Anda di halaman 1dari 39

DOKUMEN

TEKNIS
SPESIFIKASI TENDER
LIFT
PEKERJAAN

P R O Y E: K

DANPEMASANGAN
PENGADAAN
MODERNISASI
CAWANGKENCANA
LIFTPADAGEDUNG

: AS
PEMBERITUG

RI
KEMENSOS
J l .S a l e m bRaa y aN o . 2 8K, e n a rS
i ,e n e n ,
RT.s/RW.6., Kenari, Kec.Senen, KotaJakarta Pusat,
Daerah Khusus lbukotaJakarta, 40130

TENOEf
OOI(UMEN
TANGGAL:I I AUG
20tg
K O N S U L T AMNE P :

ffi1
TEKNIK
MITRA
PT,MALMAS$
&SERVICES
CONSULTANT
ENGINEERING
JLRAWAJAT! T1MURJMARTA
KATIBATA
BAMI.IIB3 l27fl)
IEP (@1) Flil:(ml)79AiCA3
79&n5,79928$1J$1fl9
&nd|nssdh&/dm
Efldinnift@mlmss.coll oil
MATRIK

19Agustus2019
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

DAFTAR ISI

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEVATOR / LIFT

1. PERATURAN DAN ACUAN

2. LINGKUP PEKERJAAN LIFT PENUMPANG & LIFT SERVICES

3. PERSYARATAN UMUM

3.1 Waktu Pelaksanaan

3.2 Material

3.3 Gambar-gambar dan Spesifikasi

3.4 Contoh Barang

3.5 Tenaga Pelaksana

3.6 Pengamanan

3.7 Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan

3.8 Jaminan Kualitas

4. PENJELASAN PERSYARATAN KHUSUS

4.1 Gambar Kerja

4.2 Ketentuan Gambar Kerja

4.3 Surat-surat Keterangan dari Pelaksana

4.4 Pendidikan Operator

4.5 Penggunaan Sementara

4.6 Pemeliharaan dan Pelayanan

5. SPESIFIKASI TEKNIS DASAR PERALATAN ELEVATOR (LIFT)

6. PERLENGKAPAN KERETA

7. PERLENGKAPAN HOIST WAY

8. SIGNALS

9. DATA KERETA ELEVATOR.

9.1 Rangka kereta elevator.


PT. Malmass Mitra Teknik ML - i
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

9.2 Lantai kereta.

9.3 Dinding kereta elevator.

9.4 Langit- langit Kereta Elevator.

9.5 Pintu Kereta Elevator.

9.6 Car Opening Panel.

9.7 Pintu Lift dan Pintu Shaft.

10. DATA PERALATAN DI SHAFT.

10.1 Magnetic Landing device.

10.2 Landing Door.

10.3 Door Sills dan Toe Guards.

10.4 Hall Button.

10.5 Car Position Indicator.

11. SAFETY DEVICE.

12. INSTALASI LISTRIK

13. CARA KERJA LIFT TOWER

14. PEMASANGAN

14.1 Mesin Pengangkat Elevator

14.2 Rem

14.3 Katrol / Sheaves

14.4 Kawat Penggantung (Ropes)

14.5 Rel Penuntun (Guides Rails)

14.6 Conterweight

14.7 Posisi Car

14.8 Pemasangan Pintu Car

14.9 Pemasangan Buffer

14.10 Pemasangan Mesin

14.11 Panel Kontrol


PT. Malmass Mitra Teknik ML - ii
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

15. TESTING DAN COMMISIONING

16. FORM YANG HARUS DIISI OLEH SETIAP PESERTA TENDER LIFT (ELEVATOR), ESCALATOR
DAN TRAVELATOR BERDASARKAN PRODUK.

16.1 Spesifikasi Teknis tambahan

16.2 COUNTRY OF ORIGINAL & NEW BRAND :

17. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

17.1 Masa Jaminan ketersediaan sparepart

17.2 Masa Pemeliharaan

17.3 Serah Terima Pekerjaan

18. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

18.1 Umum

18.2 Daftar Material

18.3 Penyebutan Merk / Produk Pabrik

OUTLINE SPESIFIKASI

JADWAL PENGADAAN & PEMASANGAN LIFT

PT. Malmass Mitra Teknik ML - iii


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN L I F T

1. Peraturan Dan Acuan


Pada dasarnya semua bahan dan peralatan serta pemasangan harus memenuhi
peraturan-peraturan sebagai berikut :
a. Permen PU No.26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
b. Permenaker No.6 tahun 2017 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Elevator dan Eskalator
c. Standar Nasional Indonesia SNI 03-6573-2001, tata cara perancangan sistem
transportasi vertical dalam gedung (lift)
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2011
e. Peraturan-peraturan / Standar International yang berhubungan dengan in-
stalasi Lift dan tidak bertentangan dengan peraturan setempat dan umum di
indonesia yaitu : JIS,SAA,ANSI,SISIR,DIN, BS dll
f. Standard ASME A 17.1-1996 tentang “ Safety code Elevator dan Escalator”
g. ANSI Code A.17.1, Safety Code for Elevator, and Moving Walks
h. Pedoman Pengawasan Instalasi Lift Listrik no.3 Tahun 1978, Keputusan Gu-
bernur Kepala Daerah DKI Jakarta no.1173 tahun 1978 dan Peraturan Dae-
rah DKI no.3 tahun 1975 terutama tentang Operasi Elevator Kebakaran dan
Fire Rating dan Lampiran No. 33
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1987 sebagai SKBI -
3.4.53. 1987

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh:


a. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari Instansi yang berwenang
dan telah biasa mengerjakannya.
b. Khusus untuk izin dari Instansi PLN (PAS PLN dengan kelas yang sesuai) di-
perkenankan bekerja sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS
PLN yang dimaksud)
c. Perusahaan yang mempunyai syarat legalitas berupa certifikat pendukung
seperti BPJS, ISO dan OHSAS
d. Perusahaan yang memiliki jaminan dari principal untuk melaksanakan drop
test sebelum serah terima lift. Prinsipal harus mempunyai kantor perwakilan
di Indonesia dan mempunyai workshop dan training center.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 1


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

2. Lingkup Pekerjaan Lift Penumpang


2.1 Pengadaan dan pemasangan “Lift Penumpang“, lengkap beserta accessories.
2.2 Mempersiapkan Approval dokumen yang disetujui yang didalamnya tertuang seluruh
spesifikasi teknis secara detail dan material finished, gambar kerja .
2.3 Mengadakan perbaikan pada instalasi lain apabila pada pemasangan tiap-tiap unit
elevator terjadi kerusakan tanpa penambahan biaya.
2.4 Pengadaan dan pemasangan Automatic Resque Device (ARD) Lift Fire Emergency
Return (FER), Emergency Power Operation (EPO), dengan kapasitas yang sesuai
standar pabrik pembuat dan lengkap dengan accessories.
2.5 Penarikan/ penyediaan daya dari sumber daya yang telah disediakan pada setiap
ruang mesin ke panel masing-masing Elevator.
2.6 Pengadaan dan pemasangan control suhu Ruang mesin Lift, AC yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing ruang mesin lift sehingga didapatkan temperatur
ruang maximum 38C . Khusus untuk ruang panel kontrol , jika temperatur dibutuh-
kan dibawah 35 C , maka harus disediakan unit AC yang besarnya sesuai dengan
kebutuhan.
2.7 Pengadaan dan pemasangan Supervisory Panel lokasi diruang control lengkap
dengan accessories-nya.
2.8 Mengadakan pengujian sebelum penyerahan pekerjaan terhadap semua peralatan
Elevator.
2.9 Kecepatan car, alat-alat control automatic, pembukaan dan penutupan pintu car,
landing car, alat-alat pengaman, peralatan pada kondisi darurat dan lain-lain sampai
dinyatakan elevator siap pakai untuk dipakai oleh Pemilik.
2.10 Penyelesaian finishing pintu, dinding pada tombol operation maupun pada indicator
penunjuk dan lain-lain yang ada hubungan pekerjaan elevator.
2.11 Membuat atau melengkapi dudukan buffer lift yang diperlukan termasuk memberikan
tambahan pada kondisi pit yang sudah ada bila diperlukan.
2.12 Pengadaan dan pemasangan CCTV di dalam car lift lengkap beserta aksesorisnya.
2.13 Pengadaan dan pemasangan access lift lengkap beserta aksesorisnya.
2.14 Pemborong harus mengurus dan memberikan surat izin pemasangan dan izin laik
pakai dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).

3. Persyaratan Umum

3.1 Waktu Pelaksanaan


Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan
commisioming disesuaikan dengan master skedul secara keseluruhan yaitu selama
3.5 bulan.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 2


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

3.2 Material :

3.2.1 Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan
bebas dari defective material improver material, poor workmanship dan menjamin
terhadap kualuitas sesuai dengan tujuan spesifikasi.

3.2.2 Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti
dengan yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih
lanjut oleh Direksi / MK / Perencana seluruh biaya yang timbul akibat penggantian
material/ peralatan menjadi tanggungan/ beban Kontraktor.

3.3 Gambar-gambar dan Spesifikasi :

Gambar-gambar dan spesifikasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat


dipisah-pisahkan. Lokasi/ kedudukan yang tepat dari cage, machine, control panel
dan lain-lain harus diperiksa dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan
oleh pabrik pembuat.

Gambar kerja harus selalu berada di lapangan (site) dan Pemborong harus
menyerahkan gambar pelaksanaan yang terpasang (as built drawing) di kertas kalkir
dan cetakan sebanyak 4 (empat) set ke Pemberi Tugas pada saat serah terima I
(pertama).

3.4 Contoh Barang :

Kontraktor wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan digunakan dalam


pelaksanaan, jika tidak harus dapat memberikan brosur secara lengkap dan jelas
dan tertulis tentang bahan-bahan dari unit material. Bila bahan-bahan tersebut
diragukan kualitasnya akan dikirim ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya
Kontraktor. Semua bahan-bahan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan
Direksi Lapangan, bila ternyata terdapat bahan-bahan yang ditolak karena tidak
memenuhi spesifikasi/ kualitas, maka bahan-bahan tersebut harus sudah tidak
berada lagi di site dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah penolakan.

3.5 Tenaga Pelaksana:

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang/ tenaga-
tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang
terbaik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, mekanikal, interior
dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 3


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

3.6 Pengamanan:

Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan atau peralatan-peralatan


untuk instalasi dari pencurian atau kerusakan. Bahan atau peralatan-peralatan yang
hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya.

3.7 Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan :

Kontraktor menjamin bahwa peralatan akan bekerja dengan memuaskan dalam


semua kondisi. Untuk hal itu bersedia memberikan jaminan tertulis dengan masa
jaminan 1 (satu) tahun setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima I
(Pertama) Pekerjaan. Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai (diserahkan harus
diadakan percobaan-percobaan baik dengan atau tanpa beban dan sekaligus
mengadakan pensetan level pemberhentian, sehingga syarat-syarat leveling
clearance yang diinginkan dapat dipenuhi dengan baik.Pengujian dilakukan sampai
pihak Pemberi Tugas menyatakan cukup / memuaskan. Kontraktor harus menye-
rahkan 5 (lima) copy (termasuk yang asli) Buku Operation Manual Maintenance, Re-
pair Shop Manual, Part Catalogue dan Description Equipment Brosure yang sesuai.
Selain yang tersebut diatas (buku dalam bahasa asing) juga harus disediakan 2 set
dalam bentuk bahasa Indonesia secara singkat dan jelas.
Kontraktor harus dapat mengadakan surat-surat keterangan lain yang diperlukan dari
Jawatan Keselamatan Kerja setempat, sehingga diperoleh syarat-syarat yang
diperlukan untuk boleh beroperasinya unit Elevator.
Semua biaya yang perlu untuk pengadaan surat-surat, jaminan, pengujian dan surat-
surat keterangan ditanggung oleh Kontraktor.
3.8 Jaminan Kualitas :

3.8.1 Jenis yang dipergunakan adalah product Jepang atau Setara yang disetujui.
3.8.2 Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh pabrik, dan
harus berpengalaman, memahami dan mampu melaksnakan pekerjaan serta telah
memiliki izin instalatur lift harus bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin
dalam ikut serta melaksanakan proyek ini.

4. Persyaratan Khusus
4.1 Gambar Kerja (Shop Drawing)
Kontraktor harus membuat rencana kerja lengkap dan menyerahkan gambar-gambar
kerja brosur dan data-data dari peralatan serluruh sistem yang diterima dari pabrik
pembuatannya, guna mendapatkan persetujuan dari MK, Konsultan dan Pemilik.
Pelaksana harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia
atau standard International.
4.2 Ketentuan Gambar Kerja :
Gambar kerja dan rencana kerja dengan keterangan-keterangannya yang perlu
disetujui Direksi dan ahli meliputi :
4.2.1 Peralatan dalam ruang mesin :
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 4
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

- Letak peralatan-peralatannya
- Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-alat lain
- Diagram beban-bebannya
- Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material kontraktor di-
haruskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui MK atau Perencana dan
berkoordinasi dengan pekerjaan sipil.
4.2.2 Bracket pemegang rel :
- Konstruksi Bracket , Bahan-bahan pengikat
- Posisi serta jarak dari setiap bracket
4.2.3 Perlengkapan control :
- Posisi stop button pengoperasian car
- Posisi indicator
4.3 Surat-surat Keterangan dari Pelaksana :

4.3.1 Surat keterangan lengkap dengan syarat jaminan tahan api minimum 1 jam untuk
pintu lift passenger.
4.3.2 Surat keterangan lengkap referensi sistem elevator yang dulu pernah dibangun.
4.3.3 Surat-surat keterangan lengkap mengenai surat-surat lisensi dan ijin-ijin untuk
pemasangan.
4.4 Pendidikan Operator:

Pendidikan operator kepada pegawai pemilik proyek minimum 10 orang meliputi :


4.4.1 Proses pengamanan keselamatan
4.4.2 Pengelolaan masing-masing tiap alat-alat sistem
4.4.3 Produser pemeliharaan secara rutin.

4.5 Penggunaan Sementara:

Tidak diperkenankan pemakaian sementara sebelum seluruh pekerjaan proyek


selesai, kecuali dengan ijin tertulis oleh MK dan PM.

4.6 Pemeliharaan dan Pelayanan :

4.6.1 Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali selama 1 (satu) tahun setelah selesai
serah terima I (pertama) pekerjaan dilaksanakan.
4.6.2 Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua minggu sekali
oleh orang yang berkompetent dengan pembetulan-pembetulan penyetelan-
penyetelan, pembersihan-pembersihan semua peralatan.
Selain itu Kontraktor harus melakukan penggantian peralatan tanpa ada
penambahan biaya apabila terjadi kerusakan sampai dengan peralatan tersebut
berfungsi kembali secara baik.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 5


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

5. SPESIFIKASI TEKNIS DASAR PERALATAN ELEVATOR ( LIFT )

5.1 LIFT PENUMPANG ( PASSENGER LIFT ) LIFT – P1 & P3

5.1.1 Kapasitas : 13 ORANG / 1000 KG

5.1.2 Kecepatan : 90 MPM

5.1.3 Penggerak : AC variable voltage, variabel frequency

5.1.4 Operation : 1 Group COntrol

5.1.5 Jumlah : 4 Unit ( Passenger Lift )

5.1.6 No. stop / opening  Lift- P1, P2, P3 & P4: 10 Stop/opening.
 terdiri dari : (Lt.B2,B1,G,1,2,3,D,5,6,7)

5.1.7 Ukuran shaft : Sesuai gambar perencanaan

5.1.8 Type pintu : Center opening door

5.1.9 Lebar pintu : 900 mm

5.1.10 Tinggi pintu : 2100 mm

5.1.11 Tinggi lantai : LT,- B2 -6.80 Meter


LT,- B1 -3.4 Meter
LT,- G 0.0 Meter
LT,- 1 +5.0 Meter
LT,- 2 +9.2 Meter
LT,- 3 +13.4 Meter
LT,- D +17.6 Meter
LT,- 5 +21.8 Meter
LT,- 6 +26.0 Meter
LT,- 7 +30.2 Meter
LT,- Atap +34.4 Meter

5.1.12 Over head : Sesuai gambar perancanaan

5.1.13 Pit depth : Sesuai gambar perancanaan

5.1.14 Power : 380 / 220 Volt, 3, 50 hz

5.1.15 Motor : AC ± kW / Unit

5.1.16 Penggerak : AC variable voltage, variabel frequency

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 6


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

5.1.17 Operation : 1 Group Kontrol

5.1.18 Jumlah : 4 Unit ( Passenger Lift )

5.2. Standard Safety & Feature Required ( Elevator)

5.2.1 Automatic Bypass (75% loading) Tersedia

5.2.2 Over load device, Safety Door Edge Tersedia

5.2.3 Fire Emergency Return Tersedia

5.2.4 Emergency stop switch, Emergency car lighting Tersedia

5.2.5 Car arrival gong Tersedia

5.2.6 Up & down indicator arrows Tersedia

5.2.7 Automatic Resque Device Tersedia

5.2.8 Supervisory panel di ruang control Tersedia

5.2.9 Manhole (car) switch Tersedia

5.2.10 Pit Switch Tersedia

5.2.11 Maintenance switch (didalam & diluar car) Tersedia

5.2.12 Nuisance call cancellation (menghapus panggilan Tersedia


semu, berdasarkan proteksi dari beban)

5.2.13 Non reverse phase sequence protection Tersedia

5.2.14 Lampu diatas dan dibawah car lift , berikut kawat Tersedia
pengaman & stop kontak.
5.2.15 Rope ditandai untuk tanda dilantai dimana car lift Tersedia
berada.
5.2.16 Control elevator hendaknya terdiri dari Tersedia
komponen electronik yang dilengkapi dengan peralatan
pengatur operasi dengan microprossesor kecuali Relay
penggerak utama.
5.2.17 Wire rope car lift mempunyai certificated Tersedia
5.2.18 Door safety ray (multi beam) Tersedia
5.2.19 Emergency car light which will light during 30 minutes Tersedia
of power failure and charged by trickle charger at car &
above car
5.2.20 Chime directional indication Tersedia

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 7


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

5.2.21 Supervisory board with indicator (mimic) Tersedia


5.2.22 False call cancelling auto Tersedia
5.2.23 Auxiliary car operating panel Tersedia
5.2.24 Eartquake safety device (sensor) Tersedia
5.2.25 Full selective colective operation Tersedia
5.2.26 Top of car inspection & machine room inspection Tersedia
5.2.27 Releveling operation Tersedia
5.2.28 Adjustable door time Tersedia
5.2.29 Switches of controlling lights & fans Tersedia
5.2.30 Load weighing bypass Tersedia
5.2.31 Nudging operation Tersedia
5.2.32 Door opening & closing buttons Tersedia
5.2.33 Hall call direction light Tersedia
5.2.34 Hall car register & car call register Tersedia
5.2.35 Car alarm ring / car alarm bell Tersedia
5.2.36 Clearance antara lantai terhadap panel dinding interior Tersedia
sisi COP setebal 3 cm
5.2.37 Anti burglar (anti crime) Tersedia
5.2.38 Information display Tersedia
5.2.39 Railing diatas (top) car tiga (3) sisi Tersedia
5.2.40 Door hold button Tersedia
5.2.41 Performance Lift dapat dimonitor melalui jaringan inter- Tersedia
net
5.2.42 Handicap COP Tersedia
5.2.43 Car Access Interface Tersedia
5.2.44 Voice Synthesizer Tersedia
5.2.45 CCTV coaxial cable in traveling cable Tersedia
5.2.46 Emergency ceiling Tersedia
5.2.47 Attendant Box Tersedia

