Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 12

Evaluasi Multimedia Pembelajaran

Oleh:
NOVALISMA NUR KHAKIMAH
21861016

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pembelajaran adalah alat yang sangat membantu dalam proses pembelajaran. Dalam

memilih media pembelajaran, kita terkadang asal memilih dan menggunakannya begitu saja tanpa

kita tahu apakah media yang kita gunakan sudah sesuai atau tidak dengan tujuan pembelajaran.

Media pendidikan sebelum digunakan secara luas perlu dievaluasi terlebih dahulu, baik dari

segi isi materi, segi edukatif, maupun segi teknis permediaan, sehingga media tersebut memenuhi

persyaratan sebagai media pendidikan. Evaluasi media dimaksudkan untuk mengetahui apakah

media yang dibuat atau diproduksi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan atau tidak.

Hal ini penting untuk diperhatikan dan dilakukan karena banyak orang yang beranggapan

bahwa sekali mereka membuat media pasti baik. Untuk itu perlu dibutuhkan dengan cara menguji

dan mengevaluasi media pembelajaran yang akan digunakan.

Selain itu, belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap diri

manusia. Proses itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

Oleh karena itu belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang pastinya akan dipengaruhi

oleh berbagai faktor.

Contoh faktor itu adalah media pembelajaran yang merupakan sesuatu yang bersifat

menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga

dapat terjadinya proses belajar. Media-media itulah untuk dievaluasi yang penjabarannya akan

sedikit dijelaskan dalam makalah ini.


B. Rumusan Masalah

Rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu diantaranya:

1. Apakah tujuan evaluasi media pembelajaran?

2. Apa ciri-ciri efektif media pembelajaran?

3. Bagaimankah cara mengevaluasi media pembelajaran?

4. Apakah kriteria evaluasi media pembelajaran?


PEMBAHASAN

Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan

perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Evaluasi memegang peranan yang sangat

penting dalam penentuan suatu kebijakan atau pengambilan keutusan.

Dengan evaluasi kita dapat melihat efektifitas dan efisiensi dari program yang telah dan

akan kita lakukan. Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satupun usaha untuk

memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Evaluasi

merupakan salah satu komponen system pembelajaran. Sehingga tidak mungkin dielakkan dalam

setiap proses pembelajaran.

Meskipun evaluasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan media, namun bukan

berarti kegiatan ini dilakukan setelah program media tersebut selesai diproduksi. Dalam kegiatan

pengembangan media, sebaiknya dilakukan pada setiap langkah sejak tahap perencanaan, seperti

terlihat dalam bagan arus pada kegiatan pengembangan media. Evaluasi dimaksudkan untuk

mengetahui nilai kegiatan, produk atau sistem.

Selain itu, evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses

pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik

dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.

A. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran

Dalam buku pedoman evaluasi media pendidikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah (1988/1989 dinyatakan bahwa evaluasi media mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman kepada instansi pemerintah dalam mengadakan media pendidikan

yang bermutu.

2. Memberikan pedoman kepada guru dalam membuat media pendidikan yang bermutu.
3. Memberikan pedoman kepada produsen dalam memproduksi media pendidikan yang

bermutu.

4. Melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Tujuan lain dari evaluasi media pembelajaran antara lain:

1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif.

2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan.

3. Menetapkan apakah media itu cost-efective dilihat dari hasil belajar siswa.

4. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses

pembelajaran.

5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.

6. Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.

7. Mengetahui apakah media pembelajaran tersebut benar-benar memberi sumbangan

terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.

8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

B. Ciri-ciri Efektif Media Pembelajaran

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar

di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran

untuk mengembangkan ide dan pengertian.

Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga

komunikasi tersebut tidak efektif fan efisien. Salah satu usaha untuk mengetasi keadaan demikian

ialah menguasai penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena

fungsi media dalam kegiatan tersebut untuk meningkatkan keserasan dalam penerimaan informasi.
Agar media pembelajaran data berfungsi secara efektif, terdapat berbagai kriteria yang harus

terpenuhi, seperti yang dipaparkan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai:

1. Ketetapan dengan tujuan pengejaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas dasar tujuan-

tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah

dipahami siswa.

3. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media diperlukan mudah diperoleh.

4. Keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang diperlukan syarat

utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga makna yang terkandung di dalamnya

dapat dipahami oleh para siswa.

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat

dipahami oleh para siswa.

Sedangkan menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran bisa dikatakan efektif jika:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran.

3. Praktis, luwes dan tahan.

4. Guru terampil menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran.

6. Mutu teknis.
C. Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu evaluasi formatif

dan evaluasi sumatif

1. Evaluasi formatif, yaitu proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang

efektifitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Data tersebut

dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar

lebih efektif dan efisien.

2. Evaluasi sumatif, yaitu proses pengumpulan data untuk menentukan apakah media yang

dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-

benar efektif atau tidak, setelah media tersebut deperbaiki dan disempurnakan.

Cara mengevaluasi media pembelajaran dengan cara evaluasi formatif terdiri dari tiga tahapan

yaitu:

1. Evaluasi satu lawan satu (one to one)

Pada tahap ini pilihlah dua orang sasaran/siswa yang dapat mewakili populasi target dari media

yang telah dibuat. Kedua orang tersebut hendaknya satu orang diambil dari populasi yang

kemampuannya di atas rata-rata, sedangkan yang satu orang lagi kemampuannya di bawah rata-

rata.

Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu didesain untuk

belajar mandiri, maka biarkanlah siswa mempelajarinya, sementara itu kita mengamatinya.

Dengan prosedur lain, dapat dilaksanakan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Jelaskan kepada siswa bahwa anda seorang merancang media baru. Amati reaksi

mereka terhadap media yang dibuat/ ditampilkan tersebut.

b. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahan penggunaan media tersebut,
bukanlah karena kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang

perlu diperbaiki dan disempurnakan.

c. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas mengemukakan pendapat mereka

mengenai media yang ditampilkan tersebut.

d. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan

siswa terhadap penggunaan media tersebut.

e. Catat lamanya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat

pula reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut.

f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.

g. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.

Dari kegiatan ini sebenarnya ada beberapa informasi yang dapat diperoleh diantaranya:

kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang

visual, kurang contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan/ sequence yang keliru,

pertanyaan atau petunjuk yang kurang jelas, materi tidak sesuai dengan tujuan.

2. Evaluasi Kelompok kecil (small group evaluation)

Pada tahap ini diujicobakan kepada sasaran/ siswa kurang lebih 10-20 siswa yang dapat

mewakili populasi target. Siswa/ sasaran yang dipilih untuk uji coba ini hendaknya mencerminkan

karekteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa/ sasaran berbagai tingkat

kemampuan (pandai, sedang, kurang pandai), jenis kelamin berbeda-beda (laki-laki dan

perempuan), berbagai usia dan latar belakang. Tahap-tahap yang perlu dilakukann adalah, sebagai

berikut;
a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk

penyempurnaannya.

b. Berikut tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang

topik yang berkenaan dengan menggunakan media.

c. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.

d. Catat waktu umpan balik selama penyajian media.

e. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai (postes).

f. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang digunakan,

mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut, konsisten

tujuan dan materi, dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan.

g. Lakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul.

3. Evaluasi Lapangan (field evaluation)

Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Evaluasi

lapangan dilakukan kapada sekitar 30 orang dengan berbagai karakteristik seperti tingkat

kepandaiannya, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, sesuai dengan karakteristik populasi.

Satu hal yang perlu dihindari baik pada dua tahap evaluasi terdahulu maupun evaluasi lapangan

ini yaitu efek halo (halo effect). Hallo effect muncul apabila kita mencobakan media kepada

mereka yang belum pernah melihat media tersebut. Jika demikian maka informasi yang diperoleh

banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah:

a. Pilih siswa sebanyak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi.

b. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapanngan dan hasil akhir yang diharapkan.

Usahakan siswa bersifat relaks dan berani uji coba bukan menguji kemampuan mereka.
c. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topic

yang menggunakan media tersebut.

d. Dajikan media yang sesuai dengan rencana pembuatannya.

e. Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa selama penyajian.

f. Lakukan postes (tes akhir) untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah

penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang digunakan

untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi media yang dibuat tersebut.

g. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap mereka

terhadap media yang digunakan.

h. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan,

terutama mengenai kemampuan awal pretes, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang

diperluakan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta kecapatan sajian

dan sebagainya.

D. Kriteria Evaluasi Media Pembelajaran

Ahli bidang studi dan ahli media dalam melakukan evaluasi perlu mempertimbangkan criteria

penilaian/ evaluasi/ criteria evaluasi dimaksud merupakan pedoman penilai dalam melaksanakan

penilaian media pendidikan baik yang berkait dengan software (perangkat lunak) maupun

hardware (perangkat keras).

Akan tetapi beberapa criteria dalam mengevaluasi media pembelajaran yang perlu diperhatikan

antara lain adalah:

a. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran.

b. Persesuaian dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik.

c. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan.


d. Maksud dan tujuan dari media pembelajaran harus dapat dipahami oleh peserta didik.

e. Menarik perhatian peserta didik.

f. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang berdangkutan.

g. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam silabus.

h. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman).

i. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan.

j. Skala dan ukuran.

k. Bebas dari bias ras, suku dan gender.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi media pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan

baik. Evaluasi media pembelajaran tersebut diantaranya bertujuan untuk memberikan pedoman

kepada instansi pemerintah, guru, peodusen dalam mengadakan, membuat dan memproduksi

media pendidikan yang bermutu, dan melindungi sekolah dari penggunaan media pendidikan yang

tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknis kependidikan.

Untuk mencapai media pembelajaran yang efektif, diperlukan media yang sesuai dengan

tujuan, tepat dengan pelajaran, praktis, luwes, dan keterampilan pengguna.

Mengenai cara mengevaluasi media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua macam

yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Untuk evaluasi formatif lebih menekankan pada

evaluasi penggunaan media baru untuk siswa dengan mengetahui efektifitas dan efisiensi media

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi sumatif terfokus pada kepatutan suatu

penggunaan media tertentu.

Kriteria-kriteria dalam melakukan evaluasi juga perlu dipertimbangkan. Kriteria tersebut dapat

mencangkup kriteria evaluasi perangkat lunak dan kriteria evaluasi perangkat keras.

B. Saran

Penulis berharap bahwa dengan dilaksanakannya evaluasi media pembelajaran dengan benar

dan sungguh-sungguh serta selalu update dengan perkembangan zaman, maka kualitas media

pembelajaran dapat digunakan dengan maksimal dan tepat pada tujuan pembelajaran yang

ditempuh. Serta kualitas kemampuan guru dan siswa dapat dipertanggungjawabkan.


DAFTAR PUSTAKA
[1]DR. Abdul Mujib, M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2006, hlm.
211

[2]file:///D:/MATA%20KULIAH%20SEMESTER%204/media%20Pembelajaran%20PAI/bahan
/Evaluasi%20Media%20Pembelajaran%20_%20sitiwiwin9.htm.

[3]file:///D:/MATA%20KULIAH%20SEMESTER%204/media%20Pembelajaran%20PAI/bahan
/Evaluasi%20Media%20Pembelajaran%20_%20sitiwiwin9.htm. Diambil pada 10-05-2013 14:49
wib.

[4] Ibid.

[5] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hm. 174-175

[6]file:///D:/MATA%20KULIAH%20SEMESTER%204/media%20Pembelajaran%20PAI/bahan
/Evaluasi%20Media%20Pembelajaran%20_%20amaliaelfanani.htm. Diambil pada 10-05-2013
14:49 wib.

[7]Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, evaluasi-media.pdf-Adobe Reader, hlm.1, Diakses


pada 10-05-2013 14:48 wib.

[8]file:///D:/MATA%20KULIAH%20SEMESTER%204/media%20Pembelajaran%20PAI/bahan
/EVALUASI%20MEDIA%20PEMBELAJARAN%20_%20Ikrimah%20Maifandi.htm. Diakses
pada 10-05-2013 14:49 wib.

[9] Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, evaluasi-media.pdf-Adobe Reader, hlm.2, Diakses


pada 10-05-2013 14:48 wib.

[10] Ibid, hlm.3.

Anda mungkin juga menyukai