DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH:
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya lah penyusun masih diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam membuat
makalah yang berjudul “Evaluasi Atau Penilaian” sebagai tugas dari mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar yang di ampu oleh dosen Drs. Nuzuar, M.Pd. Tidak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, penyusun mengaharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam kemajuan masyarakat dan
perkembangan individu. Pendidikan bukan hanya tentang menyampaikan informasi kepada
siswa, tetapi juga tentang memastikan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran dan
kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. Oleh
karena itu, evaluasi dan penilaian dalam pendidikan memegang peran penting dalam
mengukur dan memahami pencapaian belajar siswa.
Selama beberapa dekade terakhir, konsep evaluasi dan penilaian dalam pendidikan telah
berkembang secara signifikan. Ini mencerminkan perubahan paradigma pendidikan dari
pendekatan yang hanya menekankan pada pengukuran hasil akhir menuju pendekatan
berbasis kompetensi yang lebih menekankan pemahaman mendalam dan penguasaan konsep.
Evaluasi dan penilaian yang efektif dalam pendidikan berbasis kompetensi mengharuskan
pendidik untuk lebih memikirkan tentang bagaimana mereka mengukur pemahaman siswa,
mendorong refleksi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Penggunaan teknologi juga telah mengubah cara evaluasi dan penilaian dilakukan dalam
pendidikan. Sistem manajemen pembelajaran digital, perangkat lunak penilaian, dan analitik
pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam proses evaluasi dan penilaian.
Dalam konteks pengembangan bahan ajar, evaluasi dan penilaian memiliki peran sentral.
Penulis bahan ajar perlu memahami cara mengukur pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran dan bagaimana memperbaiki serta menyesuaikan materi tersebut berdasarkan
umpan balik dari proses evaluasi dan penilaian. Dengan kata lain, evaluasi dan penilaian
bukan hanya alat untuk mengukur kesuksesan belajar siswa, tetapi juga menjadi komponen
penting dalam merancang bahan ajar yang berkualitas tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan peran evaluasi dan penilaian dalam Pendidikan ?
2. Bagaimana berbagai jenis evaluasi dan penilaian dapat digunakan dalam konteks
Pendidikan ?
3. Apa saja alat dan metode yang umum digunakan dalam proses evaluasi dan penilaian
Pendidikan ?
4. Bagaimana evaluasi dan penilaian dapat diintegrasikan dalam pengembangan bahan ajar
yang efektif ?
5. Apa saja tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam proses evaluasi dan penilaian
dalam pendidikan, dan bagaimana cara mengatasinya ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan peran evaluasi dan penilaian dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui bagaimana berbagai jenis evaluasi dan penilaian dapat digunakan dalam
konteks pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja alat dan metode yang umum digunakan dalam proses evaluasi
dan penilaian pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dan penilaian dapat diintegrasikan dalam
pengembangan bahan ajar yang efektif
5. Untuk mengetahui apa saja tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam proses evaluasi
dan penilaian dalam pendidikan, dan bagaimana cara mengatasinya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian, di sisi lain, adalah langkah lebih lanjut dalam proses evaluasi. Ini melibatkan
penggunaan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi untuk menentukan tingkat
pencapaian siswa. Penilaian dalam pendidikan bukan hanya tentang memberikan nilai atau
skor kepada siswa, tetapi juga mencakup pemahaman lebih mendalam tentang sejauh mana
siswa telah menguasai konsep dan keterampilan yang diajarkan. Dengan kata lain, penilaian
membantu dalam memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pencapaian siswa selain
hanya angka atau nilai.
Kedua konsep ini, evaluasi dan penilaian, saling melengkapi dalam membantu pendidik
dan pemangku kepentingan pendidikan untuk memahami dan memperbaiki proses
pembelajaran. Evaluasi memberikan data awal tentang pemahaman siswa, sedangkan
penilaian membantu dalam mengambil tindakan berdasarkan data tersebut. Keduanya
merupakan elemen penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan membantu siswa
mencapai potensi belajar mereka yang maksimal.
3
4) Evaluasi Ipsatif: Evaluasi ipsatif melibatkan perbandingan hasil siswa terhadap diri
mereka sendiri dalam waktu yang berbeda. Ini membantu dalam melacak
perkembangan individu seiring waktu.
b) Jenis-Jenis Penilaian dalam Pendidikan:
1) Penilaian Formatif: Penilaian formatif mirip dengan evaluasi formatif, yaitu
memberikan umpan balik kepada siswa selama proses pembelajaran untuk membantu
mereka memperbaiki pemahaman mereka. Ini dapat berupa tugas harian, pertanyaan
kelas, atau diskusi.
