Anda di halaman 1dari 24

SISTEM MEKANIKAL DAN

ELEKTRIKAL PADA GEDUNG


Utilitas Bangunan
TA-4033
A. Sistem Mekanikal dan Elektrikal
Suatu Gedung
Pada umumnya Sistem mekanikal dan elektrikal
suatu gedung terdiri dari:
1. Sistem Mekanikal
 System plumbing
 System Fire Fighting (Sistem Pemadam
kebakaran)
 Sistem Tata Udara (AC / Air Conditioning)
 Sistem transportasi vertical
2. Sistem Elektrikal
 Sistem Elektrikal / Arus Kuat
 Sistem penangkal petir
 Sistem telepon
 Sistem tata suara (Sound system)
 System fire protection (fire alarm)
 Sistem Data / Jaringan Komputer
 Sistem MATV (master Television)
 Sistem CCTV (Close Circuit Television)
Sistem Elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian
peralatan penyediaan daya listrik untuk memenuhi
kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam
rangkaian peralatan yang disediakan meliputi sarana
penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator),
sarana penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel
hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main
Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap
gedung (SDP / Sub Distribution Panel) dan terakhir
panel-panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan,
Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel
UPS OK dan PVAC utuk power AC).

ELECTRICAL SYSTEM
(sistem kelistrikan)
Pada intinya hampir semua peralatan pada bangunan
tinggi membutuhkan tenaga listrik.
Pembebanan listrik mencakup :
• Penerangan / lampu
• Stop kontak utk
peralatan rmh
tangga dan motor-2
kecil
(mis. Utk setrika,
pompa air dll)
• Peralatan HVAC
(heating, ventilating,
air cond.)
• Peralatan plumbing dan sanitasi
(pompa-2 besar, pressure tank, boozterpumps
dsb)
• Alat transportasi vertikal
(lift, escalator dll)
• Peralatan dapur
( kompor listrik, cooker hood, rice cooker dsb)
• Peralatan-2 khusus,
mis: peralatan medis, alat lab dsb)
Dari alat-alat yang ada tersebut, prinsip
pembebanan listrik pada bangunan harus
dipisahkan sbb :

 INSTALASI UNTUK PENERANGAN (ALAT-


ALAT KECIL), dan

 INSTALASI UNTUK TENAGA (ALAT-ALAT


MEKANIKAL BESAR)
SKEMA PANEL ELEKTRIKALPADA
BANGUNAN TINGGI
TRAFO PLN
PRINSIP PERLETAKAN PANEL
• SETIAP LAPIS LANTAI BANGUNAN, MINIMAL
HARUS ADA 1 (SATU) BUAH SUBPANEL
PENERANGAN

• APABILA LUAS SETIAP LANTAI SANGAT BESAR,


PERLU DIPASANG BEBERAPA SUBPANEL
PENERANGAN

• SETIAP JENIS PERALATAN MEKANIKAL


HARUS DIPASANG PANEL/SUBPANEL
TENAGA YANG TERPISAH DGN SUBPANEL
PENERANGAN
Contoh
BAGAN INSTALASI LISTRIK BANGUNAN TINGGI
Gambar Panel Listrik
PENERAPAN DAYA LISTRIK DARURAT
DAYA LISTRIK DARURAT HARUS DITERAPKAN PADA
SISTEM :
 Yang menyangkut keselamatan manusia
(Sistem deteksi kebakaran)
 Fan smoke vestibule
 Pompa kebakaran
 Sistem komunikasi untuk evakuasi
 BMS (building management system)
 Lampu p enerangan 50-60%
 Power outlets (stop kontak) 100%
 Sebagian sistem tata udara (lift kebakaran, fire
escape dll)
 Lift kebakaran, Sebagian lift penumpang
PENCAHAYAAN LISTRIK
ESTIMASI PENERANGAN GEDUNG
Estimasi besaran penerangan listrik gedung
perlu difahami, khususnya untuk estimasi
perhitungan daya listrik pada suatu bangunan
gedung.
Estimasi penerangan untuk :
• Gedung / kantor : 20 –40 watts / m2
• Perumahan : 10 –20 watts / m2
• Hotel : 10 –30 watts / m2
• Gedung sekolah : 15 –30 watts / m2
• Rumah sakit : 10 –30 watts / m2
Perhitungan “penerangan umum”pada
Ruangan
 Yang dimaksud dgn “penerangan umum” ( general
lighting) adalah penerangan standar dengan lampu
menempel pada plafond suatu ruangan, serta kondisi
dinding dan plafond dgn warna cerah.

 Untuk menghitung “penerangan umum”, harus


diketahui ;
1). Fungsi ruangan yg akan diberi penerangan,
2). Luas Ruangan, dan
3). Jenis lampu yang akan dipasang
Berbeda dgn Special lighting(penerangan efek khusus)
yang memang sengaja dibuat untuk menampilkan kesan
dan effek yang khusus. (tidak dibahas lbh lanjut)
RUMUS JUMLAH LAMPU
N = jumlah lampu pada suatu luas ruang
E = Kuat terang yang dibutuhkan pada
suatu fungsi ruang (lux)….. tabel
A = Luas ruang
O = Kuat cahaya suatu jenis lampu (lumen)
….tabel
LLF = Light Loss Factor, faktor daya yg
berkurang akibat kualitas alat ; 0,7 –0,8
CU = Coefficient of Utilization ; Daya Terang
Lampu, tergantung warna bidang
pembatas ruang, 50-60%
Contoh perhitungan
Suatu ruang kantor dengan luas 9 x 18 m2 akan dipasang lampu
TL 2x40 watt.
Hitung jumlah lampu yg dibutuhkan.
Jawab :
• Ruang kantor …….kuat terang (tabel)= 300 lux
• Lampu TL, (tabel) 70 lumen perwatt,
maka lampu TL 2x40 watt = 2x40x70 = 5600 lumen
• CU = 60%, LLF = 0.8

• Maka N = 300 x 9 x 18/ 5600x0.6x0.8 = 18 unit.


• Kebutuhan daya penerangan pada ruang tsb
= 2x50x18 = 1800 watt + daya stopkontak 20%
Latihan
Gambar Instalasi Listrik sederhana Untuk rumah Tinggal di bawah ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai