemuan penahan air.
Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan bahan yang ditanam dalam beton
pada masing-masing sisi sambungan. Kontraktor harus menempatkan penahan air secara berhati-
hati dan pemadatan beton disekitar penahan air harus dijamin bahwa penahan air tidak akan
rusak, dan terjadi lekatan yang sempurna antara beton dengan bidang penahan air yang tertanam.
Kontraktor harus mengganti atau memperbaiki dengan biaya sendiri setiap penahan air yang
sobek, berlubang atau rusak. Kontraktor harus melengkapi semua penyokong dan pengikat yang
diperlukan untuk penempatan penahan air seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah
dari Direksi.
5.6. Dasar Pembayaran.
Volume-volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas akan dibayar untuk
pengukuran per satuan harga-harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran untuk
item pembayaran yang diberikan di bawah ini, yang harga dan pembayarannya harus
merupakan kompensasi penuh semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan Beton seperti diuraikan sebelumnya dalam Bab ini.
49 | P a g e
Spesifikasi Teknis
50 | P a g e
Spesifikasi Teknis
seperti gempa bumi atau banjir bandang, asalkan bahwa pasangan batu yang
rusak tersebut sebelumnya telah dapat diterima dan disetujui Direksi Teknik.
51 | P a g e
Spesifikasi Teknis
tegak lurus pada tebing). Adonan tersebut harus dipasang sampai mengisi penuh
semua ruang diantara batu-batu dan sambungan-sambungan sampai penyelesaian
yang rapi dan teratur.
Bilamana pasangan baru harus dipasang dalam parit-parit untuk konstruksi
lubang (kotak) penampungan atau dinding cut off (dinding penghalang aliran air
di bawah tanah), batu – batu tersebut harus secara penuh ditanam dalam adonan
yang dipasang pada lapisan berikutnya keatas sampai ketinggian permukaan.
Harus diberikan cetakan (begisting) jika diminta demikian oleh Direksi Teknik
untuk membatasi pasangan tersebut dan permukaan lapisan-lapisan adonan harus
discreed sampai satu ketinggian puncak permukaan diatas pasangan batu.
Permukaan batu harus diselesaikan (dibuat jadi) secepatnya mengikuti
pengerasan awal dengan penyapuan menggunakan sebuah sikat yang kaku.
Bilamana ditetapkan atau dimintakan demikian oleh Direksi Teknik muka
perserasan atau pelapisan yang nampak harus dilapisi dengan lapis permukaan
adonan semen sekitar 1 cm tebalnya, terdiri dari perbandingan campuran adonan
satu bagian semen tewrhadap dua bagian pasir kasar. Adonan semen harus
mengunci dengan baik ke dalam pasangan batu dan dipulir sampai menjadi satu
permukaan akhir yang rata.
Permukaan – permukaan selesai pasangan batu harus dijaga tetap lembab selama
paling sedikit 3 hari dan dilindungi dari panas matahari, bila diminta demikian
oleh Direksi Teknik.
Bila pasangan batu dengan siar tersebut sudah cukup kuat dan tidak lebih awal
10 hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali dikerjakan
sebagaimana ditetapkan atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik,
yang sesuai dengan persyaratan yang relevan dari Spesifikasi.
Talud tebing dan bahu jalan di sekitar harus dirapihkan dan diselesaikan
sehingga menjamin saling berhubungan yang ketat dengan pasangan batu bersiar
dan harus diberi bentuk sepantasnya sampai ke permukaan, untuk memberikan
stabilisasi bangunan dan drainase yang tidak terhalangi serta mencegah gerusan
pada pinggiran / ujung-ujung bangunan tersebut.
Untuk pasangan yang membutuhkan drain hole agar dipasang sesuai dengan
ketentuan atau sesuai petunjuk dari Direksi.
52 | P a g e
Spesifikasi Teknis
7 : P L E S T E R A N.
