Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI DIGITAL

“SMART ECONOMY”

NAMA : MOH ALFAIR SYARIF

NPM : 20031160

KELAS : MANAJEMEN D
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Luwuk , 30 November 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu isu yang menjadi prioritas dalam dokumen RPJP saat ini
dan pada masa yang akan datang adalah pengembangan Smart
Economy. Isu ini menjadi prioritas pertama di samping pengembangan
ekonomi kreatif, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, peningkatan
daya serap tenaga kerja di sektor unggulan, dan penguatan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif, ketahanan pangan dan gizi, dan penguatan budaya
cinta produk dalam negeri.

Pengembangan Smart Economy adalah wujud dari tuntutan


perubahan zaman sekarang. Zaman di mana kegiatan ekonomi yang
dapat memenangkan persaingan adalah ekonomi yang bercirikan empat
indikator seperti simpler (lebih mudah), cheaper (lebih murah), accessible
(lebih terjangkau), dan faster (lebih cepat). Empat indikator tersebut dapat
dicapai dengan penguasaan terhadap teknologi informasi dan juga
teknologi internet. Seperti yang dikemukakan oleh Klaus A. Schwab,
pendiri World Economic Forum, menyatakan bahwa dunia kini berada
dalam tahapan awal Revolusi Industri (RI) keempat atau 4.0. Revolusi
pertama menggunakan air dan mesin uap, revolusi kedua menggunakan
listrik untuk produksi massal, ketiga menggunakan elektronik dan
teknologi informasi, dan pada era saat ini mengandalkan teknologi internet
dan digitalisasi di semua lini.

Smart economy adalah salah satu komponen dari smart city.


Konsep smart city adalah kota yang mampu menggunakan SDM, modal
sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan
pertumbuhan Menumbuhkan Ekonomi Lokal Bukan Seperti Cendawan di
Musim Hujan 46 ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang
tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui
pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu, A., dkk dalam
Schaffers, 2010:3). Komponen smart city antara lain meliputi: Smart
Environment, Smart Economy, Smart government, Smart Living, Smart
People, dan Smart Mobility.

Smart economy atau ekonomi pintar (inovasi dan persaingan)


ditandai dengan semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan
maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan
pasar usaha/modal. Perwujudan dari smart economy adalah apabila Kota
mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk
peningkatan kegiatan ekonominya. Berdasarkan Griffinger dkk (2007:10-
14) ada tujuh indikator untuk mencapai smart economy. Tujuh indikator
dan fasilitas pendukung yang dapat diberikan untuk mendukung Kota
Surakarta mencapai Smart Economy adalah semangat berinovasi dan
berkreasi, kewirausahaan, citra dan siri khas kota, produktivitas, pasar
tenaga kerja yang fleksibel, konektivitas dengan dunia internasional. serta
kemampuan untuk bertransormasi. Pertumbuhan ekonomi kota lima
tahun terakhir mengandalkan pada kegiatan ekonomi andalan yaitu
kategori konstruksi, jasa, serta perdagangan besar dan eceran. Kegiatan-
kegiatan lain seperti pariwisata yang diharapkan dapat berperan sebagai
andalan baru, sumbangannya pada kisaran 5 persen pada tahun 2017.
Kajian mengenai pengembangan smart economy menjadi penting untuk
dapat memetakan tantangan ekonomi pada masa yang datang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu smart economy ?
2. Bagaimanakah Konsep dasar smart economy ?
3. Bagaimanakah strategi dari smart economy ?
4. Apa saja teknologi untuk mewujudkan smart economy ?
5. Bagaimanakah Smart economy dapat berdampak untuk
penguatan ekonomi lokal ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi digital
BAB II

PEMBAHASAN

1. Apa itu smart economy ?


Smart Economy merupakan tata kelola perekonomian yang
pintar, yang dimaksudkan untuk mewujudkan ekosistem
perekonomian di daerah yang mampu memenuhi tantangan di
era disrupsi yang menuntut tingkat adaptasi yang sangat cepat.
Era disrupsi ekonomi merupakan fenomena Ketika masyarakat
menggeser aktivitas-aktivitas ekonomi yang awalnya dilakukan
di dunia nyata ke dunia maya.Sasaran Smart Economy untuk
mewujudkan ekosistem yang mendukung aktivitas ekonomi
masyakat yang selaras dengan sektor ekonomi unggulan
daerah yang adaptif terhadap perubahan yang terjadi di era
disrupsi. Untuk itu diperlukan peningkatan financial literacy
masyarakat melalui berbagai program.
smart economy adalah Struktur yang menghubungkan
penelitian, pelatihan dan bisnis untuk memungkinkan
penyatuan bisnis dan pengetahuan ilmiah di suatu industri.
Semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka
akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan
persaingan pasar usaha atau modal. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa smart economy adalah perkembangan
pembangunan bisnis atau ekonomi yang dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan seperti inovasi industri, meningkatkan
persaingan pasar, dan peningkatan kesejahteraan.

