DISUSUN OLEH :
NAMA: RIFKI AGUSTIANSAH
NIM: C1A021200
RUANG: R004 EKONOMI PEMBANGUNAN
Modul ilmu ekonomi dan ekonomi pembangunan ini terdiri atas 6 bab, cakupan materi yang
dibahas meliputi:
1. konsep dasar ekonomi pembangunan;
2. karakteristik umum dan struktur kegiatan ekonomi negara sedang berkembang,
3. teori pembangunan ekonomi dan model pertumbuhan;
4. kemiskinan, ketimpangan dan pembangunan ekonomi;
5. pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi;
6. peranan perdagangan dalam pembangunan.
Modul ini sangat menarik untuk dibaca oleh mahasiswa. Selain menggunakan
tata bahasa yang mudah dipahami, dari segi substansi ruang lingkupmateri yang disajikan
sudah meng-cover standart bidang ilmu ekonomi dan ekonomi pembangunan serta beberapa
isu tambahan
TINJAUAN MATA KULIAH
Ekonomi Pembangunan merupakan salah satu bagian dari ilmu Ekonomi yang
secara spesifik mempelajari persoalan pembangunan yang sudah, sedang, dan
akan terjadi di negara berkembang. Pembangunan tersebut mencakup industri,
perbankan, keuangan, dan bisnis.
Mata kuliah ekonomi digital adalah mata pelajaran yang membahas tentang konsep,
prinsip, dan aplikasi ekonomi yang terkait dengan teknologi digital dan internet. Mata
kuliah ini dapat mencakup topik-topik seperti e-commerce, fintech, big data, analisis
data, keamanan cyber, inovasi digital, dan dampak teknologi digital pada bisnis dan
masyarakat secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana
teknologi digital memengaruhi perilaku konsumen, strategi bisnis, dan dinamika
pasar dalam konteks ekonomi global yang terhubung secara digital.
DAFTAR ISI
Deskripsi modul…………………………………………………………………………..
Tinjauan Pustaka………………………………………………………………………….
Daftar isi………………………………………………………………………………….
Bab 1. Ekonomi digital…………………………………………………………………..
1.1 pendahuluan …………………………………………………………………………
1.2 karakteristik ekonomi digital…………………………………………………………
1.3 tantangan ekonomi digital……………………………………………………………
1.4 manfaat ekonomi digital……………………………………………………………..
1.5 contoh- contoh ekonomi digital di Indonesia………………………………………..
1.6 latihan soal…………………………………………………………………………
Bab 2. E- commerce…………………………………………………………………….
2.1 pengertian e-commerce……………………………………………………………….
2.2 pertumbuhan e- commerce …………………………………………………………..
2.3 manfaat e- commerce……………………………………………………………….
2.4 jenis- jenis e- commerce……………………………………………………………
2.5 contoh- contoh e- commerce………………………………………………………..
2.6 impact perkembangan internet terhadap e- commerce……………………………..
2.7 teknologi yang mendorong munculnya e- commerce………………………………
2.8 fitur unik e- commerce…………………………………………………………….
latihan soal…………………………………………………………………………
Bab 3. Financial technology……………………………………………………………
3.1 pendahuluan………………………………………………………………………..
3.2 perkembangan fintech di Indonesia………………………………………………..
3.3 manfaat fintech di Indonesia……………………………………………………….
3.4 jenis- jenis fintech di Indonesia ……………………………………………………
3.5 sejarah fintech………………………………………………………………………
Latihan soal……………………………………………………………………………..
Bab 4. Electronic money
4.1 pendahuluan……………………………………………………………….
4.2 pengertian ……………………………………………………………….
4.3 kelebihan dan kekurangan e- money………………………………………
4.4 manfaat dan resiko e- money………………………………………………
BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi terus dilakukan di setiap negara di dunia dengan tujuan akhir untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonorni yang terus tumbuh
walaupun fluktuatif di seluruh dunia tetapi yang terpenting tetap terjadi pertumbuhan.Di
Indonesia juga terus dilakukan pembangunan ekonomi terutama di sektor infrastruktur selama
5 tahun terakhir. Akibat dari pembangunan ekonomi tersebut maka terjadi pertumbuhan pada
tahun 2019 sebesar 5,02% dan 5,17% pada tahun 2018.
