Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Ekonomi Digital

Disusun oleh:

INDRA WAHYUDI nim 211D10389

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasi

Jember, 06 Januari 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Ekonomi Digital 3

2.2 Manfaat Ekonomi Digital 4

2.3 Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia 5

2.4 Potensi Ekonomi Digital di Indonesia 7

BAB III PENUTUP 9

3.1 Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian berbasis layanan digital saat ini berkembang pesat. Hampir semua elemen
masyarakat menggunakan layanan digital dalam memenuhi kebutuhan. Dunia menjadi tanpa batas. Artinya, manusia
dapat saling berinteraksi dari satu tempat dengan tempat yang lain tanpa harus bertemu. Facebook, whatsapp,
instagram, link merupakan sebagian aplikasi layanan digital yang sering digunakan masyarakat.
Penggunaan layanan digital tentu terdapat kelemahan dan kelebihan.  Namun, adakah cara untuk meminimalisir
kelemahan tersebut?Tentu saja ada.  Para pengguna layanan digital diharapkan untuk menjadi pengguna layanan digital
yang cerdas dan bijak. Maksudnya, mereka menggunakan layanan digital sesuai kebutuhan dengan memperhatikan Undang
Undang tentang Informasi dan Teknologi (UU IT) yang berlaku di Indonesia.
Penggunaan layanan digital ternyata berpengaruh positif pada perkembangan perekonomian di masyarakat. Masyarakat
berlomba mengais rejeki dengan menggunakan layanan digital untuk bertransaksi. Penggunaan layanan digital dalam
dunia ekonomi inilah yang disebut ekonomi digital.
Ekonomi digital memuat adanya perdagangan online(e-commerce ), e-travel , dan technology financial(fintech ).
 Kegiatan utama dalam ekonomi digital adalah adanya transaksi online antar pelaku ekonomi dan pembayaran online .
Kegiatan tersebut merupakan sebagian materi dalam pembelajaran ekonomi tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA).
Transaksi merupakan kesepakatan jual beli. Pelaku ekonomi meliputi rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen,
rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luar negeri.  Pembayaran online merupakan pembayaran lembaga keuangan yang
menyediakan pelayanan pembayaran online seperti ATM, Kartu Debet, Kartu Kredit, dan e-money.
Salah satu contoh ekonomi digital dalam pembelajaran ekonomi adalah adanya perdagangan online(e-commerce) .
Contoh praktik e-commerce adalah bukalapak, Gojek, Tokopedia, dan traveloka. E-commerce melakukan kegiatan jual
beli barang/jasa yang menghubungkan langsung antara penjual dan pembeli. Setiap orang bisa menjadi penjual atau
pembeli online .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Digital?
1
2. Apa saja manfaat dari Ekonomi Digital?
3. Apa saja perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia?
4. Apa saja pontensi Ekonomi Digital di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ekonomi Digital.
2. Untuk mengetahui manfaat Ekonomi Digital.
3. Untuk menbgetahui perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pontensi Ekonomi Digital di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Digital
Dalam bidang ekonomi, munculah istilah ekonomi digital. Pengertian ekonomi digital adalah aktivitas
ekonomi yang dihasilkan dari koneksi online antara bisnis, dan juga jasa.
Ekonomi digital adalah aktivitas ekonomi yang dihasilkan secara digital dari miliaran koneksi yang tercipta melalui
jaringan internet setiap harinya. Di dalamnya, terdapat keterlibatan dari orang-orang, bisnis, perangkat, data, dan
proses.
Komponen utama ekonomi digital adalah hiperkonektivitas yang terjalin di antara orang-orang, organisasi,
dan mesin yang dihasilkan dari Internet, teknologi seluler, dan Internet of Things (IoT).Ekonomi digital mulai
terbentuk dan meruntuhkan ide konvensional tentang bagaimana bisnis terstruktur, bagaimana perusahaan berinteraksi
serta bagaimana konsumen memperoleh layanan, informasi dan barang.
2.1.1 Karakteristik Ekonomi Digital
Beberapa karakteristik ekonomi digital adalah sebagai berikut:
 Pengetahuan (Knowledge )
 Serba digital (Digitization )
 Serba virtual (Virtualization )
 Menjadi molekul kecil (Molecularization )
 Terintegrasi (Integration/Internetworking )
 Tanpa perantara (Disintermediation )
 Menyatu (Convergence )
 Penuh inovasi (Innovation )
 Produsen sekaligus konsumen (Prosumption )
 Serba seketika (Immediacy )
 Mendunia (Globalization )
 Perpecahan (Discordance )

3
2.2 Manfaat Ekonomi Digital
Salah satu manfaat ekonomi digital adalah munculnya banyak tren baru dan ide startup . Hampir semua perusahaan
terbesar di dunia (Google, microsoft, Apple, Amazon) berasal dari dunia digital. Selain itu, ada pula manfaat
ekonomi digital, antara lain:
Mempromosikan Penggunaan Internet
Pertumbuhan besar-besaran teknologi dan internet yang dimulai di Amerika Serikat kini telah menjadi sebuah
jaringan yang mendunia dan dimanfaatkan semua orang. Ekonomi digital memastikan bahwa internet akan tetap ada
dan begitu pula bisnis berbasis web .
Lahirnya E-Commerce
Ekonomi digital mendorong adanya tren e-commerce . Bukan hanya penjualan langsung, tetapi pembelian, distribusi,
pemasaran, pembuatan, penjualan, semuanya menjadi lebih mudah dengan adanya ekonomi digital.
Produk dan Layanan Digital
Lewatlah sudah masa DVD Film, CD atau rekaman musik. Kini, berbagai hiburan dalam bentuk media tersebut bisa
diakses secara digital, begitu pula untuk produk perbankan, dan asuransi.
Transparansi
Sebagian besar transaksi dan pembayaran dalam ekonomi digital terjadi secara online . Transaksi tunai kini
menjadi langka. Tentunya proses ini membuat sistem ekonomi di suatu negara juga menjadi lebih transparan karena
bisa terekam setiap prosesnya.
Dampak Ekonomi Digital
Tentunya setiap perubahan yang terjadi dapat memberikan dampak positif maupun negatif, termasuk ekonomi
digital. Berikut beberapa dampak negatif ekonomi digital.
Terkikisnya Beberapa Lapangan Pekerjaan
Pertumbuhan teknologi dan kemajuan ekonomi digital dapat menyebabkan hilangnya beberapa bidang pekerjaan.
Karena proses menjadi otomatis, maka kebutuhan sumber daya manusia otomatis akan ikut berkurang, contohnya saja
seperti wartel, beberapa pekerja pabrik, dan lainnya.
Butuhnya Proses Transformasi
Bagaimanapun, meskipun ekonomi digital bisa mempercepat berbagai proses perekonomian, namun dibutuhkan
4
teknologi yang cukup kompleks juga, sehingga dibutuhkan tenaga ahli yang telah menguasai ilmu bersangkutan.
Perlunya Modal yang Cukup Besar
Ekonomi digital membutuhkan infrastruktur yang kuat, internet yang berfungsi tinggi, jaringan seluler dan
telekomunikasi yang kuat. Proses-proses tersebut bisa memakan banyak waktu dan membutuhkan investasi yang cukup
besar.
2.2.1 Contoh Ekonomi Digital
Ada banyak contoh ekonomi digital yang bisa kamu temukan setiap harinya. Beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut.
Belanja
Untuk melakukan jual beli barang, kamu tidak perlu lagi datang ke toko secara langsung. Cukup gunakan toko
online atau online marketplace , maka kamu bisa melihat, membandingkan, dan memesan barang hanya dengan
bermodalkan smartphone dan internet.
Transportasi
Melalui ekonomi digital, kamu bisa menggunakan berbagai layanan transportasi secara digital, misalnya aplikasi
pesan tiket pesawat atau transportasi lainya.
Sistem Pembayaran
Ada banyak sekali dompet digital tersedia dengan biaya super murah dan layanan serba cepat. OVO, DANA, dan
Link Aja adalah beberapa contohnya.
Investasi
Kini, investasi tidak bersifat eksklusif untuk beberapa orang saja. Seiring dengan perkembangan ekonomi digital,
kamu bisa berinvestasi secara mudah lewat smartphone kamu saja.
2.3 Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia
Memasuki revolusi industri 4.0, teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para
pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka. Kehadiran industri 4.0 pun menjadi bukti bahwa saat ini
perkembangan industry tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan sektor industri yang beriringan
dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak
positif pada peningkatan perekonomian negara tersebut. Dengan adanya teknologi digital, suatu negara dapat
mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Era ekonomi digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari
tahun 1980-an, dengan menggunakan personal
computer (PC) dan internet sebagai teknologi kunci yang digunakan untuk  e_siensi bisnis. Penggunaan teknologi

5
seperti PC dan internet ini pun menjadi awal dari perkembangan e-commerce atau perdagangan elektronik. Seiring
dengan perkembangan teknologi, era old digital economy akhirnya memasuki era new digital economy , ditandai dengan
adanya mobile technology , akses internet yang tidak terbatas, serta kehadiran teknologi cloud yang digunakan dalam
proses ekonomi digital (Van Ark, Erumban, Corrado, & Levanon, 2016).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk  perkembangan ekonomi digital. Google
dan TEMASEK (2018) dalam hasil  penelitiannya, menyebutkan bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan
internet ekonomi di Indonesia adalah banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Beberapa fakta lain yang
mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia antara lain sebagai berikut (McKinsey&Company, 2018):
a. Indonesia diperkirakan memiliki pasar perdagangan online sebesar 5 Miliar untuk perdagangan online formal,
dan lebih dari 3 Miliar untuk perdagangan online informal.
b. Indonesia diperkirakan memiliki 30 juta pembeli online pada tahun 2017 dengan total populasi sekitar 260
juta.
c. Pada tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menciptakan 3.7 juta pekerjaan tambahan.
d. Menghasilkan pertumbuhan pendapatan hingga 80% lebih tinggi untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
e. Memberikan tambahan 2% per tahun dalam pertumbuhan PDB dengan meningkatkan tingkat penetrasi broadband
dan penggunaan teknologi digital oleh UKM.
Ekonomi digital di Indonesia memang dapat membawa banyak dampak positif, namun hal ini juga menjadi
tantangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dengan adanya perkembangan ekonomi digital dapat memungkinkan
munculnya model bisnis baru, integrasi antar sektor bisnis, serta perubahan model bisnis pada sektor yang sudah ada.
Pada tahun 2016, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi
dan Informatika melakukan studi terkait ekonomi digital di Indonesia. Salah satu hasil dari studi ini menunjukkan
bahwa terlihat ada perubahan model bisnis yang mungkin terjadi di berbagai sektor.
Munculnya beragam aplikasi digital sebagai alat pembayaran merupakan salah satu bukti yang menunjukkan
perkembangan sektor ¬nansial di era ekonomi digital ini. Tidak hanya sistem pembayaran,aplikasi-aplikasi digital
yang berkaitan dengan system pembiayaan pun mulai banyak dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat. Tidak heran,
saat ini, topik terkait ¬nancial technology atau sering disebut sebagai Fi¬ntech menjadi salah satu topik yang
sering dibahas oleh para pelaku ekonomi digital.Sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif merupakan salah
satu sektor yang banyak memanfaatkan teknologi digital dalam inovasi produknya.
Melalui platform e-commerce banyak produk-produk hasil budaya dan kreati¬tas masyarakat lokal Indonesia yang
diperjual-belikan. Tidak hanya itu, teknologi digital pun dimanfaatkan untuk membangun digital platform yang dapat