2) Penilaian Sumatif: Penilaian sumatif adalah penilaian yang digunakan untuk
memberikan nilai atau skor akhir kepada siswa. Ini mencakup ujian akhir, proyek
akhir, atau penilaian yang menentukan pencapaian akhir dalam suatu periode
pembelajaran.
3) Penilaian Kinerja: Penilaian kinerja melibatkan pengukuran kemampuan siswa
dalam menunjukkan keterampilan atau kompetensi tertentu. Ini bisa termasuk
presentasi, demonstrasi, atau proyek.
4) Penilaian Portofolio: Penilaian portofolio melibatkan pengumpulan dan penilaian
berbagai contoh pekerjaan siswa, termasuk tugas, proyek, dan refleksi. Ini
memberikan gambaran yang komprehensif tentang pencapaian siswa.
c) Perbedaan antara Evaluasi Formatif dan Sumatif:
1) Waktu Pelaksanaan: Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran,
sementara evaluasi sumatif dilakukan pada akhir periode pembelajaran.
2) Tujuan Utama: Tujuan utama evaluasi formatif adalah memberikan umpan balik dan
perbaikan, sedangkan evaluasi sumatif berfokus pada pengukuran pencapaian akhir.
3) Hasil: Evaluasi formatif tidak selalu menghasilkan nilai atau skor, sementara evaluasi
sumatif umumnya memberikan nilai atau skor akhir.
4) Frekuensi: Evaluasi formatif bisa sering dilakukan selama pembelajaran, sementara
evaluasi sumatif biasanya hanya dilakukan sekali pada akhir periode.
4
1) Tes Tertulis: Tes tertulis adalah alat evaluasi yang paling umum digunakan dalam
pendidikan. Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, esai, atau pertanyaan
singkat yang dirancang untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
2) Observasi: Observasi adalah metode evaluasi yang melibatkan pengamatan langsung
terhadap siswa selama proses pembelajaran. Observasi dapat digunakan untuk mengukur
partisipasi siswa, keterlibatan, dan keterampilan praktis yang mungkin sulit diukur
melalui tes tertulis.
3) Proyek: Proyek adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan suatu
tugas atau proyek yang lebih besar. Proyek ini dapat mencakup riset, presentasi, atau
pembuatan produk yang menggabungkan berbagai aspek pembelajaran.
4) Wawancara: Wawancara adalah metode evaluasi yang melibatkan pertanyaan-
pertanyaan lisan kepada siswa. Ini dapat digunakan untuk mendapatkan wawasan lebih
dalam tentang pemahaman siswa dan pemikiran mereka.
5) Penilaian Portofolio: Penilaian portofolio melibatkan pengumpulan dan penilaian
berbagai contoh pekerjaan siswa dari waktu ke waktu. Ini mencakup tugas, proyek, dan
refleksi yang disusun dalam portofolio yang mencerminkan perkembangan pembelajaran
siswa.
6) Ujian Lisan: Ujian lisan adalah metode evaluasi di mana siswa diuji melalui pertanyaan
dan diskusi lisan. Ini dapat mengukur pemahaman konsep dan kemampuan berbicara
siswa.
7) Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi, seperti perangkat lunak penilaian,
platform pembelajaran daring, dan alat analitik pembelajaran, telah menjadi metode yang
semakin umum digunakan dalam mengumpulkan data dan memberikan umpan balik
kepada siswa.
Pemilihan alat dan metode evaluasi yang tepat tergantung pada tujuan pembelajaran, jenis
materi, dan karakteristik siswa. Kombinasi yang baik antara berbagai alat dan metode evaluasi
dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pencapaian siswa dalam
pembelajaran. Selain itu, penggunaan alat dan metode evaluasi yang beragam juga dapat
membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda untuk berhasil dalam proses
pembelajaran.
5
D. Evaluasi dalam Pengembangan Bahan Ajar
Evaluasi adalah unsur kunci dalam pengembangan bahan ajar yang efektif. Saat
merancang bahan ajar, pendidik perlu mempertimbangkan bagaimana siswa akan belajar dan
bagaimana mereka akan diukur dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berikut adalah
beberapa cara evaluasi dapat diintegrasikan dalam pengembangan bahan ajar:
1) Menentukan Tujuan Pembelajaran yang Jelas: Sebelum merancang bahan ajar, penting
untuk menentukan tujuan pembelajaran dengan jelas. Ini akan membantu dalam merancang
evaluasi yang sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut.