7.1. Persiapan Permukaan
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material lepas, minyak,
cat, kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat menghalangi lekatan yang baik antara
plesteran dan pasangan batu. Permukaan yang diplester dengan semen mortar dengan
perbandingan campuran 1 pc : 3 ps yaitu satu (1) bagian semen (P.C) dan tiga (3) bagian
pasir, tebal 1 cm, harus dijaga agar terus menerus lembab selama sedikitnya dua (2)
jam dan kemudian dibiarkan sampai lapisan basah pada permukaan hilang.
Plester yang rusak, menggembung harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor
dengan cara sedemikian sehingga pada saat pekerjaan selesai, plesteran tersebut harus
halus dan berpenampilan baik.
7.2. Penerapan Plesteran
Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari lapis garuk dan lapis akhir harus
diterapkan pada pekerjaan plesteran semen.
Lapisan garuk harus penuh dan tebal dan harus ditempatkan dengan cukup tenaga untuk
membentuk kunci yang yang baik. Lapisan garuk harus disapukan bersilang untuk
mendapatkan pemasangan awal dan harus dijaga tetap basah dengan semprotan halus
selama dua hari, dan kemudian dibiarkan mengering.
Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara selama dua
hari. Segera sebelum pelaksanaan lapis akhir, lapis garuk harus dibasahi lagi dengan
semprotan halus. Lapis akhir harus pertama-tama diapungkan pada permukaan dengan
benar dan rata, kemudian diolah sedemikian rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir
turun kedalam plesteran sampai permukaan halus mengkilap dan bebas dari bidang
kasar, bekas pemeriksaan atau noda lainnya. Lapis akhir harus dijaga tetap basah
dengan semprotan halus selama sedikitnya dua hari, dan harus dijaga dari pengeringan
yang terlalu cepat.
Semen mortar sebagaimana ditentukan dalam sub-pasal 3.1.3 harus dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan plesteran. Ketebalan plesteran harus seminimal mungkin, dan
dalam segala hal cukup menghilangkan kekasaran permukaan.
Harus dipasang adukan-adukan patokan untuk mendapatkan permukaan yang rata.
Plesteran harus diratakan dengan menggunakan alat kayu yang lurus, minimal
sepanjang 1 m (satu meter). Plesteran harus dibasahi untuk mencegah cacat-cacat. Pada
keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi terhadap pengeringan yang
tidak merata atau berlebihan.
53 | P a g e
Spesifikasi Teknis
8. LUBANG-LUBANG DRAINASE
8.1. Umum
Semua pipa yang digunakan untuk lubang-lubang drainasi harus dari jenis dan kwalitas
terbaik. Semua perlengkapan yang dibuat harus berdasarkan rekomendasi dari pabrik
yang memiliki reputasi baik. Semua material yang ditunjukkan dalam gambar, harus
disediakan oleh Kontraktor dengan jenis dan kualitas terbaik dan mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
8.2. Material
Pipa Polyvinyl-Chloride ( P V C ) dan sambungan fitting harus memenuhi persyaratan
dalam ASTM Designation D 2729.
Material tersebut harus bebas goresan, retak, gelembung dan/atau cacat lainnya.
Pipa-pipa harus dengan ketebalan sebagai berikut :
a. Pipa diameter 5 cm – tebal pipa 2,00 mm;
b. Pipa diameter 8 cm – tebal pipa 3,00 mm;
c. Pipa diameter 10 cm – tebal pipa 3,50 mm.
Lubang -lubang drainasi harus dibuat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai dengan perintah dari Direksi.
Pipa PVC atau lubang drainasi dengan diameter 50 mm, harus dipasang di dalam
dinding penahan maupun abutment sebanyak satu buah setiap dua (2) m 2 luas dinding
yang akan ditunjukkan oleh Direksi.
54 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Pipa PVC dengan panjang secukupnya ditanam dalam bangunan dengan ujung pada
sisi tanahnya ditutup ijuk dan didalamnya diisi dengan kerikil berukuran maksimal 10
mm.
8.3. Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran lubang-lubang drainase harus didasarkan pada panjang
yang diperoleh dari gambar dan atau atas perintah Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk lubang-lubang drainasi harus berdasarkan pada harga satuan setiap
meter panjang (m) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
sudah termasuk penutup ijuk dan isian kerikil dan semua kompensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam Spesifikasi.
