Anda di halaman 1dari 30

MODUL EKONOMI DIGITAL

DISUSUN OLEH :
NAMA: RIFKI AGUSTIANSAH
NIM: C1A021200
RUANG: R004 EKONOMI PEMBANGUNAN

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2023
DESKRIPSI MODUL

Modul ilmu ekonomi dan ekonomi pembangunan ini terdiri atas 6 bab, cakupan materi yang
dibahas meliputi:
1. konsep dasar ekonomi pembangunan;
2. karakteristik umum dan struktur kegiatan ekonomi negara sedang berkembang,
3. teori pembangunan ekonomi dan model pertumbuhan;
4. kemiskinan, ketimpangan dan pembangunan ekonomi;
5. pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi;
6. peranan perdagangan dalam pembangunan.
Modul ini sangat menarik untuk dibaca oleh mahasiswa. Selain menggunakan
tata bahasa yang mudah dipahami, dari segi substansi ruang lingkupmateri yang disajikan
sudah meng-cover standart bidang ilmu ekonomi dan ekonomi pembangunan serta beberapa
isu tambahan
TINJAUAN MATA KULIAH

Ekonomi Pembangunan merupakan salah satu bagian dari ilmu Ekonomi yang
secara spesifik mempelajari persoalan pembangunan yang sudah, sedang, dan
akan terjadi di negara berkembang. Pembangunan tersebut mencakup industri,
perbankan, keuangan, dan bisnis.

Mata kuliah ekonomi digital adalah mata pelajaran yang membahas tentang konsep,
prinsip, dan aplikasi ekonomi yang terkait dengan teknologi digital dan internet. Mata
kuliah ini dapat mencakup topik-topik seperti e-commerce, fintech, big data, analisis
data, keamanan cyber, inovasi digital, dan dampak teknologi digital pada bisnis dan
masyarakat secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana
teknologi digital memengaruhi perilaku konsumen, strategi bisnis, dan dinamika
pasar dalam konteks ekonomi global yang terhubung secara digital.
DAFTAR ISI

Deskripsi modul…………………………………………………………………………..
Tinjauan Pustaka………………………………………………………………………….
Daftar isi………………………………………………………………………………….
Bab 1. Ekonomi digital…………………………………………………………………..
1.1 pendahuluan …………………………………………………………………………
1.2 karakteristik ekonomi digital…………………………………………………………
1.3 tantangan ekonomi digital……………………………………………………………
1.4 manfaat ekonomi digital……………………………………………………………..
1.5 contoh- contoh ekonomi digital di Indonesia………………………………………..
1.6 latihan soal…………………………………………………………………………
Bab 2. E- commerce…………………………………………………………………….
2.1 pengertian e-commerce……………………………………………………………….
2.2 pertumbuhan e- commerce …………………………………………………………..
2.3 manfaat e- commerce……………………………………………………………….
2.4 jenis- jenis e- commerce……………………………………………………………
2.5 contoh- contoh e- commerce………………………………………………………..
2.6 impact perkembangan internet terhadap e- commerce……………………………..
2.7 teknologi yang mendorong munculnya e- commerce………………………………
2.8 fitur unik e- commerce…………………………………………………………….
latihan soal…………………………………………………………………………
Bab 3. Financial technology……………………………………………………………
3.1 pendahuluan………………………………………………………………………..
3.2 perkembangan fintech di Indonesia………………………………………………..
3.3 manfaat fintech di Indonesia……………………………………………………….
3.4 jenis- jenis fintech di Indonesia ……………………………………………………
3.5 sejarah fintech………………………………………………………………………
Latihan soal……………………………………………………………………………..
Bab 4. Electronic money
4.1 pendahuluan……………………………………………………………….
4.2 pengertian ……………………………………………………………….
4.3 kelebihan dan kekurangan e- money………………………………………
4.4 manfaat dan resiko e- money………………………………………………
BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi terus dilakukan di setiap negara di dunia dengan tujuan akhir untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonorni yang terus tumbuh
walaupun fluktuatif di seluruh dunia tetapi yang terpenting tetap terjadi pertumbuhan.Di
Indonesia juga terus dilakukan pembangunan ekonomi terutama di sektor infrastruktur selama
5 tahun terakhir. Akibat dari pembangunan ekonomi tersebut maka terjadi pertumbuhan pada
tahun 2019 sebesar 5,02% dan 5,17% pada tahun 2018.
Ditengah pandemi yang melanda seluruh dunia membuat pertumbuhan menurun
bahkan ada yang sampai minus termasuk di Indonesia. Untuk mencegah semakin
menyebarnya covid19 pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan termasuk kegiatan
ekonomi. Akibatnya masyarakat tidak diperbolehkan keluar rumah, sehingga alternatifnya
bisa dilakukan melalui online. Kegiatan ekonomi yang besifat online ini yang biasa disebut
ekonomi digital.
Konsep ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh don Tapscott ditulis dalam
bukunya The digital economy: Promise and peril in the age of networked intelligence. Dalam
bukunya Tapscott menyatakan bahwa ekonomi digital juga disebut ekonomi baru, hal ini
dicirikan dengan adanya penggunaan informasi digital secara eksklusif, tetapi ekonomi
digital tidak hanya merujuk pada pasar tik saja (Budiarta dkk, 2020).

Ekonomi digital dapat di artikan sebagai perilaku manusia tentang cara memilih untuk
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan hanya
menggunakan jari jemari atau ekonomi digital bisa juga diartikan sebagai aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, konsumsi dan distribusi dengan
menggunakan jari jemari.Pengertian ekonomi digital diatas berarti bahwa manusia tidak perlu
lagi kepasar untuk mendapatkan barang dan jasa, tetapi cukup dengan smartphonenya maka
barang sudah bisa sampai dirumah untuk memenuhi keinginannya (Permana dan
Puspitaningsih, 2019).

Potensi ekonomi digital begitu besar yang terus berkembang dari masa ke masa
terlebih setelah masuk di era ekonomi digital 5.0.Menurut Mendag bahwa untuk
mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, imbuhnya, terdapat terdapat sejumlah hal
yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan
konsumen digital.Tenaga kerja/SDM kerja yang berketerampilan khusus di bidang teknologi
juga merupakan salah satu pilar dasar yang penting, ekosistem inovasi juga penting untuk
menghidupkan digital ekonomi tersebut, juga pelayanan publik, ekonomi digital, dan tata
kelola dan strategi digital yang baik.
Ia menekankan, terkait hilirisasi ekonomi digital, Indonesia juga harus dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi gelombang baru seperti teknologi 5G, IoT (internet of things),
blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing (www.kemenkeu.go.id).
1.2 KARAKTERISTIK EKONOMI DIGITAL

Pengetahuan (Knowledge): Dalam ekonomi digital, pengetahuan merupakan aset berharga


yang diperoleh melalui analisis data, penggunaan alat kecerdasan buatan, dan pemahaman
mendalam tentang perilaku konsumen, yang kemudian digunakan untuk pengambilan
keputusan yang lebih cerdas dan strategis.

Serba virtual (Virtualization): Dalam ekonomi digital, virtualisasi merujuk pada proses
membuat lingkungan bisnis yang dapat beroperasi secara virtual, termasuk infrastruktur,
server, dan sumber daya lainnya. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional.

Menjadi molekul kecil (Molecularization): Dalam ekonomi digital, konsep ini mengacu pada
pembagian proses bisnis dan produk menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat diakses
secara terpisah. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan lebih baik dengan
kebutuhan pasar yang beragam dan meningkatkan fleksibilitas operasional mereka.

Menyatu (Convergence): Dalam ekonomi digital, konvergensi merujuk pada penggabungan


teknologi, media, dan layanan untuk menciptakan pengalaman yang terintegrasi bagi
konsumen. Hal ini memungkinkan peningkatan efisiensi, kolaborasi, dan pengiriman layanan
yang lebih holistik dan menyeluruh.

Serba tiba-tiba (Immediacy): Dalam ekonomi digital, kemampuan untuk memberikan produk
dan layanan secara instan dan tepat waktu kepada konsumen adalah faktor kunci. Dengan
adopsi teknologi yang cepat dan sistem yang responsif, perusahaan dapat merespons
permintaan konsumen dengan lebih cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi
operasional.

Perpecahan (Discordance): Dalam ekonomi digital, perpecahan mungkin merujuk pada


disrupsi atau perubahan tiba-tiba yang terjadi akibat pengenalan teknologi baru atau
perubahan perilaku konsumen. Ini mendorong perusahaan untuk terus beradaptasi dengan
perubahan pasar dan teknologi untuk tetap kompetitif.

Penuh inovasi (Innovation): Dalam ekonomi digital, inovasi merupakan kunci keberhasilan.
Perusahaan yang mampu terus menerus mengembangkan produk, layanan, dan proses bisnis
baru berdasarkan teknologi digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

Tanpa perantara (Disintermediation): Dalam ekonomi digital, konsep ini merujuk pada
penghilangan perantara atau perantara dalam rantai nilai, yang memungkinkan produsen atau
pengecer untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Hal ini dapat mengurangi biaya
transaksi dan meningkatkan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Produsen sekaligus konsumen (prosumption): Dalam ekonomi digital, prosumption mengacu


pada partisipasi aktif konsumen dalam pembuatan dan kurasi konten, produk, dan layanan.
Konsumen dapat berkontribusi pada nilai tambah dan inovasi produk melalui umpan balik,
ulasan, dan partisipasi langsung dalam proses pengembangan.

Terintegrasi (Integration / Internetworking): Dalam ekonomi digital, integrasi merujuk pada


penggabungan sistem, aplikasi, dan proses bisnis yang berbeda untuk menciptakan ekosistem
yang terintegrasi. Hal ini memungkinkan aliran informasi yang lebih lancar, kolaborasi yang
lebih baik, dan pengelolaan yang lebih efisien dalam ekosistem digital.

Serba digital (Digitalization): Dalam ekonomi digital, digitalisasi merujuk pada transformasi
proses bisnis, produk, dan layanan ke format digital. Hal ini mencakup penggunaan teknologi
digital untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman konsumen, dan
mengoptimalkan operasi perusahaan secara keseluruhan.

1.3 TANTANGAN EKONOMI DIGITAL


1. Keamanan dan Privasi Data: Tantangan besar yang dihadapi oleh ekonomi digital
adalah mengamankan data sensitif pelanggan dan menghormati privasi mereka.
Ancaman keamanan siber dan risiko pelanggaran data dapat merusak kepercayaan
konsumen dan menghambat pertumbuhan ekonomi digital.

2. Infrastruktur Teknologi: Akses yang terbatas terhadap infrastruktur teknologi, seperti


konektivitas internet yang lambat dan tidak stabil, dapat menjadi hambatan serius
dalam mengembangkan ekonomi digital, terutama di daerah pedesaan atau terpencil.

3. Regulasi dan Kebijakan: Ketidakjelasan atau ketidakpastian dalam regulasi dan


kebijakan pemerintah terkait ekonomi digital dapat menghambat pertumbuhan dan
inovasi. Diperlukan kerangka kerja yang jelas dan adaptif untuk mendukung
perkembangan ekonomi digital yang berkelanjutan.

4. Ketimpangan Digital: Ketimpangan dalam akses dan penggunaan teknologi digital


antara wilayah perkotaan dan pedesaan serta antara kelompok sosial ekonomi yang
berbeda dapat menghambat inklusi digital dan meningkatkan kesenjangan sosial dan
ekonomi.

5. Kurangnya Keterampilan Digital: Tantangan terkait kurangnya keterampilan digital di


kalangan tenaga kerja dapat memperlambat adopsi teknologi dan mengurangi daya
saing. Diperlukan investasi yang signifikan dalam pelatihan dan pengembangan
keterampilan digital untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi tuntutan
ekonomi digital.

6. Perubahan Pola Konsumen: Perubahan dalam perilaku konsumen dan preferensi pasar
dapat menimbulkan tantangan bagi perusahaan dalam memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen serta dalam menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan
mereka di era digital.

7. Persaingan Global: Dalam ekonomi digital, persaingan tidak lagi terbatas pada skala
lokal atau regional, tetapi telah berkembang menjadi pasar global. Perusahaan harus
dapat bersaing dengan pemain global yang lebih besar dan lebih kuat, yang menuntut
peningkatan inovasi dan diferensiasi produk yang terus-menerus.

8. Perubahan Model Bisnis: Perubahan ke arah model bisnis digital memerlukan


transformasi yang komprehensif dari perusahaan, termasuk adaptasi terhadap model
bisnis yang lebih fleksibel, responsif, dan berpusat pada pelanggan, yang dapat
menjadi tantangan bagi perusahaan yang sudah mapan.
9. Kepercayaan Konsumen: Membangun kepercayaan konsumen dalam transaksi online
dan layanan digital merupakan tantangan kunci dalam ekonomi digital. Perusahaan
harus berinvestasi dalam sistem keamanan dan layanan pelanggan

10. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan yang semakin besar pada teknologi
digital juga membawa risiko, termasuk risiko gangguan sistem, kegagalan teknologi,
dan ancaman keamanan siber yang dapat memiliki dampak negatif besar pada operasi
perusahaan dan layanan kepada konsumen.

1.4 MANFAAT EKONOMI DIGITAL


1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Melalui integrasi sistem yang lebih efisien dan
otomatis, perusahaan dapat mengoptimalkan proses operasional mereka,
meningkatkan produktivitas, dan mengurangi pemborosan. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan fokus pada
kegiatan inti yang dapat meningkatkan daya saing.

2. Peningkatan Akses Global: Ekonomi digital memungkinkan perusahaan untuk


merambah pasar global tanpa harus memiliki kehadiran fisik di berbagai lokasi. Ini
membuka peluang ekspansi yang luas bagi perusahaan kecil dan menengah serta
mengurangi hambatan perdagangan internasional.

3. Inovasi Produk dan Layanan: Dengan adopsi teknologi digital, perusahaan dapat
mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan
konsumen dan tren pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan
dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.

4. Peningkatan Pengalaman Konsumen: Dengan akses yang lebih mudah dan cepat
melalui platform digital, konsumen dapat menikmati pengalaman yang lebih personal
dan disesuaikan dengan preferensi mereka. Peningkatan interaksi langsung antara
perusahaan dan konsumen juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan
umpan balik yang berharga untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.

5. Penciptaan Peluang Kerja Baru: Pertumbuhan ekonomi digital menciptakan


permintaan yang meningkat untuk tenaga kerja dengan keterampilan digital yang kuat.
Ini mendorong pengembangan ekosistem pendidikan dan pelatihan yang lebih
berorientasi pada teknologi dan memberikan peluang bagi generasi muda untuk
mengembangkan karir di industri-in industri yang berkembang.

6. Peningkatan Kolaborasi dan Jaringan: Melalui platform digital, perusahaan dapat


lebih mudah berkolaborasi dengan mitra bisnis, pemasok, dan pelanggan di seluruh
dunia. Ini membuka pintu bagi kemitraan strategis yang lebih luas dan inovasi
kolaboratif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara kolektif.
7. Pengurangan Dampak Lingkungan: Dengan mengurangi kebutuhan akan transportasi
dan konsumsi energi, ekonomi digital dapat berkontribusi pada pengurangan emisi
karbon dan dampak lingkungan negatif lainnya. Ini sejalan dengan pergeseran global
menuju praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

1.5 CONTOH- CONTOH EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA


a. E-commerce: Platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada
telah menjadi tulang punggung dari ekonomi digital Indonesia, memungkinkan masyarakat
untuk membeli dan menjual berbagai produk secara online.

b. Ojek Online: Layanan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab telah
mengubah cara orang berpergian di Indonesia. Selain layanan ojek, mereka juga menawarkan
berbagai layanan lain seperti pengiriman makanan, pemesanan tiket, dan layanan keuangan.

c. Fintech: Perusahaan fintech seperti OVO, Dana, dan GoPay menyediakan solusi
pembayaran digital yang memudahkan transaksi online dan offline, termasuk pembayaran
tagihan, pembelian pulsa, dan transfer uang.

d. Media Sosial: Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter telah
menjadi saluran penting untuk pemasaran digital, penjualan produk, dan interaksi antara
merek dan konsumen.

e. Streaming dan Konten Digital: Layanan streaming seperti Netflix, Spotify, dan YouTube
telah menjadi populer di Indonesia, memungkinkan pengguna untuk menikmati berbagai
konten digital seperti film, musik, dan video secara online.

f. Pendidikan Online: Platform edukasi online seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper telah
menjadi solusi penting dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan pendidikan mandiri
di Indonesia.

g. Travel dan Akomodasi: Platform seperti Traveloka dan Tiket.com memungkinkan orang
untuk memesan tiket pesawat, kereta api, hotel, dan paket liburan dengan mudah melalui
platform digital.

h. Layanan Kesehatan Digital: Platform seperti Halodoc dan Alodokter menyediakan layanan
kesehatan digital, termasuk konsultasi medis online, pemesanan obat, dan informasi
Kesehatan.

i. Pertanian Digital: Adanya platform seperti TaniHub dan eFishery yang memfasilitasi
pertanian dan perikanan digital, memungkinkan petani dan nelayan untuk menjual hasil
pertanian dan perikanan secara online.

j. Crowdfunding: Platform crowdfunding seperti KitaBisa dan Kitabisa.com telah menjadi


sarana penting untuk menggalang dana untuk berbagai kegiatan amal dan proyek-proyek
kreatif di Indonesia.
1.6 LATIHAN SOAL

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekonomi digital beserta teorinya?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Jelaskan hal yang menjadi tujuan utama ekonomi digital?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Jelaskan manfaat ekonomi digital?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Sebutkan oleh siapa konsep ekonomi digital diperkenalkan?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Sebutkan 3 karakteristik ekonomi digital?


Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
BAB 2

ECOMMERCE

2.1 PENGERTIAN E-COMMERCE

E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik
melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses
berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan,
konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan
barang, servis, dan informasi secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan
internet menjadi pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang
dimiliki oleh jaringan internet tersebut, yaitu:

a. Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan dalam
mengaksesnya.

b. Internet menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga


dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam
bentuk data elektronik analog maupun digital.

Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru, cepat dan mudah ini
tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan
penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses jual beli dapat dilakukan dengan
menghemat biaya dan waktu.

2.2 PERTUMBUHAN ECOMMERCE

E-commerce di Indonesia meningkat tajam setelah pandemi. Pada awal tahun 2020, transaksi
bisnis online meningkat sekitar 33% dengan nilai yang fantastis. Nilainya dari 253 triliun
rupiah dengan cepat meningkat menjadi 337 triliun rupiah.

Laporan yang dirilis oleh Google, Bain, dan Temasek menyebutkan bahwa telah terjadi
peningkatan durasi untuk akses platform e-commerce pada Oktober 2020 yang tadinya hanya
37 jam meningkat menjadi 47 jam sehari.

Peningkatan transaksi e-commerce ini diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan


setiap tahunnya. Tentu saja peningkatan ini ada andil dari pemerintah yang turut
mendorong perkembangan teknologi dan digital banking.
Tak hanya itu, faktor yang turut memengaruhi pertumbuhan e-commerce adalah:

 Meningkatnya jumlah penduduk


 Meningkatnya pengguna smartphone
 Pengguna internet dan media sosial yang makin banyak
 Meningkatnya perkembangan fintech di idnonesia

2.3 MANFAAT ECOMMERCE

1. BIAYA RENDAH

Pembuatan toko online menelan biaya yang lebih rendah daripada toko fisik. Pemilik toko
juga tidak perlu khawatir memikirkan biaya sewa gedung, gaji pekerja, atau tagihan listrik.
Selain itu, bila memiliki e-commerce sendiri, penggunaan API dari open banking akan
menekan biaya yang tadinya untuk mengadakan host to host payment. Sementara itu, bagi
pemilik bisnis yang membuka toko online-nya di marketplace, tidak perlu mengeluarkan
biaya terkait pengadaan sistem pembayaran. Bagi penyelenggara marketplace atau e-
commerce adalah penting juga untuk terintregrasi dengan penyelenggara payment
gateaway untuk memungkinkan transaksi online. Saat ini, integrasi semakin dipermudah
dengan kehadiran API seperti BRIAPI. Selain itu, juga dapat mampu menekan biaya secara
signifikan dibandingkan dengan integrasi secara host-to-host.

2. JANGKAUAN LUAS

Tidak seperti toko konvensional yang hanya menyasar target audiens lokal atau daerah
tertentu saja, jangkauan e-commerce adalah luas. Pembeli dari berbagai wilayah, bahkan
penjuru dunia bisa berbelanja di toko online. Tentu ini akan mendatangkan banyak
keuntungan bagi penjual. Pembeli pun akan mudah mendapatkan barang yang diinginkan.

3. BISA BUKA 24 JAM

Memang toko fisik juga bisa beroperasi selama 24 jam penuh. Namun, hal ini akan
membutuhkan biaya operasional yang lebih besar. Jika menggunakan toko online, toko bisa
tetap buka selama 24 jam dan pembeli dapat mengakses toko kapan saja.
4. TRANSAKSI DAN PENGIRIMAN BARANG LEBIH MUDAH

Kini, metode pengiriman barang dan pembayaran semakin banyak dan real time. Dengan
banyaknya pilihan metode pembayaran elektronik, transaksi di e-commerce adalah semakin
mudah. Melalui open banking, BRI membangun BRIAPI yang memungkinkan bisnis untuk
dapat terintegrasi dengan berbagai layanan perbankan dari BRI. Apabila terintegrasi dengan
BRIAPI, konsumen dari bisnis akan dapat bertransaksi atau melakukan pembayaran
menggunakan metode transfer virtual account, transfer, hingga mengkoneksikan kartu
debitnya untuk memungkinkan direct debit.

5. TIDAK PERLU STOK BARANG

Dalam industri e-commerce, seseorang juga dapat menjadi dropshipper. Dropshipper adalah
perantara penjual barang atau jasa. Seorang dropshipper bertugas untuk memasarkan produk
dan tidak perlu memiliki stok barang.

Saat ada order, dropshipper hanya perlu meneruskannya kepada penjual. Nantinya, penjual
yang akan mengirim produk tersebut ke pembeli.

6. BISA MEMPELAJARI BEHAVIOR PELANGGAN

Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting untuk tahu bagaimana kebiasaan konsumen.
Dalam dunia digital, pemilik bisnis bisa memanfaatkan beberapa tools untuk
menganalisis behavior atau kebiasaan pelanggan dan beberapa data lain. Salah satu tools
analytic yang cukup lengkap dan dapat diintegrasikan dengan e-commerce yaitu google
analytics.
2.4 JENIS JENIS ECOMMERCE

1. BUSINESS TO BUSSINESS (B2B)

Suatu bentuk e-commerce di mana perusahaan akan menjual jasa atau produk ke perusahaan
lain disebut model B2B. Contoh model B2B yaitu perusahaan yang membeli perlengkapan
kantor langsung dari produsen.

2. BUSINESS TO PUBLIC ADMINISTRATION (B2A)

E-commerce dengan model ini hampir mirip dengan B2B. Akan tetapi, pelakunya adalah
organisasi pemerintah dan bisnis. Contoh B2A e-commerce adalah jasa
pembuatan website untuk sistem manajemen online perkotaan.

3. BUSINESS TO CONSUMER (B2C)

perusahaan menjual jasa atau produknya ke pelanggan. Pelanggan e-commerce B2C biasanya
pengecer. Contohnya adalah ketika seseorang berbelanja dari toko buah online untuk
memenuhi kebutuhan di rumah.

4. CONSUMER TO BUSINESS (C2B)

Tidak seperti B2C, e-commerce dengan model C2B merupakan pelaku bisnis perorangan
yang menjual produk atau jasa ke sebuah perusahaan. Contoh model bisnis ini yaitu seorang
desain grafis yang menawarkan jasa pembuatan logo ke perusahaan retail dan lainnya.

5. CONSUMER TO PUBLIC ADMINISTRATION (C2A)

Jenis e-commerce C2A bekerja seperti C2B. Hanya saja, proses transaksinya dilakukan oleh
perorangan dengan instansi pemerintah. Perdagangan elektronik dengan model ini memang
jarang terlihat di Indonesia dan biasanya kegiatannya dilakukan dalam bentuk jasa.
6. CONSUMER TO CONSUMER (C2C)

E-commerce dengan model C2C merupakan transaksi online yang terjadi antara dua orang.
Contohnya adalah ketika seseorang menjual barang bekas miliknya secara online ke pembeli.

2.5 CONTOH- CONTOH ECOMMERCE

1. Contoh E-Commerce B2B

Beberapa yang masuk dalam model e-commerce B2B adalah Ralali, Mbiz, dan Electronic
City.

2. Contoh E-Commerce B2C

Beberapa marketplace termasuk ke dalam model e-commerce B2C. Sebagai contoh, Blibli,
Lazada, maupun Gramedia.

3. Contoh E-Commerce B2A

Contoh model B2A e-commerce adalah meliputi Qlue dan Accela. Qlue membantu
pemerintah dan perusahaan dengan menyediakan software, sedangkan Accela melakukan
administrasi publik dalam rangka membantu pemerintah dengan konsep software as a
service.

4. Contoh E-Commerce C2B

Website-website seperti Freelancer, Upwork, dan iStock merupakan contoh dari model e-
commerce Indonesia dengan model C2B.

5. Contoh E-Commerce C2C

Contoh dari model e-commerce C2C meliputi Tokopedia, OLX, Kaskus, Shopee, dan dll.
2.6 IMPACT PERKEMBANGAN INTERNET TERHADAP
ECOMMERCE

Internet pertama kali diluncurkan dipasar pada tahun 1994 - 1995, yang kemudian
berkembang sangat pesat, dalam aplikasi penggunaan internet ini – terutama dalam area
bisnis. Pada Dekade pertama, aplikasi internet adalah sarana komunikasi melalui e-mail
atau web site. Pada dekade ini, e-commerce yang kita kenal sekarang ini belum ada saat
itu Pada tahun 2016, atau 22 tahun setelah internet pertama diluncurkan, sekitar 177 juta
konsumen Amerika diperkirakan membelanjakan sekitar $ 600 miliar, dan bisnis
(perusahaan) membelanjakan sekitar $ 6,7 triliun, untuk membeli barang, jasa, dan
konten digital melalui komputer desktop atau perangkat seluler. Hal serupa terjadi di
seluruh dunia. Namun, perjalanan ini tidak mulus. Penciptaan industri E- Commerce ini
tidak terjadi dalam satu tahap, tetapi terjadi dalam beberapa tahapan perkembangan, yang
mengalami masa pasang dan surut.

Internet sebenarnya sudah mulai dikembangkan mulai tahun 1960an, namun baru dikenal
secara umum dengan lahirnya “www” atau word wide web pada awal tahun 1990an.
Sistem ini dapat menghubungkan text dalam suatu sistem informasi dan menjangkau
seluruh dunia. Lahirnya internet ini merubah secara dratis Budaya, bisnis/ perdagangan
dan Teknologi. Dari sisi pemasaran, internet mulai digunakan untuk sistem perdanganan
berbasis elektronik yang dikenal dengan e- commerce.

Tahun-tahun awal e-commerce, selama akhir 1990-an, adalah periode pencarian visi,
inspirasi, dan eksperimen bisnis. Setelah mengalami pertumbuhan yang luar biasa sampai
awal tahun 2000, kemudian terjadi kejatuhan pasar saham perusahaan berbasis internet
pada sekitar tahun 2000 - 2001. Hal ini menyebabkan anjloknya sahan perusahaan e-
commerce, telekomunikasi dan saham perusahaan teknologi lainnya. Pecahnya
gelumbung perusahaan dot com ini, menyebabkan banyak bisnis mengambil langkah
berbalik dengan cepat dengan menghapus bisnis e-niaga mereka. Namun mereka salah
dalam mengambil keputusan cepat tersebut.
2.7 TEKNOLOGI YANG MENDORONG MUNCULNYA ECOMMERCE

Perkembangan e-commerce didorong oleh perkembangan dari 3 teknologi utama yaitu Internet,
Web dan platform mobile. Secara lebih detail, bagian ini akan dibahas pada sessi ketiga

Internet adalah jaringan worldwide dari suatu jaringan komputer yang dibangun dengan suatu
standard. Internet ini pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1960an untuk menghubungkan
beberapa komputer mainframe dengan penggunanya. Saat ini internet telah berkembang
menjadi jaringan terluas didunia. Tidak terhitung jumlahnya berapa perangkat komputer dan
beberapa perangkat mobile (seperti smartphone) yang saling terhubung melalui internet dalam
satu waktu diseluruh dunia. Internet ini yang menghubungkan antar bisnis, institusi pendidikan,
kantor layanan pemerintahan dan antar individu. Internet memberikan layanan pengguna
berupa e-mail, transfer dokumen, belanja, riset, pesan instan, musik, video dan berita

World Wide Web (www) adalah suatu sistem informasi yang beroperasi pada infrastruktur
internet. Web ini memberikan akses terhadap milyaran halaman situs yang dindex oleh Google
maupun mesin pencarian lainnya. Halaman situs ini dibuat dengan bahasa yang dikenal dengan
HTML (Hyper Text Markup Language). Halaman HTML berisi text, grafik, animasi dan objek
lainnya. Pada awalnya web hanya digunakan untuk komunukasi dalam bentuk text, transfer file
dan remote komputer. Dalam perkembangannya, web memliki kapabilitas yang sangat powerful,
yang dapat digunakan untuk penampilkan video, audio yang kemudian menjadi pesaing televisi
dan radio.

Perkembangan terbaru dari infrastruktur internet adalah platform mobile yang memberikan
kemampuan akses internet melalui piranti mobile seperti smartphone, tablet dan komputer
ringat lainnya baik melalui jaringan wireless atau jaringan seluler. Jumlah perangkat mobil ini
yang mendorong pada adopsi internet secara luas, yang didukung dengan penyediaan
smarphone dengan harga yang sangat terjangkau.

2.8 FITUR UNIK ECOMMERCE


Sebelum berkembang e-commerce, pemasaran dan penjualan produk adalah dengan
menggunakan pemasaran massal dan proses yang mengandalkan tenaga penjualan. Pemasar
memandang konsumen sebagai target yang pasif iklan dan branding yang bertujuan untuk
mempengaruhi persepsi mereka terhdap suatu produk dalam jangka waktu yang panjang untuk
membentuk perilaku pembelian mereka. Pemasaran menjual produk melalui suatu channel
disktribusi tertentu. Konsumen dibatasi oleh suatu geography dan sosial tertentu, yang tidak
memiliki kemampuan untuk mencari produk yang kualitas dan harga terbaik. Terdapat
information asymetry dimana konsumen tidak memiliki cukup akses informasi terkait kualitas,
harga dan biaya.

E-commerce memberikan model tawaran pemasaran yang berbeda. Pemasar memiliki akses
yang lebih luas untuk menjangkau konsumen, sebaliknya konsumen memiliki akses informasi
yang lebih besar untuk mencari produk dengan harga dan kualitas terbaik. Laudon & Travieler
(2017) merangkum delapan fitur unik dari ecommerce.
LATIHAN SOAL

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ecommerce?


Jawab:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….

2. Jelaskan manfaat dari ecommerce?


Jawab:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….

3. Sebutkan jenis- jenis ecommerce?


Jawab:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….

4. Sebutkan contoh- contoh ecommerce?


Jawab:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….