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 8


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

6. Perlengkapan Kereta :

No. Item Spesifikasi

6.1 Ceiling / Lighting Approved by owner

6.2 Car Door 2-panel center opening stainless steel –


hairline

6.3 Car wall Stainless steel hairline / Mirror

6.4 Car ceiling Sesuai Approved by owner

6.5 Front return panel Stainless steel hairline

6.6
Entrance column Painted Finished
6.7
Kick Plate Stainless steel hairline
6.8 Floor Marmer

6.9 Ventilation Electric blower

6.10 Emergency Lamp Provided on the ceiling

6.11 Emergency Exit Provided on the ceiling

6.12 Hand Rail Stainless Steel Hairline (3 side)

6.13 Interphone system 3 way, ruang mesin, car, control room

7. Perlengkapan Hoist Way

No. Item Spesifikasi

7.1 Landing Door Stainless steel hairline

7.2 Car Door Lantai Lobby Stainless steel hairline

7.3 Car Door Lantai Tipikal Stainless steel hairline

Entrance Model Wide Jamb


7.4

7.5 Landing Sell Extruded aluminium

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 9


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

8. Signals

No. Item Spesifikasi

8.1 Car Operation Panel Stainless steel hairline

8.2 Car position indicator Sesuai Approved by owner

8.3 Hall position indicator Horizontal digital type di lantai 1 posisi pada
transom diatas pintu lift

8.4 Hall call button Turn on when touched

8.5 Face plate of signal Stainless steel hairline finished

PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN FITUR-FITUR LIFT

1. Spesifikasi Main Rope :


 Fibre Core
 Garansi 1 tahun
 Minimum Grade E (Tensile Strenght 1.320 N/mm2 atau 135 kgf/mm2)
 Breaking Load minimal
 40.6 kN (4.14 tf) untuk Ø 10 mm
 58.5 kN (5.96 tf) untuk Ø 12 mm
 63.5 kN (6.47 tf) untuk Ø 12.5 mm
 Standard JIS G 3525
 Product : Tesac, Tokyo Rope atau factory choice yang setara dan memenuhi per-
syaratan ini.

 Test Certificate
 Perbandingan diameter puli katrol penggerak pada mesin lift wire rope (tali baja) paling
kecil 40:1
 (SNI-03-2190-1999)
 Faktor keamanan tali baja penarik (steel wire hoist rope) minimal 8 dan akan ber-
tambah besar mengikuti bertambahnya kecepatan lift.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 10


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

(SNI 03-6573 tahun 2001)

2. Governor Rope :
 Fibre Core
 Garansi 1 tahun
 Minimum Grade E (Tensile Strenght 1.320 N/mm2 atau 135 kgf/mm2)
 Breaking Load minimal 26.0 kN (2.65 tf) untuk Ø 8 mm
 Standard JIS G 3525
 Product : Tesac, Tokyo Rope atau factory choice yang setara dan memenuhi per-
syaratan ini.
 Test Certificate
 Perbandingan antara diameter puli governor dengan diameter nominal wire rope pal-
ing sedikit 25:1
(SNI -03-2190-1999)

3. Pengikatan tali baja di atas sangkar kereta harus memakai socket (thimble rod)

(SNI 03-6573 tahun 2001)

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 11


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

Cara menghubungkan antara kereta atau pengimbang berat tali, ujung-ujung tali harus
diikatkan pada pengikat berupa socket paling sedikit 2 buah penjepit (Cross-B clamp)
atau sistem lain yang kemanannya setingkat (thimble rod)
(SNI 03-2190-1999)

4. Rem (Brake)

Sistem pengereman bekerja secara otomatis harus mampu menghentikan putaran mesin
hingga beban lift mencapai 125% kapasitas lift.
(SNI 03-2190-1999)

5. Safety Switch :
 Door Switch
 Limit Switch down & up :
1. Slow limit switch (sakelar perlambatan)
2. Directional limit switch
3. Final limit switch (sakelar pemberhentian akhir)
 Guffer Switch (Car & Counter Weight) di Pit Lift
 Governoor Switch di Pit Lift
 Compensating Switch (Untuk tipe lift yang menggunakan compensating rope)

Agar dilengkapi dan komponennya dari jenis yang baik / presisi / mudah di adjust secara
pasti dan ada ketentuan jarak kontaknya.
6. Buffer sangkar dan buffer counter weight tipe spring (pegas) hanya untuk lift kecepatan
maksimal 1 m/detik (60 m/m) sedangkan untuk lift kecepatan diatas 1 m/detik (60 m/m)
harus menggunakan buffer tipe hidrolis atau peredam oli.

(SNI 03-2190-1999)
7. Compensating chain harus dibungkus dan dilengkapi dengan roller atau sistem lain yang
baik untuk menahan compensating chain agar tidak terayun-ayun bebas menyentuh
sangkar atau tersangkut-sangkut.

8. Car Ceiling
Dipilih dengan material yang tidak mudah pecah dan membahayakan dan terpasang tidak
menutupi pintu darurat di atap kereta.

9. Pintu darurat pada atap kereta memiliki ukuran paling kecil 350 mm x 450 mm, harus
memiliki engsel, dilengkapi dengan saklar pengaman dan dapat dibuka dari luar kereta
dengan menarik pegangan tangan tanpa terkunci.
(Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2017)

10. Cable joint dalam shaft sebaiknya dilengkapi dengan joint box
11. Dilengkapi dengan pit stop
12. Dilengkapi dengan tangga ke pit
13. Instalasi kabel di area pit harus menggunakan conduit metal
14. Dilengkapi lampu maintenance di atas sangkar yang tahan getar dan aman (safe)
dilengkapi dengan cover (pelindung).
15. Over head travel
Tegaskan over head travel minimum yang bebas hambatan termasuk beban dari ham-
batan peralatan lift yang dipasang di dalam shaft.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 12


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

16. Stand / spacer (bantalan) pada sisi bawah ketera dan counter weight harus ada minimal 2
buah atau sebaiknya 3 buah untuk menjaga main rope yang sudah mulur untuk diper-
siapkan dilakukan pemotongan.
17. Tugas routine maintenance dalam masa peralihan (masa garansi)
 Rutine maintenance minimal 1 bulan sekali (oil and grease, cleaning dan inspection)
 Call back (on call basis) paling lambat tiba 2 jam setelah panggilan, dilakukan oleh
teknisi yang mampu.
 Pemotongan wire rope jika sudah mulur
18. Biaya Maintenance (bagian yang harus dipebandingkan dalam tender) bersifat provision-
al, dalam 2 versi.
 Routine maintenance
 Comprehensive maintenance
Biasanya dalam periode 10 tahun. Pekerjaan maintenance tersebut diluar periode masa
peralihan / masa garansi.
19. ARD (Automatic Rescue Device)
 Sistem ini bekerja ketika ada kejadian kehilangan power listrik pada sistem lift, maka
lift ini akan dioperasikan oleh tenaga batere untuk membawa ke lantai terdekat dan
pintu lift terbuka sehingga penumpang dapat keluar dengan aman.
 Batere yang digunakan agar menggunakan batere kering
 Batere yang digunakan harus dapat melayani bekerjanya lift untuk minimal 2x trip
power listrik (PLN padam) berturut-turut.
 Setelah power listrik hidup kembali (PLN recover), lift harus dapat secara otomatis
bekerja normal tanpa perlu direset atau tindakan apapun secara manual oleh operator.
 Automatic Rescue Device (ARD) dapat diganti dengan Uninterruptible Power Supply
(UPS) tanpa mengurangi dan sistem kontrol yang diperlukan.
 Delay waktu bekerjanya ARD adjustable antara 3 s/d 30 detik
 Sistem operasi ARD :
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol panggilan di lantai serta di
dalam kereta akan dibatalkan.
2. Lift akan bergerak lambat dengan kecepatan ± 4 mpm menuju ke lantai terdekat.
3. Ketika lift tiba di lantai terdekat perjalanan menuju ke lantai lain akan dibatalkan.
4. Pada saat lift tiba di lantai terdekat maka pintu akan membuka setidaknya selama
10 detik kemudian menutup kembali dan dapat dibuka menggunakan fasilitas door
open selama 5 x berturut-turut dengan selang waktu setidaknya selama 10 detik.
20. Fire Emergency Return (Jika menerima sinyal general alarm)
Sistem ini bekerja ketika mendeteksi kebakaran / general alarm. Seluruh lift baik passen-
ger maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan berhenti / homing
di lantai lobi / evakuasi dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift kebakaran pintu
terbuka lampu menyala.
Sistem Operasi pada Fire Emergency Return :
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol penggilan di lantai serta di da-
lam kereta akan dibatalkan.
2. Jika pada saat itu lift yang sedang bergerak ke atas akan berhenti pada lantai terdekat
berikutnya, tanpa membuka pintu dan langsung bertolak turun nonstop ke lantai lobi /
evakuasi (atau suatu lantai yang telah direncanakan).
3. Jika lift pada saat itu sedang bergerak turun, maka lift tersebut langsung meneruskan
perjalanan ke lantai lobi/evakuasi.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 13


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

4. Lift yang sedang parkir di suatu lantai, maka segera menutup pintu dan berangkat ke
lantai lobi / evakuasi.
5. Jika pada saat perjalanan ke lantai lobi / evakuasi sumber listrik tiba-tiba padam maka
sistem ARD yang akan bekerja.
6. Pintu yang menutup tersebut diatur tidak akan terbuka kembali meskipun safety shoe
(edge) tersinggung oleh seseorang ataupun tombol door open ditekan. Semua operasi
tersebut di atas tanpa mengindahkan panggilan tombol PK dan PL.
7. Jika semua lift telah sampai di lantai lobi / evakuasi maka pintu-pintu lift membuka.
8. Pintu tetap terbuka terus walaupun sumber listrik telah padam
9. Salah satu lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat dioperasikan
secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka atau menutup pintunya dan
tanpa menggunakan access card (apabila menggunakan access card pada saat nor-
mal) serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai dan lift lainnya tetap berhenti di lantai
lobi / evakuasi dengan pintu terbuka.

