Anda di halaman 1dari 3

Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan
industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan
dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama :

1. Motor induksi satu fase.


Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu
fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling
umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesincuci dan
pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fase.
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor
tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai
contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator


kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator
akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan
karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir
arus pada kumparan rotor.
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang
berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang
menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah
pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang
ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medanstator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya.
Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medanstator
dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

Sistem Pompa

Efisiensi individual pompa adalah perbandingan antara daya output dan daya input yang
diberikan pada pompa.

•Daya input adalah : (kW),

•Output: daya hidrolis (aliran & tekananpompa)


Daya hidrolik pompa adalah fungsi dari :

 head total,
 berat fluida yg dipompa dalam periode tertentu.

Jika daya P dinyatakan dalam(kW), grafitasi(g) adalah:9.8m/sec2, dan laju alir fluida (air)
dalam m3/Jam, maka formula daya hidrolis pompa menjadi:

Daya hidrolis pompa: P = ρxQxH/368(kW)

Dengan : ρ = berat jenis fluida (kg/liter);

Q = laju alir (m3/Jam).

H = total head pompa(m)

H = (Hd–Hs),

Hd = tekanan discharge

Hs = tekanan suction

Efisiensi pompa sentrifugal 

Contoh soal :

1. Suatu pompa dengan : Flow = 11,5 m3/min = 0,192 m3/det

Total Head = (hd-Hs) = 14,85 m

Sg = 998 kg/m3

9   = 9,8 m/det2

Daya hydraulic =0,192 m3/det x 14,85 m x 998 kg/m3 x9,8 m/det2

=27,886 N m/det

= 27.9 Kw
Kapasitor bank panel pompa

Kapasitor bank berfungsi sebagai penyuplai daya reaktif (VAR) untuk beban-beban
induktif seperti motor listrik (pompa air, mesin cuci, AC), ballast lampu dan trafo, yaitu
peralatan listrik yang memiliki kumparan. Daya reaktif ini diperlukan untuk pemagnetan di
dalam kumparan/lilitan. Sedangkan daya listrik yang dikonversikan menjadi tenaga disebut
dengan daya aktif (Watt).

Penggunaan kapasitor sebetulnya untuk memperbaiki faktor daya listrik, karena


kapasitor mengurangi daya reaktif yang mengalir dari PLN. Sekaligus juga mengurangi
lonjakan daya listrik saat start motor listrik.

Pada pelanggan listrik perumahan, penggunaan kapasitor bank ini tidak terlalu
berpengaruh pada biaya pemakaian listrik. Hal ini karena PLN tidak menerapkan
denda/penalty atas kelebihan pemakaian daya reaktif (VAR : Volt Ampere Reactive).
Pemakaian daya reaktif diukur dengan menggunakan kVARh-meter, dimana di perumahan
hanya terpasang kWh-meter sebagai pengukur daya aktif.  Jadi, dibandingkan dengan biaya
pemasangan dan perawatan, kapasitor bank ini tidak terlalu ekonomis untuk dipakai di
perumahan.

Pengaruh yang cukup signifikan atas penggunaan kapasitor bank ini bisa dirasakan
pada pelanggan listrik industri/pabrik, oleh karena ada denda/penalty yang diterapkan oleh
PLN untuk kelebihan daya reaktif (VAR) berdasarkan pengukuran oleh kVARh-meter.
Karena kapasitor bank berfungsi menyuplai daya reaktif ke jaringan pelanggan sehingga
mengurangi pemakaian daya reaktif dari PLN dan bisa terhindar dari penalty.

Anda mungkin juga menyukai