Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

DIGITAL EKONOMI
Pertemuan 10
Dampak Sosial Ekonomi Digital

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas


Widyatama

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Bisnis Manajemen 10 Tim Dosen Digital Economy
Manajemen

Abstract Kompetensi

Perubahan lingkungan ekonomi ke Mahasiswa mampu memahami


arah digital telah memberikan mengenai dampak sosial dari
dampak yang begitu luas terutama ekonomi digital
pada konteks sosial. Bab ini akan
menjelaskan bagaimana dampak
ekonomi digital mempengaruhi
lingkungan sosial masyarakat
terutama pada konsumen.
Pengertian Ekonomi Digital

Ekonomi digital mengacu pada cara revolusioner masyarakat umum dan bisnis berinteraksi
dan terlibat dalam transaksi online. Ketika internet mulai meningkat popularitasnya, bisnis
beralih ke dunia online sebagai cara untuk mencapai pengakuan dan status merek dalam
industri mereka. Konsumen dan bisnis sama-sama beralih ke internet sebagai cara untuk
meneliti produk, membuat keputusan, dan membeli apa yang mereka butuhkan tanpa perlu
melakukan interaksi tatap muka.

Ekonomi digital juga dapat dipahami sebagai seluruh aktivitas perdagangan yang
memanfaatkan perangkat terhubung internet. Dalam perkembangannya, ekonomi digital erat
dengan artificial intelligence atau AI. Hal itu karena umumnya kegiatan digital marketing
akan memanfaatkan AI untuk pengumpulan data dan pemahaman karakteristik konsumen.

Ekonomi digital lebih unggul dalam efisiensi waktu dan ruang ketimbang ekonomi
konvensional. Dalam ekonomi digital, transaksi dapat dilakukan antar wilayah dan dapat
menggunakan metode pembayaran yang beragam. Namun, di sisi lain masalah
perlindungan konsumen menjadi faktor yang masih terus dibangun oleh pelaku ekonomi
digital.

Menimbang hal ini, penting bagi pemilik bisnis untuk memahami kenyamanan yang dialami
konsumen ketika sebuah merek menawarkan layanan, komunikasi, dan informasi
sepenuhnya secara online. Bisnis yang memanfaatkan kekuatan ekonomi digital
memberikan kemudahan ini kepada calon pelanggan dan klien saat ini, sehingga mereka
cenderung melihat pertumbuhan dan kesuksesan.

Dengan konektivitas yang lebih dekat dengan masyarakat umum, pengumpulan big data,
dan cara-cara tambahan untuk mencapai tujuan penjualan dan pemasaran, ekonomi digital
telah terbukti menjadi penting. Pergeseran ini juga memberikan cara yang lebih mudah
untuk berinteraksi dengan konsumen, tekanan untuk berinovasi dengan produk dan layanan
baru, serta prosedur yang efisien dan hemat waktu untuk pelayanan konsumen dan
penjualan.

Perkembangan Ekonomi Digital

Dalam bidang ekonomi konvensional maupun digital, Indonesia adalah pasar yang
potensial. Selain letaknya yang berada pada jalur perdagangan, jumlah masyarakat
Indonesia yang besar dan mampu menerima perkembangan teknologi menjadi faktor lain.

Perusahaan besar seperti Google bahkan berani memperkirakan bahwa Indonesia akan
mendapat keuntungan 100 miliar dolar pada tahun 2030. Perkiraan tersebut berkaca pada
nilai pasar ekonomi digital Indonesia pada tahun 2018 yang mencapai 27 miliar dolar.
Apabila perkiraan tersebut benar, maka Indonesia akan meraih posisi sebagai satu di antara
lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran


1 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
Di Indonesia, ekonomi digital lekat dengan e-commerce. Hal itu karena ekonomi digital di
Indonesia didominasi oleh e-commerce. Nama-nama platform besar seperti Tokopedia dan
Bukalapak adalah perusahaan yang populer di Indonesia, bahkan di tingkat Asia dan dunia.

Selain dari sektor e-commerce, potensi ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar.
Beberapa bidang seperti perbankan, agrikultur, tata kota, hingga bidang transportasi masih
terbuka lebar persaingannya.

Kemendag menyatakan bahwa sektor industri makanan dan minuman menjadi sektor yang
cukup berpotensi. Di tahun 2020 tercatat bahwa sektor industri makanan dan minuman dari
ekonomi digital hanya mampu melayani nilai Rp 18 triliun. Padahal, kebutuhannya adalah
Rp3.669 triliun.

Dengan jumlah pengguna internet yang banyak, Indonesia menjadi negara yang diprediksi
dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat Melansir Kemenkeu, ekonomi digital
Indonesia dipandang akan terus tumbuh bahkan hingga 8 kali lipat pada tahun 2030
mendatang. Dari banyak sektor yang akan membangun ekonomi digital Indonesia, sektor e-
commerce adalah yang paling berperan penting.

Dari ekonomi digital tersebut, Bank Indonesia mengukur bahwa pada tahun 2025 akan ada
10% produk domestik bruto yang disumbangkan. Meskipun begitu, sumber daya manusia
yang dimiliki Indonesia masih belum cukup mumpuni. Indonesia membutuhkan para ahli
untuk mengisi bidang AI, virtual reality, dan big data analyst.

Ada banyak faktor yang akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan
ekonomi digital 10 tahun mendatang. Beberapa teknologi yang harus dimanfaatkan oleh
Indonesia adalah seperti cloud computing, jaringan 5G, ioT (internet of things), blockchain,
dan artificial intelligence.

Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia

Meskipun bukan fenomena baru dalam dunia ekonomi, tetapi ekonomi digital masih
mendapat tantangan untuk dapat diterima sepenuhnya di Indonesia, bahkan di dunia.
Beberapa tantangan tersebut di antaranya adalah:

1. Ketenagakerjaan dan Keterampilan

Saat ini, hilangnya pekerjaan akibat digitalisasi diperkirakan berkisar dari 2 juta
hingga 2 miliar pada tahun 2030. Ada ketidakpastian yang besar, yang diikuti
kekhawatiran tentang dampaknya terhadap upah dan kondisi kerja.

2. Keberlanjutan Lingkungan

Tren historis menyatakan bahwa untuk setiap 1% peningkatan PDB global, emisi
CO2e telah meningkat sekitar 0,5% dan intensitas sumber daya sebesar 0,4%.
Praktik bisnis saat ini akan berkontribusi pada kesenjangan global sebesar 8 miliar
ton antara pasokan dan permintaan sumber daya alam pada tahun 2030, yang
artinya dapat terjadi kehilangan pertumbuhan ekonomi sebesar $4,5 triliun pada
tahun 2030.²

3. Kepercayaan
‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran
2 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
Media sosial, tag identifikasi frekuensi radio (RFID), dan situs web buatan pengguna
seperti TripAdvisor telah berperan penting dalam meningkatkan transparansi dan
mengatasi asimetri informasi. Namun, menurut Edelman Trust Barometer,
kepercayaan di semua sektor berbasis teknologi menurun pada tahun 2015, dengan
kekhawatiran atas privasi dan keamanan data sebagai faktor kunci. Pertanyaan yang
lebih luas tentang cara organisasi menggunakan teknologi digital juga mengancam
untuk mengikis kepercayaan pada institusi tersebut.

Hal-hal yang harus ditingkatkan dalam membangun ekonomi digital

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus ditingkatkan untuk membangun ekonomi digital
Indonesia yang kuat.

1. Keamanan Siber

Salah satu faktor utama yang menyebabkan ekonomi digital sulit berkembang adalah
masalah keamanan. Masyarakat yang terbiasa melakukan transaksi secara tatap
muka harus mendapatkan jaminan keamanan untuk transaksi digital. Konsumen
harus memperoleh jaminan dalam transaksi, mulai dari jaminan atas produk asli
hingga keamanan membayar.

2. Kemampuan Sumber Daya Manusia

Harus diakui bahwa kebanyakan tenaga kerja di Indonesia tidak berada pada sektor
digital. Meskipun tersedia dalam jumlah banyak, tetapi kebanyakan lulusan
pendidikan Indonesia merupakan pekerja potensial di bidang pekerjaan fisik. Hal ini
tidak dihadapi oleh Indonesia sendiri, tetapi juga dialami oleh mayoritas negara di
wilayah Asia Tenggara. Revolusi digital telah menciptakan peran baru, jenis
organisasi baru, dan bahkan sektor ekonomi baru (keamanan digital dan data
science). Dampak digitalisasi juga berperan sebagai katalis pertumbuhan lapangan
kerja di perekonomian yang lebih luas. Ekonomi digital dapat membangun lebih dari
6 juta pekerjaan di seluruh dunia sepanjang tahun 2016 hingga 2025 pada industri
logistik dan kelistrikan. Automasi yang ada dalam ekonomi digital akan
menggantikan pekerjaan manusia. Maka, perusahaan perlu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan karyawannya, sekaligus membentuk talenta generasi
selanjutnya yang diarahkan pada transformasi ekonomi digital.

3. Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur internet di Indonesia masih tersentral di beberapa wilayah saja.


Beberapa kota besar ibukota provinsi umumnya telah memiliki jaringan internet yang
stabil. Namun, tidak untuk beberapa wilayah kota kedua atau kota ketiga. Selain
internet, masalah transportasi juga mempengaruhi perkembangan ekonomi digital.
Meskipun transaksi dapat dilakukan secara online, tetapi pengiriman produk dan
sebagainya tetap dilakukan secara manual. Sebagai gambaran, ongkos kirim dari
Jakarta ke Lampung lebih mahal ketimbang ongkos kirim barang dari Jakarta menuju
Yogyakarta.

4. Persaingan Produk dari Luar Negeri

Ketertinggalan Indonesia untuk menghadapi ekonomi digital menjadi peluang besar


bagi beberapa pengembang yang berasal dari luar Indonesia. Di sisi lain, hal
‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran
3 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
tersebut menjadi tantangan besar bagi para pengembang dari dalam negeri. Pelaku
bisnis digital dalam negeri harus menghadapi pelaku bisnis digital dari luar negeri
yang sudah lebih dulu memulai.

5. Membangun Transisi Pada Konsep Berkelanjutan

Inisiatif digital dalam industri dapat menghasilkan sekitar 26 miliar ton emisi CO2
bersih yang dapat dihindari dari 2016 hingga 2025. Memastikan nilai potensial ini
dapat direalisasikan dan ditingkatkan berarti mengatasi rintangan yang berkaitan
dengan penerimaan model bisnis sirkular baru, adopsi pelanggan, dan dampak
lingkungan dari teknologi digital itu sendiri.

6. Membangun Kepercayaan pada Ekonomi Digital

Hasil dari berbagai perkembangan teknologi, seperti asuransi berbasis penggunaan


dan teknologi mengemudi (assisted driving technology) dapat mengurangi angka
kematian tahunan pada tahun 2025 yang diproyeksikan dari kecelakaan di jalan
lebih dari 2 juta sebesar 10%. Namun, hal itu telah menimbulkan kekhawatiran
tentang privasi data, keamanan, dan penggunaan data secara etis. Menetapkan
norma baru perilaku etis dengan teknologi digital dan mencapai tingkat kepercayaan
pelanggan yang lebih tinggi akan sangat penting dalam keberhasilan transformasi
digital.

Dampak ekonomi digital pada bisnis

Di era revolusi industri 4.0, ekonomi digital telah mengubah wajah dunia ekonomi di seluruh
negara, termasuk Indonesia. Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) menghitung perkiraan tentang
bagaimana ekonomi digital cocok dengan ekonomi federal. Menurut BEA, nilai riil ekonomi
digital telah tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 9,9% dari tahun 1998 hingga 2017.
Perkiraan ini juga mengklaim bahwa ekonomi digital menyumbang sekitar 5,9% dari PDB
pada tahun 1997, yang meningkat menjadi 6,9% pada tahun 2017. Tren kenaikan ini
menunjukkan pertumbuhan dan perluasan penjualan dan layanan online.

Selain itu, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) membuat
perangkat untuk mengukur pertumbuhan yang lebih baik terkait dengan ekonomi digital.
Dengan pedoman dan metodologi universal ini, negara-negara di seluruh dunia dapat
secara pasti mengukur bagaimana ekonomi digital tumbuh dan di area spesifik apa yang
paling banyak mengalami pertumbuhan. Pengukuran ini memungkinkan pemerintah untuk
mengatur secara lebih memadai dan memberikan informasi yang dibutuhkan bisnis untuk
terus berinovasi dan berkembang secara online. Hal ini menciptakan peluang sekaligus
tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu hal yang akan diterima Indonesia dengan berkembangnya ekonomi digital adalah
lapangan kerja yang melimpah. Di sisi lain, peluang untuk berniaga secara mandiri juga
terbuka lebar. Hingga saat ini, bisnis kelas UMKM adalah kalangan yang paling
mendapatkan keuntungan dari perkembangan ekonomi digital bidang marketplace.

Ekonomi digital memungkinkan Indonesia untuk dapat menembus pasar global secara lebih
mudah. Beberapa potensi seperti hasil kerajinan tangan hingga tanaman hias eksotis dapat
diperdagangkan hingga ke luar negeri. Begitu juga sebaliknya, masyarakat kini dapat
membeli dengan mudah barang-barang yang berasal dari luar negeri.

‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran


4 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
Kemudahan mendapatkan produk luar negeri dapat menguntungkan di satu sisi, tetapi juga
mengancam para pengusaha di bidang konvensional. Masuknya produk dari luar negeri
tanpa terkendali diklaim mengancam pengusaha kecil dalam negeri yang menawarkan
produk serupa dengan harga kurang bersaing.

Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan, bisnis harus mengembangkan


strategi dan proses baru yang merangkul cara konsumen melakukan penelitian, berinteraksi
dengan perusahaan, dan membeli barang dan jasa. Bisnis e-commerce telah didorong untuk
meningkatkan layanan mereka dan memastikan mereka menyediakan konsumen dengan
apa yang mereka cari.

Fokus dalam ekonomi digital

Karena konsumen telah mengubah cara mereka berbelanja dan mencari informasi, bisnis ini
harus mengubah cara mereka berinteraksi dengan konsumen ini. Untuk menjadi lebih ramah
digital, bisnis mungkin perlu fokus pada:

1. Sistem Pembayaran

Bisnis harus merangkul sistem pembayaran digital yang fokus pada kenyamanan
pelanggan. Dengan penagihan berlangganan, pelanggan ditagih secara teratur untuk
layanan yang sedang berlangsung. Ekonomi digital memudahkan para pelanggan ini
untuk menerima produk mereka, meminta bantuan, dan membayar tagihan bulanan
mereka. Penagihan otomatis dan opsi pembayaran yang berbeda memudahkan dan
memungkinkan pelanggan untuk membeli barang dan jasa secara online.

2. Kampanye Pemasaran

Beriklan di papan reklame mungkin sudah cukup bagi bisnis untuk mendapatkan
eksposur di masa lalu. Namun, dalam ekonomi digital, perusahaan-perusahaan ini
harus fokus pada mesin pencari, media sosial, kampanye email, dan strategi
pemasaran online lainnya untuk menjangkau pelanggan di mana pun mereka
berada.

3. Big Data

Dengan lebih banyak keterlibatan online, bisnis memiliki peluang untuk


mengumpulkan data besar tentang klien mereka, pola pembelian, dan keterlibatan.
Dengan data ini, bisnis dapat meningkatkan proses mereka, lebih memahami produk
dan layanan mana yang dicari klien mereka, dan memberikan pengalaman
pelanggan yang ditingkatkan berdasarkan apa yang mereka ketahui.

4. Machine Learning

Data besar digunakan secara efektif melalui pembelajaran mesin. Dengan algoritme
dan proses otomatis yang menganalisis data yang dikumpulkan, bisnis memperoleh
pengetahuan tentang bagaimana mereka dapat mengubah proses mereka saat ini
untuk menarik lebih banyak klien dan menjaga kepuasan pelanggan saat ini.

5. Artificial Intelligence

Chatbots, platform perdagangan online interaktif, dan bentuk AI lainnya juga penting
dalam pertumbuhan ekonomi digital. Kemajuan ini memastikan pengunjung dan
‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran
5 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
pembeli online menemukan apa yang mereka cari dan mendapatkan layanan yang
mereka harapkan, bahkan tanpa interaksi manusia.

Dampak sosial ekonomi digital

Transformasi pada ekonomi digital berdampak pada segalanya, mulai dari ekonomi, inovasi,
sains dan pendidikan, hingga kesehatan, keberlanjutan, tata kelola, dan gaya hidup.
Teknologi digital secara fundamental akan mengubah model bisnis, institusi, dan
masyarakat secara keseluruhan, seiring dengan munculnya ekosistem baru.

Pertama, Otomatisasi dan robotisasi sangat meningkatkan produktivitas. Namun,


peningkatan laba terkait tidak tercermin dalam pendapatan pekerja dan bahkan lebih sedikit
lagi dalam kontribusi yang diberikan perusahaan kepada masyarakat. Oleh karena itu,
kebijakan harus menyelaraskan peningkatan produktivitas dengan pendapatan, pajak dan
kontribusi sosial bisnis, untuk mengatasi pengangguran dan re-skilling.

Kedua, antisipasi efek AI & robotisasi untuk transisi sosial perlu memastikan bahwa setiap
orang mendapat manfaat dari kemajuan teknologi, bahwa pertumbuhan ekonomi juga
tercermin dalam pendapatan dan standar hidup semua warga negara. Di negara-negara
Eropa, terdapat pilar atau ketetapan yang mendukung pernyataan ini, sehingga transformasi
ekonomi digital dapat mengarah pada hal positif.

Ketiga, AI meningkatkan kecakapan dan juga dapat mengidentifikasi penggunaan


keterampilan terbaik pekerja, yang mungkin diabaikan oleh pekerjaan sehari-hari mereka
yang biasa. Misalnya. GE dan Shell telah menggunakan algoritme untuk pekerjaan
manajerial dan mencocokkan proyek dengan karyawan berdasarkan keahlian mereka.

Keempat, AI akan mengubah tempat kerja. Hal ini akan memungkinkan manajemen alur
kerja yang lebih baik, peningkatan produktivitas dan promosi berdasarkan prestasi, tetapi
juga memberi manajer kendali luar biasa atas karyawan mereka.

Kelima, terdapat kebutuhan untuk membangun strategi dan pendekatan kebijakan yang
koheren untuk menghindari potensi perubahan struktural yang mengganggu serta
memastikan bahwa digitalisasi bermanfaat bagi sebagian besar penduduk, mendorong
inovasi dan pengembangan lebih lanjut, dan membantu mengatasi tantangan global.

Keenam, kebijakan pemerintah harus mengatur aspek sosial dan ekonomi AI dan robotisasi
(termasuk perpajakan) untuk menjamin tingkat standar manfaat ekonomi dan keamanan
bagi masyarakat. Perlu ada pendekatan yang berorientasi pada peraturan dan investasi
dengan tujuan ganda untuk mempromosikan penggunaan AI dan mengatasi risiko yang
terkait dengan penggunaan tertentu dari teknologi baru ini.

Ketujuh, AI juga berdampak pada perkembangan smart-city bagi masyarakat. Hal yang perlu
diperhatikan adalah adanya AI diharapkan dapat memprioritaskan gaya hidup sehat dari
masyarakat yang semakin independent.

Ekonomi Digital dan Masyarakat

Ekonomi dan masyarakat digital mencakup semua aktivitas yang bergantung pada, atau
ditingkatkan secara signifikan oleh, penggunaan input digital termasuk:

Masyarakat Digital

‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran


6 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy
Masyarakat digital mencerminkan hasil masyarakat modern dalam mengadopsi dan
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi di rumah, tempat kerja, pendidikan
dan rekreasi.

Layanan berlangganan yang menyediakan perangkat lunak atau layanan online lainnya
melalui platform perdagangan digital adalah cara populer situs e-commerce menarik
konsumen. Model perangkat lunak sebagai layanan telah menjadi keuntungan bagi bisnis
yang ingin beralih dari sistem lama dan menikmati efisiensi dan penghematan yang terkait
dengan teknologi modern. Situs e-commerce khusus harus menonjol dari kerumunan bisnis
yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen secara online. Bisnis perdagangan
digital harus mengadopsi prosedur dan produk inovatif untuk menarik konsumen ini.

Inovasi digital membentuk kembali masyarakat, ekonomi, dan industri kita dengan skala dan
kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Teknologi seluler dan cloud, Big Data, dan
Internet of Things menawarkan peluang yang tak terbayangkan, mendorong pertumbuhan,
peningkatan kehidupan warga, dan efisiensi di banyak bidang termasuk layanan kesehatan,
transportasi, energi, pertanian, manufaktur, ritel, dan administrasi publik. Mereka juga dapat
meningkatkan proses pemerintahan dengan membantu pembuat kebijakan mengambil
keputusan yang lebih baik dan melibatkan masyarakat. Internet memiliki potensi yang cukup
besar untuk mempromosikan demokrasi, keragaman budaya dan hak asasi manusia seperti
kebebasan berekspresi dan kebebasan informasi.

Namun, perlu memahami dampak dari skala dan kecepatan perubahan ini pada konsumen,
pengguna, warga negara, dan pekerja, termasuk semua yang digabungkan menjadi satu
'manusia digital', serta bagaimana perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sosial dan
pribadi, pendidikan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, demokrasi dan bisnis. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan regulasi dan kebijakan, memberikan layanan dan alat
yang sesuai hukum, memperhatikan perbedaan budaya lintas batas dan penciptaan budaya
digital bersama, serta membangun masyarakat sub-digital khusus yang menjalankan
kebijakan dan manajemen bencana yang mungkin terjadi karena ICT.

‘20 Digital Ekonomi Biro Akademik dan Pembelajaran


7 http://www.widyatama.ac.id
Tim Dosen Digital Economy

Anda mungkin juga menyukai