02 Beban Operasional
Metode FIFO
Persediaan akhir (unit) = Persediaan Awal + Pembelian – Produksi
= 1.000 + (50.000 + 75.000 + 100.000 + 125.000) – (45.000 + 70.000 + 100.000 + 30.000)
= 106.000 unit
Persediaan akhir (Rp) = 106.000 unit x Rp 1.200 = Rp. 127.200.000
Persediaan Awal = 1.000 unit x Rp 1.000 = Rp. 1.000.000
Pembelian = 50.000 unit x Rp 900 = Rp. 45.000.000
75.000 unit x Rp. 1.000 = Rp. 75.000.000
100.000 unit x Rp. 1.100 = Rp. 110.000.000
125.000 unit x Rp. 1.200 = Rp. 150.000.000
= Rp. 380.000.000
Harga Pokok Produksi = Persediaan awal + pembelian – persediaan akhir
= Rp. 1.000.000+Rp. 380.000.000– Rp. 127.200.000
= Rp. 253.800.000
LANJUTAN
Metode Average
Persediaan awal = 1.000 unit x Rp. 1.000 = Rp 1.000.000
Pembelian = 50.000 unit x Rp 900 = Rp 45.000.000
75.000 unit x Rp. 1.000 = Rp 75.000.000
100.000 unit x Rp. 1.100 = Rp110.000.000
125.000 unit x Rp. 1.200 = Rp150.000.000
351.000 unit = Rp381.000.000
01 02 03
Pembentukan dana Harta yang
Penggantian atau
cadangan dihibahkan, bantuan,
imbalan
atau sumbangan
Lanjutan
04
PT Dimdim membayar zakat 2,5% dari hartanya
senilai Rp10.000.000 kepada Lazis “Amanah” yang
contoh pendiriannya telah disetujui oleh pemerintah, dan atas
Bantuan atau zakat tersebut diberikan tanda terima, maka untuk
sumbangan Lazis “Amanah” zakat tersebut bukanlah merupakan
penghasilan tetapi untuk PT Dimdim merupakan
beban yang dapat
05
dikurangkan.
Biaya berlangganan contoh Atas pembelian handphone oleh PT Yesia selama tahun
atau pengisian ulang 2010 telah dibayar langganan kartu Halo sebesar
pulsa dan perbaikan Rp7.000.000 maka biaya yang boleh di bebankan
telepon seluler adalah sebesar 50% x Rp7.000.000 = Rp3.500.000.
Lanjutan
06 07 08
Pajak masukan yang
Biaya pemeliharaan Bunga pinjaman tidak dapat
dikreditkan
2. Beban yang Tidak Diperbolehkan Pajak
Pasal 9 ayat (1) UU PPh menyebutkan jenis-jenis biaya yang tidak boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto adalah sebagai berikut:
a) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen,
termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
Lanjutan
b). Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan
untuk kepentingan pribadi pemegang saham,
sekutu atau anggota.
Contoh :
Perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun
2011 sebesar Rp 500.000.000 di mana terdapat perjalanan
pemegang saham beserta keluarganya dalam rangka rekreasi ke
Australia. Atas beban perjalanan tersebut yang dapat menjadi
pengurang untuk mendapatkan PhKP adalah sebesar Rp
200.000.000 sedangkan Rp.300.000.000 harus dilakukan koreksi
fiskal.
c). Pembentukkan atau pemupukan dana
cadangan (PMK81/PMK.03/2009), Kecuali:
Contoh :
PT Edson membebankan biaya makan di tempat kerja untuk seluruh
karyawannya sebesar Rp 300.000.000 di mana Rp 100.000.000 adalah
biaya makan yang dilakukan di hotel, maka biaya makan yang
diperbolehkan secara fiskal adalah sebesar Rp 100.000.000 hal tersebut
merupakan koreksi positif karena mengurangi beban yang akan menambah
laba secara fiskal.
