Anda di halaman 1dari 22

PANCASILA SEBAGAI

PARADIGMA
PEMBANGUNAN
POLITIK
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.

C.341.21.0005
• PENGERTIAN PARADIGMA
Paradigma adalah kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan
dari sebuah kegiatan.
Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam
melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

• PENGERTIAN PANCASILA
PANCASILA adalah Pancasila memiliki arti “pelaksanaan kesusilaan
yang lima” atau “berbatu sendi yang lima”. Pancasila dipakai untuk
menjadi dasar guna mengatur segala bentuk arah serta gerak dari
pemerintahan negara yang memiliki tujuan untuk mengatur setiap
penyelenggaraan yang ada dalam bernegara.
FUNGSI PANCASILA:
1. sumber dari segala sumber hokum
2. Suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar.
3. Cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Indonesia.
4. Norma-norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar memiliki kandungan isi yang mengharuskan
pemerintah dan lain-lain dari penyelenggara negara untuk memegang teguh cita-cita moral seluruh rakyat yang
luhur.
5. Sumber semangat bagi UUD 1945, pelaksana pemerintahan, dan penyelenggara negara. MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat) dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 yang telah mengembalikan kedudukan
Pancasila menjadi dasar negara RI.
• Pancasila adalah dasar negara Indonesia,
sedangkan negara merupakan organisasi atau
persekutuan hidup manusia maka tidak
berlebihan apabila pancasila menjadi landasan
dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara
termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Sehingga dalam segala aspek pembangunan
nasional harus berlandaskan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PEMBANGUNAN KEHIDUPAN POLITIK

• Manusia Indonesia selaku warga negara harus


ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan
sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat
manusia maka pembangunan politik harus dapat
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai
subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi
pada rakyat
Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila
sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan
otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus
dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila).
Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik
didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-
sila pada pancasila.
Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem
politik Indonesia dikembangkan atas moral
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral
persatuan, moral kerakyatan, dan moral
keadilan.
Perilaku politik, baik dari warga
negara maupun penyelenggara
negara dikembangkan atas
dasar moral tersebut sehingga
menghasilkan perilaku politik
yang santun dan bermoral.
Pancasila sebagai
paradigma pengembangan sosial politik
diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-
politik bangsa dalam cita-cita bersama
yang ingin diwujudkan dengan
menggunkan nilai-nilai dalam pancasila.
Pancasila sebagai paradigma
pembangunan poltik artinya adalah
Pancasila dijadikan sebagai kerangka
berpikir , sumber nilai, orientasi dasar,
sumber asas serta arah dan tujuan dari
sistem perpolitikan Negara Indonesia.
Pancasila sebagai Paradigma reformasi politik

Nilai demokrasi politik yang terkandung dalam


Pancasila merupakan fondasi bangunan negara yang
dikehendaki oleh para pendiri negara kita dalam
kenyataanya tidak dilaksanakan berdasarkan suasana
kerohanian berdasarkan nilai-nilai tersebut, dan pada
realisasinya baik pada masa orde lama maupun orde
baru negara lebih mengarah pada praktek
otoritarianisme yang mengarah pada porsi kekuasaan
yang terbesar kepada presiden.
Nilai demokrasi politik tersebut secara
normatif terjabar dalam pasal-pasal UUD 1945
yaitu
Pasal 1 ayat 2 menyatakan :
“ kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan
dilakukan sepenuhnya oleh majelis
permusyawaratan rakyat”
Pasal 5 ayat 1 menyatakan,
“Presiden memegang kekuasaan
membentuk undang-undang dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat”

Pasal 6 ayat 2 menyatakan,


“ Presiden dan wakil presiden dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara
terbanyak “
Perlu diketahui pula bahwa rakyat adalah asal mula
kekuatan negara, oleh sebab itu paradigma ini merupakan
dasar pijak dalam reformasi politik. Dan reformasi politik
atas sistem politik harus melalui Undang-undang yang
mengatur sistem politik tersebut, dengan tetap
mendasarkan pada paradigma nilai-nilai kerakyatan
sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
Reformasi Partai Politik
Harus memiliki ketentuan :

a) Pancasila sebagai dasar negara dari NKRI dalam anggaran dasar partai
b) Asas atau ciri, aspirasi dan program partai politik tidak bertentangan dengan
pancasila
c) Keanggotaan partai politik bersifat terbuka untuk setiap warga negara Republik
Indonesia yang telah mempunyai hak pilih
d) Partai politik tidak boleh menggunakan nama atau lambang yang sama dengan
lambang negara asing, bendera kesatuan RI sang merah putih, bendera negara asing
gambar perorangan dan nama serta lambang partai lain yang telah ada.
PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN KEHIDUPAN POLITIK

a. Sistem politik Negara harus berdasarkan pada tuntutan hak dasar


kemanusiaan. Oleh karenanya, sistem politik yang berlaku dalam
negara harus mampu mewujudkan sistem yang menjamin tegaknya
HAM.
b. Para penyelenggara negara beserta elit politik harus senantiasa
memegang budi pekerti kemanusiaan, serta memegang teguh cita-cita
moral rakyat Indonesia
c. Memposisikan rakyat Indonesia
sebagai subjek dalam kehidupan
politik dan tidak hanya sekedar
menjadikannya sebagai objek politik
penguasa semata
d. Mewujudkan tujuan Negara demi
meningkatkan harkat dan martabat
manusia Indonesia
e. Mencerdaskan rakyat dan memahami
politik, tidak hanya menjadikan rakyat
sebagai sarana mencapai tujuan pribadi
ataupun golongan.
f. Amanah dalam menjalankan amanat
rakyat.
Langkah – langkah yang strategis dalam upaya
melakukan pengembangan ekonomi-politik:

1. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan


Hal ini dapat dilakukan dengan program sosial safety net yang
populer dengan program jaringan pengaman sosial (JPS).
Sementara untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah, maka pemerintah harus secara konsisten
menghapuskan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme ).
2. Program rehabilitasi dan pemulihan
ekonomi.
Upaya ini dilakukan dengan menciptakan
kondisi kepastian usaha yaitu dengan
diwujudkanya perlindungan hukum serta
undang-undang persaingan yang sehat.
3. Transformasi struktur
Hal ini dilakukan guna memperkuat ekonomi rakyat maka perlu
diciptakan sistem untuk mendorong percepatan perubahan
struktural. Tranformasi struktural meliputi proses perubahan
dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi
lemah ke ekonomi yang tangguh, dari ekonomi subsistem ke
ekonomi pasar, dari ekonomi ketergantungan kepada
kemandirian, dari ekonomi orientasi dalam negeri ke orientasi
ekspor.

Anda mungkin juga menyukai