5. Apa saja yang mendorong perkembangan ecommerce?


Jawab:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
BAB 3
FINANCIAL TECHNOLOGY

3.1 PENDAHULUAN

Financial technology (Fintech) bukan merupakan layanan yang diberikan oleh


perbankan melainkan model bisnis baru yang saat ini sangat membantu kebutuhan
masyarakat. Jasa-jasa yang diberikan oleh perusahaan penyelenggara financial
technology (fintech) membantu masyarakat dalam melaksanakan transaksi keuangan
tanpa memiliki rekening seperti yang ada pada perbankan pada umumnya. Sehingga
masyarakat tidak perlu menggunakan identitas pribadi dalam melaksanakan transaksi
keuangan. Meskipun fintech bukan merupakan lembaga keuangan seperti perbankan
namun fintech tetap diatur oleh Bank Indonesia agar konsumen atau masyarakat dapat
terlindungi. Oleh karena itu perusahaan penyelenggara financial technology (fintech)
wajib mendaftarkan perusahaannya pada Bank Indonesia ataupun Otoritas Jasa
Keuangan. Financial technologyadalah singkatan dari financial technologyyang
berarti teknologi keuangan. Jadi sebenarnya apa itu fintech adalah inovasi teknologi
yang dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa
dilakukan dengan praktis, mudah, dan efektif.Salah satu fintechyang sudah dinikmati
oleh masyarakat yakni perusahaan starup berupa ojek online yang pembayarannya
berupa go-paymaupun grab-pay. Jasa pembayaran yang dikenal dengan paytren, ovo,
dll. Dilihat dari perkembangan data bahwa semakin banyak financial technology
(fintech)yang hadir di Indonesia dan dapat dinikmati langsung oleh berbagai lapisan
masyarakat. Dengan berbagai kemudahan-kemudahan penggunanannya, masyarakat
tanpa menyadari telah menggunakan fintech dalam transaksi keuangannya. Sehingga
menimbulkan persepsi masyarakat terhadap penggunaan fintech. Fintech muncul
seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna
teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan Fintech, permasalahan
dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang ke
tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan mengunjungi
suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan.
Dengan kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem pembayaran
menjadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif. Adapun dasar hukum dalam
penyelenggara fintech dalam system pembayaran di Indonesia adalah Peraturan Bank
Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran, Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan
Layanan Keuangan Digital, Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang
Uang Elektronik.
3.2 PERKEMBANGAN FINTECH DI INDONESIA

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan bertumbuhnya perusahaan-perusahaan


startup, semakin besar pula perkembangan fintech di Indonesia. Teknologi fintech Indonesia
dimulai tahun 2006, namun sayangnya saat itu masih sedikit perusahaan menggeluti bidang
ini.
Ketika Asosiasi Fintech Indonesia didirikan pada tahun 2015, maka kepercayaan fintech
Indonesia mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Akibatnya, perusahaan fintech di Indonesia
mengalami pertumbuhan begitu pesat hingga 140 perusahaan tercatat dalam daftar fintech
OJK.
Tidak berhenti sampai situ, pada tahun 2017 berkembang lagi fintech syariah. Fintech syariah
merupakan jenis fintech yang bergerak atas dasar prinsip Islam. Oleh karena itu, lahirlah
Asosiasi Fintech Syariah Indonesia yang menaungi fintech syariah di Indonesia.

3.3 MANFAAT FINTECH DI INDONESIA


Perkembangan fintech di Indonesia membawa banyak dampak baik. Adapun manfaat fintech adalah
sebagai berikut.

Transaksi Keuangan Jadi Lebih Mudah


Poin pertama manfaat fintech adalah transaksi keuangan menjadi lebih mudah. Ketika akan
melakukan transaksi finansial, Anda tidak perlu lagi ke rumah atau pergi ke bank untuk
melakukannya. Hanya melalui ponsel pintar, segala aktivitas keuangan bisa diselesaikan. Pastinya hal
ini memudahkan masyarakat.
Akses Pendanaan Lebih Baik
Berkat fintech, teknologi keuangan berkembang pesat hingga menjangkau berbagai kalangan
masyarakat. Hal ini mengakibatkan semakin banyak orang memahami cara mendapat bantuan
pendanaan untuk menunjang kegiatan-kegiatan harian mereka.
Taraf Hidup Masyarakat Meningkat
Poin manfaat fintech satu ini masih berkaitan dengan manfaat sebelumnya. Setelah masyarakat
mendapatkan akses pendanaan lebih baik, maka masyarakat bisa menggunakan dana tersebut guna
membiayai aktivitas konsumtif dan produktif mereka. Akhirnya, taraf hidup dan kesejahteraan hidup
mereka pun meningkat.
Mendukung Inklusi Keuangan
Manfaat fintech yang keempat adalah mendukung peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Yang
dimaksud inklusi keuangan adalah keterlibatan masyarakat dalam transaksi ekonomi, mulai dari jual
beli, iuran, sampai simpan pinjam. Kemudahan teknologi fintech telah menjembatani berbagai
transaksi ekonomi tersebut, sehingga inklusi keuangan pun makin meningkat.
Mempercepat Perputaran Ekonomi
Kelima, manfaat fintech adalah mempercepat perputaran ekonomi. Akses keuangan dan kemudahan
bertransaksi mendorong arus perputaran ekonomi semakin cepat dan praktis. Selain itu, fintech
membantu pelaku usaha untuk mendapatkan modal dengan bunga rendah melalui pinjaman online
sebagai produk fintech.

3.4 JENIS JENIS FINTECH DI INDONESIA


Perkembangan fintech di Indonesia mengakibatkan muncul berbagai inovasi produk fintech
yang membantu aktivitas keuangan dan menunjang kehidupan masyarakat. Berikut adalah
jenis jenis fintech yang berkembang belakangan ini.
ng>Peer-to-peer Lending
Jenis pertama fintech adalah peer-to-peer lending. jasa keuangan yang menyediakan
peminjaman dana untuk modal usaha atau memenuhi kebutuhan. Adanya contoh fintech ini
membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat secara online.
Namun, Anda tetap harus waspada terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak resmi
yang berpotensi menipu nasabahnya. Pastikan Anda memilih pinjaman online yang legal.
Daftar fintech OJK yang resmi bisa Anda simak di laman resmi OJK.
ng>Crowdfunding
Crowdfunding adalah produk fintech sebagai platform mempertemukan pihak yang
memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan mudah.
Crowdfunding tak hanya dimanfaatkan dalam pengumpulan donasi saja, namun juga
diterapkan dalam mengembangkan usaha untuk menemukan investor dan pelaku bisnis.
E-Wallet
Jenis fintech yang berikutnya adalah dompet digital, atau disebut juga dengan e-wallet.
Produk fintech satu ini berperan menyediakan tempat menyimpan uang secara elektronik bagi
penggunanya. Tujuan produk fintech berupa e-wallet adalah untuk mempermudah pengguna
melakukan pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-aplikasi lain, seperti marketplace,
merchant app, dan semacamnya.
Micro Finance
Keempat, jenis fintech adalah micro finance. Micro finance merupakan layanan perusahaan
fintech yang membantu masyarakat kelas menengah ke bawah untuk menunjang kehidupan
dan keuangan mereka melalui penyediaan layanan finansial.
Payment Gateway
Jenis kelima fintech adalah payment gateway. Payment gateway merupakan sistem fintech
yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contoh fintech dalam
payment gateway ini yakni paypal.
Investasi
Seiring berkembangnya fintech, proses investasi dapat dilakukan secara mudah. Banyak
instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah
menanamkan modalnya.
Bank Digital
Jenis fintech yang terakhir adalah bank digital, yaitu bank yang 100% transaksinya dilakukan secara
digital, mulai dari pendaftaran rekening sampai manajemen asetnya. Bank digital berbeda
dengan mobile-banking, karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan dengan bank offline
sedangkan bank digital 100% transaksinya elektronik.

