Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH
INDRA WAHYUDI NIM 211D10389
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima
kasih.

Jember,05 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................2
Daftar isi...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................................5
C. Batasan masalah.........................................................................................................5
D. Tujuan penulisan.........................................................................................................6
E. Manfaat penulisan.......................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan prinsip umum evaluasi...............................................................................7
B. Tujuan evaluasi..........................................................................................................9
C. Syarat-syarat umum evaluasi.........................................................................................10
a. Kesahihan atau paliditas........................................................................................10
b. Keterendalan.......................................................................................................11
c. Kepraktisan........................................................................................................11
d. Teknik-teknik evaluasi..........................................................................................12
e. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran.............................................................................13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
Daftar Pustaka.............................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggungjawab guru dalam mengembangkan segala
potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran adalah untuk mengubah tingkah laku siswa
berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan disusun oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Perubahan tingkah laku itu mencakup aspek intelektual.
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian
dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu
proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran.Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran, penilaian dalam
proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Dengan melakukan penilaian ketika
melaksanakan proses pembelajaran, guru akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan
akan memperoleh bahan masukan untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu
proses pembelajaran banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri. Furqon
(1999) menyatakan bahwa penilaian sebagai salah satu komponen utama proses pembelajaran harus dipahami,
direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung keberhasilan peningkatan mutu proses pembelajaran.
Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan penilaian dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan
berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang keefektifan proses belajar serta kemampuan siswa belajar.
Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, karena itu
hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat memperoleh informasi proses kemajuan belajar siswa dan informasi
keefektifan pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru yang hanya mengutamakan penilaian hasil tidak akan
mendapatkan informasi yang akurat tentang siswa yang benar-benar memahami materi dan siswa yang kurang
memahami. Siswa yang dapat menjawab dengan Benar suatu persoalan, belum tentu mengetahui bagaimana
mendapatkan jawaban tersebut. Penilaian dalam proses pembelajaran lebih dapat berfungsi memberikan
informasi tentang siswa yang sudah memahami materi atau yang belum. Penilaian ini berkesinambungan
dengan penilaian hasil artinya hasil penilaian dalam proses pembelajaran akan memberikan sumbangan

4
positif terhadap penilaian hasil. Dengan demikian perlu diupayakan agar guru melakukan penilaian dalam
proses pembelajaran di samping melakukan penilaian hasil belajar.
Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu siswa, pengelola sekolah (Kepala Sekolah, karyawan
dan Dewan/Komite Sekolah), lingkungan (orangtua, masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran, kurikulum dan
sebagainya. Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran
dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan
kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan
strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.
Dengan demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses
pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektivitas pembelajaran adalah
faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih
giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mampu
mengajar dengan baik tetapi juga mampu melakukan evaluasi dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, disini kami merumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Apakah pengertian evaluasi dan evaluasi pembelajaran?
2. Apa tujuan evaluasi?
3. apa saja syarat-syarat umum evaluasi?

C. BATASAN MASALAH
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri
pribadi siswa. Pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan
tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan
manfaat.
Masalah yang jadi pembahasan pada makalah ini yaitu evaluasi belajar dan pembelajaran.

5
D. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak cukup hanya berdasarkan pada penilaian
hasil belajar siswa, namun perlu menjangkau terhadap desain program dan implementasi program pembelajaran.
Penilaian terhadap desain pembelajaran, meliputi aspek kompetensi yang dikembangkan, strategi pembelajaran
yang dipilih, dan isi program. Penilaian terhadap implementasi program pembelajaran berusaha untuk menilai
seberapa tinggi tingkat kualitas pembelajaran yang dilaksanakian oleh guru. Penilaian terhadap hasil program
pembelajaran tidak cukup terbatas pada hasil jangka pendek atau output tetapi sebaiknya juga menjangkau
outcome dari program pembelajaran.

E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang dapat dipetik dari tujuan di atas adalah:
1. Dapat memberi gambaran tentang peranan evaluasi dalam pembelajaran dengan demikian diharapkan dapat
memberi arti penting sebuah evaluasi itu sendiri.
2. Agar kita dapat memberikan evaluasi yang benar nantinya.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Prinsip Umum Evaluasi


Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat
diatas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas dari pada pengukuran dan
testing.
Phopan mengemukakan bahwa untuk memahami arti evaluasi memang perlu terlebih dahulu memahami
arti pengukuran. Menurutnya pengukuran menunjukan kegiatan mengukur yaitu menghitung atau menetapkan angka
-angka sehingga kita dapat menggambarkan sesuatu secara lebih seksama, seberapa besarnya, kecilnya,
panjangnya & sebagainya. Pengukuran terdiri dari penetapan status gejala tertentu dengan cara yang lebih
seksama.
Michael scriven seorang teoritis evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai.
Karena itu evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan.
Penetapan nilai yang kita maksud adalah penentuan manfaat atau kebaikan relative dari segala sesuatu yang
kita evaluasikan. Sejalan dengan pandangan tersebut Asmawi zainul & Noehi Nasution mengartikan pengukuran
sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakterristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk
mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang
menggunakan tes maupun non tes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat suharsimi Arikunto yang membedakan
antara pengukuran penilaian & evaluasi.
Sudrajat mengemukakan banyak orang mencampur aduakan penegertian antara evaluasi, pengukuran
( measurement), tes dan penilaian (assessmen) Padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda.
Evaluasi adalah kegiatan indentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan telah dicapai
atau belum, berharga atau tidak, & dapat pula untuk melihat tingkat evisiensi pelaksanaannya. Evaluasi
berhubungan dengan keputusan nilai (value judgment ) Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha
memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seorang peserta didik telah mencapai

7
karakteristik tertentu. Sedangkan penilaian ( assessment ) adalah penerapan berbagai cara & penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau
ketercapaian kompetensi peserta didik.
Davies mengemukan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan atau menetap kan nilai
kepada sejumlah tujunan kegiatan keputusan, unjuk kerja, proses, orang objek dan masih banyak yang lain
(Davies;1981;3)sedang kan Ward dan Brown mengemukankan evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu. Dengan berdasar kan bahasan bahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara
umum dapat diartikan sebagai proses sistimatis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan kegiatan keputusan
untuk kerja proses orang objek dan yang lalu.
Menurut (Kouriski) adalah tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh
individu atau kelompok. Menurutya evaluasi umumnya bersifat pada siswa ini berarti evaluasi dimaksud untuk
mengamati hasil belajar siswa dan berupaya menentukan bagaimana menciptakan kesimpulan belajar.
Menurut Nurkancana & Sumartana ( 1986 ) yang membahas pendapat Wand & Brown. Pengukuran
adalah suatu tindakan atau proses menentukan luas atau kuantitas pada sesuatu sedangkan evaluasi merujuk
pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Jika kita cermati kembali
komponen komponen pembelajaran kita menemukan bahwa evaluasi merupakan salah satu komponen system
pendidikan atau pembelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan guru melaksanakan evaluasi secara tepat akan
memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan benar,
maka setiap guru dituntut memiliki perangkat pengetahuan tentang berbagai jenis evaluasi, prinsip prinsip
evaluasi, memilih jenis evaluasi sesuai dengan karekteristik dan tujuan pembelajaran serta prosedur
implementasi dalam kegiatan pembelajaran. Diyati dan Mujiono mengemukakan bahwa hal penting yang harus
diketahui guru adalah bahwa secara umum evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru harus dapat
membedakan antara kegiatan evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Agar evaluasi yang dilakukan
memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan, maka evaluasi hahus dilakukan berdasarkan prinsif yang
tepat ARIKUNTO I mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu
ada tryangulasi atau hubungan erat ketiga komponen yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Tujuan
2. kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mmengajar dan
3. evaluasi

Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam

8
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri
pribadi siswa. Pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
Seperti definisi yang pertama dikembangkan oleh :
Ralph Tyler beliau mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang
belum ada dan apa sebabnya.
Untuk definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain yaitu Cronbach dan
Stufflebeam, definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan
secara berkala yang berbentuk ujian, praktikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian
meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir. Pembobotan masing-masing
unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan
silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas
dan program pascasarjana.
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Bertujuan
melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan informasi akurat mengenai tingkat
pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar-mengajar,
padahal antara keduanya punya arti yang berbeda meskipun saling berhubungan. Mengukur adalah
membandingkan sesuatu dan satu ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai berarti mengambil satu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif).

B. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena
itu menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu :
1. memperkuat kegiatan belajar
2. menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3. memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
4. mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran

9
5. memotivasi siswa
6. memberi umpan balik bagi siswa
7. memberi umpan balik bagi guru
8. memelihara standar mutu
9. mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
10. memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
11. menilai kualitas belajar

Pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberasilan
proses belajar akan tetap dapat memberikan manfat dalam berbagai kegiatan lain baik bagi guru maupun bagi
siswa Nurkancana 1986 beberapa pungsi atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah
sebagai berikut :
a. mengetahui tahap kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu
b. mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
c. mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru
atau kah harus mengulang pelejeran pelejaran yang telah lampau
d. memdapat kan bahan bahan informasi dalam membeikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan
yang sesuai untuk siswa
e. mendapat kan bahan bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikan kekelas yang lebih tinggi atau
harus mengulang di kelas semula
f. membanding kan apakah frestasi yang dicapai anak sudah sesuai dengan kafasitas nnya atau belum
g. untuk menafsirkan apakah seseorang anak yang telah cukup matang ubtuk kita lepas kan ke dalam
masyrakat atau untuk melanjutkan ke lemba pendidikan yang lebih tinggi
h. untuk mengadakan seleksi
i. untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan dalam lapangan pendidikan.

C. Syarat-syarat umum evaluasi


A. Kesahihan atau validitas
Keshahihan dapat diterjemah kan pula sebagai kelayakan, interprestasi terhadap hasil dari suatu
instrumen evaluasi atau tes. Validitas merupakan ketepatan evaluasi atau mengevaluasi apa yang harus di
evaluasi menurut Nur Kuncana & Sumartana validitas dapat di tinjau dari beberapa sisi :

10
Validitas ramalan ( predictive validity )
Artinya ketepatan dari sutau alat pengukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan yang
dicapai kemudian

Validitas bandingan (concurrent validity )


Adalah ketepatan dari suatu tes dilihat dari korelasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat
ini secara nyata

Validitas isi ( content Validity )


Validitas isi diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes hasil
belajar dikatakan valid menurut validitas isi akan bilamana materi tes tersebut betul-betul dapat
mewakili secara menyeluruh (representative) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan.

Validitas konstruk (construct validity)


Validitas konstruk dapat diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari susunan (konstruksi) itu
tersebut keshahihan hasil evaluasi dipengaruhi oleh beberapa factor :
1. Faktor Instrument evaluasi
2. Faktor adminitrasi & penskoran
3. Faktor berkaitan dengan respon siswa

B. Keterandalan (reliabilitas)
Keterandalan dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan keajengan (konsistensi) hasil evaluasi yang
diperoleh dari suatu instrument evaluasi. Nurkencana & Sumartana menjelaskan beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mencari taraf realibilitas suatu tes. Keterladanan dalam evaluasi berhubungan dengan
masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi memberikan hasil yang
tapat (Arikunto 1990;81).

C. Kepraktisan
Kepraktiasan dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada kaitan dengan instrument evaluasi,
baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah hasil, menginterpretasi hasil maupun kemudahan-

11
kemudahan dalam penyimpanannya.
Kepraktisan evaluasi dipertimbangkan lama pada saat memilih tes atau instrument evaluasi lain yang di
evaluasikan oleh suatu lembaga.
Kemudahan adminitrasi.
Kemudahan adminitrasi ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang sederhana dan jelas serta
pengaturan waktu evaluasi yang baik tidak menimbulkan kesulitan
Waktu yang disediakan.
Hendaknya diperhitungkan secara cermat agar peserta tidak mengalami kesulitan.
Kemudahan menskor.
Memudahkan untuk menskor dan lembar jawaban dan lembar soal.
Kemudahan interpretasi.
Semakin mudah interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi berarti semakin meningkat kepraktisan evaluasi.
Tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding.
D. Tehnik-Tehnik Evaluasi
Penentuan tehnik evaluasi yang bergantung pada jenis informasi yang diharapkan apakah mengenai hasil
perubahan tingkah laku atau tentang operasi pelaksanaan system instruktisional itu sebabnya disarankan
menggunakan suatu materi tehnik evaluasi.
1. Evaluasi asassment terhadap siswa
2. Koesioner dan wawancara dengan siswa
3. Observasi terhadap pelaksanaan instruktisional
4. Umpan balik dan staf pengajar yang tak langsung terlibat dengan system instruktisional.
Sebab tehnik tersebut memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan evaluasi formatif maupun sumatif.
1. Tekhnik ulang
Tehnik ulang adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencari reabilitas suatu tes dengan cara
memberikan tes tersebut kepada sekolompok anak dalam dua kesempatan yang berlainan.
2. Tehnik bentuk paralel
Pada tehnik bentuk paralel digunakan dua bentuk tes yang sejenis (tetapi tidak identik) baik
yang mengenai isinya, proses mental yang diukur, tingkat kesukaran maupun jumlah item.
3. Tehnik belah dua
Ada dua prosedur yang dapat dipergunakan untuk membelah dua suatu tes yaitu :
 Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil dikumpulkan menjadi

12
satu kelompok, dan seluruh item yang bernomor genap menjadi kelompok orang lain.
 Prosedur secara random misalnya dengan menggunakan ujian, atau denagan menggunakan
table bilangan random.
E. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran.
Bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan.
a. evaluasi formatif
Adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan
tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajran telah berjalan
sebagaimana yang direncanakan dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dan telah tercapai, dari hasil evaluasi
ini akan diperoleh gambaran apa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum
berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat.
b. Evaluasi sumatif
Adalah evaluasi tang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup
lebih dari satu pokok bahasan dalam arti sejauh mana peserta didik dapat berpindah dari suatu
unit ke unit lainnya menurut Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-
tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu yang memiliki beberapa atau semua untuk
pelajaran yang diajarkan dalam satu semester.
c. Diagnostik
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebuhan-kelebihan dan
kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat.
Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan baik pada tahap awal selama proses
maupun akhir pelajaran.
d. Pendekatan evaluasi pembelajaran
Untuk mengetahui seberapa tinggi prestasi belajar siswa maka seorang guru perlu memahami
cara yang dapat dipergunakan untuk mengenfersikan atau merubah skor mentah menjadi skor
standar.
Ada beberapa cara pendekatan evaluasi pembelajaran :
 Dengan jalan membandingkan skor yang diperoleh seseorang dengan suatu standar yang
absolute.
 Dengan jalan membandingkan skor seseorang dengan skor yang di peroleh orang lain

13
dalam tes tersebut.
1. Penilain Acuan Patokan, Criterion Reference Test (CRT)
Dari penilaian acuan patokan yang juga disebutkan penilai dengan norma absolut
atau norma actual merupakan norma penilaian yang ditetapkan secara absolut
(mutlak) oleh guru atau pembuat tes berdasarkan atas jumlah soal serta
presentase penguasaan yang dipersyarakan (Nurkencana & Sumartana,1986:78)
tujuan penggunaan tes acuan patokan berfokus pada kelompok prilaku siswa yang
khusus dengan didasarkan kepada kriteria atau standar khusus. Dengan kata lain
tes kriteria digunakan untuk menyeleksi secara pasti status individual berkenan
dengan domain perilaku yang ditetapkan atau dirumuskan dengan baik.
2. Penilain Acuan Normatif (PAN), Norm reference test (NRT)
Norma relative yang disebut juga norma aktual, norma empiris atau dinamakan
juga penilaian acuan norma ( PAN). Norma relative adalah suatu norma yang
disusun secara relative berdasarkan distribusi yang skor dicapai oleh peserta tes.
Pada pendekatan acuan norma standar performa yang digunakan bersifat relative
artinya tingkat performan seseorang siswa yang ditetapkan berdasarkan pada
posisi relative dalam kelompoknya tujuan penggunaan tes acuan norma biasanya
lebih umum dan komprehensif tes acuan norma dimaksud untuk mengetahui status
peseta tes dalam hubungannya dengan performan dengan kelompok peserta yang lain
yang telah mengikuti tes . Penilain acuan norma dapat dipergunakan bilamana
distribusi kecakapan atau kemampuan kelompok tes mengikuti hukum kurve normal.

Evaluasi hasil belajar


Fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar.
a. Untuk diagnostic dan pengembangan.
Yang dimaksud dengan hasil dari kegiatan evaluasi diagnostic dan pengembangan adalah
penggunaan hasi belajar sebagai dasar pendiagnoksiran kelemahan dan keunggulan siswa dan
beserta sebab-sebabnya.
b. Untuk seleksi
Hasil dari kegiatan evaluasi harus belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menunjukan
siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.

14
c. Untuk kenaikan kelas
Menentukan apakah seorang siswa dapat dinaikan kelas yang lebih tinggi atau tidak.
d. Untuk pemantapan
Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan kompetinsi yang mereka
miliki. Maka perlu difikirkan ketetapan pemantapan siswa pada kelompok yang sesuai.

Prosedur Evaluasi Hasil Belajar


a. Persiapan
b. Penguasaan instrument evaluasi
c. Pengelolaan hasil penilaian
d. Pengelolaan hasil pengukuran
e. Evaluasi pembayaran.
f. Penyusunan rancangan
g. Penyusunan instrument
h. Pengumpulan data
i. Analisis data
j. Penyusunan laporan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan,
kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu. Dalam
rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam
menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran, yang mencakup komponen
input, komponen input instrumental, komponen kurikulum, komponen administratif, komponen proses, dan
komponen output. Karakteristik siswa yang dievaluasi dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar
adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Peranan evaluasi dalam pendidikan yakni menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan,
mengukur prestasi siswa, mengevaluasi kurikulum, mengakreditasi sekolah, memantau pemanfaatan dana
masyarakat, memperbaiki materi dan program pendidikan. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk

15
pengembangan dan akreditasi.

DAFTAR PUSTAKA

 Dr. Dimyati Dan Drs. Mudjino.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
 Drost, J.I.G.M.S.J. 2001. Sekolah Mengajar atau Mendidik. Yogyakarta: Kanisius
 http://pakguruonline.pendidikan.net
 Nana Sudjana. 1996. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar
 Annurahman 2009 belajar dan pembelajaran

16
17

Anda mungkin juga menyukai