Sistem operasi pada Fire Emergency Return ini dibuat berdasarkan :


SNI 03-6573-2001 yang berbunyi :
1. Jika saklar (toggle switch) yang terdapat pada kotak kaca telah diaktifkan maka
signal “fireman’s service” akan menyala, member tahu penumpang bahwa lift akan
turun ke lobi untuk dipakai oleh regu kebakaran.
2. Jika pada saat itu lift sedang bergerak ke atas akan berhenti pada lantai terdekat
berikutnya, tanpa membuka pintu dan langsung bertolak turun nonstop ke lantai
lobi (atau suatu lantai yang sudah direncanakan).
3. Jika pada saat itu lift bergerak turun, maka lift tersebut meneruskan perjalanan ke
lantai lobi.
4. Lift yang sedang parkir di suatu lantai, maka segera menutup pintu dan berangkat
ke lantai lobi.
5. Pintu yang menutup tersebut diatur tidak akan terbuka kembali meskipun safety
shoe (edge) tersinggung oleh seseorang ataupun tombol door open ditekan.
Semua operasi tersebut di atas tanpa mengindahkan panggilan tombol PK dan
PL.
6. Jika semua lift telah sampai di lantai lobi, maka pintu-pintu membuka
7. Salah satu lift siap dipakai oleh petugas regu pemadam dengan membuka kunci
kontak.
8. Jika saklar kebakaran kembali normal, maka signal “fireman’s service” padam dan
lift bekerja secara normal.
9. Lift tidak dapat dianggap sebagai tata cara penyelamatan dari bahaya kebakaran
akan tetapi masih boleh digunakan sebagai jalan pelarian pada saat sirine ber-
bunyi.

 Surat Edaran dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang berbunyi :
1. Pada saat alarm kebakaran (general alarm), seluruh lift baik lift passenger
maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan berhenti /
homing di lantai dasar (lobi) dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift
kebakaran pintu membuka, lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fire-
man’s switch dan tanpa access card (apabila menggunakan kartu akses pada

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 14


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

saat normal), lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat diope-
rasikan secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun
menutupnya serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift pas-
senger lainnya tetap berhenti di lobi.
2. Pada saat manual tanpa alarm kebakaran apabila saklar lift (fireman’s switch)
ditekan “ON” seluruh lift baik lift passenger maupun lift yang difungsikan se-
bagai lift kebakaran harus turun dan berhenti / homing di lantai dasar (lobi)
dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift kebakaran pintu membuka
lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fireman’s switch dan tanpa access
card (apabila menggunakan kartu akses pada saat normal), lift yang di-
fungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat dioperasikan secara manual
penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun menutupnya serta tidak
dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift passenger lainnya tetap berhen-
ti di lobi.
 Ketentuan menggunakan kunci kontak berdasarkan SNI 03-6573-2001 item 7 di-
atas tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Kebakaran sesuai dengan surat
edarannya.
 Ketentuan pengaktifan saklar (toggle switch) yang terdapat pada kotak kaca ber-
dasarkan SNI 03-6573-2001 item 1 tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Keba-
karan sesuai dengan surat edarannya, jika sudah terjadi general alarm terlebih
dahulu.

21. Fire Emergency Return (tanpa menerima sinyal general alarm)


 Sistem ini bekerja jika saklar (fireman’s switch) yang terdapat pada kotak kaca di
sisi sampaing lift kebakaran lantai evakuasi telah diaktifkan. Seluruh lift baik pas-
senger maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan ber-
henti / homing di lantai evakuasi dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift
kebakaran pintu terbuka lampu menyala.
 Sistem Operasi pada Fire Emergency Return
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol panggilan di lantai serta
di dalam kereta akan dibatalkan.
2. Jika pada saat itu lift yang sedang bergerak ke atas akan berhenti pada lantai
terdekat
3. Berikutnya, tanpa membuka pintu dan langsung bertolak turun nonstop ke lan-
tai lobi / evakuasi (atau suatu lantai yang telah direncanakan).
4. Jika lift pada saat itu sedang turun, maka lift tersebut langsung meneruskan
perjalanan ke lantai lobi / evakuasi.
5. Lift yang sedang parkir di suatu lantai, maka segera menutup pintu dan
berangkat ke lantai lobi / evakuasi.
6. Jika pada saat perjalanan ke lantai lobi/evakuasi sumber listrik tiba-tiba padam
maka sistem ARD yang akan bekerja.
7. Pintu yang menutup tersebut diatur tidak akan terbuka kembali meskipun safe-
ty shoe (edge) tersinggung oleh seseorang ataupun tombol door open ditekan.
Semua operasi tersebut di atas tanpa mengindahkan panggilan tombol PL dan
PL.
8. Jika semua lift telah sampai di lantai lobi/evakuasi maka pintu-pintu lift membu-
ka.
9. Pintu tetap terbuka terus walaupun sumber listrik telah padam.
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 15
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

10. Salah satu lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat diope-
rasikan secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka atau me-
nutup pintunya dan tanpa menggunakan access card (apabila menggunakan
access card pada saat normal) serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai dan
lift lainnta tetap berhenti di lantai lobi/evakuasi dengan pintu terbuka.

Sistem operasi pada Fire Emergency Return ini dibuat berdasarkan :


 SNI 03-6573-2001 yang berbunyi :
1. Jika saklar (toggle switch) yang terdapat pada kotak kaca telah diaktifkan maka
signal “fireman’s service” akan menyala, member tahu penumpang bahwa lift
akan trurun ke lobi untuk dipakai oleh regu kebakaran.
2. Jika pada saat itu lift sedang bergerak ke atas akan berhenti pada lantai
terdekat berikutnya, tanpa membuka pintu dan langsung bertolak turun nonstop
ke lantai lobi (atau suatu lantai yang sudah direncanakan).
3. Jika pada saat itu lift bergerak turun, maka lift tersebut meneruskan perjalanan
ke lantai lobi.
4. Lift yang sedang parkir di suatu lantai, maka segera menutup pintu dan
berangkat ke lantai lobi.
5. Pintu yang menutup tersebut diatur tidak akan terbuka kembali meskipun safe-
ty shoe (edge) tersinggung oleh seseorang ataupun tombol door open ditekan.
Semua operasi tersebut di atas tanpa mengindahkan panggilan tombol PK dan
PL.
6. Jika semua lift telah sampai di lantai lobi, maka pintu-pintu membuka.
7. Salah satu lift siap dipakai oleh petugas regu pemadam dengan membuka
kunci kontak.
8. Jika saklar kebakaran kembali normal, maka signal “fireman’s service” padam
dan lift bekerja secara normal.
9. Lift tidak dapat dianggap sebagai tata cara penyelamatan dari bahaya keba-
karan akan tetapi masih boleh digunakan sebagai jalan pelarian pada saat sir-
ine berbunyi.
 Surat Edaran dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang berbunyi :
1. Pada saat alarm kebakaran (general alarm), seluruh lift baik lift passenger
maupun lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran harus turun dan berhenti
/homing di lantai dasar (lobi) dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift
kebakaran pintu membuka lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fire-
man’s switch dan tanpa access card (apabila menggunakan karti akses pada
saat normal), lift yang difungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat diope-
rasikan secara manual penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun
menutupnya serta tidak dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift pas-
senger lainnya tetap berhenti di lobi.
2. Pada saat manual tanpa alarm kebakaran apabila saklar lift (firema’s switch)
ditekan “ON” seluruh lift baik ;lift p[assenger maupun lift yang difungsikan se-
bagai lift kebakaran harus turun dan berhenti / homing di lantai dasar (lobi)
dengan pintu terbuka dan lampu mati kecuali lift kebakaran pintu membuka
lampu menyala, selanjutnya tanpa menekan fireman’s switch dan tanpa access
card (apabila menggunakan kartu akses pada saat normal), lift yang di-
fungsikan sebagai lift kebakaran langsung dapat dioperasikan secara manual
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 16
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

penuh dari dalam kereta lift baik membuka maupun menutupnya serta tidak
dapat dipanggil dari lantai-lantai sedangkan lift passenger lainnya tetap berhen-
ti di lobi.

 Ketentuan menggunakan kunci kontak berdasarkan SNI 03-6573-2001 item 7 di-


atas tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Kebakaran sesuai dengan surat
edarannya.
 Ketentuan pengaktifan saklar (toggle switch) yang terdapat pada kotak kaca ber-
dasarkan SNI 03-6573-2001 item 1 tidak dipakai lagi oleh Dinas Pemadam Keba-
karan sesuai dengan surat edarannya, jika sudah terjadi general alarm terlebih
dahulu.