Ditengah pandemi yang melanda seluruh dunia membuat pertumbuhan menurun
bahkan ada yang sampai minus termasuk di Indonesia. Untuk mencegah semakin
menyebarnya covid19 pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan termasuk kegiatan
ekonomi. Akibatnya masyarakat tidak diperbolehkan keluar rumah, sehingga alternatifnya
bisa dilakukan melalui online. Kegiatan ekonomi yang besifat online ini yang biasa disebut
ekonomi digital.
Konsep ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh don Tapscott ditulis dalam
bukunya The digital economy: Promise and peril in the age of networked intelligence. Dalam
bukunya Tapscott menyatakan bahwa ekonomi digital juga disebut ekonomi baru, hal ini
dicirikan dengan adanya penggunaan informasi digital secara eksklusif, tetapi ekonomi
digital tidak hanya merujuk pada pasar tik saja (Budiarta dkk, 2020).
Ekonomi digital dapat di artikan sebagai perilaku manusia tentang cara memilih untuk
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan hanya
menggunakan jari jemari atau ekonomi digital bisa juga diartikan sebagai aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, konsumsi dan distribusi dengan
menggunakan jari jemari.Pengertian ekonomi digital diatas berarti bahwa manusia tidak perlu
lagi kepasar untuk mendapatkan barang dan jasa, tetapi cukup dengan smartphonenya maka
barang sudah bisa sampai dirumah untuk memenuhi keinginannya (Permana dan
Puspitaningsih, 2019).
Potensi ekonomi digital begitu besar yang terus berkembang dari masa ke masa
terlebih setelah masuk di era ekonomi digital 5.0.Menurut Mendag bahwa untuk
mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, imbuhnya, terdapat terdapat sejumlah hal
yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan
konsumen digital.Tenaga kerja/SDM kerja yang berketerampilan khusus di bidang teknologi
juga merupakan salah satu pilar dasar yang penting, ekosistem inovasi juga penting untuk
menghidupkan digital ekonomi tersebut, juga pelayanan publik, ekonomi digital, dan tata
kelola dan strategi digital yang baik.
Ia menekankan, terkait hilirisasi ekonomi digital, Indonesia juga harus dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi gelombang baru seperti teknologi 5G, IoT (internet of things),
blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing (www.kemenkeu.go.id).
1.2 KARAKTERISTIK EKONOMI DIGITAL
Serba virtual (Virtualization): Dalam ekonomi digital, virtualisasi merujuk pada proses
membuat lingkungan bisnis yang dapat beroperasi secara virtual, termasuk infrastruktur,
server, dan sumber daya lainnya. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional.
Menjadi molekul kecil (Molecularization): Dalam ekonomi digital, konsep ini mengacu pada
pembagian proses bisnis dan produk menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat diakses
secara terpisah. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan lebih baik dengan
kebutuhan pasar yang beragam dan meningkatkan fleksibilitas operasional mereka.
Serba tiba-tiba (Immediacy): Dalam ekonomi digital, kemampuan untuk memberikan produk
dan layanan secara instan dan tepat waktu kepada konsumen adalah faktor kunci. Dengan
adopsi teknologi yang cepat dan sistem yang responsif, perusahaan dapat merespons
permintaan konsumen dengan lebih cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi
operasional.
Penuh inovasi (Innovation): Dalam ekonomi digital, inovasi merupakan kunci keberhasilan.
