Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN

Format Evaluasi Praktek Pemanfaatan Media Pembelajaran


DOSEN PENGAMPU:
Dra. EFFI ASWITA LUBIS, M. Pd, M. Si
RINI HERLIANI, SE, M. Si, Ak. CA

Disusun sebagai salah satu tugas yang diwajibkan


Dalam mengikuti perkuliahan Media Pembelajaran

OLEH:
KELOMPOK 8

Heny Novita Yanti Tampubolon 7193342025


Novia Elsa Wina Sinaga 7193342014
Poybe Sihite 7192442006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Format Evaluasi Praktek
Pemanfaatan Media Pembelajaran.” sebagai tugas dari mata kuliah Media Pembelajaran.
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang banyak membantu dalam proses
penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir.
Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada ibu Dra. Effi
Aswita Lubis, M. Pd, M. Si dan Rini Herliani, SE, M.Si, Ak. CA sebagai dosen pengampu
mata kuliah Media Pembelajaran yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.

Medan, 02 Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 mind mapping..............................................................................................................................2
2.2 Tahapan dan prosedur dalam mengevaluasi media pembelajaran................................................3
2.3 Format evaluasi penggunaan media pembelajaran.......................................................................7
2.4 Studi Kasus................................................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi,


pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. pembelajaran juga dirancang dari tahap perencanaan,
organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi,
maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya.

Dalam suatu pengajaran, tentu guru dalam menyampaikan materi pelajaran tentu tidak
lepas dari media pembelajaran itu sendiri. Media Pembelajaran merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada dirinya.

Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi sumber
belajar bagi siapa saja. Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran bertujuan untuk
melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau mempengaruhi tingkah laku
pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar dapat mencapai tujuan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Jenis dan tahapan evaluasi media pembelajaran?


2. Bagiamana menyusun pemanfaatan media pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini untuk memberikan sumbangsih keilmuan dan memberikan


pencerahan pada para pendidik, untuk dapat sekiranya selalu melakukan evaluasi pada setiap
media yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan begitu setiap pendidik akan selalu
mengupdate media yang hendak digunakan, sesuai dengan hasil evaluasi pada penggunaan
media pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 mind mapping

Format Evaluasi
Praktek Pemanfaatan
Media Pembelajaran

A. Tahapan dan B. Format evaluasi


penggunaan media
prosedur dalam Studi kasus
pembelajaran
mengevaluasi
media

1.Kualitas isi dan tujuan

1. Evaluasi Satu Lawan 3.Evaluasi

Satu ( one to  one) Lapangan (Field


Evaluation)
2. Kualitas pembelajaran

2. Evaluasi
Kelompok Kecil
3. Kualitas teknis
(small Group
Evaluation)

2
2.2 Tahapan dan prosedur dalam mengevaluasi media pembelajaran

Apapun media yang anda buat , apakah kaset, audio film, bingkai, video, ataupun 
gambar, perlu dinilai terlebih dahulu sebelum dipakai secara luas. Evaluasi media
pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui apakah media yang
digunakan dalam proses belajar- mengajar tersebut dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan karena banyak orang
berangggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti 100% ditanggung baik. Anggapan
itu sendiri tidaklah keliru karena sebagai pengembang media secara tidak langsung anda telah
menurunkan hipotesis bahwa media  yang anda buat  tersebut dapat memberikan  hasil belajar
yang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu dibuktikan dengan menguji ke sasaran yang
dimaksud.

Ada dua macam penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media
pembelajaran, yaitu;  evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi  formatif adalah suatu proses yang dimaksudkan  untuk


mengumpulkan data tentang efektifitas  dan efisiensi  penggunaan  media yang
digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan
agar lebih efektif dan efisien.

2. Evaluasi sumatif

Sedangkan evaluasi sumatif adalah kelanjutan drai evaluasi formatif yaitu;


media yang telah diperbaiki dan disempurnakan , kemdian diteliti kembali apakah
media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.  Evaluasi
semacam inilah yang dinamakan dengan evaluasi sumatif.

Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu; evaluasi satu lawan satu(one to one),
evaluasi kelompk kecil (Small group evaluation), dan evaluasi lapangan ( field evaluation).
Untuk lebih jelasny akan dijelaskan satu per satu pada pembahasan selanjunya.

3
1. Evaluasi Satu Lawan Satu ( one to  one)

Pada tahapan evaluasi satu lawan satu  ( one to one ), dipilih dua orang atau
lebih yang dapat mewakili populasi dari target  media yang dibuat.  Kemudian sajikan
media kepada siswa secara individual. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu
diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi diatas
rata-rata.

Prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

 Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan
ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat
tersebut.
 Katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah
karena kekurangan mereka tetapi karena kekurangsempurnaan media tersebut,
sehingga perlu diperbaiki;
 Usahakan mereka bersikap relaks bebas mengemukakan pendapatnya tentang
media tersebut
 Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan
siswa terhadap topic yang dimediakan
 Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau
dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula
bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk difahami; apakah
contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain
 Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) dan
 Analisis informasi yang terkumpul.
2. Evaluasi Kelompok Kecil (small Group Evaluation)

Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-12 orang siswa yang dapat
mewakili populasi target. Jumlah 10 merupakan jumlah minimal, sebab kalau kurang
dari jumlah tersebut data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi
target. Sabaliknya jika lebih dari 12, data atau informasi melebihi yang diperlukan,
akbibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam kelompok kecil.

4
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik
populasi.Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai,
sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latar belakang.

Prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut:

 Designer bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan
umpan balik (feedback) untuk menyempurnakannya.
 Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan
siswa tentang topik yang disediakan. Sajikan media atau meminta kepada
siswa untuk mempelajari media tersebut.
 Designer mencatat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik
(feedback) baik langsung maupun tak langsung selama penyajian media.
 Memberikan tes (posttest) untuk mengetahui sejauh mana tujuan dapat dicapai
 Memberikan atau membagikan kuesioner dan meminta siswa untuk
mengisinya. Apabila memungkinkan, adakan diskusi yang mendalam dengan
beberapa siswa. Beberapa pertanyan yang perlu didiskusikan antar lain: (a)
menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya, (b) mengerti tidaknya siswa
akan pesan yang disampaikan, (c) konsistensi tujuan dan meteri program,
cukup tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyan tersebut
telah ditanyakan dalam kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat
dicari lewat diskusi.
 Menganalisa data yang terkumpul. Atas dasar ini umpan balik semua ini,
media dapat dilakukan penyempurnaan.
3. Evaluasi Lapangan (Field Evaluation)

Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu
dilakukan. Evaluasi lapangan diusahakan situasinya semirip mungkin dengan situasi
sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang dibuat
sudah mendekatki kesempurnaan. Namun dengan hal itu masih harus dibuktikan.
Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita buat itu diuji. Dalam
melakukan evaluasi lapangan seorang designer memilih sekitar 30 orang siswa sambil
memperhatikan beragam karakteristik seperti kepandaian, kelas sosial, latar belakang,
jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan lain sebagainya sesuai dengan karakteristik
sasaran.

5
Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu dan
terutama untuk evaluasi lapangan adalah apa yang disebut “efek halo” (hallo effect).
Situasi seperti ini muncul apabila media dicobakan pada kelompok responden yang
salah. Maksudnya kita dapat membuat program film bingkai atau transparansi OHP
dan film kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh sajian dengan
transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini, informasi yang diperoleh
banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya.

Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:

 Mula-mula designer memilih siwa-siwa yang benar-benar mewakili populasi


target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan agar mereka mewakili berbagai
tingkat kemampuan dan ketramnpiulan siswa yang ada. Tes kemampuan awal
(pretest) perlu dilakukan jika karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar
itu pemilihan siswa dilakukan. Akan tetapi, jika designer benar-benar
mengenal siswa-siswa yang akan dipakai dalam uji coba, maka tes itu tidak
pelu dilakukan.
 Designer menjelaskan kepada siswa maksud uji lapangan tersebut dan apa
yang harapkan designer pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa
untuk mengkritik bahan-bahan atau media yang diberikan. Hal itu karena
siswa beranggapan sudah benar dan efektif. Usahakan siswa bersikap rileks
dan berani mengupayakan penilaian. Jauhkan sedapat mungkin perasaan
bahwa uji coba menguji kemampuan siswa.Memberikan tes awal untuk
mengukur sejauh mana pengetahuan dan keteramnpilan siswa terhdap topik
yang dimediakan.
 Menyajikan media tersebut kepada siswa. Bentuk penyajiannya tentu sesuai
dengan rencana pembuatannya; untuk prestasi kelompok besar, untuk
kelompok kecil atau belajar mandiri.
 Designer mencatat semua respon yang muncul dari sisiwa selama kajian.
Begitu pula, waktu yang diperlukan.
 Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa
setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini (posttest) dibandingkan dengan
hasil tes pertama (pretest) akan menunjukan seberapa efektif dan efisien dari
media yang dibuat.

6
 Memberikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap sisw terhadap
media tersebut dan sajian yang diterimanya.
 Designer meringkas dan menganalisis data-data yang telah diperoleh dengan
kegiatan-kegiatan tadi. Hal ini meliputi kemampuan awal, skor test awal dan
tes akhir, waktu yag diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan
pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya. Setelah
menempuh ketiga tahap ini dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan
efisiensi media yang kita buat.

2.3 Format evaluasi penggunaan media pembelajaran

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu


dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar
berbeda. Ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar
dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya
belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).

Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal


tersebut turut dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa kriteria dalam
mengevaluasi media pembelajaran yang perlu diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi
terhadap media pembelajaran.

1. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran


2. Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik
3. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,
4. Menarik perhatian peserta didik
5. Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik
6. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan
7. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam syllabus
8. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman)
9. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan

Walker dan Hess memberikan kriteria dalam, me-review media pembelajaran yang
berdasarkan pada kualitas, antara lain:

7
1. Kualitas isi dan tujuan

a. Ketepatan
b. Kepentingan
c. Kelengkapan
d. Keseimbangan
e. Minat atau perhatian
f. Keadilan
g. Kesesuaian dengan situasi siswa

2. Kualitas pembelajaran

a) Memberikan kesempatan belajar


b) Memberikan bantuan untuk belajar
c) Kualitas memotivasi
d) Fleksibiltas pembelajarannya
e) Kualitas tes dan penilaiannya
f) Dapat memberi dampak bagi siswa
g) Dapat membawa dampak bagi guru dan pemelajarannya

3.  Kualitas teknis

a) Keterbacaan
b) Mudah digunakan
c) Kualitas tampilan atau tayangan
d) Kualitas penanganan jawaban
e) Kualitas pengelolaan programnya
f) Kualitas pendokumentasiannya

Ada beberapa alat yang bisa digunakan dalam mengevaluasi pemanfaatan media
pembelajaran, salah satunya adalah daftar cek (cek list). Daftar cek adalah sebuah daftar yang
memuat sejumlah pernyataan singkat, tertulis tentang berbagai gejala yang dimaksudkan
sebagai penolong pencatatan ada tidaknya sesuatu gejala dengan cara member tanda cek (V)
pada setiap emunculan gejala yang dimaksud. Daftar cek bertujuan untuk mengetahui apakah
gejala yang berupa pernyataan yang tercantum dalam daftar cek ada atau tidak ada pada
seorang individu atau kelompok.

