Anda di halaman 1dari 21

FUNGSI, TUJUAN DAN PRINSIP EVALUASI

Tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Fadhilaturrahmi, M. Pd

Oleh Kelompok 2:

Liska Ulandari 1986206035


Nofita Cahyani 1986206047
Rizka Dwi Mulyani 1986206075
Serli Trianita 1986206081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami berjudul Fungsi, Tujuan dan Prinsip Evaluasi.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran serta
sebagai pelajaran untuk kita semua agar lebih memahami materi ini. Adapun makalah
ini telah di usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga mempelancar pembuatan makalah ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktunya serta Bu Fadhilaturrahmi,
M. Pd yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini sehingga membuat kami
dapat ilmu baru serta dapat mengamalkannya ini kembali. Kami menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah
ini.

Adapun penyusun mengharapakan makalah ini dapat bermanfaat bagi


pembaca sehingga dapat memberikan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Bangkinang, 04 Oktober 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................................3
B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran...........................................................................5
C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................................................7
D. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran.............................................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan


dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa
jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka
maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi
pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar
untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan
siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik,
maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan
pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai
hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya
menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan standar tertentu.
Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran.
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari
proses pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak
baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini
karena ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh
mana proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi
peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil
yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran
dan demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran
adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa

1
evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran Pada makalah ini akan
menjelaskan pentingnya tujuan dan fungsi pada evaluasi dan prinsip – prinsip
pada evaluasi pembelajaran

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran
2. Apa saja tujuan evaluasi pembelajaran?
3. Apa saja fungsi evaluasi pembelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memberikan pengetahuan mengenai evaluasi pembelajaran
2. Untuk memberikan pengetahuan mengenai tujuan evaluasi pembelajaran
3. Untuk memberikan pengetahuan mengenai fungsi evaluasi pembelajaran
4. Untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip evaluasi
pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan, melakukan
evaluasi pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak
pengajaran”. Peran peserta didik adalah bertindak belajar, yaitu mengalami
proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang
digolongkan sebagai dampak pengiring. Melalui belajar kemampuan mental anak
didik semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan anak didik yang
beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan mandiri.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran itu dilakukan oleh guru untuk
mengukur sampai sejauh mana tingkat penguasaan dan pembelajaran yang
dilakukan oleh anak didik selama mengikuti proses pembelajaran setelah
sebelumnya melakukan penilaian. Dengan demikian, guru melakukan penilaian
terlebih dahulu terhadap proses pembelajaran tersebut, dan mengenai hasil dari
penilaian pembelajaran tersebut akan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan
tujuan dari pembelajaran tersebut ataukah belum. Hal ini tentu sesuai dengan apa
yang dinyatakan Brinkerhoff, bahwa evaluasi merupakan proses yang
menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Dengan demikian, penentuan tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu
sebagai tolok ukur bagi penilaian dan kemudian bisa melakukan langkah evaluasi
terhadap hasil program yang sudah dijalankan. Ketika antara tujuan dengan
penilaian sudah selaras dan kemudian hasil programnya juga sesuai dengan apa
yang diharapkan, maka program tersebut bisa dinyatakan berhasil. Namun jika
sebaliknya tentu saja program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Namun, apapun hasilnya akan tetap ada evaluasi terhadap program tersebut.

3
Yang baik akan ditingkatkan, yang belum baik akan diperbaiki, dan itulah yang
akan ada dalam program evaluasi tersebut.
Karena bagaimanapun juga program pembelajaran yang dibuat oleh guru
tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena
itulah, agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan
tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan
evaluasi program pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran adalah inti bahasan evaluasi yang kegiatannya
dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar-mengajar. Evaluasi
pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru,
evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan
mengajar, karena melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi
tentang pencapaian hasil belajar. Di samping itu, dengan evaluasi seorang guru
juga akan mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah
dapat diterima oleh para siswanya atau tidak.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran adalah suatu upaya untuk
menggali informasi tentang sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran itu
tercapai pada diri anak didik dan juga pendidik sehingga akan ada perbaikan
yang diperlukan untuk bisa mengembangkan konsep pembelajaran atau
pengajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran itu bisa
tercapai, dan hal ini secara tidak langsung akan mewujudkan tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Kesimpulannya, evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses pemberian
pertimbangan tentang arti dan nilai atas suatu tingkatan prestasi atau pencapaian
suatu pembelajaran. Pemberian pertimbangan dalam hal ini didasarkan atas hasil
pengukuran dan penilaian banyak aspek (input, proses, output, outcome, dan
dampak).Tujuan utamanya adalah rekomendasi komprehensif terhadap

4
pembelajaran atas informasi atau data hasil pengukuran dan penilaian yang telah
dianalisis.

B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam upaya untuk melakukan
evaluasi, penentuan tujuan sangatlah penting agar evaluasi tersebut bisa sesuai
dengan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Dengan adanya tujuan, ada
tolok ukur dari keberhasilan program, sehingga hasil dari program tersebut itulah
yang kemudian akan dijadikan dasar bagi evaluasi. Karena itulah, mengingat
pentingnya evaluasi ini, maka memahami tujuan dan fungsi dari diadakannya
evaluasi tersebut tentu merupakan sesuatu yang harus diketahui.
Menurut Weiss, tujuan evaluasi adalah untuk mengukur hasil dari program
yang diselaraskan dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan hal ini
dilakukan sebagai alat untuk memberikan dasar bagi pembuatan keputusan
tentang program agar program tersebut di masa depan bisa lebih baik.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, tujuan dari evaluasi adalah untuk
mengukur keberhasilan program. Keberhasilan tersebut bukan hanya tampak
dalam bentuk hasil, tetapi juga diukur dari segi waktu, kelancaran, dana, tenaga,
dan sebagainya.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran ini adalah sebagai berikut: pertama,
menilai ketercapaian tujuan pembelajaran; kedua, mengukur macam-macam
aspek belajar yang bervariasi; ketiga, sebagai sarana untuk mengetahui apa yagn
siswa telah ketahui; keempat, memotivasi belajar siswa; kelima, menyediakan
informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling; keenam, menjadikan hasil
evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Chittenden, seperti yang dikutip oleh Zainal Arifin, mengemukakan bahwa
tujuan penilaian atau evaluasi itu adalah:
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta
didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

5
ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam
kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk
memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan anak didik selama
pengikuti proses pembelajaran.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan, dan mendeteksi kekurangan,
kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran
sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan anak didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat
digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak
yang berkepentingan.

Dari tujuan tersebut, akan ada dua kemungkinan hasil yang bisa diperoleh,
yaitu: pertama, hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat
memberikan rasa lega bagi evaluator karena tujuan yang telah ditentukan dapat
tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Kedua, hasilnya tidak sesuai dengan
harapan atau bahkan mengkhawatirkan dengan alasan bahwa ada banyak
penyimpangan, hambatan, atau kendala sehingga evaluator harus bersikap
waspada, dan memikirkan untuk melakukan pengkajian ulang terhadap rencana
yang sudah disusun atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya.
Dari hal ini, akan dimunculkan hasil evaluasi yang akan memutuskan
empat hal yang kemungkinan akan dilakukan setelah evaluasi dilakukan.
1. Pertama, menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut
tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana yang
diharapkan.
2. Kedua, merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai
dengan harapan (terdapat kesalahan, tetapi sedikit).

6
3. Ketiga, melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan
bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan
hasil yang bermanfaat.
4. Keempat, menyebarkan program atau melaksanakan program di tempat lain
atau mengulangi lagi program tersebut di lain waktu. Hal ini dilakukan
karena program tersebut berhasil dengan baik, sehingga sangat baik jika
dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.

C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Berbicara tentang fungsi evaluasi pembelajaran tentu terkait dengan
bagaimana sebuah program pembelajaran itu dilangsungkan, karena evaluasi atau
penilaian itu akan selalu terkait dengan bagaimana hasil program pembelajaran
itu diraih. Selain hasil, penilaian atau evaluasi juga dilakukan dari segi waktu,
kelancaran, dana, tenaga, dan berbagai hal yang terkait dengan program tersebut.
Karena itulah, fungsi evaluasi atau penilaian terhadap program pembelajaran
adalah sebagai pengontrol dan pembantu pelaksanaan program pembelajaran
agar dapat diketahui tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut.
Ada empat fungsi dalam evaluasi secara umum, yaitu:
1. pertama, untuk mengetahui kemajuan dan keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
2. Kedua, untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran.
3. Ketiga, untuk keperluan bimbingan dan konseling.
4. Keempat, untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah
yang bersangkutan.
Dalam pandangan Eko Putro Widoyoko, fungsi atau kegunaan evaluasi
program pembelajaran ada empat, yaitu:
1. Mengomunikasikan program kepada publik.

7
Publik di sini adalah para orangtua dan masyarakat yang
berkepentingan dengan program pembelajaran yang dilakukan sekolah
beserta kinerja gurunya. Hal ini sudah menjadi kewajiban sekolah untuk
mengomunikasikan efektivitas program pembelajarannya kepada orangtua
atau pun publik lainnya melalui hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan,
sehingga publik bisa menilai efektivitas program pembelajaran yang sudah
dijalankan dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk hal tersebut.
2. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
Informasi yang dihasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan
berguna bagi setiap tahapan dari manajemen sekolah mulai sejak
perencanaan, pelaksanaan, maupun ketika akan mengulangi dan melanjutkan
program pembelajaran. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan
keputusan, sehingga keputusan tersebut lebih valid dibandingkan keputusan
yang hanya berdasarkan pada intuisi.
3. Penyempurnaan program yang sudah ada.
Evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dapat
membantu upaya-upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program
pembelajaran sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang ada, hasil yang
dicapai dapat diukur dan didiagnosis. Berbagai kelemahan yang mungkin
timbul dapat ditemukan dan dikenali, kemudian dianalisis serta ditentukan
alternatif pemecahannya yang paling tepat. Berbagai komponen
pembelajaran yang memiliki kekurangan dan kelemahan dapat dipelajari dan
dicarikan solusinya.
4. Meningkatkan partisipasi.
Dengan adanya evaluasi program pembelajaran, orangtua atau
masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung upaya-
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi program
pembelajaran yang dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian
masyarakat terhadap program pembelajaran, menarik perhatiannya, dan

8
akhirnya akan menumbuhkan rasa ikut memiliki (sense of
belonging).Apabila hal ini terbina dengan baik, akan tercipta kontrol yang
ikut memacu dan mengawasi kualitas program pembelajaran.

Dalam pandangan Suharsimi Arikunto, fungsi evaluasi atau penilaian


adalah sebagai berikut:
1. Penilaian itu berfungsi selektif
Dengan penilaian, guru bisa mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap siswa. Hal ini dilakukan untuk: (1)
memperkirakan siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu; (2) memilih
siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya; (3) memilih siswa
yang seharusnya mendapatkan beasiswa; (4) memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2. Penilaian berfungsi diagnostic
Hasil penilaian itu bisa mengetahui berbagai kelemahan siswa dan apa
penyebab dari munculnya kelemahan tersebut. Dengan demikian, dengan
melakukan penilaian, seorang guru berarti telah melakukan diagnosis
terhadap kelebihan dan kelemahan dari siswa. Dari hal ini, guru bisa
melakukan langkah perbaikan dan berusaha untuk mengatasi berbagai
kelemahan tersebut.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Hasil evalusi bertujuan untuk mengetahui kemampuan individu dalam
belajarnya. Agar bisa lebih efektif dan efisien dalam proses
pembelajarannya, kadang kala diperlukan untuk melakukan pengajaran
berkelompok secara selektif. Untuk bisa menentukan kelompok maka siswa
harus ditempatkan, maka digunakanlah penilaian. Sekelompok siswa yang
mempunyai hasil penilaian yang sama atau mendekati sama yang akan berda
dalam kelompok belajar yang sama.

9
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Penilaian atau evaluasi dilakukan agar bisa mengetahui apakah
program pembelajaran itu memang tepat dan berhasil diterapkan dan mampu
mencapai tujuan yang diharapkan. Jika demikian, penilaian atau evaluasi ini
sangat penting untuk dilakukan dalam proses pendidikan.

Menurut Zainal Arifin, fungsi dari evaluasi pembelajaran adalah sebagai


berikut:
1. pertama, fungsi formatif. Yaitu memberikan umpan balik kepada guru
sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan
program remedial bagi peserta didik.
2. Kedua, fungsi sumatif. Yaitu, menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil
belajar anak didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk
memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan
penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
3. Ketiga, fungsi diagnostik. Yaitu, untuk memahami latar belakang anak didik
baik itu psikologis, fisik, maupun lingkungan, yang berkaitan dengan
penyebab anak didik mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan masalah tersebut.
4. Keempat, fungsi penempatan. Yaitu, untuk menempatkan peserta didik
dalam situasi pembelajaran yang tepat (misalnya dalam penentuan program
spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.

Selain dari itu penilaian juga berguna bagi semua pihak pemangku
kepentingan, mulai dari peserta didik, tenaga pengajar, sekolah dan juga
masyarakat. Khusus bagi peserta didik, guru dan sekolah penilaian memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Peserta didik. Dengan diadakannya penilaian, maka peserta didik dapat
mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan

1
guru. Hasil yang diperoleh peserta didik dari pekerjaan menilai ini ada 2
kemungkinan:
a. Memuaskan Jika peserta didik memperoleh hasil yang memuaskan, dan
hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu. Akibatnya peserta didik akan mempunyai
motivasi yang cukup besar untuk belajar yang lebih giat. Namun
demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni peserta didik merasa
sudah puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih lain
kali.
b. Tidak memuaskan. Jika peserta didik tidak puas dengan hasil yang
diperoleh ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.
Maka ia lalu bekerja giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat
terjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
2. Guru
a. Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui
peserta didik mana yang sudah berhak meneruskan pelajarannya karena
sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui peserta didik yang
belum berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih
memusatkan perhatianya kepada peserta didik yang belum berhasil. Apa
lagi jikaguru tahu akan sebab-sebabnya ia akan memberikan perhatian
yang lebih teliti sehingga keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan.
b. Guru akan mengetahui apakah ‘materi’ yang diajarkan sudah tepat bagi
peserta didik sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan
datang tidak perlu diadakan perubahan.
c. Guru akan mengetahui apakan ‘metode’ yang digunakan sudah tepat atau
belum. Jika sebagian besar dari peserta didik memperoleh angka jelek
pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan dleh
pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya,

1
maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam
belajar.
3. Sekolah.
a. Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil
belajar peserta didik-peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa apakan
kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
b. Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu
dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk
masa-masa yang akan dating
c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat
dari bagusnya angka-angka yang diperoleh peserta didik.

D. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran


Menurut Anas Sudijono, dalam evaluasi pembelajaran, ada prinsip-prinsip
dasar yang harus diperhatikan:
1. Prinsip keseluruhan atau kekomprehensifan. Dengan prinsip ini, evaluasi
belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut
dilaksanakan secara bulat, utuh, dan menyeluruh. Dengan kata lain, evaluasi
pembelajaran harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku pada diri siswa
sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Jadi, dalam hal ini evaluasi
hasil belajar itu mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
melekat pada masing-masing individu siswa
2. Prinsip kesinambungan atau kontinuitas. Pada prinsipnya, evaluasi hasil
belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara

1
teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Dengan cara ini,
evaluator akan dapat memperoleh informasi yang dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari
awal mula mengikuti program pembelajaran sampai pada saat mereka
mengakhiri program pembelajaran atau pendidikan yang mereka tempuh.
3. Prinsip objektivitas. Evaluasi hasil pembelajaran ini menjadi evaluasi yang
sesuai dengan harapan jika memenuhi unsur-unsur objektivitas penilaian
atau terlepas dari penilaian subjektif yang akan mengarahkan kepada
kesalahan dalam melakukan penilaian akan tingkat kecakapan dan keahlian
yang dicapai oleh anak didik. Karena itulah, evaluator harus bertindak wajar
dan proporsional serta memenuhi kondisi yang sewajarnya dan senyatanya
dengan tidak dicampuri berbagai kepentingan tertentu yang bersifat
subjektif.

Dalam pandangan yang lain, prinsip evaluasi dalam proses pembelajaran ini
adalah sebagai berikut:
1. Harus bersifat terpadu;
2. Menganut cara belajar siswa aktif;
3. Menganut asas kontinuitas;
4. Harus koheren dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya;
5. Bersifat komprehensif atau menyeluruh dan tidak setengah-setengah;
6. Tidak membedakan atau bertindak diskriminatif atau tidak objektif;
7. Harus memiliki unsur-unsur pedagogis

Dalam pandangan yang hampir sama, Zainal Arifin menyatakan bahwa


prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Kontinuitas. Dalam hal ini, evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental
karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang berkelanjutan.
Karena itu, evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan. Hasil evaluasi

1
yang lalu dijadikan tolok ukur sehingga dapat dihasilkan ambaran yang
jelas tentang kemajuan dan perkembangan anak didik. Karena pada
dasarnya, perkembangan dan kemajuan anak didik itu tidak bisa dilihat
hanya dari hasilnya saja, tapi juga dari proses dan dimensi inputnya.
2. Komprehensif. Dalam hal ini, pada saat melakukan evaluasi terhadap anak
didik, maka seluruh aspek kepribadian anak didik harus dievaluasi, yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Adil dan objektif. Dalam melakukan evaluasi, guru atau evaluator harus
adil dan objektif dalam memberikan penilaian. Semua anak didik harus
diperlakukan secara adil tanpa pandang bulu terkait dengan penilaian
terhadap kemampuan dan kemajuan yang mereka raih. Karena itu, sikap
like and dislike harus dijauhkan dalam melakukan evaluasi ini, karena yang
dipertaruhkan adalah masa depan anak didik itu sendiri.
4. Kooperatif. Dalam evaluasi, guru harus bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orangtua, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan anak didik,
dan bahkan dengan masyarakat di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan
agar semua pihak bisa merasa puas dalam proses evaluasi tersebut dan ada
penghargaan terhadap semua pihak yang terlibat.
5. Praktis. Evaluasi bersifat praktis berarti evaluasi itu mudah digunakan baik
oleh guru itu sendiri yang menyusun evaluasi pembelajarannya maupun
orang lain yang menggunakan alat evaluasi tersebut

Dalam praktiknya, prinsip evaluasi pembelajaran ini harus memenuhi kaidah


sebagai berikut:

1. Evaluasi harus masih berada dalam ruang lingkup atau kisi-kisi kerja tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Evaluasi harus dilaksanakan secara komprehensif.
3. Evaluasi harus diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan
peserta didik.

1
4. Evaluasi dilaksanakan dalam proses yang berkelanjutan atau mengandung
prinsip kontinuitas.
5. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan baik di sekolah, keluarga, dan juga di masyarakat.

Dengan kaidah-kaidah di atas, diharapkan bahwa evaluasi pembelajaran itu


bisa memenuhi ekspektasi dari berbagai pihak yang menjadi stakeholder
pendidikan, sehingga tujuan besar dari pembelajaran dan pendidikan itu sendiri
bisa dicapai sesuai dengan harapan. Karena itulah, dalam evaluasi pembelajaran
ini harus melibatkan unsur sekolah, orangtua, lingkungan dan masyarakat secara
luas, sehingga akan ada keharmonian dan keselarasan tujuan dan harapan yang
bisa memberikan efek yang positif kepada kemajuan dan prospek masa depan
anak didik itu sendiri.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses pemberian pertimbangan tentang
arti dan nilai atas suatu tingkatan prestasi atau pencapaian suatu pembelajaran.
Pemberian pertimbangan dalam hal ini didasarkan atas hasil pengukuran dan
penilaian banyak aspek (input, proses, output, outcome, dan dampak).
Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan dari evaluasi adalah untuk mengukur
keberhasilan program. Keberhasilan tersebut bukan hanya tampak dalam bentuk
hasil, tetapi juga diukur dari segi waktu, kelancaran, dana, tenaga, dan
sebagainya. Chittenden, seperti yang dikutip oleh Zainal Arifin, mengemukakan
bahwa tujuan penilaian atau evaluasi itu adalah: (1) Keeping Track, (2)
Checking-up, (3) Finding-out, (4) Summing-up.
Fungsi evaluasi atau penilaian terhadap program pembelajaran adalah sebagai
pengontrol dan pembantu pelaksanaan program pembelajaran agar dapat
diketahui tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut.
Ada empat fungsi dalam evaluasi secara umum, yaitu: pertama, untuk
mengetahui kemajuan dan keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan
kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Kedua, untuk mengetahui tingkat
keberhasilan program pembelajaran. Ketiga, untuk keperluan bimbingan dan
konseling. Keempat, untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
Menurut Anas Sudijono, dalam evaluasi pembelajaran, ada prinsip-prinsip
dasar yang harus diperhatikan: (1) Prinsip keseluruhan dan kekomprehensifan,
(2) Prinsip kesinambungan atau kontinuitas, dan (3) Prinsip Objektivitas

1
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari banyaknya pembahasan
yang kurang mendalami sesuai denganjudul makalah ini. Penulis menyarankan
kepada pembaca agar dapat mempelajari materi ini dengan membaca buku dan
mendengarkan penjelasan dari para guru / dosen agar dapat membahami materi
dengan baik.

1
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 2022. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta :
UNY Press

Rahman, Arief Aulia dkk. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Ponorogo : Uwais Insipirasi
Indonesia

Asrul. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Medan : Citapustaka Media

Ismail, Muhammad Ilyas. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dasar, prinsip,


teknik dan prosedur). Depok : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai