Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Ariga Bahrodin, S. PdI, M. Pd

Disusun Oleh:

Rifqi Abidzar Assegaf 2193064022


Rahma Aulia Ningtiyas 21930640
Lu’lu’ul Mahfudhoh 2193064011

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG JOMBANG

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, inayah, taufik
dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu ARIGA
BAHRODIN, S. PdI, M. Pd yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmu juga
motifasinya, semoga Allah SWT menambahkan kesehatan dan keberkahan, terimakasih
pula kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberikan kami dukungan dan
semangat.

Karya tulis ini kami akui masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan
makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk
kedepannya agar menjadi lebih baik.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para
pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jombang, 17 Pebruari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ....................................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ................................................................................................................... iii

A. Latar Belakang .............................................................................................................. iii

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... iv

C. Tujuan Masalah .............................................................................................................. iv

BAB II........................................................................................................................................ 1

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 1

A. Bentuk - Bentuk Tes ....................................................................................................... 1

B. Bentuk Pelaksaan Tes ..................................................................................................... 2

C. Tes Hasil Belajar ............................................................................................................. 5

BAB III ...................................................................................................................................... 6

PENUTUP.................................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6

B. Saran ............................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi memiliki peran penting dalam pendidikan, seorang pendidik dituntut
untuk dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajan. Model evaluasi yang
berlangsung selama ini ialah dengan media konvensional seperti pemanfaatan alat tulis.
Konsep evaluasi berbasis Teknologi dapat diaktualisasikan dalam evaluasi
pembelajaran harian di kelas bukan hanya dalam ujian nasional.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan

iii
pendidikan yang memaksa dunia pendidikan harus mengadakan inovasi yang positif
untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Teknologi memiliki posisi yang sangat
penting dalam pendidikan, dan telah dirasakan berbagai pihak manfaatnya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dapat diwujudkan dengan membuka lebar-lebar
jendela ilmupengetahuan dengan teknologi.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam pendidikan yang
berarti tujuan pendidikan dapat tercapai tergantung bagaimana pendidik merancang,
mendesain dan melaksanakannya secara profesional. Dalam pembelajaran sering
ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran yang kurang kualitas dan
kuantitas pengajarnya yang belum memaksimalkan sistem pembelajaran, yang dalam
pembelajarannya masih memakai sistem pembelajaran konvensional.
Dalam pelaksanaan evaluasi juga masih menggunakan sistem
konvensioanal yaitu berbasis kertas. Padahal sebagaimana diketahui pendidik
merupakan kunci dalam pembelajaran yang seharusnya mengupayakan diri untuk
melakukan inovasi untuk mencapai kemajuan dalam bidang pendidikan. Pendidik dapat
melakukan inovasi dalam pembelajaan salah satunya melalui teknologi yaitu dengan
memanfaatkan teknologi yang ada seperti komputer dan internet dalam pembelajaran.
Teknologi pembelajaran, merupakan praktik dan teorinya dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi tentang proses dan sumber
untuk belajar.
Maka dari itu pendidik tidak hanya sekedar mentransfer knowlege namun
pendidik harus mampu mengarahkan peserta didiknya pada transfer of values.
Dikarenakan yang menjadi persoalan di era sekarang bukan hanya bisa
memanfaatkan teknologi namun bagaimana bertanggungjawab dalam
penggunaan teknologi

B. Rumusan Masalah
1. Ruang Lingkup Bentuk-bentuk Tes
2. Bagaimana Bentuk Pelaksanaan Tes
3. Pebandingan Antara Tes Diagnosis, Formatif, dan Sumatif
4. Bagaimana Tes Hasil Belajar

C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa Mampu Memahami Bentuk-bentuk Tes
2. Mahasiswa Mampu Memahami Bentuk Pelaksanaan Tes

iv
3. Mahasiswa Mampu Memahami Perbandingan Tes Diagnosis, Formatif, dan
Sumatif
4. Mahasiswa Mampu Memahami Tes Hasil Belajar

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk - Bentuk Tes


Tes memiliki beberapa bentuk sebagai berikut:

1. Tes Diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan siswa ketika mempelajari sesuatu, sehingga hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar memberikan tindak lanjut. Tes ini dapat berupa sejumlah pertanyaan atau
permintaan untuk melakukan sesuatu. tujuan diagnostik adalah melihat kemajuan
belajar siswa yang berkaitan dengan proses menemukan kelemahan siswa pada materi
tertentu. Pendekatan yang dilakukan guru dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa
berbeda-beda, tergantung kepada kesulitan belajar yang dihadapi siswa.