9 PINTU AIR
a. Istilah Dan Difinisi
1. Pintu Air Type A* : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan plat dan alat putar
transmisi doble stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 2,00 m s/d 3,00 m, dan
atau ditentukan sesuai dengan gambar disain.
2. Pintu Air Type A : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan kayu dan alat putar
transmisi doble stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 2,00 m s/d 3,00 m, dan
atau ditentukan sesuai dengan gambar disain
3. Pintu Air Type B* : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan plat dan alat putar
transmisi satu stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 1,00 m s/d 2,00 m, dan
atau ditentukan sesuai dengan gambar disain.
4. Pintu Air Type B : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan kayu dan alat putar
transmisi satu stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 1,00 m s/d 2,00 m, dan
atau ditentukan sesuai dengan gambar disain
5. Pintu Air Type C2 : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan plat dan alat putar
biasa satu stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 0,80 m s/d 1,00 m, dan atau
ditentukan sesuai dengan gambar disain
6. Pintu Air Type C3 : adalah pintu air dengan daun pintu dari bahan plat dan alat putar
biasa satu stang, digunakan untuk pintu lebar antara > 0,50 m s/d 0,80 m, dan atau
ditentukan sesuai dengan gambar disain
7. Pintu Air Type C5 : adalah pintu air angkat dengan daun pintu dari bahan plat,
digunakan untuk pintu lebar antara 0,30 m s/d 0,50 m, dan atau ditentukan sesuai
dengan gambar disain
55 | P a g e
Spesifikasi Teknis
b. Persyaratan Bahan
1. Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru, dari pabrik yang resmi dan setaraf
dengan S.t.(DIN 17100 1966).
2. Tangki dan ulir untuk gate/pintu harus setaraf dengan S.t. 60 (DIN 17100 1966).
3. Besi tuang harus bebas cacat/retak; perbaikan retak retak dengan las atau lainnya
tidak diperkenankan.
4. Baut, keling dan washers harus dari pabrik resmi dan harus setaraf U.st. 36 1 (DIN
1711 1968). Baut dan keling yang tersentuh air harus digalvanisir.
5. Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih, kelihatan jelek atau las
yang tidak sempurna dan sebagainya akan ditolak.
6. Kawat las yang dipakai adalah "Unimatic" 6000 (AC DC) dengan kekuatan tarik
4.760 kg/cm2 atau type yang sama.
7. Pipa besi untuk sandaran harus ukuran standar pipa dengan "heavy duty galvanized
coating".
c. Pelaksanaan Pekerjaan
56 | P a g e
Spesifikasi Teknis
f. Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standar Industri untuk
memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua dimensi yang ada
digambar adalah minimum. Dalam pembuatan harus dilebihi (ukurannya)
secukupnya, sedemikian hingga tidak ada dimensi yang kurang.
9.2. Umum
Penyiapan bahan-bahan.
a. Semua kegiatan, sedapat mungkin dilakukan didalam / sekitar wilayah (proyek).
b. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam pekerjaan
konstruksi baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus dijaga bersih dan
terlindung dari pengaruh cuaca sejauh memungkinkan dalam praktek. Lubang
baut harus betul betul bulat. Ukuran dari lubang baut harus tidak lebih dari 2 mm
lebih besar dari diameter nominal (ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan
putaran yang pas dengan baut. Jika mungkin, mesin dengan "a fixed drilling line"
harus digunakan. Lubang lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0.25 mm.
Gerigi gerigi pada permukaan luar harus dihilangkan.
c. Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai berada
dalam daerah geser (shearzone). Baut harus menonjol paling tidak satu panjang
uliran dengan minimum 3 mm dan maksimum 10 mm setelah penggeseran dari
mur. Dibawah mur pada baut jangkar dan dibawah semua kepala baut dan mur,
harus dilengkapi " heavy duty washer ". Jika baut digunakan dalam permukaan
yang miring, harus menggunakan " bevelled washer ". Kepala dari mur harus
diputar benar, dengan kunci inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurang
dari 0.30 m.
d. Untuk dratstang harus doble drate. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia
Jasa harus membuat dan menyerahkan kepada Direksi untuk disetujui, program
lengkap yang menunjukkan : Type pengelasan. Klasifikasi bahan untuk
pengelasan, termasuk ukuran ukuran yang diperlukan untuk mewujudkan dimensi
spesifikasi setelah pengelasan. Sesudah pengelasan, semua ceceran las harus
dibersihkan dan semua lubang, pori dan berkas berkas terbakar harus diperbaiki. -
Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi ketentuan
dibawah ini.
