Hardianto
Di Pabrik Tekstil
• Penerangan (lampu)
• Menjalankan mesin dan alat-alat listrik/elektronik
• Penghasil panas
• Video: https://www.youtube.com/watch?v=AHFZVn38dTM
Komponen Sistem Tenaga Listrik
1. Pembangkit listrik
2. Sistem transmisi
3. Sistem distribusi
1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant)
• Tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak
awal (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik dengan mengubah tenaga
turbin menjadi energi listrik.
• Biasanya dipusat pembangkit listrik terdapat gardu induk.
• Peralatan utama pada gardu induk antara lain : transformer, yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan generator (11,5kV) menjadi tegangan transmisi atau tegangan tinggi (150kV)
• Secara umum, jenis pusat pembangkit dibagi ke dalam 2 (dua) bagian besar yaitu pembangkit
hidro yaitu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan pembangkit thermal diantaranya yaitu
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTG
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan PLTGU
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap).
Video: https://www.youtube.com/watch?v=F6YW8h8cML4
2. Transmisi Tenaga Listrik
• Merupakan proses
penyaluran tenaga listrik dari
pusat pembangkitan listrik
hingga saluran distribusi
listrik.
3. Sistem Distribusi
https://engineering4better.blogspot.com/2018/04/cara-menghitung-biaya-pemakaian-listrik.html#:~:text=Lama%20pemakaian
%20listrik%20pada%20Waktu%20Beban%20Puncak%20(WBP)%20selama%20sebulan,Hari%20%3D%2090%20Jam
%2Fbulan.&text=Lama%20pemakaian%20listrik%20Luar%20Waktu%20Beban%20Puncak%20(LWBP)%20selama
%20sebulam,Hari%20%3D%20270%20jam%2Fbulan.
Faktor Perhitungan Pemakaian Listrik
Industri
Untuk tegangan 380 V / 3 phase
• Total kebutuhan daya listrik
• Daya terpasang (KVA)
• Lama pemakaian (jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP): 17.00 – 22.00
• Lama pemakaian (jam) pada Luar Waktu Beban Puncak (LWBP): 23.00 - 08.00 (kadang
bisa mendapat diskon hingga 30%)
• Faktor perbandingan harga WBP dengan LWBP
• Perhitugnan KWh meter
• Faktor perkalian CT pada KWh meter
• Faktor daya (Cosphi)
• Total Daya reaktif (KVArh)
Contoh Perhitungan
Pada suatu industri yang menggunakan Listrik dari PLN untuk kebutuhan berbagai peralatan listriknya, adapun
listrik yang digunakan adalah listrik 3 phase dengan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya
berbagai peralatan listrik yang digunakan sebagai berikut:
Total kebutuhan daya = 75kw + (2 x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw = 200KW
Daya Terpasang
• Dari perhitungan Total daya berbagai peralatan listrik yang digunakan
industri tersebut diatas, dapat dijadikan sebagai acuan untuk
menentukan Daya Terpasang dari PLN.
• Karena Total kebutuhan daya pada industri tersebut adalah sebesar
200KW, maka Daya yang terpasang pada Industri tersebut termasuk
dalam Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), dengan
menggunakan sebuah Trafo dengan daya 250KVA.
• Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Lama Pemakaian Daya listrik
Industri tersebut beroperasi selama 12 jam dari mulai pukul 08.00-20.00 setiap
harinya, Maka dapat dihitung lama pemakaian listrik adalah sebagai berikut:
• Lama pemakaian listrik pada Waktu Beban Puncak (WBP)
• Waktu beban puncak ditetapkan dari mulai jam 17.00 sampai dengan 20.00
atau selama 3 Jam.
• Lama pemakaian listrik pada Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan,
menjadi:
• 3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban
Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama
sebulan:
• Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tersebut dikenakan
perbandingan harga saat pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebesar 1,4.
• K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
• Perhitungan KWH meter untuk mengetahui jumlah pemakaian atau
KWH sebulan pada instalasi listrik 3 phase/ 380volt, berbeda dengan
perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase seperti yang biasa
terpasang di rumah-rumah.
• KWH meter yang biasa kita gunakan di rumah, kita dapat mengetahui
jumlah pemakaian KWH sebulan hanya dengan mengurangkan Angka
KWH Akhir dengan Angka KWH Awal.
Menghitung total pemakaian KWH sebulan
pada KWH meter Instalasi listrik 3 phase
• Berbeda dengan KWH Meter yang biasa digunakan untuk instalasi listrik rumah tangga, KWH
meter 3 phase dengan daya yang cukup besar biasanya harus menggunakan faktor perkalian
dari CT yang terpasang.
• Jika CT yang terpasang pada KWH meter adalah 500/5, ini berarti setiap 500 Ampere daya
yang terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar 5 Ampere ke KWH meter.
• Ukuran CT yang digunakan pada KWH meter 3phase menjadi faktor perkalian untuk
menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yang terpasang pada industri tersebut tercatat data KWH awal dan KWH
Akhir selama sebulan adalah sebagai berikut:
• KWH awal : 00000
• KWH akhir : 00540
• Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
• Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
• Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan