PERSYARATAN TEKNIS
MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING (MEP)
1.1 UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada
klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini,
berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan
berarti menghilangkan klausul- klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
1.2.3. Plambing
Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir
SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing
1.3. GAMBAR-GAMBAR
MEP - 2
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
dan dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam
ukuran A4.
1.4. KOORDINASI
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pelaksana Pekerjaan
lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan
a. Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Konsultan Pengawas/MK, sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka
semua akibat menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan ini.
Wakil Pelaksana Pekerjaan harus selalu hadir dalam setiap rapat koordinasi proyek
yang diatur oleh Konsultan Pengawas/MK.
Peserta rapat koordinasi harus mengetahui situasi dan kondisi lapangan serta bisa
memberi keputusan terhadap sebagian masalah.
Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan, maupun pada gambar-
gambar rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi secara
teratur.
1. Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu setelah menerima Surat Perintah Kerja
(SPK), dan sebelum memulai pekerjaan instalasi peralatan maupun material,
Pelaksana Pekerjaan diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang
akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya
tercantum nama-nama dan alamat manufacture, catalog dan keterangan-
keterangan lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas/MK dan
Konsultan Perencana antara lain :
- Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
- Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu table atau
kurva yang meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi
peralatan- peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
- Quality Assurance
Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau distributor utama terhadap
kualitas dari unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa
tahun, telah dipasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam
jangka waktu tertentu dengan baik.
MEP - 3
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.
2. Konsultan Pengawas tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan
dipakai dan semua biaya yang tidak berkenaan dengan penyerahan dan
pengambilan contoh / dokumen ini.
1.7. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya
yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
1.7.5. Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian lecet karena pengangkutan
atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna
yang sama, sehingga nampak seperti baru kembali.
1.8. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah
dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji
setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pelaksana Pekerjaan harus
mengadakan fasilitas- fasilitas yang diperlukan
MEP - 5
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengamatan Konsultan Pengawas adalah tetap menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja ( 08.00
sampai dengan 16.00 ), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan
untuk hal tersebut menjadi beban Pelaksana Pekerjaan yang perhitungannya
disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Permohonan untuk mengadakan
pengawasan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Konsultan
Pengawas.
e. Ditempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan, agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai
dengan isi surat perjanjian Pelaksanaaan Pekerjaan serta dengan cara-cara
yang benar dan tepat serta cermat.
LAPORAN-LAPORAN
MEP - 6
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
dan sebagai area / tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana
pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih
dahulu mendapatkan ijin dari pemberi tugas / Konsultan Pengawas.
1.11.1. Penjagaan
a. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta
terus menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin
dan alat-alat kerja yang disimpan di tempat kerja ( gudang lapangan )
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-
barang tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
MEP - 7
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
b. Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan termasuk daya listrik
untuk testing.
1.15. GARANSI
Setiap sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan didalam
spesifikasi teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan
yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat, setelah
mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK.
1.16. TRAINING
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan serta petunjuk praktis operasi
MEP - 8
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
kepada orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan
lengkap dengan 3 copies buku Operating Maintenance, Repair Manual dan As-built
drawing, segala sesuatunya atas biaya Pelaksana Pekerjaan
MEP - 9
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN PLAMBING
I. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN AIR BEKAS
MEP - 10
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
f) Motor, pompa dan baseplate harus 'shop aligned' oleh pabrik/agen
pemasaran pompa tersebut di Indonesia, sehingga tidak perlu melakukan
penyejajaran (aligning) kembali pada saat dipasang; apabila hal ini belum
dilakukan oleh pabrik/agen pemasaran maka Kontraktor harus melakukan
penyejajaran kembali di tapak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Casing,
Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan minimum sebesar
1.5 kali 'shut-off head', dengan sambungan sisi hisap dan tekan dari jenis flange
standard.
MEP - 11
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
b) Pompa dan motor harus didudukkan di atas pelat landasan (baseplate)
dengan konstruksi pabrik dari bahan baja shell atau besi tuang dengan
dudukan peredam getar untuk setiap alat.
c) Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara pompa
dan motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan posisi pompa.
- Kelengkapan,
a) Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup searah pada sisi tekan, katup
penutup dan 'flexible connection' pada sisi hisap maupun sisi tekannya dan
dilengkapi strainer pada sisi hisap pompa.
b) Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure gage)
dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar.
c) Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk
penampungan drain dari casing dan seal, yang dialirkan melalui saluran
pada baseplate, menuju ke saluran air hujan terdekat.
d) Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara, penutup
poros, flange dengan mur baut pengikat, baut untuk pondasi dan
kelengkapan lainnya.
- Penyesuaian Impeller,
a) Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal system
pemipaan untuk mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual.
b) Dalam hal ini, pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan
impeller/sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampu untuk
menjalankan pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa terjadi
'overloading'.
c) Sesudah 'test-run', Kontraktor harus menghitung aliran pada setiap sistem
dan dengan seijin Direksi Pengawas/Menejemen Konstruksi dapat
melakukan pemotongan impeller untuk penyesuaian dengan kondisi
pembebanan sesuai dengan kurva pompa.
d) Pompa-pompa air bersih seperti buatan Grundfos atau Ebara.
Ground Reservoir
- Konstruksi dari beton sesuai dengan gambar perencanaan
- Dilengkapi dengan Water Level Control yang dihubungkan dengan pompa
Transfer / pompa angkat air bersih dan panel kontrol.
MEP - 12
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
- Ground Reservoar / Bak penampungan dilengkapi juga dengan out let untuk
pemasangan pompa kuras.
- Sparing pipa pada Ground Reservoar merupakan sparing jadi, pemasangan
harus rapi, kuat dan menjamin tidak terjadi kebocoran.
d. Kemampuan Operasi.
