Anda di halaman 1dari 34

MENGHITUNG KEBUTUHAN LISTRIK BDP

Oleh : I Ketut Daging, A.Pi, MT


POLITEKNIK AUP 2023
Sumber Energi dalam BDP
1. Energi Listrik
Untuk menggerakkan peralatan listrik (Pompa, kincir, penerangan
dll)
2. Energi Mekanik
Untuk menggerakkan peralatan mekanik (kincir angin, pompa ,dll)
3. Energi Kimia
Dibutuhkan untuk peralatan laboratorium, alat ukur elektronik,
lampu senter, dll
4. Energi Panas
Diperlukan dalam rangka penstabilan temperatur media
(Hatchery)
• Secara umum sumber tenaga yang biasanya
dipakai dalam budidaya perikanan adalah PLN
dan Generator. PLN adalah sumber tenaga yang
dikelola oleh negara, oleh karena itu semua
biaya operasional dan perawatan pembangkit
listrik tersebut dikelola oleh negara. Konsumen
dalam han ini adalah pembudidaya biasanya
dikenai biaya beban dan biaya pemakaian
sesuai dengan kWh dalam meteran listrik.
Energi listrik
• PLN
Generator
Biaya :
Biaya Pengadaan
beban
Biaya Pemasangan
Pemakaian
Biaya Operasional
Pemasangan
Biaya Perawatan
Perawatannya harus
ringanrutin shg dipakai hanya
untuk
Lebih cadangan
disukai dalam pemakaiannya
4. Pemeriksaan dan Penyiapan Bahan bakar, pendingin,
pelumas dan bagian yang berputar

• Genset terdiri dari dua komponen utama yaitu


: Motor Penggerak (Diesel) dan
Generator/Dinamo
• Pemeriksaan pada Motor Diesel : Bahan bakar,
Pelumas, Pendingin, sistem starting dan
bagian-bagian yang berputas/bergetar
• Generator/Dinamo : Terminal output, sikat
arang dan sambungan-sambungan kabel
Motor Penggerak

Generator
• Kebutuhan akan tenaga Listrik pada budidaya yang
intensip tidak bisa dihindari karena merupakan sumber
energi untuk menggerakkan atau menghidupkan mesin-
mesin untuk mensuplai kebutuhan biota tersebut
seperti pompa, kincir, blower dan penerangan.
• Mesin-mesin tersebut fungsinya sangat penting,
sebagai contoh kincir aerasi, jika suplai listrik tiba-tiba
mati maka kincir akan mati, suplai oksigin berhenti,
sementara biaota (Udang) akan mati jika kekurangan
oksigen. Oleh karena itu sumber listrik menjadi
kebutuhan yang sangat penting sehinggga diperlukan
kopetensi untuk dapat mengoperasikan mesin listrik
dengan baik pada budidaya perikanan.
Ketentuan distribusi tenaga listrik
• Sistem tenaga listrik dirancang untuk dapat menyalurkan
energi listrik dengan cara yang efisien dan amam kepada
para pelanggan. Pada umumnya instalasi sumber tenaga
pada suatu unit usaha atau kegiatan budidaya perikanan,
dibuat sedemikian rupa supaya :
a. Keamanannya terjamin
b. Mudah dalam mengoperasikannya
c. Mudah ditangani apabila ada gangguan atau kerusakan
• Pada usaha perikanan distribusi tenaganya juga mengacu
pada ketiga hal pokok diatas (Zuhal, 1995).
Beban Listrik
• Beban dari sumber tenaga yang digunakan
biasanya dikatagorikan menjadi dua kelompok
yaitu (Sumanto, 1993) :
1. Beban satu fasa
2. Beban tiga fasa
• Generator dalam budidaya perikanan pada
umumnya digerakkan oleh tenaga mekanis
yang bisa dihasilkan oleh :
a. Motor Disel
b. Motor Bensin
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian
generator menjadi tenaga utama pada lokasi budidaya
adalah :
1. Perlu tenaga operator minimal 2 orang
2. Jumlah generator paling tidak 2 buah (satu jalan,
satu sebagai cadangan)
3. Perlu biaya operasional, meliputi : Bahan Bakar, oli,
majun, dll.
4. Perlu persiapan perawatan berkala sampai
perawatan overhaul mesin.
Penampang Kabel
• Menghitung Penampang kabel dengan Persamaan
dibawah ini :

q = ( L . N ) : ( Y . eV . E )

q = Penampang kabel (mm )


L = Jarak /panjang kabel (m)
Y = Daya hantar jenis kabel (Cu=56; Al=32,7)
eV= Rugi Tegangan (Volt)
E = Tegangan (Volt)
Mengetahui penampang kabel dengan merujuk ke tabel
referensi seperti tabel di bawah ini :
Kemudian untuk mengkonversi dari luas penampang
kabel menjadi diameter kabel dengan persamaan
dibawah ini :
Daya Listrik

I Ketut Daging
• Kebanyakan 85% didalam industri menggunakan motor
listrik untuk menggerakan mesinnya,motor listrik ada 2
jenis. Yang pertama adalah motor listrik 3 phase yang
mana ada tegangan R S T .Sedangkan yang kedua motor
listrik 1 phase dimana motor listrik hanya diberi tegangan
phase dan netral aja, contohnya seperti pompa air
dirumah. Sebagai perancang instalasi mesin dari motor -
motor tersebut maka anda sangat perlu untuk dapat
menghitung kebutuhan amperenya sehingga motor listrik
3 phase atau 1 phase dapat bekerja baik.
• Daya listrik didefinisikan sebagai kecepatan aliran energi listrik
pada satu titik jaringan listrik tiap satu satuan waktu. Dengan
satuan watt atau Joule per detik dalam SI, daya listrik menjadi
besaran terukur adanya produksi energi listrik oleh pembangkit,
maupun adanya penyerapan energi listrik oleh beban listrik.
• Daya listrik menjadi pembeda antara beban dengan pembangkit
listrik, dimana beban listrik bersifat menyerap daya sedangkan
pembangkit listrik bersifat mengeluarkan daya. Berdasarkan
kesepakatan universal, daya listrik yang mengalir dari rangkaian
masuk ke komponen listrik bernilai positif. Sedangkan daya listrik
yang masuk ke rangkaian listrik dan berasal dari komponen
listrik, maka daya tersebut bernilai negatif.
Daya Motor Listrik
• Daya Nyata
• Daya Semu
• Daya Reaktif
Daya Nyata (P)
• Secara sederhana, daya nyata adalah daya yang
dibutuhkan oleh beban resistif. Daya nyata
menunjukkan adanya aliran energi listrik dari
pembangkit listrik ke jaringan beban untuk dapat
dikonversikan menjadi energi lain. Sebagai contoh,
daya nyata yang digunakan untuk memutar motor
listrik. Energi listrik yang mengalir dari jaringan
dan masuk ke motor listrik, dikonversikan menjadi
energi putar (Mekanik)
Rumus
1 Fase
• P = V x I x Cos phi
P = Power ataupun Daya didalam satuan Watt
V = Voltage ataupun Tegangan didalam satuan
Volt
I = Intensitas ataupun Arus didalam satuan
Ampere
Cos phi = Cos phi dilistrik satu Phase ialah 1
3 Fase
• P = V x I x Cos Phi x √3
P = Power atau Daya dalam satuan Watt
V = Voltage atau Tegangan dalam satuan Volt
I = Intensitas atau Arus dalam satuan Ampere
Cos phi = Faktor Daya
Daya Reaktif (Q)
• Secara sederhana, daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk
membangkitkan medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif.
Seperti pada motor listrik induksi misalnya, medan magnet yang
dibangkitkan oleh daya reaktif di kumparan stator berfungsi untuk
menginduksi rotor sehingga tercipta medan magnet induksi pada
komponen rotor. Pada trafo, daya reaktif berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet pada kumparan primer, sehingga medan magnet primer
tersebut menginduksi kumparan sekunder.
• Satuan daya reaktif adalah volt-ampere reactive dan disingkat dengan var.
Mengapa satuan daya reaktif adalah var dan bukannya watt, disinilah
bahasan mendalam mengenai daya reaktif kita butuhkan. Daya reaktif,
sebenarnya bukanlah sebuah daya yang sesungguhnya. Sesuai dengan
