Paradigma berasal dari kata paradigm yaitu kerangka berpikir, sudut pandang dan tolak ukur yang dimana digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah. Pembangunan adalah proses perubahan yang terus menerus menuju kemajuan dan perbaikan yang dicita-citakan. Maka dari itu, dapat disimpulkan paradigma pembangunan ialah sudut pandang maupun kerangka berpikir yang digunakan untuk menuju suatu tujuan bersama yang dicita-citakan.
Pancasila dalam paradigma
pembangunan Pancasila telah lama dikenal sebagai dasar negara, dijadikan pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa. Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.
Pancasila dalam paradigma
pembangunan Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain: susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu
dilaksanakan demi kesejahteraan umat manusia, dengan rasa nasionalosme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa. Di bidang politik, pancasila mejadi landasan bagi pembangunan politik dan dalam prakteknya menghindarkan praktek politik tidak bermoral dan tidak bermartabat sebagai bangsa yang memiliki moral dan cita-cita yang luhur.
Paradigma Pembangunan Kehidupan
Politik Sebagai warga negara Indonesia, hak dan kewajiban telah diatur oleh pancasila dan undang-undang dasar. Warga negara tidak sepantasnya hanya dijadikan objek politik, namun kita memiliki hak untuk menjadi subjek atau pelaku politik dalam upaya pembangunan politik dalam negeri harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Sisitem politik indonesia bertolak dari manusia
sebagai subjek dan pelaku politik harus mampu menempatkan rakyat pada kekuasaan tertinggi. Kekuasaan dimaksudkan adalah kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan sesuai dengan sistem politik pancasila sebagai paradigma, menempatkan sistem politik yang diterapkan di Indonesia ialah demokrasi.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan
bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan-terbalik: Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari; Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan keputusan; Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan; Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab; Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Perwujudan Pancasila dalam
Kehidupan Politik Sistem politik Negara harus berdasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan. Oleh karenanya, sistem politik yang berlaku dalam negara harus mampu mewujudkan sistem yang menjamin tegaknya HAM. Para penyelenggara negara beserta elit politik harus senantiasa memegang budi pekerti kemanusiaan, serta memegang teguh cita-cita moral rakyat Indonesia Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik dan tidak hanya sekedar menjadikannya sebagai objek politik penguasa semata Mewujudkan tujuan Negara demi meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia Mencerdaskan rakyat dan memahami politik, tidak hanya menjadikan rakyat sebagai sarana mencapai tujuan pribadi ataupun golongan. Amanah dalam menjalankan amanat rakyat.