Tes diagnostik yang dilakukan sebelum pembelajaran dimasudkan untuk


mengetahui pengetahuan prasyarat untuk mempelajari materi tertentu. Tes yang
diberikan pada saat pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui bagian mana dari
kegiatan pembelajaran yang menimbulkan masalah bagi siswa. Guru juga dapat
mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah. Hasil identifikasi ini digunakan
sebagai dasar untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh siswa. Tes diagnostik
dilaksanakan setelah pembelajaran, tetapi sebelum tes sumatif diadakan, dimaksudkan
untuk memberikan perlakuan atau remedial seandainya ditemukan permasalahan.

2. Tes Formatif

Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar
selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit
pembelajaran. Tes formatif dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai
dengan tujuannya pada pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang telah berakhir.

Pada penilaian formatif, umumnya dilakukan saat proses pembelajaran suatu


unit/bab/kompetensi berlangsung. Dapat dilakukan di awal maupun sepanjang proses
pembelajaran berlangsung agar pembelajaran dapat berlangusng sebaik-baiknya.

1
3. Tes Sumatif

Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau


pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu pembelajaran suatu
unit/bab/kompetensi yang telah berakhir. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau
akhir semester.

Tes sumatif merupakan penilaian yang bertujuan untuk menilai pencapaian


tujuan pembelajaran dan Capaian Pembelajaran (CP) murid, sebagai dasar penentuan
kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil
belajar murid dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar murid
dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

B. Bentuk Pelaksaan Tes


1. Pelaksanaan Tes Diagnostik

Berbagai cara dan pendekatan dapat digunakan untuk mengembangkan tes


diagnostik. Depdiknas (2003) menetapkan garis besar langkah pengembangan tes
diagnostik adalah sebagai beriku:

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai ketuntasannya bila suatu


kompetensi dasar tidak tercapai, maka perlu didiagnosis indikator-indikator mana saja
yang tidak mampu dimunculkan. Mungkin saja masalah hanya terjadi pada indikator-
indikator tertentu, maka cukup pada indikator itu saja disusun tes diagnostiknya.
2. Menentukan kemungkinan sumber masalah/kesulitan Setelah kompetensi dasar atau
indikator yang bermasalah teridentifikasi, mulai ditentukan kemungkinan sumber
masalahnya.
3. Menentukan bentuk dan jumlah soal yang sesuai Butir soal untuk tes diagnostik dapat
berupa pilihan ganda, uraian, maupun kinerja sesuai dengan sumber masalah yang
diduga dan pada dimensi mana masalah tersebut terjadi. Jumlah soal diagnostik untuk
setiap indikator sekurang-kurangnya 3.
4. Menyusun Kisi-kisi sebelum menulis butir soal harus disusun terlebih dahulu kisi-
kisinya. Kisi-kisi tersebut setidaknya memuat:
a. kompetensi dasar atau indikator yang diduga bermasalah
b. materi pokok yang terkait
c. dugaan sumber masalah
2
d. bentuk dan jumlah soal
e. indikator soal.
5. Menulis soal Soal ditulis sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun. Soal tes diagnostik
memiliki karakteristik yang berbeda dengan butir soal yang lain. Jawaban atau respons
yang diberikan oleh siswa harus memberikan informasi yang cukup untuk menduga
masalah atau kesulitan yang dialaminya (memiliki fungsi diagnosis).
6. Mereviuw soal Butir soal yang baik tentu memenuhi validitas isi, untuk itu soal yang
telah ditulis harus divalidasi oleh pakar di bidang tersebut, atau oleh guru-guru mapel
serumpun
7. Menyusun kriteria penilaian jawaban atau respons yang diberikan oleh siswa, tentunya
bervariasi. Oleh karena itu, untuk memberikan penilaian yang adil dan interpretasi yang
akurat harus disusun kriteria penilaian. Kriteria penilaian memuat rentang skor yang
menggambarkan pada rentang berapa saja siswa didiagnosis tuntas, belum tuntas atau
dinyatakan bermasalah.
2. Pelaksanaan Tes Formatif
Menurut Bell dan Cowie (2002), tes formatif dilakukan melalui tiga tahap.
1) Pengumpulan Informasi (elisitasi). Pada tahap ini guru mengumpulkan bukti-bukti
mengenai penguasaan kompetensi yang dapat dilakukan dengan berbagai macam
teknik. Teknik yang digunakan harus disesuaikan dengan ranah yang diharapkan, entah
itu ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
2) Pengolahan dan Interpretasi Informasi. Guru harus cepat menangkap dan
menyimpulkan penguasaan kompetensi siswa dengan melihat hasil dari penilaian.
beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh
a. Apakah peserta didik telah menguasai materi/kompetensi secara umum?
b. Apakah semua peserta didik telah menguasai materi dengan baik?
c. Materi mana yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai dengan baik?
d. Siapa saja yang telah menguasai materi dan yang belum menguasai materi
dengan baik?
e. Apa yang telah menyebabkan sejumlah anak belum menguasai materi dengan
baik?
3) Pengambilan Tindakan berdasarkan Hasil Interpretasi Penilaian. Di tahap ini, guru akan
memberikan umpan balik (feedback) yang meliputi pemberitahuan mengenai tingkat
penguasaan kompetensi dari siswa, yaitu materi mana saja yang telah dipahami, yang