Panel Kontrol Start-stop dan Monitor Pompa Air Bersih
- Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk :
a) Menjalankan dan mematikan pompa.
b) Mengatur pengoperasian sistem pompa distribusi air bersih secara
bergantian.
c) Pengaturan seperti tersebut di atas harus dapat dilakukan baik secara
otomatis ataupun secara manual.
d) Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih (selector
switch).
e) Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring diagram
yang dilengkapi dengan indicator lamp), sehingga dari panel kontrol
tersebut dapat dimonitor operasi sistem pompa distribusi air bersih.
f) Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air di dalam ground
reservoir telah mencapai level yang paling rendah.
- Operasi start-stop sistem Pompa Distribusi Air Bersih secara manual dilakukan
dengan menggunakan push-button normally open dan normally close.
MEP - 13
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
di dalam pipa instalasi air bersih, sehingga bila tekanan menurun pada nilai
tertentu (nilai setting pressure switch yang paling kecil), maka salah satu
pompa akan beroperasi; sebaliknya bila tekanan telah mencapai harga
tertentu (nilai setting yang besar), maka pompa yang sedang beroperasi akan
berhenti.
- Operasi sistem pompa distribusi air bersih seperti tersebut di atas akan terus
berlangsung selama persediaan air di dalam ground reservoir berada pada
batas-batas maximum level, sedangkan apabila level air di dalam ground
reservoir telah mencapai batasbatas minimum level, maka pompa akan
berhenti secara otomatis. Pengaturan tersebut dilakukan dengan
menggunakan alat pengatur 'water level control unit' yang dilengkapi dengan
elektroda.
- Kondisi air yang paling rendah seperti disebutkan di atas harus dapat dimonitor
pada panel kontrol secara visual berupa diagram instalasi yang dilengkapi
dengan lampu indikator.
Persyaratan Pelaksanaan
- Pemipaan
a) Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang tercantum
pada pasal terdahulu dan segala sesuatu yang tercantum dalam buku
Pedoman Plambing Indonesia.
b) Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada Direksi
Pengawas/Menejemen Konstruksi untuk diperiksa dan disetujui, selambat-
lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum pembuatan dan pemasangan.
c) Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke arah
katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/turun harus
benar-benar tegak.
d) Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan
kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.
e) Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan short elbow,
standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak diperkenankan.
f) Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki tahanan
aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali yang
disyaratkan pada buku ini.
g) Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang alat
pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
h) Semua alat ukur harus dalam batas ukur yang baik dan mempunyai
ketelitian yang sewajarnya untuk pengukuran.
i) Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lainnya, dengan
dop/blind flange untuk pipa baja dan copper, pemanasan press untuk pipa
PVC.
j) Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan udara
kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama, agar
kotoran kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa dapat
terbuang sama sekali.
k) Ketentuan/Persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan bantu,
dan yang lainnya telah diuraiakan pada pasal terdahulu
- Desinfeksi
a) Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat
berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan pertama.
b) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam sistem
dengan cara injeksi.
c) Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
MEP - 14
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
d) Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih sehingga
kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
Sambungan
- Untuk pipa jenis PVC kelas AW menggunakan system sambungan lem untuk
pipa dia. 3” ke bawah.
c. Persyaratan Pelaksanaan
Pemipaan
- Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu merk.
- Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau
COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS BEND dengan floor clean out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas muka banjir alat
sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%.
- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm di
atas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada
pipa air kotor dan bekas.
- Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan koordinasi dengan
pekerjaan-pekerjaan struktur mengingat adanya penembusan-penembusan
beton lantai maupun dinding.
- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar
pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam
gambar tersebut.
MEP - 15
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
- Di setiap floor drain dilengkapi dengan UTrap, untuk mencegah masuknya gas
yang berbau kedalam ruangan.
- Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum masuk ke inlet,
sistem permipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran dari
bahan stainless steel untuk mencegah penyumbatan di dalam pipa.
- Pada jalur perpipaan air kotor dan bekas yang mengandung lemak dipasang
floor clean out di setiap belokan dan pada pipa vertical utama (di setiap pintu
shaft).
- Begitu juga pemipaan buangan dari area dapur umum harus dipisahkan dari
lemak di greastrap.
- Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya), ketentuan cara
pemasangan seperti yang dicantumkan pada bab terdahulu 'Persyaratan
Teknis ME'.
Pengujian Sistem
- Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
- Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent tertinggi.
- Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi penurunan muka-air
setelah lewat 6 (enam) jam.
Persyaratan Pelaksanaan
- Pemipaan,
a. Pipa tegak,
Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja. Jarak
maksimum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak sejauh jarak
lantai ke lantai.
b. Pipa datar,
- Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti
penggantung pada pipa air bersih.
- Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut ini,
I. diam. 50 mm atau lebih kecil, setiap 200 Cm
II. diam. 65 mm atau lebih besar, setiap 300 cm dengan kemiringan
minimum sebesar 1 persen.
- Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa datar harus
diberi dudukan dari blok beton.
- Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke bak titik
sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan minimum 0.5
persen.
- Sambungan,
MEP - 16
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
a. Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 50 mm meng-
gunakan solvent cement.
b. Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 50 mm
menggunakan sambungan rubberring.
c. Daftar Matrial
No Material Merk
Spesifikasi GIP
Penggunaan : Pipa distribusi air bersih dari groiund tank menuju roof tank, Header
pada Pompa Transfer
Tekanan Standar 10 Bar
Pipa : Galvanized Steel pipe BS 1387/1967 class medium
Fitting dan sambungan : Dia 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16,3 class
150 lb, screwed end.
Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI
B 16.9, sch 40
Flange : Dia 40 mm kebawah Galvanized malleable cast iron RF
class 150 lb Screwed
Dia 50 mm keatas forged steel RF class 150 lb.