22. Earth Quake Sensor


 Sistem ini bekerja ketika gempa bumi terdeteksi oleh sensor pendeteksi gempa bumi,
lift yang sedang beroperasi akan berhenti pada lantai terdekat dan pintu lift terbuka
sehingga penumpang dapat keluar dengan aman.
 Earth Quake Sensor dipasang pada ruang mesin lift
 Setiap satu ruang mesin lift dipasang satu Earth Quake Sensor
 Sistem Operasi Earth Quake Sensor :
1. Lift dikeluarkan dari sistem operasi normal dan tombol panggilan di lantai serta di da-
lam kereta akan dibatalkan.
2. Ketika lift masih sedang bergerak maka lift tersebut akan berhenti ke lantai yang
terdekat dan pintu akan terbuka setidaknya setelah 60 detik, Earth Quake Sensor
akan ter-reset secara otomatis jika sensor hanya mendeteksi gempa 80 gal.
3. Ketika lift masih sedang bergerak maka lift tersebut akan berhenti ke lantai yang
terdekat dan pintu akan terbuka (pintu tetap terbuka selama switch earth quake sen-
sor belum ter-reset), Earth Quake Sensor ini harus di reset secara manual jika sen-
sor mendeteksi gempa 120 gal.
4. Ketika pintu lift terbuka sepenuhnya lampu pada ceiling akan dipadamkan dan lampu
pada tombol pembuka pintu yang terletak pada car operating panel (COP) akan
menyala.

23. Interphone System


Fitur ini berfungsi untuk komunikasi antara penumpang dengan petugas lift ketika terjadi
gangguan atau pada saat melakukan maintenance pada lift, interphone dipasang 1 set
(didalam kereta lift, ruang mesin lift dan ruang kontrol). Ketika tombol interphone yang ter-
letak di dalam lift ditekan maka komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan baik antara
petugas lift pada ruang mesin lift atau petugas lift di ruang kontrol.

24. Emergency Car Lighting & Fan


Fitur ini berfungsi apabila power listrik PLN putus, maka lampu emergency dan fan akan
menyala dengan batere / power emergency, lampu emergency akan menyala sebagai
sumber penerangan darurat minimal 30 menit.

25. Emergency Exit


Perangkat ini adalah lubang akses diatas ceiling lift yang dilengkapi oleh daun pintu dan
switch pengaman. Pada saat pintu emergency ini dibuka maka secara otomatis lift akan
berhenti bekerja dan tidak dapat dioperasikan karena posisi switch pengaman ON. Apabi-

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 17


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

la pintu emergency ditutup kembali maka lift dapat beroperasi karena posisi switch
pengaman menjadi OFF.

26. Car Arrival Chime


Sebuah perangkat yang mengeluarkan suara untuk menginformasikan untuk menunggu
kedatangan lift.

27. Multibeam Door Protection


Sensor ini dipasang sepanjang tinggi pintu dan berfungsi untuk membuka kembali pintu
yang bergerak menutup ketika cahaya sinar infrared yang melintasi bukaan pintu
terhalang.

28. Safety Door Edge


Safety Door Edge merupakan salah satu perangkat kemananan pintu, ketika penumpang
menyentuh perangkat ini (lidah pintu) yang terpasang pada ujung pintu, pintu akan mem-
buka kembali.

29. Door Open by Hall Button


Ketika pintu lift mulai menutup dan belum tertutup rapat sepenuhnya, memungkinkan un-
tuk dibuka kembali dengan cara menekan tombol panggilan lantai.

30. Door Nudging Feature


Tujuan dari fitur ini untuk mencegah gangguan pada layanan dalam hal ketika pintu dita-
han terbuka untuk jangka waktu yang lama, baik dikarenakan gangguan maupun kerusa-
kan maka buzzer akan berbunyi.

31. Repeat Door Close


Sewaktu pintu lift tidak dapat tertutup dengan sempurna dikarenakan adanya debu atau
ada obyek mengganjal pintu maka pintu akan membuka dan menutup kembali agar
obyek terlepas dan pintu dapat menutup dengan sempurna.

32. Power On Releveling


Fitur ini akan aktif bekerja setelah lift mengalami mati atau berhenti mendadak beroperasi
karena adanya sumber listrik yang apdam. Fitur ini akan menyebabkan lift bergerak untuk
menyamakan level dengan lantai setelah sumber listrik kembali.

33. Overload Holding Stop


Fitur ini berfungsi untuk mencegah lift tidak dapat beroperasi pada saat ada beban yang
berlebih. Lift akan menahan pintu dalam keadaan terbuka pada lantai tersebut dan
mengeluarkan bunyi ketika beban di dalam lift telah mencapai batas yang telah diten-
tukan (biasanya 110% dari beban kapasitas penumpang).

34. Registration Cancellation pada Car Operating Panel (COP)


Pembatalan dari panggilan lift dapat dilakukan dengan cara yang mudah dengan
menekan tombol yang sama sebanyak 2 atau 3 kali untuk membatalkan panggilan yang
sudah teregistrasi. Fitur ini secara efisien akan meningkatkan lalu lintas dengan
mencegah pemberhentian yang tidak diperlukan.

35. Anti Nuisance


Fitur ini secara otomatis membatalkan semua panggilan lift atau panggilan lift tersisa kira-
kira sama dengan jumlah penumpang mengikuti urutan registrasi berdasarkan tombol
yang lebih dulu ditekan dengan cara menggunakan deteksi beban ketika ada ketid-

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 18


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

akseimbangan antara jumlah penumpang lift dan panggilan lantai tujuan yang telah ter-
daftar sehingga menghindari ketidakefisien dari lalu lintas lift tersebut.

36. Car Fan and Light Off Automatic


Kipas dan lampu pada kereta akan dimatikan secara otomatis ketika tidak ada panggilan
lantai yang teregistrasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk meningkatkan
penghematan energy dan memperpanjang umur dari kipas dan lampu tersebut.

37. Automatic By Pass


Ketika kapasitas sangkar di atas 80% s/d 100% (adjustable), lift akan melewati semua
panggilan yang ada tetapi tetap melayani registrasi dari dalam sangkar.

38. Safety Drive


Jika lift tiba di lantai yang dituju dan pintu tidak bisa membuka karena sesuatu hal / kare-
na adanya gangguan teknis maka lift akan menuju ke lantai terdekat yang searah dan
membuka. Fitur ini berfungsi untuk menghindari resiko penumpang terjebak dalam lift
apabila terjadi kerusakan pada pintu lantai tersebut.

39. Lift Parking


Lift dapat diparkir pada lantai tertentu saat tidak digunakan. Fitur ini berfungsi untuk
efisiensi operasi lift.

40. Continuity of Service


Fitur ini hanya dapat diaplikasikan pada lift yang beroperasi (bekerja) secara grup. Fitur
ini akan menjamin kelangsungan dari layanan. Ketika salah satu lift yang ditunjuk tidak
dapat merespon panggilan dari lantai yang telah didaftarkan, maka akan dikeluarkan dari
penugasan tersebut dan lift yang lain yang ditugaskan oleh sistem control otomatis untuk
melayani panggilan tersebut.

41. Inspection Operation


Dalam mode inspeksi sangkar berjalan dengan kecepatan 0,3 mps. Fitur ini berfungsi un-
tuk memudahkan inspeksi dan menjaga keamanan (missal jika ada orang berdiri diatas
sangkar untuk inspeksi pintu dan hoist way maka kecepatan yang dipakai adalah ke-
cepatan inspection).

42. Door Interlock Switch


Sensor yang terdapat pada pintu yang akan menghentikan lift ketika pintu hall atau
sangkar dibuka saat lift sedang berjalan. Lift tidak dapat dioperasikan sampai pintu ter-
tutup. Fitur ini berfungsi untuk mengamankan penumpang didalam sangkar apabila ada
yang membuka pintu luar atau dalam di saat lift berjalan untuk menghindari dari kecel-
akaan.

43. Fire Emergency Signal Lamp


Fitur ini mengindikasikan didalam car bahwa lift dalam pengoperasian sistem Fire Emer-
gency.

44. Untuk area lorong shaft/blank zone harus disediakan pintu landing emergency setiap 10
m atau per 3 lantai, yang terintegrasi dengan door switch. Jika pintu landing emergency
dibuka maka switch akan terbuka dan menyebabkan lift berhenti beroperasi.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 19


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

9. DATA KERETA ELEVATOR.

9.1 Rangka kereta elevator.

 Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.


 Pada rangka ini terdapat paling sedikit 4 buah sliding type guide shoes, dimana 2
buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta
tepat di Guide Rail.
 Guide shoes yang dipakai adalah type Roller.
 Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan system pelumas sendiri .
 Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta ,
harus terdapat bantalan karet.

9.2 Lantai kereta.

 Terbuat dari baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile Warna
ditentukan kemudian.
 Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
 Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut
elevator.

9.3 Dinding kereta elevator..

 Dinding dalam konstrukisinya harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang


atau dilepas.
 Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

9.4 Langit- langit Kereta Elevator.

 Ketinggian langit – langit kereta elevator tidak kurang dari 2300 mm dimana ter-
dapat pintu darurat yang hanya bias dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safe-
ty switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
 Terdapat lampu untuk penerangan normal dan penerangan darurat dengan
sumber daya dari batere type NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic
chargernya.
 Jenis lampu adalah type Flouraescent light ing circular milky white acrylic cover .
 Terdapat Exhaust Fan dan exhaust grille yang terletak diats kereta.
 Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

9.5 Pintu Kereta Elevator.

 Terdiri dari 2 panel Automatic Centre Opening dengan dimensi seperti gambar.
 Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat
pengatur kecepatan.
 Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan bahan peredam suara.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 20


