Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVALUASI HASIL BELAJAR


Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Fifi Nofiaturrahmah, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
1. Sofia Mariyana (2111010036)
2. Nur Yuliani (2111010047)
3. Anina Su'da Fajria (2111010053)
4. Harisa Salma (2111010055)

Kelas: B5PIR

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Penulis
ucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, serta inayah-Nya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Evaluasi Hasil
Belajar”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan, makalah ini sudah penulis susun dengan maksimal terlepas dari segala hal tersebut,
penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya.
Oleh karenanya, penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami sebagai penulis berharap
semoga makalah dengan judul “Evaluasi Hasil Belajar” dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi pembaca.

Kudus, 15 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1

C. Tujuan Masalah ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar ........................................................................2

B. Teknik-Teknik Evaluasi Hasil Belajar .......................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................8

B. Saran ...........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran adalah melakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan untuk menentukan hasil keberhasilan dari proses ataupun metode
yang dilaksanakan. Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang bertujuan untuk
mengukur pencapaian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam era
perkembangan teknologi dan dinamika kurikulum yang terus berubah, penting bagi
lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa metode evaluasi yang digunakan relevan
dan efektif. Evaluasi hasil belajar bukan hanya sebatas pengukuran akademis, tetapi
juga mencakup aspek-aspek keterampilan dan kompetensi yang penting untuk
kehidupan di luar ruang kelas. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang latar
belakang dan landasan teoritis evaluasi hasil belajar menjadi esensial untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain itu, pendidik dan pengambil kebijakan diharapkan mampu merespons
perubahan tuntutan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Evaluasi hasil belajar dapat
menjadi alat yang efektif untuk mengidentifikasi kebutuhan dan ekspektasi masyarakat
terhadap lulusan pendidikan. Dengan memahami latar belakang perkembangan sosial
dan ekonomi, lembaga pendidikan dapat mengadaptasi strategi evaluasi yang relevan
untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu,
melalui pemahaman latar belakang ini, diharapkan dapat tercipta pembaruan yang
berkelanjutan dalam sistem evaluasi hasil belajar untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan secara menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana konsep dasar evaluasi hasil belajar?
2. Apa saja teknik-teknik dari evaluasi hasil belajar?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dasar evaluasi hasil belajar.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik dari evaluasi hasil belajar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar


1. Definisi Evaluasi Hasil Belajar
Kata evaluasi dari kata evaluation dalam bahasa Inggris, yang lazim diartikan
dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti menaksir atau menilai.
Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator. Secara
terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
a. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan
proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
b. Raka Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut, suatu proses di
manakita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan
mempertimbangkan patokan-patokan tertentu, patokan itu yang mengandung
baik dan buruk, memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain
kita menggunakan value judgement.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu dengan satu
ukuran, pengukuran bersifar kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
Mengadakan evaluasi meliputi ke dua langkah yakni mengukur dan menilai. Dari
uraian diatas dapat diambil kesimpulan evaluasi adalah suatu proses menentukan
nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai
suatu tujuan.
Evaluasi hasil belajar peserta didik merupakan suatu proses dalam
menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan beberapa
patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Sebelum dilakukan evaluasi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran.
Pengukuran merupakan terjemahan dari measurement, secara terminologis
pengukuran dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengetahui sesuatu
sebagaimana adanya.
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Bukhori (1980) tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:

2
a. Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama
jangka waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama
jangka waktu tertentu.

Menurut Sahertian (1979) fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:

a. Untuk memberikan motivasi terhadap hal belajar mengajar.


b. Untuk melengkapi informasi mengenai kemajuan belajar dan kemunduran
siswa.
c. Evaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan siswa.
d. Untuk menentukan siswa dalam suatu kemajuan tertentu.
e. Untuk memperoleh data bagi pekerjaan bimbingan dan penyuluhan.
f. Untuk memberikan informasi kepada guru, siswa dan orang tua tentang apa dan
sampai dimana hasil kemajuan yang dicapai.

Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah untuk
mengetahui seberapa jauh peserta didik menampilkan performa sebagaimana yang
dikehendaki. Pengetahuan mengenai peserta didik demikian, dimaksudkan untuk
mengambil keputusan-keputusan penting mengenai peserta didik; apakah perlu
dilakukan pengayaan, nasehat, bimbingan penyuluhan, dipromosikan, dinaikan
kelas, diluluskan, dimutasikan, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain dengan diadakannya evaluasi hasil belajar peserta didik
untuk diambil langkah-langkah penting yang berkaitan dengan peserta didik. Tes
formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses
belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik bagi penyempurnaan
program belajar mengajar. Tes Penempatan untuk mengetahui apakah siswa
memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar. Tes
diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa
berdasarkan atas hasil tes formatif sebelumnya.

3. Karakteristik Evaluasi Hasil Belajar


Karakteristik merupakan sebuah acuan dalam memberikan penilaian
terhadap peserta didik. Acuan demikian perlu ditetapkan, agar dapat dijadikan
sebagai pedoman oleh para pendidik atau guru dalam membuat keputusan

3
sehubungan dengan peserta didik. Terdapat dua kriteria pada penilaian atau evaluasi
hasil belajar peserta didik yaitu:
a. Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat
untuk dinaikan, diluluskan atau dipromosikan, jika yang bersangkutan
memenuhi standar yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik. Konsekuensinya
adalah jika seluruh peserta didik berada diatas standar, maka akan dinaikan
semua, dipromosikan semua atau diluluskan semua. Sebaliknya jika dibawah
standar maka tidak dinaikan, tidak dipromosikan dan tidak diluluskan. Contoh
pada tes formatif.
b. Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian
pada keberhasilan rata-rata peserta didik di dalam kelas. Acuan yang dijadikan
pembanding keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas. Jika salah
seorang peserta didik ternyata diatas rata-rata, maka diidentifikasikan sebagai
berhasil. Maka sebaliknya yang berada dibawah rata-rata kelas, dianggap belum
berhasil. Contoh pada tes sumatif.
B. Teknik-Teknik Evaluasi Hasil Belajar
Teknik merupakan suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu. Teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang
dalam mengadakan evaluasi. Secara garis besar, teknik evaluasi dapat dibedakan
menjadi dua golongan besar, yakni teknik tes dan teknik non tes.
1. TES
Secara terminologis tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain, dan orang yang di tes tersebut
mengerjakannya. Pengerjaan tersebut harus sesuai dengan yang dikehendaki oleh
seseorang yang memberi tes. Terdapat beberapa jenis tes, antara lain:
a. Tes Formatif
Tes formatif merupakan suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah selesai
pokok bahasan tertentu. Tes formatif digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan.
b. Tes Sumatif
Tes sumatif merupakan tes yang dilaksanakan pada akhir periode
tertentu. Jika pada tes formatif, aksentuasinya adalah mengetahui tingkat

4
penyerapan peserta didik terhadap materi yang sudah diajarkan. Tes sumatif ini
digunakan untuk mengetahui daya serap peserta didik terhadap keseluruhan
pokok bahasan yang dipaketkan untuk suatu periode tertentu.
c. Tes Subyektif
Tes subyektif merupakan suatu tes yang para peserta didiknya harus
mengerjakan dengan memberi uraian terhadap soal-soal yang diberikan. Tes
subyektif terdiri atas tes uraian bebas, tes uraian terbatas dan tes essay. Tes
uraian bebas merupakan suatu tes yang peserta tesnya boleh menjawab dengan
memberikan uraian bebas. Tes uraian terbatas adalah suatu tes yang peserta
tesnya hanya boleh memberikan uraian sesuai dengan batasan yang diberikan
oleh tester, sementara tes essay adalah suatu tes yang pesertanya memberikan
jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.
d. Tes Obyektif
Tes obyektif merupakan suatu tes yang jawaban pertanyaan dari tesnya
telah tersedia dan tinggal memilih saja. Tes obyektif terdiri atas tes benar-salah,
pilihan ganda dan menjodohkan. Tes benar-salah mengaharuskan peserta didik
untuk memilih jawaban benar (B) jika persyaratan dalam tes benar dan
mengharuskan memilih salah (S) jika persyaratan dalam tes salah.
Sedangkan, tes pilihan ganda adalah suatu tes yang peserta tesnya
tinggal memilih jawaban yang tersedia, dengan cara melingkari atau menyilang
huruf-huruf jawaban. Tes menjodohkan adalah suatu tes yang peserta tesnya
harus menjodohkan pasangan-pasangan yang ada pada bagian soal tes dan
bagian soal tes dan bagian jawaban tes.
e. Pre Test
Pre test merupakan suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan prasyarat mengenai apa yang diajarkan telah ada pada diri tester.
f. Post Test
Post test suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan
materi yang telah diajarkan kepada peserta didik dibandingkan dengan hasil dari
pre-test nya. Oleh karena itu, dengan adanya pre-test mengharuskan
diadakannya post-test.
g. Tes buatan guru

