Anda di halaman 1dari 29

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


(ELEVATOR / L I F T)

DARTAR ISI

1.00.0

HALAMAN

PERATURAN UMUM PEKERJAAN


ELEVATOR/LIFT

2.00.0. LINGKUP PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT

12

3.00.0. LINGKUP PEKERJAAN PEMBORONG

13

4.00.0. SPESIFIKASI ELEVATOR / LIFT

23

5.00.0. COMMISSIONING DAN TESTING

27

6.00.0

PENDIDIKAN OPERATOR.

27

7.00.0

PEMELIHARAAN, PELAYANAN DAN GARANSI

27

8.00.0

PRODUK

28

9.00.0

PETUNJUK PERSETUJUAN MATERIAL

28

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEVATOR / LIFT


1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN.
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturanperaturan sebagai berikut :
INSTALASI ELEVATOR / LIFT
1.

PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7


Tahun 1991 atau edisi terakhir tentang Bangunan Dalam Wilayah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2.

PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3


Tahun 1992 atau edisi terakhir tentang Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3.

PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 3


Tahun 1975 atau edisi terakhir tentang Operasi Lift Kebakaran dan
Fire Rating.

4.

Pedoman Pengawasan Instalasi Lift Listrik No.3 Tahun 1987 atau


edisi terakhir.

5.

Standard Nasional Indonesia 03-6573-2001 tentang Tata Cara


Perancangan System Transportasi Vertical Dalam Gedung (lift).

6.

Standard Nasional Indonesia 05-2189-1999 tentang Definisi, Istilah


Lift dan Escalator.

7.

Standar Nasional Indonesia 03-2190-1999 tentang Syarat-syarat


Umum Konstruksi Lift Penumpang yang Dijalankan dengan Motor
Traksi.

Pekerjaan instalasi in harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki


Surat Ijin Pemasangan Instalasi Elevator/Lift dari Instansi yang
berwenang dan telah biasa mengerjakannya. Suatu daftar referensi
pemasangan harus dilampirkan dalam Surat Penawaran.
1.02.0. GAMBAR - GAMBAR
1.

Gambar-gambar rencana dan persyaratan ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2.

Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada.

3.

Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil maupun Interior harus dipakai


sebagai referensi untuk pelaksanaan.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.03.0. KOORDINASI
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan
Pemborong instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang
lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong
instansi ini.
1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN
1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong
harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada pemilik dalam
rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja adalah
gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan
dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak
terhadap dinding dan dimensi accessories yang dipakai.
2. Pemberi Tugas / MK berhak menolak gambar kerja yang tidak
mengikuti ketentuan tersebut di atas.
3. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan ulang atas segala
ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada
sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera menghubungi
Pemberi Tugas / MK.
4. Pemborong wajib mengajukan ijin pelaksanaan minimal 1 hari
sebelumnya kepada pihak pemlik/pengawas.
1.05.0. PERSETUJUAN MATERIAL,PERALATAN & DOKUMEN YG DISERAHKAN
1. UMUM
Dalam jangka waktu 90 hari setelah menerima SPK, dan sebelum
memulai pekerjaan instalasi peralatan ataupun material, Pemborong
harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan dan bahan yang
akan digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh Pemberi Tugas /
MK. Pemilik tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan
dipakai dan semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan
pengambilan contoh/dokumen ini.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

2. SHOP DRAWINGS
Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan
potongan yang diperlukan untuk dipariksa dan disetujui. Dengan
mengajukan gambargambar kerja ini berarti Pemborong sudah
mempelajari dengan seksama gambar-gambar Struktur, Arsitek
maupun gambar-gambar instalasi lainnya atau memperhatikan kondisi
yang sebenarnya di proyek.
Gambar kerja yang disetujui oleh Pengawas tidak berarti
mengurangi lingkup pekerjaan kontraktor sesuai kontrak.
3. DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan
digunakan pada proyek ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Pemberi Tugas / MK dengan dilampiri brosur-brosur yang
lengkap dengan data-data teknis, performance dari peralatan. Daftar
peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi spesifikasi.
Persetujuan tersebut tidak berarti membebaskan pemborong dari
kesalahan yang mungkin terjadi dan dari tanggung jawab atas yang
tersebut dalam kontrak.

4. SELEKSI DATA
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Pemborong harus
melengkapi dengan seleksi data dan menyerahkan dalam rangkap 3
(tiga). Pemborong harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih
dengan memberikan tanda.
Data-data pemilihan meliputi :

Manufacturer Data
Berupa brosur-brosur, spesifikasi dan informasi yang tercetak jelas
dan cukup detail sehubungan dengan persyaratan/ketentuan
spesifikasi.

Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau
curva yang meliputi informasi yang diperlukan dalam menseleksi
peralatan - peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit tersebut.

Quality Asurance
Suatu pembuktian dari Pabrik atau Supplier setempat terhadap
kualitas produk. Yang menyatakan bahwa produk ini sudah
diproduksi beberapa tahun, telah terpasang di beberapa lokasi,
dan telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu dengan baik.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.06.0. PERALATAN DAN BAHAN


1. Umum
Semua peralatan dari bahan maupun komponennya harus baru dan
sesuai dengan brosur yang dipublikasikan dan sesuai dengan
spesifikasi sebagaimana yang diuraikan maupun pada gambar
gambar rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan
diproduksi secara teratur.
2. PERALATAN DAN BAHAN SEJENIS
Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya
sama, harus diproduksi oleh pabrik (merk) yang sama, sehingga
memberikan kemungkinan dapat dipertukarkan.
3. PENGGANTIAN PERALATAN DAN BAHAN
Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender pada
dasarnya harus sudah memenuhi spesifikasi walaupun dalam
pengajuan saat tender, kemungkinan ada peralatan dan bahan yang
belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai
spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai Pemborong.
Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena
sesuatu hal yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka
sebagai penggantinya harus dari jenis setaraf atau lebih baik yang
disetujui. Bila pihak Pemberi Tugas / MK membuktikan bahwa
penggantinya itu betul-betul setaraf atau lebih baik, maka biaya yang
menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Pemborong.
4. AS BUILT DRAWING (Gambar instalasi terpasang)
Pemborong harus menyerahkan 1 (satu) set as built drawings berupa
gambar transparant dan 3 (tiga) set gambar cetak birunya dan 1 (satu)
CD. Gambar as built drawing ini lengkap untuk seluruh instalasi
terpasang pada proyek ini, berikut gambar-gambar detail dan
gambar potongan. As built ini harus menunjukkan lokasi dan posisi
yang tepat dari seluruh bagian-bagian instalasi referensi yang
digunakan seperti kolom, dinding dan lain sebagainya. Pemborong
harus menunjukkan pada satu set gambar cetak biru dari Gambar
Kontrak terhadap deviasi-deviasi, pengembangan dan revisirevisi
yang terjadi semasa pelaksanaan.
Pada setiap gambar as built, harus tercantum :
Nama Pemilik
Judul gambar/dan bagian dari bangunan
Nomor gambar
Nomor lembar gambar dan jumlah lembar gambar
Tanggal