8
Format evaluasi pemanfaatan media pembelajaran dengan menggunakan cek list

Penilaian
No Aspek yang di amati
A B C D

Ketepatan/kesusian penggunaan media


01
dengan materi yang disampaikan

Memperhatikan prinsip-prinsip
02
penggunaan media

Membantu meningkatkan perhatian siswa


03
dalam kegiatan pembelajaran

04 Kemungkinan bertahan lama

05 Kesesuaian dengan berbgai jenis siswa

06 Kecepatan presentasi

07 Kesesuaian dengan gaya belajar siswa

Kesesuaian dengan kondisi lingkungan,


08
dan fasilitas yang tersedia

Kesesuaian Media dengan tujuan


09
pembelajaran

10 Kualitas gambar / visual

Keterangan

A.  Sangat baik

B.  Cukup baik

C.  Baik

D.  Tidak baik

2.4 Studi Kasus

Berdasarkan penelitian yang berjudul Pengembangan Intrumen Evaluasi Media


Modul Pembelajaran Oleh: Sungkono, Instrumen Evaluasi Media Modul Pembelajaran yang

9
dihasilkan dalam penelitian ini adalah instrumen yang ditujukan untuk mengevaluasi modul
khususnya di perguruan tinggi, walaupun sebenarnya dapat digunakan juga untuk sekolah-
sekolah dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa instrumen evaluasi media modul pembelajaran yang dikembangkan
telah melalui serangkaian tahap pengembangan dan telah divalidasi oleh para ahli
dibidangnya serta telah diujicobakan.

Berdasarkan hasil validasi ahli pada awalnya memang dinyatakan belum baik
sehingga perlu penyempurnaan-penyempurnaan dibeberapa aspek seperti fisik, aspek
pendahuluan, aspek pemanfaatan dan aspek tugas/evaluasi. Dan setelah dilakukan perbaikan-
perbaikan dalam beberapa aspek tersebut, kemudian instrumen ini dinyatakan sudah baik dan
dapat digunakan untuk mengevaluasi media modul diperguruan tinggi. Selanjutnya
berdasarkan hasil uji coba kepada pengguna baik itu uji coba awal maupun uji coba
operasional, para pengguna hanya ada masukan-masukan yang sifatnya redaksional, namun
demikian demi baiknya istrumen ini juga telah diakomodasi dalam penyempurnaan instrumen
ini. Dengan demikian instrumen ini dapat dikatakan sudah baik dan dapat digunakan sebagai
instrumen evaluasi media modul di perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Instrumen
Evaluasi Modul Pembelajaran yang mencakup aspek fisik, aspek pendahuluan, aspek isi,
aspek tugas/evaluasi, dan aspek rangkuman dapat digunakan sebagai instrumen dalam
mengevaluasi modul pembelajaran untuk mahasiswa.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada dua macam penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media
pembelajaran, yaitu;  evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.Ada tiga tahapan evaluasi
formatif yaitu; evaluasi satu lawan satu(one to one), evaluasi kelompk kecil (Small group
evaluation), dan evaluasi lapangan ( field evaluation). Dalam mengevaluasi media

10
pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, fasilitas, karakteristik
siswa, gaya belajar siswa.

3.2 Saran

Penulis berharap bahwa dengan dilaksanakannya evaluasi media pembelajaran dengan


benar dan sungguh-sungguh serta selalu update dengan perkembangan zaman, maka kualitas
media pembelajaran dapat digunakan dengan maksimal dan tepat pada tujuan pembelajaran
yang ditempuh. Serta kualitas kemampuan guru dan siswa dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, 2002 Media Pembelajaran, ,Jakarta: Ciputat Pers,

Arif S. Sadiman dkk, 1996, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://inestyandiny.blogspot.com/2012/12/evaluasi-penggunaan-media-pembelajaran_17.html 
di akses pada tanggal 30 Novemberr 2013

11
http://naviraa.blogspot.com/2011/12/sekilas-tentang-evaluasi-media.html di akses pada
tanggal 30 november 2013

http://rizavaiz.wordpress.com/2012/12/13/7/ di akses pada tanggal 30 november 2013

http://amaliaelfanani.wordpress.com/2012/07/14/evaluasi-media-pembelajaran/ di akses pada


tanggal 30 November 2013

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011, Media Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia,

Ign Masidj, Penilaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. (Yogjakarta: Kanisius. ,


(1995). http://binham.wordpress.com/2011/12/29/instrumen-evaluasi-pendidikan/ diakses
pada tanggal 30 November 2013

12

Anda mungkin juga menyukai