Anda di halaman 1dari 6

media pembelajaran digital adalah perpaduan antara penggunaan tenologi dalam bentuk software guna

menyalurkan informasi/pengetahuan kepada peserta didik agar peserta didik menerima pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap dengan lebih mudah, tanpa terkendala ruang dan waktu serta sesuai dengan
kenyataan lapangan.

Contoh media pembelajaran digital: YouTube, e-learning dan video kartun

Karena Penggunaan media pembelajaran digital memiliki 5 dampak positif meliputi (1) Penggunaan
media pembelajaran digital dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (2) dapat meningkatkan
kemandirian belajar peserta didik, (3) menghilangkan keterbatasa ruang dan waktu, (4) memperjelas
informasi, (5) dapat mengurangi biaya yang tidak perlu.

2. Pemilihan media pembelajaran bagi guru yaitu dengan menentukan ranah kognitif, afektif dan
sikomotor yang dapat memudahkan anak didik dalam memahami pembelajaran.

kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :

1) Sesuai dengan tujuan

Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu
setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media
pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan
hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi anak, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.

2) Praktis, luwes dan bertahan

Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan
sesuatu yang sederhana nemun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran
mahal dan rumit. Simple dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama
serta dapat digunakan secara terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam
memilih media pembelajaran.

3) Mampu dan terampil menggunakan

Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media
pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran
tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada
anak sehingga anak juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.

4) Keadaan peserta didik

Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan
psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik
tidak akan membantu banyak dalam memahami materi pembelajaran

5) Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak
dapat di gunakan jika tidak tersedia, menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar,
peralatan tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan anak dan guru. Karena jangan sampai
seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak tersedia di sekolahan. Jika guru tidak mampu
membuat dan memproduksi media maka pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut
untuk menjelaskan materi pembelajaran.

3. Cara yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

a) Evaluasi formatif

Adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan efisiensi penggunaan media yang
digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh akan digunakan
untuk mempebaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif
dan efisien. Setelah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut
layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang disebut dengan
evaluasi formatif.

b) Evaluasi sumatif

Ada tiga tahapan dalam evaluasi sumatif, yaitu:

1) Evaluasi satu lawan satu (one to one)

2) Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)

3) Evaluasi lapangan (field evaluation)

Pada tahapan evaluasi satu lawan satu (one to one), dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili
populasi dari target media yang dibuat media disajikan kepada siswa secara individual. Kedua orang
yang dipilih tersebut satu diantaranya mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan yang satunya lagi
diatas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut adalah:

1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda seorang merancang media baru. Amati reaksi mereka terhadap
media yang dibuat/ditampilkan tersebut.

2. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahaan penggunaan media tersebut, bukanlah karena
kekurangan siswa tetapi karena kelemahan media tersebut yang perlu diperbaiki dan disempurnakan.

3. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas mengemukakan pendapat mereka mengenai media
yang ditampilkan tersebut.

4. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap
penggunaan media tersebut.
5. Catat lamanya waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula reaksi siswa
terhadap penampilan media tersebut.

6. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.

7. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.

Setelah prosedur diatas dilakukan, maka akan diperoleh beberapa informasi seperti kesalahan pemilihan
kata atau uraian yang kurang jelas, kesalahan memilih lambang-lambang visual, contoh yang kurang,
terlalu banyak atau terlalu sedikit materi yang disajikan, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau
petunjuk yang kurang jelas, tujuan yang tidak sesuai dengan materi, dan sebagainya.

Selanjutnya evaluasi kelompok kecil dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi
target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi. Usahakan siswa yang dipilih
tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang, dan yang pandai, terdiri dari siswa laki-laki
dan siswa perempuan yang terdiri dari berbagai latar belakang (latar belakang pendidikan sosial orang
tua, dan sebagainya).

Untuk itu ada beberapa prosedur yang harus ditempuh, antara lain:

1. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk
penyempurnaannya.

2. Berikut tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang
berkenaan dengan menggunakan media.

3. Tugaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.

4. Catat waktu dan umpan balik selama penyajian media.

5. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai (postes).

6. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang digunakan, mengerti
tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut, konsistensi tujuan dan materi,
dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan.

7. Lakukan analisa terhadap data-data yang terkumpul.

Berikutnya evaluasi lapangan (field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Untuk itu
diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam pelaksanaannya dipilih 30 orang
siswa dengan berbagai karakteristik yang meliputi tingkat kepandaian kelas, latar belakang, jenis
kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya. Usahakan agar dihindari dari pengaruh efek halo (hallo
effect). Pada situasi semacam ini informasi yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebetulan
sehingga hasilnya kurang dapat dipercaya.

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:

1. Pilih siswa sebayak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi.

2. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan. Usahakan siswa
bersifat relaks/santai dan berani mengeluarkan pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka
bahwa uji coba bukan menguji kemapuan mereka.

3. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topik yang
menggunakan media tersebut.

4. Sajikan media yang sesuai dengan rencana pembuatannya.

5. Catat semua respon yang muncul dan waktu yang diperlukan dari siswa selama penyajian.

6. Lakukan postes (tes akhir) untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah penyajian media
tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang digunakan untuk mengetahui efektivitas
dan efesiensi media yang dibuat tersebut.

7. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap mereka terhadap
media yang digunakan.

8. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, terutama
mengenai keampuan awal pretes, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan dari
bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta kecepatan sajian dan sebagainya.

4. Sesuai Dengan Tujuan

Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu
setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media
pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan
hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi

Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus
disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan
penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga
menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan
menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.

Praktis, Luwes, dan Bertahan

Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media
pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat
bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan
utama dalam memilih media pembelajaran.

Mampu dan Terampil Menggunakan

Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media
pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran
tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada
siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.

Pengelompokan Sasaran

Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang lain
tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang
untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun untuk yang
lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran
untuk masing-masing kelompok.

Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar kecil
kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil,
dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang
ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-masing siswa dalam kelompok juga
wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.

Mutu Teknis

Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa
asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Tiap
produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar produk tersebut laik
digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar
untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.

5. Sumber belajar adalah semua bahan yang dapat memberikan informasi baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dipakai peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
atau kompetensi tertentu.

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk
belajar.

Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi
nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat para siswa yang
menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar.

6. Dalam hal ini dua tujuan penggunaan media pembelajaran tersebut menekankan ke arah efektivitas
dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar. Nah oleh sebab itu dua hal tersebut menjadi acuan dalam
penggunaan media pembelajaran.

7.

Anda mungkin juga menyukai