PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Dalam Meningkatkan
Pemahaman Kewirausahaan
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
PENGANTAR
KEWIRAUSAHAAN
Dalam Meningkatkan
Pemahaman Kewirausahaan
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Dalam Meningkatkan Pemahaman Kewirausahaan
Penulis: Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., dan
Drs. Dadang Mulyana, M.Pd.
Diterbitkan oleh:
PERDANA PUBLISHING
Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana
(ANGGOTA IKAPI No. 022/SUT/11)
Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224
Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756
E-mail: perdanapublishing@gmail.com
Contact person: 08126516306
ISBN 978-602-5674-36-5
KATA PENGANTAR
P
ertama sekali penulis mengucapkan puji dan syukur kepada
Allah s.w.t yang senantiasa memberikan taufik dan hidayahNya
sehingga buku ini dapat selesai ditulis. Penulisan buku pengantar
kewirausahaan ini didorong oleh keinginan penulis untuk membantu
para peserta maupun masyarakat umum dalam meningkatkan pemahaman
tentang kewirausahaan sehingga dapat menunjang keterampilan yang
dimiliki maupun diperoleh dari kegiatan pelatihan. Semoga dengan mening-
katnya pemahaman terhadap kewirausahaan berdampak terhadap keinginan
berwirausaha. Jika diperhatikan minat pemuda/masyarakat untuk berwirausaha
cenderung kurang karena berbagai hal, kiranya dengan memahami isi
buku ajar ini peserta tertarik untuk menekuni kegiatan atau pekerjaan
yang dikembangkan berdasarkan konsep-konsep kewirausahaan.
Buku ini dihimpun dari berbagai sumber dan bahan untuk dapat
memberikan pemahaman tentang kewirausahaan yang dikemas dalam
bentuk buku pengantar. Penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki
banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu penulis dengan senang
hati mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini pada
edisi berikutnya. Atas kritik dan saran dari semua pihak penulis mengucapkan
terima kasih. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan dukungan
baik moril maupun material kepada penulis sehingga buku ini dapat terwujud.
v
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI
BAB I
KONSEP KEWIRAUSAHAAN ................................................ 1
A. Pengertian Kewirausahaan ................................................... 1
B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha ............... 4
C. Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil/Unggul ........................... 20
D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha .... 21
BAB II
PRILAKU KERJA PRESTATIF ............................................... 23
A. Pengertian Perilaku Kerja Prestatif ........................................ 23
B. Menanamkan Perilaku Kerja Prestatif .................................. 27
C. Pentingnya Bekerja Prestatif ................................................. 29
BAB III
SEMANGAT WIRAUSAHA ..................................................... 33
A. Kreatifitas dan Inovatif ......................................................... 33
B. Motivasi dan Sikap ................................................................ 43
BAB IV
KOMITMEN DALAM USAHA ................................................ 49
A. Pengertian Komitmen Tinggi ................................................ 49
B. Faktor-Faktor Komitmen Tinggi ............................................ 49
C. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu ....................................... 50
D. Menerapkan Perilaku Tepat Janji ......................................... 50
vi
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB V
SIKAP MANDIRI ..................................................................... 53
A. Mengembangkan Kepercayaan Diri ...................................... 53
B. Pengembangan Sikap Percaya Pada Diri Sendiri ................... 54
C. Pengembangan Rasa Percaya Pada Diri Sendiri .................... 58
D. Mengembangkan Sikap Kemauan Diri ................................. 61
E. Mengembangkan Sikap Kerja Positif .................................... 63
F. Mengukur Kemampuan dan Kelakuan Pribadi .................... 66
G. Mengembangkan Sikap Positif .............................................. 71
BAB VI
PENDIRIAN USAHA............................................................... 76
A. Prosedur Pengurusan Izin Usaha .......................................... 76
B. Sistem Pengelolaan Keuangan .............................................. 83
C. Memilih dan Menetapkan Tempat Usaha ............................. 91
D. Pengelolaan Fasilitas dan Bahan Baku Produksi................... 94
E. Merekrut dan Menempatkan SDM/Tenaga Kerja ................. 105
F. Mempersiapkan Administrasi Usaha .................................... 110
BAB VII
PELUANG USAHA .................................................................. 115
A. Peluang dan Resiko Usaha .................................................... 115
B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha ............... 117
C. Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha ............................. 126
D. Menganalisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan ... 134
E. Memetakan Peluang Usaha ................................................... 138
F. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif ............... 140
BAB VIII
RESIKO DALAM USAHA ....................................................... 143
A. Mengelola Keuangan ............................................................ 143
vii
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB IX
ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA ............................ 173
A. Tujuan dan Sasaran Usaha ................................................... 173
B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha ................................................ 176
C. Struktur Organisasi Sederhana ............................................. 177
D. Produk dan Jasa .................................................................... 181
E. Pengelolaan Persediaan ......................................................... 184
F. Proses Produksi ..................................................................... 187
G. Penyimpanan Produk ............................................................ 189
H. Menetapkan Bentuk Badan Usaha ........................................ 190
I. Perizinan Usaha ..................................................................... 194
J. Surat Menyurat ..................................................................... 197
K. Pencatatan Transaksi Keuangan ........................................... 206
L. Pajak Pribadi dan Pajak Usaha .............................................. 225
BAB X
PROPOSAL USAHA ................................................................ 232
A. Prospek Usaha ....................................................................... 232
B. Sistematika Penyusunan Proposal Usaha .............................. 233
C. Membuat Proposal Usaha ..................................................... 235
BAB XI
USAHA KECIL ......................................................................... 237
A. Defenisi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Penerapan
Fungsi Manajemen ................................................................ 237
viii
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB XII
MENGEVALUASI HASIL USAHA .......................................... 250
A. Rasio Keuangan .................................................................... 250
B. Teknik Menyusun Laporan ................................................... 261
C. Pengembangan Kegiatan Usaha ............................................ 267
ix
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
x
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB I
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
W
irausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan
untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya
atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan
mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya.
Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu
demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan
kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena
dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna
mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat, bangsa dan
negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan
berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya,
dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan
bangsa dan negara lainnya.
Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur,
yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between take atau go between.
1
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
4
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
5
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir
dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif
dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana,
2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko
yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah
dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas
dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiap-
kannya dengan mencari suatu peluang.
6
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
7
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
8
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
baik, lebih cerah, dan lebih menyenangkan. Sebab selama masih ada hari
esok, segala kemungkinan masih tetap terbuka lebar (terlepas dari
pesimisme atau optimisme mengenai hal itu).
Jelas bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan bertalian langsung
dengan daya imajinasi kita, dan di dalam masa-masa itulah segala hambatan
(obstacle), kesulitan (hardship), dan kesenangan atau suka cita (very
rewarding life) bercampur baur jadi satu. Sehingga, jika Poppy King mengatakan
bahwa ketiga hal itulah yang dihadapi oleh seorang wirausaha dalam
bidang apapun, maka bukankah itu berarti bahwa kewirausahaan adalah
untuk semua orang? Siapakah manusia di muka bumi ini yang tidak pernah
menghadapi hambatan dan kesulitan untuk mencapai cita-cita dan impiannya?
Alasan kedua yang membuat kewirausahaan itu pada dasarnya
untuk semua orang adalah karena hal itu dapat dipelajari. Peter F. Drucker,
misalnya, pernah menulis dalam Innovation and Entrepreneurship bahwa,
“Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan
dapat belajar menjadi wirausaha, dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab
(atau maka) kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala
kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada
intuisi”, dan perilaku, konsep, dan teori merupakan hal-hal yang dapat
dipelajari oleh siapapun juga. Sepanjang kita bersedia membuka hati
dan pikiran untuk belajar, maka kesempatan untuk menjadi wirausaha
tetap terbuka. Sepanjang kita sadar bahwa belajar pada hakekatnya merupakan
suatu proses yang berkelanjutan, yang tidak selalu berarti dimulai dan
berakhir di sekolah atau universitas tertentu, tetapi dapat dilakukan seumur
hidup, dimana saja dan kapan saja maka belajar berwirausaha dapat dilakukan
oleh siapa saja, meski tak harus berarti menjadi wirausaha “besar”.
Alasan yang ketiga adalah karena fakta sejarah menunjukkan kepada
kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya
adalah manusia biasa. Sabeer Bathia, seorang digital entrepreneur yang
meluncurkan hotmail.com tanggal 4 Juli 1996, baru menyadari hal
ini setelah ia berguru kepada orang-orang seperti Steve Jobs, penemu
komputer pribadi (Apple), dan kesadaran itu membuatnya cukup percaya
diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400 juta dollar AS
kepada Bill Gates, pemilik Microsoft, yang juga manusia biasa.
Alasan keempat adalah karena setelah mempelajari kiat-kiat sukses
puluhan wirausaha kecil, menengah dan besar, dalam konteks lokal,
9
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
10
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha
untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana nasional akhir-
akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi
bangsa kita. Belajar dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh lantak
di PD II. Tetapi kini, lima puluh tahun kemudian, mereka menjadi bangsa
termaju di Eropa dan Asia, karena etos kerja mereka tidak ikut hancur,
yang hancur hanya gedung-gedung, jalan, dan infrastruktur fisik.
Max Weber menyatakan intisari etos kerja orang Jerman adalah:
rasional, disiplin tinggi, kerja keras, berorientasi pada kesuksesan material,
hemat dan bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, menabung dan investasi.
Di Timur, orang Jepang menghayati “bushido” (etos para samurai) perpaduan
Shintoisme dan Zen Budhism. Inilah yang disebut oleh Jansen H. Sinamo
(1999) sebagai “karakter dasar budaya kerja bangsa Jepang”.
Ada 7 prinsip dalam bushido, ialah :
1) Gi : keputusan benar diambil dengan sikap benar berdasarkan kebenaran,
jika harus mati demi keputusan itu, matilah dengan gagah, terhormat,
2) Yu : berani, ksatria,
3) Jin : murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama,
4) Re : bersikap santun, bertindak benar,
5) Makoto : tulus setulus-tulusnya, sungguh-sesungguh-sungguhnya,
tanpa pamrih,
6) Melyo : menjaga kehormatan martabat, kemuliaan,
7) Chugo : mengabdi, loyal. Jelas bahwa kemajuan Jepang karena mereka
komit dalam penerapan bushido, konsisten, inten dan berkualitas.
11
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Dampak kondisi ini etos kerja yang berkembang adalah etos kerja
asal-asalan. Beberapa pernyataan berikut adalah gambaran ungkapan
yang sering muncul ke permukaan yang menggambarkan etos kerja
asalasalan, atau istilah Sinamo (1999) sebagai “etos kerja edan”, ialah:
(1) bekerjalah sesuai keinginan penguasa, (2) bekerja sebisanya saja,
(3) bekerja jangan sok suci, kerja adalah demi uang, (4) bekerja seadanya
saja nggak usah ngoyo, tak lari gunung dikejar, (5) bekerja harus pinter-
pinter, yang penting aman, (6) bekerja santai saja mengapa harus ngotot,
(7) bekerja asal-asalan saja, wajar-wajar saja, kan gajinya kecil, (8) bekerja
semau gue, kan di sini saya yang berkuasa. Ungkapan ungkapan seperti
tersebut di atas menggambarkan tidak adanya etos kerja yang pantas
untuk dikembangkan apalagi menghadapi persaingan global. Maka dari
itu wajarlah jika bangsa ini harus menerima pil pahit bencana nasional
krisis yang berkepanjangan yang tak kunjung usai. Untuk mencapai
kualifikasi Wirausaha Unggul maka SDM Perusahaan harus memiliki
Etos Kerja Unggul.
Jansen H. Sinamo (1999) mengembangkan 8 Etos Kerja Unggulan
sebagai berikut:
1) Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar.
Suci berarti diabdikan, diuntukkan atau diorientasikan pada Yang Suci.
Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin terjadi jika seseorang
merasa terpanggil. Bukan harus dari Tuhan, tapi bisa juga dari idealisme,
kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Dengan kesadaran bahwa kerja
adalah sebuah panggilan suci, terbitlah perasaan untuk melakukannya
secara benar.
2) Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras.
Maksudnya adalah bekerja membuat tubuh, roh dan jiwa menjadi sehat.
Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi kenyataan. Aktualisasi
atau penggalian potensi ini terlaksana melalui pekerjaan, karena kerja
adalah pengerahan energi bio-psiko-sosial. Akibatnya kita menjadi kuat,
sehat lahir batin. Maka agar menjadi maksimal, kita akan sanggup
bekerja keras, bukan kerja asal-asalan atau setengah setengah.
3) Kerja itu rahmat, kerja adalah terimakasihku, aku sanggup bekerja
tulus.
Rahmat adalah karunia yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Respon
yang tepat adalah bersyukur dan berterima kasih. Ada dua keuntungan
12
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dari bekerja sebagai rahmat, (1) Tuhan memelihara kita, dan (2) disamping
secara finansial kita mendapat upah, juga ada kesempatan belajar,
menjalin relasi sosial, dsb. Pemahaman demikian akan mendorong
orang untuk bekerja secara tulus.
4) Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup
bekerja tuntas.
Melalui kerja kita menerima amanah. Sebagai pemegang amanah,
kita dipercaya, berkompeten dan wajib melaksanakannya sampai
selesai. Jika terbukti mampu, akhlak terpercaya dan tanggung jawab
akan makin menguat. Di pihak lain hal ini akan menjadi jaminan
sukses pelaksanaan amanah yang akan menguklir prestasi kerja dan
penghargaan. Maka tidak ada pekerjaan yang tidak tuntas.
5) Kerja itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup
bekerja kreatif.
Apapun yang anda kerjakan pasti ada unsur keindahan, keteraturan,
harmoni, artistik seperti halnya seni. Untuk mencapai tingkat penghayatan
seperti itu dibutuhkan suatu kreativitas untuk mengembangkan dan
menyelesaikan setiap masalah pekerjaan. Jadi bekerja bukan hanya
mencari uang, tetapi lebih pada mengaktualisasikan potensi kreatif
untuk mencapai kepuasan seperti halnya pekerjaan seni.
6) Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja
serius.
Tuhan mewajibkan manusia beribadah (dalam arti ritual) dan beribadah
(dalam artian kerja yang diabdikan pada Tuhan). Kerja merupakan
lapangan konkrit melaksanakan kebajikan seperti: untuk pembangunan
bangsa, untuk kemakmuran, untuk demokrasi, keadilan, mengatasi
kemiskinan, memajukan agama, dan sebagainya. Jadi bekerja harus
serius dan sungguh-sungguh agar makna ibadah dapat teraktualisasikan
secara nyata sebagai bentuk pengabdianpada Tuhan.
7) Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna.
Secara moral kemuliaan sejati datang dari pelayanan. Orang yang
melayani adalah orang yang mulia. Pekerjaan adalah wujud pelayanan
nyata bagi institusi maupun orang lain. Kita ada untuk orang lain dan
orang lain ada untuk kita. Kita tidak seperti hewan yang hidup untuk
dirinya sendiri. Manusia moral seharusnya mampu proaktif memikirkan
13
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dan berbuat bagi orang lain dan masyarakat. Maka kuncinya ia akan
sanggup bekerja secara sempurna.
8) Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja
unggul.
Sebagai kehormatan kerja memiliki lima dimensi: (1) pemberi kerja
menghormati kita karena memilih sebagai penerima kerja (2) kerja
memberikan kesempatan berkarya dengan kemampuan sendiri, (3)
hasil karya yang baik memberi kita rasa hormat, (4) pendapatan sebagai
imbalan kerja memandirikan seseorang sehingga tak lagi jadi tanggungan
atau beban orang lain, (5) pendapatan bisa menanggung hidup orang
lain. Semuanya adalah kehormatan. Maka respon yang tepat adalah
menjaga kehormatan itu dengan bekerja semaksimal mungkin untuk
menghasilkan mutu setinggi–tingginya. Dengan unggul di segala bidang
kita akan memenangkan persaingan.
14
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
15
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
16
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Tetapi saya pribadi lebih suka pada pandangan Jose Carlos Jarillo-Mossi
yang mengatakan bahwa wirausaha itu adalah seseorang yang merasakan
adanya peluang, mengejar peluang-peluang yang sesuai dengan situasi
dirinya, dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang dapat
dicapai.
17
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
18
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Penilaian Akhir
1. Apakah yang dimaksud dengan motif berprestasi?
2. Sebutkan ciri-ciri wirausaha yang memiliki motif berprestasi menurut
Suryana (2003)?