Pemasangan.
a. Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada gambar
disain yang disetujui atau atas petunjuk Direksi ditempat pekerjaan, termasuk
semua alat alat pelengkap seperti baut jangkar, penahan, seal (penguat) dan
sebagainya.
57 | P a g e
Spesifikasi Teknis
b. Semua bagian yang ditanam harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepat sebelum
dan selama pemasangan. Dinding plat, sandaran dan ambang harus diperkuat
seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
c. Semua gear reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak pelumas,
sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear Reducer terbuka harus diberi gemuk
kwalitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumas dan zat pencuci
harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambahan biaya.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka
waktu pemeliharaan untuk semua bagian pekerjaan dari Kontrak ini.
Test dan Garansi.
a. Pada saat penyelesaian pekerjaan, peralatan harus siap untuk ditest, dihadapan
Direksi sebelum penyerahannya untuk membuktikan bisa dioperasikan dengan
memuaskan. Jika ada bagian dari pekerjaan gagal dioperasikan sesuai ketentuan
Direksi, beberapa perubahan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa sesuai ketentuan
Direksi tanpa pembayaran ekstra.
b. Pada saat penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa harus melaksanakan pemeliharaan
selama jangka waktu masa pemeliharaan untuk semua pekerjaan, meliputi
perbaikan dari semua kekurangan dan kerusakan yang mungkin terjadi dalam
jangka waktu tersebut tanpa biaya tambahan.
Pengecatan
a. Bahan-bahan.
1. Semua cat harus disediakan dalam keadaan segel pabrik (factory scaled)
kaleng/cap pabriknya akan ditentukan oleh Direksi.
2. Cat yang telah melampui batas kadaluwarsa seperti tertulis pada kalengnya
tidak boleh dipakai, dan harus segera disingkirkan dari tempat pekerjaan.
b. Pelaksanaan Pengecatan Pekerjaan Baja.
Sebelum pengecatan dilaksanakan permukaan harus dibersihkan dan dikerjakan
atau dicat sebagai berikut :
1. Pengecatan harus dikerjakan dengan mesin, dalam pelaksanaan pengecatan
lapis demi lapis sampai dengan ketebalan yang ditentukan dimulai dari cat
meni lalu cat anti karat dan terakhir dilapis cat bron untuk bagian atas
konstruksi.
2. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di
lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain
3. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, termakadam atau bitumen
penahan air, tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
c. Pengecetan Daun Pintu/Schot balk (balok sekat).
58 | P a g e
Spesifikasi Teknis
59 | P a g e
Spesifikasi Teknis
pasangan batu yang permanen maka bagian bagian diatas angkur, plat perletakan
dan lain lain harus lebih dahulu dari pada bagian lain.
60 | P a g e
Spesifikasi Teknis
61 | P a g e
Spesifikasi Teknis
62 | P a g e
Spesifikasi Teknis
harus disimpan di dalam kotak peralatan yang dapat dikunci (kunci besi) yang termasuk
dalam penyerahan.
Kontraktor harus menyerahkan buku pedoman operasional dan cara pemeliharaan
sebanyak 2 (dua) set untuk masing-masing alat.
c. Masa Jaminan
Masa jaminan untuk perlindungan terhadap karat seluruh permukaan alat tersebut
adalah selama 3 (tiga) tahun.
63 | P a g e
Spesifikasi Teknis
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi secara teliti didalam toleransi sbb :
Bagian yang diukur Toleransi (mm)
Lebar pintu +4
Tinggi pintu +4
Dalam (tebal) pintu +2
Beda panjang diagonal. +4
Jarak dari as ke as pelat-pelat penumpu +4
Jarak antara karet-karet perapat sisi. +4
Toleransi-toleransi yang tidak ditentukan disini, harus ditentukan oleh Kontraktor sendiri
dengan persetujuan Direksi.
(2) Toleransi
Pabrikasi dan pemasangan kerangka penghantar harus dilakukan secara teliti dalam batas-
batas toleransi sebagai berikut :
64 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan di atas harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor
dengan persetujuan Direksi.
9.11. Detail-detail Alat Pengangkat
Alat pengangkat harus mudah dioperasikan secara normal, pengangkat dengan batang
tunggal berulir terpasang diatas dek, untuk membuka, menutup, dan menahan pintu sorong
dalam posisi antara terbuka penuh dan tertutup penuh.
Alat pengangkat terdiri dari alat mekanis tegak antara lain bantalan, unit gear reducer,
batang berulir, penahan batang ulir yang dapat dilepas dengan dudukannya, tutup ulir, alat
operasi manual, petunjuk posisi mekanis dan semua komponen lain yang diperlukan
termasuk kait-kait untuk pengoperasian dengan benar dan efisien dari alat pengangkat.
9.12 Pemasangan di Bengkel dan Pengujian
(1) Pintu dan kerangka penghantar
Pintu, termasuk perapat air, penghantar sisi, tarikan pengangkat, dan sebagainya, harus
dirangkai di bengkel pada posisi yang kira-kira sama setelah pemasangan di lapangan.
Sewaktu dirangkai, pintu harus diperiksa ; dimensi, toleransi dan ketelitian kelurusannya.
(2) Alat pengangkat
Alat pengangkat harus selengkapnya dirangkai di bengkel dan diuji kehalusan dan
kebenaran operasinya. Semua unit harus diuji pada beban yang ditentukan dan diperiksa
secara teliti untuk memastikan bahwa semua kerenggangan dan toleransi yang perlu, telah
dipenuhi dan bahwa tidak akan terjadi kemacetan pada bagian yang bergerak.
65 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Semua bantanlan harus diperiksa dengan hati-hati. Semua pelumas dan minyak yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pengujian harus disediakan Kontraktor.
66 | P a g e
Spesifikasi Teknis
67 | P a g e
Spesifikasi Teknis
jarak tertentu antara pintu dan kerangka untuk menjamin kerapatan-air penuh pada waktu
pintu tertutup penuh dan untuk mencegah keausan yang berlebihan dari pelat perapat air.
Engsel-engsel dan lengan-lengan penyangga harus dipasang pada kedua sisi pintu untuk
menyangga pintu dan untuk memutar pintu ke luar atau ke dalam. Material untuk pen harus
dari baja tak berkarat. Baut-baut harus dipasang pada bagian atas dan dasar dari pintu
untuk memudahkan pemasangan dan perawatan.
(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti, dan dipasang dalam batas-batas toleransi sebagai berikut :
Bagian yang diukur Toleransi (mm)
Lebar pintu +4
Tinggi pintu +4
Dalam (tebal) pintu +3
Beda panjang diagonal +4
Beda jarak as ke as dari pelat bantalan +5
Toleransi pada bagian-bagian yang tidak disebutkan di atas harus ditentukan sendiri oleh
Kontraktor dan atas persetujuan Direksi.
(3) Pengecatan
Daun pintu, kerangka pintu, lengan penggantung harus dicat. Permukaan yang akan dicat
harus dibersihkan dari kotoran, minyak, oli, garam secara manual sebelum disand blasting.
Sand blasting harus dilaksanakan sedemikian sampai didapat warna putih dari logam .
Segera setelah sand blasting selesai paling lama satu jam sudah harus dicat dasar atau
(pime coating), kegagalan pengecatan dalam waktu tersebut mengakibatkan pengulangan
proses sand blasting. Sand blasting menggunakan metode “Dry Sand Blasting” yang
disemprotkan melalui blast nozzles dengan menggunakan pasir khusus yang kering.
Tahapan pengecatan setelah prime coat, dilaksanakan 2 (dua) lapis pengecatan, dimana
total ketebalan yang dilaksanakan 200 mikron dengan menggunakan cat type “Coal Tar
Epoxy Paint”. Pembayaran sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan pintu.
