(AC/Alternating current)
Kelompok 1
Disusun oleh:
Pandu Rizkynawan (C.431.21.0086)
Chairul Anam (C.431.21.0087)
Yudha martin triatmojo (C.432.21.0005)
Pengenalan singkat tentang Motor AC/Alternating
current
Pada motor induksi, arus AC masuk ke kumparan pada stator dan membangkitkan medan magnet.
Gambar di samping menunjukan medan magnet dengan empat pole. Karena arus AC berubah-ubah,
maka medan magnetnya juga berubah. Perubahan medan magnet itu seperti putaran (rotating
magnetic field) dengan kecepatan yang sebanding dengan frekuensi sumber AC nya, inilah yang
disebut kecepatan sinkron. Perubahan medan magnet stator menyebabkan timbulnya arus induksi
di kumparan pada rotor. Interaksi antara medan magnet stator dan arus pada rotor, sesuai hukum
Lorentz menyebabkan gaya, atau dalam hal ini torsi.Torsi ini akan memutar rotor mendekati
kecepatan sinkron itu. Namun, kecepatan putar rotor tidak akan menyamai kecepatan sinkronnya.
Itu karena ketika kecepatan rotornya sangat dekat dengan kecepatan sinkron, perubahan medan
magnetnya tidak akan terasa sehingga torsi yang dihasilkan menurun dan kecepatan rotor pun tidak
bisa bertambah lagi.
Motor Sinkron
Seperti pada motor asinkron, di sini arus AC pada kumparan stator juga
menyebabkan medan magnet yang berputar. Perbedaannya, pada motor sinkron,
kecepatan rotornya sama dengan kecepatan sinkron. Motor sinkron tidak
bisa starting secara mandiri seperti motor asinkron. Rotor yang awalnya diam tentu
tidak bisa dengan sekejap menyamai kecepatan sinkron. Karenanya, motor sinkron
memerlukan kumparan tambahan yang membuatnya dapat starting sebagai motor
induksi. Ketika kecepatannya telah mendekati kecepatan sinkron, dia membutuhkan
arus DC untuk mengeksitasi rotornya. Eksitasi ini membuat kecepatan rotornya
dapat menyamai kecepatan sinkron. Namun, eksitasi dengan arus DC ini perlu
dilakukan pada saat yang tepat.
Konsep Putaran pada Motor Sinkron Ketika Diberi Beban
• Ketika kecepatan putarnya telah sama dengan kecepatan sinkron, dia tidak lagi
bekerja sebagai motor asinkron. Kondisinya menjadi seperti terkunci dengan
putaran sinkron dari medan magnet stator. Ketika diberi beban pun, dia hanya
bergeser sedikit namun tetap terkunci. Gambar di samping menunjukan hal ini.
Perlu diingat bahwa meski stator diam, namun kutub medan magnet yang
dihasilkan tetap berputar. Kutub pada rotor selalu mengejar kutub pada stator,
namun tidak pernah melampauinya. Pada gambar, sudut antara kutub rotor dan
kutub stator akan makin besar ketika beban dari motor makin besar. Makin besar
sudutnya, torsi yang ada pada rotor makin besar sehingga dapat mengimbangi
bebannya.
Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa
• Prinsip kerja motor induksi tiga fasa didasarkan pada Hukum Faraday (tegangan induksi
akan ditimbulkan oleh perubahan induksi magnetik pada suatu belitan). Hukum Faraday
berdasarkan pada persamaan sebagai berikut :
Bl v
Dimana :
e = Tegangan induksi (V)
B = Medan magnet (T)
l = Panjang konduktor (m)
v = Kecepatan medan magnet menginduksi konduktor (m/s)
Hukum Lorentz
Hukum lain yang mendasari prinsip kerja dari motor induksi adalah Hukum Lorentz
(Apabila konduktor yang teraliri arus berada pada medan magnet, maka akan timbul
gaya yang disebut gaya elektromagnet atau gaya Lorentz). Hukum Lorentz
berdasarkan pada persamaan sebagai berikut :
F Bil
Dimana :
F = Gaya Lorentz (N)
B = Medan magnet (T)
i = Arus yang mengalir pada konduktor (A)
l = Panjang konduktor (m)
• 1. Tegangan induksi akan timbul pada setiap konduktor yang diakibatkan oleh
medan magnet yang memotong konduktor (Hukum Faraday).
