Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH CHARACTER BUILDING

GROOMING,WARDROBE,TABLE MANNER,BEAUTY CLASS


DAN
ETIKA PERGAULAN
LAPORAN KELOMPOK III

DISUSUN OLEH :
1. ALYA HASANAH
2. INDRIANI RUSFAH
3. SESRI NOVITA
4. PUPUT FEBRINA
5. RITA EMIWARIVA

DOSEN PEMBIMBING :
OKTAVANIS M.BIOMED

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2017/ 2018

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ..................................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

Latar Belakang ............................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

Tujuan .......................................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................ 2

1. GROOMING ................................................................................................... 2
2. WARDROBE ................................................................................................... 4
3. TABLE MANNER ......................................................................................... 5
4. BEAUTY CLASS ........................................................................................... 8
5. ETIKA PERGAULAN .................................................................................... 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11

Kesimpulan ................................................................................................................. 11

2
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Tampil sempurna dihadapan orang banyak merupakan impian semua orang. Maka sudah
sewajarnya jika orang lebih menomor satukan penampilan (luar), bukan begitu? Setidaknya
itulah yang saya amati di keseharian masyarakat modern sekarang ini.

Dorongan untuk tampil tampil cantik, cakep, keren, cool atau apa lah anda menyebutnya
bukan hanya timbul dari dalam diri pribady aja. Melainkan sudah merupakan sebuah tuntutan
ketika seseorang memasuki dunia baru. Dunia baru yang saya maksud disini adalah ketika anda
beranjak remaja. Masih ingat ketika anda berumur belasan tahun? atau paling tidak ketika anda
duduk di bangku kelas 1 SMP? Sewajarnya remaja belasan tahun akan memandang sebuah
penampilan merupakan tuntutan bukan keinginan.
Diatas merupakan bagian contoh kecil saja. Dunia baru lainnya misalnya ketika anda
pertama kali bekerja, ketika anda pertama kali pacaran, ketika anda pertama kali ngapel, ketika
anda pertama kali berkencan, dan masih banyak hal yang pertama kali terjadi lainnya.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu grooming?
2. Apa itu wardrobe?
3. Apa itu table manner?
4. Apa itu beauty class?
5. Apa etika pergaulan dalam rumah,masyarakat dan kantor?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui grooming
2. Untuk mengetahui wardrobe
3. Untuk mengetahui table manner
4. Untuk mengetahui beauty class
5. Untuk mengetahui etika daam pergaulan dalam rumah,masyarakat dan kantor

3
PEMBAHASAN
1. GROOMING
A. Pengertian Grooming
Penampilan diri (grooming) sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi
tenaga pelayan, seperti sales, pedagang, atau penjual tentu saja harus berpenampilan yang
serasi dan menarik.
Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri seseorang. Grooming dalam
penampilan prima adalah penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja memberikan
pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Setiap orang tentu saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang
lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian orangnya. Orang yang berpenampilan
menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang
memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang menarik.
Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh
karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai
keindahan dan tata krama yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

B. Fungsi Grooming
Dalam kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata aturan
dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau langkah-langkah
pelaksanaan suatu kegiatan. Setiap kantor memiliki tata aturan pelaksanaan kegiatan yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi secara umum sering pula dijumpai
kesamaan dalam langkah-langkah mengenai sesuatu kegiatan, inilah yang kita sebut dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP).
Tata aturan yang dimaksud, diantaranya termasuk pentingnya grooming bagi perusahaan,
terbukti grooming dapat mempengaruhi para pelanggan atau pengunjung, karena grooming
bertujuan antara lain:

1. Penampilan pegawai mengatas-namakan suatu lembaga atau perusahaan, sehingga


penampilan pegawai harus disukai oleh orang lain atau pelanggan.

4
2. Penampilan pegawai mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan positif
dari pelanggan perusahaan.
3. Penampilan para pegawai, agar selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang
berlaku dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
4. Menyadari bahwa kecantikan bukan semata-mata dari bentuk wajah saja, tetapi dari hati
nurani yang tulus dan ikhlas, sehingga keluar pancaran kecantikan dari dalam (inner-
beauty).

C. Kuantitas Kepribadian
Kepribadian adalah suatu pencerminan sikap, karakter, watak diri pribadi seseorang yang
dapat dilihat dari tingkah lakunya dalam berhubungan dengan orang lain.
Ada 2 tipe kepribadian, yaitu :
a. kepribadian yang tertutup (Introvert)
b. kepribadian yang terbuka (Ekstrovert)

Ada 7 usaha yang dapat dilakukan oleh seorang karyawan untuk memiliki kepribadian yang baik,
yaitu :
1. memperhatikan norma kesopanan
2. Mempunyai disiplin kerja
3. Memperhatikan penampilan pribadi
4. Membiasakan diri melakukan kebiasaan baik
5. Selalu menginat dengan baik nama orang
6. Selalu memberikan informasi secara benar
7. Dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan dinas.

D. Menjaga Standar Keamanan Penampilan Pribadi


terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik dilakukan:

1. Perawatan tubuh, karena tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan
kecantikan.

5
2. Kosmetika, dibutuhkan oleh pekerja wanita. Gunakan kosmetik seperlunya, jangan
terlalu berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar dan
terawat. Kosmetik pria biasanya berupa, deodorant, parfum dan minyak rambut.
3. Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam kehidupannya,
dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara umum seorang
pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus, mematuhi hukum
dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma yang diyakini oleh
masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, peduli,
menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir objektif dan
rasional.
4. Duduk yang baik yakni, dapat mengatur badan sedemikian rupa, jangan menyandarkan
punggung sambil kaki menjulur ke bawah. Khusus untuk wanita lutut harus selalu
berdekatan. Usahakan tidak membungkuk waktu menulis dan duduk. Jangan pula duduk
kaku seperti papan, karena itu akan cepat lelah.
5. Mengangkat dan memindahkan barang atau peralatan, maupun macam-macam bahan
dengan cara dan posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit
punggung atau anggota badan lainnya. Untuk itu, jika mengangkat benda yang cukup
berat usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan.
Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh
kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun dalam posisi yang
salah.

2. WARDROBE
A. Pengertian Wardrobe

Wardrobe dalam arti sebenarnya adalah lemari dinding tempat menyimpan pakaian,
awalnya nama “wardrobe” dimaksudkan pada sebuah ruangan di dinding yang menyatu
dengan tembok. Sebutan lain untuk wardrobe adalah armoire. Namun, dalam istilah televisi
dan film istilah wardrobe langsung dikaitkan pada masalah pakaian atau kostum pemain itu
sendiri, bukan tempat peyimpanannya.

6
Untuk menjaga standar keamanan penampian pribadi, penggunaan pakaian kerja yang
sesuai akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan atau luka. Berikut ini beberapa tips
memilih jenis pakaian kerja yang aman.

1. Pilih bahan dengan teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan yang mudah
terbakar atau panas dipakai.
2. Pilih model pakaian, disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit, keperluan, iklim,
jenis pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar, karena akan
mengganggu gerakan dalam bekerja.
3. Hindari celana panjang yang terlalu panjang dan terlalu lebar di bagian bawah, karena
akan mengganggu ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh.
4. Dasi, dapat digunakan untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian pemasaran
barang atau jasa, bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi dapat tergulung
pada benda yang berputar atau terjepit.
5. Pilihlah sepatu yang nyaman dipakai, gunakan sepatu untuk mengamankan kaki dari
benda jatuh atau benda tajam kecil atau tergelincir pada waktu kerja. Penggunaan model
sepatu disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
6. Perhiasan atau aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, sebaiknya tidak
dipakai pada waktu kerja di dalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda tersebut
mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat elektrik yang
bermagnet, terutama dapat menyebabkan tidak bebasnya bergerak, serta mengakibatkan
rasa sakit pada waktu tangan atau jari menggunakan peralatan.
7. Sarung tangan, digunakan untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan panas,
tajam atau licin juga digunakan sebagai sarana isolator untuk pekerjaan listrik.
8. Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan
benda kerja dan debu. Gunakan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan.

3. TABLE MANNER
A. Pengertian Table Manner
Table manner atau etika makan adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan

7
standat terutama saat bersama-sama disebuah acara resmi atau acara makan keluarga besar.
Meskipun sebenarnya etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar
keseluruh dunia. Jika mampu menunjukan sopan santun di meja makan. Sebenarnya secara tidak
langsung menunjukan kualitas dan etiak pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara
tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak-anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka
merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makn dibentuk secara instan maka
akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggungdan tidak luwes. Bila seseorang
diundang disebuah restaurant terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan
yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Setiap
Negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Untum masyarakat Indonesia,
khususnya dikalangan professional, table manner paling banyak di adopsi dari standar Amerika.
Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia itu sendiri

B. Tata Cara Table Manner


Bicara tentang cara makan, cara makan apa yang biasa anda gunakan? Cara makan bisa
berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap makanan atau bias juga
berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat, pakai banyak sambal,
dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan
sendok dan garpu. Ya inilah cara makan yang umum digunakan di Indonesia, selain cara makan
langsng dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan
menggunakan peralatan lain di Indonesia, Beberapa diantaranya adalah :
a) Sendok dan Garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan past anda telah paham bagaimana
makan dengan cara seperti ini. Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di
tangan kiri. Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok gugunakan untuk
mengambil makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu
mengunpulkan makanan di sendok, begitu mudah.

b) Pisau dan garpu

8
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah
makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya. Bagaimana cara
menggunakannya?Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap memegang
garpu ditangan kiri dan pisau ditangan kanan. Garpu digunakan untuk menusuk dan menahan
makanan pada tempatnya selagi selagi anda memotong makanan tersebut menjadi potongan yang
lebih kecil dengan menggunakan pisau.

c) Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. Tempat
makan-makan bertema Jepang, cina atau Korea biasanya slalu menyediakan sumpit bagi anda.
Anda harus bias memengang sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan anda dengan
nyaman.

d) Pulukan atau menggunakan tangan


Makan dengan menggunakan tangan adalahsalah satu cara makn yang wajar di Indonesia,
Khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang idak berkuah. Makan dengan
menggunakan tangan sangatlah mudah. Hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan anda
hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan.

C. Aturan Penempatan Alat Makan


Penataan meja makan dihotel dan restoran memiliki standar internasional. Baik jenis alat
makan maupun napkin. Ukuran napkin standar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel adalah
45x45 cm. Aadapun peletakan napkin biasanya diletakan diatas dinner plate atau piring makan,
adakalanya napkin diletakan di sebelah kiri piring.

D. Aturan Umum Table Manner


Ada beberapa aturan table manner yang umum dilakukan yaitu :
1. Cuci tangan sebelum makan
2. Makan dengan tangan kanan anda saat akan menyentuh makanan.

9
3. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikannya (Jika makan di rumah orang)
4. Menutup mulut saat mengunyah makanan.
5. Berbicara dengan menggunakan volume yang rendah.
6. Tutup mulut saat batuk atau bersin.

4. BEAUTY CLASS
A.Pengertian Beauty Class
Beauty Class merupakan salah satu kelas yang mempelajari bagaimana cara
berpenampilan yang baik dan menarik khususnya seorang sekretaris. Dalam Beauty Class juga
diajarkan tentang etika berpenampilan.Penampilan tidak hanya dari fisik tetapi juga penampilan
sikap / manner . Tujuan mempelajari etiket dalam berpenampilan adalah untuk mempersiapkan
diri dalam menghadapi dunia kerja . Penampilan dalam sikap dapat dilihat melalui Cara berdiri
dan berjalan professional , cara duduk , cara makan dan minum , tatapan mata dan ekspresi
wajah , dan cara bersalaman .
Beauty Class adalah salah satu cara untuk mempercantik diri yang bertujuan untuk menutupi
suatu kekurangan yang ada diwajah dan menonjolkan sesuatu yang indah yang sudah dimiliki .

5. ETIKA PERGAULAN
Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa
bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian
yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah
“kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan
kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah
maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan
bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua

10
atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus
kita sayangi.
Hal mendasar dalam etika pergaulan adalah :

1. Bersikap sopan santun dan ramah


2. Perhatian terhadap orang lain
3. Mampu menjaga perasaan orang lain
4. Toleransi dan rasa ingin membantu
5. Mampu mengendalikan emosi diri

yang harus di perhatikan dalam pergaulan adalah :

1. Pandai menempatkan diri


2. Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan
yang lebih muda. Misalnya :

 Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.


 Orang yang sebaya harus dihargai
 Orang yang lebih muda harus disayangi.

1. Etika saat Dilingkungan Keluarga


Keluarga merupakan tempat utama dan pertama dalam pembentukan jati diri dan
kepribadian seseorang yang berhubungan langsung dengan anggota keluarga, misalnya:
1. Menghormati orang tua dan melaksanakan perintahnya dengan baik.
2. menyambut ajakan orang denganwajah riang dan gembira.
3. Menghormatiorang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda
4. Bila diajak bicara harus memperhatikan
5. Minta izin pada orang tua sebelum berangkat sekolah.
6. Mengucapkan salam bila masuk dan keluar rumah.

2. Etika saat Di Lingkungan Masyarakat


Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita dapat
menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain. Berbicara

11
bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita
harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islammengajarkan agar
kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang
bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang ditujukan untuk
mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.

3. Etika di kantor

Selain peraturan yang sudah baku, ada sejumlah aturan tak tertulis atau etika yang juga
membantu interaksi sehari-hari di tempat kerja berjalan dengan baik. Meski tak tertulis, etika ini
merupakan faktor yang berpengaruh pada prestasi kerja Anda.

Etika saat berada di kantor :

 Tepat waktu
 Kenakan busana kerja yang pantas
 Hindari bergosip
 Selalu mintalah ijin ketika meminjam
 Bertutur sopan
 Jangan menyela pembicaraan
 Hargai privasi orang lain
 Jaga kerapian area kerja

12
KESIMPULAN

1. grooming artinya penampilan diri seseorang. Grooming dalam penampilan prima adalah
penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja memberikan pelayanan kepada
kolega dan pelanggan.
2. Wardrobe dalam arti sebenarnya adalah lemari dinding tempat menyimpan pakaian,
awalnya nama “wardrobe” dimaksudkan pada sebuah ruangan di dinding yang menyatu
dengan tembok. Sebutan lain untuk wardrobe adalah armoire. Namun, dalam istilah
televisi dan film istilah wardrobe langsung dikaitkan pada masalah pakaian atau kostum
pemain itu sendiri, bukan tempat peyimpanannya.
3. Table manner atau etika makan adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap
bersama di meja makan
4. Beauty Class merupakan salah satu kelas yang mempelajari bagaimana cara
berpenampilan yang baik dan menarik khususnya seorang sekretaris.
5. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

13

Anda mungkin juga menyukai