2) Mengidentifikasi Kriteria Evaluasi: Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, identifikasi
kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Ini dapat
mencakup penjelasan tentang apa yang diharapkan dari siswa, jenis tugas yang akan
diberikan, dan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Mendesain Tugas Evaluasi: Merancang tugas atau aktivitas evaluasi yang relevan dengan
materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Ini dapat berupa tugas tertulis, proyek,
presentasi, atau tugas praktis lainnya.
4) Menggunakan Evaluasi Formatif: Selama proses pengembangan bahan ajar, gunakan
evaluasi formatif untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa dan mengidentifikasi
potensi perbaikan. Evaluasi formatif dapat membantu dalam penyesuaian dan
penyempurnaan bahan ajar.
5) Mengintegrasikan Refleksi: Dorong siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka
melalui pertanyaan refleksi atau jurnal. Ini dapat membantu mereka memahami konsep
dengan lebih baik dan membantu dalam perbaikan berkelanjutan.
6) Menggunakan Teknologi Edukasi: Manfaatkan teknologi pendidikan dan alat-alat
pembelajaran daring untuk membuat aktivitas evaluasi yang menarik dan interaktif.
Teknologi juga memungkinkan pengumpulan data secara lebih efisien.
7) Menganalisis Hasil Evaluasi: Setelah siswa menyelesaikan tugas evaluasi, analisis
hasilnya untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam pemahaman siswa. Ini dapat
membantu dalam memutuskan apakah materi pembelajaran perlu disesuaikan atau
ditingkatkan.
8) Memberikan Umpan Balik Konstruktif: Setelah evaluasi, berikan umpan balik
konstruktif kepada siswa. Jelaskan apa yang telah mereka capai dan bagaimana mereka
dapat memperbaiki pemahaman mereka lebih lanjut.
6
Evaluasi yang terintegrasi dengan baik dalam pengembangan bahan ajar dapat membantu
memastikan bahwa bahan ajar tersebut efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini
juga membantu siswa untuk memahami ekspektasi pembelajaran dan memberikan
kesempatan bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan
menggunakan hasil evaluasi, pendidik dapat terus meningkatkan bahan ajar mereka untuk
mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih baik.
7
Solusi: Gunakan alat evaluasi yang dirancang khusus untuk mengukur aspek sikap,
seperti rubrik penilaian. Diskusikan dengan siswa tentang pentingnya nilai-nilai tersebut
dalam konteks pembelajaran.
6) Penilaian Objektif vs. Subjektif: Dalam beberapa kasus, evaluasi dapat menjadi
subjektif, terutama dalam penilaian karya seni atau esai.
Solusi: Gunakan rubrik penilaian yang jelas dan obyektif untuk meminimalkan
subjektivitas. Melibatkan lebih dari satu penilai, jika memungkinkan, untuk mendapatkan
sudut pandang yang beragam.
7) Beberapa Tantangan Teknis: Dalam era teknologi, masalah teknis seperti kegagalan
perangkat atau masalah koneksi internet dapat mengganggu pelaksanaan evaluasi daring.
Solusi: Mempersiapkan solusi cadangan jika terjadi masalah teknis, seperti ujian
alternatif atau waktu tambahan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi dan penilaian adalah komponen integral dalam dunia pendidikan. Mereka
membantu pendidik untuk mengukur, memahami, dan meningkatkan hasil pembelajaran
siswa. Dalam pengembangan bahan ajar, evaluasi dapat diintegrasikan dengan merencanakan
tujuan pembelajaran yang jelas, memilih metode evaluasi yang sesuai, dan menggunakan
evaluasi formatif untuk perbaikan berkelanjutan. Meskipun ada tantangan yang mungkin
dihadapi dalam proses evaluasi dan penilaian, solusi dapat ditemukan dengan diversifikasi
metode, pemahaman akan kebutuhan siswa, dan pendekatan yang kreatif. Dengan penggunaan
evaluasi yang tepat, pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi belajar mereka yang
maksimal dan memastikan efektivitas proses pembelajaran. Evaluasi dan penilaian adalah alat
penting untuk mengukur perkembangan siswa, memberikan umpan balik, dan mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan karya tulis ini kami buat dengan teliti dan penuh
kesabaran kami persembahkan kepada yang membaca. Harapan kami dengan adanya makalah
ini bisa menjadikan kami untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan. Apabila ada
tutur kata atau kalimat yang kurang baik dan sopan kami mohon maaf sebesar-besarnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Y. (2007). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip dan Operasionalnya. Pustaka Pelajar.
Surya, M., & Sofwan, A. (2017). Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran dalam
Pembelajaran Berbasis Kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, 6(1), 62-71.