Perusahaan yang mampu terus menerus mengembangkan produk, layanan, dan proses bisnis
baru berdasarkan teknologi digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
Tanpa perantara (Disintermediation): Dalam ekonomi digital, konsep ini merujuk pada
penghilangan perantara atau perantara dalam rantai nilai, yang memungkinkan produsen atau
pengecer untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Hal ini dapat mengurangi biaya
transaksi dan meningkatkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Serba digital (Digitalization): Dalam ekonomi digital, digitalisasi merujuk pada transformasi
proses bisnis, produk, dan layanan ke format digital. Hal ini mencakup penggunaan teknologi
digital untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman konsumen, dan
mengoptimalkan operasi perusahaan secara keseluruhan.
6. Perubahan Pola Konsumen: Perubahan dalam perilaku konsumen dan preferensi pasar
dapat menimbulkan tantangan bagi perusahaan dalam memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen serta dalam menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan
mereka di era digital.
7. Persaingan Global: Dalam ekonomi digital, persaingan tidak lagi terbatas pada skala
lokal atau regional, tetapi telah berkembang menjadi pasar global. Perusahaan harus
dapat bersaing dengan pemain global yang lebih besar dan lebih kuat, yang menuntut
peningkatan inovasi dan diferensiasi produk yang terus-menerus.
10. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan yang semakin besar pada teknologi
digital juga membawa risiko, termasuk risiko gangguan sistem, kegagalan teknologi,
dan ancaman keamanan siber yang dapat memiliki dampak negatif besar pada operasi
perusahaan dan layanan kepada konsumen.
3. Inovasi Produk dan Layanan: Dengan adopsi teknologi digital, perusahaan dapat
mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan
konsumen dan tren pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan
dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
4. Peningkatan Pengalaman Konsumen: Dengan akses yang lebih mudah dan cepat
melalui platform digital, konsumen dapat menikmati pengalaman yang lebih personal
dan disesuaikan dengan preferensi mereka. Peningkatan interaksi langsung antara
perusahaan dan konsumen juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
umpan balik yang berharga untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.
b. Ojek Online: Layanan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab telah
mengubah cara orang berpergian di Indonesia. Selain layanan ojek, mereka juga menawarkan
berbagai layanan lain seperti pengiriman makanan, pemesanan tiket, dan layanan keuangan.
c. Fintech: Perusahaan fintech seperti OVO, Dana, dan GoPay menyediakan solusi
pembayaran digital yang memudahkan transaksi online dan offline, termasuk pembayaran
tagihan, pembelian pulsa, dan transfer uang.
d. Media Sosial: Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter telah
menjadi saluran penting untuk pemasaran digital, penjualan produk, dan interaksi antara
merek dan konsumen.
e. Streaming dan Konten Digital: Layanan streaming seperti Netflix, Spotify, dan YouTube
telah menjadi populer di Indonesia, memungkinkan pengguna untuk menikmati berbagai
konten digital seperti film, musik, dan video secara online.
f. Pendidikan Online: Platform edukasi online seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper telah
menjadi solusi penting dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan pendidikan mandiri
di Indonesia.
g. Travel dan Akomodasi: Platform seperti Traveloka dan Tiket.com memungkinkan orang
untuk memesan tiket pesawat, kereta api, hotel, dan paket liburan dengan mudah melalui
platform digital.
h. Layanan Kesehatan Digital: Platform seperti Halodoc dan Alodokter menyediakan layanan
kesehatan digital, termasuk konsultasi medis online, pemesanan obat, dan informasi
Kesehatan.
i. Pertanian Digital: Adanya platform seperti TaniHub dan eFishery yang memfasilitasi
pertanian dan perikanan digital, memungkinkan petani dan nelayan untuk menjual hasil
pertanian dan perikanan secara online.
ECOMMERCE
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik
melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses
berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan,
konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan
barang, servis, dan informasi secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan
internet menjadi pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang
dimiliki oleh jaringan internet tersebut, yaitu:
a. Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan dalam
mengaksesnya.
Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru, cepat dan mudah ini
tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan
penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses jual beli dapat dilakukan dengan
menghemat biaya dan waktu.
E-commerce di Indonesia meningkat tajam setelah pandemi. Pada awal tahun 2020, transaksi
bisnis online meningkat sekitar 33% dengan nilai yang fantastis. Nilainya dari 253 triliun
rupiah dengan cepat meningkat menjadi 337 triliun rupiah.
Laporan yang dirilis oleh Google, Bain, dan Temasek menyebutkan bahwa telah terjadi
peningkatan durasi untuk akses platform e-commerce pada Oktober 2020 yang tadinya hanya
37 jam meningkat menjadi 47 jam sehari.
1. BIAYA RENDAH
Pembuatan toko online menelan biaya yang lebih rendah daripada toko fisik. Pemilik toko
juga tidak perlu khawatir memikirkan biaya sewa gedung, gaji pekerja, atau tagihan listrik.
Selain itu, bila memiliki e-commerce sendiri, penggunaan API dari open banking akan
menekan biaya yang tadinya untuk mengadakan host to host payment. Sementara itu, bagi
pemilik bisnis yang membuka toko online-nya di marketplace, tidak perlu mengeluarkan
biaya terkait pengadaan sistem pembayaran. Bagi penyelenggara marketplace atau e-
commerce adalah penting juga untuk terintregrasi dengan penyelenggara payment
gateaway untuk memungkinkan transaksi online. Saat ini, integrasi semakin dipermudah
dengan kehadiran API seperti BRIAPI. Selain itu, juga dapat mampu menekan biaya secara
signifikan dibandingkan dengan integrasi secara host-to-host.
2. JANGKAUAN LUAS
Tidak seperti toko konvensional yang hanya menyasar target audiens lokal atau daerah
tertentu saja, jangkauan e-commerce adalah luas. Pembeli dari berbagai wilayah, bahkan
penjuru dunia bisa berbelanja di toko online. Tentu ini akan mendatangkan banyak
keuntungan bagi penjual. Pembeli pun akan mudah mendapatkan barang yang diinginkan.
Memang toko fisik juga bisa beroperasi selama 24 jam penuh. Namun, hal ini akan
membutuhkan biaya operasional yang lebih besar. Jika menggunakan toko online, toko bisa
tetap buka selama 24 jam dan pembeli dapat mengakses toko kapan saja.
4. TRANSAKSI DAN PENGIRIMAN BARANG LEBIH MUDAH
Kini, metode pengiriman barang dan pembayaran semakin banyak dan real time. Dengan
banyaknya pilihan metode pembayaran elektronik, transaksi di e-commerce adalah semakin
mudah. Melalui open banking, BRI membangun BRIAPI yang memungkinkan bisnis untuk
dapat terintegrasi dengan berbagai layanan perbankan dari BRI. Apabila terintegrasi dengan
BRIAPI, konsumen dari bisnis akan dapat bertransaksi atau melakukan pembayaran
menggunakan metode transfer virtual account, transfer, hingga mengkoneksikan kartu
debitnya untuk memungkinkan direct debit.
Dalam industri e-commerce, seseorang juga dapat menjadi dropshipper. Dropshipper adalah
perantara penjual barang atau jasa. Seorang dropshipper bertugas untuk memasarkan produk
dan tidak perlu memiliki stok barang.
Saat ada order, dropshipper hanya perlu meneruskannya kepada penjual. Nantinya, penjual
yang akan mengirim produk tersebut ke pembeli.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting untuk tahu bagaimana kebiasaan konsumen.
Dalam dunia digital, pemilik bisnis bisa memanfaatkan beberapa tools untuk
menganalisis behavior atau kebiasaan pelanggan dan beberapa data lain. Salah satu tools
analytic yang cukup lengkap dan dapat diintegrasikan dengan e-commerce yaitu google
analytics.
2.4 JENIS JENIS ECOMMERCE
Suatu bentuk e-commerce di mana perusahaan akan menjual jasa atau produk ke perusahaan
lain disebut model B2B. Contoh model B2B yaitu perusahaan yang membeli perlengkapan
kantor langsung dari produsen.
E-commerce dengan model ini hampir mirip dengan B2B. Akan tetapi, pelakunya adalah
organisasi pemerintah dan bisnis. Contoh B2A e-commerce adalah jasa
pembuatan website untuk sistem manajemen online perkotaan.
perusahaan menjual jasa atau produknya ke pelanggan. Pelanggan e-commerce B2C biasanya
pengecer. Contohnya adalah ketika seseorang berbelanja dari toko buah online untuk
memenuhi kebutuhan di rumah.
Tidak seperti B2C, e-commerce dengan model C2B merupakan pelaku bisnis perorangan
yang menjual produk atau jasa ke sebuah perusahaan. Contoh model bisnis ini yaitu seorang
desain grafis yang menawarkan jasa pembuatan logo ke perusahaan retail dan lainnya.
Jenis e-commerce C2A bekerja seperti C2B. Hanya saja, proses transaksinya dilakukan oleh
perorangan dengan instansi pemerintah. Perdagangan elektronik dengan model ini memang
jarang terlihat di Indonesia dan biasanya kegiatannya dilakukan dalam bentuk jasa.
6. CONSUMER TO CONSUMER (C2C)
E-commerce dengan model C2C merupakan transaksi online yang terjadi antara dua orang.
Contohnya adalah ketika seseorang menjual barang bekas miliknya secara online ke pembeli.
Beberapa yang masuk dalam model e-commerce B2B adalah Ralali, Mbiz, dan Electronic
City.
Beberapa marketplace termasuk ke dalam model e-commerce B2C. Sebagai contoh, Blibli,
Lazada, maupun Gramedia.
Contoh model B2A e-commerce adalah meliputi Qlue dan Accela. Qlue membantu
pemerintah dan perusahaan dengan menyediakan software, sedangkan Accela melakukan
administrasi publik dalam rangka membantu pemerintah dengan konsep software as a
service.
Website-website seperti Freelancer, Upwork, dan iStock merupakan contoh dari model e-
commerce Indonesia dengan model C2B.
Contoh dari model e-commerce C2C meliputi Tokopedia, OLX, Kaskus, Shopee, dan dll.
2.6 IMPACT PERKEMBANGAN INTERNET TERHADAP
ECOMMERCE
Internet pertama kali diluncurkan dipasar pada tahun 1994 - 1995, yang kemudian
berkembang sangat pesat, dalam aplikasi penggunaan internet ini – terutama dalam area
bisnis. Pada Dekade pertama, aplikasi internet adalah sarana komunikasi melalui e-mail
atau web site. Pada dekade ini, e-commerce yang kita kenal sekarang ini belum ada saat
itu Pada tahun 2016, atau 22 tahun setelah internet pertama diluncurkan, sekitar 177 juta
konsumen Amerika diperkirakan membelanjakan sekitar $ 600 miliar, dan bisnis
(perusahaan) membelanjakan sekitar $ 6,7 triliun, untuk membeli barang, jasa, dan
konten digital melalui komputer desktop atau perangkat seluler. Hal serupa terjadi di
seluruh dunia. Namun, perjalanan ini tidak mulus. Penciptaan industri E- Commerce ini
tidak terjadi dalam satu tahap, tetapi terjadi dalam beberapa tahapan perkembangan, yang
mengalami masa pasang dan surut.
Internet sebenarnya sudah mulai dikembangkan mulai tahun 1960an, namun baru dikenal
secara umum dengan lahirnya “www” atau word wide web pada awal tahun 1990an.
Sistem ini dapat menghubungkan text dalam suatu sistem informasi dan menjangkau
seluruh dunia. Lahirnya internet ini merubah secara dratis Budaya, bisnis/ perdagangan
dan Teknologi. Dari sisi pemasaran, internet mulai digunakan untuk sistem perdanganan
berbasis elektronik yang dikenal dengan e- commerce.