Welding joint
Valve & strainer : Dia 40 mm ke bawah bronze atau A-metal body class
150 lb dengan sambungan ulir BS 21/ANSI B 2.1.
Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 lb dengan
sambungan flanges
MEP - 18
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN HYDRANT SISTEM
PERATURAN-PERATURAN
a. Perda Pemda setempat
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
MEP - 19
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
a. Jockey Pump
Perlengkapan Engine :
Flexible coupling
Coupling guard
Heat exchanger loop
Batteries
Battery rack
Battery cable
Silencer
Flexible ex hose connector
Cooling water heater + thermostat.
a. Hydrant Pillar
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way dengan
main valve dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm. Jenis coupling harus
disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh Dinas Kebakaran Kota.
Setiap pillar hydrant harus dilengkapi dengan gate valve untuk memudahkan
maintenance.
Dalam pemasangan unit hydrant pilar harus diberikan pondasi penguat sebagai
dudukan.
Hydrant Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints atau cat ICI,
(jenis exterior coating)
MEP - 21
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Outdoor hydrant box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box outdoor type, ukuran 950 x 660 x 200 mm dicat powder coating warna
merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180° dan
dilengkapi stopper.
Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
Hydrant valve, chromium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk
valve disesuaikan dengan posisi pipa.
"JET" Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
c. Siamese Connection
Digunakan siamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang, dengan
ukuran 100 x 65 x 65 mm
Dalam pemasangan unit siamese connection harus diberikan pondasi penguat
sebagai dudukan.
Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan jalan laluan mobil agar
mudah untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
Siamese Connection harus sesuai standard DPK, untuk penggunaan sistem coupling.
a. Pemipaan
Material Pipa yang digunakan Black Steel Pipe Sch. 40, atau ASTM A 53 dan harus
diusahakan semuanya berasal dari satu merk.
Demikian juga untuk fitting digunakan Black Steel Pipe class 15 K, Weld Type.
b. Valve - valve
Working Pressure : 300 psi (15 bar)
Gate Valve :
Tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid wedge disk, screwed
end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm atau bisa digunakan tipe
Butterfly untuk diameter 15 mm sampai dengan diameter 25 mm.
Tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft, hand
wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar dari diameter 50
mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel
untuk tekanan 300 psi.
Check Valve :
Material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk, screwed
end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
Swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron
untuk tekanan 300 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.
Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate wafer type
check valve.
MEP - 22
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
c. Tekanan Kerja Valve :
Untuk keperluan fire fighting digunakan valve - valve dengan tekanan kerja
minimum 300 psi (15 bar).
b. Penumpu Pipa
Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang
kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan
gerakan.
Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak
lebih dari 2,5 m.
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok
dari beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada
sambungan pipa (tee, elbow, valve ) dan sebagainya.
Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).
Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah
untuk dibuka/tutup.
2.4.1. M A T E R I A L
a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru
(New Product), bebas dari defective material, improver material dan menjamin
terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
MEP - 23
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan
yang sesuai dan dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda
tangani berita acara penerimaan barang.
c. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi
tanggungan/beban Kontraktor.
2.4.5. P E N G E C A T A N
a. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan
dilapisi dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan
anti karat sintesis yang dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah.
Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan
warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Pengawas.
b. Pipa harus dicat duco ex Nippe dan dicat dasar ex protective
c. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda
warna/cat pada setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk,
begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
d. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
MEP - 24
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing - masing
instalasi Plumbing dan Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik /
Pengawas.
Pemborong harus menjamin dan melengkapi dengan Surat Jaminan adanya suku
cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan
mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu tertentu, baik untuk peralatan
utama maupun peralatan penunjang.
MEP - 25
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
2.6.2. MATERI PEMELIHARAAN
Portable Fire Extinguisher yang digunakan berisi bahan pemadam jenis dry
chemical powder kelas A, B, C dengan kapasitas tabung sesuai dengan kelas
emadaman 2A-10B/NFPA.10 atau 2A/SKBI atau minimum 5 kG.
Extinguisher Head (Operating Head) dari jenis High Strength Non Corrosive dan
dilengkapi dengan Discharge Hose yang mempunyai Discharge Nozzle.
MEP - 26
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
2.6.5. Daftar Material
No Material Merk
MEP - 27
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA (AIR CONDITIONING DAN VENTILASI
MEKANIS)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran dan
pemasangan kembali Split Air Conditioning serta testing sampai berjalan dengan baik dari
semua peralatan dan semua kelengkapan lainnya seperti piping, instalasi listrik, control dan
sebagainya sesuai dengan persyaratan teknis berikut ini :
a. Pemasangan dan penyetelan seluruh peralatan air conditioning seperti :
Outdoor Unit, Indoor Unit, fan, thermostat, control, dan lain – lain dengan syarat sebagai
berikut:
Cassete Air Conditioning lengkap dengan accesoriesnya.
Split Air Conditioning lengkap dengan accessorisnya.
Peralatan – peralatan control untuk system ini.
Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari peralatan – peralatan (Outdoor Unit,
Indoor Unit, fan) ke panel peralatan tersebut dengan jenis kabel NYY atau sdesuai
dengan BoQ.
Dudukan – dudukan mesin termasuk dumper – dumper dan peredam suara di dalam
ruangan – ruangan mesin sehingga suara yang timbul di dalam ruangan – ruangan
kerja masih dalam batas – batas persyaratan yang tidak mengganggu.
Testing dan balancing instalasi AC.
Memberikan service dan maintenance selama masa pemeliharaan.
Mengadakan perbaikan – perbaikan dari semua kerusakan yang diakibatkan oleh
pekerjaan ini dan lain – lain dalam masa pemeliharaan.
b. Sistem pengkondisian udara dengan ventilating fans untuk ruang – ruang yang tidak
dikondisikan dengan AC, yaitu :
Untuk toilet pria dan wanita, ruang panel, ruang arsip, gudang dan lain - lain.
