A. LATAR BELAKANG
Mesin listrik telah menjadi salah satu bagian yang menjadi pilar fundamental
bagi perkembangan manusia. Kemana pun kita melihat, kita dapat menemukan
berbagai jenis motor listrik (generator) yang menjalankan berbagai fungsi. Salah satu
usaha manusia untuk ikut membantu melestarikan bumi adalah dengan melakukan
penghijauan, penghematan dalam penggunaan energi dan semaksimal mungkin
memanfaatkan energi dari sumber daya alam terbarukan yang ada disekitar kita.
Selama beberapa tahun terakhir, transportasi jalan raya telah mengalami kemajuan
yang signifikan dan teknologi alternatif baru muncul dengan cepat.
Sistem penggerak listrik, dan teknologi sel bahan bakar semuanya tampak
dapat menemukan tempat yang signifikan di pasar otomotif. Namun, akan salah
untuk percaya bahwa teknologi tersebut akan sepenuhnya menggantikan mesin
pembakaran internal konvensional dalam waktu singkat. Saat ini, cara alternatif dicari
di semua negara maju untuk mencegah pencemaran lingkungan dan untuk
mengurangi konsumsi energi berbasis fosil yang meningkat. Oleh karena itu,
dimungkinkan untuk melihat sejumlah besar kendaraan listrik dan hibrida di jalan
raya. Dengan begitu, peningkatan efisiensi motor listrik dan meminimalkan kerugian
emisi menjadi target prioritas.
Ada dua manfaat utama menggunakan sistem penggerak dengan konsumsi
energi minimum, ada beberapa keuntungan menggunakan motor listrik. Yaitu hemat
energi. Penggunaan energi yang lebih irit karena cukup menggunakan listrik
dibandingkan bahan bakar minyak (BBM), mengurangi polusi udara. Emisi karbon
kendaraan listrik menjadi lebih rendah dan mengurangi polusi dibandingkan dengan
kendaraan yang menggunakan BBM.
Namun ada beberapa kekurangan motor listrik. Yaitu 1. jarak tempuh yang
terbatas. Hal itu dikarenakan keterbatassan kapasitas penggunaan baterai, 2.
Komponen baterai besar Penggunaan komponen baterai untuk kendaraan listrik
masih besar untuk mendapatkan energi yang besar. Bentuk baterai yang besar akan
mempengaruhi daya gerak kendaraan, 3. Waktu pengisian energi yang lama dan
kapasitas baterai terbatas. Sejalan dengan target tersebut, terlihat bahwa penelitian
dan pengembangan studi pabrikan kendaraan listrik semakin intensif di bidang ini.
B. PRINSIP KERJA
Prinsip dasar generator ialah arus bolak-balik. Prinsip generator juga
menggunakan hukum paraday yang menyatakan bahawa jika sebatang penghantar
berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar ini akan
terbentuk gaya gerak listrik. Besar tegangan generator kemudian akan sangat
bergantung pada:
Kecepatan putaran (N)
Jumlah kawat di kumparan yang memotong fluks (Z)
Banyaknya fluks magnet yang kemudian dibangkitkan oleh medan magnet (f)
Konstruksi Generator
Dijelaskan pula jumlah kutub generator arus bolak-balik ini tergantung dari
kecepatan rotor serta frekuensi dari GGL yang dibangkitkan. Hubungan tersebut ini
dapat ditentukan dengan persamaan berikut: F = p.n/120 Keterangan: f = frekuensi
tegangan (Hz) p = jumlah kutub pada rotor n = kecepatan rotor (rpm).
Sebagaimana kita ketahui bahwa generator listrik adalah perangkat yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, maka generator tidak menciptakan
energi listrik, melainkan hanya menggunakan energi mekanis yang dipasok untuk
dapat menggerakkan muatan listrik.
Selain itu, prinsip kerja generator sinkron juga berdasarkan kepada induksi
elektromagnetik, setelah rotor diputarkan oleh penggerak mula (prime mover), maka
kutub-kutub pada rotor ini akan berputar secara otomatis. Apabila kumparan
kutubnya disuplai oleh tegangan searah, maka pada permukaan kutub akan timbul
medan magnet yang berputar.
Sementara itu, generator modern bekerja berdasarkan pada prinsip induksi
elektromagnetik yang pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun
1831. Faraday juga menemukan bahwa aliran listrik ternyata dapat diinduksi dengan
cara menggerakkan konduktor listrik, seperti pada kawat yang mengandung muatan
listrik, ke dalam medan magnet.
Oleh sebab itu, gerakan ini dapat menciptakan perbedaan tegangan di antara
kedua ujung kabel ataupun pada penghantar listrik, yang nantinya terjadi muatan
listrik mengalir dan menghasilkan arus listrik.
B. Motor Sinkron
Seperti pada motor asinkron, di sini arus AC pada kumparan stator
juga menyebabkan medan magnet yang berputar. Perbedaannya, pada motor
sinkron, kecepatan rotornya sama dengan kecepatan sinkron. Motor sinkron
tidak bisa starting secara mandiri seperti motor asinkron. Rotor yang awalnya
diam tentu tidak bisa dengan sekejap menyamai kecepatan sinkron.
Karenanya, motor sinkron memerlukan kumparan tambahan yang
membuatnya dapat starting sebagai motor induksi.
Ketika kecepatannya telah mendekati kecepatan sinkron, dia
membutuhkan arus DC untuk mengeksitasi rotornya. Eksitasi ini membuat
kecepatan rotornya dapat menyamai kecepatan sinkron. Namun, eksitasi
dengan arus DC ini perlu dilakukan pada saat yang tepat. Ketika kecepatan
putarnya telah sama dengan kecepatan sinkron, dia tidak lagi bekerja sebagai
motor asinkron. Kondisinya menjadi seperti terkunci dengan putaran sinkron
dari medan magnet stator. Ketika diberi beban pun, dia hanya bergeser sedikit
namun tetap terkunci. Gambar di samping menunjukan hal ini.
Perlu diingat bahwa meski stator diam, namun kutub medan magnet
yang dihasilkan tetap berputar. Kutub pada rotor selalu mengejar kutub pada
stator, namun tidak pernah melampauinya. Pada gambar, sudut antara kutub
rotor dan kutub stator akan makin besar ketika beban dari motor makin
besar. Makin besar sudutnya, torsi yang ada pada rotor makin besar sehingga
dapat mengimbangi bebannya. Karena itu semua, ketika sudah stabil,
kecepatan motor sinkron akan selalu konstan terlepas dari beban yang
diberikan. Ini menjadi kelebihan tersendiri dari motor sinkron mengingat
kecepatan konstan ini tidak didapatkan pada motor asinkron.
Kelebihan: umur aki lebih panjang, dapat merubah jumlah skala
tegangan.
Kekurangan: Kelistrikan seperti lampu yang mengandalkan dari
Gerakan mesin sehingga cahaya kurang maksimal, tidak dapat dibawa
karena di suatu wadah seperti baterai.
2. Motor DC
A. Brushed DC
Jenis motor ini termasuk yang cukup sederhana dan relatif lebih murah.
Terdapat magnet pada bagian stator dan kumparan pada bagian rotor.
Magnet itu menghasilkan medan magnet yang menembus kumparannya.
Arus listrik melewati kumparan tersebut. Interaksi antara arus dan medan
magnet itu menghasilkan torsi sehingga bisa terjadi rotasi.
Untuk mempertahankan rotasi, arusnya harus senantiasa dibalik
arahnya. Pembalikan ini dilakukan dengan mengalirkan arus melalui brush
dan komutator. Brush tidak berputar sementara komutator berputar
sesuai dengan rotasi motor. Akan lebih jelas dengan melihat gambar di
bawah. Adanya komutator dan brush inilah yang membedakan jenis
motor ini dengan yang lain. Ini juga menjadi kelemahan utamanya
mengingat gesekan antara brush dan komutator membuat keduanya perlu
perawatan terus menerus.
B. Brushless DC (BLDC)
Dari namanya sudah terlihat bahwa motor jenis ini tidak memerlukan
brush. Itu karena kumparannya berada di bagian stator yang diam
sehingga tidak memerlukan brush dan komutator untuk mengalirkan
arusnya. Sebagai gantinya, magnetnya diletakan di bagian rotor yang
berputar. Medan magnet yang dihasilkan magnet di rotor memang
konstan, namun medan magnet yang dihasilkan kumparan bisa berubah-
ubah sesuai dengan arusnya. Dengan begini, kecepatan dan arah rotasinya
bisa diatur dengan mengatur besar dan arah arusnya. Akan lebih jelas
dengan melihat gambar di bawah.
Dibanding yang jenis brushed, motor BLDC memiliki banyak
keuntungan. Tidak adanya gesekan antara brush dan komutator membuat
motor BLDC bisa tahan lama dan mengurangi noise elektrik yang terjadi.
Motor BLDC juga bisa senantiasa berputar dengan torsi maksimum
sehingga efisiensinya lebih baik. Kemudian, motor BLDC juga bisa
dikontrol dengan mekanisme umpan balik sehingga bisa mendapatkan
torsi dan kecepatan sesuai keinginan.
C. Stepper Motor
Motor stepper adalah motor yang berputar secara diskret, yaitu
dengan step-step. Putaran motor stepper yang berbasis step itu berkaitan
dengan sinyal pulsa yang diberikan pada kumparan stator. Sinyal pulsa ini
berupa sinyal elektris berbentuk kotak. Prinsipnya, setiap ada suatu pulsa,
rotornya akan berotasi sekian derajat. Besar sudut rotasinya bervariasi
sesuai desain motornya, bisa sebesar 90 derajat atau hanya sepersekian
derajat saja.
Dengan mengatur laju pulsa yang diberikan, motor ini bisa berputar
dengan lambat dan tepat, namun ada pula jenis motor stepper yang
putarannya mampu mencapai 4000 rotasi/menit. Ketika pulsanya
dihentikan, motor ini dapat langsung berhenti. Dengan begini, sudut
rotasi dan posisi dari motor stepper bisa diatur dengan mengatur jumlah
pulsa yang dikirim. Motor ini sangat berguna untuk putaran-putaran yang
memerlukan akurasi sudut dan posisi yang tinggi. Karenanya, dia banyak
digunakan di printer, katup elektris, robotika, dan lainnya.
Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut.
1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis
motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah,
sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah
(separately excited).
2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC
yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan
kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor
DC sumber dayasendiri (selfexcited).