3. Apa yang dimaksud dengan kreativitas?
4. Sebutkan tujuh langkah proses berpikir kreatif menurut Zimmerer!
5. Apakah yang dimaksud dengan inovatif?
19
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
20
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
21
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
22
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB II
K
einginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak
dapat dihindari. Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja
prestatif. Prestatif itu apa? Prestatif artinya seorang wirausaha
selalu berambisi ingin maju (ambition drive). Di sini seorang wirausaha
memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan
setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang
ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau
berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi ingin
maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausaha
tersebut akan berhasil di dalam kegiatan usahanya. Berbuat dan bekerja
secara prestatif merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang
wirausaha. Seorang wirausaha yang berhasil selalu menempuh saat-
saat di mana ia harus bekerja keras, membanting tulang dalam merintis
bisnisnya. Seorang wirausaha yang mempunyai semangat tinggi, mau
berjuang untuk kemajuan bisnisnya. Seorang wirausaha yang mempunyai
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju berbisnis. Ia yang berbuat
dan bekerja secara prestatif dan selalu gigih dalam menghadapi pekerjaan
serta tantangan yang dihadapinya biasanya selalu berhasil di dalam usahanya.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dijalankan,
seorang wirausaha harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk
mencapai keberhasilan dalam bisnisnya. Wirausaha yang bekerja secara
prestatif, memiliki kegemeranannya atau kegila-gilaannya pada pekerjaan
usahanya.
23
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
24
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
25
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
26
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
27
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
28
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
29
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
30
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
c) Kebangkrutan
d) Mencari pasar baru
e) Produksi yang terus meningkat
31
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
12) Ketrampilan dalam bidang seni tari, seni suara dan seni lukis/patung
13) Teknik dan organisasi bisnis;
14) Pengetahuan tentang jasa boga dan busana
15) Impor dan ekspor dalam bisnis
16) Teknik dan pengetahuan menembok dan plester.
32
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB III
SEMANGAT WIRAUSAHA
K
esulitan dan kemelut yang terjadi dalam kehidupan manusia
janganlah kita anggap sebagai rintangan untuk maju di dalam
berwirausaha. Hadapilah hidup ini dengan penuh keyakinan.
Apabila kita berhadapan dengan keadaan buruk, janganlah kita marah,
berputus asa atau kecewa. Keyakinan, ketabahan, dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa harus kita miliki dan kita tanamkan dalam diri
kita sendiri. Kegagalan dan kegelapan yang menyelimuti, yang menjadikan
pandangan hidup menjadi suram, harus kita ubah menjadi lebih cerah,
produktif, dan penuh kreatif. Cara berpikir positif mengarahkan pada hal-
hal yang baik, dan sesuatu yang buruk itu harus dipandang sebagai
pengalaman dan guru yang terbaik. Cara berpikir yang demikian itu bisa
dikatakan cara berpikir kreatif dan produktif. Manusia wirausaha memiliki
jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya yang kreatif.
Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu pengerahan
daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang kreatif
kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan
ragam masukan ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan meman-
faatkan daya ingat, daya khayal dan daya serap dari otak akan dapat ditumbuh-
kan berbagai ide baru menuju kreativitas. Kreativitas adalah karya yang
merupakan hasil pemikiran dan gagasan. Ada rangkaian proses yang
panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum suatu gagasan menjadi
suatu karya. Rangkaian tersebut antara lain meliputi fiksasi (pengikatan,
pemantapan) dan formulasi gagasan, penyusunan rencana, dan program
tindakan nyata yang harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disusun untuk mewujudkan gagasan tersebut.
33
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
34
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
35
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
36
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
37
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
38
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
39
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
yang lebih disukai pindah dari bar ke klub kesehatan selanjutnya ke kedai
kopi.
Dari situs Internet Creativity Web, yang disunting oleh Linda Schiffer,
berikut ini,beberapa saran untuk hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk
meningkatkan kreatifitas Anda:
- Mempelajari tentang teknik-teknik berpikir kreatif dan mempraktekkannya
dari buku-buku.
- Menghadiri kursus tentang berpikir kreatif dan mempraktekkan ide-
ide.
- Menyimpan sebuah buku catatan harian dan mencatat pemikiran-
pemikiran, ide-ide, sketsa-sketsa Anda, dll segera setelah Anda mendapat-
kannya. Tinjau ulang buku catatan harian Anda secara reguler dan
lihat ide-ide apa yang dapat dikembangkan.
- Memanjakan diri dalam kegiatan-kegiatan bersantai dan olah raga
untuk mengistirahatkan pikiran dan memberikan waktu bagi alam
bawah sadar Anda untuk mencerna informasi.
- Mengembangkan minat yang beragam untuk hal-hal yang berbeda,
lebih baik apabila hal tersebut jauh dari lingkungan kerja Anda yang
biasanya. Misalnya, baca buku komik atau majalah yang biasanya
tidak Anda peroleh. Hal ini akan membuat otak Anda sibuk dengan
hal-hal baru. Sifat umum bagi orang-orang yang kreatif adlah ketertarik
terhadap berbagai subyek yang luas keragamannya.
- Jangan bekerja terlalu keras; Anda membutuhkan waktu untuk berada
jauh dari sebuah masalah setelah periode-periode fokus yang intens
agar dapat kreatif.
40
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
41
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
42
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
43
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
44
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1. Motivasi Mental
Pengusaha memiliki mental yang sehat dalam memandang kehidupan.
Mereka adalah individu-individu yang dewasa dengan membangun sebuah
cara memandang dan menyikapi semua pengalaman dengan sikap yang
sehat. Berikut ini adalah usulan-usulan untuk membantu membangun
motivasi mental yang baik:
- Pengusaha menemukan kepuasan dalam bekerja dan bangga akan
hasil usahanya. Oleh karena itu, tunjukkan sikap mental yang positif
terhadap pekerjaan Anda, karena sikap mental inilah yang akan
membantu kesuksesan Anda.
- Pikiran adalah alat yang sangat hebat. Luangkan waktu untuk pemikiran
yang reflektif setiap hari. Ijinkan otak Anda untuk terlibat secara penuh
dalam kegiatan-kegiatan usaha Anda.
- Jangan membatasi pikiran-pikiran Anda hanya pada masalah-masalah
kecil-detail dan kegiatan-kegiatan rutin sehari-hari. Motivasilah diri
Anda untuk memperluas pola pikir dan milikilah pola pikir yang “besar-
menyeluruh”. Orang-orang yang termotivasi untuk melihat “Gambaran
Besar” adalah mereka yang berjiwa wirausaha dan berpotensi menjadi
pemimpin dalam usaha dan komunitas.
- Memiliki selera humor yang sehat akan menolong dan mempertahankan
45
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Sikap mental yang tepat untuk bekerja sangat penting untuk membangn
motivasi. Pengusaha yang sukses memiliki motivasi yang tinggi, menikmati
pekerjaan mereka serta terlibat dan berdedikasi terhadap yang mereka
lakukan. Sikap mental positif melahirkan motivasi yang menjadikan
pekerjaan menjadi menarik, menggairahkan, dan menghasilkan kepuasan
yang besar.
46
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
47
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
48
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB IV
K
omitmen tinggi yang dimaksudkan adalah fokus pikiran diarahkan
kepada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang
yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya
sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan
dari orang lain baik itu konsumen mapun mitra bisnisnya.
2. Mercusuar
Mercusuar akan memberikan penerangan wirausaha yang kharismatik
yang sangat berguna dan sangat baik. Seorang wirausaha yang berkharisma
49
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
50
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
51
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
52
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB V
SIKAP MANDIRI
S
eperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk yang
istimewa bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya.
Manusia memiliki segala kelebihan dan kekuasaan. Manusia
tidak hanya berbeda dengan makhluk lainnya, tetapi sesama manusia
pun terdapat perbedaan. Perbedaan berpengaruh kepada tingkah lakunya.
Sebagai contoh ada manusia yang kuat fisik dan mentalnya dan ada
pula yang lemah dan hal ini akan mempengaruhi kemampuan kerja mereka.
Apalagi mereka yang selama ini membiarkan daya khayalannya tidur
harus dibangunkan. Mereka yang mempergunakan daya khayalnya atau
dipengaruhi oleh alam pikiran yang negatif harus segera di rubah, bahkan
jika perlu dibuang jauh-jauh.
Untuk mengubah ini tidak mudah, mereka harus diberi pengertian
terlebih dahulu tentang apa yang hendak dicapai, apa kegunaannya,
bagaimana cara mencapainya, dan hal-hal lainnya sehubungan dengan
pengembangan sikap kepercayaan pada diri sendiri. Untuk memberikan
pengertian tersebut diperlukan cara-cara berfikir sistematis, praktis, dan
kreatif. Yaitu cara berfikir yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan
dalam pengembangan dirinya.
Perasaan memiliki kepercayaan diri hanya dapat dirasakan oleh
yang bersangkutan dalam bentuk kematangan hati menghadapi tugas
yang harus dilakukan. Seberapa jauh hatinya mantap dan yakin dapat
melakukan suatu pekerjaan akan menandai seberapa jauh kepercayaan
dirinya.
53
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
54
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3. Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan
untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
baik dalam arti baik perencanaannya, sistematikanya, teknis pelaksanaannya,
efisiensi waktu, biaya dan tenaga, serta baik hasil akhir yang diperoleh.
Jika seseorang dapat memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan tertib, cekatan, mantap, dan lancar, maka hal itu menunjukkan
bahwa dia dapat mengerjakan pekerjaan tersebut dengan penuh kepercayaan
diri. Selain itu, faktor ketenangan, ketekunan, dan kegairahan dalam
mengerjakan sutau pekerjaan, secara langsung ataupun tidak, dapat
menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri yang kurang
atau yang labil dapat meyebabkan cara kerja yang canggung, tersendat-
sendat dan tidak memuaskan.
55
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
5. Unsur Keimanan
Keyakinan dan keberanian berkaitan dengan kepercayaan diri seseorang
juga tumbuh karena keimanan. Seseorang akan yakin dan berani melakukan
suatu pekerjaan jika dianggapnya pekerjaan tersebut benar dan bahkan
mungkin mulia. Dalam hal ini unsur iman kepada Tuhan memegang
peranan yang sangat penting. Keyakinan bahwa Tuhan adalah Maha
56
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
6. Mawas Diri
Dalam mawas diri jika ada kekurangan-kekurangan, dicoba untuk
dapat memperbaiki diri sendiri dengan cara membuat suatu pertanyaan
yang ditujukan kepada diri pribadi yaitu:
1) Saya akan mengusahakan supaya perkataan saya sama benarnya
dengan apa yang saya lakukan.
2) Saya akan memenuhi segala kewajiban-kewajiban saya, apa pun yang
terjadi.
3) Saya akan membiasakan diri dan akan memberikan keterangan-
keterangan dengan seksama dan benar.
4) Saya akan memenuhi dengan tepat segala janji-janji telah diucapkan.
5) Saya tidak akan menjanjikan apa-apa sebelum memikirkan lebih dahulu,
akan tetapi jika saya telah berjanji, maka janji itu akan saya tepati.
6) Saya menyadari dan menginsyafi tanggung jawab yang saya pikul.
7) Saya mengadakan persiapan-persiapan untuk menghadapi keadaan-
keadaan darurat.
8) Dalam segala pembicaraan dan pertanyaan saya berusaha mencari
kebenaran.
57
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
58
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
59
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
60
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
61
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
menjadi lebih kuat. Jika setiap kali Anda menghadapi suatu tugas yang
sukar, berkata: “Saya malu!”, maka akan menjadi makin jelas dan tegas
cara menyelesaikan tugas tersebut akan terhambat. Untuk mengembangkan
kemauan bisa dengan jalan berikut:
1) Gunakanlah kemauan untuk mendapatkan suatu keputusan yang
tegas. Jika menghadapi suatu soal, pikirkanlah baik-baik dan periksalah
dari berbagai segi. Kemudian ambillah keputusan, dan taatilah keputusan
tersebut.
2) Gunakan kemauan untuk meningkatkan tenaga-tenaga Anda. Dengan
menunggu kesempatan-kesempatan yang lebih baik, berarti Anda
telah mengabaikan dan melewatkan kesempatan-kesempatan yang
sedang dihadapi untuk memperkuat kemauan Anda
62
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Doronglah jiwa dan pikiran Anda supaya lebih waspada dengan menghasratkan
tujuan yang tinggi dan bertekadlah untuk meletakkan banyak keberanian
dan ketabahan dalam pikiran-pikiran, perbuatan-perbuatan dan tingkah
laku sehari-hari Anda.
Jika Anda hampir putus asa dan sudah kehilangan segala harapan
dan segala sesuatu nampaknya gelap dan mengancam kebangkrutan
serta keputusasaan, maka dapat dikatakan Anda dalam kondisi yang
darurat. Oleh karena itu segala tenaga Anda harus bekerja sebaik mungkin
dan percayalah kepada keyakinan diri akan kemenangan Anda yang
sedang menanti. Karena itu Anda harus yakin bahwa di atas kegagalan
ada keberhasilan.
63
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1. Menggunakan Waktu
Supaya dapat maju dengan pesat, maka setiap menit harus Anda
pergunakan untuk suatu tujuan yang praktis. Oleh karena itu, Anda
harus berusaha supaya jangan sampai ada orang yang mengganggu
dan mencuri waktu Anda.
Curahkan segala waktu yang ada kepada hal-hal yang penting.
Singkirkan segala hal yang kurang penting dan serahkan kepada orang
lain. Lambat laun elakan segala hal yang kurang penting. Perhatikan garis-
garis besarnya saja. Laksanakanlah hal-hal yang penting saja dulu.
3. Menggunakan Pengetahuan
Barangkali Anda mengetahui banyak tentang perusahaan yang sampai
sekarang belum Anda gunakan. Periksalah bahwa banyak pengetahuan
yang belum Anda gunakan. Tulislah dalam beberapa baris tentang pendapat-
pendapat Anda, dan kemudian gunakanlah sebaikbaiknya. Perluaslah
pengetahuan Anda.
Barangkali Anda mengetahui lebih baik daripada siapa pun mengenai
sempit atau terbatasnya pengetahuan Anda. Periksalah dan perluaslah
pengetahuan Anda. Usahakanlah, supaya pengetahuan Anda bisa dipercaya.
64
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
4. Menggunakan Energi
Hematlah energi atau tenaga Anda untuk suatu tugas dan tujuan
tertentu. Berhematlah dengan energi Anda dengan memilki satu tujuan
tertentu. Periksalah betapa banyak energi yang Anda gunakan tiap-tiap
hari. Apakah Anda menggunakan energi itu terlalu banyak atau terlalu
sedikit. Berdasarkan itu, Anda bisa menggunakan dengan cara yang
setepat-tepatnya dalam melaksankan pekerjaan.
Mesin harus cukup berisi energi supaya bisa bekerja dengan lancar.
Tidak saja Anda memilki tenaga untuk bisa melaksanakan pekerjaan Anda,
akan tetapi juga cukup energi supaya bisa melaksankan pekerjaan Anda
sebaik-baiknya. Makin kuat jasmani Anda, semakin besar kemungkinan
Anda mendapatkan sukses.
Di bawah ini beberapa dalil pedoman hidup menuju sehat.
1) Kunyahlah makanan Anda sebaik-baiknya.
2) Lakukanlah senam barang sepuluh menit setiap pagi dan malam.
3) Mandilah setiap hari.
4) Bernafaslah dalam-dalam.
5) Tidurlah setiap malam, delapan jam lamanya.
Latihan jasmani yang paling baik ialah dimana otot dan urat-urat
secara berganti-ganti dikendorkan dan dikerutkan. Hal ini akan mempersegar
jiwa dan raga Anda. Keseimbangan lebih utama dan hindarkanlah hal-
hal yang melampaui batas. Selalulah berusaha supaya menghasilkan prestasi-
prestasi. Sering-seringlah meluangkan waktu untuk berpikir atau untuk
beristirahat. Ada waktu bekerja, dan ada waktu untuk beristirahat. Usahakanlah
supaya badan Anda tetap segar.
65
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
5. Ketelitian
Tertib dan teliti sangat erat berhubungan dengan keberesan. Seorang
usahawan terkenal mengatakan bahwa “kebiasaan menangguhkan
sesuatu merupakan karang yang menghancurkan lebih banyak perusahaan
daripada batukarang-batukarang lainnya.” Kebiasaan menangguhkan
sesuatu hingga besok adalah sangat merugikan jika Anda ingin mencapai
sukses.
Ada orang mengatakan dengan tepat bahwa kesaksamaan dan
ketertiban merupakan sifat bumi dan langit. Planet-planet mengitari
matahari di jalan yang sudah ditentukan pada waktu yang tertentu dan
selalu di tempat di mana mereka harus berada. Demikianlah dalam dunia
bisnis ke-telitian dan ketertiban merupakan sifat dari perusahaan tidak
bisa berputar dengan lancar. Jika seorang wirausaha dapat membagi waktunya
dengan baik, maka segala sesuatu bisa terjadi pada waktu tertentu ditangguhkan,
pekerjaan itu harus dilakukan waktu yang mestinya diisi dengan pekerjaan
lain. Dengan demikian pekerjaan hari itu jadi kacau.”
Untuk mencapai tempat yang Anda dapat capai, Anda harus mem-
bayangkannya dalam angan-angan Anda sejelas-jelasnya, dan mencermatinya
sebaik-baiknya. Apa yang Anda perlukan ialah suatu pikiran kreatif dengan
tujuan yang jelas, kerajinan yang tiada henti-hentinya dan kebiasaan untuk
membagi-bagi pekerjaan secara sistematis. Jika Anda belum memiliki
sifat-sifat ini, Anda harus berupaya supaya memiliki selekas-lekasnya.
