DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kesempatan dalam menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan
kepada Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran.
Selaku manusia biasa kami menyadari dalam tugas ini terdapat kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja.Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran. Kami
harap tugas ini dapat bermanfaat bagi semua. Khususnya mata kuliah Media Pembelajaran
jurusan Pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Medan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. pembelajaran juga dirancang dari
tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan
evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi
pembelajaran tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.
Dalam suatu pengajaran, tentu guru dalam menyampaikan materi pelajaran
tentu tidak lepas dari media pembelajaran itu sendiri. Media Pembelajaran merupakan
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
mengajar pada dirinya.
Interaksi dengan media (sebagai salah satu lingkungan belajar) dapat menjadi
sumber belajar bagi siapa saja. Dan penilaian atau evaluasi media pembelajaran
bertujuan untuk melihat apakah penggunaan media itu bisa membentuk atau
mempengaruhi tingkah laku pebelejar atau tidak. Serta untuk mengetahui apakah
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Jenis dan tahapan evaluasi media pembelajaran?
2. Bagiamana menyusun pemanfaatan media pembelajaran?
C. Tujuan Makalah
Penulisan makalah ini untuk memberikan sumbangsih keilmuan dan
memberikan pencerahan pada para pendidik, untuk dapat sekiranya selalu melakukan
evaluasi pada setiap media yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan begitu
setiap pendidik akan selalu mengupdate media yang hendak digunakan, sesuai dengan
hasil evaluasi pada penggunaan media pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyusunan Format
Evaluasi Praktek
Pemanfaatan Media
Pembelajaran
Tahapan dan
Format
prosedur
evaluasi
dalam
penggunaan
mengevaluasi
media
media
pembelajaran
2
Ada dua macam penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media
pembelajaran, yaitu; evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi penggunaan media yang
digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan
agar lebih efektif dan efisien.
2. Evaluasi sumatif
Sedangkan evaluasi sumatif adalah kelanjutan drai evaluasi formatif yaitu;
media yang telah diperbaiki dan disempurnakan , kemdian diteliti kembali apakah
media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi
semacam inilah yang dinamakan dengan evaluasi sumatif.
3
Usahakan mereka bersikap relaks bebas mengemukakan pendapatnya
tentang media tersebut
Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan
pengetahuan siswa terhadap topic yang dimediakan
Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau
dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula
bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk difahami; apakah
contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain
Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) dan
Analisis informasi yang terkumpul.
2. Evaluasi Kelompok Kecil (small Group Evaluation)
Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-12 orang siswa yang dapat
mewakili populasi target. Jumlah 10 merupakan jumlah minimal, sebab kalau
kurang dari jumlah tersebut data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan
populasi target. Sabaliknya jika lebih dari 12, data atau informasi melebihi yang
diperlukan, akbibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam kelompok kecil.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik
populasi.Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai,
sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latar belakang.
4
Memberikan atau membagikan kuesioner dan meminta siswa untuk
mengisinya. Apabila memungkinkan, adakan diskusi yang mendalam
dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyan yang perlu didiskusikan
antar lain: (a) menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya, (b)
mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan, (c) konsistensi
tujuan dan meteri program, cukup tidaknya latihan dan contoh yang
diberikan. Apabila pertanyan tersebut telah ditanyakan dalam
kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat dicari lewat
diskusi.
Menganalisa data yang terkumpul. Atas dasar ini umpan balik semua
ini, media dapat dilakukan penyempurnaan.
3. Evaluasi Lapangan (Field Evaluation)
Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu
dilakukan. Evaluasi lapangan diusahakan situasinya semirip mungkin dengan
situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media
yang dibuat sudah mendekatki kesempurnaan. Namun dengan hal itu masih harus
dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita buat itu
diuji. Dalam melakukan evaluasi lapangan seorang designer memilih sekitar 30
orang siswa sambil memperhatikan beragam karakteristik seperti kepandaian,
kelas sosial, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan lain
sebagainya sesuai dengan karakteristik sasaran.
Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu dan
terutama untuk evaluasi lapangan adalah apa yang disebut “efek halo” (hallo
effect). Situasi seperti ini muncul apabila media dicobakan pada kelompok
responden yang salah. Maksudnya kita dapat membuat program film bingkai atau
transparansi OHP dan film kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh
sajian dengan transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini, informasi
yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang
dapat dipercaya.