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.07.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung
jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu
berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan
diberikan oleh pihak Pemberi Tugas / MK. Penanggung jawab tersebut
diatas juga harus berada di tempat pekerjaan pada saat
diperlukan/dikehendaki.
1.08.0. LAPORAN-LAPORAN
1. LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan
yang memberikan gambaran mengenai :
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Pemberi Tugas / MK yang disampaikan
secara lisan maupun secara tertulis.
Jumlah material masuk/ditolak
Keadaan cuaca
Pekerjaan tambah/kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan
setelah ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan
kepada Pemberi Tugas / MK untuk diketahui/disetujui.
2. LAPORAN PENGETESAN
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada MK/Pemberi
Tugas/ Pengawas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai
berikut :
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel, dan lain sebagainya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Pemberi Tugas/ MK.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.09.0. GARANSI
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi
selama minimum 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal penyerahan
pertama. Sejak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi
berakhir, bila terjadi kerusakan atau kegagalan pekerjaan instalasi,
Pemborong wajib mengganti atau memperbaiki kerusakan atas biaya
sendiri.
Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau
diganti maka garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau
perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada peralatan utama (mis :
motor terbakar), maka motor tersebut harus diganti dengan yang baru
dan tidak boleh wiringnya digulung baru, juga dengan perangkat panel
kontrolnya bila terjadi kesalahan pemasangan / produk sehingga rusak
harus diganti baru bukan repair/diperbaiki begitu juga dengan perangkat
panel kontrol bila terjadi kesalahan pemasangan / produk sehingga
rusak harus diganti dengan yang baru bukan diperbaiki.

1.10.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


1.

Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 12 bulan ( 1


tahun) terhitung sejak saat penyerahan pertama.

2.

Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan


memperbaiki dan melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang
tidak sempurna, baik yang belum atau yang sudah diperingatkan
sebelumnya, tanpa adanya tambahan biaya.

3.

Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai


dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya

4.

Pemborong harus menyerahkan dokumen lengkap pada saat serah


terima pekerjaan pertama berupa :
a. As built drawing (kalkir dan CD).
b. Brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :
Brosur teknis
Maintenance manual lengkap dengan skedul penggantian
spare part.
Operation manual
Elektrikal wiring/ control
c. Nama-nama supplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam
proyek ini lengkap dengan alamat dan nomor telepon.
d. Data test report
e. Sertifikat jaminan peralatan dan instalasi
f. Spare parts dan tools.
g. Ijin pemakaian yang tetap dari Depnaker.
h. Jadwal service pada masa pemeliharaan.
Semua point a s/d g harus dibundel dalam satu bundel dan
diserahkan sebanyak 4 (empat) sets (1 asli, 3 copy)

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.11.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI


1. Pelaksanaan Instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan dengan
Pemberi Tugas / MK/ Perencana.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar
perubahan yang ada kepada pihak Pemberi Tugas / MK dalam
rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya harus mendapat instruksi dari
pemilik secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah
/ kurang / perubahan yang ada harus disetujui oleh Pemberi Tugas/
MK secara tertulis.
1.12.0. IJIN - IJIN
Pengurusan ijin-ijin baik ijin pemasangan maupun pemakaian yang
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.13.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan
dalam pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi
semula dan menjadi lingkup pekerjaan pemborong instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran tersebut diatas baru dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari pihak pemilik
secara tertulis.
3. Kontraktor agar mengantisipasi dan memperhitungkan pekerjaan
bobokan dan perapian kembali supaya tidak ada klaim tambahan ke
pihak owner.
1.14.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan
oleh Pemborong instalasi secara periodik dan minimum 1 kali tiap
minggu.
2. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan
oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak
MK/Pemberi Tugas / Pengawas dan atau bila ada gangguan dalam
instalasi ini.
3. Teknisi pelaksanan pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan dalam
waktu 1x60 menit sejak waktu dipanggil. Bila dalam waktu 1 x 24 jam
petugas belum datang, maka perbaikan dapat diberikan kepada
orang lain dengan beban biaya ditanggung oleh Pemborong instalasi
ini.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.15.0. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Pekerjaan Instalasi Listrik yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah
sistem instalasi listrik secara lengkap sehingga instalasi ini dapat
berjalan dengan baik dan aman, sehingga pada waktu serah terima
pertama instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh
pemilik.
2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk
bekerja pada frekwensi 50 Hz 2 Hz dan tegangan 220/380 Volt 10
%, apabila tidak mampu maka pemborong wajib untuk mengganti
atau menambahkan peralatan tambahan.

1.16.0. KEBERSIHAN, KETERTIBAN DAN KEAMANAN (K3).


1. Menjadi kewajiban untuk menyediakan petugas keamanan proyek
untuk mengawasi keamanan lingkungan kerja dan peralatan serta
material masingmasing pekerjaan. Dalam pelaksanaan dilapangan
harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus menempatkan petugas khusus yang bertugai
sebagai koordinator K-3 untuk masing-masing pekerjaan. Kontraktor
harus menempatkan alat khusus pemadam kebakaran ringan.
3. Kontraktor harus menempatkan alat khusus pemadam kebakaran
ringan (APAR) pada tiap-tiap lokasi kerja untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
1.17.0. ALAT KOMUNIKASI LAPANGAN
Untuk mempermudah koordinasi antar pelaksana kontraktor dan juga
petugas pengawas dilapangan , kontraktor wajib menyediakan alat
komunikasi di lapangan.
1.18.0. RAPAT LAPANGAN
1. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang
diatur oleh pemberi tugas/MK.
2. Apabila Proyek Menager berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh
wakil pimpinan proyek Manager atau orang yang lain yang dapat
mengambil keputusan.
3. Pelanggaran-pelanggar yang terjadi akan dikenakan sanksi-sanksi.
1.19.0 MATERIAL
1. Pelaksanaan pekerjaan harus menjamin seluruh unit peralatan yang
didatangkan adalah baru, asli/original dari devective material,
improper, poor workmanship dan menjamin terhadap kualitas sesuai
dengan spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

2. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi


teknis harus diganti dengan yang sesuai dalam waktu secepatnya
yang
akan
ditentukan
lebih
lanjut
oleh
Pemberi
Tugas/Perencana/Pengawas.
3. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan
termasuk keterlambatan waktu menjadi tanggungan/beban
pelaksana pekerjaan.
1.20.0 TENAGA PELAKSANA
Sesuai pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenagatenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) dan tenaga ahli khusus bila
diperlukan, agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi.
1.21.0 REKOMENDASI
Pada dasarnya pengurusan dan biaya rekomendasi hasil pekerjaan oleh
instansi yang berwenang menjadi tanggung jawab dari Kontraktor terkait.
1.22.0 PROTEKSI
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi
secara memadai oleh Kontraktor sebelum, selama dan sesudah
pengerjaan (masa pemerliharaan) material dan peralatan yang
mengalami kerusakan akibat dari pemasangan yang ceroboh dan
proteksi yang tidak memadai, harus diganti oleh Kontraktor.
1.23.0 PEMBERSIHAN LAPANGAN
Sebelum, selama dan setelah pelaksanaan pekerjaan Kontraktor
berkewajiban menjaga kebersihan lokasi kerja dan serta harus
membersihkan kembali kotoran dan puing akibat pekerjaan proyek
dengan biaya Kontraktor.
1.24.0 PERBEDAAN INTERPRETASI
Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya
klausal yang berlainan ataupun bertentangan antara spesifikasi teknis,
gambar perencanaan atau informasi-informasi resmi lainnya didalam
dekumen dan proses lelang ini, maka yang menjadi pegangan adalah
kausal yang mempunyai nilai teknis terbaik/ mempunyai nilai biaya
palaing tinggi, butir ini berlaku terhadap (bila terjadi) adanya butir yang
satu mengicilkan nilai teknis atau menghilangkan butir yang lain.
1.25.0 LISTRIK KERJA, AIR KERJA DAN KANTOR KERJA
Adalah menjadi kewajiban bagi Kontraktor untuk menyediakan
kebutuhan kantor proyek dan bedeng kerja dengan mendapat ijin
terdahulu oleh Konsultan Pengawas, Pemberi Tugas. Listrik dan air kerja
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

10

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.26.0 LAMPIRAN PENAWARAN


1. Semua material yang tercantum dalam skedul material brosur
bersifat mengikat, dan merupakan lampiran dokumen penawaran.

2. Pemborong harus menyerahkan daftar material lengkap dengan


brosur aslinya daftar dibuat rangkap 3 (tiga) ATAU ditentukan lain
pada saat aanwijzing, termasuk sertifikat pabrik bila diperlukan.
3. Apabila ada material-material atau fasilitas-fasilitas dengan kategori
standard serta Optional agar hal ini diberi tanda dan ditegaskan
begitu pula terhadap hal-hal tertentu lainnya yang dianggap penting
untuk dipertegas.
1.27.0 PENINJAUAN KE TAPAK/SITE
1. Menjadi keharusan bagi setiap pelaksana untuk melakukan
peninjauan ke tapak dan mengetahui keadaan lapangan serta
bangunanbangunan yang akan dibangun.
2. Perlu pula diperhatikan oleh pemborong, sejauh mana keadaan
serta instalasi dan lain-lain dari setiap bangunan dan tapak/site
yang dalam hal ini mempunyai hubungan atau memberi akibat
kepada material dan sistem yang akan ditawarkan atau akan
dipasang didalam paket pekerjaan.
1.28.0 PENGECATAN
1.

Apabila peralatan yang digunakan sudah dicat dari pabrik dan


tambahan pengecatan dilapangan tidak dispesifikasikan maka
seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki ataupun harus
mengalami proses pengecatan kembali untuk memperoleh hasil
pengecatan uniform.

2.

Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus


bertanggung jawab atas pengecatan tersebut, sehingga
mendapatkan hasil yang sempurna sesuai spesifikasi teknis.

1.29.0 PAS (IJIN MASUK PROYEK) INSTALATUR


Kontraktor wajib mempunyai PAS Instalatur M&E sesuai dengan jenis
pekerjaan masing-masing yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang.
1.30.0 CERTIFICATE OF ORIGIN & JAMINAN SPARE PART

Kontraktor wajib menunjukkan certificate of origin, Bill of Ladding


serta dokumen lainnya yang terkait (produk impor) untuk materialmaterial utama sebagai bukti keaslian yang dikeluarkan dari pabrik
pembuat.
Kontraktor dan/atau suplier wajib memberikan jaminan keberadaan
spare part dipasaran untuk material-material utama selama 10 tahun.

11

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

1.31.0 SERTIFIKAT LAS


Kontraktor harus menyediakan tenaga las bersertifikat yang masih
berlaku dan diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Sebelum
melaksanakan pekerjaan las, pekerja las harus menunjukkan hasil kerja
lasa dalam kondisi dan jumlah yang akan ditentukan oleh MK/Pemberi
Tugas serta diuji dengan X-ray pada instansi independent.

2.00.0. LINGKUP PEKERJAAN ELEVATOR / LIFT.


2.01.0. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar
terlampir.
Pemborong agar menawarkan peralatan yang sesuai untuk digunakan
dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat
perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
ditawarkan/dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan maka
pemborong wajib memberitahukan hal tersebut merupakan kewajiban
pemborong untuk melengkapi peralatan tersebut sehingga sempurna.
Pemborong juga wajib memperhatikan hal-hal yang terkait dengan
kenyamanan serta kebutuhan para penyandang cacat. Misalnya
penempatan tombol-tombol yang dapat dijangkau oleh para penyandang
cacat dan sebagainya.
2.02.0. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Elevator sebagaimana tertera dalam gambar-gambar
rencana dan spesifikasi, Pemborong pekerjaan instalasi Elevator/lift
harus melakukan pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian
serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan instalasi Elevator/lift yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Elevator/lift,
lengkap dengan kontrol dan accessoriesnya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya
listrik, panel-panel, peralatan control dan lain-lain bagi instalasi ini.
3

Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan


dari instalasi Elevator/lift ini.

Mengadakan pengetesan keseluruhan sisyem lift seasuai dengan


standard yang berlaku sampai dengan keluar perijinan dari instansi
setempat.

12

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan


memelihara serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang
terpasang.

Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa


pemeliharaan.

Memberikan garansi & pemeliharaan terhadap mesin/peralatan, dan


instalasinya yang terpasang selama 1 (satu) tahun sejak serah
terima pertama.

3.00.0. LINGKUP PEKERJAAN PEMBORONG


Yang menjadi lingkup pekerjaan dari Pemborong Instalasi Elevator/lift
adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan utama serta
perlengkapan bantu yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini
sesuai
dengan jumlah Elevator/lift yang tergambar ataupun terurai dalam
spesifikasi teknis sehingga didapatkan suatu instalasi yang baik dan
sempurna dalam pemasangannya.
2. Penyediaan dan pemasangan serta penambahan semua profil baja
untuk tumpuan/pengikat guide rail pada sisi kereta, dan profil baja
yang diperlukan untuk dudukan traction machine dan profil
baja/besi untuk dudukan door sill tiap lantai (semua profil baja
harus dicat anti karat).
3. Mengadakan testing dan commissioning lengkap dengan
pengadaan peralatan serta perlengkapan lainnya yang diperlukan
untuk kebutuhan tersebut.
4. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble
shooting untuk tenaga-tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik.
5. Pengadaan dokumen yang diperlukan sebanyak 4 (empat) set yang
terdiri dari :
Operation manual
Maintenance manual dan skedul maintenance.
Daftar suku cadang yang perlu disediakan
Gambar as built drawing
Semua electronic dan electric wiring dll.
Semua pengurusan izin-izin dari pihak yang berwenang sehubungan
dengan pemasangan instalasi ini dan yang menyangkut biaya
pengurusannya sudah harus termasuk dalam penawaran pekerjaan
ini.

13

SR ENGINEERING

3.01.0.

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

DATA KERETA ELEVATOR / LIFT.


1. Rangka kereta Elevator/Lift

Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat


Pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type
guide shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta
dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat di Guide Rail.
Guide Shoes yang dipakai adalah tipe Roller.
Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas
sendiri (self lubrication) untuk mencegah cepatnya ke-ausan.
Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan
lantai kereta, harus terdapat bantalan karet.

2. Lantai Kereta

Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan
heavy duty tile, warna ditentukan kemudian.
Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas
angkut elevator.

3. Dinding Kereta Elevator/Lift

Dinding dalam konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga


mudah dipasang atau dilepas, sehingga memudahkan dalam
perakitan di lapangan.
Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam
suara.

4. Langit-langit Kereta Elevator/Lift.

Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm


dimana terdapat pintu darurat (50 x 50 cm) yang hanya bisa
dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift
tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
Terdapat lampu untuk penerangan normal dan untuk penerangan
darurat dengan sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry cell
lengkap dengan automatic chargernya dengan kuat penerangan
75 lux selama tidak kurang dari 60 menit.
Jenis lampu disesuaikan dengan interior yang dipilih oleh
Architect, kecuali belum ditentukan, maka dapat digunakan
sebagai acuan adalah
type Flourescent lighting circular milky white acrylic cover (khusus untuk lift penumpang), atau 2 buah fluorescent (TL) 2x20
watt dengan milky white acrylic cover.
Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan
diatas kereta.
Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam
suara.

14

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

5. Pintu Kereta Elevator/Lift.

Terdiri atas dua panel automatic center opening dengan dimensi


seperti tergambar.
Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi
dengan alat pengatur kecepatan.
Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan
peredam suara.

6. Indikator Kereta Elevator/Lift.

Terletak diatas pintu kereta yang dilengkapi dengan penunjuk


arah perjalanan kereta, indikator posisi sangkar elevator/lift
dengan tipe digital disertai bunyi bel.
Informasi lebih detil agar lihat gambar.
Bahan hairline stainless steel mirror kombinasi dengan accrylic.

7. Car Operating Panel

Terbuat dari stainless steel Mirror, kecuali Lift Service terbuat dari
Stailess Steel Hairline.
Dapat dijangkau oleh penyandang cacat.
touch button yang dipakai merupakan soft touch button yang
menyala bila tersentuh.
Terdiri atas peralatan sebagai berikut :
* Touch button untuk setiap lantai.
* Touch button untuk membuka pintu kereta
* Touch button untuk menutup pintu kereta
* Push Touch button untuk emergency stop.
* On-Off switch untuk lampu penerangan.
* Key switch untuk independent operation
* Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi
dengan buzzer.
* Plat nama dari pabrik pembuat lift.
* Tulisan kapasitas lift penumpang.
* Untuk lift penumpang menggunakan 2 COP dan lift service
menggunakan 1 COP.
* Bahan Touch buton dari accrylic dengan nomor didalamnya
sehingga tidak mudah hilang atau terhapus.

8. Pintu Lift dan Pintu Shaft

Lift harus dilengkapi dengan sistem pintu yang bekerja secara


otomatis untuk dua sisi yang berbeda.
Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutup
secara serempak, sesaat setelah kereta lift datang di suatu lantai
dan sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan lantai.
Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara
serempak, sesaat setelah kereta lift datang di suatu lantai dan
sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan lantai.
Pada saat lift bergerak, pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari
dalam kabin, meskipun tombol pembuka pintu ditekan.
Pada saat lift bergerak, motor listrik penggerak pintu harus
memberikan torsi yang cukup kuat pada daun pintu, untuk
mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam kabin.
Pada saat tidak ada sumber daya listrik, pintu-pintu harus dapat
dibuka secara paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari
luar shaft.
15

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu sistem interlock


jenis electro mechanical, yang mencegah pintu dibuka secara
paksa, kecuali dengan kunci khusus yang disediakan untuk
melepas sistem interlock tersebut.
Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut
harus dapat dibuka dari kabin, pada saat lift berhenti pada suatu
lantai.
Sistem interlock harus dibuat sedemikian sehingga dapat dilepas
dari dalam kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik.

Semua peralatan interlock dan kunci dari pintu kereta dan pintu
shaft harus dapat diperiksa , ditest dan diganti bagian-bagiannya,
apabila rusak.
Semua pintu lift harus dilengkapi dengan kontak-kontak listrik
yang mencegah lift bergerak kecuali apabila pintu-pintu telah
tertutup rapat. Kontak-kontak ini harus diletakkan sedemikian rupa
sehingga tidak dapat dicapai oleh orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Pintu lift harus dilengkapi dengan safety edge yang terpasang
dari ujung atas sampai ujung bawah panel pintu.
Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat
pintu sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara
otomatis harus kembali pada posisi membuka penuh.
Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah
melampaui waktu yang ditentukan.
Semua pintu lift harus dilengkapi dengan sensor Infra Red yang
akan bereaksi apabila sinar terpotong oleh pergerakan orang
sehingga pintu yang akan menutup kembali membuka.
3.02.0. DATA PERALATAN DI SHAFT
1. Magnetic Landing Device.
Untuk memberhentikan kereta elevator/lift pada setiap lantai yang
dituju dengan toleransi maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang
bersangkutan.
2. Landing Door.

Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu


keretanya.

Dilengkapi dengan narrow jamb.

Terbuat dari stainless steel

Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan


interlock secara elektris dan mekanis serta dilengkapi dengan
alat penutup otomatis dengan weight closer.
3. Door Sills dan Toe Guards.
Terletak dibawah pintu, terbuat dari Extruded aluminium natural
control, yang didudukkan pada beton yang telah disediakan.

16

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

4. Hall Button.
A. Hanya 1 (Satu) buah untuk Lift Service Hotel, dan 3 (tiga) buah
untuk Lift Penumpang hotel.
Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu touch
button
untuk operasi ke arah atas.
Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu touch
button untuk operasi ke arah bawah.
Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah touch button
untuk operasi ke arah atas dan bawah.
B. touch button merupakan soft touch button yang menyala bila
ditekan.
C. Dapat dijangkau oleh penyandang cacat
5. Car Position Indicator.
A. Terdapat diatas pintu setiap lantai dengan tipe Digital (lihat
gambar). Harus dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang
hanya menyala dan berbunyi pada saat kedatangan kereta (suara
gong kondisi kereta naik dan turun agar berbeda) atau sesuai
yang sudah ditawarkan
6. Buffer

Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer dimana pada bagian
atasnya diberikan karet setebal 5 mm.

Untuk setiap elevator/lift minimum dipergunakan empat buah


buffer dimana dua buah untuk car buffer dan yang lain untuk
counter weight buffer.

Buffer ini ditempatkan di atas suatu dudukan beton yang


disediakan sendiri oleh pemborong pekerjaan lift (tidak boleh di
angkur langsung ke lantai beton struktur yang ada)

7. Guide Rail.
Pemborong pekerjaan Lift agar memberikan data-data untuk Rail,
bracket dan peralatannya. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
A. Untuk Kereta Elevator/lift.
Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan
lebar flange, ketinggian dan berat nominal, sesuai standart
kapasitas.
Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2,5
meter maksimum dengan memakai besi siku ukuran
80x80x8 mm.
Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding
slip dan mur baut 3/4 .
Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal 1 dan
panjangnya 14,5 yang dipasang dengan mur baut 3/4
sebanyak empat buah disetiap sisinya.

17

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

B. Untuk Counter Weight.


Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan
lebar flange, ketinggian dan berat nominal sesuai standart
kapasitas.
Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2,5
meter maksimum dengan memakai besi siku ukuran
80x80x8 mm.
Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding
slip dan mur baut 5/8.
Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal 1/2 dan
panjangnya 12 yang dipasang dengan mur baut 5/8
sebanyak empat buah di setiap sisinya.
Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan
pemegang rail harus dicat anti karat.
Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dari pabrik.
8. Counter Weight.

Rangka counter weight terbuat dari profil baja.


Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator/lift ditambah
dengan 50% dari kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat
dari besi cor.
Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis
dengan suatu bahan anti karat.

9. Compensating

Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat
baja yang dilengkapi dengan rope tensioning.
Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan
di pit dan dilengkapi dengan safety switch.

10. Rem

Rem harus menggunakan sistem arus listrik.


Semua rem harus dirancang untuk dapat bekerja pada kapasitas
normal dan sanggup memegang dan memberhentikan lift pada
kondisi yang paling berat/sukar.
Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock)
secara elektris dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus
direncanakan dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk
memegang kabin lift pada saat lift telah berhenti di suatu lantai
dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift.
Sepatu rem harus bekerja tanpa menimbulkan suara keras.
Kontraktor Lift harus menyediakan satu alat yang gunanya
khusus untuk melepas rem secara manual setelah kereta lift
berhenti secara darurat.

11. Sepatu Penuntun (Guide Shoes)

Sepatu penuntun harus berbentuk roda atau bentuk lain yang


sesuai dengan standard pabrik dan terikat secara kuat pada
bagian atas dan bawah dari kereta lift dan counterweight.
Setiap sepatu penuntun harus bergerak pada permukaan rel
penuntun dengan halus.

18

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

12. Jamb dan Transom

Untuk lantai satu menggunakan Wide Jamb dan Transom.

Untuk lantai berikutnya menggunakan narrow jamb.

Bahan stainless steel Mirror.

3.03.0. DATA MESIN PENGGERAK


1. Mesin penggerak kereta elevator/lift terdiri dari motor arus bolak
balik 3 phase 380 V dengan toleransi 10% Volt 50 Hz.
2. Mesin penggerak ini dilengkapi dengan suatu base frame yang
duduk diatas penyangga beton dan ditempatkan di ruang mesin
elevator/lift diatas shaft.
3. Antara base frame dan penyangga, harus ditempatkan bantalan
karet sebagai peredam getaran, dimana pada waktu mesin bekerja
defleksi dari karet tersebut tidak boleh lebih besar dari 3 mm

3.04.0. KONTROL SISTEM


Setiap elevator/lift harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk
mengoperasikan kereta Elevator/Lift, yang sekaligus sebagai kontrol
induk yang akan mengendalikan elevator/lift di dalam sistem kontrolnya.
Jenis alat kontrol yang harus dipakai adalah AC GEARED, VVVF
(Variable Voltage, Variable Frekwensi)
3.05.0. ROPE
1. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja dan
menggunakan sistem self lubricated.
2. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan
kapasitas lift secara standart dengan safety factor sesuai tandard
ANSI.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope
dipasangkan pada rope end (detch and Hitch) yang terletak pada
suatu profil baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi
safety switch dan per.
4. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik
sebelum pelaksanaan.

19

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

3.06.0. SAFETY DEVICE


1. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, dimana secara
otomatis akan membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.
2. Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini
bekerja maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan
baru dapat dijalankan kembali bila secara manual posisi kereta
dikembalikan ke kedudukan normal.
Pembatasan yang ada yaitu :
Level 6 cm di bawah level lantai terbawah, dan
Level 10 cm di atas level lantai teratas.
3. Pengaman terhadap ketegangan rope, Apabila pengamanan ini
bekerja, maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak.

4. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan, Apabila terjadi kelebihan


kecepatan maka :
Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan
panel kontrol mematikan mesin penggerak.
Safety gear sebanyak dua buah yang terletak di bagian bawah dari
pengimbang. Berat dan kereta akan mengadakan pengereman di
rail dan micro switch yang ada disana akan menyebabkan panel
kontrol mematikan mesin penggerak.
5. Pengaman pada pintu kereta elevator/lift, berupa :
Door safety edges sebanyak 2 buah, akan bekerja bila tersentuh.
Safety ray beam type, atau setara yang lebih baik.
6. Pengaman lift pada saat Sumber Daya listrik PLN terputus :
Pada saat sumber daya listrik utama dari PLN terputus, kereta lift
secara tiba-tiba akan berhenti. Pada saat demikian, lampu darurat
didalam kereta harus menyala secara otomatis, sistem intercom
dan bel alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber
daya dari batere.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating
Set Emergency, semua lift harus dapat bekerja kembali secara
normal.
Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel
Emergency Set dilakukan secara otomatis di panel utama dan
pekerjaan ini termasuk tugas Kontraktor Listrik.
Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka
rangkaian akan dipindahkan ke keadaan semula pada panel utama
listrik di lantai Basement.
Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan
secepatnya setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan
bekerja secara normal kembali.
Lengkapi dengan peralatan ARD (Automatic Rescue Device).
7. Pengaman Bila Terjadi Kebakaran
Di lantai Dasar harus disediakan dan dipasang Sakelar khusus untuk
petugaspetugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam Bahasa
Indonesia SAKELAR KEBAKARAN. Untuk mengoperasikan
sakelar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus diletakkan
didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari
stainless steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah dipecahkan.
20

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

Sakelar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan ON atau
OFF.
Perlu dilengkapi Supervisory Panel dengan 3 buah intercom yang
diletakkan di Ruang Mesin, Ruang Maintenance dan Ruang Security
pada bangunan ini. Dengan mendudukkan sakelar pada posisi
Sakelar pada posisi ON, maka lift akan bekerja sebagai berikut :
semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan
tidak ada panggilan atau permintaan baru terdaftar.
Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi
tidak kolektif.
Tanpa melihat arah geraknya, lift secara otomatis akan bergerak
turun ke lantai dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lain.
Setelah membuka pintu di lantai dasar dan melepas penumpangpenumpangnya, lift akan berhenti bekerja.
Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat
dilakukan dari dalam kereta (khusus Fire Lift) dan lift tidak akan
melayani panggilan dari luar kereta/lantai.
3.07.0. PANEL KONTROL ELEVATOR / LIFT
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Panel kontrol ini adalah dari jenis free standing close type dengan
lubang ventilasi secukupnya.
Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada
temperatur maksimum 40 C dan RH maksimum 95%.
Panel kontrol akan diletakkan di atas suatu dudukan beton ringan
yang akan disediakan oleh pemborong lift dan harus dilapisi karet
setebal 5 mm dan hanya dapat dilayani dari depan.
Box panel harus terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan rangka
penguat dan dicat anti karat.
Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi
dengan cable gland.
Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi
dengan gelombang pemancar yang ada.
Earth Quick Protection yaitu proteksi terhadap gempa sehingga
pada saat gempa bumi lift tidak akan melayani panggilan.

3.08.0. INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari pemborong
instalasi ini adalah :
1. Panel daya (tebal 2 mm) untuk masing-masing lift beserta kabel
feeder dari panel daya ke panel kontrol elevator/lift.
2. Kabel kontrol dari panel kontrol elevator/lift ke setiap bagian yang
memerlukannya.
3. Penambahan bateray tipe NI-CAD dry cell lengkap dengan
Automatik Charger.
4. Penyediaan kabel FRC/MICC untuk Fire lift oleh kontraktor listrik
(lihat gambar).
5. Penarikan
kabel untuk paging system yang langsung
dikontrol/dihubungkan dengan paging sentral oleh kontraktor sound
system.
6. Masa jaminan seluruh peralatan adalah 1 tahun.
7. Testing Comissioning, 11% dari kapasitas beban
kereta lift. Continous test : 1 x 24 jam.

21

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

3.09.0. Material/ Bahan.


Interior lift kan dibuat di Indonesia oleh konsultan Arsitek
Sill harus bisa mengadopsi lantai marmer yang dilift.

4.000. Data Spesifikasi Teknis Lift adalah sebagai berikut :

I.

i.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

LIFT PENUMPANG L1 , L2 & L3


Opersional Lift pakai tombol dari Basement.2,B1, Ground Floor, L.1 nd s/d L.5
(7 STOP)
DATA TEKNIS :

15
16
17
18
19

Type
Lift No.
Jenis operasi
Jumlah. Unit
Jumlah. Lantai
Lantai yg dilayani/ Juml. Stop
Jarak ketinggian pelayanan (mm)
Kapasitas (orang/kg )
Kecepatan Lift (mpm)
Tipe motor penggerak
Tipe kendali kecepatan
Ukuran Hoistway
Reaksi Beban Hoistway di Ruang Mesin
- R1 ( kg )
- R2 ( kg )
Reaksi Beban tumbukan Buffer di Pit Lift
- R3 ( kg )
- R4 ( kg )
Beban Hook Hoist di R. Mesin (kg)
Tinggi Over Head (OH) (mm)
Kedalaman Pit Lift (D) (mm)
Tegangan Listrik (Voltage)
Kapasitas daya motor (KW / KVA)

B.

UKURAN DIMENSI :

1
2
3
4

Dimensi Kereta (Internal Car Lift)


Tipe Pintu
Ukuran Pintu
Pintu Masuk / Entrance :
A. Basement :
- Jamb

14

Lift-Penumpang
LF-1 s/d LF-3
triplex
3 Unit
8
8
22,750 m
Sesuai yang sudah dibeli
dito
AC Geared
AC VVVF
Sesuai shaaf yg tersedia
12.300
8.250
16.600
12.650
5000
8200
2100
380 V / 3 PH / 50 Hz
16 / 20

Sesuai yang ditawarkan


Otomatis 2 pintu (centre opening)
1000 x 2100
Basement-2
Wide Jamb STS Mirror 2 mm

Pintu ( Door )
Sill
Hall Indicator
Button

Stainless steel Mirror


Extruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicators
Touch Button

22

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

B. Basement :

Basement-1
Wide Jamb STS Mirror 2 mm

- Jamb

Pintu ( Door )
Sill
Hall Indicator
Button

Stainless steel Mirror


Extruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicators
Touch Button

C. Ground Floor :
- Jamb
-Transom Panel ( ditentukan Kemudian )
- Pintu ( Door )
- Sill

Ground Floor
Wide Jamb STS Mirror 2 mm
Stainless Stee Mirror
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumunium

D. Lantai 1 :
- Jamb

Wide Jamb - STS Mirror 2 mm

- Pintu ( Door )
- Sill
- Hall Indicator
- Button

Stainless Steel Mirror


EXtruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicator
Touch Button

E.Lantai 2 :
-Jamb
-Pintu ( Door )
-Sill
-Hall Indicator
-Button

Wide Jamb - STS Mirror 2 mm


Stainless Steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicator
Touch Button

D. Lantai Typikal :
- Jamb
- Pintu ( Door )
- Sill
- Hall Indicator
- Button
- Lantai
5

6
7
8
9
10
11
12
13

L.2 ~ Lt.15
Wide Jamb STS Mirror 2 mm
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
Digital Indicator Type
Digital Type with Direction Indication
Allowance : 250 Kg

Kereta
- Ceilling Illumination
- Dinding (Wall)
- Pintu (Door)
- Operating Control Panel
- Lantai
- Steel bar
Tombol Kebakaran / Fireman Switch
Overload Power Protection
Anti Burglar
Interphone system
Information display
Emergency Car lighting w/ auto charge
Automatic Resque Device (ARD)
Electric Fan (Ventilation)

Standard ditentukan kemudian


Stainless Steel hairline Finished.
Stainless Steel hairline Finished.
STS kombinasi dengan accrylic P/Button
Durable Vinyl Tiles
Stainless Steel hairline Finished.
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan

23

SR ENGINEERING

14
15
16
17
18
19
20
21

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17
18
19
20
21

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

Arrival Gong
Auxilary car opening Panel
Single phase protection
Manhole switch
Emergency Alarm
Connected to card access system
Kick Plate
Earthquake

Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan
Disediakan

Lift Penumpang/service/fire L4
*Opersional
Lift
pakai
tombol
dari
Basement.2,basement 1 Ground Floor, L.1st
s/d L.5 dan roof (8 STOP)

Disediakan

Service / Fire/Hotel
LF-04
Simplex
1 Unit
8

Type
Lift No.
Jenis operasi
Jumlah. Unit
Jumlah. Lantai
Lantai yg dilayani/ Juml. Stop
Jarak ketinggian pelayanan (mm)
Kapasitas (orang/kg )
Kecepatan Lift (mpm)
Tipe motor penggerak
Tipe kendali kecepatan
Ukuran Hoistway
Reaksi Beban Hoistway di Ruang Mesin
- R1 ( kg )
- R2 ( kg )
Reaksi Beban tumbukan Buffer di Pit Lift
- R3 ( kg )
- R4 ( kg )
Beban Hook Hoist di R. Mesin (kg)
Tinggi Over Head (OH) (mm)
Kedalaman Pit Lift (D) (mm)
Tegangan Listrik (Voltage)
Kapasitas daya motor (KW / KVA)

8
23.75 m
15 ( 1000 )
90
AC Geared
AC VVVF
2200 ( W ) x 2900 ( D )
12.300
8.250
16.600
12.650
5000
5100
2100
380 V / 3 PH / 50 Hz
16 / 20

24

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

UKURAN DIMENSI :
Dimensi Kereta (Internal Car Lift)
Tipe Pintu
Ukuran Pintu
Pintu Masuk / Entrance :
A. Basement -2:
- Jamb
- Transom Panel (Ditentukan kemudian)
- Pintu ( Door )
- Sill
- Hall Indicator
- Button

B. Basement -1 :
- Jamb
- Transom Panel (Ditentukan kemudian)
- Pintu ( Door )
- Sill
- Hall Indicator
- Button

1350 (W) x 2300 (D) mm


Otomatis 2 pintu (site opening)
1100 x 2100
Basement-2
Wide Jamb STS Mirror 2 mm
Stainless Steel Mirror
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicators
Touch Button

Basement-1
Wide Jamb - STS Mirror 2 mm
Stainless Steel Mirror
Stainless Steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
Tupe Hall position indicators
Touch Button

C. Ground Floor
- Jamb
- Pintu ( Door )
- Sill

Ground Floor
Wide Jamb - STS Mirror 2mm
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumuniuim

D.Lantai 1:
- Jamb
- Pintu ( Door )
- Sill

Lantai 1
Wide Jamb STS Mirror 2 mm
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
L.2nd 5
Wide Jamb STS Mirror 2 mm
Stainless steel Mirror
Extruded Hard Alumunium
Digital Indicator Type
Digital Type with Direction Indication
Allowance : 250 Kg

E.Lantai Typikal :
- Jamb
- Pintu ( Door )
- Sill
- Hall Indicator
- Button
- Lantai

25

SR ENGINEERING

1
2
3
4
5

Type
Lift No.
Jenis operasi
Jumlah. Unit
Jumlah. Lantai

6
7
8
9
10
11
12
13

Lantai yg dilayani/ Juml. Stop


Jarak ketinggian pelayanan (mm)
Kapasitas (orang/kg )
Kecepatan Lift (mpm)
Tipe motor penggerak
Tipe kendali kecepatan
Ukuran Hoistway
Reaksi Beban Hoistway di Ruang Mesin
- R1 ( kg )
- R2 ( kg )
Reaksi Beban tumbukan Buffer di Pit Lift
- R3 ( kg )
- R4 ( kg )
Beban Hook Hoist di R. Mesin (kg)
Tinggi Over Head (OH) (mm)
Kedalaman Pit Lift (D) (mm)
Tegangan Listrik (Voltage)
Kapasitas daya motor (KW / KVA)

15
16
17
18
19

Type

2
3
4

Lift No.
Jenis operasi
Jumlah. Unit

5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah. Lantai
Lantai yg dilayani/ Juml. Stop
Jarak ketinggian pelayanan (mm)
Kapasitas (orang/kg )
Kecepatan Lift (mpm)
Tipe motor penggerak
Tipe kendali kecepatan
Ukuran Hoistway
Reaksi Beban Hoistway di Ruang Mesin
- R1 ( kg )
- R2 ( kg )
Reaksi Beban tumbukan Buffer di Pit Lift
- R3 ( kg )
- R4 ( kg )
Beban Hook Hoist di R. Mesin (kg)
Tinggi Over Head (OH) (mm)
Kedalaman Pit Lift (D) (mm)
Tegangan Listrik (Voltage)
Kapasitas daya motor (KW / KVA)

14

15
16
17
18
19

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

Service / Fire/Apartment
LF-05
Simplex
1 Unit
7
7
32, m
15 ( 1000 )
90
AC Geared
AC VVVF
2200 ( W ) x 2900 ( D )
12.300
8.250
16.600
12.650
5000
5100
2100
380 V / 3 PH / 50 Hz
16 / 20

Express Apartment
LF-06
Simplex
1 Unit
7
7
32, m
15 ((1000
1000))
90
AC Geared
AC VVVF
Sesuai Ukuran di Lapangan
12.300
8.250
16.600
12.650
5000
5100
2100
380 V / 3 PH / 50 Hz
16 / 20

26

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

5.00.0 COMMISSIONING DAN TESTING

5.01.0. COMMISSIONING
Pemborong harus menyiapkan dokumen dan peralatan lengkap sebelum
dilakukan testing dan dilaporkan pada Pemberi Tugas / MK antara lain :
1.

Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing


dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa /
mengetahui apakah seluruh instalasi tepat dapat berfungsi dengan
baik dan memenuhi semua persyaratan.

2.

Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk


testing tersebut merupakan tanggung jawab pemborong. Termasuk
peralatan khusus yang perlu untuk testing dari seluruh sistem ini,
seperti diajukan oleh pabrik, harus disediakan oleh Pemborong.

5.02.0. TESTING.
Pemborong harus menyerahkan kepada pengawas Pemberi Tugas/ MK
dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Hasil pengetesan kabel-kabel ( meger dan pemberian tegangan ).


Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
Pengetesan bersama instalasi yang terkait (K3 Depnaker
setempat).

6.00.0 PENDIDIKAN OPERATOR.


Pendidikan calon operator Elevator meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Proses pengamanan keselamatan .


Pengelolaan masing-masing tiap alat-alat sistem elevator .
Prosedur pemeliharaan secara routine.
Prosedur operator yang harus dididik sebanyak 3 orang.
Lama pendidikan 3 bulan.
Segala akibat yang disebabkan pendidikan calon operator ini
menjadi tanggung jawab Pemborong.

7.00.0 PEMELIHARAAN, PELAYANAN DAN GARANSI.


1. Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali jika terjadi
kerusakan selama 1 (satu) tahun setelah tanggal penyerahan
selesai pekerjaan.
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan routine tidak kurang dari tiap dua
minggu sekali, oleh orang yang berkompeten dengan pembetulanpembetulan, penyetelan-penyetelan, pembersihan-pembersihan
semua alat-alat elevator yang dipandang perlu.
3. Jaminan pelayanan Emergency selama 24 jam sehari dalam
27

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

periode 1 (satu) tahun sejak tanggal penyerahan pertama.


4. Jaminan garansi untuk instalasi elevator ini selama 1 (satu) tahun
sejak tanggal penyerahan kedua.
5. Jaminan pemeliharaan dengan kontrak service yang ditunjang oleh
team yang berpengalaman setelah masa garansi berakhir.
8.00.0 P R O D U K.
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, dan pemborong
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikasikan, serta pemborong baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis owner.

Adapun Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah,


( Lihat Daftar Merk )

9.00.0 PETUNJUK PERSETUJUAN MATERIAL


1. Bahan dan peralatan yang diajukan harus sesuai dengan data teknis dan merk
/ brand yang tercantum dalam spesifikasi tersebut diatas.
2. Dalam pengadaan barang, semua product harus berasal dari Agen /
Distributor resmi yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing masing. Surat
penunjukan (dari Agen / Distributor) tersebut harus dilengkapi dengan
tanggal penunjukan serta masa berakhirnya (sudah kadaluarsa atau belum).
3. Surat Penunjukan tersebut harus dilampirkan dalam setiap pengajuan
Aprroval Material.
4. Material-material tersebut diatas harus dilengkapi dengan surat Country of
Origine yang berasal dari pabrikan masing-masing dan bukan dari Agen
maupun Distributor.
Dalam surat Country of Origine berisikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Tercantum Nama pabrik pembuat, Negara asal dan Lokasi pabrik.
b. Pengesahan dari Department yang terkait baik dari Pemerintah,
Lembaga resmi lainnya ataupun dari pabrikan sendiri.
c. Nomor seri barang (Serial Number) yang dikirim (kecuali untuk barangbarang yang dibuat secara Mass Production, sehingga tidak ada nomor
serinya.
d. Tanggal pembuatan barang tersebut.
e. Kelengkapan-kelengkapan teknis pendukung lainnya yang seharusnya
dikirim bersama product yang bersangkutan.
f. Pencantuman nama Proyek dalam surat Country of Origine.

5. Semua material / barang yang dikirim harus dilengkapi surat pernyataan dar
pabrik bahwa barang yang dikirim adalah barang BRAND NEW dan bukan
merupakan barang Rekondisi Pabrik, barang-barang cacat / tidak sempurna,

28

SR ENGINEERING

Project; HOTEL THE HIMANA-LAMBARAN-BALI

barang-barang KW atau daur ulang yang dapat dijual dibawah harga


pasaran.
6. Semua material yang dikirim harus dilengkapi dengan Surat Garansi dari
pabrikan yang menyatakan hal-hal sebagai berikut :
a. Jangka waktu dan periode masa garansi.
b. Kondisi-kondisi kerusakan yang akan diganti oleh pabrik.
c. Sifat garansi yang ditawarkan adalah
i. One to one replacement (ganti total) atau
ii. Hanya Spare Part dan ongkos perbaikan saja atau kondisi yang lain.
iii. Lamanya proses penggantian terhadap point i dan ii.
7. Pernyataan dari pabrik bahwa barang yang dikirim telah lulus test dan
dilampirkan hasil testnya (QC test atau Certificate of Factory Test) pada saat
barang on site.
8. Untuk material-material import, harus disertakan surat Bill of Leading
untuk pengechekan lapangan saat On Site.
9. Surat Meet to Spek (diberikan pada waktu serah terima pertama} sebagai
berikut :
a. Menyatakan bahwa barang yang dikirim sesuai dengan parameterparameter dalam spesifikasi.
b. Melampirkan hasil pengechekan lapangan waktu On Site.
c. Melampirkan hasil test (test lapangan atau test di site).
d. Ditanda tangani oleh Wakil Owner dan Konsultan Pengawas

29

Anda mungkin juga menyukai