TEKNIS
SPESIFIKASI TENDER
LIFT
PEKERJAAN
P R O Y E: K
DANPEMASANGAN
PENGADAAN
MODERNISASI
CAWANGKENCANA
LIFTPADAGEDUNG
: AS
PEMBERITUG
RI
KEMENSOS
J l .S a l e m bRaa y aN o . 2 8K, e n a rS
i ,e n e n ,
RT.s/RW.6., Kenari, Kec.Senen, KotaJakarta Pusat,
Daerah Khusus lbukotaJakarta, 40130
TENOEf
OOI(UMEN
TANGGAL:I I AUG
20tg
K O N S U L T AMNE P :
ffi1
TEKNIK
MITRA
PT,MALMAS$
&SERVICES
CONSULTANT
ENGINEERING
JLRAWAJAT! T1MURJMARTA
KATIBATA
BAMI.IIB3 l27fl)
IEP (@1) Flil:(ml)79AiCA3
79&n5,79928$1J$1fl9
&nd|nssdh&/dm
Efldinnift@mlmss.coll oil
MATRIK
19Agustus2019
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E
DAFTAR ISI
3. PERSYARATAN UMUM
3.2 Material
3.6 Pengamanan
6. PERLENGKAPAN KERETA
8. SIGNALS
14. PEMASANGAN
14.2 Rem
14.6 Conterweight
16. FORM YANG HARUS DIISI OLEH SETIAP PESERTA TENDER LIFT (ELEVATOR), ESCALATOR
DAN TRAVELATOR BERDASARKAN PRODUK.
18.1 Umum
OUTLINE SPESIFIKASI
3. Persyaratan Umum
3.2 Material :
3.2.1 Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan
bebas dari defective material improver material, poor workmanship dan menjamin
terhadap kualuitas sesuai dengan tujuan spesifikasi.
3.2.2 Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti
dengan yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih
lanjut oleh Direksi / MK / Perencana seluruh biaya yang timbul akibat penggantian
material/ peralatan menjadi tanggungan/ beban Kontraktor.
Gambar kerja harus selalu berada di lapangan (site) dan Pemborong harus
menyerahkan gambar pelaksanaan yang terpasang (as built drawing) di kertas kalkir
dan cetakan sebanyak 4 (empat) set ke Pemberi Tugas pada saat serah terima I
(pertama).
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang/ tenaga-
tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang
terbaik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, mekanikal, interior
dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
3.6 Pengamanan:
3.8.1 Jenis yang dipergunakan adalah product Jepang atau Setara yang disetujui.
3.8.2 Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh pabrik, dan
harus berpengalaman, memahami dan mampu melaksnakan pekerjaan serta telah
memiliki izin instalatur lift harus bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin
dalam ikut serta melaksanakan proyek ini.
4. Persyaratan Khusus
4.1 Gambar Kerja (Shop Drawing)
Kontraktor harus membuat rencana kerja lengkap dan menyerahkan gambar-gambar
kerja brosur dan data-data dari peralatan serluruh sistem yang diterima dari pabrik
pembuatannya, guna mendapatkan persetujuan dari MK, Konsultan dan Pemilik.
Pelaksana harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia
atau standard International.
4.2 Ketentuan Gambar Kerja :
Gambar kerja dan rencana kerja dengan keterangan-keterangannya yang perlu
disetujui Direksi dan ahli meliputi :
4.2.1 Peralatan dalam ruang mesin :
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 4
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E
- Letak peralatan-peralatannya
- Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-alat lain
- Diagram beban-bebannya
- Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material kontraktor di-
haruskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui MK atau Perencana dan
berkoordinasi dengan pekerjaan sipil.
4.2.2 Bracket pemegang rel :
- Konstruksi Bracket , Bahan-bahan pengikat
- Posisi serta jarak dari setiap bracket
4.2.3 Perlengkapan control :
- Posisi stop button pengoperasian car
- Posisi indicator
4.3 Surat-surat Keterangan dari Pelaksana :
4.3.1 Surat keterangan lengkap dengan syarat jaminan tahan api minimum 1 jam untuk
pintu lift passenger.
4.3.2 Surat keterangan lengkap referensi sistem elevator yang dulu pernah dibangun.
4.3.3 Surat-surat keterangan lengkap mengenai surat-surat lisensi dan ijin-ijin untuk
pemasangan.
4.4 Pendidikan Operator:
4.6.1 Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali selama 1 (satu) tahun setelah selesai
serah terima I (pertama) pekerjaan dilaksanakan.