66
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
67
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
4. Tingkatkan Keberanian
Anda pasti mengalami banyak kesulitan dan kekecewaan, yang
sebenarnya. Meskipun demikian, tetaplah berpegang teguh pada tujuan.
Paksalah diri Anda untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sukar.
Dengan demikian, keberanian Anda akan bertambah. Kebanyakan kesukaran
dan kesulitan yang paling hebat lenyap karena kepercayan kepada diri
sendiri.
Ketahuilah perlunya tenaga cadangan untuk mencapai kesuksesan.
Sediakanlah cadang tenaga itu untuk digunakan di hari-hari kemudian.
Selalulah ingat betapa besar tenaga-tenaga yang ada dalam diri kita
Jika ada tanda-tanda kelebihan rohani atau dalam melaksanakan pekerjaan
yang sulit dan sukar ada kecenderungan untuk putus asa, cobalah latihan
sebagai berikut : berdirilah tegak-tegak, nafaslah dalamdalam. Bangkitlah
dan tengadahkan muka Anda ke atas. Lakukanlah cara itu de-ngan energik
beberapa kali. Jika Anda memanjangkan tubuh Anda sebanyak banyaknya,
maka Anda bisa bekerja dengan semangat.
Energi merupakan dasar watak (karakter). Jika Anda energik (banyak
energi) dan dalam latihan segala tindak tanduk sadar tujuan, Anda akan
segera menjadi orang yang merdeka dan banyak inisiatif. Berganti pekerjaan
membuat orang akan menjadi bebas. Kebanyakan orang tidak menderita
68
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dari kenyataan bahwa mereka itu berkerja terlalu banyak, akan tetapi mereka
tidak bekerja secara teratur dan terorganisai. Usahakanlah di luar pekerjaan,
ada cukup waktu untuk isirahat. Jam-jam bebas terasa paling enak
setelah melakukan pekerjaan berat dan banyak. Bekerjalah dalam waktu
kerja. Tolaklah untuk memborosboroskan waktu Anda. Gunakanlah
setiap menit sebaik-baiknya. Pusatkan perhatian dan tenaga pada pekerjaan
yang sedang Anda lakukan.
69
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
70
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
71
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
72
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
suara Anda bisa keluar dengan leluasa, ucapkanlah kata-kata Anda secara
teliti dan seksama. Berbicaralah dengan sunguh-sungguh dan yakinkanlah
orang lain, justru karena Anda yakin kepada diri sendiri.
73
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
orang yang selalu menepati waktu. Dan adalah baik sekali, jika Anda
dikenal sebagai orang yang bekerja cepat. Sudah barang tentu ketergesa-
gesaan tidak baik, akan tetapi setiap orang yang sukses pandai melaksanakan
pekerjaannya cepat-cepat.
74
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
75
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB VI
PENDIRIAN USAHA
P
erijinan usaha dagang adalah alat untuk membina, mengarahkan,
mengawasi, dan menerbitkan izin-izin usaha perdagangan.
Untuk memperlancar pengelolaan usaha, setiap pengusaha
diwajibkan mengurus surat izin dari instansi pemerintah terkait. Bagi
pemerintah sendiri perizinan usaha perdagangan sangat penting untuk
mengetahui perkembangan tentang dunia usaha di wilayah negara Republik
Indonesia.
Sebagai tindak lanjut Inpres Nomor 5 Tahun 1984 tentang penyeder-
hanaan pengendalian perizinan di bidang usaha, telah diterbitkan SK
Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984, pada tanggal 19 Desember
1984. Begitu pula Inpres nomor 4 tahun 1985 banyak sekali pengaruhnya
dalam bidang perdagangan barang dan jasa. Dengan adanya kebijakan-
kebijakan pemerintah daerah melalui peraturan-peraturan di dalam bidang
perizinan usaha, berarti pemerintah daerah turut serta meningkatkan
efektifitas dan produktivitas dalam bidang perdagangan.
Peraturan pemerintah daerah yang berhubungan dengan pemberian
surat-surat izin usaha dalam bidang perdagangan, antara lain sebagai
berikut:
76
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
77
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
78
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
79
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
80
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
81
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Bagian Muka
Formulir
Model G
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
STATUS : PUSAT
(________________________)
82
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
83
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
84
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3. Perencanaan keuangan
Rencana keuangan adalah panduan atau pedoman yang disusun
perusahaan untuk mencapai tujuan dan membantu peningkatan nilai
perusahaan. Untuk itu biasanya perusahaan melakukannya dengan cara
memperkirakan jumlah dan penetapan waktu investasi dan pembiayaan
yang diperlukan. Dalam membuat rencana keuangan, seorang pengusaha
atau wirausaha harus memiliki sikap positif sehingga dalam aktivitasnya
merencanakan keuangan mengikuti sepuluh langka berikut:
1) Menetapkan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat
2) Menggunakan perencanaan keuangan sebagai motivator dan berusaha
mengkomunikasikannya dengan pihak terkait;
3) Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian
dan selalu menginformasikannya pihak terkait;
4) Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternatif;
5) Mengumpulkan dan menetapkan target efisiensi baik jangka pendek
maupun jangka panjang;
6) Mengembangkan sebuah perencanaan dengan membandingkannya
terhadap prestasi standar yang sudah ditetapkan;
85
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
86
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
87
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
88
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
89
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
90
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2) Sumber-sumber permodalan
Untuk dapat memenuhi kebutuhan modal maka ada beberapa sumber
permodalan yang dapat dijadikan sebagai alternatif sumber modal,
yaitu.
a) Modal sendiri, adalah modal yang biasanya berasal dari pemilik
b) Modal pinjaman adalah yang berasal dari pihak ketiga atau kreditur
c) Bank atau lembaga keuangan bukan bank.
d) Modal ventura, adalah modal yang diperoleh dari kerjasama dengan
pihak lain.
91
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
92
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
8) Masalah persaingan,
9) Masalah transportasi,
10)Batas-batas daerah perdagangan,
11)Masalah keindahan,
12)Masalah tenaga kerja yang terampil
93
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
94
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
95
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
96
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari sifat
pemeliharaan, maka pemeliharaan dan pengelolaan alat-alat dan fasilitas
produksi dapat dibedakan atas: 1) pemeliharaan alat atau pencegahan
(preventive maintenance); dan 2) Perbaikan atau pemulihan kerusakan
alat (remedial maintenance).
Pemeliharaan yang bersifat pencegahan atau preventive maintenance,
yaitu pemeliharaan atau perawatan alat-alat dan fasilitas produksi sebelum
alat-alat dan fasilitas tersebut mengalami kerusakan. Preventive maintenance
lebih balik dari menunggu alat-alat mengalami kerusakan, baik dari sisi
biaya, keawetan atau ketahanan alat serta segi produktivitasnya.
Alat-alat yang terpelihara tidak akan cepat rusak atau mengalami
gangguan sehingga tidak memerlukan biaya perbaikan yang biasanya
lebih besar dari biaya pemeliharaan. Dengan kondisi yang selalu baik
dan siap pakai, alat-alat tersebut dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan
dan dapat berkerja dengan kondisi optimal sehingga produktivitasnya
tinggi. Coba bandingkan dengan kondisi alat-alat yang kurang perawatan,
biasanya seringkali mengalami gangguan atau kerusakan sehingga memerlukan
biaya perbaikan. Dengan kondisi yang kurang bagus dan seringkali rusak
berakibat pada produkitivitas yang rendah.
Oleh karena itu diperlukan pengendalian alat-alat dan fasilitas produksi,
agar kontinuitas proses produksi tetap terjaga, yang antara lain dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
(1) Mengatur tata letak alat-alat dan fasilitas produksi sesuai dengan
tata urutannya.
(2) Mengatur tata ruang pabrik dan atau perusahaan sedemikian rupa
agar proses produksi dan kegiatan lainnya dapat berjalan efektif dan
efisien.
97
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Harus difahami bahwa walaupun suatu alat hampir habis atau telah
habis umur ekonomisnya, bukan berarti alat tersebut sudah sama sekali
tidak dapat dipakai. Oleh karena itu selagi alat tersebut masih layak pakai
dan dana penggantiannya belum tersedia, maka alat tersebut masih dapat
terus dipakai, kecuali apabila alat tersebut seringkali mengalami kerusakan
dan membutuhkan biaya perbaikan yang cukup besar. Disinilah manager
produksi harus memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari kemungkinan
penggantian alat tersebut.
Untuk itu maka manager perusahaan harus dapat menjawab dua
permasalahan yang dihadapi, yaitu:
a). Kapan penggantian alat tersebut akan dilakukan ?
b). Memilih pengganti dari alat atau fasilitas produksi tersebut. Dalam hal
ini mungkin ada beberpa pilihan baik dilihat dari harga, merk atau
kualitas alat.
98
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
b. Pengelolaan Persediaan
1).Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Persediaan (inventory)
Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan
untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah
jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah
jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi,
sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum
dijual atau dipasarkan.
Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
umumnya memiliki persediaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi (industri manufaktur) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu
persediaan bahan baku dan penolong, persediaan bahan setengah jadi
dan persediaan barang jadi. Sedangkan perusahaan perdagangan minimal
memiliki satu jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya
berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan
tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan
sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan
kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen.
Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka
akan merembet ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan
konsumen atau bahkan berlebihnya persediaan sehingga tidak semuanya
terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan, dan
sebagainya.
Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan
kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara
tepat. Dalam hal ini perusahaan harus dapat menentukan jumlah persediaan
99
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
100
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
101
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
102
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
103
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
104
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
a. Analisis Jabatan
Untuk dapat melaksanakan seleksi pada calon-calon pegawai dengan
sebaiknya-baiknya, maka perlu terlebih dahulu diketahui keterangan-
keterangan yang lengkap tentang jabatan yang hendak diisi. Sebelum
diadakan seleksi, haruslah terlebih dahulu ada kriteria yang objektif dalam
melakukan pemilihan tersebut. Untuk dapat menentukan apakah seseorang
105
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
mampu bekerja pada sesuatu jabatan, perlu terlebih dahulu diketahui pendidikan,
keahlian, pengalaman, dan keadaan fisik yang diminta oleh masing-masing
jabatan. Syarat-syarat mental dan syarat fisik yang diminta sesuatu jabatan
dapat diketahui dengan membuat analisa jabbatan.
Analisa jabatan merupakan suatu proses untuk membuat uraian
pekerjaan sedemikian rupa, sehingga dari uraian tersebut dapat diperoleh
keterangan-keterangan yang perlu untuk dapat menilai jabatan itu
guna sesuatu keperluan. Analisa jabatan bukan saja dapat dipergunakan
untuk menentukan syarat fisik dan syarat mental dari pegawai yang akan
memangku sesuatu jabatan, tetapi dapat pula sesuai dengan tujuan lain.
Analisa jabatan dapat dibedakan atas empat macam sesuai dengan tujuan
analisa jabatan tersebut. Keempat jenis analisa jabatan tersebut adalah
sebagai berikut:
1). Analisa jabatan yang bertujuan untuk menentukan syarat mental.
Bagaimana cara yang dibutuhkan dari seseorang untuk dapat sukses
dalam memangku sesuatu jabatan.
2). Analisa jabatan yang bertujuan untuk menentukan langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam mengajarkan sesuatu pekerjaan kepada
seorang pegawai baru guna kebutuhan latihan atau pendidikan.
3). Analisa jabatan bertujuan untuk menentukan nilai masing-masing
jabatan dalam sesuatu badan usaha sehingga dengan demikian dapat
ditentukan tingkat upah masing-masing jabatan itu secara adil.
4). Analisa jabatan yang ditujukan untuk dapat mempermudah cara
bekerja pegawai pada sesuatu jabatan tertentu, yakni bermaksud
untuk menghilangkan segala gerak-gerak pegawai yang tidak perlu.
106
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Mengenai hal yang kedua yakni tipe pekerja yang cocok untuk jabatan
tersebut, maka harus dimuat antara lain sebagai berikut:
107
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
108
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
109
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
110
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
111
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
112
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
113
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
114
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB VII
PELUANG USAHA
S
etiap orang yang mempunyai keinginan untuk membuka usaha
baik dalam bentuk apapun, terlebih dahulu mengakaji dan
menelaah dengan melihat langsung ke lapangan apa saja peluang
usaha yang dapat dilakukan dan mendatangkan keuntungan. Selain
itu juga perlu menganalis seandainya usaha tersebut akan dijalankan,
kira-kira apa saja yang menjadi permasalahan atau resiko yang akan
dihadapi. Hal itu akan menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran bagi
calon wirausahawan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang
cepat. Apakah usaha yang direncanakan akan dijalankan atau tidak?
Faktor di atas akan menjadi penentu bagi tindakan selanjutnya, apabila
terdapat peluang usaha dengan resiko yang dapat diminimalkan, maka
usaha dapat dijalankan. Namun sebaliknya apabila terdapat peluang
usaha dengan resiko yang tinggi, sebaiknya perlu dipertimbangkan kembali
untuk dijalankan atau tidak dijalankan sama sekali. Peluang-peluang
usaha yang terdapat disekitar tempat tinggal atau yang berjauhan dari
tempat tinggal, akan menjadi peluang yang sangat besar apabila dijalankan
dengan penuh keyakinan dan kegigihan untuk menjadi sukses.
Dalam mengkaji peluang usaha yang dapat dijalankan, seorang
wirausahawan tidak harus memilih jenis usaha yang paling mudah/ringan,
bersih (tidak kotor), untung besar, dan tidak perlu berpikir susah. Tetapi
identifikasilah jenis usaha apa saja yang mungkin dapat dilakukan dan
halal. Usaha-usaha tersebut sebenarnya terdapat di sekitar kita, dan kita
hanya mengelolanya dan menjadikannya sebagai usaha secara berkesinam-
bungan. Untuk mengidentifikasi peluang usaha yang ada, sebaiknya seorang
wirausahawan mempunyai pikiran yang positif dan kreatif terhadap jenis
115
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
116
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Resiko dalam berusaha memang harus dihadapi dan tidak perlu menjadi
kecemasan bagi seorang wirausahawan. Jika ada resiko, maka kita perlu
hati-hati dan waspada agar jangan mengambil tindakan yang buru-buru
dan tanpa pertimbangan yang matang. Untuk itu risiko harus kita kenali
sejak dini agar dapat mengantisipasi dampaknya terhadap usaha yang
kita jalankan. Hal ini sangat penting bagi wirausahawan sebagai orang
yang berani mengambil resiko dalam menjalankan usaha.
117
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1) Faktor manusia
Kesuksesan dan keberhasilan dalam berwirausaha merupakan dambaan
dan tujuan setiap wirausahawan. Manusia merupakan makhluk sosial
dan makhluk hidup yang banyak akalnya, akan mampu mewujudkan
tujuan didalam usahanya. Oleh karena itu manusia sangat terlibat didalam
kegiatan berwirausaha untuk memperoleh keuntungan yang diharapkannya.
Betapapun canggihnya teknologi, jika manusia tersebut pemalas, bodoh,
118
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
apatis, dan tidak mempunyai semangat untuk maju, maka sudah barang
tentu segala kegiatan usahanya akan menuai kegagalan.
2) Faktor keuangan
Modal atau keuangan merupakan faktor penunjang dan pendukung
keberhasilan dalam berwirausaha. Keuangan dipergunakan untuk modal
usaha, seeperi untuk biaya produksi, pembelian bahan baku, promosi dan
pemasaran, gaji pegawai dan sebagainya. Beberapa hal yang harus diper-
timbangkan oleh calon wirausahawan dalam hal keuangan antara lain:
- Perkiraan jumlah dana yang dibutuhkan
- Struktur pembiyaan yang menguntungkan
- Perhitungan biaya, harga dan laba yang diinginkan
- Pemenuhan dana dari pinjaman, sumber pinjaman, jumlah pinjaman
dan persyaratannya.
3) Faktor organisasi
Organisasi merupakan wadah kegiatan yang ada di dalam usaha
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Organisasi usaha tidak hanya
ditinjau dari segi statisnya saja, tetapi juga akan ditinjau dari segi dinamisnya.
119
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
120
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
4) Faktor perencanaan
Perencanaan yang baik dalam usaha adalah mendiskusikan masalah
operasional, manajemen, kepemilikan, administrasi, memproduksi barang,
pemasaran dan sebagainya. Perencanaan usaha berfungsi untuk menentukan
dan merumuskan tujuan akhir saja. Fungsi perencanaan usaha meliputi
perumusan maksud berwirausaha. Yang ditujukan dalam bentuk sasaran
yang akan dicapai.
Perencanaan usaha merupakan alat pengawasan dan alat pengendalian.
Oleh karena itu, seorang wirausahawan sejak mendirikan perusahaan
dan pada saat itu pula, sudah mulai merencanakan:
- Produk apa yang akan dibuat?
- Berapa jumlah dana yang diperlukan?
- Berapa jumlah produk yang akan dibuat?
- Kemana produk akan dipasarkan?
121
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
yang bersangkutan akan dapat bekerja lebih giat, lebih giat, lebih efisien
dan lebih efektif dari pada perusahaan yang baru didirikan.
Di dalam mengatur perusahaan, seorang wirusahawan perlu melakukan
kegiatan usaha sebagai berikut:
- Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya.
- Menyusun struktur organisasi usaha
- Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan
- Menetapkan balas jasa dan insentif
- Membuat jadwal usaha
- Pengaturan mesin-mesin produksi
- Pengaturan tata laksana usaha
- Penataan barang-barang
- Penataan administrasi usaha
- Pengawasan usaha dan pengendaliannya
6) Faktor pemasaran
Faktor pemasaran produk prusahaan dapat ditinjau berikut ini:
- Daya serap pasar dan prospeknya
- Kondisi pemasaran dan prospeknya
- Program pemasarannya.
7) Faktor administrasi
Bisnis atau usaha apapun yang akan dijalankan oleh seorang wira-
usahawan, perlu sekali mencatat kejadian-kejadian dalam kegiatan usahanya.
Seorang wiraswastawan yang berhasil di dalam usahnya adalah yang
selalu mencatat dan mendokumentasikan segala kejadian usahanya,
yang berkaitan dengan masalah administrasi.
122
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Menurut W. Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis
meraih kesuksesan atau keberhasilan yaitu:
- Peluang pasar yang baik
- Keunggulan persaingan
- Kualitas barang/jasa
- Inovasi yang berproses
- Dasar budaya perusahaan
- Menghargai pelanggan dan pegawai
- Manajemen yang berkualitas
- Dukungan modal yang kuat
123
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
124
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
125
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
“Setiap orang harus minimal pernah gagal sekali, paling tidak sebelum
berusia 40 tahun…. Semakin parah kegagalan Anda, semakin besar peluang
meraih sukses di kemudian hari … Sebagian orang tua hawatir anaknya
gagal. Saya cemas justru karena anak saya sudah berumur lebih dari 30
tahun, tetapi belum pernah gagal.” (Al Neutharth, pendiri USA Today).
126
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
mulai didekatkan dengan dunia bisnis, dunia industri dan dunia kerja
di lapangan secara terpadu. Apa yang telah dirintis dalam dunia kejuruan
diharapkan mampu menjadi warna dasar kemampuan tingkat menengah
di masyarakat secara luas.
Agar sekolah-sekolah kejuruan dapat mengembangkan pengajaran
yang mempersiapkan manusia-manusia wirausaha, diperlukan adanya
pula sinergi, kerjasama yang efektif dan efisien antara sekolah, keluarga,
masyarakat pemakai industri tenaga kerja, dan dunia ekonomi pada umumnya.
Sinergi ini diharapkan terus menerus tumbuh dan berkembang dengan
memiliki dasar mengembang ide dan meraih peluang sebanyak-banyaknya.
Para siswa Kejuruan (SMK) lebih memahami
dan menghayati kegiatan para wirausaha dan
semangat berusaha, diharapkan para siswa dapat
melaksanakan magang. Apa yang dimaksud
dengan magang itu? Magang adalah ikut belajar
bekerja dalam kegiatan usaha atau bisnis wirausaha
dengan perusahaan tertentu pada bidang tertentu pula. Dengan kata
lain, magang adalah ikut bekerja usaha yang diakui berstandar kurikulum
tertentu dalam suatu perusahaan yang telah ditentukan. Pemahaman
ini menempatkan siswa memiliki kemahaman dasar dari bidang-bidang
yang dipelajari dengan standar-standar kerja yang telah ditetapkan.
Hidup ini tidak hanya dipelajari secara formal tapi kegiatan informal
dan pengalaman pribadi mampu menjadi cermin keberhasilan. Pada umumnya,
ada suatu kekeliruan pandangan bahwa segala sesuatu yang perlu diketahui
dalam hidup ini, dapat diajarkan semuanya melalui pendidikan formal.
Kenyataannya, pendapat seperti itu tidak sepenuhnya tepat, ketekunan
dan ketajaman pengamatan dalam kegiatan magang, justru mampu
mengantarkan siswa untuk menarik berbagai pelajaran usaha atau bisnis
yang berguna untuk diterapkan sendiri dalam berwirausaha.
Masyarakat diberikan kebebasan memilih kompetensi yang ditingkatkan
sesuai dengan jenjang pengajarannya. Sampai saat ini minat siswa SMP
untuk menekuni pendidikan jalur kejuruan masih rendah. Kita tidak dapat
menutup mata terhadap kenyataan tentang mutu pribadi dari sebagian
besar para lulusan SMK. Sebagian besar para lulusan SMK, begitu selesai
studinya, cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan dan terbatas informasi.
Suatu kenyataan yang perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para
127
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
siswa SMK setelah selesai studinya berperan sebagai buruh pabrik, pegawai
dan sebagainya jarang para tamatan SMK yang mau dan mampu menciptakan
serta mengembangkan pekerjaan, baik untuk dirinya maupun untuk orang
lain. Dalam rangka mengatasi permasalahan di atas, salah satu pendidikan
dapat dilakukan melalui magang atau ikut bekerja di dalam kegiatan
Wirausaha yang sangat sangat penting. Kegiatan magang biasa dilakukan
pada siswa SMK saat melakukan praktek kerja lapangan. Selama ini maknanya
hanya terbatas pada proses pembelajaran saja sehingga kemampuan
mengembangkan ide dan menangkap peluang tidak teruji dengan baik.
Kemampuan siswa mengembangkan diri sebagai wirausaha diharapkan
kegiatan magang melahirkan keberhasilan-keberhasilan mengembangkan
ide dan menciptakan peluang.
Secara umum dapat dikatakan, jika mereka menjadi wirausaha
maka akan menjadi orang yang memiliki potensi untuk berprestasi. Mereka
senantiasa akan memiliki motivasi yang tinggi untuk maju di dalam ber-
wirausaha. Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, jika mereka
menjadi wirausaha maka akan mampu menolong dirinya sendiri di dalam
mengatasi permasalahannya. Karena itu, setelah selesai ikut bekerja
dalam kegiatan wirausaha (magang), para siswa SMK diharapkan akan
mempunyai kepribadian yang kuat, sebagai berikut:
1) Memiliki semangat kerja keras
2) Mampu mengembangkan ide dengan baik
3) Memiliki sikap mental berwirausaha
4) Memiliki moral yang tinggi
5) Memiliki keterampilan berwirausaha
6) Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
7) Mengembangkan terus menerus meraih meraih dan mengembangkan
peluang
8) Memiliki keinginan berprestasi.
128
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
129
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
130
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
· Memberikan nilai tambah pada uang kas dan barang modal atau
barang konsumsi;
9) Dalam bidang usaha pembekalan, meliputi :
· Mendayagunakan modal kedua belah pihak dengan manajemen
waktu;
· Menjamin mutu dan kesinambungan pemasok;
· Menciptakan peluang baru dari budaya ingin dilayani;
· Memberi nilai tambah pada barang modal atau produk jadi yang
dibutuhkan.
10) Dalam bidang usaha cenderamata, meliputi :
· Pelatihan SDM pengembangan cenderamata
· Menciptakan sendiri cenderamata yang unik;
· Memasarkan hasil kerajinan khas daerah yang potensial untuk
dijadikan cenderamata.
· Mengembangkan pasar-pasar cenderamata
11) Dalam bidang usaha bangunan, meliputi
· Pelatihan sumber daya manusia dan kemampuan gambar sesuai
dengan perkembangan teknologi;
· Pelatihan sumber daya manusia dan kemampuan bidang memplester
tembok;
· Membekali pengetahuan dan keterampilan menjual hasil gambar;
· Mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja dan kebutuhan
pencari kerja.
12) Dalam bidang usaha geodesi, meliputi
· Pelatihan sumber daya manusia di bidang survei pemetaan
· Mengembangkan kemampuan survai pemetaan;
· Membekali pengetahuan dan keterampilan survai pemetaan;
· Mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja dan kebutuhan
pencari kerja di bidang survai dan pemetaan.
13) Dalam bidang usaha busana, meliputi :
· Melahirkan ahli-ahli madya bidang desain-desain
· Menciptakan peluang baru dari desain yang ada dan memberi
nilai tambah pada pada pakaian tradisional;
131
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
132
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
133
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
134
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
135
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
136
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2. Kegagalan usaha
Dalam menjalankan usaha atau bisnis, selalu diwarnai dengan kesulitan
dan hambatan. Semuanya itu merupakan hal yang wajar dalam hidup
berusaha. Setiap kegagalan dalam berusaha harus dipandang sebagai
guru dan dijadikan sebagai pendorong untuk mendapatkan kemajuan
dalam usaha yang lebih cepat. Segala keslitan dan hambatan harus dihadapi
dengan bijaksana dan tetap dalam landasan berpikir yang positif.
Calon wirausahawan seharusnya harusnya belajar dari pengalaman,
baik pengalaman sukses maupun pengalaman gagal. Wirausahawan
tidak boleh terlena dan menyerah begitu saja pada kegagalan. Dari kegagalan
usaha, seorang wirausahawan akan mendapat hikmat dan pengalaman
yang lebih banyak. Seorang wirausahawan harus dapat mempelajari kegagalan
dalam berusaha, dan akan mendapatkan kemajuan dan keberhasilan
yang dua kali lebih besar dari pada yang ia harapkan. Secara umum, kegagalan
seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya dapat dilihat pada
karakteristik kegagalan wirausaha sebagai berikut:
Karakteristik
No Ciri Kegagalan Wirausahawan
Kegagalan
1 Dedikasi Meremehkan waktu dan dedikasi dalam me-
mulai usaha
2 Pengendalian Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha
usaha atau bisnis atau bisnis
3 Pengamatan Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen
manajemen rata-rata kurang
4 Pengelolaan Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka
piutang dengan kurangnya perhatian dengan piutang
5 Memperluas Memulai perluasan usaha yang belum siap
usaha berlebihan
6 Perencanaan Meremehkan kebutuhan usaha
keuangan
7 Lokasi usaha Lokasi usaha yang buruk
8 Pembeelanjaan Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi
besar
137
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
138
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
139
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
140
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
141
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
yang sudah ada atau mengadakan modifikasi saja. Tetapi mencoba menciptakan
nilai yang baru dan berbeda-beda serta kepuasan yang baru atau berbeda
pula, mengubah suatu bahan menjadi suatu sumber daya. Dalam proses
penerapan, kemampuan berinovasi menurut Kuratko (1995), ada empat
jenis inovasi yang dapat dikembangkan sebagai berikut:
1. Invensi (penemuan)
Merupakan hasil produk, atau proses yang benar-benar baru yang
sebelumnya tidak ada.
2. Ekstensi (pengembangan)
Pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa atau proses
yang sudah ada.
3. Duplikasi (penggandaan)
Merupakan refleksi kreatif atas konsep yang telah ada.
4. Sintesis
Kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam peng-
gunaan atau formulasi baru.
142
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB VIII
A. MENGELOLA KEUANGAN
1. Administrasi Keuangan
A
dministrasi keuangan memegang peranan penting dalam rangka
peningkatan dan kesinambungan perusahaan. Sasaran utama
pengaturan administrasi keuangan adalah peristiwa-peristiwa
yang berhubungan dengan keuangan itu sendiri seperti:
1). Mencatat keluar masuknya uang perusahaan
2). Menguraikan dan menganalisis keuangan perusahaan
3). Menggolongkan pos keungan yang diperlukan perusahaan
4). Melaporkan peristiwa keuangan perusahaan
143
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
144
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
145
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
146
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
147
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
148
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
149
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
itu selama seminggu dan dari kunci-kunci yang sederhana ini, pelajarilah
apa yang akan dapat anda ketahui tentang pelanggan anda! Informasi
pasar juga merupakan seni, karena berkaitan dengan sikap orang yang
selalu berubah-ubah. Dengan cara mengumpulkan data pemasaran secara
teratur dan obyektif, anda akan mampu mengetahui lebih banyak dan
lebih baik tentang pasar-pasar anda. Bagaimanapun besar atau kecinya
usaha anda, tetap ada kebutuhan untuk menentukan sikap, pendapatan
dan kepercayaan dari pelanggan anda. Selain itu, informasi pasar juga
menyediakan data yang dibutuhkan pada waktunya untuk:
a). Mengurangi risiko usaha.
b). Mengurangi persoalan dan masalah potensial pada usaha anda saat
ini.
c). Mengenal peluang pasar yang baru.
d). Memperoleh informasi dan fakta tentang usaha untuk dimanfaatkan
dalam membuat keputusan dan rencana tindak yang lebih realistis.
2. Penelitian Pasar
Penelitian pasar adalah suatu proses sistematis yang dilakukan untuk
mengumpulkan data, mencatat, mengolah, dan menganalisis data/informasi
yang berkaitan dengan pemasaran produk/jasa. Penelitian pasar dilakukan,
seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainya, yaitu mulai mengumpulkan
data, mengolah data, menganalisis, dan menarik kesimpulan.
Tujuan penelitian pasar adalah mengumpulkan informasi untuk
pengambilan keputusan. Wirausaha selalu membutuhkan informasi
dan pengetahuan tentang pasar mereka. Penelitian pasar dapat membuat
keputusan pemasaran yang lebih baik. Penelitian pasar dapat membantu
kita untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk
yang dapat dijual, menentukan perubahan dalam perilaku konsumen,
meningkatkan teknik-teknik pemasaran, dan merencanakan sasaran-
sasaran yang realistis.
Perusahaan yang sudah besar mungkin dapat mengangkat tenaga
ahli pemasaran untuk melakukan penelitian pasar atau menyewa konsultan
penelitian pasar. Tetapi, untuk usaha perorangan yang masih relatif kecil,
wirausaha mungkin tidak dapat menggaji seorang ahli pemasaran. Meskipun
demikian, wirausaha tetap harus dapat mengetahui pelanggan dan mampu
150
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai serta pola konsumsi
mereka yang selalu berubah-ubah. Penelitian pasar menyediakan data
dan informasi pasar yang dibutuhkan wirausaha untuk mengurangi
resiko, mengurangi persoalan dan masalah potensial pada usaha anda
saat ini, mengenal peluang pasar yang baru, memperoleh informasi,
dan fakta tentang usaha untuk dimanfaatkan dalam membuat keputusan
serta rencana tindak yang lebih nyata.
151
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1) Merumuskan Masalah
Anda harus dapat mengidentifikasikan permasalahan umum secara
jelas dulu, sebelum menentukan masalah pemasaran yang khusus
ditentukan, merumuskan pertanyaan riset, dan menentukan tipe-
tipe pemecahan secara umum. Sebelum melaksanakan sebuah riset,
Anda haruslah mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa yang harus
diajukan. Setelah merumuskan problem utama Anda, cobalah mengenali
semua faktor-faktor yang mungkin telah menyebabkan atau mem-
pengaruhi problem itu.
2) Melakukan Penelitian Pendahuluan
Sebuah penelitian pendahuluan akan membantu Anda untuk merumuskan
persoalan anda. Anda dapat juga mengembangkan dan mentes pemecahan-
pemecahan sementara. Pengkajian selanjutnya, mungkin dapat meng-
identifikasikan pemecahan potensial lainnya. Pada fase ini, tentukanlah
apakah diperlukan riset selanjutnya dan apakah hasil-hasil yang potensial
sesuai dengan waktu, biaya, dan usaha yang dikeluarkan.
3) Merencanakan Penelitian
Menjelang anda mulai perencanaan riset tersebut, anda harus sudah
mempunyai pemahaman yang baik atas persoalannya dan fakta yang
berpengaruh, yang dapat diperoleh. Problem serta fakta yang berkaitan,
akan membantu anda menentukan teknik-teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data meliputi daftar pertanyaan survai, teknik
kuantitatif khusus, dan pengukuran pasar. Pelbagai jenis riset pasar
mencakup analisis statistik, analisis penjualan, survai, riset observasi,
dan riset eksperimental.
4) Menggunakan Sumber Daya Anda Sendiri atau Dari Luar
Sebelum mempertimbangkan sebuah riset pasar, perhatikan dulu
informasi yang tersedia bagi anda. Catatan dan files mengenai pelanggan
akan sangat menolong. Pelajarilah catatan penjualan, penerimaan,
daftar keluhan dan catatan kumulatif lainnya. Informasi ini dapat mem-
bantu dalam mengetahui di mana pelanggan tinggal dan bekerja,
pola konsumsi mereka, apa yang mereka beli, bagaimana mereka
membeli, kapan mereka membeli dan di mana mereka membeli. Memelihara
hubungan yang baik dengan pelanggan (pasar) anda akan membantu
anda dalam menentukan kebutuhan pelanggan anda yang berubah-
152
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
ubah. Biaya untuk semua informasi ini tidak besar atau sama sekali
tanpa biaya dan dapat sangat berguna bagi anda.
Karyawan anda mungkin juga mempunyai informasi berharga tentang
sikap-sikap dan pendapat-pendapat pelanggan anda. Usahakan agar
para karyawan anda menyimpan catatan tertulis keluhan pelanggan,
yang kehabisan persediaan, barang-barang yang diminta pelanggan,
dan komentar oleh pelanggan atas pelayanan anda. Berbicara dengan
karyawan anda tentang hubungan mereka sehari-hari dengan pelanggan
dapat memberikan kepada anda perspektif yang berbeda tentang
prosedur pemasaran.