68 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Balok-ambang, balok-dasar dan kerangka-sisi harus benar dan bebas dari putaran dan
bengkokan untuk menghasilkan kerapatan air dengan perapat pintu, balok ambang. Balok
dasar dan kerangka- sisi harus didesain agar mampu memindahkan semua beban yang
ditanggungnya ke bangunan beton.
Dudukan engsel harus dipasang kuat pada kerangka-sisi dengan las untuk menyangga pintu
dengan sempurna dan tidak boleh terjadi kemacetan ketika pintu dibuka dan ditutup.
(2) Toleransi
Kerangka penghantar harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang didalam toleransi berikut :
Bagian yang diukur Toleransi (mm)
Lebar bentang bersih +3
Tinggi bersih +3
Beda panjang diagonal +4
Beda dari as ke as kerangka perapat sisi +5
Tinggi kerangka penghantar. +5
Kerataan kerangka perapat air + 0,5/m
Kelurusan kerangka perapat air. +2
Beda ketinggian garis tengah kedua dudukan. +1
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor
dan atas persetujuan Direksi.
69 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Pengukuran untuk pembayaran pintu katup baja harus didasarkan pada jumlah
sesungguhnya terpasang dari pintu-pintu katup dalam set seperti tampak pada gambar atau
atas petunjuk Direksi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada harga satuan setiap set yang dimasukkan didalam
Daftar Kuntitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua konpensasi untuk
menyediakan tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat kerja dan lain
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan tersebut didalam
Spesifikasi. Pembayaran akan dilakukan kemudian kepada Kontraktor atas pengujian,
penyelesaian sebagaimana ditentukan didalam Sub-pasal 5.2.8. terdahulu dan Direksi telah
yakin bahwa pintu telah lengkap dan dapat beroperasi.
70 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Tebal +5
Jarak antara mata pengangkat +3
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor
dan atas persetujuan Direksi.
Toleransi-toleransi yang tidak disebutkan disini harus ditentukan sendiri oleh Kontraktor
dan atas persetujuan Direksi.
71 | P a g e
Spesifikasi Teknis
72 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Gambar detail pintu yang telah diisi dengan dimensi dan ukuran-ukuran akan memberikian
detail pintu secara rinci bagi pabrik pembuat pintu. Ukuran setang dan tipe roda gigi dapat
dicheck dengan perhitungan.
73 | P a g e
Spesifikasi Teknis
untuk penyetelan dan mendatarkan rangka pintu saat dimasukkan dalam coakan bangunan
sebelum dilakukan pengecoran beton ditempat tersebut.
Bagian penumpu roda gigi terdiri dari sepasang profil baja U, direnggangkan untuk
menempatkan unit roda gigi penggerak pintu dan dihubungkan dengan baut ke bagian
ujung atas dari bagian sponing. Bila diperlukan dapat dilas pelat penumpu roda gigi
melintang profil U, seperti ditunjukkan dalam gambar.
Bantalan penopang setang dipabrikasi dari pelat baja termasuk bumbung baja sebagai
rumah bantalan. Bantalan penopang tersebut dikaitkan dengan bagian sponing
mempergunakan baut, semuanya ditunjukkan dalam gambar. Rumah bantalan sesuai untuk
dipasangi bus brons pada tempatnya dengan baut baja . Lubang baut pada penumpu baut di
bor dengan ukuran dilonggarkan untuk penyetelan bantalan penopang. Pelat latun dipasang
antara bantalan penumpu dan bagian sponing.
74 | P a g e
Spesifikasi Teknis
dengan permukaan baja tahan karat yang ditempatkan dengan las pada bagian sponing.
Permukaan luncur dan perapat adalah picak brons posfor dipersiapkan dan dibor sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Baut-baut pengikat untuk setiap unit kayu, murnya berada masuk dalam coakan unit kayu
disisi hulu, sehingga tidak ada mur atau ujung baut menonjol keluar permukaan disisi hulu
pintu kayu, sehingga dapat menghindari goresan pada bagian sponing. Cincin alas yang
ukurannya dilebihkan dipasang terjepit mur untuk menghindari luka pada kayu saat mur
dikencangkan. Sebelum ditautkan, ter/aspal dioleskan dalam coakan kayu. Kaitan
penghubung setang penggerak, dibuat dari baja seperti ditunjukkan dalam gambar. Kaitan
ditautkan pada ujung atas sabuk pengangkat pintu dan diikat ditempatnya dengan baut.