• 2. Konduktor dihubungkan menjadi satu atau dihubung singkat pada ujung
belitan, maka tegangan induksi akan menyebabkan arus mengalir dari satu
konduktor ke konduktor lain.
• 3. Arus yang mengalir pada suatu medan magnet akan menimbulkan gaya
(Hukum Lorentz).
• 4. Gaya akan selalu menarik konduktor (rotor) untuk bergerak sepanjang medan
magnet berputar
Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
• Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor,
bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air
gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga
fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor
belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat
dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-
cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh
beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada
rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga
membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
Stator
Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat
kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi inti diisolasi
dengan kertas. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi. Tiap lembaran besi
tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat untuk menyatukan inti. Tiap
kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan fasa dimana untuk motor tiga fasa,
belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 1200.Kawat kumparan yang digunakan
terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan
stator diletakkan dalam cangkang silindris. Berikut ini ilustrasi stator motor induksi tiga
fasa
Celah Udara (Air Gap)
Pada bagian internal dari suatu motor induksi tiga fasa, terdapat suatu bagian kosong diantara
stator dan rotor, yang dinamakan dengan celah udara (air gap). Air gap ini berfungsi sebagai
tempat mengalirnya energi dari stator menuju rotor. Pada celah ini, terdapat gaya gerak
magnet (magnetomotive force) dari stator yang membuat rotor menjadi berputar sesuai
dengan polaritasnya. Jarak celah udara ini harus sekecil mungkin agar mengoptimalisasi gaya
gerak magnet yang dibutuhkan untuk memutar rotor, serta harus seideal mungkin untuk dapat
memisahkan jarak antara dua komponen fisik yang berbeda, yakni stator dan rotor. Selain itu,
celah udara ini bentuknya harus seragam, karena ketidakseragaman bentuk celah udara akan
mengakibatkan terjadi peningkatan noise dan vibrasi
Rotor
Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor) Inti dari rotor motor induksi tipe
sangkar tupai terdiri dari lapisan – lapisan konduktor yang dipasangkan sejajar
dengan poros dan mengelilingi permukaan inti. Konduktor tidak terisolasi dari inti
karena arus rotor secara alamiah akan mengalir menuju tahanan paling kecil yaitu
konduktor rotor. Pada setiap ujung rotor, semua konduktor rotor dihubung singkat
dengan cincin ujung sehingga konduktor rotor dan cincin – cincin serupa dengan
sangkar tupai yang berputar sehingga dinamakan motor induksi rotor sangkar tupai.
Motor induksi tipe sangkar tupai merupakan motor induksi yang banyak digunakan
karena bentuknya sederhana, perawatan mudah dan murah
Aplikasi Motor AC/Alternating current
Motor AC memiliki beragam aplikasi di berbagai sektor. Berikut adalah beberapa aplikasi utama motor AC:
• Industri Manufaktur: Motor AC, terutama motor tiga fasa, digunakan dalam mesin industri seperti
penggerak conveyor, pompa, kompresor, dan berbagai peralatan pengolahan.
• Peralatan Rumah Tangga: Motor AC digunakan dalam berbagai peralatan rumah tangga seperti kulkas,
mesin cuci, pengering pakaian, pompa air, dan kipas angin.
• Transportasi: Motor AC digunakan dalam sistem transportasi seperti kereta api listrik, tram, dan sistem
transit cepat. Mereka juga digunakan dalam mobil listrik.
• Kelistrikan: Motor AC tiga fasa umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik dalam pembangkit listrik
tenaga air, nuklir, dan termal.
• Kipas Udara dan Pendingin: Motor AC digunakan dalam sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air
Conditioning) untuk menggerakkan kipas udara dan kompresor pendingin.
Contoh Soal tentang perhitungan motor AC :
Soal 1: Perhitungan Daya Motor AC
Sebuah motor AC tiga fasa memiliki tegangan pasokan sebesar 400 V, arus sebesar 20 A, dan faktor daya (cos(θ)) sebesar 0,9. Hitung daya
motor tersebut.
Jawaban :
P (Daya) = √3 x V x I x cos(θ)
P = √3 x 400 V x 20 A x 0,9
P = 27,712,81 watt atau sekitar 27,71 kW.