5) Sumber Daya dari Luar
Sekali anda telah memperoleh keterangan-keterangan dari sumber-
sumber di dalam organisasi anda, mungkin anda akan memerlukan
sumber-sumber di luar usaha anda. Terdapat sejumlah terbitan mengenai
penelitian pasar, termasuk artikel, publikasi survei, majalah, laporan
dan buku, yang semuanya dinamakan “rujukan tak langsung”. Rujukan
tak langsung dapat diperoleh dari perpustakaan, badan-badan pemerintah,
lembaga pendidikan, penjual buku, dan penerbit.
Informasi yang dikumpulkan dari rujukan tak langsung seharusnya
dapat membantu dalam mengorganisasi proyek penelitian pasar yang
sesungguhnya. Proyek ini dapat menghasilkan riset langsung, yang
bentuknya sederhana seperti memberikan kuesioner pada semua
pelanggan yang datang ke tempat anda dan kemudian meringkaskan
hasil-hasilnya. Pengkajian secara canggih dapat dirancangkan dan
dilaksanakan oleh organisasai riset, namun biayanya mungkin akan
tinggi.
6) Mengolah dan Menafsirkan Data
Meskipun mengumpulkan data adalah sebagian dari kegiatan riset
pasar anda, pemecahan yang efektif atas suatu persoalan pemasaran
ditentukan oleh penafsiran datanya. Penting mengetahui arti datang,
dan bagaimana data itu dapat dipakai untuk membuat keputusan
yang dilandasi oleh adanya informasi.
7) Membuat Kesimpulan atau Keputusan
Keputusan anda dipengaruhi oleh penafsiran anda, namun memper-
hitungkan semua faktor tanpa wujud dan pendapat anda tentang
153
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
154
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
155
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
156
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
C. MEMASARKAN PRODUKSI/JASA
1. Melaksanakan Penelitian untuk Calon Pembeli
Melaksanakan penelitian untuk calon pembeli itu penting sekali bagi
perusahaan. Penelitian untuk calon pembeli adalah merupakan suatu
kegiatan sistematis dengan tujuan untuk mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisis data-data yang bersangkutan atau pembeli dengan
berbagai macam masalah pembeli hasil produksi perusahaan.
Di dalam pelaksanaan penelitian untuk calon pembeli, dititikberatkan
pada hal-hal berikut:
1). Jenis barang yang disukai atau disenangi calon pembeli
2). Manfaat barang yang disukai oleh calon pembeli.
3). Model barang yang disenangi oleh calon pembeli
4). Kualitas barang yang dapat memuaskan calon pembeli
5). Harga barang yang relatif murah untuk calon pembeli.
6). Pendistribusian barang yang cepat dan tepat waktu.
7). Pelayanannya yang baik dan dapat memuaskan calon pembeli.
157
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
158
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Diketahui
1). Rencana produksi adalah Rp. 80.000,- unit dengan ongkos Rp. 50.000,-
atau biayanya sebesar Rp. 400.000.000,-
2). Bahan baku, bahan pembantu dan upah Rp. 400.000.000,-
3). Biaya lain-lainya Rp. 100.000.000,-
4). Laba sebelum pajak Rp. 80.000.000,-
Ditanyakan
Berapa harga penjulan barang dagangan per unitnya?
Jawab:
Bahan baku, bahan pembantu, dan upah Rp. 400.000.000,-
Biaya lain-lainya Rp. 100.000.000,-
Laba pokok penjualan barang dagangan Rp. 500.000.000,-
Laba sebelum pajak Rp. 80.000.000,-
Harga penjualan barang dagangan 80.000 unit Rp. 580.000.000,-
Harga penjualan barang per unit Rp. 580.000.000/80.000 = Rp. 7.250,-
159
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
160
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
D. MENGANALISIS PELANGGAN
Zikmund & D’Amico (1989) menyatakan bahwa market segmentation
merupakan upaya memilah-milah sebuah pasar yang beraneka ragam
(heterogeneuos) menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang memiliki
karakterisitik relatif sama.
161
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
162
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
E. MENGANALISIS PESAING
Pihak-pihak yang dapat dianggap pesaing adalah semua perusahaan
atau orang yang melakukan kegiatan yang sama dengan usaha kita,
informasi dari mereka yang perlu dicatat adalah lokasi, kualitas produk,
iklan, jumlah karyawan, cara distribusi, strategi promosi, pelayanan terhadap
pelanggan dan sebagainya. Dengan informasi ini kita dapat melakukan
analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing dan kekuatan
dan kelemahan dari presepsi pelanggan, agar kita dapat melakukan strategi
untuk mengalahkan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing.
Strategi dan tujuan pesaing merupakan informasi yang dapat diperoleh
dari laporan tahunan perusahaan, bahkan jika dibutuhkan kita dapat
melakukan kegiatan penelitian atas perusahaan pesaing untuk mengetahui
informasi yang kita butuhkan.
Cara Memperoleh Informasi dari Pesaing
a. Melalui Internet.
b. Kunjungan personal ke perusahaan pesaing
· Mengamati bagaimana para karyawan berintegrasi dengan pelanggan
· Mengamati bagaimana produk tersebut ditawarkan pada pelanggan
· Mengamati bagaimana kebijakan mengenai harga
c. Berbicara dengan pelanggan, pelajari bagaimana pendapat pelanggan
terhadap perusahaan anda dan perusahaan pesaing.
d. Pelajari iklan yang dikeluarkan oleh pesaing yaitu tentang :
· Target pasar
· Posisi pasar
· Penampilan produk
· Keuntungan yang ditawarkan
· Harga
e. Hadiri seminar atau presentase yang dilakukan pesaing anda
f. Amati pameran yang dilakukan pesaing anda secara kritis, terutama
dari sudut pandang pelanggan potensial
g. Pelajari dokumen-dokumen tertulis dari pesaing seperti:
· Publikasi bisnis secara umum
· Publikasi iklan dan pemasaran
· Jurnal ilmiah, surat kabar dan majalah
163
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
· Laporan tahunan
· Dll.
h. Buat “file” untuk masing-masing pesaing “update” data itu secara reguler
Keterangan:
Money (uang) adalah meliputi sejumlah uang dan barang modal yang
164
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dibeli dengan uang tersebut. Barang modal antara lain dapat berupa peralatan,
mesin, pabrik dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan
produksi.
1). Proses produksi kapas menjadi benang (dalam pembuatan benang,
selain digunakan kapas digunakan pula bahan pembantu lain seperti
lilin, obat pemutih, obat pewarna, dan sebagainya).
2). Proses produksi benang menjadi kain(dalam pembuatan kain, selain
benang digunakan pula bahan pembantu seperti minyak, kanji, obat,
pewarna, dan sebagainya).
3). Proses produksi kain menjadi pakaian (dalam pembuatan pakaian,
selain kain sebagai bahan baku utama digunakan pula bahan lain
seperti kancing, benang, resleting, kain keras, kain furing, dan sebagainya).
2. Proses Produksi
Proses produksi sebagai kegiatan pembuatan, pengubahan, dan penciptaan
untuk meningkatkan nilai suatu barang merupakan kegiatan yang perlu
dikelola secara efesien. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah
bahan baku dan bahan pembantu secara manual atau dengan menggunakan
peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari
barang semula.
165
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
166
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
dalam satu seri produk yang sama. Jadi, pembuatan produk satuan
seri dilakukan berdasarkan strandard satuan. Sedangkan massa seri
pada prinsipnya adalah produk massa tetapi berseri. Dalam produksinya
untuk setiap jenis atau tipe produk dibuat secara massa dan berseri,
dilakukan berdasarkan standard produk massa. Contohnya produk
TV, produk motor, produk mobil dan sebagainya.
4). Produk pesanan
Produk pesanan adalah kegiatan produksi yang dilakukan berdasarkan
pesanan dari pelanggan. Hasil produksi pesanan yang disebut sebagai
produk pesanan. Produk pesanan dapat berupa pesanan satuan, satuan
seri,massa maupun massa seri.
167
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2. Melayani Pelanggan
Melayani pelanggan bukan oleh kepuasan barang dagangan yang
dibelinya, tetapi prinsip yang paling mendasar adalah dengan keadaan
kantor yang layak dan harmonis sehingga dapat memuaskan para pelanggan.
Cara mengatur keterlaksanaan kantor perdagangan yang baik
adalah sebagai berikut:
1). Tata ruang kantor disusun sedemikian ruap agar pelanggan merasa
betah dan puas.
2). Kantor perdagangan harus bersih, nyaman dan tertib.
168
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3). Kantor perdagangan harus punya ventilasi udara, ruang WC, ruangan
tamu, ruangan arsip, ruangan khusus, gudang, ruangan administrasi,
ruangan pesawat telepon untuk umum dan sebagainya.
169
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
170
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
171
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
172
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB IX
T
ujuan usaha merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasil-
kan perusahaan yang bersangkutan. Tujuan usaha adalah
target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut
merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Tujuan usaha pada
dasarnya untuk jangka panjang dengan tugas yang harus diselesaikan
selama waktu itu, dan akan mengarahkan kinerja perusahaan.
Karena pentingnya konsistensi tehadap tujuan, maka perumusan
visi dan misi perusahaan harus dilakukan dengan serius. Visi dan misi
perusahaan harus dirumuskan sependek mungkin dengan spesifikasi
yang jelas sehingga setiap orang akan selalu mengingatnya. Dengan meng-
ingat selalu pada perusahaan maka segala kegiatan selalu berorientasi
pada tujuan.
Seorang wirausaha harus dapat memecah tujuan utama perusahaannya
menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran. Secara lebih
rinci, seorang wirausahawan menetapkan tujuan perusahaan di dalam
perencanaan usahanya sebagai berikut:
1. Untuk mencapai keberhasilan di dalam usaha
2. Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain
3. Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
4. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk kerja
sama.
5. Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada di
dalam perusahaan.
173
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
174
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
- Laba
- Aset
- Unit usaha
- Organisasi kerja
e. Sumber daya keuangan
Tingkat efesiensi mana yang akan dicapai? Margin bersih berapa yang
diinginkan? Laba investasi berapa dana yang dibutuhkan dalam investasi?
Berapa dana yang dibutuhkan dalam operasi usaha?
f. Sarana kerja
Sarana kerja, semakin lama dipakai akan semakin rusak dan usang.
Dalam hal ini, apakah sarana harus diganti? Apakah sarana perlu
diperbaiki?
g. Tanggung jawab sosial
Apakah berwirausaha itu semata-mata demi mencari keuntungan?
Apakah seorang wirausahawan ingin diterima oleh masyarakat
sekitarnya?
175
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
yang lebih baik di sekitar usaha kita, atau jumlah pelanggan yang potensial
akan meningkatya karena banyak usaha baru yang pindah ke daerah
kita.
- Ancaman (threat) adalah hal-hal yang ada di masyarakat di sekitar
kita, yang mempunyai pengaruh negatif terhadap usaha kita. Misalnya,
adanya perusahaan lain di sekitar kita yang membuat produk yang
sama dengan produk kita, pajak penjualan naik sengingga mengakibatkan
harga produk kita akan naik atau kita tidak tahu berapa lama produk
kita akan tetap terkenal di pasaran. Apabila kita telah mengerjakan
analisa SWOT maka kita akan mampu mengevaluasi gagasan usaha
dan memutuskan untuk memulai usaha.
176
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
177
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Direktur
178
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
bawah dibantu oleh staf. Peran staf disini berupa saran-saran, pertimbangan
dalam mengambil kebijaksanaan, atau membuat keputusan. Sistem
ini dipakai orang untuk perusahaan besar yang karyawannya banyak.
Direktur
Staf
3. Organisasi fungsional
Dalam sistem ini terdapat pembagian kerja berdasarkan spesialisasi.
Pimpinan melimpahkan wewenangnya kepada manager, kemudian
manager menugaskan kepada tenaga ahli fungsional masing-masing.
Dengan demikian para pekerja bertanggung jawab kepada manajer,
sedangkan manajer bertanggung jawab kepada pimpinan.
Direktur
Pegawai / Karyawan
179
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Direktur
Staf
Pegawai / Karyawan
Direktur
180
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
181
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2. Jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya
dapat dirasakan sewaktu dikonsumsi. Jasa meliputi segala bentuk hasil
kegiatan produksi yang ditawarkan untuk konsumsi pihak lain. Jasa
dapat berkaitan atau tidak berkaitan ddengan produk fisik.
a) Karakteristik jasa
Berikut ini beberapa karakteristik jasa :
1) Intangible, sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walau dapat berkaitan
dengan produk fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan
sebelum dibeli. Oleh karena itu, untuk memperoleh keyakinan dan
jaminan kualitas jasa yang akan dibeli, konsumen memerlukan beberapa
pedoman atau faktor fisik yang dapat dilihat. Misalnya gedung, seragam
karyawan,perlengkapan kantor, peralatan komputer, simbol, dan
harga.
182
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
b) Klasifikasi jasa
Jasa dapat dibedakan dalam beberapa kriteria. Meskipun demikian,
penggolongan ini tidak saling meniadakan, artinya, jasa yang masuk
dalam kategori tertentu dapat juga termasuk pada golongan jasa yang
lain.dasar klasifiksai jasa meliputi :
a) Tingkat keterlibatan dengan produk fisik
b) Tingkat keterampilan produsen jasa,,
c) Tingkat keterlibatan tenaga kerja mengasilkan jasa,
d) Kontak produsen dengan pelanggan pada proses produksi jasa, dan
e) Tingkat pengaturan bisnis jasa.
c) Kualitas jasa
Salah satu cara utama membedakan perusahaan jasa adalah memberikan
dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya
memenuhi atau melebihi ekspektasi kualitas jasa pelanggan sasaran.pelanggan
183
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
E. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan adalah cadangan bahan baku yang belum digunakan.
Pesediaan harus disediakan dalam jumlah “cukup”, artinya jumlah yang
tidak berlebihan. Karena apabila persediaan yang berlebih, akan menimbulkan
beban biaya modal dan resiko penyimpanan. Begitu pula apabila persediaan
terlalu sedikit akan menimbulkan masalah yaitu tidak berjalannya proses
produksi, karena terhambatnya bahan baku. Persediaan yang cukup
dapat memenuhi kebutuhan produksi berikut mengantisipasi bila terjadi
hambatan pesediaan karena sesuatu hal.
Secara umum proses pengelolaan bahan baku terdiri dari dua proses
yaitu :
1. Proses pemesanan
Proses pemesanan akan menimbulkan biaya. Biaya yang dimungkinkan
timbul karena proses penyimpanan adalah :
· Biaya persiapan pemesanan.
· Biaya pengriman pemesana seperti surat, perangko, telepon, biaya
pengiriman dan sejenisnya.
· Biaya penerimaan barang seperti baya bongkar, biaya pemeriksaan,
dan sebagainya.
· Biaya proses pembayaran seperti biaya materai, biaya transfer,
dan sebainya.
2. Proses penyimpanan
Biaya-biaya yang mungkin timbul dari proses penyimpanan diantaranya:
· Biaya sewa gudang
· Biaya pemeliharaan selama disimpan
184
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
· Biaya asuransi
· Biaya modal (cost of capital), karena selama persediaan disimpan
uang tidak dapat diputar.
185
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
186
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
F. PROSES PRODUKSI
Produksi adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menambah nilai
pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya peng-
aturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan
(utility) dari suatu barang atau mungkin juga suatu jasa.
Berikut ini beberapa contoh kegiatan produksi seperti proses produksi
kapas menjadi benang. (dalam pembuatan benang, selain menggunakan
kapas digunakan pula bahan pembantu lain seperti lilin, obat pemutih,
obat pewarna dan sebagainya).
Pada dasarnya terdapat dua macam sifat produksi, yaitu :
1. Produksi satuan, yaitu pembuat sesuatu (barang) yang dibuat khusus,
2. Produksi massa, yaitu pembuatan barang dalam partai besar (massa/
massal), biasanya diproduksi untuk kepentingan umum (orang banyak).
Satuan seri pada prinsipnya adalah produksi satuan. Tetapi karena
permintaan maka produksi dilakukan dalam satu seri produk
yang sama. Jadi pembuatan “produk satuan seri” dilakukan ber-
dasarkan standar satuan.
Massa seri dilakukan berdasarkan standar produksi massa
Contoh : produk TV
187
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
188
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
G. PENYIMPANAN PRODUK
Penyimpanan adalah fungsi bisnis/usaha yang ditemukan dalam
masing-masing rantai penyaluran barang di pasaran. Menciptakan time
utility yaitu untuk mendekatkan waktu produksi dan waktu penjualan
terakhir. Misalnya, bahan baku, bahan mentah, jadi umumnya di antara
waktu barang-barang dijual dan waktu dijual disimpan, dan akhirnya
disebarkan sampai ke tangan konsumen. Kelihatannya kegiatan sangat
sederhana sekali, tapi dalam pelaksanaan memerlukan keahlian. Masing-
masing barang mengandung sifat yang memerlukan cara penyimpanan
yang tersendiri. Maka jasa-jasa yang ditawarkan dalam kegiatan ini
dapat penghargaan yang diperhitungkan dalam harga barang-barang.