3.5 SEJARAH FINTECH


Bagaimana financial technology akhirnya bisa berkembang? Berikut adalah sejarah
perkembangan teknologi finansial dirangkum dari buku Research Anthropology on Concepts,
Applications, and Challenges of Fintech.
Ia mulai berkembang sejak abad ke-20, ketika telegraf mulai digunakan dalam bidang
pengelolaan keuangan. Lebih tepatnya pada tahun 1918, saat itu telegraf melalui kode morse
digunakan untuk mentransfer dana serta menghubungkan 12 jaringan yang tergabung dalam
Federal Reserve System. Dari situ terbentuklah Federal Funds Service.
Lalu, pada tahun 1950 ditemukan kartu kredit oleh Frank X. McNamara yang diterapkan
pada Diners Club sebagai pelopor. Perkembangan berikutnya lumayan pesat pada tahun 60-
an, ketika pasar saham mulai menggunakan sistem elektronik (1960) dan Bank Barclay
menciptakan ATM atau anjungan tunai mandiri (1967).
Perubahan yang cukup berpengaruh selanjutnya terjadi pada tahun 80-an. Diawali dengan
usaha perantara bisnis (brokerage) online pertama, yakni E-Trade yang ditemukan pada tahun
1982.
Berikutnya pada tahun 1983, perbankan daring dikenalkan oleh Nottingham Building Society
di Inggris. Namun, empat tahun setelah itu, ada tragedi besar pada keuangan global akibat
Black Monday. Ini menunjukkan bahwa pasar saham sudah saling terkoneksi melalui
teknologi.
Perkembangan teknologi finansial terus berlanjut pada tahun 90-an. Akun cek
bank online pertama dikembangkan oleh Wells Fargo pada tahun 1995. Selanjutnya, banyak
bank di Amerika Serikat membuat situs web untuk bertransaksi di internet. Confinity, sebagai
cikal bakal PayPal, pun ditemukan pada tahun 1998.
Krisis keuangan global kembali terjadi pada tahun 2008, tetapi tidak menyurutkan
perkembangan teknologi finansial. Bitcoin diciptakan pada tahun 2009 dan sudah termasuk
intensi agar generasi berikutnya ditakdirkan mengumpulkan hingga 21 juta bitcoin sampai
2040.
Teknologi finansial semakin maju mulai tahun 2010-an, ketika pada tahun 2011 Google
menciptakan sistem pembayaran melalui Google Wallet. Lalu, pada tahun 2015, Alibaba
mengembangkan teknologi yang bisa menganalisis wajah untuk verifikasi pembayaran.
Investasi pada financial technology secara global pun menyentuh angka fantastis, yakni $59,5
miliar pada tahun 2018.
Di Indonesia sendiri, sistem pembayaran terintegrasi sudah berkembang dengan adanya QRIS
yang diluncurkan pada Agustus 2019. Lima tahun sebelum itu, teknologi finansial di
Indonesia dipelopori oleh Amar Bank dengan program pinjaman online-nya, yakni Tunaiku.

LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa itu fintech?


Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan jenis- jenis fintech?


Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan 3 contoh fintech?


Jawab:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

4. Jelaskan Sejarah fintech?


Jawab:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

5. Sebutkan dasar hukum penyelengaraan fintech di Indonesia?


Jawab:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

BAB 4
ELECTRONIC MONEY

4.1 PENDAHULUAN

E-money adalah salah satu alternatif yang sangat potensial dalam


mendorong peningkatan inklusi keuangan. Data Bank Indonesia mencatat, jumlah e-money
yang beredar pada 2018 sebanyak 167,2 juta kartu. Sementara, volume transaksi melalui e-
money mencapai 2,9 miliar kali dengan nilai Rp. 47,1 triliun. Indonesia sebagai negara
perekonomian terbuka kecil, peningkatan penggunaan alat pembayaran e-money akan
berdampak terhadap penurunan permintaan uang di masyarakat. Secara teoritis, penurunan
permintaan uang ini akan menyebabkan penurunan tingkat suku bunga di pasar uang karena
masyarakat akan lebih memilih menggunakan alat pembayaran non tunai yang dalam waktu
bersamaan dapat menyimpan uang di bank yang bersangkutan (Mankiw, 2009). Hal ini
membuat biaya pinjaman lebih kompetitif, sehingga tingkat konsumsi dan investasi akan
meningkat, yang dampaknya akan terlihat pada peningkatan output riil nasional. Sehingga
dapat dikatakan bahwa penggunaan e-moneyakan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan salah satu indikator makro-ekonomi yang
menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan proses yang berkelanjutan merupakan suatu kondisi utama bagi kelangsungan
pembangunan ekonomi. Hal ini bisa diperoleh melalui peningkatan output agregat (barang
dan jasa) atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada setiap tahunnya. Jadi dalam pengertian
makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB yang berati juga pendapatan nasional
(T. Tambunan, 2001). Pemerintah juga menggunakan kebijakan moneter untuk menjaga
kestabilan perekonomian. Untuk mengurangi ketidakstabilan dalam perekonomian,
pemerintah melalui bank sentral akan melakukan kebijakan moneter. Menurut (Nanga, 2005),
kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah yaitu dengan cara mengendalikan tingkat
bunga (interest rates) dan jumlah uang beredar (money supply). Kebijakan ini untuk
mempengaruhi perkembangan uang beredar, suku bunga, suku bunga kredit, dan nilai tukar
yang merupakan variabel moneter dalam mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu
pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga, dan keseimbangan neraca
pembayaran (Natsir, 2011). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menganalisis
pengaruh e-money serta variabel moneter seperti jumlah uang beredar, inflasi, dan nilai tukar
(kurs) dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

4.2 PENGERTIAN
1. E-money adalah uang yang nilainya disimpan dalam media elektronik sebagai alat
pembayaran.

2. E-money berbentuk chip atau kartu sementara. E-wallet berbentuk aplikasi


smartphone atau server.
3. Fungsi e-money terbatas hanya untuk alat pembayaran, seperti di bus, tol, KRL,
hingga belanja di toko swalayan. Sedangkan fungsi e-wallet lebih luas. Selain
menggantikan uang tunai, e-wallet juga bisa digunakan untuk transfer, membeli
produk elektronik, dan transaksi online.