6
dipakai untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Aplikasi-aplikasi seperti Traveloka, Pegi-Pegi, dan Tiket.com
merupakan salah satu contoh dari bentuk inovasi dan perkembangan sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi
kreatif di era ekonomi digital saat ini.
Indonesia memiliki populasi yang beragam dengan kebiasaan konsumsi yang berbeda. Dengan adanya perkembangan
ekonomi digital, semakin banyak jaringan masyarakat yang bisa diakses oleh bisnis-bisnis di Indonesia.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia pun juga semakin pesat seiring dengan banyaknya perusahaan yang mulai
berfokus untuk mengembangkan fokus digital pada produk-produk mereka, misalnya saja Bukalapak dan Tokopedia yang
menggunakan sistem marketplace customer to customer artinya barang dikirim langsung oleh penjual lokal dan UMKM.
Itu dia pengertian, karakteristik, dan contoh ekonomi digital. Sebelumnya dalam artikel ini, sempat
dibahas mengenai ekonomi digital yang berdampak positif pada sektor investasi yang menjadi semakin mudah diakses
oleh siapa pun.Belakangan ini, investasi bitcoin dan crypto pun semakin banyak menarik minat masyarakat Indonesia.
Per Mei 2021 lalu, data dari Kemendag menunjukan bahwa jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai
6,5 juta orang dan melampaui jumlah investor pasar modal.
2.4 Potensi Ekonomi Digital di Indonesia
Setelah sistem pasar bebas diberlakukan dalam rangka menciptakan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015
lalu, Indonesia digadang-gadang mampu menjadi pemain penting di regional. Apalagi di saat ini juga muncul tren
ekonomi digital di berbagai dunia dan imbasnya juga berdampak pada perekonomian di Indonesia. Banyak pihak
menilai adanya ekonomi digital dapat membawa keuntungan besar bagi perekonomian sebuah negara mulai dari
transaksi hingga investasi industri digital di Indonesia.Lalu, bagaimana potensi ekonomi digital ini dan tantangan
apa yang akan dihadapi.
Diuntungkan oleh populasi
Peluang Indonesia dalam menghadapi pasar bebas dan ekonomi digital sebenarnya memiliki potensi yang baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah dari segi populasi. Dengan jumlah penduduk yang pesat dan terbesar di
Asia Tenggara dengan jumlah 264 juta jiwa, berdampak pula pada penggunaan internet di tanah air. Persebaran
penduduk di wilayah perkotaan, latar belakang pendidikan, gaya hidup dan profesi juga menjadi faktor pendukung
lainnya.
Untuk kasus di Indonesia, data yang dirilis oleh Kepios pada September 2017 lalu menyebutkan jika hampir 55
persen penduduk Indonesia ada di perkotaan. Sementara dari segi penggunaan intenet ada sekitar 133 jiwa pengguna
dan ini setara dengan 50 persen populasi. Jumlah tersebut masih dibagi lagi dengan berapa banyak berapa pengguna
aktif media sosial. Dari jumlah data yang diolah, muncullah angka 155 juta jiwa pengguna. Melihat jumlah populasi

7
inilah, banyak pihak menilai Indonesia bakalan menjadi salah satu pemain utama dalam industri dan ekonomi digital.
Peluang besar dari industri kreatif
Pesatnya ekonomi digital di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan membuka peluang baru bagi dunia industri,
terutama bagi industri kreatif dan digital. Industri kreatif yang memiliki unique selling point akan memiliki
peluang besar dan tumbuh dengan pesat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Tidaklah mengherankan bila kini
banyak pihak mulai melakukan ekspansi dan investasi industri digital di Indonesia.
Hal tersebut bukan berarti menutup industri-industri lokal seperti UKM. Justru kini marketplace dan industri
kreatif yang bergerak di ranah digital juga menggandeng UKM lokal. UKM yang bersinergi dengan marketplace dan
mulai menggunakan platform digital dapat menyerap tenaga kerja. Hal ini senada dengan data yang dirilis oleh itu
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang menyebut jika pada kurun 2015-2017 ada tambahan
penduduk yang bekerja hingga 1.1 juta jiwa.
Tantangan yang dihadapi Indonesia
Meski sebenarnya Indonesia memiliki potensi besar dalam investasi industri digital, bukan berarti tidak ada
tantangan yang dihadapi. Tantangan pertama yang dihadapi Indonesia adalah mengenai peraturan atau regulasi dalam
perekonimuan digital harus dibuat sejelas mungkin. Mulai dari masalah perpajakan, perizinan dan sebagainya guna
mendukung perekonomian digital yang kondusif. Selain itu, masalah koneksi, terutama di daerah terpencil. Namun,
beberapa waktu lalu pemerintah kembali meluncurkan satelit baru bernama Satelit Nusantara Satu yang diharapkan
mampu meningkatkan layanan internet di berbagai wilayah di Indonesia. Terakhir, adanya sosialisasi dan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya memiliki keuangan non-tunai dalam era ekonomi digital.
Berdasarakan survei Indonesia Millennial Report 2019 yang dirilis IDN Times, keuangan non-tunai sebagian besar
dimiliki oleh generasi milenial dan kartu debit masih menjadi favorit di urutan teratas dengan persentase 64.2
persen. Namun, apakah semua masyarakat memiliki keuangan non-tunai tersebut? Inilah yang menjadi tantangan
berikutnya. Dengan adanya keuangan non-tunai membuat pembayaran apapun semakin mudah dan nilai transaksi dari
ekonomi digital di Indonesia semakin meningkat. Hal di atas memang perlu dukungan oleh banyak pihak, terlebih
untuk investasi digital di Indonesia. Apabila iklim ekonomi semakin kondusif dan persaingan pasar bebas yang sehat,
bukan tidak mungkin Indonesia dapat memainkan peran lebih dalam menghadapi ekonomi digital di era Revolusi
Industri 4.0.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi digital dalam pembelajaran ekonomi akan memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan
materi pembelajaran. Setiap guru ekonomi diharapkan mengikuti perkembangan tersebut agar dapat memfasilitasi
peserta didik dalam mengembangkan potensi diri dan membangun cita-citanya. Peserta didik dapat dilibatkan dalam
ekonomi digital misalnya menjadi pembeli atau penjual di toko online kemudian bertransaksi melalui technology
financial (fintech).
Ekonomi digital juga dapat membuka pola pikir pembelajar ekonomi untuk membimbing peserta didik dalam
berkreasi, berinovasi, dan berwirausaha. Guru mata pelajaran ekonomi juga harus dapat merangsang peserta didik dalam
berkreasi dan berinovasi untuk menghasilkan suatu produk/jasa kemudian berani berwirausaha  dengan menjadi penjual
di toko online . Hal ini bertujuan untuk mengubah mindset bahwa menjadi produsen itu lebih menguntungkan daripada
menjadi konsumen.
Ekonomi digital memuat adanya perdagangan online(e-commerce ), e-travel , dan technology financial(fintech ).
 Kegiatan utama dalam ekonomi digital adalah adanya transaksi online antar pelaku ekonomi dan pembayaran online .
Kegiatan tersebut merupakan sebagian materi dalam pembelajaran ekonomi tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA).
Transaksi merupakan kesepakatan jual beli. Pelaku ekonomi meliputi rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen,
rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luar negeri.  Pembayaran online merupakan pembayaran lembaga keuangan yang
menyediakan pelayanan pembayaran online seperti ATM, Kartu Debet, Kartu Kredit, dan e-money.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/bagaimana-potensi-ekonomi-digital-di-indonesia
https://akuntansis1.widyatama.ac.id/perkembangan-ekonomi-digital-di-indonesia/
investindonesia.go.id
https://pintu.co.id/blog/pengertian-karakteristik-dan-contoh-ekonomi-digital
https://jatengpos.co.id/ekonomi-digital-dalam-pembelajaran-ekonomi/arif/

10

Anda mungkin juga menyukai