Ditinjau dari sudut ekonomi perusahaan, cara pelaksanaan kegiatan ini
memerlukan ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi.
Dalam proses marketing selama periode penyimpanan oleh berbagai
lembaga sering juga diadakan pengelolaan barang lebih lanjut. Kegiatan-
kegiatan penyimpanan harus ada disebabkan oleh:
1. Barang yang dihasilkan menurut musim, sedang pemakaiannya
terus-menerus contoh :beras.
2. Pemakaian hanya dalam satu musim, sedang diproduksinya sepanjang
tahun. Contoh :payung
3. Untuk menghindari atau mengatasi harga dipasaran agar tetap stabil.
Karena sifat barang (contoh, ikan dan daging lekas busuk) memerlukan
cara penyimpanan yang khusus atau alat pengangkutan yang khusus.
4. Sifat barang makin lama di simpan, nilainya naik (contoh, anggur).
189
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Misalnya pada bulan Juni, Juli pasaran sepi pada bulan Agustus permintaan
telah memperlihatkan permintaan naik disebabkan para konsumen
persiapan diri menghadi hari lebaran. Sebelum menghadapi hari besar
bagi konsumen yang beragama Islam atau Kristen permintaan akan
barang kebutuhan yang diperlukan pada waktu itu biasanya meningkat,
sedang produksi tidak bertambah. Dalam hal ini peran gudang sebagai
tempat penyimpanan sangat diandalkan grosir.
Perusahaan mungkin memiliki gudang pribadi dan menyewa tempat
di gudang umum. Perusahaan memiliki pengendalian yang lebih baik
pada gudang miliknya sendiri tetapi modal mereka tertanam damn dan
kurang fleksibel jika lokasi yang diinginkan berubah. Sedangkan gudang
umum membebankan biaya atas tempat yang dewasa dan memberikan
pelayanan tambahan (dengan biaya tertentu) untuk memeriksa barang,
melakukan pengemasan, pengiriman dan penagihan. Dengan menggunakan
gudang umum, perusahaan memiliki banyak pilihan lokasi dan jenis gudang,
apakah yang khusus penyimpanan yang dingin, hanya komoditi dan
lainnya.
Perusahaan penggunakan gudang penyimpanan dan gudang distribusi.
Gudang penyimpanan menyimpan barang untuk jangka waktu menengah
sampai lama. Gudang distribusi menerima barang dari berbagai pabrik
perusahaan dan pemasok dan memindahkannya secepat mungkin.
190
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
191
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
192
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
193
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
I. PERIZINAN USAHA
Setelah anda mempelajari dan memahami tentang bentuk usaha
dan struktur organisasinya, maka langkah selanjutnya yang harus anda
ketahui adalah masalah perijinan dan admistrasi usaha, khususnya yang
berhubungan dengan urat menyurat sebagai media komunikasi dan informasi
dari usaha anda.
Masalah perijinan memang tidak diwajibkan kepada semua jenis
usaha, khususnya usaha kecil. Tetapi pemerintah melalui Departemen
Perindustrian dan Departemen Perdagangan sudah mulai memberlakukan
perijinan bagi usaha kecil yang sudah mempunyai kegiatan usaha perdagangan
194
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
atau industri secara tetap. Jadi bagi usaha yang sudah menetap, wajib
memiliki izin usaha. Sedangkan pedagang kecil keliling yang tidak menetap
dan pedagang kali lima (PKL) belum diwajibkan memiliki perijinan usaha.
Perlunya perijinan usaha tersebut maksudnya untuk mewujudkan
pembinaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan usaha oleh pemerintah.
Dengan adanya perizinan usaha diharapkan akan tercipta tertib usaha,
adanya kelancaran arus barang, pemerataan kesempatan berusaha/bekerja,
pendapatan dan adanya kepastian usaha.
195
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
196
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
J. SURAT MENYURAT
1. Pengertian
Surat merupakan suatu alat komunikasi dengan bahasa tulisan
yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk menyampaikan suatu
informasi atau berita. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, manusia
tidak dapat melepaskan dirinya dari kepentingan manusia lainnya baik
yang berada di sekitarnya maupun di tempat yang berjauhan. Isi surat
dapat berupa : pemberitahuan, pernyataan, keterangan, permintaan, laporan,
tuntutan, sanggahan dan lain sebagainya.
Pada masa lalu bentuk surat sangat sederhana baik penulisan, bahan
atau cara mengirimkannya. Dewasa ini peralatan komunikasi telah demikian
maju dan canggih seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi
khususnya kemajuan dalam teknologi informasi, namun peranan surat
masih tetap dibutuhkan dan dilakukan oleh masyarakat luas. Keberadaan
197
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
surat kini dihubungkan dengan adanya alat canggih yang bernama komputer,
dengan bantuan komputer anda dapat membuat surat secara praktis
dan mudah. Coba bandingkan kalau anda harus membuat surat dengan
Mesin Ketik Biasa (manual) ? Melalui internet sekarang anda dapat mengirim
surat melalui E-mail (electronic mail) yang bisa langsung dijawab oleh
penerima surat elektronik tersebut secara interaktif.
Meskipun kemajuan surat menyurat telah banyak dicapai dewasa,
namun ciri khas surat sebagai alat komunikasi dibanding dengan alat
komunikasi lain tetap ada. Yakni, surat tetap merupakan alat komunikasi
yang mempergunakan bahasa tulisan dan kertas sebagai medianya. Keunggulan
dan keunikan surat dibandingkan aneka peralatan komunikasi lainnya
dapat disebutkan diantaranya adalah praktis, ekonomis dan efektif.
2. Fungsi Surat
Fungsi surat sebagai media komunikasi tertulis memiliki beberapa
manfaat dan fungsi diantaranya adalah :
a. Sebagai Sarana komunikasi
Surat merupakan sarana untuk saling tukar menukar informasi dan
saling menyampaikan pesan secara ekonomis, praktis dan efektif
meskipun jaraknya berjauhan.
b. Sebagai Wakil atau Duta
Surat dapat mewakili diri sendiri atau orang lain sebagai tenaga suruhan
untuk mendatangi seseorang yang jauh dengan pembicaraan panjang
lebar hingga tuntas. Selaku wakil atau duta, surat dapat menyam-
paikan hal-hal yang dikehendaki oleh pembuat surat, misal: membawa
pesan, misi atau informasi yang hendak disampaikan kepada yang
berhak menerima surat tanpa harus datang. Biaya dapat ditekan
daripada berkomunikasi telepon jarak jauh atau interlokal.
c. Sebagai Bahan Bukti Yang Kuat
Surat merupakan media komunikasi tertulis, oleh karena itu surat
dapat digunakan sebagai bahan bukti yang sangat kuat seperti sebagai
tanda terima, kwitansi, surat jalan, pengiriman barang, resi atau bukti
pengiriman uang, faktur, surat perjanjian dan lain sebagainya.
198
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3. Penggolongan Surat
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat anda akan menghadapi
bermacam-macam kelompok yang kepentingan serta kedudukannya
satu sama lain berbeda-beda. Kepentingan perorangan akan berbeda dengan
kepentingan wirausaha ataupun pemerintah. Dengan demikian sura-
tmenyurat pun berbeda-beda dan penggolongannya bermacam-macam.
Adapun penggolongan surat itu sebagai berikut :
a. Surat menurut jenisnya
1) Surat Keluarga
Surat Keluarga yaitu surat yang bersifat kekeluargaan dalam
pergaulan hidup sehari-hari, misalnya : antara sahabat dengan
199
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
sahabat, antara anak dengan orang tua, kakak dengan adik, suami
dan istri.
2) Surat Niaga
Surat Niaga yaitu surat yang ditulis oleh orang-orang atau badan-
badan yang bergerak dalam lapangan perniagaan dan perusahaan
yang isinya mengenai soal-soal perniagaan, misalnya: Badan Usaha
Perorangan, Persekutuan Firma, Perseroan Komanditer (CV),
Perseroan Terbatas (PT), dan Perkumpulan Koperasi.
3) Surat Dinas/Jawatan
Surat Dinas/Jawatan yaitu surat yang ditulis oleh jawatan/ instansi
pemerintah yang isinya mengenai soal-soal kedinasan yang dibuat
dengan segala formalitasnya, misalnya : Jawatan Koperasi, Jawatan
Penerangan, Kantor Urusan Agama.
4) Surat Organisasi
Surat Organisasi yaitu surat yang ditulis oleh organisasi atau badan
swasta yang tidak mencari keuntungan tetapi bersifat memper-
juangkan suatu ide, misalnya : Organisasi Kepartaian, Yayasan,
Organisasi Pemuda, dan Organisasi Olahraga.
b. Surat Menurut Sifatnya
1) Surat Biasa
Surat Biasa yaitu surat yang jika isinya diketahui/dibaca oleh orang/
pihak lain yang tidak berhak tidak menjadi masalah.
2) Surat Rahasia
Surat Rahasia yaitu surat yang isinya tidak boleh diketahui/dibaca
oleh orang lain yang tidak berhak. Biasanya surat semacam ini
mempergunakan sampul rangkap. Pada sampul, pertama ditulis
alamat biasa, sedangkan pada sampul kedua ditulis perkataan
rahasia.
c. Surat Menurut Wujudnya
1) Kartu Pos
Kartu Pos dipergunakan untuk menyampaikan berita yang isinya
singkat dan tidak bersifat rahasia, sehingga tidak menimbulkan
kerugian jika isinya diketahui orang lain yang tidak berkepentingan.
200
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2) Warkatpos
Warkatpos dipergunakan untuk menyampaikan berita agak panjang
yang isinya perlu dirahasiakan atau tidak pantas jika diketahui
oleh orang lain. Surat-surat keluarga biasanya mempergunakan
warkatpos.
3) Surat Bersampul
Surat Bersampul dipergunakan untuk menyampaikan berita penting,
berisi panjang serta perlu dijaga jangan sampai orang lain yang
tidak berhak mengetahui isi surat itu. Surat bersampul juga diper-
gunakan untuk lebih menghormat kepada yang dikirimi surat.
4) Memorandum
Memorandum dipergunakan untuk menyampaikan berita kepada
orang-orang yang bekerja dalam suatu kantor atau satu lingkungan,
misalnya dari Kepala Kantor kepada Kepala Bagian dan dari Kepala
Bagian yang satu kepada Kepala Bagian yang lain.
d. Surat Menurut Cara Pengirimannya
1) Surat Biasa
Surat Biasa yaitu surat yang dikirimkan dengan pos biasa, artinya
dengan tarif pos lebih rendah atau tarif biasa.
2) Surat Kilat (Ekspres)
Surat Kilat (Ekspres)yaitu surat yang harus dikirimkan segera,
dengan porto atau perangko lebih tinggi. Berita-berita penting
biasanya dikirimkan dengan kilat atau ekspres. Pada sampul bagian
atas sebelah kiri harus ditulis kata kilat atau ekspres.
3) Surat Tercatat/Terdaftar
Surat Tercatat/Terdaftar dipakai untuk menghindakan kemungkinan
hilang di perjalanan. Surat-surat penting dikirimkan dengan tercatat,
artinya surat-surat tersebut didaftarkan di kantor pos dengan suatu
daftar tertentu. Untuk surat-surat dinas biasanya dipakai istilah
terdaftar. Pada sampul bagian atas harus ditulis petunjuk Tercatat
atau Registered (untuk surat-surat ke luar negeri).
e. Macam-macam Surat
1) Surat Pribadi Resmi
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang atas namanya
201
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
202
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
203
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
204
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
205
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
a. Fungsi Jurnal
Kita mengetahui bahwa proses pencatatan transaksi keuangan dimulai
dari penyelenggaraan jurnal. Jurnal merupakan catatan secara kronologis
tentang pendebitan dan pengkreditan akun/rekening tertentu sebagai
akibat dari suatu transaksi keuangan disertai dengan penjelasan yang
diperlukan. Catatan yang ada di dalam buku jurnal (biasanya disebut jurnal)
merupakan sumber utama dari catatan-catatan lain dan keterangan-
keterangan tentang transaksi keuangan perusahaan, karena catatan
di dalam jurnal merupakan catatan asli tentang semua transaksi keuangan
yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat mengambil simpulan
bahwa jurnal memiliki fungsi: (1) mencatat, (2) historis, (3) analisis,
(4) instruktif, dan (5) informatif.
1) Jurnal memiliki fungsi mencatat karena semua transaksi keuangan
yang terjadi di perusahaan harus dicatat di dalamnya. Informasi yang
harus dicatat di jurnal, selain akun yang harus di debit dan di kredit
juga disertai dengan keterangan yang dianggap penting terkait dengan
transaksi keuangan tersebut. Dengan demikian, akan memberi kemudahan
untuk mencari kembali dan mencek transaksi tertentu jika diperlukan
di kemudian hari.
2) Jurnal memiliki fungsi historis karena pencatatan di dalamnya harus
dilakukan secara kronologis, artinya pencatatan harus dilakukan
menurut urut-urutan waktu terjadinya setiap transaksi keuangan.
Dengan demikian, catatan di dalam jurnal dapat menunjukkan sejarah
atau perkembangan kegiatan perusahaan secara urut (kronologis)
dari waktu ke waktu.
3) Jurnal memiliki fungsi analisis karena informasi yang dicatat di dalamnya
merupakan hasil analisis dan pertimbangan petugas di bidang akuntansi.
Analisis dilakukan untuk menentukan pengaruh transaksi keuangan
terhadap aktiva, kewajiban, dan modal, sehingga dapat ditentukan
akun apa yang harus di debit dan akun apa yang harus di kredit, serta
berapa besar nilainya masing-masing. Hasil analisis inilah yang dicatat
di dalam jurnal (ingat fungsi mencatat).
4) Jurnal memiliki fungsi instruktif karena bunyi ayat jurnal sebenarnya
merupakan ‘perintah’ untuk mendebit akun tertentu (yang disebut
terlebih dulu) dengan jumlah tertentu dan juga mengkredit akun tertentu
206
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
b. Bentuk Jurnal
Di dalam praktik dapat dijumpai berbagai bentuk jurnal. Ada jurnal
207
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
umum biasa, ada jurnal umum berkolom, dan ada pula jurnal-jurnal khusus
dengan kolom-kolom tertentu yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan yang khusus pula.
Bentuk jurnal yang digunakan oleh perusahaan sangat tergantung
pada ukuran (besar kecilnya) dan sifat operasinya, karena hal itu akan
menentukan jenis dan frekuensi terjadinya transaksi keuangan. Perusahaan
jasa apa lagi yang skala usahanya masih kecil, pada umumnya menggunakan
jurnal umum biasa. Pada bagian ini, bentuk jurnal yang dibahas adalah
bentuk jurnal umum yang biasa, seperti contoh berikut ini.
JURNAL UMUM
halaman …
Tanggal Akun-akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
Keterangan:
1) Di atas kolom buku jurnal (di tengah-atas) di tulis jenis jurnal atau
nama jurnal yang dimaksud, misalnya jurnal umum seperti contoh
itu dan di bagian kanan atas ditulis halaman dan nomor urutnya.
2) Kolom tanggal diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi
keuangan yang ditulis di dalam jurnal itu. Tahun ditulis di bagian atas
kolom ini dan biasanya hanya ditulis sekali dalam setahun. Nama bulan
ditulis pada baris pertama setelah tahun dan biasanya ditulis sekali
dalam sebulan atau selembar. Tanggal ditulis sesuai dengan terjadinya
transaksi keuangan yang dicatat itu.
3) Kolom Akun-akun dan Keterangan diisi dengan nama akun yang harus
di debit dan nama akun yang harus di kredit dilengkapi dengan keterangan
penting dari transaksi keuangan tersebut.
4) Kolom Ref. (Reference) diisi dengan nomor akun, agar mempermudah
208
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
mencari kaitan antara akun dengan jurnal. Kolom ini diisi setelah ayat
jurnal tersebut diposting ke akun yang bersangkutan.
5) Kolom Debit diisi dengan jumlah nilai akun yang harus di debit.