4. Kartu e-money diterbitkan oleh bank maupun perusahaan financial technology


(fintech). Sedangkan e-wallet diterbitkan perusahaan fintech saja.

5. Pengisian saldo e-money bisa dilakukan lewat ATM bank penerbit, smartphone yang
dilengkapi NFC, atau di toko swalayan tertentu.

6. Contoh dari e-money adalah Brizzi yang diterbitkan BRI, BNI TapCash dari BNI,
Flazz dari BCA, Mandiri e-Money, dan sebagainya.

4.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E- MONEY

KELEBIHAN E-MONEY

Kelebihan e-money yang pertama tentu saja keringkasannya.Dengan menggunakan kartu e-

money, kamu dapat membawa uang sampai kurang lebih satu juta rupiah tanpa membuat

dompet terlalu tebal.Tak hanya itu, e-money juga tidak membutuhkan PIN (personal

identification number) atau tanda tangan. Saat membayar, kamu hanya perlu

menempelkannya ke mesin pembaca saja. Memudahkan transaksi (terutama dalam

perjalanan) Bersambung dari poin sebelumnya, uang elektronik yang ringkas juga membuat

transaksi jadi lebih mudah. E-money adalah solusi tepat untuk tempat yang membutuhkan

kecepatan tinggi dalam transaksinya, seperti gerbang tol.

KEKURANGAN E-MONEY

Kekurangan utama e-money adalah kamu hanya bisa menggunakannya dengan mesin

pembaca yang spesifik. Kartu ini tidak bisa digunakan untuk belanja online, menggunakan

mesin debit yang biasa ada di kasir, atau bahkan ATM. bentuk e-money atau uang elektronik

adalah kartu dengan chip di dalamnya. Jadi, jumlah yang sudah diisi ulang ke dalam kartu

tidak bisa ditransfer atau diuangkan lagi, tetapi harus digunakan untuk transaksi. Tidak bisa
diisi terlalu banyak Meskipun ringkas dalam penggunaannya, kekurangan lain dari e-

money adalah kamu tidak bisa mengisinya terlalu banyak. Pasalnya, e-money tidak

membutuhkan PIN atau verifikasi dalam bentuk apa pun. Kalau tiba-tiba kartu hilang,

uangmu yang ada di dalam kartu tersebut juga ikut lenyap.Pengisian ulang cukup repot

Ketika ingin isi ulang e-money, setiap bank memiliki caranya masing-masing. Akan tetapi,

mayoritas bisa diisi melalui bank dengan cara memasukkan debit, lalu e-money ditempelkan

di tempat yang sudah disediakan. Sama halnya ketika mengisi di kasir minimarket atau

supermarket. Ingin mengisi langsung menggunakan mobile banking? Bisa, tapi gadget-mu

harus tersedia layanan NFC. Pasalnya, sama dengan metode pengisian lainnya, kamu harus

menempelkan kartu e-money agar nominal di dalamnya dapat diperbarui.

4.4 MANFAAT DAN RESIKO PENGGUNAAN E- MONEY

MANFAAT E-MONEY
Fungsi e-money adalah sebagai alat pembayaran. Manfaat dari e-money antara lain sebagai
berikut:

1. Pembayaran relatif mudah dan cepat, tanpa perlu membawa uang tunai.

2. Nominal pembayaran bisa pas. Bagi pedagang tidak perlu repot mencari kembalian
uang receh.

3. Sangat cocok untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi,
misalnya transportasi, parkir, dan tol.

RESIKO E- MONEY
1. Tentu selain bermanfaat, ada risikonya juga ketika menggunakan e-money. Berikutini
beberapa risiko yang harus kamu ketahui agar bisa kamu antisipasi:

2. Kartu e-money yang hilang tidak dapat diblokir atau diklaim ke penerbit, karena
kartu ini tanpa identitas. Kartu e-money yang hilang bisa digunakan oleh pihak lain,
karena prinsip e-money sama dengan uang tunai. Jika hilang tidak diketahui siapa
pemiliknya.

3. Ada kemungkinan kartu e-money melakukan pembayaran ganda saat melakukan


transaksi. Misalnya saat naik bus, kamu secara tidak sengaja melakukan tap dua kali
pada mesin reader.

4. Ada batasan jumlah nominal uang yang bisa disimpan dalam kartu e-money. Jumlah
ini mungkin berbeda-beda pada tiap penerbit.

LATIHAN SOAL
1. Apa pengertian dari e-money?
Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..

2. Apa kelebihan dari e- money?


Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..

3. Apa kekurangan dari e-money?


Jawab:
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...

4. Sebutkan resiko dalam penggunaan e-money?


Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..

5. Apa manfaat dari penggunaan e-money?


Jawab:
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
Chaffey, D., Smith, P. R., & Smith, P. R. (2013). eMarketing eXcellence: Planning and
optimizing your digital marketing. Routledge.

Permana, T., Puspitaningsih, A. (2021). Studi Ekonomi Digital Di Indonesia. Jurnal Simki
Economic, 4 (2), 161-170.

Diana fajarwati.(2020). Pengenalan e- commerce

https://ekonomi.bisnis.com/read/20221122/9/1600731/ekonomi-digital-manfaat-
karakteristik-perkembangan-dan-tantangannya

https://developers.bri.co.id/id/news/ketahui-perkembangan-e-commerce-di-indonesia-
pengertian-jenis-dan-manfaatnya

https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/mengenal-Financial-Teknologi.aspx
https://www.ocbc.id/id/article/2021/07/12/fintech-adalah
https://www.dicoding.com/blog/fintech-apa-itu-inilah-pengertian-jenis-dan-
contohnya/
https://finance.detik.com/moneter/d-6875640/definisi-e-money-manfaat-risiko-dan-
bedanya-dengan-e-wallet
https://glints.com/id/lowongan/e-money-adalah/

Anda mungkin juga menyukai