Dudukan – dudukan termasuk peredam suara.
Mengadakan testing dan balancing serta perbaikan – perbaikan yang diakibatkan
oleh pekerjaan ini dan lain – lain.
c. Sarana – sarana penunjang lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini, yaitu :
Kontraktor harus mengadakan semua peralatan/perlengkapan kerja, seperti :
generator, tool kit, alat – alat ukur, alat – alat keselamatan kerja dan lain – lain sesuai
dengan sifat pekerjaannya. Pengadaan dan perawatan peralatan menjadi tanggung
jawab kontraktor.
Kontraktor harus mempersiapkan pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan instruksi
Konsultan Konsultan Pengawas/MK/ MK lengkap dengan peralatan – peralatannya.
MEP - 28
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
National Fire Protection Association (NFPA)
Hand Book of Air Conditioning System Design, Carrier Air Conditioning Company
Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
peralatan
Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh instansi
yang berwenang
Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang (Pemda
setempat) dan telah diakui penggunaannya
3. METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak kontraktor harus melihat bahwa pekerjaan ini
dilakukan dengan tanpa mengganggu peralatan /perangkat-perangkat yang ada di
gedung, untuk itu beberapa langkah perlu untuk dilakukan.
MEP - 29
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
4. KONDISI DARI PERENCANAAN DAN OPERASI
A. Perencanaan sistem air conditioning dan ventilasi harus mengacu pada data-data
meteorologi setempat.
B. Kondisi perencanaan :
a. Temperatur ruangan : 22°C ± 2°C.
b. Kelembaban nisbi : 55 - 60%.
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI TATA UDARA (AIR CONDITIONING DAN VENTILASI
MEKANIS)
1 SPLIT UNIT
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan AC Split seperti
ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
B. Umum.
Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja, untuk
ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule peralatan.
Semua AC split dan AC Casstte harus memenuhi standart.
C. Spesifikasi Teknis.
• Split system air conditioning yang digunakan adalah dari type air cooled split dan air
cooled condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan ini harus sesuai dengan
schedule dari pabrik pembuatnya.
• Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling pabrik (factory
assembled) terhadap semua komponen, pengabelan listrik dan control, pemipaan
refrigerant, leakage testing untuk seluruh sistem.
• Compressor hendaknya dari jenis Rotary Hermatic untuk jenis wall mounted yang
didinginkan oleh gas refrigerant dan motor dilindungi secara “inherent”. Coil
condenser harus terbuat dari tembaga, fin dari aluminium yang direkatkan secara
mekanis. Fan condenser harus dari jenis propeller dan dihubungkan langsung dengan
fan motor.
• Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan telah didehydrated dan dilapisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik pembuatnya.
• Fan harus telah dibalance statis maupun dinamis dipabriknya. Fan motor hendaknya
dari jenis permanent split capasitor yang dilindungi secara inherent serta mempunyai
bantalan peluru yang dilumasi secara tetap.
MEP - 30
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan
di luar.
• Evaporator blower terbuat dari jenis wall mounted sesuai dengan kebutuhan. Fan
terbuat dari jenis centrifugal dan telah dibalance di pabrik, baik secara statis maupun
secara dinamis.
• Dinding unit minimal dari plat besi ukuran 20 gauges. Seluruh panel atau lubang –
lubang berpintu harus dapat dengan mudah dibuka dan rangka hendaknya
dilengkapi dengan titik – titik penyangga yang telah diperkuat.
Dinding dan rangka hendaknya dilapisi dengan cat anti karat.
• Rak pengembunan air hendaknya terletak di bawah coil pendingin dan harus cukup
besar untuk menampung seluruh pengembunan uap air dari coil pada kondisi
maksimal. Dinding pada unit ini hendaknya diisolasi yang mulai pada daerah/tempat
masuk sampai keluarnya udara pada unit tersebut.
• Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya cukup untuk menghalangi
terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api
sesuai dengan persyaratan NFPA-20 standart.
2. EXHAUST FAN
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk item ini adalah pengadaan dan pemasangan fan seperti ditunjukkan
pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen .
B. Umum.
• Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja, untuk
ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule peralatan.
• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat sesuai dengan standart yang berlaku di
negara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance).
• Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan RE 10-12 watt pada octave
band mid freq. 60 – 4000 Hz.
• Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya
dan dalam batas yang normal.
C. Spesifikasi Teknis.
Centrifugal Fan
• Fan dari jenis centrifugal forward curve atau backward curve (airfoil) dan
direncanakan suatu putaran yang tenang dengan komponen – komponen sebagai
berikut :
• Volute casing dari galvanized steel.
• Impeller dari mid steel.
• Shaft dari mid steel.
• Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing.
• Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan posisi motor
dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila motor dan fan tidak terhubung
langsung).
Axial Fan
• Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch.
• Material fan :
• Casing dari hot dipped galvanized steel.
• Impeller dari aluminium die-cast.
• Shaft dari carbon steel.
• Pelumasan dari grease ball bearing.
• Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.
MEP - 31
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
• Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak
disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar).
3. PEMIPAAN.
• Jalur –jalur pipa yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran pipa. Contractor wajib menyesuaikan dengan shop
drawing dan dengan jalur – jalur instalasi lainnya berikut detail dan potongan –
potongan yang diperlukan.
Material
• Pipa refrigerant : pipa tembaga atau sesuai spesifikasi pabrik.
• Pipa condensasi/drain : pipa PVC klas AW.
Konstruksi Pemasangan Pipa
• Pipa sampai diameter 2” – sambungan ulir.
• Pipa di atas diameter 2,5” – sambungan flens/las.
• Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dahulu bagian dalamnya dari kotoran –
kotoran yang melekat.
• Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dahulu dari sisa – sisa
las/gergaji, diratakan sehingga mencapai ukuran asli.
• Untuk sambungan ulir harus memakai seal tape dan tidak diperkenankan memakai
plumber rope.
• Pipa – pipa yang menembus dinding atau plat beton harus memakai sleeve dan
sekitarnya diisi dengan bahan caulking.
• Jarak gantungan pipa / penyanggah tidak boleh lebih dari :
Sampai diameter ½” berjarak 1,5 mm
Diameter ¾” s/d 1” berjarak 2,0 mm
Diameter 1 ¼ ” s/d 2 ½ ” berjarak 2,3 mm
Diameter 3” s/d 5” berjarak 2,5 mm
Diameter 6” ke atas berjarak 3,0 mm
• Pipa – pipa yang ditahan lantai ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang
erat pada pipa dan bertumpu pada floor memakai rubber pad.
• Semua pipa harus dipasang sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada
arah horizontal maupun vertical.
• Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90O dan 450. Pipa pembuangan
menggunakan long radius dan jika kondisi tidak memungkinkan maka penggunaan
short radius harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas MK.
• Semua pipa harus bertumpu pada support dengan baik.
• Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna.
• Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan
yang dipaksakan.
MEP - 32
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Isolasi Pipa
• Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan pipa kondensasi.
• Ketebalan isolasi pipa adalah :
- Diameter s/d 1” - tebal ¾ “
- Diameter 1½ “ s/d 4” - tebal 1 “
- Diameter 2½ “ s/d 4” - tebal 1 “
- Diameter 5” ke atas - tebal 1½ “
• Setelah diisolasi dibalut dengan vinyl tape atau yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat isolasi.
• Perlindungan isolasi terhadap kerusakan.
• Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada di :
Ruang terbuka (pipa terlihat).
Ruang terbuka yang terkena hujan.
Harus memakai metal jacketing dari bahan aluminium tebal 0,5 mm dengan sistem
sambungan yang sedemikian rupa sehingga mudah dilepas tanpa merusak
pelindungnya.
• Setiap gantungan pipa yang diisolasi tanpa memakai metal jacketing, antara klem
gantungan dan isolasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80 selebar 6
“ dan setengah lingkaran atau penuh dan sesuai type gantungan.
Sambungan Pipa
• Sambungan pipa refrigerant harus menggunakan fitting yang sesuai dengan
diameter pipanya dan menggunakan system sambungan las perak.
• Untuk pipa – pipa lurus yang panjangnya lebih dari 40 m dan pada tempat – tempat
yang dianggap perlu harus dilengkapi dengan sambungan expansi (expansion joint).
• Pada setiap sambungan pipa harus memakai balok kayu berbentuk lingkaran penuh
dari kayu jati selebar 2 “ dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter dalam
kayu tepat sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi
harus rapat dan memakai perekat.
• Selanjutnya pada sambungan tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape
selebar 8 “.
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan dalam butir ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik,
pengabelan, panel – panel dan instrumentasi kontrol sesuai gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
MEP - 33
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
B. Umum.
Jalur –jalur kabel dan perletakan panel dan motor seperti yang terlihat pada gambar rencana
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan lokasi panel serta instrument kontrol.
Kontraktor wajib menyesuaikan dengan shop drawing dan dengan jalur – jalur instalasi lainnya
berikut detail yang diperlukan serta wajib mengikuti peraturan – peraturan yang dikeluarkan
oleh :
• Perusahaan Listrik Negara (PLN).
• Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).
• Dinas Pemadam Kebakaran.
• Lembaga Pengujian Bahan.
• Dinas Keselamatan Kerja.
C. Spesifikasi Teknis.
a. Peralatan Listrik.
Motor Listrik.
semua motor listrik mempunyai power factor minimum 0,8, putaran motor max. 1.450 Rpm
(memenuhi standart NEMA, B.S, DIN, dan JIS).
Panel.
• Panel – panel tenaga harus dari merk yang sama dengan yang digunakan pada
instalasi listrik dan dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale
atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan duco minimum 2 kali. Warna
finishing ditentukan kemudian
• Tiap – tiap panel dan unit mesin harus digrounded.
• Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green, red, white), voltmeter serta
amperemeter dengan selector switch 3 phase, plat nama untuk peralatan yang
dilayani serta push button ON, OFF dan disconnecting switch bila memakai remote
start stop.
b. Wiring.
• Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit JIS
Standart (Maruichi dan National) dan diklem dengan rapi.
• Kabel yang dipasang di dalam tanah jenis NYFGbY dan harus dipasang sekurang –
kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas pelindung, kemudian
dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.
• Pada route kabel, setiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda adanya
galian kabel dan tanda arah kabel.
• Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi lainnya harus
dilindungi dengan pipa galvanis.
• Jari – jari pembelokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.
• Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”, kabel 25
mm ke atas pemasangannya harus menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulic
sedangkan yang lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
• Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible
conduit.
6. MASA PEMELIHARAAN.
Masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan meliputi :
a. Membersihkan dan memelihara minimal 1 (satu) bulan sekali.
b. Mengukur dan menyetel aliran udara, suhu dan kelembaban udara, tegangan dan
rpm mesin, tekanan mesin dan lain-lain.
c. Membersihkan, merawat, memperbaiki peralatan yang rusak dari seluruh peralatan
AC dan fan yang terpasang.
d. Membersihkan dan merawat seluruh sistem AC dan fan yang ada pada bangunan.
e. Kontraktor harus menempatkan teknisi di lokasi selama masa pemeliharaan.