6) Kolom Kredit diisi dengan jumlah nilai akun yang harus di kredit
209
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
JURNAL UMUM
halaman 1
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref
(Rp) (Rp)
2008
Jan. Kas 1.000.000
1 Modal 1.000.000
Investasi pemilik (Budi) berupa uang
tunai Rp 1.000.000,00
2 Inventaris 750.000
Hutang Dagang 750.000
Pembelian mesin jahit dari Toko Maju,
kredit 3 bulan Rp 750.000,00
3 Perlengkapan Jahit 250.000
Kas 250.000
Pembelian perlengkapan menjahit
tunai Rp 250.000,00
5 Kas 225.000
Penghasilan jasa 225.000
Pendapatan dari hasil menjahit 3 setel
pakaian wanita Rp 225.000,00
6 Beban Sewa 30.000
Kas 30.000
Membayar sewa tempat usaha jangka
waktu sebulan Rp 30.000,00
8 Beban Keamanan 20.000
Kas 20.000
Membayar biaya keamanan bulan ini
sebesar Rp 20.000,00
10 Piutang Jasa 250.000
Penghasilan jasa 250.000
Pendapatan dari hasil menjahit 2 setel
pakaian pria Rp 250.000,00 dan akan
dibayar 2 minggu lagi
210
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
JURNAL UMUM
halaman 1
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref
(Rp) (Rp)
2007
Jan. Kas 1.000.000
1 Modal 1.000.000
Investasi pemilik (Ny Ayu) berupa uang
tunai Rp 1.000.000,00
2 Peralatan Salon 300.000
Kas 300.000
Pembelian peralatan salon secara tunai
Rp 300.000,00
5 Beban Sewa 100.000
Kas 100.000
Membayar sewa tempat usaha bulan
Januari Rp 100.000,00
7 Peralatan Salon 500.000
Perlengkapan Salon 200.000
Hutang Dagang 700.000
Membeli kredit dari Toko Makmur per-
alatan salon Rp 500.000,00 dan perleng-
kapan salon Rp200.000,00
9 Kas 750.000
Hutang Wesel 750.000
Menandatangani wesel jangka 3 bulan
Rp750.000,00 dari bank bunga 12%
per tahun
211
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
14 Kas 450.000
Penghasilan Jasa 450.000
Hasil merias pengantin putri Ny. Yuli
Rp 450.000,00 dibayar tunai
15 Beban Gaji 150.000
Kas 150.000
Dibayar gaji pegawai untuk bulan
Januari Rp 150.000,00
20 Kas 250.000
Piutang Usaha 300.000
Penghasilan Jasa 550.000
Hasil merias pengantin Harmini Rp
550.000,00 dibayar Rp 250.000
sisanya dibayar Februari 2007
JURNAL UMUM
halaman 2
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref
(Rp) (Rp)
2007
Jan. Hutang Dagang 200.000
22 Kas 200.000
Angsur utang ke Toko Makmur sebesar
Rp 200.000,00
25 Beban Listrik 75.000
Kas 75.000
Membayar rekening listrik bulan Januari
Rp 75.000,00
29 Kas 150.000
Piutang Usaha 150.000
Ditrima angsuran utang Ibu Harmini
sebanyak Rp 150.000,00
30 Pengambilan Prive 100.000
Kas 100.000
Ny. Ayu ambil uang Rp 100.000,00 untuk
kepentingan pribadinya.
212
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
213
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
214
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
215
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Wajah diberi kode: P-2-55. Penerapan sistem ini relatif rumit, tetapi
dapat memberi gambaran lebih jelas dibandingkan dengan sistem
pemberian kode dengan huruf.
b. Bentuk Akun/Rekening
Di dalam praktik, kita dapat menyusun akun buku besar yang praktis,
mudah dilaksanakan, dan mudah dipahami isinya. Bentuk akun yang
disusun oleh perusahaan disesuaikan dengan keperluan dan kemudahannya
untuk dilaksanakan. Secara umum bentuk akun dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu bentuk skontro yang lazim disebut akun huruf T dan
bentuk berlajur. Kedua bentuk akun yang dimaksud disajikan pada bagian
berikut:
2) Bentuk Berlajur
Nama Akun Kode (No) Akun:
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
216
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Atau:
Nama Akun Kode (No) Akun:
Dari tiga bentuk akun yang disajikan di atas, tampak bahwa semuanya
mengandung dua tempat menulis jumlah, yakni sisi D dan sisi K. Hal yang
perlu ditegaskan adalah bahwa D dan K hanya menunjuk letak, yakni
sisi kiri (D) dan sisi kanan (K). Aturan pembukuan suatu jumlah sebagai
akibat dari transaksi keuangan ke dalam akun-akun ke sisi D atau sisi
K harus konsisten. Telah disepakati dan diterima secara umum, prosedur
pendebitan dan pengkreditan akun adalah sebagai berikut:
a) Semua akun yang termasuk kelompok aktiva:
jika bertambah dibukukan di sisi D
jika berkurang dibukukan di sisi K
b) Semua akun yang termasuk kelompok hutang:
jika bertambah dibukukan di sisi K
jika berkurang dibukukan di sisi D
c) Semua akun yang termasuk kelompok modal:
jika bertambah dibukukan di sisi K
jika berkurang dibukukan di sisi D
Perlu juga kita ingat bahwa khusus untuk akun modal dapat ber-
tambah atau berkurang sebagai akibat dari faktor-faktor berikut:
217
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
218
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
yang terdiri atas akun beban dan penghasilan. Akun ini berfungsi
sebagai pembantu modal, diadakan untuk menampung bertambah
atau berkurangnya modal sepanjang periode akuntansi berjalan. Pada
akhir periode akun ini ditutup dan diperhitungkan saldonya untuk
dilaporkan pada laporan laba/rugi.
c. Proses Pemostingan
Transaksi keuangan yang telah dianalisis dan dicatat di dalam jurnal,
secara periodik akan diposting atau dipindahbukukan ke dalam akun yang
terkait. Pada saat pemostingan ayat-ayat jurnal tersebut, kolom Reference
dari jurnal diisi dengan kode (nomor) akun, sedangkan kolom Reference
pada akun diisi dengan halaman jurnal.
Untuk berlatih, marilah kita memosting jurnal dari transaksi Salon
Sekarkedaton. Agar lebih ringkas, jurnal tersebut kita hilangkan keterangannya.
Hasil pemostingan adalah sebagai berikut ini.
JURNAL UMUM
halaman 1
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref
(Rp) (Rp)
2007
Jan. Kas 101 1.000.000
1 Modal 401 1.000.000
2 Peralatan Salon 205 300.000
Kas 101 300.000
5 Beban Sewa 504 100.000
Kas 101 100.000
7 Peralatan Salon 205 500.000
Perlengkapan Salon 107 200.000
Hutang Dagang 301 700.000
9 Kas 101 750.000
Hutang Wesel 303 750.000
14 Kas 101 450.000
Penghasilan Jasa 601 450.000
15 Beban Gaji 501 150.000
Kas 101 150.000
219
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
JURNAL UMUM
halaman 2
Debit Kredit
Tgl Keterangan Ref
(Rp) (Rp)
2007
Jan. Hutang Dagang 301 200.000 200.000
22 Kas 101
25 Beban Listrik 503 75.000 75.000
Kas 101
29 Kas 101 150.000
Piutang Usaha 102 150.000
30 Pengambilan Prive 404 100.000
Kas 101 100.000
31 Beban Bunga 508 7.500
Kas 101 7.500
220
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
221
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
222
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
tujuan untuk membantu akun-akun buku besar yang terdiri atas banyak
unsur. Setiap unsur dari akun tersebut tidak dibuatkan akun buku besar
satu persatu tetapi dibukukan dalam satu nama akun, sedangkan rinciannya
dibukukan dalam akun buku bantu. Sebagai contoh, perusahaan memiliki
hutang dagang kepada 15 pemasok. Dengan demikian, ada 15 akun Hutang
Dagang yang seharusnya dibuat oleh perusahaan. Namun, untuk mem-
bukukan hutang dagang tersebut perusahaan tidak perlu membuka
akun buku besar hutang dagang sebanyak 15 buah, melainkan cukup
satu akun buku besar yaitu akun Hutang Dagang. Rincian hutang dagang
tersebut, yakni hutang kepada setiap pemasok dibuatkan satu akun buku
bantu, sehingga ada 15 akun buku bantu yang harus dibuat untuk membantu
akun Hutang Dagang tersebut. Akun-akun buku besar lainnya yang me-
merlukan rincian seperti contoh hutang dagang tersebut, misalnya piutang
usaha (piutang dagang), beban gaji karyawan dan sejenisnya perlakuan
pembukuannya sama dengan contoh hutang dagang tersebut.
223
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
masing perusahaan tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dari skala
usaha dan sifat usahanya. Perusahaan kecil yang usahanya tunggal dan
sifatnya masih sederhana, frekuensi terjadinya transaksi pun tidak banyak,
dan mitra usahanya belum banyak, terlebih-lebih jika transaksi keuangannya
selalu dilakukan secara tunai, mungkin tidak perlu (belum memerlukan)
buku bantu. Sebaliknya untuk perusahaan yang berskala besar, sifat usahanya
sangat kompleks, frekuensi terjadinya transaksi sangat tinggi, mitra
usahanya banyak, penyelenggaraan buku bantu mungkin sangat perlu.
Bentuk akun buku bantu dapat dibuat seperti bentuk akun buku besar,
yakni berbentuk rekening huruf T atau berkolom. Bentuk mana yang
dipilih, sangat tergantung dari pertimbangan masing-masing perusahaan
Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa penyelenggaraan buku bantu
tersebut harus dapat menyediakan informasi yang sesuai dengan fungsinya.
Proses pencatatan transaksi keuangan kedalam buku bantu secara
edial dilakukan setiap hari atau setiap terjadinya transaksi tersebut. Namun
ada kalanya, demi alasan efisiensi pencatatan dilakukan secara periodik
(pada waktu-waktu tertentu). Mengingat bahwa buku bantu berfungsi
sebagai alat kontrol (pengendali), maka pengisiannya harus didasarkan
atas bukti transaksi. Tidak dibenarkan buku bantu diisi berdasarkan informasi
dari jurnal seperti pengisian akun buku besar.
224
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Salon Sekarkedaton
Neraca Saldo
Per 31 Januari 2007
Kode
Nama Akun Debit Kredit
(No) Akun
225
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
226
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1. Ciri pajak
Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian
secara ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta
ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran
yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang
terdapat pada pengertian pajak antara lain sebagai berikut:
a) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai
dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan “pajak
dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dalam undang-undang.”
b) Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perse-
orangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya,
orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui
jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak
kendaraan bermotor.
c) Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum
pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik
rutin maupun pembangunan.
d) Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan
apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundag-undangan.
e) Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/
Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan
ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/ regulatif).
2. Jenis Pajak
Di tinjau dari segi Lembaga Pemungut Pajak dapat di bagi menjadi
dua jenis yaitu:
a) Pajak Negara
- Pajak penghasilan
- Pajak Pertambahan Nilai
- Pajak Penjualan Barang Mewah
227
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3. Fungsi pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran
termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
228
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
c. Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak
yang efektif dan efisien.
229
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
230
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Pajak Konsumsi
PPN adalah pajak konsumsi. Ini berarti bahwa pajak ini adalah beban
buat konsumen sebagai pemakai barang dan jasa yang terakhir. Konsumen
membayar PPN kepada perusahaan yang menjual barang dan jasa yang
bersangkutan.
Perusahaan harus menyerahkan PPN tentang barang dan jasa yang
dibelinya kepada fiskus (kas negara). Perusahaan diperbolehkan memotong
PPN yang olehnya dibayarkan kepada perusahaan yang menjual barang
dan jasa yang sama. Per saldo perusahaan hanya membayar pajak atas
pertambahan nilai.
231
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB X
PROPOSAL USAHA
A. PROSPEK USAHA
P
rospek usaha yang akan dilaksanakan sangat menentukan
kegiatan yang akan dilakukan. Berbagai prospek usaha yang
dapat dilakukan oleh wirausahawan. Untuk menindaklanjuti
prospek usaha tersebut dibutuhkan berbagai macam kebutuhan-kebutuhan
yang mendukung terlaksanakan kegiatan yang akan dilakukan dalam
rencana usaha yang akan dirintis.
Salah satuh kebutuhan yang sangat penting adalah dari segi finansial
atau dana. Dana dalam merencanakan sebuah usaha merupakan hal
yang sangat penting dan menentukan. Untuk itu dibutuhkan berbagai
cara dan alternatif dalam mengumpulkan dana, yang salah satunya adalah
proposal. Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha yang diusulkan kepada pihak investor (pemilik modal) maupun
perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian untuk memperoleh
dana investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha yang direncanakan.
Dari definisi tersebut terungkap bahwa:
1. Proposal usaha adalah sebuah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha. Sebagai dokumen tertulis, maka sebuah proposal usaha harus
ditulis dengan benar, lengkap, rinci, akurat dan jelas.
2. Proposal usaha dibuat dengan tujuan utama untuk memperoleh dana
investasi yang dibutuhkan dalam rangka membiayai pelaksanaan
usaha yang direncanakan.
3. Proposal usaha diajukan kepada penyandang dana, yaitu investor
dan/atau pihak perbankan.
232
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
233
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
234
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
5. Aspek Keuangan
Aspek keuangan memaparkan tentang tahapan usaha, biaya prainvestasi,
biaya investasi, biaya pemasaran, administrasi dan umum, sumber
pembiayaan dan penggunaan dana, proyeksi laba-rugi, proyeksi aliran
kas, serta analisis finansial kelayakan usaha.
6. Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi disertasi deskripsi
pekerjaan untuk masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur
organisasi, tim manajemen yang mengelola usaha dilengkapi dengan
daftar riwayat hidup singkat.
7. Kesimpulan
Bagian kesimpulan mengemukakan kesimpulan sehubungan dengan
layak tidaknya suatu usaha yang direncanakan dilaksanakan, baik
dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, produksi, keuangan serta aspek
organisasi dan manajemen.
8. Daftar Rujukan dan Lampiran
Daftar rujukan mengemukakan berbagai referensi yang digunakan
untuk membuat proposal usaha. Sedang lampiran mengemukakan
berbagai informasi penting yang relevan dengan isi proposal usaha.
RINGKASAN
BAB I DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Deskripsi umum perusahaan
B. Riwayat dan dokumen perusahaan
C. Visi, misi dan tujuan Perusahaan
D. Jenis usaha yang dikelola
E. Jenis usaha yang direncanakan dan poduk yang akan dihasilkan
235
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
236
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB XI
USAHA KECIL
P
ada dasarnya jenis usaha kecil dan menengah (UKM) dikelola
oleh pemiliknya sendiri kadang dibantu oleh keluarganya dan
tenaga pembantu. Pemilik usaha mengerjakan usahanya bahkan
sampai mengurus rumah tangganya sendiri. Kemudian di dalam kegiatan
usahanya itu, dibantu oleh beberapa tetangga dan tenaga tetap.
Pada pelaksanaannya, UKM selalu menjanjikan suatu keberhasilan
dan rasa kepuasan, tetapi banyak juga yang menghadapi beberapa kendala
atau masalah. UKM dimanapun berdiri, tampaknya merupakan ladang
yang subur bagi kehidupan perekonomian bangsa dan negara. Selain
itu UKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan
kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat.
Saat ini, berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya
dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Jika demikian apa yang dimaksudkan
dengan UKM itu ?, UKM adalah semua bentuk usaha ukuran kecil dan
menengah yang mencakup jenis usaha, sebagai berikut :
a) Usaha industri maupun usaha non industri
b) Usaha yang terdapat di pedesaan maupun di perkantoran
c) Usaha yang modem maupun tradisional.
237
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
238
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
a) Penuh Inovatif
Dapat diakui bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memegang
peranan penting dan sebagai penopang usaha besar. UKM dapat menyediakan
bahan-bahan mentah, suku cadang, pemungkusan, pengepakan, bahan
pembantu dan sebagainya. Kebanyakan UKM menggunakan strategi
tersendiri dengan membuat produk yang unik dan khusus, inovatif-inovatif
baru, dan tidak memandang usaha besar sebagai pesaing. UKM didalam
kegiatan usahanya sangat kreatif, serta mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi bisnis.
UKM jika ingin maju harus dapat membuat produk dengan model
baru atau innovatif. Apa sebabnya ? sebabnya jika UKM membuat produk
yang sama dengan produk buatan usaha besar, tentunya kalah bersaing.
Semua produk memerlukan inovasi, seperti halnya dengan produk peralatan
pertukangan dan komputer yang sangat sarat inovasi.
Adapun tujuan mengadakan inovatif dalam pembuatan produk,
antara lain:
1). Untuk memenuhi kebutuhan konsumen;
2). Untuk menyediakan dengan selera konsumen;
3). Untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi;
4). Untuk memuaskan konsumen;
5). Untuk menarik konsumen.
239
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
240
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
c) Lebih fleksibel
Bentuk UKM biasanya sederhana dan paling mudah mengorgani-
sasikannya, bahkan lebih fleksibel ddi dalam pelaksanaannya. Kehiduupan
UKM relatif lebih dinamis dan terus menerus selalu berhubungan dengan
pembeli dan pennjual. UKM lebih cepat tanggap dan fleksibel terhadap
produk-produk yang cepat ataupun kurang laku. Fleksibelitas operasi dan
ongkos tak langsung akan lebih rendah, karena sederhananya prosedur
operasi dan tidak terlalu birokratif.
Dalam kenyataannya, UKM dapat cepat menambah usahanya atau
mengurangi barang dagangannya sesuai dengan perkembangan selera
para pembeli/pelanggan dan disesuaikan dengan daya belinya. Usaha kecil
dan menengah, jauh lebih imajinatif dan fleksibel dalam merencanakan,
mengambil keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan. Disamping
fleksibel, UKM harus dapat memberikan pelayanan secara prima, sehingga
kelanjutan usaha dapat bertahan dan semakin berkembang.