f). Jumlah yang melebihi kewajaran
Contoh :
(i) PT Woci membayar gaji kepada Ronron, salah satu pemegang
sahamnya yang juga menjabat sebagai salah satu direktur sebesar Rp
100.000.000 per bulan. Pada tingkat jabatan yang sama dan di
perusahaan yang sejenis gaji untuk direktur ratarata hanya sebesar
Rp 70.000.000. Dengan demikian, Rp 30.000.000 merupakan jumlah
yang melebihi kewajaran tersebut, bukanlah merupakan biaya untuk
mendapatkan PhKP
(ii)Pt Boki, dalam gajinya terdapat pembayaran gaji untuk salah satu
direkturnya, dan ternyata adalah anak dari salah satu pemegang
saham perusahaan tersebut sebesar Rp 100.000.000. Dari data
perusahaan dan juga dibandingkan dengan data perusahaan
lainnyayang sejenis bahwa gaji direktur yang wajar adalah
Rp50.000.000. Beban gaji haruslah dikoreksi fiskal Rp 50.000.000
untuk mengurangi besarnya beban atau menambah penghasilan
menurut pajak.
g). Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
Contoh :
PT Dimjati memberikan bantuan kepada PT
Matthew sebesar Rp 100.000.000 karena kedua
perusahaan tersebut tidak mempunyai hubungan
usaha dan hubungan kepemilikan maka untuk PT
Matthew bukanlah merupakan penghasilan dan
untuk PT Dimjati, bukan juga merupakan biaya
untuk mendapatkan PhKp
h). Pajak Penghasilan
Contoh :
01 02
Pajak masukan berkenaan dengan pengeluaran
Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan yang tidak dapat dikurangkan dalam menentukan
sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (8) UU PPN besarnya PhKP sebagaimana pasal 9 ayat (1) UU
barang dan/atau jasa dan PPnBM sepanjang dapat PPh sesuai dengan PP 94 Tahun 2010.
dibuktikan benar telah dibayar.
03 04
Kerugian dari pengalihan harta atau utang yang
Dalam hal pengalihan harta perusahaan kepada
tidak memiliki dan tidak dipergunakan dalam
pegawainya maka keuntungan berupa selisih antara
usaha/kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan
harga pasar hartatersebut dengan nilai sisa buku
memelihara objek pajak (PP 94 Tahun 2010). merupakan penghasilan bagi perusahaan.
06
Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak,atau
05 yang penghasilannya dikenakan PPh bersifat final, atau
Biaya entertainment, representasi, jamuan pengenaan pajaknya berdasarkan Norma Penghitungan
tamu dan sejenisnya, sepanjang tidak ada Pengahsilan Neto dan Norma Penghitungan Khusus
hubungannya dengan kegiatan usaha WP atau sesuai dengan PP 94 Tahun 2010.
yang tidak dibuatkan daftar nominatif untuk
dilampirkan pada SPT Tahunan PPh.
08
PPh yang ditanggung pemberi penghasilan
07 (PP 94 Tahun 2010)
Biaya yang tidak dapat dibuktikan
pengeluarannya, seperti biaya tanpa 09
didukung bukti/dokumen. Bunga pinjaman seluruhnya tidak dapat dibebankan,
apabila rata-rata tertimbang bunga pinjaman per bulan ≤
rata-rata tertimbang deposito/tabungan per bulan. (SE-
46/PJ.4/1995).
KESIMPULAN
Beban pokok usaha Harga Pokok Penjualan (HPP) diakui menggunakan pendekatan
kausalitas, yaitu mengaitkan beban secara langsung dengan penghasilan. Oleh karena
itu, HPP diakui pada saat persediaan itu dijual. HPP dipengaruhi oleh system pencatatan
dan penilaian persediaan. Dalam pencatatan persediaan terdapat aturan-aturan mengenai
metode yang dapat digunakan menurut perpajakan. Dalam akuntansi komersial, semua
biaya termasuk kerugian (losses) dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan neto
(net income). Untuk tujuan perpajakan, tidak semua biaya dapat dibuktikan/dikeluarkan
dalam usaha memperoleh penghasilan, ketentuan perpajakan mengakuinya sebagai biaya
yang dapat dikurangkan dari penghasilan.
Menurut Jusup (2011), beban operasional merupakan beban-beban yang terjadi dalam
proses memperoleh pendapatan penjualan. Terdapat 2 jenis beban operasional, yaitu
beban yang boleh dikurangkan dan beban yang tidak boleh dikurangkan.
THANK
YOU