3
kurang dipahami, atau belum dipahami. Berikutnya, berkaitan dengan cara mengatasi
serta menindaklanjuti kegiatan pembelajaran.
3. Pelaksanaan Tes Sumatif
Dalam melaksanakan asesmen sumatif, guru biasanya melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Guru telah menuntaskan rencana pembelajaran yang dibuat dan menyampaikan semua
materi sesuai capaian yang diharapkan.
2) Membuat konsep dan rumusan pelaksanaan asesmen berdasarkan tujuan
pembelajaran.
3) Menyusun panduan penilaian yang digunakan sebagai dokumentasi, referensi, dan
laporan lengkap hasil kinerja peserta didik dalam pembelajaran.
4) Memberikan arahan atau petunjuk pelaksanaan penilaian pada peserta didik.

A. Perbandingan Antara Tes Diagnostik, Tes Formatif, dan Tes Sumatif


Tinjauan Tes Diagnostik Tes Formatif Tes Sumatif
Fungsi Menentukan tingkat Untuk memonitor Menilai pencapaian
penguasaan siswa kemajuan belajar tujuan pembelajaran
terhadap bahan yang selama proses dan Capaian
dipelajari. pembelajaran Pembelajaran (CP)
Menentukan bahan berlangsung. murid.
prasyarat yang belum Sebagai dasar
dipelajari. penentuan kenaikan
Menentukan kesulitan kelas dan/atau
belajar yang dialami kelulusan dari satuan
untuk mengatasi dan pendidikan.
memberikan
bimbingan.
Waktu Penyaringan Siswa. Selama pelajaran Pada tengah atau akhir
Awal pembagian berlangsung untuk semester.
kelas. mengetahui
Saat pembelajaran kekurangan agar
berlangsung jika guru pelajaran

4
akan memberikan berlangsung sebaik-
bimbingan. baiknya.
Penilaian Tingkah laku kognitif, Menenkankan pada Menekankan pada
afektif, psikomotorik. tingkah laku kognitif. tingkah laku kognitif,
Faktor fisik, adakalanga
psikologis, dan psikomotorik dan
lingkungan. afektif.
Alat Tes prestasi belajar Tes prestasi belajar Tes ujian tengah
Evaluasi yang sudah yang sudah di susun semester atau akhir
distandarisasikan. baik. semester
Tes diagnostik yang
sudah
distandarisasikan.
Tes buatan guru.
Pengamatan dan daftar
cocok (check list).
Cara Dicatat dan dilaporkan Dilaporkan dalam Keseluruhan skor atau
Pencatatan dalam bentuk profil. bentuk catatan sebagian skor dari
Hasil berhasil atau gagal tujuan yang dicapai.
menguasai tugas.
C. Tes Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan wujud pencapaian peserta didik, sekaligus gambaran
keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik serta pencapaian hasil
belajar peserta didik. Tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai
hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh
dosen kepada mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu. Tes hasil belajar juga
memberikan kontribusi terhadap program pengajaran serta memtivasi siswa dalam
belajar.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat evaluasi adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi
suatu proses pembelajaran dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Bentuk-
bentuk tes diantaranya:
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan siswa ketika mempelajari sesuatu, sehingga hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar memberikan tindak lanjut. Tes ini dapat berupa sejumlah pertanyaan atau
permintaan untuk melakukan sesuatu. Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk
memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini
diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Tes sumatif merupakan penilaian
yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan Capaian
Pembelajaran (CP) murid, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan
dari satuan pendidikan.

B. Saran
Dalam membuat Makalah Evaluasi Pembelajarn sebagi Ilmu Pendidikan dan
Evaluasi Pembelajaran sebagai kajian pendidikan ini masih terdapat kesalahan-
kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami
buat ini menjadi lebih baik lagi dan sempurna.

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Janah, Insani Miftahul. 2022. “Cara Mengembangkan Asesmen Sumatif di


Kelas”.
https://www.google.com/amp/s/blog.kejarcita.id/cara-mengembangkan-
asesmen-sumatif-di-kelas/amp/, Diakses pada 16 Februari 2023 pukul 16.23.
Mustaqim, Muhammad. (2017). MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN STAIN
KUDUS (STUDI KASUS SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN PRODI
MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH STAIN KUDUS). 5(1). 155-169.
Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rusilowati, Ani. (2015). PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK SEBAGAI
ALAT EVALUASI KESULITAN BELAJAR FISIKA. 6(1). 1-11
Yasir, Indra. (2016). EVALUASI DIAGNOSTIK DAN REMEDIAL OLEH
GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN. 2(3). 187-192.
Yusuf, A. Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Prenada
Media Grup.

Anda mungkin juga menyukai