Sebagai bentuk usaha kecil dan menengah, UKM memiliki profil
sebagai berikut:
1) Cara mendirikannya relatif mudah.
2) Cepat, tanggap dan fleksibel
3) Tidak birokratif
4) Berani mengambil resiko
5) Dinamis, ulet, inovatif,
6) Akrab dan kerja keras.
7) Organisasinya sederhana dan rahasia usaha terjamin
8) Berprestasi tinggi
9) Berdedikasi tinggi
10)Berkomitmen tinggi
241
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
B. PERENCANAAN USAHA
Perencanaan usaha adalah sebuah dokumen yang mengungkapkan
daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana yang
potensial. Jadi perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang
disiapkan oleh seorang wirausahawan yang mengembangkan dan meng-
gambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal
untuk memulai suatu usaha.
Perencanaan usaha adalah pola perbuatan yang menggambarkan
242
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
243
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
244
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
245
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
246
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
247
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
248
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
kita tawarkan. Hal yang harus kita pertimbangkan antara lain : biaya-
biaya usaha, besarnya keuntungan yang mungkin diperoleh dan daya
beli konsumen serta perusahaan pesaing.
249
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
BAB XII
A. RASIO KEUANGAN
R
asio keuangan banyak sekali jenisnya karena ratio/rasio dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Demikian pula penge-
lompokan ratio juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari
sumber dari mana ratio dibuat, maka ratio dapat digolongkan dalam
3 golongan, yaitu:
· Ratio-ratio Neraca (Balance sheet ratios), ialah ratio-ratio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, aidtest ratio,
current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets
ratio dan lain sebagainya.
· Ratio-ratio laporan Rugi & Laba (income statement ratios), ialah ratio-
ratio yang disusun dari data yang berasal dari income statement,
misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio
dan lain sebagainya.
· Ratio-ratio antar laporan (Inter-statement ratios), ialah ratio-ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal
dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover,
receivables turnover dan lain sebagainya.
250
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
perusahaan (current ratio, acid test ratio). Ratio Leverage adalah ratio-
ratio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, Net worth
to debet ratio dan lain sebagainya). Ratio-ratio Aktivitas, yaitu ratio-
ratio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (inverntory
turnover, average collection period dan lain sebagainya). Ratio-ratio profitibilitas,
yaitu ratio-ratio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan
daan keputusan-keputusan (Profit margin on sales, Return on total assets,
return on net worth dan lain sebagainya). Dalam hal ini akan dikemukakan
beberapa macam ratio, cara perhitungan beserta interpretasinya berdasarkan
laporan financial di bawah ini.
1. Rasio Likwidatas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya pada saat ditagih. Kemampuan membayar atas kewajiban
jangka pendek sangat tergantung dari alat pembayaran likuid (cair) yang
dimiliki perusahaan. Besar alat pembayaran likuid yang dimiliki perusahaan
disebut sebagai daya bayar atau kekuatan bayar suatu perushaan, yang
akan menjadikan perusahaan mempunyai kemampuan bembayar kewajiban
jangka pendeknya.
Setiap perusahaan yang mempunyai daya bayar yang besar mampu
membayar kewajiban jangka pendeknya setiap saat atau aktiva lancarnya
lebih besar dari pada utang lancarnya disebut sebagai perusahaan likuid,
Sebaliknya, apabila perusahaan hanya mempunyai daya bayar yang kecil
atau utang lancar lebih besar dari pada aktiva lancar berarti perusahaan
tersebut adalah perusahaan illikuid (tidak likuid). Dalam literatur anglosaxon
(anglosaxis) istilah likuiditas sering disebut sebagai technical solvency.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan
antara aktiva lancar dengan utang lancar. Besarnya perbandingan/ratio
terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1.
Namun demikian, angka tersebut tidaklah mutlak. Besarnya ratio dapat
ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan keuangan masing-
masing. Cara pengukuran atau penganalisaan likuiditas dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut.
251
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Utang dan
Aktiva
Modal
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas ……………………… Rp. 200.000,- Utang perniagaan Rp. 300.000,-
Efek …………………….. Rp. 200.000,- Utang Wesel Rp. 100.000,-
Piutang ………………… Rp. 160.000,- Utang Pajak Rp. 160.000,-
Persediaan (inventory) Rp. 840.000,-
Jumlah A.L ……………. Rp. 1.400.000,- Jumlah H.L Rp. 560.000,-
Utang JK. Panj.
Aktiva tetap: 5% Obligas Rp. 600.000,-
Mesin Rp. 700.000,- Modal sendiri:
Depresiasi Rp 100.000,- Rp. 600.000,- Mod saham
Rp. 1.200.000,-
Agio saham
Bangunan Rp. 1.000.000,- Rp. 200.000,- Rp. 1.400.000,-
Depresiasi 200.000,- Rp. 800.000,- Laba ditahan Rp. 400.000,-
Tanah …………………… Rp. 100.000,- Modal sendiri Rp. 1.840.000,-
Intangibles ……………… Rp. 100.000,- Jmh utang &
Jumlah A.T …………….. Rp. 1.600.000,- Modal sendiri Rp. 3.000.000,-
Jumlah Aktiva ………… Rp. 3.000.000,-
252
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
2. Rasio Rentabilitas
a) Pengertian Rentabilitas
Rentabilitas/profibilitas perusahaan adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang diinvestasikan,
untuk periode atau jangka waktu tertentu. Jadi, masalah rentabilitas/
profibilitas perusahaan pada hakikatnya dilakukan untuk menganalisis
kemampuan dari suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan/
laba secara ptimal dari usaha-usaha yang dijalankan dengan menggunakan
sejumlah modal tertentu.
Pengukuran keuntungan yang dicapai perusahaan dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan menggunakan
253
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Laba
Rasio Rentabilitas = x 100%
Modal
Dari berbagai cara yang digunakan, terdapat dua cara yang paling
sering dan populer digunakan, yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas
modal sendiri.
1).Rentabilitas ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan
modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan
laba tersebut. Rentabilitas konomis dinyatakan dalam prosentasi. Tingkat
rentabilitas ekonomi seringkali digunakan sebagai alat untuk mengukur
efisiensi penggunaan modal. Dengan melaksanakan pengukuran rentabilitas
ekonomi, berarti kita dapat mengukur kemampuan suatu perusahaan,
254
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
berapa besar laba yang dapat diperoleh dari seluruh modal yang digunakan
dalam operasinya.
Dalam pengukuran rentabilitas ekonomi, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut.
(1) Modal yang diperhitungkan hanyalah modal operasi yang benar-
benar digunakan dalam perusahaan (operating capital atau operating
assets). Sedang modal yang tidak menunjang operasi atau tidak
bekerja seperti modal yang ditanamkan dalam efek (surat berharga),
tidak diperhitungkan (kecuali pada perusahaan kredit).
(2) Laba yang diiperhitungkan hanyalah laba yang berasal dari operasi
perusahaan berupa laba usaha neto (net operating income). Sedangkan
laba yang diperoleh dari luar operasi seperti dari bunga, hasil sewa,
dividen, dan lain-lain tidak dimasukkan untuk menghitung rentabilitas
ekonomi.
Contoh:
“CV. Halilintar”di Medan, membuka usaha dengan modal sebesar
Rp.60.000.000,- yang terdiri dari utang sebesar Rp. 30.000.000,- bunga 15%
setahun dan modal sendiri sebesar Rp. 30.000.000,-- Keuntungan yang
berasal dari opersi perusahaan selama setahun adalah Rp.15.00.000,-
15.000.000,
Rentabilitas Ekonomi = x 100% = 25%
60.000.000,
255
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Contoh :
“CV. Halilintar” di Medan, beroperasi dengan modal sebesar Rp. 44.000.000,- yang
terdiri dari utang sebesar Rp. 20.000.000,- bunga 12% setahun dan modal sendiri
sebesar Rp. 24.000.000,-. Keuntungan yang berasal dari operasi perusahaan
selama setahun adalah Rp10.000.000,-.
Rp. 6.480.000,
Rentabilitas modal sendiri = x 100% = 28,5%
Rp. 24.000.000,
256
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Aktiva Tetap:
Peralatan…………….. Rp. 80.000.000,-
Akumulasi Penyusutan... Rp 8.000.000,- (-)
‘ Rp72.000.000,-
Gedung ……………… Rp. 300.000.000,-
Akumulasi Penyusutan.... Rp. 10.000.000,- (-)
Rp. 290.000.000,-
Tanah……………………………………
Rp. 130.000.000,- (-)
Jumlah Aktiva tetap …………Rp. 492.000.000,-
Jumlah aktiva ……………….. Rp. 892.000.000,-
Utang Lancar
Utang dagang…………………. Rp. 26.000.000,-
Utang wesel………………… Rp. 20.000.000,-
Utang pajak…………………… Rp. 6.000.000,-
Jumlah utang lancar………… Rp. 52.000.000,-
Modal Sendiri :
Modal saham………………….. Rp. 600.000.000,-
Agio saham…………………… Rp. 40.000.000,-
Rp. 40.000.000,-
257
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Contoh:
Rp.700.000.000, Rp.450.000.000,
Marjin laba kotor = x 100%
Rp.700.000.000,
Rp.250.000.000,
Marjin laba kotor = x 100% = 35,71%
Rp.700.000.000,
258
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Rp.89.250.000,
Marjin laba operasi = x 100% = 12,6%
Rp.700.000.000,
259
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
3. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar uatang dalam jangka pendek. Masalah solvabilitas
menyangkut kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka
pendek dan jangka panjangnya, tetapi para kreditur atau pemegang
saham selain tertarik pada kondisi jangka pendek mereka lebih berminat
pada kondisi jangka panjang, karena posisi keuangan jangka pendek
betapapun baiknya tidaklah selalu paralel dengan posisi keuangaan
jangka panjang.
Dalam literatur amglosaxon, solvabilitas sering disebut sebagai
actual solvency. Sedangkan penghitungan solvabilitas, aktiva tidak berwujud
(intangible assets) tidak ikut diperhitungkan.
Total aktiva
Solavabilitas = Total u tan g
i
Contoh :
Jumlah aktiva suatu perusahaan terdiri dari aktiva lancar sebesar
Rp. 75.000.000,- Aktiva tetap Rp. 425.000.000,- dan aktiva tidak tetap A
berwujud Rp. 25.000.000,-. Kewajiban terdiri dari atas utang lancar
sebesar Rp. 50.000.000,-, dan utang jangka panjang Rp. 200.000.000,-
A
260
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
a. Laporan harian/mingguan
Informasi harian yang anda butuhkan semata-mata bersifat operasional.
Fakta dan angka untuk memenuhi kebutuhan anda seharihari meliputi:
posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai dan kredit),
pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan utang, saldo
kas dalam bank, dan saldo akhir kas. Sebuah formulir sederhana yang
dapat dipakai untuk tujuan ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini
261
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Penerimaan kas
Saldo Pembayaran Deposito Saldo
Harian/ Penj. Penj. Lain- Perincian
awal kas bank akhir
tanggal tunai kredit lain
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
262
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Hari/
Kelompok Produk A Kelompok Produk B Kelompok Produk C Kelompok Produk D
tanggal
MK MK MK MK MK MK MK MK
Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan
% Rp % Rp % Rp % Rp
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Dari informasi ini anda dapat menaksir laba atau rugi harian;
dan ini dapat dikumpulkan setiap hari untuk menaksir laba atau rugi
mingguan. Dapat diperkirakan, bahwa ada beberapa hari yang rugi,
ada hari-hari lain yang akan menghasilkan laba besar. Yang penting
adalah bahwa anda tetap berada “di atas” dan dapat menyesuaikan
strategi arus kas dan dagang bila diperlukan.
Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian
sediaan sehari-sehari sehingga tingkat sediaan dapat dikendalikan,
dalam kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Telah dikatakan
bahwa banyak bisnis gagal karena pengendalian sediaan yang tidak
baik. System sediaan yang standar dapat diperoleh dari konsultan
dan pensuplai peralatan dan anda seharusnya akan dapat memperoleh
system yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis anda.
b. Laporan bulanan
Bisnis anda setiap bulannya haruslah memiliki :
a). laporan laba rugi yang terperinci;
b). analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa;
c). analisis dari arus kas, debitur, kreditur dan ikatan keuangan; dan
d). analisis rasio intern yang menunjukan tingkat efisiensi dan menyorot
263
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
c. Laporan triwulan
Laporan bulanan tentu saja akan tersedia setiap bulan, dan informasi
ini seharusnya tersedia bagi anda dan staf badan penasihat anda adalah:
a). Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan anda;
b). Pernandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur efisiensi;
c). Analisis kecenderungan secara lebih terperinci daripada yang biasanya
disediakan setiap bulan; dan
d). Informasi tentang bisnis anda sekarang untuk memungkinkan
anda dan badan penasihat anda meninjau kembali kegiatan dan
memproyeksikan rencana masa depan.
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, paparan rugi-laba, dan
keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan laporan triwulan
akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.
264
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
265
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat
pada bagian pertama.
a). Aktiva
Aktiva merupakan kekayaan fisik yang dimiliki oleh perusahaan,
dibagi ke dalam : (1) aktiva lancar, (2) aktiva tetap, dan (3) aktiva
tidak kentara.
(1). Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang
tunai (kas) dan kekayaan lain yang mudah diuangkan (atau dalam
jangka waktu pendek dapat ditukarkan menjadi uang tunai),
seperti piutang, surat-surat berharga, persekot, persediaan barang.
(2). Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam
jangka waktu lama, seperti: gedung, tanah, mesin-mesin, dan sebagainya.
(3). Aktiva yang tidak kentara
Aktiva tidak kentara adalah aktiva yang secara fisik tidak dapat
dilihat atau diraba tetapi secara riil mempunyai nilai, seperti : hak
patent, hak cipta, goodwiil.
b). Pasiva
Bagian pasiva pada sebuah neraca perusahaan berisi sekelompok
pos, yaitu : (1) utang lancar, (2) utang jangka panjang, dan (3) modal sendiri.
(1). Utang lancar
Utang lancar adalah kewajiban finansial perusahaan yang harus
dilunasi dalam jangka waktu relatif pendek. Pelunasan tersebut
biasanya dilakukan dengan mengambil aktiva lancarnya. Pos-pos
yang termasuk dalam aktiva lancar ini antara lain : utang dagang,
kredit rekening Koran, kredit wesel, kredit pembeli, utang deviden,
dan sebagainya.
(2). Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban financial perusahaan
yang harus dilunasi dalam waktu lama (lebih dari satu tahun),
seperti : utang obligasi dan utang hipotik.
266
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
267
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
268
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
269
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
270
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
271
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
272
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
273
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
274
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
1). Trust
Adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk
menghindari kerugian masing-masing anggota dan memperbesar keuntungan
perusahaan. Trust dibentuk dengan menggabungkan beberapa perusahaan
(merger) menjadi satu dan masing-masing perusahaan yang bergabung
telah melebur diri atau fusi, sehingga gabungan dari perusahaan-
perusahaan tersebut menjadi sebuah perusahaan besar. Seluruh kekayaan
lama dipindahkan ke perusahaan baru. Trust dapat mengeluarkan
saham dan obligasi.
3). Sindikat
Merupakan kerjasama antar beberapa orang untuk melaksanakan
proyek khusus di bawah satu perjanjian. Biasanya hanya terbatas pada
bidang keuangan, yang dilakukan oleh kelompok investor untuk
275
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
4). Kartel
Hampir sama dengan sindikat. Kartel merupakan persekutuan antara
beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu. Masing-
masing perusahaan tetap berdiri sendiri, memiliki kedudukan sama,
dan sewaktu-waktu dapat membatalkan perjanjiannya yang telah disetujui
bilamana diinginkan. Mereka terikat pada semua perjanjian, tetapi
di luar itu mereka bebas. Ada beberapa jenis kartel, sebagai berikut.
(1). Kartel Daerah, yaitu masing-masing perusahaan untuk membagi
daerah pemasaran yang boleh dikuasainya. Salah satu perusahaan
tidak boleh menjual barangnya ke daerah lain.
(2). Kartel Produksi, yaitu perusahaan mengadakan perjanjian untuk
menentukan luas produksi masing-masing.
(3). Kartel Kondisi, yaitu perjanjian yang mengatur syarat-syarat penjualan
termasuk syarat penyerahan barang, tempat, penjualan, penjualan
tunai dan kredit, pemberian potongan dan sebagainya.
(4). Kartel Pembagian Laba, yaitu perjanjian dalam menentukan besarnya
laba yang diterima oleh masing-masing anggota. Laba dibagi berdasarkan
besarnya volume penjualan yang dicapai oleh masing-masing anggota.
(5). Kartel Harga, yaitu perjanjian yang diadakan untuk menentukan
harga minimum dari barang-barang yang dijual, sehingga bentuk
ini dapat mengurangi persaingan harga di antara para anggota.
276
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR PUSTAKA
277
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
278
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
279
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
280