5
Tes buatan guru merupakan suatu tes yang tidak mempermasalahkan
pada validitas, reabilitasnya dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para
ahli dibidang tes.
h. Tes Standar
Tes standar merupakan suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan
validitas, reliabilitas, kepraktisan danlainnya. Tes standar umumnya dibuat oleh
suatu tim (guru, ahli psikologi, ahli bidang studi) yang sebelum di tes, diuji
terlebih dahulu validitas, reliabilitas, kepraktisan dan daya bedanya.
2. NON TES
Teknik evaluasi tanpa tes yakni non tes. Diantaranya terdapat observasi,
wawancara, angket, sosiometri, anecdotal record dan skala penilaian. Berikut
penjelasannya :
a. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan dan memberikan perhatian
terhadap suatu obyek tertentu. Observasi sebagai alat evaluasi hasil belajar
peserta didik adalah pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta didik
sebagai akibat dari adanya proses belajar.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh
seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk mendapatkan informasi
mengenai suatu hal.
c. Angket
Angket merupakan suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada responden dengan maksud agar responden memberikan
jawaban, informasi dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pembuat angket.
d. Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu metode yang dimaksudkan untuk
mengetahui kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola
hubungan yang dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat
diketahui melalui teknik sosiometri ini.
e. Catatan Berskala (anecdotal record)
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal record adalah
instrumen pengumpul data yang dapat melengkapi observasi. Pencatatan ini

6
dilakukan oleh pengamat terhadap kejadian-kejadian mengenai peserta didik
secara insidental.
f. Skala Penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale adalah suatu daftar
pertanyaan yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi untuk menjelaskan,
menggolongkan dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan
patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Evaluasi hasil belajar peserta
didik merupakan suatu proses dalam menentukan nilai prestasi belajar peserta didik
dengan menggunakan beberapa patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya. Sebelum dilakukan evaluasi, terlebih dahulu
dilakukan pengukuran.
Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah untuk mengetahui
seberapa jauh peserta didik menampilkan performa sebagaimana yang dikehendaki.
Pengetahuan mengenai peserta didik demikian dimaksudkan untuk mengambil
keputusan-keputusan penting mengenai peserta didik apakah perlu dilakukan
pengayaan, nasehat, bimbingan penyuluhan, dipromosikan, dinaikan kelas, diluluskan,
dimutasikan, dan lain sebagainya.
Terdapat dua kriteria pada penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
yaitu Kriteria acuan patokan menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan
memenuhi syarat untuk dinaikan, diluluskan atau dipromosikan, jika yang
bersangkutan memenuhi standar yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik. Selain itu
ada kriteria acuan normal menurut kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan
tafsiran penilaian pada keberhasilan rata-rata peserta didik di dalam kelas.
Secara garis besar teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar,
yakni teknik tes dan teknik non tes. Yang termasuk kedalam teknik tes meliputi tes
formatif, tes sumatif, tes suyektif, tes obyektif, pre test, past test, tes buatan guru, dan
tes standar. Sedangkan yang termasuk kedalam teknik non tes meliputi observasi,
wawancara, angket, sosiometri, catatan berskala, dan skala penilaian.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari, bahwa dalam makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekhilafan, baik dari aspek penulisan maupun penggunaan bahasanya.
Maka dari itu, pemakalah sangat mengharapakan kritikan dan saran yang mendukung
makalah ini, agar menjadi bahan pertimbangan dan pelajaran bagi pemakalah untuk
selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara, 2003.

Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: BumiAksara, 2012.

Rusya,T. Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bina Budaya, 1993.

Anda mungkin juga menyukai