definisi dari daya listrik yang telah kita singgung di atas, bahwa daya listrik
merupakan bilangan yang menunjukkan adanya perpindahan energi
listrik dari sumber energi listrik (pembangkit) ke komponen beban listrik.
Daya reaktif tidak menunjukkan adanya perpindahan energi listrik, daya
nyata-lah yang menjadi bilangan penunjuk adanya perpindahan energi
listrik.
Daya Semu (S)
• Daya semu atau daya total (S), ataupun juga
dikenal dalam Bahasa Inggris Apparent Power,
adalah hasil perkalian antara tegangan efektif
(root-mean-square) dengan arus efektif (root-
mean-square).
S = VRMS x IRMS
Hubungan Daya Aktif, Semu dan Reaktif
• Sesuai dengan hubungan segitiga di atas maka
hubungan antara daya nyata, daya reaktif dan
daya semu dapat diekspresikan ke dalam
sebuah persamaan pitagoras.
Analogi Daya Nyata, Daya semu dan daya Reaktif
Cos Phi (Paktor Daya)
• Perbandingan antara besarnya Daya aktif
dengan besarnya Daya Semu
• Penggunaan peralatan listrik menghasilkan induksi dan
menyebabkan timbul Daya Reaktif (Kerugian Daya),
sehingga ada daya yang hilang (Kerugian Daya)
sehingga menyebabkan Daya Aktif (Daya Sebenarnya)
menjadi berkurang atau lebih kecil dari Daya Semu.
• Jika Daya Reaktif tidak ada maka Nilai Daya Nyata sama
dengan Daya Semu = 100%
• Jika ada Daya reaktif maka nilai Daya Aktif dibawah
100%
• Kisaran Cos Phi antara 0,8-0,9 (805-90%)
Perbaikan Faktor Daya
• Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
memasang kompensasi kapasitif menggunakan kapasitor pada
jaringan tersebut. Kapasitor adalah komponen listrik yang justru
menghasilkan daya reaktif pada jaringan dimana dia tersambung.
Pada jaringan yang bersifat induktif dengan segitiga daya seperti
ditunjukkan pada Gambar 3, apabila kapasitor dipasang maka daya
reaktif yang harus disediakan oleh sumber akan berkurang sebesar
Qkoreksi (yang merupakan daya reaktif berasal dari kapasitor).
Karena daya aktif tidak berubah sedangkan daya reaktif berkurang,
maka dari sudut pandang sumber, segitiga daya yang baru
diperoleh; ditunjukkan pada Gambar 4 garis oranye. Terlihat bahwa
sudut Ø mengecil akibat pemasangan kapasitor tersebut sehingga
faktor daya jaringan akan naik.
Koreksi Faktor daya
Jenis Beban BDP
• Besarnya daya Generator pada instalasi Budidaya
deitentukan dari luas dan banyaknya petakan
tambak yang membutuhkan aliran listrik. Secara
umum petakan tambak beban listriknya terdiri dari :
1. Kincir
2. Penerangan
3. Pompa
4. Beban tambahan (Autofeeder, kantor, gudang,
mess)
Penghitungan Daya sumber dan Beban
• Semua beban listrik dijumlahkan, kemudian total
beban tersebut dijadikan acuan untuk
menentukan besarnya kapasitas generator yang
akan dipasang, dengan catatan ditambahkan
(faktor daya generator 0,8) sehingga perlu
menambah tenaga 20% dari kebutuhan, setelah
itu ditambahkan lagi faktor keamanan beban 25%
dari standar generator untuk memperoleh total
daya minimal yang Generator yang dibutuhkan.
Contoh kasus
• Misalnya:
• Dihitung total beban 50 kW. Tentukan besarnya kapasitas
generator yang harus disediakan:

• = 50kW/0,8 = 62,5 kW ( Standar Generator/setara beban)

• Setelah nilai standar generator diperoleh, maka untuk Standar


Operasional:
• = 62,5 kW + (62,5kW x 25%) = 78,125 kW.
• Maka Total Daya Generator yang harus dipasang untuk
memenuhi beban 50 kW adalah 78,125 kW (minimal).

Anda mungkin juga menyukai