5
Mula-mula designer memilih siwa-siwa yang benar-benar mewakili populasi
target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat
kemampuan dan ketramnpiulan siswa yang ada. Tes kemampuan awal (pretest) perlu
dilakukan jika karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa
dilakukan. Akan tetapi, jika designer benar-benar mengenal siswa-siswa yang akan
dipakai dalam uji coba, maka tes itu tidak pelu dilakukan.
Designer menjelaskan kepada siswa maksud uji lapangan tersebut dan apa
yang harapkan designer pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk
mengkritik bahan-bahan atau media yang diberikan. Hal itu karena siswa beranggapan
sudah benar dan efektif. Usahakan siswa bersikap rileks dan berani mengupayakan
penilaian. Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba menguji kemampuan
siswa.
Memberikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan
keteramnpilan siswa terhdap topik yang dimediakan.
Menyajikan media tersebut kepada siswa. Bentuk penyajiannya tentu sesuai
dengan rencana pembuatannya; untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil
atau belajar mandiri.
Designer mencatat semua respon yang muncul dari sisiwa selama kajian.
Begitu pula, waktu yang diperlukan.
Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa
setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini (posttest) dibandingkan dengan hasil tes
pertama (pretest) akan menunjukan seberapa efektif dan efisien dari media yang dibuat.
Memberikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap sisw terhadap
media tersebut dan sajian yang diterimanya.
Designer meringkas dan menganalisis data-data yang telah diperoleh dengan
kegiatan-kegiatan tadi. Hal ini meliputi kemampuan awal, skor test awal dan tes akhir,
waktu yag diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang
diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya. Setelah menempuh ketiga tahap ini
dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efisiensi media yang kita buat.
6
C. Format evaluasi penggunaan media pembelajaran
Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis
perlu dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki
gaya belajar berbeda. Ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar
visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara
mendengar) dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh).
Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran,
hal-hal tersebut turut dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa kriteria
dalam mengevaluasi media pembelajaran yang perlu diperhatikan apabila orang
melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran.
Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran
Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik
Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,
Menarik perhatian peserta didik
Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik
Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan
Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam
syllabus
Keaktualan (tidak ketinggalan zaman)
Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan
7
Kesesuaian dengan situasi siswa
2. Kualitas pembelajaran
Memberikan kesempatan belajar
Memberikan bantuan untuk belajar
Kualitas memotivasi
Fleksibiltas pembelajarannya
Kualitas tes dan penilaiannya
Dapat memberi dampak bagi siswa
Dapat membawa dampak bagi guru dan pemelajarannya
3. Kualitas teknis
Keterbacaan
Mudah digunakan
Kualitas tampilan atau tayangan
Kualitas penanganan jawaban
Kualitas pengelolaan programnya
Kualitas pendokumentasiannya
Ada beberapa alat yang bisa digunakan dalam mengevaluasi pemanfaatan
media pembelajaran, salah satunya adalah daftar cek (cek list). Daftar cek adalah
sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat, tertulis tentang
berbagai gejala yang dimaksudkan sebagai penolong pencatatan ada tidaknya
sesuatu gejala dengan cara member tanda cek (V) pada setiap emunculan gejala
yang dimaksud. Daftar cek bertujuan untuk mengetahui apakah gejala yang
berupa pernyataan yang tercantum dalam daftar cek ada atau tidak ada pada
seorang individu atau kelompok.
8
media
Membantu meningkatkan perhatian siswa
03
dalam kegiatan pembelajaran
04 Kemungkinan bertahan lama
05 Kesesuaian dengan berbgai jenis siswa
06 Kecepatan presentasi
07 Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, dan
08
fasilitas yang tersedia
09 Kesesuaian Media dengan tujuan pembelajaran
10 Kualitas gambar / visual
Keterangan
A. Sangat baik C. Baik
B. Cukup baik D. Tidak baik
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua macam penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media
pembelajaran, yaitu; evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Ada tiga tahapan evaluasi
formatif yaitu; evaluasi satu lawan satu(one to one), evaluasi kelompk kecil (Small
group evaluation), dan evaluasi lapangan ( field evaluation). Dalam mengevaluasi
media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi, fasilitas,
karakteristik siswa, gaya belajar siswa
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11