No Material Merk
1 Unit Air Conditioning (Window Panasonic, Daikin
dan Cassette)
2 Pipa Refrigerant Kembla,Denji,Trust,Crane,Mueller
3 Pipa Pengembunan (PVC) Rucika
4 Isolasi Pipa Armafalex,Thermaflex
Refrijran,Pengembunan
MEP - 35
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
B. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.1 UMUM
b. Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang telah
disebutkan dalam gambar / Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tidak
disebutkan namun secara umum / teknis diperlukan untuk memperoleh suatu sistim
yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.
c. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh instalasi
listrik yang terpasang.
d. Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built drawings).
MEP - 36
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
1.3. KETENTUAN BAHAN dan PERALATAN
1.3.1.2. STANDAR/RUJUKAN
1.3.1.2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000).
1.3.1.2.2. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP-1983).
1.3.1.2.3. International Electrotechnical Commission (IEC). Publication 76
1.3.1.2.4. SPLN 50/82
1.3.1.2.5. SLI 1985
1.3.1.2.6. Spesifikasi Teknis - Sistem Elektrikal.
1.3.1.2.7. Spesifikasi Teknis - Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan
MEP - 37
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pengujian Jumlah Lilitan
Pengujian Polaritas
Pengujian Rugi Tembaga
Pengujian Rugi Besi
Pengujian Tegangan Tenbus Minyak Trafo
Pengujian Pengukuran Arus Beban Nol
Pengujian Tegangan Terapan
Pengujian Tegangan Induksi
Pengukuran Impedansi
Pengujian Kenaikan Temperatur
1.3.1.7. Ketidaksesuaian
Pengawas Lapangan barhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang ternyata tidak sesuai dengan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis. Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap
pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh Pengawas Lapangan, tanpa tambahan
biaya ke Pemilik Proyek.
Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda
dari yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan
tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan
maksud bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan Gambar Kerja.
1.3.1.8. BAHAN-BAHAN
Umum
Transformator harus berasal dari merek SCHNEIDER atau TRAFINDO.
Transformator harus sesuai untuk daerah dengan temperatur sekeliling
maksimal 40 ºC, dan harus difabrikasi diuji sesuai standar SPLN 50/82, SLI dan
IEC.
MEP - 38
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Transformator harus mampu menghantar kapasitas nominal pada 105%
tegangan nominal dengan faktor kerja 80% tanpa melampaui batas
kenaikan temperatur maksimal yang diijinkan.
Pada kondisi saat temperatur sekitar dalam keadaan rendah dan pada
saat terjadi beban berlebih, transformator harus mampu menahan beban
berlebih yang lebih besar dari pada beban nominal yang tertera pada
pelat nama.
Transformator harus dari tipe basah (oil immersed) untuk pemasangan di
dalam ruangan dan memiliki kapasitas nominal dan tegangan kerja sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja.
A. GENERAL CHARACTERISTICS
Design standars : IEC 67
Transformer type : Hermetically Sealed Totally Oil Filled
Service Condition : Indoor
Type of oil Cooling : Mineral Oil Class 1 acc. to IEC 296
Number of phase : 3
Frequency : 50 Hz
B. TECHNICAL SPECIFICATION
Capacity : 400 KVA
Primary Voltage : 20 KV
Secondary Voltage : 400 V
Vector Group : Dyn5
Cooling : ONAN
Temperature Rise
- Oil : 60 0 C
- Winding : 65 0 C
Voltage
Efficiency
Regulation
4/4 load 3/4 load 2/4 load 1/4 load In Volt In %
PF 0.8 97.87 98.23 98.49 98.37 386 3.45
PF 1.0 98.29 98.58 98.79 98.69 394 1.57
MEP - 39
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
1.3.1.10. Inti Transformator
Inti transformator terbuat dari cold rolled grain oriented silicon steel sheet
dengan metoda wound core yang membentuk sirkuit magnetis tertutup.
Inti harus dijepit dengan kuat untuk menjamin kekuatan mekanik mengurangi
getaran dan tingkat kebisingan
1.3.1.11. Kumparan
Kumparan transformator harus dapat menahan tegangan impulsif atau
tegangan lebih.
Konstruksi kumparan harus sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan
dielektrik dan mekanik yang kuat, berkarakteristik baik dan sirkulasi minyak
dapat dengan baik melalui kumparan.
MEP - 40
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di zinchromate dan di duco 2 kali dan harus di cat dengan cat
bakar, warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner. Pintu panel-
panel harus dilengkapi dengan master key.
c. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan
tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluannya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Spare space harus
disediakan seusai gambar.
d. Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
e. Komponen panel :
Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan
pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh
ada bagian yang bergetar.
Busbar
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
kenaikkan suhu lebih besar dari 65° C. Untuk itu penampang busbar harus sesuai
ketentuan dalam PUIL.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan
warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.
Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating
amper sesuai gambar.
Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut
Circuit breaker
Penggunaan MCCB untuk :
- Outgoing pada PDTR
- Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A 1 phase
- Breaking capasity sesuai dengan gambar perencanaan.
Penggunaan MCB :
Outgoing pada Circuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneouse magnetic unit
Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt trip
terminal.
MEP - 41
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala
linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN
( minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur). Komponen-komponen pengukuran yang
dipakai :
KW meter
Ampermeter
Voltmeter
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yan aman dan andal untuk mendistribusikan tenaga listrik
Tegangan Menengah, tetapi relatif lebih mahal untuk penyaluran daya yang sama.
Keadaan ini dimungkinkan dengan konstruksi isolasi penghantar per Fase dan pelindung
mekanis yang dipersyaratkan. Pada rentang biaya yang diperlukan, konstruksi ditanam
langsung adalah termurah bila dibandingkan dengan penggunaan konduit atau bahkan
tunneling (terowongan beton).
Penggunaan Saluran Kabel bawah tanah Tegangan Menengah (SKTM) sebagai jaringan
utama pendistribusian tenaga listrik adalah sebagai upaya utama peningkatan kwalitas
pendistribusian. Dibandingkan dengan SUTM, penggunaan SKTM akan memperkecil resiko
kegagalan operasi akibat faktor eksternal / meningkatkan keamanan ketenagalistrikan.
Selain lebih aman, namun penggunaan SKTM lebih mahal untuk penyaluran daya yang sama,
sebagai akibat konstruksi isolasi penuh penghantar per Fase dan pelindung mekanis yang
dipersyaratkan sesuai keamanan ketenagalistrikan.
Penerapan instalasi SKTM seringkali tidak dapat lepas dari instalasi Saluran Udara Tegangan
Menengah sebagai satu kesatuan sistem distribusi sehingga masalah transisi konstruksi
diantaranya tetap harus dijadikan perhatian.
MEP - 42
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
1.3.5. Lighting Fixtures
Lampu TKO
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.3 mm dengan cat
powder coating warna putih
Tabung lampu jenis LED yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TL-D
atau sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas/MK.
Lampu harus dilengkapi dengan nicad battery
Lampu Exit
Rumah lampu dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat powder
coating warna putih.
Frame terbuat dari allumunium extrusion tanpa cat dengan tebal 1.1 mm.
Cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2.0 mm.
Lampu yang dapat dipakai LED 10 watt jenis Cool Daylight / 54 atau sesuai
dengan persetujuan Pemberi Tugas .
Lampu harus dilengkapi dengan nicad battery.
Lampu Emergency
Sesuai dengan gambar perencanaan yang dilengkapi dengan nicad battery
dengan kapasitas mem back-up lampu minimal sampai dengan 2 jam.
1.3.7. Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL
MEP - 43
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
1.3.8. Rak kabel / cable Tray
Rak kabel terbuat dari plat digalvanis (hot dip galvanis) dengan ketebalan plat
minimal 1,8 mm dan buatan pabrik, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum 1
meter. Penggantung harus rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak
akan berubah bentuk. Penggantung terbuat dari bahan yang difinish hot dip
galvanis
Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung harus buatan pabrik.
1.5.1. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan
harus rata ( horizontal ).
c. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel - kabel dari / ke terminal
panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara
kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel
tembok ( outbow ), kabel-kabel dari / ke terminal panel harus melalui tangga
kabel.
e. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel ( cable lug )
yang sesuai.
f. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) = 1,600 mm dari
lantai terhadap as panel.
g. 27. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
h. Semua panel harus ditanahkan.
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasang pada tangga
kabel, diklem dan disusun rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-
doos untuk instalasi penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
MEP - 44
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
g. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali
penampang kabel
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi
minimum 4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m
disetiap ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikat lulus uji dari
PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana
sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya
diamankan dengan batu bata press sebagai pelindungnya.
Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis
dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang
ditunjukan dalam gambar / RKS.
Kabel tidak boleh terpuntir dan diberi label yang menunjukan arah disetiap jarak 1
meter.
Tidak diperkenankan melakukan pengurugan sebelum Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui perletakan kabel tersebut.
Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang patok beton 20 x 20 x 60
cm dan bertuliskan “KABEL TANAH”. Patok-patok ini dicat kuning dan bertulisan
merah.
Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus menggunakan pipa sleeve,
pipa ini minimal dari Metal ( Pipa GIP ). Penyambungan kabel feeder tidak
diperbolehkan. Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.
Kabel tidak boleh dibelokan dengan radius kurang dari 15 x diameternya.
Di atas belokan tersebut diletakan patok beton bertuliskan “KABEL TANAH” dan arah
belok.
Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin di sesuaikan dengan gambar dan kondisi
setempat apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut dapat
meminta petunjuk Konsultan Pengawas.
Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai dengan peralatan tersebut,
kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
MEP - 45
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Tarikan kabel yang melalui trench harus diatur dengan baik / rapi sehingga tidak
saling indih dan membelit.
Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang menelusuri
dinding ( outbow ) harus dilindungi dengan pipa pelindung. Agar diusahakan pipa
pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi dengan klem-klem dan
perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi.
Pada setiap sambungan ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel.
Pada setiap belokan pipa pelindung yang lebih besar dari 1 inchi harus
menggunakan pipa fleksibel, belokan harus dengan radius min. 15 x diameter kabel.
Kabel yang ada di atas harus diletakkan pada rak kabel dan warna kabel harus
disesuaikan dengan phasanya.
Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas
dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan PUIL.
Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable
ladder), diklem dan disusun rapi.
Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu
kabel untuk terminasinya.
Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel
support minimum setiap 50 cm.
Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap
ujungnya.
1.6. PENGUJIAN
Sebelum semua peralatan utama dari system dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMK / PLN serta instansi lainnya
MEP - 46
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa system berfungsi
dengan baik. Semua biaya yang timbul dari pelaksanakan pengujian menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
Test meliputi :
Test Beban Kosong ( No Load Test )
Test Beban Penuh ( Full Load Test )
2 Panel Manufacturer Free standing & wall Rickstar, Hasna Prima, Ega,
mounted Tekelindo, GEM, Lokal
Finishing box panel :
Powder Coating
MEP - 47
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
4 Measuring Devices Amperemeter GAE, Schneider
Voltmeter
9 Cable Mark 3M
2.1. UMUM
1. Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah
semua penyediaan dan pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini air
terminal, penghantar down conductor, electroda pentanahan dan peralatan lainnya
seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.
2. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh
pada pekerjaan ini.
3. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini.
4. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut,
sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.
2.8. PENTANAHAN
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari
tembaga seperti gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal
sedalam minimal 12 (dua belas) meter dan harus mencapai air tanah.