Setang penggerak pintu dihubungkan dengan kaitan dengan pena baja tahan karat
penghubung pintu.
( ii ) Tipe Setang Tunggal
Unit kayu yang dipergunakan untuk konstruksi pintu dengan tipe setang tunggal pada
umumnya mempunyai tinggi 200 mm dengan tebal 80 mm.
Tiga pasang sabuk baja harus dipasang dengan baut ke unit kayu sebagai pemegang tiap
unit pada tempatnya, sehingga membentuk pintu yang kokoh. Tiap unit kayu mempunyai
tiga baut sabuk yang menembusnya. Pasangan sabuk tengah juga sebagai pengangkat pintu
dan berakhir pada ujung atas pada kaitan setang penggerak.
75 | P a g e
Spesifikasi Teknis
Pintu dinaikkan dan diturunkan dengan unit roda gigi standart yang dipasang di tengah dan
memutar setang penggerak tunggal. Unit roda gigi dilengkapi dengan roda kemudi ( roda
tangan ) dengan diameter standart 700 mm.
Sebuah setang standart dengan ukuran diameter luar 60 mm dan kisar luar 8 mm
dipergunakan berpasangan dengan unit roda gigi penggerak. Setang penggerak dilengkapi
dengan kaitan untuk berpasangan dengan daun pintu, dan penyetop pintu yang dapat diatur
diatas dan dibawah unti roda gigi penggerak untuk membatasi gerak pintu keatas maupun
kebawah.
9.34 Pemasangan di Bengkel dan Pengujian
(1) Kerangka, Daun Pintu dan Bantalan Penopang Setang
Daun Pintu termasuk perapat air, kerangka, bantalan penopang setang dan sebagainya,
harus dirangkai dibengkel pada posisi yang kira-kira sama setelah pemasangan dilapangan.
Sewaktu dirangkai, pintu harus diperiksa pada dimensi, toleransi dan ketelitian
kelurusannya.
(2) Roda Gigi Penggerak Pintu
Roda gigi penggerak pintu harus selengkapnya dirangkai di bengkel dan diuji akan
kehalusan dan kebenaran operasinya. Semua unit harus diuji pada beban yang ditentukan
dan diperiksa teliti untuk memastikan bahwa semua kerenggangan dan toleransi yang
perlu, telah dipenuhi dan bahwa tidak akan terjadi kemacetan pada bagian yang bergerak.
Semua bantalan harus diperiksa dengan hati-hati, semua pelumas dan minyak yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pengujian harus disediakan Kontraktor.
Operasi yang tidak benar bila dijumpai harus dibetulkan dan seluruh pengujian harus
diulang kembali
76 | P a g e
Spesifikasi Teknis
77 | P a g e
Spesifikasi Teknis
kontraktor untuk memindahkan air dari galian pondasi akan bergantung pada persetujuan
Tenaga Ahli atau Direksi Pekerjaan.
Pada penggalian untukkeperluan struktur pondasi sampai ke bawah muka air tanah, bagian
tersebut sebelumnya harus dikeringkan terlebih dahulu untuk memudahkanproses
penggalian.
Proses pengeringan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, sehingga dapat mencegah
terjadinya penurunan daya dukung pondasi,mempertahankan kestabilitasan pada kaki
galian, menghasilkan kegiatan konstruksi yang bebas dari genangan air, dan menghasilkan
pondasi yang kering sehingga ikatan yang baik antara pondasi dengan material timbunan
kembali. Penyedia Jasa perlu mengontrol saluran pembuang di sepanjang galian pondasi
atau di tempat-tempat lain, untuk mencegah adanya akumulasi limpasan air
Pembayaran Pengukuran dan Pembayaran pekerjaan untuk kisdam dan pengeringan
dihitung dan diukur berdasarkan kuantitas yang sudah dilaksanakan dalam satuan Bh
karung.
78 | P a g e