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

9.6 Car Opening Panel.


Terbuat dari Hairline Stainless Steel Finished
Pushbutton yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila tersentuh.
Terdiri dari peralatan sebagai berikut:
 Pushbutton untuk setiap lantai.
 Pushbutton untuk membuka pintu kereta.
 Pushbutton untuk menutup pintu kereta.
 Pushbutton untuk emergency stop.
 ON-Off switch untuk lampu penerangan
 ON-Off switch untuk Exhaust Fan
 Key switch untuk independent operation.
 Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer.
 Pushbutton untuk intercom
 Plat nama dari pabrik pembuat
 Tulisan kapasitas lift penumpang.
9.7 Pintu Lift dan Pintu Shaft.
 Lift harus dilengkapi dengan system pintu yang bekerja secara otomatis.
 Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutu pintu secara
otomatis dengan bantuan motor listrik dan bekerja tanpa suara , tanpa getaran atau
kejutan.
 Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat
setelah kereta lift datang disuatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak
meninggalkan lantai.
 Pada saat lift bergerak , pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari dalam kabin,
meskipun tombol pembuka ditekan.
 Pada saat lift bergerak , motor listrik penggerak pintu harus memberikan torsi yang
cukup kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam
kabin.
 Pada sat tidak ada sumber daya listrik, pintu – pintu harus harus dapat dibuka
secara paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.
 Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu system interlock jenis elektro
mechanical, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali dengan kunci
khusus yang disediakan untuk melepas system interlock tersebut.
 Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka
dari kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.
 Sistem interlock harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilepas dari dalam
kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik.
 Pintu lift harus dilengkapi dengan “safety edge” yang terpasang dari ujung atas
sampai ujung bawah panel pintu, apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda
pada saat pintu sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis
harus kembali pada posisi membuka penuh, pintu baru akan menutup kembali
secara otomatis, setelah melampaui waktu yang ditentukan.
 Pintu Lift harus tahan api minimum 1 jam sesuai dengan Peraturan Mentri
ketenagakerjaan No.06 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 21
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

10. DATA PERALATAN DI SHAFT.


10.1 Magnetic Landing device.
Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan
toleransi maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.
10.2 Landing Door.
Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.
Dilengkapi dengan wide jamb.
Terbuat dari Hairline Stainless Steel Finished .
Dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara electris dan
mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis dengan weigth closer.
10.3 Door Sills dan Toe Guards.
Terletak dibawah pintu, terbuat dari extruded Alluminium natural color, yang
didudukan pada beton yang telah disediakan.
10.4 Hall Button.
Hanya ada satu buah disetiap lantai:

 Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu Pushbutton untuk operasi
kearah atas.

 Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasi ke
arah bawah

 Untuk lantai yang lainnya terdapat 2 push button untuk operasi ke arah atas dan
bawah.

Pushbutton merupakan Soft touch button yang menyala bila ditekan.

10.5 Car Position Indicator.


Dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang hanya menyala dan berbunyi pada
saat kedatangan kereta.

11. SAFETY DEVICE.

11.1 Pengaman terhadap kelebihan penumpang , dimana secara otomatis akan


membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.
11.2 Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja
maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan
kembali bila secara manual posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.
Pembatas yang ada yaitu :
Level 6 cm dibawah level lantai terbawah, dan
Level 10 cm di atas level lantai teratas.
11.3 Pengaman terhadap ketegangan rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel
kontrol akan mematikan mesin penggerak.
11.4 Pengaman terhadap kelebihan kecepatan , apabila terjadi kelebihan kecepatan maka
:

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 22


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

 Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
 Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari pengibang
berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan microswitch yang
ada disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
11.5 Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa : Door safety edge sebanyak 2 buah,
akan bekerja bila tersentuh
11.6 Pengaman Lift pada saat sumber daya listrik PLN terputus:
Pada saat sumber daya utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba akan
berhenti, pada saat demikian lampu darurat didalam kereta harus menyala secara
otomatis, system intercom dan bell alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat
sumber daya dari battery.
Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency,
semua lift dapat bekerja kembali secara normal.
Pemindahan rangkian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Genset dilakukan secara
otomatis di panel utama listrik.
Bila sumber utama PLN telah terhubung kembali , maka rangkian kembali berfungsi
secara normal seperti semula.
11.7 Pengaman bila terjadi kebakaran.
Dilantai dasar (main enterance) harus disediakan dan dipasang saklar khusus untuk
petugas – petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam bahasa Indonesia “
SAKLAR KEBAKARAN”.
Untuk mengoperasikan saklar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus
diletakkan didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless
steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah dipecah.
Saklar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “On atau Off”.
Dengan mendudukan salar pada posisi “ON” , maka lift akan bekerja sebagai
berikut:
 Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada
panggilan atau permintaan baru terdaftar.
 Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi tidak kolektif.
 Tanpa melihat arah gerak nya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai
dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lainnya.
 Setelah membuka pintu dilantai dasar, lift akan berhenti bekerja.
 Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan dari dalam
kereta dan lift tidak akan melanyani panggilan dari luar kereta/lantai.

12. INSTALASI LISTRIK

Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari Kontraktor instalasi ini
adalah:
 Kabel feeder dari panel elevator ke panel kontrol elevator.
 Instalasi Grounding khusus untuk Elevator (dari ruang mesin lift sampai bus
bar di bak control grounding lift)
 Kabel emergensi untuk Paging Speaker di dalam Car Elevator.
 Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang memerlukann-
ya.
PT. Malmass Mitra Teknik ML - 23
Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

 Lampu dan switch di pit elevator.


 Intercom dengan master station, dimasing-masing ruang mesin elevator dan
di ruang jaga, R. Control engineering, dengan cabang pada masing-masing
kereta. Didalam operasinya, setiap cabang dapat memanggil master station
dan setiap master station dapat memanggil setiap cabang.
 Sumber daya untuk intercom ini diambil dari battery Nicad 12 Volt yang
dilengkapi dengan automatic charger, yang juga digunakan untuk melayani
lampu penerangan darurat.

13. CARA KERJA LIFT

Sistem Operasi Lift (Lift Penumpang) dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam
keadaan normal semua lift beroperasi sebagai Lift Penumpang. Bila terjadi General
Alarm atau kondisi terjadi kebakaran, maka semua lift homing di lantai tertentu selan-
jutnya lift penumpang akan berhenti dan tidak dapat dioperasikan.

14. PEMASANGAN
14.1 Mesin Pengangkat Elevator :
14.1.1 Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang digerakkan dengan
tenaga listrik arus bolak-balik (alternating current AC) Keseluruhan-nya merupakan
suatu unit yang harus didudukan secara kuat pada satu dudukan mesin yang terbuat
dari profil baja dan menumpu balok bangunan (bukan pada alat beton).
Dudukan baja tersebut harus balok bangunan (bukan pada flat beton). Dudukan baja
tersebut harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan.
14.1.2 Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di daerah tropik dan
harus sesuai dengan standard negara dimana mesin lift dibuat. Terminal Kontrol
listrik pada motor harus beban dari timbulnya loncatan bunga api untuk semua
kondisi beban dan kecepatan.
14.1.3 Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3, 5Hz dengan
memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan getaran struktur bangunan
dan konduit kabel listrik untuk motor harus mengguna-kan flexible conduit berlapis
galvanized.
14.2 Rem :
14.2.1 Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan arus bolak-balik atau
arus searah.
14.2.2 Sistem pemberhentian / rem harus direncanakan untuk dapat bekerja pada kapasitas
diatas kapasitas normalnya dan sanggup memegang dan mem-beritahukan Elevator
pada kondisi yang paling berat/ sukar.
14.2.3 Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektrik dengan
sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur
sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin elevator pada saat berhenti
sehingga pemberhentian Elevator dapat dilakukan secara halus.
14.2.4 Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa menimbulkan suara
keras.
14.2.5 Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang diperuntukkan untuk as rem
secara manual pada saat darurat.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 24


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

14.3 Katrol / Sheaves :


14.3.1 Melengkapi Kawat penggantung harus dibuat secara teliti dan terbuat dari besi cop
yang terbaik, beban dari cacat dan dibentuk sedemikian sehingga tidak terjadi slip
pada gulungan kawat baja serta tidak dapat menyebabkan kawat penggantung men-
jadi aus pada semua kondisi beban.

14.4 Kawat Penggantung (Ropes) :


14.4.1 Kawat penggantung terbuat dari baja berpilah sesuai dengan persyaratan pabrik
dengan jenis dan ukuran yang memberikan umum pemakaian yang panjang dan
bekerja dengan baik.
14.4.2 Semua kawat penggantung kabin Elevator dan counter weight harus dipasang
secara vertikal dan diatur sedemikian sehingga beban terbagi secara merata
sepanjang kawat penggantung kabin lift dan counterweight.
14.4.3 Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standard.
14.4.4 Sertifikat rope/ kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanakan.
14.5 Rel Penuntun (Guides Rails) :
14.5.1 Rel penuntun untuk kabin lift dan counterweight harus terbuat dari Profil baja T
dengan lebar flange, sesuai standard pabrik.
14.5.2 Rel penuntun yang dipasang harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk mena-
han tekanan yang dapat ditimbulkan karena cukup untuk menahan rel darurat beker-
ja ataupun adanya beban yang tidak simetris.
14.5.3 Rel penuntun harus dipasang dan diperpanjang sampai dengan ujung teratas dari
overhead shaft dan sampai dasar pit dan diikatkan pada struktur bangunan dengan
bracket yang direkomendasikan oleh pabrik.
14.5.4 Pemasangan rel harus dibuat sedemikian sehingga tidak ada goncangan atau
goyangan yang terasa oleh penumpang didalam kabin Elevator
selama perjalanan.
14.5.5 Panjang bracket dari rel penuntun harus disesuaikan dengan jarak rel sampai
dinding shaft pada gambar rencana akan terlihat perbedaan lebar dari shaft
Elevator secara vertikal dikarenakan tebal dinding beton yang mengecil secara
beraturan kearah atas.
14.6 Conterweight :
14.6.1 Elevator harus diseimbangkan dengan sistem counter weight untuk bekerja secara
ekonomi dan halus.
14.6.2 Counterweigh harus terbuat dari balok besi tiang yang dipasang tersusun pada
rangka baja sedemikian sehingga mudah untuk menambah atau mengurangi berat
counterweight tanpa mengganggu kawat penggantung-nya.
14.6.3 Counterweight tersebut harus mampu memberikan keseimbangan sebesar berat
kabin lift kosong ditambah 40% sampai dengan 45% berat beban maksimum yang
diizinkan.
14.6.4 Sisi atas dan bawah dari rangka counterweigh harus dilengkapi dengan sepatu
penuntun berbentuk "U" (sliding guide) yang dapat diatur.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 25


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

14.7 Posisi Car :


Kontraktor harus memasang kedudukan car/ kereta dengan lintasan tegak lurus dari
keduduka paling bawah sampai kedudukan paling atas.
Pengukuran posisi car tidak hanya dilakukan satu sisi saja melainkan setiap sisi car
guna mendapatkan posisi yang tepat.
Untuk penyetelan kedudukan car pada setiap leve mana level lantai harus lurus
tepat dengan level car penyetelan dilakukan berkali-kali baik dengan beban maupun
tidak menggunakan beban. Batas kelonggaran sistem ini tidak boleh menggunakan
lebih dari 6 mm untuk service Elevator pada beban maksimum dan 3 mm untuk
Elevator penumpang pada beban maksimum.
14.8 Pemasangan Pintu Car :
Pemasangan pintu harus dilakukan secara cermat baik posisi tutupan maupun
pembukaan. Pintu car harus dapat terbuka penuh dengan lancar dan dapat tertutup
dengan rapat. Pemasangan rel dudukan pintu harus disesuai-kan dengan level lantai
rel harus tetap bersih dan lurus. Kelonggaran maximum antara daun pintu dan
rangka pintu yang menempel pada dinding tidak boleh lebih dari 5 mm.
14.9 Pemasangan Buffer :
Pemasangan buffer harus tepat pada posisi dimana counter weight dan car bekerja
Kedudukan buffer harus dilengkapi dengan plat pengikat setebal  15 mm dimana
kedudukan unit buffer pada struktur dilengkapi baut pengikat/ angkur sebanyak 4
buah -buffer.
Buffer yang dipakai dari jenis Oil Buffer dimana pada bagian atasnya diberikan Karet
setebal 5mm.
Untuk setiap lift minimum dipergunakan 4 buah buffer ditempatkan pada masing-
masing 2 buah buffer pada Car dan Counter Weight.
14.10 Pemasangan Mesin :
Kedudukan mesin Elevator harus pada posisi yang tepat dimana hal tersebut berkai-
tan dengan posisi tali pengangkat car yang harus dipasang secara center,
kedudukan tali pengikat pada fully pembantu harus dapat disetel naik dan turut guna
penyetelan bila terjadi perubahan level car pada level lantai. Untuk kedudukan
mesinnya harus dapat disetel dengan gerak horizontal sedangkan dudukan mesin
harus rigit, kokoh dibuat atau diangker pada dinding atau lantai pada ruang mesin.
14.11 Panel Kontrol :
Pemasangan panel kontrol harus disesuaikan dengan situasi ruang mesin Panel
kontrol, harus cukup ventilasi lengkap dengan insect scressn, punya ruang gerak
untuk maintenance. Panel kontrol harus dilengkapi kunci pengaman dan intercom
guna untuk pemberitahuan pada operator bila terjadi kemacetan dalam car.
Panel kontrol ini dari jenis free standing close type dengan lubang ventilasi
secukupnya.
Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur 35 0C
dan RH maximum 95 %
Box panel terbuat dari plat baja tebal min. 1,8 mm (floor standing) atau 1,5 mm (wall
mounted) dengan rangka penguat dan di Cat anti karat.
Semua kabel yang masuk/keluar panel dilengkapi dengan Kabel gland.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 26


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

Selain tersebut di atas juga disediakan remote panel kontrol berupa supervisor panel
guna memonitor seluruh elevator yang ada, Untuk dialokasikan pada ruang kontrol
lantai satu.

15. TESTING DAN COMMISIONING

Testing dan commisioning harus dilakukan kontraktor sebelum dilakukan penyerahan


pertama untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai persya-ratan dan lingkup
pekerjaannya.
Biaya untuk pekerjaan tersebut diatas tanggungan Kontraktor termasuk biaya
perijinan dari DEPNAKER.
Pekerjaan pengujian yang harus dipenuhi minimal adalah sebagai berikut :
15.1 Pengujian terhadap pengamanan sambungan rantai
15.2 Pengujian Safety Gear sebelum serah terima unit dan dilakukan oleh pihak ke tiga
15.3 Handrail inlet safety device diperlukan untuk mengontrol jalannya handrail dalam
balustrade.
15.4 Panel kontrol terhadap bekerjanya peralatan maupun circuit relay-relay automat-
ic circuit breaker serta terminasi dari sistem pengkabelan.
15.5 Terminasi terhadap instalasi pada motor.
15.6 Pelan-pelan sisi serta segment gigi pelat sisi untuk kelancarannya serta
pemberian bahan pelumas pada beberapa bagian dari segment gigi poros motor
dan lain-lain.
15.7 Menjamin hingga berfungsinya peralatan dengan baik dan sempurna.
15.8 Kontraktor dalam hal ini harus memberikan training operation kepada Tes
Engineering Pemilik proyek dan untuk waktu serta kesediaannya akan ditentukan
kemudian bersama Pemilik Proyek/ Perencana/ MK.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 27


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

16. Form yang harus diisi oleh setiap peserta tender Lift (Elevator)

16.1 Spesifikasi teknis tambahan bila ada yang merupakan keunggulan teknologi baru
supaya ditawarkan serta penjelasan detailnya untuk bahan pertimbangan evaluasi.
16.2 COUNTRY OF ORIGINAL & NEW BRAND :

16.2.1 SpesifikasI Teknis Umum:


1. Type product :…………………………………………….
2. Negara asal pabrik :…………………………………………….
3. Kapasitas :…………………………………………….
4. Kecepatan :…………………………………………….
5. Penggerak :…………………………………………….
6. Operation :…………………………………………….
7. Jumlah :…………………………………………….
8. No. Stop Opening :…………………………………………….
9. Ukuran Shaft :…………………………………………….
10. Type pintu :…………………………………………….
11. Lebar pintu :…………………………………………….
12. Tinggi pintu :…………………………………………….

16.2.2 Spesifikasi teknis khusus :


1. Daya motor Penggerak : …………………………………..
2. Pit depth : …………………………………..
3. Over head : …………………………………..
4. Material : …………………………………..
5. Peralatan Pengaman : …………………………………..
6. Dan lain-lain sesuai spesifikasi : …………………………………..
teknis
16.2.3 Perlengkapan Kereta :
1. Ceiling / Lighting : ……………………………………..
2. Car Door : ……………………………………..
3. Front Return Walls : ………………………………………
4. Side Rear Wallls : ……………………………………..
5. Transom Panel lantai type cal : ……………………………………..
6. Entrance column : ……………………………………..
7. Kick Plates : ………………………………………
8. Floor : …………………………………..
9. Ventilation : …………………………………..
10. Emergency Light : ……………………………………
11. Interphone dan sound system : …………………………………..

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 28


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

16.2.4 Perlengkapan Hoist Way


1. Landing Door : ………………………………………
2. Transom Panel : …………………………………………
3. Car Door lantai Lobby : …………………………………..
4. Car Door lantai Typical : …………………………………..
5. Transom dan Jam Lt Lobby : …………………………………..
6. Jamb : …………………………………..
7. Landing Sell : …………………………………..

16.2.5 Signals
1. Car Operation Panel : …………………………………..
2. Transom Panel : …………………………………..
3. Car Door lantai Lobby : …………………………………..
4. Car Door lantai Typical : …………………………………..
5. Transom dan Jam Lt Lobby : …………………………………..
6. Jamb : …………………………………..
7. Landing Sell : …………………………………..

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 29


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

17. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

17.1 Masa Jaminan ketersediaan spare part


Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi
masa jaminan ketersediaan sparepart selama 15 (lima belas) tahun dan garansi
sparepart 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut. Sedangkan
untuk jaminan mesin selama 2 (dua) tahun.

17.2 Masa Pemeliharaan


Masa pemeliharaan ditetapkan minimal 6 (enam) bulan sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara. Pemborong harus memperbaiki
segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang
sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan
perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari
Direksi. Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.

Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang


sempurna, maka manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk
memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong.
Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau
kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka pekerjaan
dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

17.3 Serah Terima Pekerjaan

Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya
pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus
dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh
Pemborong dengan menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam
waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen
Konstruksi. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi
akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara
tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 30


Modernisasi Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Cawang Kencana Spesifikasi Teknis M&E

18. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

18.1 Umum

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-material
haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-
material yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/ agen/ pabrik.
Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa
biaya ekstra.

18.2 Daftar Material

Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar mate-
rial yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut
dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk
komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.

18.3 Penyebutan Merk/Produk Pabrik

Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk ter-
tentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu
terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila
nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel ma-
terial tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oelh sesuatu alasan kuat
yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/ type
dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

PT. Malmass Mitra Teknik ML - 31


PROYEK : MODERNISASI PENGADAAN DAN PEMASANGAN LIFT GEDUNG CAWANG KENCANA
PERIHAL : OUTLINE SPESIFIKASI
PEKERJAAN : LIFT
REV. / TANGGAL : 00 / 19-Agustus-2019
DISIAPKAN OLEH : PT. MALMASS MITRA TEKNIK MATRIK

SPESIFIKASI PERENCANA
STANDAR /
No. URAIAN MERK
KETERANGAN
Lift Penumpang

A BRAND NAME
1 Use for Penumpang
2 Lift number P1 - P4
3 Quantity (unit's) 4 unit
4 Type Passanger elevator
5 Capacity (kg / persons) 13 orang / 1000 kg
6 Speed (mpm) 90 MPM
7 Door type Center opening
8 CWT location Side
9 Floor of serve 10 stops, 10 opening
10 Floor number B2,B1,G,1,2,3,D,5,6,7

11 Travel heigh 37.8 meter


12 Total heigh 41.2 meter
13 Entrance 1 (see drawing)
14 Control system AC-VVVF
15 Operation system 1 Group control
16 Machine type Gearless Machine

B CAR DESIGN
1 Car wall Stainless steel hairline
2 Car ceiling (type ditentukan pada saat Decorative fixture (standard)
approval)
3 Car doors 2-panel center opening stainless steel - Tahan Api minimum 1 jam
hairline (PERMENAKER No.6 2017)
4 Front return panel Stainless steel hairline
5 Kick plate Stainless steel hairline
6 Flooring Marmer
7 Car sill Extruded alumunium
8 Ventilation Electric blower
9 Emergency exit Provided on the ceiling
10 Emergency lamp Provided on the ceiling
11 Hand rail Stainless steel hairline (3 sides)

C ENTRANCE DESIGN
1 Entrance model Wide jamb
2 Landing door Stainless steel hairline
3 Landing sill Extruded aluminium

D SIGNAL FIXTURES
1 Main car operation panel Stainless steel hairline
Touch sensitive

2 Car position indicator (type ditentukan Integrated on COP


kemudian)
3 Hall position indicator Horizontal digital type, posisi pada
transom diatas pintu lift

4 Hall call button Turn on when touched


5 Face plate of signal Stainless steel hairline finished

E FEATURE REQUIRED
1 Overload protection device (alarm light Include dalam penawaran
and buzzers)
2 Door safety ray (multi beam) Include dalam penawaran
3 Emergency car light which will light Include dalam penawaran
during 30 minutes of power failure and
charged by trickle charger at car & above
car
4 Interphone system (3 way, ruang mesin, Include dalam penawaran
car, control room)
5 Chime directional indication Include dalam penawaran

Page - 1
PROYEK : MODERNISASI PENGADAAN DAN PEMASANGAN LIFT GEDUNG CAWANG KENCANA
PERIHAL : OUTLINE SPESIFIKASI
PEKERJAAN : LIFT
REV. / TANGGAL : 00 / 19-Agustus-2019
DISIAPKAN OLEH : PT. MALMASS MITRA TEKNIK MATRIK

SPESIFIKASI PERENCANA
STANDAR /
No. URAIAN MERK
KETERANGAN
Lift Penumpang

6 Supervisory board with indicator (mimic) Include dalam penawaran


7 Door safety edge Include dalam penawaran
8 False call cancelling auto Include dalam penawaran
9 Anti nuisance Include dalam penawaran
10 Auxiliary car operating panel Include dalam penawaran
11 ARD (automatic rescue device) Include dalam penawaran
12 Eartquake safety device (sensor) Include dalam penawaran
13 Full selective colective operation Include dalam penawaran
14 Fireman's switch (for fire lift) -
15 Fire emergency return (for all lift) Include dalam penawaran
16 Fire emergency operation (for fire lift) -
17 Top of car inspection & machine room Include dalam penawaran
inspection
18 Releveling operation Include dalam penawaran
19 Adjustable door time Include dalam penawaran
20 Emergency stop operation Include dalam penawaran
21 Switches of controlling lights & fans Include dalam penawaran
22 Load weighing bypass Include dalam penawaran
23 Nudging operation Include dalam penawaran
24 Door opening & closing buttons Include dalam penawaran
25 Hall call direction light Include dalam penawaran
26 Hall car register & car call register Include dalam penawaran
27 Car alarm ring / car alarm bell Include dalam penawaran
28 Clearance antara lantai terhadap panel Include dalam penawaran
dinding interior sisi COP setebal 3 cm
29 Anti burglar (anti crime) Include dalam penawaran
30 Information display Include dalam penawaran
31 Railing diatas (top) car tiga (3) sisi Include dalam penawaran
32 Door hold button Include dalam penawaran
33 Performance Lift dapat dimonitor melalui Include dalam penawaran
jaringan internet

34 Handicap COP Include dalam penawaran


35 Car Access Interface Include dalam penawaran
36 Voice Synthesizer Include dalam penawaran
37 CCTV coaxial cable in traveling cable Include dalam penawaran
38 Emergency Ceiling Include dalam penawaran
39 Attendant Box Include dalam penawaran

F POWER CONSUMPTION
1 Power supply AC 3 phase, 380 V / 50 Hz, 15 kW
2 Lighting AC 1 phase, 220 V / 50 Hz

G DIMENSION
1 Car inside (W x D x H) mm 1600 x 1500 x 2400
2 Door opening (W x H) mm 900 x 2100
3 Hoist way (W x D) mm 2420 x 2200
4 Pit depth 1700
5 Overhead 4800
6 Machine room (W x D x H) Gabung 4 unit lift (see drawing)

H ABOUT GUARANTEES AND OTHER


1 Masa Pemeliharaan 6 bulan
2 jaminan ketersediaan spare part 15 tahun
3 garansi sparepart 1 tahun
4 garansi mesin 2 tahun

I LAIN-LAIN
1 Kabel Include dalam penawaran NYM, NYY, NYFGBY / SNI
0225-2011
2 Access Lift Support 70.000 user dan 40.000 event
transaction, web base, peer to peer
technolpogy, anti passback
3 CCTV IP Dome CCTV

Page - 2
PREPARED CHECKED APPROVED

LIFT TRAFFIC ANALYSIS FOR OFFICE LIFT TRAFFIC ANALYSIS FOR OFFICE Project: CAWANG KENCANA
MAIN SPECIFICATION Model: PASSENGER 1 - 4
Ⅰ ONE-WAY EXPRESS Ⅱ ONE-WAY SECTION
No. of elevators: 4
◆ 5 Minute Handling Capacity
EXPRESS Bldg: OFFICE
Rated speed (mpm): 90 Recommended 5 Minute Handling Capacity 11%
Rated Load (person): 13 5 Minute Handling Capacity 11.24%
SLu
SL SE OR No. of stops: 10
SEd
SL (Travel ; m): 37.8
SEu Running open: Yes
Entrance type: Center OP
Opening (W ; mm): 900 30%
Recommended 5 Minute
PROJECT: CAWANG KENCANA Bldg: OFFICE Population (person): 1000
5 Minute Handling Capacity
25%
MODEL: PASSENGER 1 - 4 Floor area (m^2): NA Handling
5 Minute Handling
Capacity 20%
( Run : 19-Aug-19 17:08 ) symbol ( unit ) formula result Capacity

No. of elevator(s) n 4 Data for calculation: 15%


11% 11.24%
Elevator speed V (m/sec) Rated speed / 60 1.5 10%

No. of passengers r (person) 0.8 x Rated Load 10.4 5%


No. of expected stops in local service
fL N(1-((N-1)/N)^r) 6.004 N: 8 0%
section
No. of stop(s) in express service section fE 1 0
-5%
No. of expected stops in the entire section F fL + fE 6.004
Average running distance in local service
section
S (m) SL / fL 6.295 ◆ Average Waiting Interval
Local Interval Length SL(m) 37.8 Recommended Average Waiting Interval 35 (sec)
Express Interval Length SE(m) 3.4 Average Waiting Interval 27.76 (sec)
Average local length ALM(m) 7.00
Average Express length AXL(m) 6.20
Average Local Interval Time ALIT(sec) 6.86
80 (sec)
Total Local Interval Time TLIT(sec) 34.35 Average 75 (sec)
Waiting 70 (sec)
Total Express Interval Time TEIT(sec) 6.33 65 (sec)
Interval 60 (sec) Recommended Average
Going down Time GDT(sec) 29.66666667 (sec) 55 (sec) Waiting Interval
50 (sec)
Total Trip Time TR(sec) 70.34 45 (sec) Average Waiting Interval
40 (sec) 35 (sec)
Door-opening & closing time Td (sec) td x F 16.811 td: 2.8 35 (sec) 27.76 (sec)
Passenger entrance & exit time Tp (sec) r x tp 23.92 tp: 2.3 30 (sec)
25 (sec)
Time loss Tl (sec) tl x (Td + Tp) #VALUE! tl: 0.1 20 (sec)
15 (sec)
One round trip time RTT (sec) Tr + Tp + Td + Tl 111.07 10 (sec)
5 (sec)
Average waiting interval Tav (sec) RTT / n 27.76 0 (sec)
5-minute capacity of each elevator's P' (person) 5 x 60 x r / RTT 28.089 Legend:
5-minute capacity of all elevators' P (person) P' x n 112.35 N: no. of floors in local section

Floor area Fa (M^2) NA Sa:


accelerated (decelerated) ◆Evaluation of Traffic Analysis
dist.
Rental ratio Rr NA tr: running time
accelerated (decelerated)
Effective floor area of each floor Ef (M^2) NA ta:
time
door -opening & closing
Area occupied by one person Ao (M^2) NA td:
time per one stop
average entrance & exit
Floor population Fp (person) NA tp:
time per passenger
Total building population Q (person) 1000 tl: time loss

5-minute handling capacity CC (%) P / Q x 100 11.24


JADWAL PENGADAAN & PEMASANGAN LIFT
PROYEK MODERNISASI PENGADAAN DAN PEMASANGAN LIFT GEDUNG CAWANG KENCANA

BULAN
NO. DESKRIPSI
I II III IV

01 Persetujuan
a.Spesifikasi Teknis
b.Material Finishing
c. Nomor Lantai
d.Lingkup Kerja
e.Jadwal

02 Persetujuan Shop Drawing

03 Produksi, Shipping, Custom Clearance / Permition,


Transportasi sampai site

04 Hoistway, Ruang Mesin dan Listrik Kerja tersedia

05 Instalasi

06 Listrik testing commisioning telah siap

07 Grouting door jamb, Sill etc

08 Testing & Commisioning

09 Inspeksi bersama customer dan serah terima pertama (ST 1)

Anda mungkin juga menyukai