Oleh Kelompok 2:
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami berjudul Fungsi, Tujuan dan Prinsip Evaluasi.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran serta
sebagai pelajaran untuk kita semua agar lebih memahami materi ini. Adapun makalah
ini telah di usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga mempelancar pembuatan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................................3
B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran...........................................................................5
C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................................................7
D. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran.............................................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran Pada makalah ini akan
menjelaskan pentingnya tujuan dan fungsi pada evaluasi dan prinsip – prinsip
pada evaluasi pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran
2. Apa saja tujuan evaluasi pembelajaran?
3. Apa saja fungsi evaluasi pembelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memberikan pengetahuan mengenai evaluasi pembelajaran
2. Untuk memberikan pengetahuan mengenai tujuan evaluasi pembelajaran
3. Untuk memberikan pengetahuan mengenai fungsi evaluasi pembelajaran
4. Untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip evaluasi
pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Yang baik akan ditingkatkan, yang belum baik akan diperbaiki, dan itulah yang
akan ada dalam program evaluasi tersebut.
Karena bagaimanapun juga program pembelajaran yang dibuat oleh guru
tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena
itulah, agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan
tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan
evaluasi program pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran adalah inti bahasan evaluasi yang kegiatannya
dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar-mengajar. Evaluasi
pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru,
evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan
mengajar, karena melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi
tentang pencapaian hasil belajar. Di samping itu, dengan evaluasi seorang guru
juga akan mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah
dapat diterima oleh para siswanya atau tidak.
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran adalah suatu upaya untuk
menggali informasi tentang sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran itu
tercapai pada diri anak didik dan juga pendidik sehingga akan ada perbaikan
yang diperlukan untuk bisa mengembangkan konsep pembelajaran atau
pengajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran itu bisa
tercapai, dan hal ini secara tidak langsung akan mewujudkan tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Kesimpulannya, evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses pemberian
pertimbangan tentang arti dan nilai atas suatu tingkatan prestasi atau pencapaian
suatu pembelajaran. Pemberian pertimbangan dalam hal ini didasarkan atas hasil
pengukuran dan penilaian banyak aspek (input, proses, output, outcome, dan
dampak).Tujuan utamanya adalah rekomendasi komprehensif terhadap
4
pembelajaran atas informasi atau data hasil pengukuran dan penilaian yang telah
dianalisis.
5
ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam
kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk
memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan anak didik selama
pengikuti proses pembelajaran.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan, dan mendeteksi kekurangan,
kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran
sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan anak didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat
digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak
yang berkepentingan.
Dari tujuan tersebut, akan ada dua kemungkinan hasil yang bisa diperoleh,
yaitu: pertama, hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat
memberikan rasa lega bagi evaluator karena tujuan yang telah ditentukan dapat
tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Kedua, hasilnya tidak sesuai dengan
harapan atau bahkan mengkhawatirkan dengan alasan bahwa ada banyak
penyimpangan, hambatan, atau kendala sehingga evaluator harus bersikap
waspada, dan memikirkan untuk melakukan pengkajian ulang terhadap rencana
yang sudah disusun atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya.
Dari hal ini, akan dimunculkan hasil evaluasi yang akan memutuskan
empat hal yang kemungkinan akan dilakukan setelah evaluasi dilakukan.
1. Pertama, menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut
tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana yang
diharapkan.
2. Kedua, merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai
dengan harapan (terdapat kesalahan, tetapi sedikit).
6
3. Ketiga, melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan
bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan
hasil yang bermanfaat.
4. Keempat, menyebarkan program atau melaksanakan program di tempat lain
atau mengulangi lagi program tersebut di lain waktu. Hal ini dilakukan
karena program tersebut berhasil dengan baik, sehingga sangat baik jika
dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.
7
Publik di sini adalah para orangtua dan masyarakat yang
berkepentingan dengan program pembelajaran yang dilakukan sekolah
beserta kinerja gurunya. Hal ini sudah menjadi kewajiban sekolah untuk
mengomunikasikan efektivitas program pembelajarannya kepada orangtua
atau pun publik lainnya melalui hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan,
sehingga publik bisa menilai efektivitas program pembelajaran yang sudah
dijalankan dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk hal tersebut.
2. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
Informasi yang dihasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan
berguna bagi setiap tahapan dari manajemen sekolah mulai sejak
perencanaan, pelaksanaan, maupun ketika akan mengulangi dan melanjutkan
program pembelajaran. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan
keputusan, sehingga keputusan tersebut lebih valid dibandingkan keputusan
yang hanya berdasarkan pada intuisi.
3. Penyempurnaan program yang sudah ada.
Evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dapat
membantu upaya-upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program
pembelajaran sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang ada, hasil yang
dicapai dapat diukur dan didiagnosis. Berbagai kelemahan yang mungkin
timbul dapat ditemukan dan dikenali, kemudian dianalisis serta ditentukan
alternatif pemecahannya yang paling tepat. Berbagai komponen
pembelajaran yang memiliki kekurangan dan kelemahan dapat dipelajari dan
dicarikan solusinya.
4. Meningkatkan partisipasi.
Dengan adanya evaluasi program pembelajaran, orangtua atau
masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung upaya-
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi program
pembelajaran yang dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian
masyarakat terhadap program pembelajaran, menarik perhatiannya, dan
8
akhirnya akan menumbuhkan rasa ikut memiliki (sense of
belonging).Apabila hal ini terbina dengan baik, akan tercipta kontrol yang
ikut memacu dan mengawasi kualitas program pembelajaran.
9
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Penilaian atau evaluasi dilakukan agar bisa mengetahui apakah
program pembelajaran itu memang tepat dan berhasil diterapkan dan mampu
mencapai tujuan yang diharapkan. Jika demikian, penilaian atau evaluasi ini
sangat penting untuk dilakukan dalam proses pendidikan.
Selain dari itu penilaian juga berguna bagi semua pihak pemangku
kepentingan, mulai dari peserta didik, tenaga pengajar, sekolah dan juga
masyarakat. Khusus bagi peserta didik, guru dan sekolah penilaian memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Peserta didik. Dengan diadakannya penilaian, maka peserta didik dapat
mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan
1
guru. Hasil yang diperoleh peserta didik dari pekerjaan menilai ini ada 2
kemungkinan:
a. Memuaskan Jika peserta didik memperoleh hasil yang memuaskan, dan
hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu. Akibatnya peserta didik akan mempunyai
motivasi yang cukup besar untuk belajar yang lebih giat. Namun
demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni peserta didik merasa
sudah puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih lain
kali.
b. Tidak memuaskan. Jika peserta didik tidak puas dengan hasil yang
diperoleh ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.
Maka ia lalu bekerja giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat
terjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
2. Guru
a. Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui
peserta didik mana yang sudah berhak meneruskan pelajarannya karena
sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui peserta didik yang
belum berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih
memusatkan perhatianya kepada peserta didik yang belum berhasil. Apa
lagi jikaguru tahu akan sebab-sebabnya ia akan memberikan perhatian
yang lebih teliti sehingga keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan.
b. Guru akan mengetahui apakah ‘materi’ yang diajarkan sudah tepat bagi
peserta didik sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan
datang tidak perlu diadakan perubahan.
c. Guru akan mengetahui apakan ‘metode’ yang digunakan sudah tepat atau
belum. Jika sebagian besar dari peserta didik memperoleh angka jelek
pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan dleh
pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya,
1
maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam
belajar.
3. Sekolah.
a. Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil
belajar peserta didik-peserta didiknya, dapat pula diketahui bahwa apakan
kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
b. Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu
dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk
masa-masa yang akan dating
c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah
sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat
dari bagusnya angka-angka yang diperoleh peserta didik.
1
teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Dengan cara ini,
evaluator akan dapat memperoleh informasi yang dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari
awal mula mengikuti program pembelajaran sampai pada saat mereka
mengakhiri program pembelajaran atau pendidikan yang mereka tempuh.
3. Prinsip objektivitas. Evaluasi hasil pembelajaran ini menjadi evaluasi yang
sesuai dengan harapan jika memenuhi unsur-unsur objektivitas penilaian
atau terlepas dari penilaian subjektif yang akan mengarahkan kepada
kesalahan dalam melakukan penilaian akan tingkat kecakapan dan keahlian
yang dicapai oleh anak didik. Karena itulah, evaluator harus bertindak wajar
dan proporsional serta memenuhi kondisi yang sewajarnya dan senyatanya
dengan tidak dicampuri berbagai kepentingan tertentu yang bersifat
subjektif.
Dalam pandangan yang lain, prinsip evaluasi dalam proses pembelajaran ini
adalah sebagai berikut:
1. Harus bersifat terpadu;
2. Menganut cara belajar siswa aktif;
3. Menganut asas kontinuitas;
4. Harus koheren dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya;
5. Bersifat komprehensif atau menyeluruh dan tidak setengah-setengah;
6. Tidak membedakan atau bertindak diskriminatif atau tidak objektif;
7. Harus memiliki unsur-unsur pedagogis
1
yang lalu dijadikan tolok ukur sehingga dapat dihasilkan ambaran yang
jelas tentang kemajuan dan perkembangan anak didik. Karena pada
dasarnya, perkembangan dan kemajuan anak didik itu tidak bisa dilihat
hanya dari hasilnya saja, tapi juga dari proses dan dimensi inputnya.
2. Komprehensif. Dalam hal ini, pada saat melakukan evaluasi terhadap anak
didik, maka seluruh aspek kepribadian anak didik harus dievaluasi, yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Adil dan objektif. Dalam melakukan evaluasi, guru atau evaluator harus
adil dan objektif dalam memberikan penilaian. Semua anak didik harus
diperlakukan secara adil tanpa pandang bulu terkait dengan penilaian
terhadap kemampuan dan kemajuan yang mereka raih. Karena itu, sikap
like and dislike harus dijauhkan dalam melakukan evaluasi ini, karena yang
dipertaruhkan adalah masa depan anak didik itu sendiri.
4. Kooperatif. Dalam evaluasi, guru harus bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orangtua, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan anak didik,
dan bahkan dengan masyarakat di lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan
agar semua pihak bisa merasa puas dalam proses evaluasi tersebut dan ada
penghargaan terhadap semua pihak yang terlibat.
5. Praktis. Evaluasi bersifat praktis berarti evaluasi itu mudah digunakan baik
oleh guru itu sendiri yang menyusun evaluasi pembelajarannya maupun
orang lain yang menggunakan alat evaluasi tersebut
1. Evaluasi harus masih berada dalam ruang lingkup atau kisi-kisi kerja tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Evaluasi harus dilaksanakan secara komprehensif.
3. Evaluasi harus diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan
peserta didik.
1
4. Evaluasi dilaksanakan dalam proses yang berkelanjutan atau mengandung
prinsip kontinuitas.
5. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan baik di sekolah, keluarga, dan juga di masyarakat.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses pemberian pertimbangan tentang
arti dan nilai atas suatu tingkatan prestasi atau pencapaian suatu pembelajaran.
Pemberian pertimbangan dalam hal ini didasarkan atas hasil pengukuran dan
penilaian banyak aspek (input, proses, output, outcome, dan dampak).
Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan dari evaluasi adalah untuk mengukur
keberhasilan program. Keberhasilan tersebut bukan hanya tampak dalam bentuk
hasil, tetapi juga diukur dari segi waktu, kelancaran, dana, tenaga, dan
sebagainya. Chittenden, seperti yang dikutip oleh Zainal Arifin, mengemukakan
bahwa tujuan penilaian atau evaluasi itu adalah: (1) Keeping Track, (2)
Checking-up, (3) Finding-out, (4) Summing-up.
Fungsi evaluasi atau penilaian terhadap program pembelajaran adalah sebagai
pengontrol dan pembantu pelaksanaan program pembelajaran agar dapat
diketahui tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut.
Ada empat fungsi dalam evaluasi secara umum, yaitu: pertama, untuk
mengetahui kemajuan dan keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan
kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Kedua, untuk mengetahui tingkat
keberhasilan program pembelajaran. Ketiga, untuk keperluan bimbingan dan
konseling. Keempat, untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
Menurut Anas Sudijono, dalam evaluasi pembelajaran, ada prinsip-prinsip
dasar yang harus diperhatikan: (1) Prinsip keseluruhan dan kekomprehensifan,
(2) Prinsip kesinambungan atau kontinuitas, dan (3) Prinsip Objektivitas
1
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari banyaknya pembahasan
yang kurang mendalami sesuai denganjudul makalah ini. Penulis menyarankan
kepada pembaca agar dapat mempelajari materi ini dengan membaca buku dan
mendengarkan penjelasan dari para guru / dosen agar dapat membahami materi
dengan baik.
1
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 2022. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta :
UNY Press
Rahman, Arief Aulia dkk. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Ponorogo : Uwais Insipirasi
Indonesia