Anda di halaman 1dari 18

motor listrik merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk bisa mengubah

sebuah energi listrik untuk menjadi sebuah energi gerak. Alat ini diketahui
termasuk sebuah alat listrik dinamis  dikarenakan mampu menghasilkan sebuah
gerakan. Sebuah prinsip kerja yang diketahui dari motor listrik ini yaitu dengan
cara memanfaatkan akan gaya tarik magnet.

Komponen-komponen Motor listrik beserta fungsinya:


1. Stator atau Armature Coil.
Fungsi dari stator ini yaitu untuk bisa membangkitkan sebuah medan
magnet yang terdapat di sekitar rotor.

2. Rotor Coil atau Komutator


Rotor Coil adalah merupakan sebuah lilitan tembaga yang mempunyai
sifat dinamis, karena lilitan tersebut terlihat menempel secara bersama
main saft atau ada poros utama sebuah motor yang nantinya akan
berputar.

3. Main Shaft.
Sebuah poros utama merupakan sebuah komponen logam yang
terlihat memanjang sebagai sebuah tempat untuk menempelnya
beberapa dari komponen. Selain dari komponen rotor coil, maka
untuk komponen lainnya yang terlihat menempel di poros ini
yaitu komponen drive pulley.
I. Motor AC

 Pengertian
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja
menggunakan tegangan AC (Alternating Current). Motor AC
memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan “rotor”.
Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor
merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC
dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk
mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya.

Motor AC adalah motor listrik yang digerakkan oleh arus


bolak - balik (AC). Motor AC umumnya terdiri dari dua
bagian dasar, stator luar yang memiliki kumparan yang
disuplai dengan arus bolak-balik untuk menghasilkan medan
magnet yang berputar , dan rotor dalam yang dipasang ke
poros keluaran menghasilkan medan magnet berputar
kedua. Medan magnet rotor dapat dihasilkan oleh magnet
permanen, arti-penting keengganan, atau belitan listrik DC
atau AC.

 Jenis- Jenis Motor AC


 Motor AC Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan
tetap pada sistim frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan
arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya
sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.
Motor AC Sinkron

Komponen utama motor AC sinkron :


 Rotor, Perbedaan utama antara motor
sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor
mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama
dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi
terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus
DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi
tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet
lainnya.

 Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar


yang sebanding dengan frekuensi yang dipasok.

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan


oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):

Ns = 120 f / P
Dimana:

f = frekuensi dari pasokan frekuensi


P = jumlah kutub

Macam-Macam Motor AC Sinkron


 Motor Sinkron dengan Magnet Permanen
Cara paling mudah untuk mendapatkan medan magnet
pada rotor motor listrik sinkron adalah dengan
menggunakan magnet permanen. Dengan cara ini akan
didapatkan motor listrik yang lebih awet, konsumsi
listrik yang relatif hemat karena tidak dibutuhkannya
eksitasi pada rotor, serta kerugian panas yang sangat
kecil.

 Motor Sinkron Reluktansi


Motor sinkron reluktansi menggunakan rotor dengan
bahan ferromagnetik, yang diinduksi oleh medan
magnet stator. Medan magnet stator dibangkitkan
dengan menggunakan beberapa kumparan yang dialiri
arus listrik AC. Rotor yang menggunakan bahan logam
yang dapat ditarik oleh magnet namun bukan magnet
permanen, akan berputar mengikuti putaran medan
magnet yang terbangkitkan pada stator motor.
Kecepatan sinkron motor didapatkan pada motor
reluktansi yang memiliki kutub rotor dengan jumlah
yang sama dengan kutub stator.

 Motor Sinkron Histerisis.


Rotor motor sinkron histerisis menggunakan material
silinder baja kobalt dengan nilai koersivitas tinggi.
Koersivitas adalah sebuah sifat material ferromagnetik
untuk menahan medan magnet luar sehingga ia tidak
kehilangan sifat kemagnetannya. Sehingga material
dengan koersivitas tinggi, sekali ia termagnetisasi oleh
medan magnet dengan arah tertentu, akan
membutuhkan medan magnet terbalik yang besar untuk
melawan magnetisasi tersebut (histerisis yang lebar).
Dengan sifat koersivitas tinggi serta desain rotor yang
khusus, pada saat tercipta medan magnet berputar pada
stator, akan tercipta pula medan magnet pada rotor dengan
kutub yang berlawanan. Selanjutnya akan terjadi gaya
tarik-menarik antara kutub rotor dan stator, sehingga rotor
akan berputar mengikuti putaran medan magnet stator.
Pada awal start motor, kecepatan putaran rotor tidak
mampu mengikuti penuh kecepatan putar medan magnet
stator. Namun tidak lama kemudian, karena sifat
koersivitas rotor tadi, maka akan dicapai kecepatan
sinkron putaran rotor.

 Motor AC Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum
digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya
karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah
didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber
daya AC.

M
otor AC Induksi

 Komponen Utama Motor AC Induksi

Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :

Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :

- Rotor kandang tupai terdiri dari batang


penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-
petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi
hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan
alat cincin hubungan pendek.

- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga


fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat
melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan
ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil
yang dipasang pada batang as dengan sikat yang
menempel padanya.

Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots


untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini
dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

 Jenis-jenis Motor Induksi

- Motor Induksi Dengan Rotor Sangkar Tupai

Rotor motor induksi tipe ini berbentuk unik seperti


sangkar tupai, maka dari itu diberi nama rotor sangkar
tupai. Rotor ini berbentuk silinder yang menjadi satu
dengan porosnya. Pada sisi tepi silinder terdapat beberapa
batang konduktor (biasanya berbahan tembaga atau
aluminium) yang disusun hampir sejajar dengan poros,
serta terikat dengan sebentuk cincin pada ujung-ujungnya
sehingga nampak menyerupai bentuk sangkar tupai.

Susunan Batang Konduktor Rotor Squirrel


Cage
Batang konduktor didesain sedikit sejajar namun juga
sedikit miring terhadap poros rotor. Desain ini memiliki
beberapa tujuan yakni:
a. Mengurangi suara bising dengungan akibat efek magnetik.
b. Mengurangi fluktuasi torsi pada saat terjadi perubahan
kecepatan rotor.
c. Meningkatkan rasio efektifitas proses transformasi
(induksi) antara stator dengan rotor.
d. Meningkatkan tahanan rotor karena bobot konduktor yang
ringan.
e. Meningkatkan nilai slip untuk torsi tertentu.

Bentuk Rotor Squirrel Cage

Selain batang konduktor, rotor motor squirrel cage juga


tersusun atas inti besi. Inti besi tersebut berfungsi untuk
menyimpan medan magnet yang dihasilkan oleh batang
konduktor. Dikarenakan medan magnet rotor berfluktuasi
terhadap waktu, maka konstruksi inti besi ini mirip dengan
trafo yakni berupa lembaran-lembaran sehingga dapat
mengurangi kerugian energi. Untuk mengurangi efek arus
eddy, maka lembaran-lembaran inti besi saling diinsulasi
dengan bahan vernis. Sedangkan material inti besi
menggunakan besi karbon rendah dan tinggi silikon untuk
mengurangi efek arus eddy, serta koersivitas rendah untuk
mengurangi kerugian histerisis.

- Motor Induksi Dengan Slip Ring

Motor induksi tipe selanjutnya sebenarnya juga


menggunakan bentuk sangkar tupai pada batang
konduktornya. Hanya saja, rotor motor ini tidak
menggunakan inti besi, melainkan menggunakan lilitan
kawat kumparan yang dilengkapi dengan slip ring. Namun
kumparan dan slip ring rotor tidak digunakan sebagai
sistem eksitasi, namun digunakan untuk menciptakan
resistansi atau hambatan pada rotor ketika penyalaan awal.
Resistansi yang tercipta tersebut akan menghasilkan torsi
yang besar saat penyalaan awal. Dengan sistem ini, maka
motor induksi dengan slip ring ini akan sangat cocok
digunakan pada sebuah beban kerja yang apabila
menggunakan motor induksi squirrel cage dapat
mengakibatkan arus listrik penyalaan yang terlalu tinggi
untuk kapasitas motor induksi squirrel cage tersebut.
Motor Induksi Dengan Slip Ring

Motor induksi dengan slip ring cocok digunakan untuk


beban yang memiliki inersia tinggi serta waktu akselerasi
yang lama. Hal ini karena dengan motor induksi ini, kita
dapat mengontrol kecepatan serta torsi motor. Namun jika
sistem kontrol resistansi rotor tidak berjalan dengan baik,
dapat dipastikan efek negatif temperatur panas pada rotor
akan muncul.

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok:

- Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu


gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan
sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan
angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
- Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar
dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor
tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun
90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Berbagai macam metode penyalaan awal motor AC satu fasa


telah dikembangkan, dan hal ini yang menjadi dasar
pengklasifikasian motor listrik ini.

a. Motor dengan kutub bayangan (shaded pole)

Pada setiap kumparan stator motor tipe ini, terdapat kutub


bayangan dengan ukuran lebih kecil, dengan jalan
melewatkan kawat lilitan ke bagian tersebut seperti pada
gambar di bawah ini. Dengan posisi kutub bayangan yang
sedemikian rupa tersebut, akan tercipta torsi putar yang
cukup untuk memutar rotor pada saat pertama kali penyalaan
motor. Rotor akan terus berakselerasi hingga
tercapainkecepatan yang seimbang dengan beban motor.
Diagram 
Shaded Pole Motor serta Bentuk Aliran Medan Magnetnya
b. Motor dengan pemisahan fasa (split phase)

Motor tipe ini menggunakan dua kumparan tambahan pada


stator. Dengan total empat kumparan, masing-masing
kumparan disusun melingkar dengan jarak 90º. Dua
kumparan tambahan terhubung secara paralel dengan
kumparan utama, serta terhubung dengan saklar (sistem
pemutus arus). Dengan menggunakan saklar tersebut dua
kumparan tambahan hanya teraliri arus listrik pada saat
penyalaan awal motor saja. Setelah motor berakselerasi
penuh, saklar akan memutus arus listrik.

Skema Split Phase Motor


Diagram Kabel Split Phase Motor

c. Motor split phase dengan kapasitor

Motor tipe ini memiliki desain yang sama persis dengan


tipe split phase sebelumnya. Perbedaannya terletak pada
pengggunaan kapasitor sebagai pengganti saklar pada
kumparan tambahan. Dengan desain demikian akan
didapatkan ikatan medan magnet terhadap rotor yang lebih
besar, serta akselerasi torsi per ampere yang lebih besar.
Karena kumparan tambahan motor ini terus diberi tegangan
listrik, maka faktor daya motir ini menjadi lebih besar
dibandingkan jenis motor yang lain. Motor tipe ini sangat
cocok jika digunakan untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor bervariasi.
Diagram Kabel Split Phase Motor Dengan Kapasitor

 Kecepatan Motor AC Induksi

Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik


dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet.
Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron
disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet
kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet
stator, yang menyebabkan rotor berputar.

Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak


pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada
“kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya
perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan
adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan
meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor
induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah
cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan
“motor cincin geser/ slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung
persentase slip/geseran (Parekh, 2003):
Dimana :

Ns  = Kecepatan sinkron dalam RPM

Nb = kecepatan dasar dalam RPM

Hubungan antara beban, kecepatan dan torque pada motor


AC Induksi

Gambar dibawah menunjukkan grafik perbandingan torque


kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah
ditetapkan. Bila motor sebagai berikut:

- Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang


tinggi dan torque yang rendah (pull-up torque).
- Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada
tingkat tertinggi (pull-out torque). Dan arus mulai turun.
- Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque
dan stator turun ke nol.
Grafik Torque-Kecepatan Motor AC Induksi

Anda mungkin juga menyukai