MEP - 49
Pembangunan Gedung Pembangunan PPG UIN Alauddin Makassar TA. 2019
2.12. PENGUJIAN / PENGETESAN
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang
dipasang, maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya
maupun terhadap sistem pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan :
Grounding Resistant test :
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode
standard.
Continuity test :
Pelaksana Pekerjaan harus memberikan laporan hasil testing tersebut.
Microphone.
Pagging Microphone type Desk Microphone. Frekwensi respone antara 100 Hz
sampai dengan 10 kHz. Microphone harus dilengkapi dengan Heavy Duty Press
to Talk Switch.
CD/DVD/MP3 Player/Tuner.
Capacity player : DVD, CD, MP3/MP4
Frequency : AM, FM
3.7. LAIN-LAIN.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan
dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat pekerjaan, pengawas
menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk
mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksana
Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan tepat, serta cermat.
3 Speaker TOA
b. Pemasangan
Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel
Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih,
putih/hitam, putih/hijau, putih/merah, putih/biru) harus digunakan
untuk kode warna pekerjaan marshalling.
Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal
Semua kabel data harus ditempatkan di dalam konduit.
Tinggi pemasangan outlet data 0,3 m dari lantai.
Outlet data harus dipasang dan ditempatkan sesuai petunjuk dalam
Management Konstruksi .
c. Lapisan Pelindung
Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.
Konduit kabel data harus diberi cat dalam warna sesuai skema warna
yang akan diberi kemudian. Bahan konduit kabel harus sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi Teknis Elektrikal.
6.1. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar terlampir.
Pemborong agar menawarkan peralatan yang sesuai untuk digunakan dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang ditawarkan/dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan maka pemborong wajib memberitahukan hal tersebut
merupakan kewajiban pemborong untuk melengkapi peralatan tersebut sehingga
sempurna.
Yang menjadi lingkup pekerjaan dari Pemborong Instalasi Lift/Elevator adalah sebagai
berikut:
2. Lantai Kereta
Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile,
warna ditentukan kemudian.
Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut
elevator
2. Landing Door
Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya
Dilengkapi dengan narrow jamb
Terbuat dari stainless steel
Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara
electric dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis dengan
weight closer.
4. Hall Button
Hanya ada satu buah disetiap lantai
Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu push button untuk
operasi ke arah atas.
Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu push button untuk operasi
ke arah bawah.
Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah push button untuk operasi ke
arah atas bawah.
Push button merupakan soft touch button yang menyala bila ditekan.
6. Buffer
Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer dimana pada bagian atasnya
diberikan karet setebal 5 mm.
Untuk setiap elevator minimum dipergunakan empat buah buffer dimana dua
buah
untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight buffer.
Buffer ini ditempatkan di atas suatu dudukan beton yang disediakan sendiri
oleh pemborong pekerjaan lift (tidak boleh di angkur langsung ke lantai beton
struktur yang ada).
7. Guide Rail
Pemborong pekerjaan Lift agar memberikan data-data untuk Rail, bracket dan
Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail harus
dicat anti karat.
Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dari pabrik.
8. Counter Weight
Rangka counter weight terbuat dari profil baja.
Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50 % dari
kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dari besi cor.
Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan suatu
bahan anti karat.
9. Campensating
Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja yang
dilengkapi dengan rope tensioning.
Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit dan
dilengkapi dengan safety switch.
10. Rem
Rem harus menggunakan sistem arus listrik.
Semua rem harus dirancangkan untuk dapat bekerja pada kapasitas normal
dan sanggup memegang dan memberhentikan lift pada kondisi yang paling
berat/sukar.
Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektris
dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur sehingga
rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift telah berhenti di
suatu lantai dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift.
Sepatu rem harus bekerja tanpa menimbulkan suara keras.
Kontraktor Lift harus menyediakan satu alat yang gunanya khusus untuk
melepas rem secara manual setelah kereta lift berhenti secara darurat.
1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dari motor arus bolak balik 3 phase 380
V dengan toleransi 10 % Volt 50 Hz.
2. Mesin penggerak ini dilengkapi dengan suatu base frame yang duduk diatas
penyangga beton dan ditempatkan di ruang mesin elevator diatas shaft.
3. Antara base frame dan penyangga, harus ditempatkan bantalan karet
sebagai peredam getaran, dimana pada waktu mesin bekerja defleksi dari
karet tersebut tidak boleh lebih besar dari 3 mm.
Panel kontrol lift ini harus bisa dihubungkan dengan card reader dari system Access
Control.
6.9. ROPE
1. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
2. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift
secara standart.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope
dipasangkan pada rope end (detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil
baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi safetay switch dan
per.
4. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanaan.
5. Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat
pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety
switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
LIFT SHAFT
Shaft Size for one (1) lift (WxD) (mm) 2100 x 2100
Tolerance (mm) ± 25
Overhead (mm) 3,800
Pit Depth (mm) 1,300
Pit Ladder Include
Pit Stop Switch Include
Emergency exit door in shaft N/A
Shaft's Separator Beam By Builder
Shaft's Intermediate Beam By Builder
Shaft's Hoisting Hooks By Builder
Shaft's Smoke Vent/Ventilation By Builder
Shaft's Wall Material By Builder
LANDING / MAIN
Door Type Center Opening
Door Size (WxH) (mm) 900 x 2100
Door Finish Transparant Glass
Door Frame/Jamb Narrow Jamb
Landing transom Not provided
Door Sill Extruded hard aluminium
Hall indicator KDS 50 ( LCI )
Hall Button KDS 50 ( LCI )
LANDING / TYPICAL
Door Type Center Opening
Door Size (WxH) (mm) 900 x 2100
Door Finish Stainless Steel
Door Frame/Jamb Narrow Jamb
Landing transom Not provided
Door Sill Extruded hard aluminium
Hall indicator KDS 50 ( LCI )
Hall Button KDS 50 ( LCI )
CAR