Tahun-tahun awal e-commerce, selama akhir 1990-an, adalah periode pencarian visi,
inspirasi, dan eksperimen bisnis. Setelah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sampai
awal tahun 2000, kemudian terjadi kejatuhan pasar saham perusahaan berbasis internet
pada sekitar tahun 2000 - 2001. Hal ini menyebabkan anjloknya sahan perusahaan e-
commerce, telekomunikasi dan saham perusahaan teknologi lainnya. Pecahnya
gelumbung perusahaan dot com ini, menyebabkan banyak bisnis mengambil langkah
berbalik dengan cepat dengan menghapus bisnis e-niaga mereka. Namun mereka salah
dalam mengambil keputusan cepat tersebut.
2.7 TEKNOLOGI YANG MENDORONG MUNCULNYA ECOMMERCE
Perkembangan e-commerce didorong oleh perkembangan dari 3 teknologi utama yaitu Internet,
Web dan platform mobile. Secara lebih detail, bagian ini akan dibahas pada sessi ketiga
Internet adalah jaringan worldwide dari suatu jaringan komputer yang dibangun dengan suatu
standard. Internet ini pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1960an untuk menghubungkan
beberapa komputer mainframe dengan penggunanya. Saat ini internet telah berkembang
menjadi jaringan terluas didunia. Tidak terhitung jumlahnya berapa perangkat komputer dan
beberapa perangkat mobile (seperti smartphone) yang saling terhubung melalui internet dalam
satu waktu diseluruh dunia. Internet ini yang menghubungkan antar bisnis, institusi pendidikan,
kantor layanan pemerintahan dan antar individu. Internet memberikan layanan pengguna
berupa e-mail, transfer dokumen, belanja, riset, pesan instan, musik, video dan berita
World Wide Web (www) adalah suatu sistem informasi yang beroperasi pada infrastruktur
internet. Web ini memberikan akses terhadap milyaran halaman situs yang dindex oleh Google
maupun mesin pencarian lainnya. Halaman situs ini dibuat dengan bahasa yang dikenal dengan
HTML (Hyper Text Markup Language). Halaman HTML berisi text, grafik, animasi dan objek
lainnya. Pada awalnya web hanya digunakan untuk komunukasi dalam bentuk text, transfer file
dan remote komputer. Dalam perkembangannya, web memliki kapabilitas yang sangat powerful,
yang dapat digunakan untuk penampilkan video, audio yang kemudian menjadi pesaing televisi
dan radio.
Perkembangan terbaru dari infrastruktur internet adalah platform mobile yang memberikan
kemampuan akses internet melalui piranti mobile seperti smartphone, tablet dan komputer
ringat lainnya baik melalui jaringan wireless atau jaringan seluler. Jumlah perangkat mobil ini
yang mendorong pada adopsi internet secara luas, yang didukung dengan penyediaan
smarphone dengan harga yang sangat terjangkau.
E-commerce memberikan model tawaran pemasaran yang berbeda. Pemasar memiliki akses
yang lebih luas untuk menjangkau konsumen, sebaliknya konsumen memiliki akses informasi
yang lebih besar untuk mencari produk dengan harga dan kualitas terbaik. Laudon & Travieler
(2017) merangkum delapan fitur unik dari ecommerce.
LATIHAN SOAL
3.1 PENDAHULUAN
LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
BAB 4
ELECTRONIC MONEY
4.1 PENDAHULUAN
4.2 PENGERTIAN
1. E-money adalah uang yang nilainya disimpan dalam media elektronik sebagai alat
pembayaran.
5. Pengisian saldo e-money bisa dilakukan lewat ATM bank penerbit, smartphone yang
dilengkapi NFC, atau di toko swalayan tertentu.
6. Contoh dari e-money adalah Brizzi yang diterbitkan BRI, BNI TapCash dari BNI,
Flazz dari BCA, Mandiri e-Money, dan sebagainya.
KELEBIHAN E-MONEY
money, kamu dapat membawa uang sampai kurang lebih satu juta rupiah tanpa membuat
dompet terlalu tebal.Tak hanya itu, e-money juga tidak membutuhkan PIN (personal
identification number) atau tanda tangan. Saat membayar, kamu hanya perlu
perjalanan) Bersambung dari poin sebelumnya, uang elektronik yang ringkas juga membuat
transaksi jadi lebih mudah. E-money adalah solusi tepat untuk tempat yang membutuhkan
KEKURANGAN E-MONEY
Kekurangan utama e-money adalah kamu hanya bisa menggunakannya dengan mesin
pembaca yang spesifik. Kartu ini tidak bisa digunakan untuk belanja online, menggunakan
mesin debit yang biasa ada di kasir, atau bahkan ATM. bentuk e-money atau uang elektronik
adalah kartu dengan chip di dalamnya. Jadi, jumlah yang sudah diisi ulang ke dalam kartu
tidak bisa ditransfer atau diuangkan lagi, tetapi harus digunakan untuk transaksi. Tidak bisa
diisi terlalu banyak Meskipun ringkas dalam penggunaannya, kekurangan lain dari e-
money adalah kamu tidak bisa mengisinya terlalu banyak. Pasalnya, e-money tidak
membutuhkan PIN atau verifikasi dalam bentuk apa pun. Kalau tiba-tiba kartu hilang,
uangmu yang ada di dalam kartu tersebut juga ikut lenyap.Pengisian ulang cukup repot
Ketika ingin isi ulang e-money, setiap bank memiliki caranya masing-masing. Akan tetapi,
mayoritas bisa diisi melalui bank dengan cara memasukkan debit, lalu e-money ditempelkan
di tempat yang sudah disediakan. Sama halnya ketika mengisi di kasir minimarket atau
supermarket. Ingin mengisi langsung menggunakan mobile banking? Bisa, tapi gadget-mu
harus tersedia layanan NFC. Pasalnya, sama dengan metode pengisian lainnya, kamu harus
MANFAAT E-MONEY
Fungsi e-money adalah sebagai alat pembayaran. Manfaat dari e-money antara lain sebagai
berikut:
1. Pembayaran relatif mudah dan cepat, tanpa perlu membawa uang tunai.
2. Nominal pembayaran bisa pas. Bagi pedagang tidak perlu repot mencari kembalian
uang receh.
3. Sangat cocok untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi,
misalnya transportasi, parkir, dan tol.
RESIKO E- MONEY
1. Tentu selain bermanfaat, ada risikonya juga ketika menggunakan e-money. Berikutini
beberapa risiko yang harus kamu ketahui agar bisa kamu antisipasi:
2. Kartu e-money yang hilang tidak dapat diblokir atau diklaim ke penerbit, karena
kartu ini tanpa identitas. Kartu e-money yang hilang bisa digunakan oleh pihak lain,
karena prinsip e-money sama dengan uang tunai. Jika hilang tidak diketahui siapa
pemiliknya.
4. Ada batasan jumlah nominal uang yang bisa disimpan dalam kartu e-money. Jumlah
ini mungkin berbeda-beda pada tiap penerbit.
LATIHAN SOAL
1. Apa pengertian dari e-money?
Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
Chaffey, D., Smith, P. R., & Smith, P. R. (2013). eMarketing eXcellence: Planning and
optimizing your digital marketing. Routledge.
Permana, T., Puspitaningsih, A. (2021). Studi Ekonomi Digital Di Indonesia. Jurnal Simki
Economic, 4 (2), 161-170.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20221122/9/1600731/ekonomi-digital-manfaat-
karakteristik-perkembangan-dan-tantangannya
https://developers.bri.co.id/id/news/ketahui-perkembangan-e-commerce-di-indonesia-
pengertian-jenis-dan-manfaatnya
https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/mengenal-Financial-Teknologi.aspx
https://www.ocbc.id/id/article/2021/07/12/fintech-adalah
https://www.dicoding.com/blog/fintech-apa-itu-inilah-pengertian-jenis-dan-
contohnya/
https://finance.detik.com/moneter/d-6875640/definisi-e-money-manfaat-risiko-dan-
bedanya-dengan-e-wallet
https://glints.com/id/lowongan/e-money-adalah/