4.6.2 Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua minggu sekali
oleh orang yang berkompetent dengan pembetulan-pembetulan penyetelan-
penyetelan, pembersihan-pembersihan semua peralatan.
Selain itu Kontraktor harus melakukan penggantian peralatan tanpa ada
penambahan biaya apabila terjadi kerusakan sampai dengan peralatan tersebut
berfungsi kembali secara baik.
5.1.6 No. stop / opening Lift- P1, P2, P3 & P4: 10 Stop/opening.
terdiri dari : (Lt.B2,B1,G,1,2,3,D,5,6,7)
5.2.14 Lampu diatas dan dibawah car lift , berikut kawat Tersedia
pengaman & stop kontak.
5.2.15 Rope ditandai untuk tanda dilantai dimana car lift Tersedia
berada.
5.2.16 Control elevator hendaknya terdiri dari Tersedia
komponen electronik yang dilengkapi dengan peralatan
pengatur operasi dengan microprossesor kecuali Relay
penggerak utama.
5.2.17 Wire rope car lift mempunyai certificated Tersedia
5.2.18 Door safety ray (multi beam) Tersedia
5.2.19 Emergency car light which will light during 30 minutes Tersedia
of power failure and charged by trickle charger at car &
above car
5.2.20 Chime directional indication Tersedia
6. Perlengkapan Kereta :
6.6
Entrance column Painted Finished
6.7
Kick Plate Stainless steel hairline
6.8 Floor Marmer
8. Signals
8.3 Hall position indicator Horizontal digital type di lantai 1 posisi pada
transom diatas pintu lift
Test Certificate
Perbandingan diameter puli katrol penggerak pada mesin lift wire rope (tali baja) paling
kecil 40:1
(SNI-03-2190-1999)
Faktor keamanan tali baja penarik (steel wire hoist rope) minimal 8 dan akan ber-
tambah besar mengikuti bertambahnya kecepatan lift.
2. Governor Rope :
Fibre Core
Garansi 1 tahun
Minimum Grade E (Tensile Strenght 1.320 N/mm2 atau 135 kgf/mm2)
Breaking Load minimal 26.0 kN (2.65 tf) untuk Ø 8 mm
Standard JIS G 3525
Product : Tesac, Tokyo Rope atau factory choice yang setara dan memenuhi per-
syaratan ini.
Test Certificate
Perbandingan antara diameter puli governor dengan diameter nominal wire rope pal-
ing sedikit 25:1
(SNI -03-2190-1999)
3. Pengikatan tali baja di atas sangkar kereta harus memakai socket (thimble rod)
Cara menghubungkan antara kereta atau pengimbang berat tali, ujung-ujung tali harus
diikatkan pada pengikat berupa socket paling sedikit 2 buah penjepit (Cross-B clamp)
atau sistem lain yang kemanannya setingkat (thimble rod)
(SNI 03-2190-1999)
4. Rem (Brake)
Sistem pengereman bekerja secara otomatis harus mampu menghentikan putaran mesin
hingga beban lift mencapai 125% kapasitas lift.
(SNI 03-2190-1999)
5. Safety Switch :
Door Switch
Limit Switch down & up :
1. Slow limit switch (sakelar perlambatan)
2. Directional limit switch
3. Final limit switch (sakelar pemberhentian akhir)
Guffer Switch (Car & Counter Weight) di Pit Lift
Governoor Switch di Pit Lift
Compensating Switch (Untuk tipe lift yang menggunakan compensating rope)
Agar dilengkapi dan komponennya dari jenis yang baik / presisi / mudah di adjust secara
pasti dan ada ketentuan jarak kontaknya.
6. Buffer sangkar dan buffer counter weight tipe spring (pegas) hanya untuk lift kecepatan
maksimal 1 m/detik (60 m/m) sedangkan untuk lift kecepatan diatas 1 m/detik (60 m/m)
harus menggunakan buffer tipe hidrolis atau peredam oli.
(SNI 03-2190-1999)
7. Compensating chain harus dibungkus dan dilengkapi dengan roller atau sistem lain yang
baik untuk menahan compensating chain agar tidak terayun-ayun bebas menyentuh
sangkar atau tersangkut-sangkut.
8. Car Ceiling
Dipilih dengan material yang tidak mudah pecah dan membahayakan dan terpasang tidak
menutupi pintu darurat di atap kereta.
9. Pintu darurat pada atap kereta memiliki ukuran paling kecil 350 mm x 450 mm, harus
memiliki engsel, dilengkapi dengan saklar pengaman dan dapat dibuka dari luar kereta
dengan menarik pegangan tangan tanpa terkunci.
(Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2017)
10. Cable joint dalam shaft sebaiknya dilengkapi dengan joint box
11. Dilengkapi dengan pit stop
12. Dilengkapi dengan tangga ke pit
13. Instalasi kabel di area pit harus menggunakan conduit metal
14. Dilengkapi lampu maintenance di atas sangkar yang tahan getar dan aman (safe)
dilengkapi dengan cover (pelindung).
15. Over head travel
Tegaskan over head travel minimum yang bebas hambatan termasuk beban dari ham-
batan peralatan lift yang dipasang di dalam shaft.
16. Stand / spacer (bantalan) pada sisi bawah ketera dan counter weight harus ada minimal 2
buah atau sebaiknya 3 buah untuk menjaga main rope yang sudah mulur untuk diper-
siapkan dilakukan pemotongan.
17. Tugas routine maintenance dalam masa peralihan (masa garansi)
Rutine maintenance minimal 1 bulan sekali (oil and grease, cleaning dan inspection)
Call back (on call basis) paling lambat tiba 2 jam setelah panggilan, dilakukan oleh
teknisi yang mampu.
Pemotongan wire rope jika sudah mulur
18. Biaya Maintenance (bagian yang harus dipebandingkan dalam tender) bersifat provision-
al, dalam 2 versi.
Routine maintenance
Comprehensive maintenance
Biasanya dalam periode 10 tahun. Pekerjaan maintenance tersebut diluar periode masa
peralihan / masa garansi.
19. ARD (Automatic Rescue Device)
Sistem ini bekerja ketika ada kejadian kehilangan power listrik pada sistem lift, maka
lift ini akan dioperasikan oleh tenaga batere untuk membawa ke lantai terdekat dan
pintu lift terbuka sehingga penumpang dapat keluar dengan aman.
Batere yang digunakan agar menggunakan batere kering
Batere yang digunakan harus dapat melayani bekerjanya lift untuk minimal 2x trip
power listrik (PLN padam) berturut-turut.
Setelah power listrik hidup kembali (PLN recover), lift harus dapat secara otomatis
bekerja normal tanpa perlu direset atau tindakan apapun secara manual oleh operator.
Automatic Rescue Device (ARD) dapat diganti dengan Uninterruptible Power Supply
(UPS) tanpa mengurangi dan sistem kontrol yang diperlukan.
Delay waktu bekerjanya ARD adjustable antara 3 s/d 30 detik
Sistem operasi ARD :
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol panggilan di lantai serta di
dalam kereta akan dibatalkan.
2. Lift akan bergerak lambat dengan kecepatan ± 4 mpm menuju ke lantai terdekat.
3. Ketika lift tiba di lantai terdekat perjalanan menuju ke lantai lain akan dibatalkan.
4. Pada saat lift tiba di lantai terdekat maka pintu akan membuka setidaknya selama
10 detik kemudian menutup kembali dan dapat dibuka menggunakan fasilitas door
open selama 5 x berturut-turut dengan selang waktu setidaknya selama 10 detik.
20. Fire Emergency Return (Jika menerima sinyal general alarm)
Sistem ini bekerja ketika mendeteksi kebakaran / general alarm. Seluruh lift baik passen-
ger maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan berhenti / homing
di lantai lobi / evakuasi dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift kebakaran pintu
terbuka lampu menyala.
Sistem Operasi pada Fire Emergency Return :
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol penggilan di lantai serta di da-
lam kereta akan dibatalkan.
2. Jika pada saat itu lift yang sedang bergerak ke atas akan berhenti pada lantai terdekat
berikutnya, tanpa membuka pintu dan langsung bertolak turun nonstop ke lantai lobi /
evakuasi (atau suatu lantai yang telah direncanakan).
3. Jika lift pada saat itu sedang bergerak turun, maka lift tersebut langsung meneruskan
perjalanan ke lantai lobi/evakuasi.
4. Lift yang sedang parkir di suatu lantai, maka segera menutup pintu dan berangkat ke
lantai lobi / evakuasi.
5. Jika pada saat perjalanan ke lantai lobi / evakuasi sumber listrik tiba-tiba padam maka
sistem ARD yang akan bekerja.
6. Pintu yang menutup tersebut diatur tidak akan terbuka kembali meskipun safety shoe
(edge) tersinggung oleh seseorang ataupun tombol door open ditekan. Semua operasi
tersebut di atas tanpa mengindahkan panggilan tombol PK dan PL.
7. Jika semua lift telah sampai di lantai lobi / evakuasi maka pintu-pintu lift membuka.
8. Pintu tetap terbuka terus walaupun sumber listrik telah padam
9. Salah satu lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat dioperasikan
secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka atau menutup pintunya dan
tanpa menggunakan access card (apabila menggunakan access card pada saat nor-
mal) serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai dan lift lainnya tetap berhenti di lantai
lobi / evakuasi dengan pintu terbuka.
Surat Edaran dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang berbunyi :
1. Pada saat alarm kebakaran (general alarm), seluruh lift baik lift passenger
maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan berhenti /
homing di lantai dasar (lobi) dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift
kebakaran pintu membuka, lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fire-
man’s switch dan tanpa access card (apabila menggunakan kartu akses pada
saat normal), lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat diope-
rasikan secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun
menutupnya serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift pas-
senger lainnya tetap berhenti di lobi.
2. Pada saat manual tanpa alarm kebakaran apabila saklar lift (fireman’s switch)
ditekan “ON” seluruh lift baik lift passenger maupun lift yang difungsikan se-
bagai lift kebakaran harus turun dan berhenti / homing di lantai dasar (lobi)
dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift kebakaran pintu membuka
lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fireman’s switch dan tanpa access
card (apabila menggunakan kartu akses pada saat normal), lift yang di-
fungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat dioperasikan secara manual
penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun menutupnya serta tidak
dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift passenger lainnya tetap berhen-
ti di lobi.
Ketentuan menggunakan kunci kontak berdasarkan SNI 03-6573-2001 item 7 di-
atas tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Kebakaran sesuai dengan surat
edarannya.
Ketentuan pengaktifan saklar (toggle switch) yang terdapat pada kotak kaca ber-
dasarkan SNI 03-6573-2001 item 1 tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Keba-
karan sesuai dengan surat edarannya, jika sudah terjadi general alarm terlebih
dahulu.
10. Salah satu lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat diope-
rasikan secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka atau me-
nutup pintunya dan tanpa menggunakan access card (apabila menggunakan
access card pada saat normal) serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai dan
lift lainnta tetap berhenti di lantai lobi/evakuasi dengan pintu terbuka.
penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun menutupnya serta tidak
dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift passenger lainnya tetap berhen-
ti di lobi.
la pintu emergency ditutup kembali maka lift dapat beroperasi karena posisi switch
pengaman menjadi OFF.
akseimbangan antara jumlah penumpang lift dan panggilan lantai tujuan yang telah ter-
daftar sehingga menghindari ketidakefisien dari lalu lintas lift tersebut.
44. Untuk area lorong shaft/blank zone harus disediakan pintu landing emergency setiap 10
m atau per 3 lantai, yang terintegrasi dengan door switch. Jika pintu landing emergency
dibuka maka switch akan terbuka dan menyebabkan lift berhenti beroperasi.
Terbuat dari baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile Warna
ditentukan kemudian.
Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut
elevator.
Ketinggian langit – langit kereta elevator tidak kurang dari 2300 mm dimana ter-
dapat pintu darurat yang hanya bias dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safe-
ty switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
Terdapat lampu untuk penerangan normal dan penerangan darurat dengan
sumber daya dari batere type NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic
chargernya.
Jenis lampu adalah type Flouraescent light ing circular milky white acrylic cover .
Terdapat Exhaust Fan dan exhaust grille yang terletak diats kereta.
Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Terdiri dari 2 panel Automatic Centre Opening dengan dimensi seperti gambar.
Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat
pengatur kecepatan.
Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan bahan peredam suara.
Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu Pushbutton untuk operasi
kearah atas.
Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi ke
arah bawah
Untuk lantai yang lainnya terdapat 2 push button untuk operasi ke arah atas dan
bawah.
Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari pengibang
berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang
ada disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
11.5 Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa : Door safety edge sebanyak 2 buah,
akan bekerja bila tersentuh
11.6 Pengaman Lift pada saat sumber daya listrik PLN terputus:
Pada saat sumber daya utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba akan
berhenti, pada saat demikian lampu darurat didalam kereta harus menyala secara
otomatis, system intercom dan bell alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat
sumber daya dari battery.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency,
semua lift dapat bekerja kembali secara normal.
Pemindahan rangkian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Genset dilakukan secara
otomatis di panel utama listrik.
Bila sumber utama PLN telah terhubung kembali , maka rangkian kembali berfungsi
secara normal seperti semula.
11.7 Pengaman bila terjadi kebakaran.
Dilantai dasar (main enterance) harus disediakan dan dipasang saklar khusus untuk
petugas – petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam bahasa Indonesia “
SAKLAR KEBAKARAN”.
Untuk mengoperasikan saklar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus
diletakkan didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless
steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah dipecah.
Saklar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “On atau Off”.
Dengan mendudukan salar pada posisi “ON” , maka lift akan bekerja sebagai
berikut:
Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada
panggilan atau permintaan baru terdaftar.
Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi tidak kolektif.
Tanpa melihat arah gerak nya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai
dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lainnya.
Setelah membuka pintu dilantai dasar, lift akan berhenti bekerja.
Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan dari dalam
kereta dan lift tidak akan melanyani panggilan dari luar kereta/lantai.
Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari Kontraktor instalasi ini
adalah:
Kabel feeder dari panel elevator ke panel kontrol elevator.
Instalasi Grounding khusus untuk Elevator (dari ruang mesin lift sampai bus
bar di bak control grounding lift)
Kabel emergensi untuk Paging Speaker di dalam Car Elevator.
Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang memerlukann-
ya.
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 23
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E
Sistem Operasi Lift (Lift Penumpang) dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam
keadaan normal semua lift beroperasi sebagai Lift Penumpang. Bila terjadi General
Alarm atau kondisi terjadi kebakaran, maka semua lift homing di lantai tertentu selan-
jutnya lift penumpang akan berhenti dan tidak dapat dioperasikan.
14. PEMASANGAN
14.1 Mesin Pengangkat Elevator :
14.1.1 Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang digerakkan dengan
tenaga listrik arus bolak-balik (alternating current AC) Keseluruhan-nya merupakan
suatu unit yang harus didudukan secara kuat pada satu dudukan mesin yang terbuat
dari profil baja dan menumpu balok bangunan (bukan pada alat beton).
Dudukan baja tersebut harus balok bangunan (bukan pada flat beton). Dudukan baja
tersebut harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan.
14.1.2 Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di daerah tropik dan
harus sesuai dengan standard negara dimana mesin lift dibuat. Terminal Kontrol
listrik pada motor harus beban dari timbulnya loncatan bunga api untuk semua
kondisi beban dan kecepatan.
14.1.3 Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3, 5Hz dengan
memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan getaran struktur bangunan
dan konduit kabel listrik untuk motor harus mengguna-kan flexible conduit berlapis
galvanized.
14.2 Rem :
14.2.1 Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan arus bolak-balik atau
arus searah.
14.2.2 Sistem pemberhentian / rem harus direncanakan untuk dapat bekerja pada kapasitas
diatas kapasitas normalnya dan sanggup memegang dan mem-beritahukan Elevator
pada kondisi yang paling berat/ sukar.
14.2.3 Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektrik dengan
sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur
sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin elevator pada saat berhenti
sehingga pemberhentian Elevator dapat dilakukan secara halus.
14.2.4 Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa menimbulkan suara
keras.
14.2.5 Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang diperuntukkan untuk as rem
secara manual pada saat darurat.
Selain tersebut di atas juga disediakan remote panel kontrol berupa supervisor panel
guna memonitor seluruh elevator yang ada, Untuk dialokasikan pada ruang kontrol
lantai satu.
16. Form yang harus diisi oleh setiap peserta tender Lift (Elevator)
16.1 Spesifikasi teknis tambahan bila ada yang merupakan keunggulan teknologi baru
supaya ditawarkan serta penjelasan detailnya untuk bahan pertimbangan evaluasi.
16.2 COUNTRY OF ORIGINAL & NEW BRAND :
16.2.5 Signals
1. Car Operation Panel : …………………………………..
2. Transom Panel : …………………………………..
3. Car Door lantai Lobby : …………………………………..
4. Car Door lantai Typical : …………………………………..
5. Transom dan Jam Lt Lobby : …………………………………..
6. Jamb : …………………………………..
7. Landing Sell : …………………………………..
Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya
pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus
dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh
Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam
waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen
Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi
akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara
tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.
18.1 Umum
Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material
haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-
material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/ pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa
biaya ekstra.
Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar mate-
rial yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut
dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk
komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk ter-
tentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu
terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila
nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel ma-
terial tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oelh sesuatu alasan kuat
yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/ type
dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
SPESIFIKASI PERENCANA
STANDAR /
No. URAIAN MERK
KETERANGAN
Lift Penumpang
A BRAND NAME
1 Use for Penumpang
2 Lift number P1 - P4
3 Quantity (unit's) 4 unit
4 Type Passanger elevator
5 Capacity (kg / persons) 13 orang / 1000 kg
6 Speed (mpm) 90 MPM
7 Door type Center opening
8 CWT location Side
9 Floor of serve 10 stops, 10 opening
10 Floor number B2,B1,G,1,2,3,D,5,6,7
B CAR DESIGN
1 Car wall Stainless steel hairline
2 Car ceiling (type ditentukan pada saat Decorative fixture (standard)
approval)
3 Car doors 2-panel center opening stainless steel - Tahan Api minimum 1 jam
hairline (PERMENAKER No.6 2017)
4 Front return panel Stainless steel hairline
5 Kick plate Stainless steel hairline
6 Flooring Marmer
7 Car sill Extruded alumunium
8 Ventilation Electric blower
9 Emergency exit Provided on the ceiling
10 Emergency lamp Provided on the ceiling
11 Hand rail Stainless steel hairline (3 sides)
C ENTRANCE DESIGN
1 Entrance model Wide jamb
2 Landing door Stainless steel hairline
3 Landing sill Extruded aluminium
D SIGNAL FIXTURES
1 Main car operation panel Stainless steel hairline
Touch sensitive
E FEATURE REQUIRED
1 Overload protection device (alarm light Include dalam penawaran
and buzzers)
2 Door safety ray (multi beam) Include dalam penawaran
3 Emergency car light which will light Include dalam penawaran
during 30 minutes of power failure and
charged by trickle charger at car & above
car
4 Interphone system (3 way, ruang mesin, Include dalam penawaran
car, control room)
5 Chime directional indication Include dalam penawaran
Page - 1
PROYEK : MODERNISASI PENGADAAN DAN PEMASANGAN LIFT GEDUNG CAWANG KENCANA
PERIHAL : OUTLINE SPESIFIKASI
PEKERJAAN : LIFT
REV. / TANGGAL : 00 / 19-Agustus-2019
DISIAPKAN OLEH : PT. MALMASS MITRA TEKNIK MATRIK
SPESIFIKASI PERENCANA
STANDAR /
No. URAIAN MERK
KETERANGAN
Lift Penumpang
F POWER CONSUMPTION
1 Power supply AC 3 phase, 380 V / 50 Hz, 15 kW
2 Lighting AC 1 phase, 220 V / 50 Hz
G DIMENSION
1 Car inside (W x D x H) mm 1600 x 1500 x 2400
2 Door opening (W x H) mm 900 x 2100
3 Hoist way (W x D) mm 2420 x 2200
4 Pit depth 1700
5 Overhead 4800
6 Machine room (W x D x H) Gabung 4 unit lift (see drawing)
I LAIN-LAIN
1 Kabel Include dalam penawaran NYM, NYY, NYFGBY / SNI
0225-2011
2 Access Lift Support 70.000 user dan 40.000 event
transaction, web base, peer to peer
technolpogy, anti passback
3 CCTV IP Dome CCTV
Page - 2
PREPARED CHECKED APPROVED
LIFT TRAFFIC ANALYSIS FOR OFFICE LIFT TRAFFIC ANALYSIS FOR OFFICE Project: CAWANG KENCANA
MAIN SPECIFICATION Model: PASSENGER 1 - 4
Ⅰ ONE-WAY EXPRESS Ⅱ ONE-WAY SECTION
No. of elevators: 4
◆ 5 Minute Handling Capacity
EXPRESS Bldg: OFFICE
Rated speed (mpm): 90 Recommended 5 Minute Handling Capacity 11%
Rated Load (person): 13 5 Minute Handling Capacity 11.24%
SLu
SL SE OR No. of stops: 10
SEd
SL (Travel ; m): 37.8
SEu Running open: Yes
Entrance type: Center OP
Opening (W ; mm): 900 30%
Recommended 5 Minute
PROJECT: CAWANG KENCANA Bldg: OFFICE Population (person): 1000
5 Minute Handling Capacity
25%
MODEL: PASSENGER 1 - 4 Floor area (m^2): NA Handling
5 Minute Handling
Capacity 20%
( Run : 19-Aug-19 17:08 ) symbol ( unit ) formula result Capacity
BULAN
NO. DESKRIPSI
I II III IV
01 Persetujuan
a.Spesifikasi Teknis
b.Material Finishing
c. Nomor Lantai
d.Lingkup Kerja
e.Jadwal
05 Instalasi