2. Bagaimanakah Konsep dasar smart economy ?


Beberapa literatur dan best practice yang diterapkan dibeberapa
daerah menyatakan bahwa Smart Economy merupakan bagian
terintegrasi yang tidak dapat dipisahkan dari konsep Smart City
di mana di dalamnya Menumbuhkan Ekonomi Lokal Bukan
Seperti terdapat Smart People, Smart Governance, Smart
Mobility, Smart Environment, dan Smart Living (lihat Griffinger et
al, 2007) Mavrič (2015) menyusun indikator Smart Economy
menjadi empat aspek, yaitu spirit inovasi, kewirausahaan,
fleksibiltas pasar tenaga kerja, dan konektivitas internasional.
Sementara itu Cohen (2014) secara spesifik menyusun
beberapa indikator Smart Economy berupa aspek kewirausaan
dan inovasi, produktivitas (PDRB), dan konektivitas lokal-global
(ekspor, penyelenggaraan event internasional).

Mengingat Smart Economy merupakan bagian tak terpisahkan


dari kerangka smart city maka melalui gambar 3.3 dapat
diringkas keterkaitan Smart Economy Kewirausahaan dan
Inovasi Aktivitas usaha rintisan Aktivitas penelitia n dan
pengemb angan, Patent dan hak cipta Tingkat Lapangan Kerja
Inovasi, Kemampuan bertranformasi Produktivitas PDRB per
kapita Konektivitas Ekspor Event Internasional, Flight Traffic
antara konsep smart city Kota Surakarta yang berbasis pada
landasan hukum dokumen perencanaan daerah dengan Smart
Culture dan Smart Education sebagai pilar refleksi visi kota
budaya yang mandiri maju dan sejahtera dengan Smart
Services sebagai pendukung dan pendorong.

3. Bagaimanakah strategi dari smart economy ?


Smart Economy bertujuan untuk mewujudkan ekosistem yang
mendukung aktivitas ekonomi masyarakat dengan digital,
melalui program sebagai berikut:
4. Apa saja teknologi untuk mewujudkan smart economy ?
Teknologi-teknologi untuk mewujudkan Smart Economic :
E-Business
E-Business merupakan bentuk transformasi dari proses-proses
di dalam suatu organisasi
untuk mewujudkan Customer Value dengan memanfaatkan
teknologi-teknologi komputer,
aplikasi, teknologi, paradigma yang menjadi bentuk dari
ekonomi dunia baru. E-Bussines
yang terdiri dari E-Commerce dan Mobile Commerce yang
berkaitan dengan mobile
computing.

Mobile Computing
Mobile Computing merupakan sebuah komputasi menggunakan
teknologi yang tidak
terhubung secara fisik, atau dalam jarak jauh atau lingkungan
mobile (non statik). Device
yang tergolong sebagai mobile computing cenderung portable
dan mudah untuk dibawa
kemana saja. Mobile Computing yang terdiri dari 3 bagian yaitu
reability, OOP, dan stability.
Kunci dari Reability adalah cloud computing, OOP dapat berupa
operasi sistem yang terdapat
didalam andorid, IOS dan mobile operasi sistem lainnya.

Cloud Computing
Pengertian Cloud Computing berdasarkan NIST (National
Institute of Standard and
Technology) dalam draftnya yang berjudul The NIST Definition
of Cloud Computing, Peter
Meel dan Timothy Grance mendefinisikan Cloud Computing
merupakan sebuah model yang
memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource)
secara bersama-sama dan mudah,
menyediakan jaringan akses dimana saja, dapat dikonfigurasi,
dan layanan yang digunakan
sesuai ketentuan (on demand). Layanan Cloud Computing
dapat dengan cepat meminimalisir
interaksi dengan penyedia layanan (vendor/Provider) cloud
computing. Berikut ini 3 model
layanan Cloud Computing yang bertujuan untuk membantu
menyesuaikan keperluan
pengguna:

IAAS
IAAS merupakan kepanjangan dari Infrastructure AS A Service
yang artinya jenis layanan
pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan
penyediaan sarana jaringan
computer, perangkat keras jaringan, computer server, media
penyimpanan, processor, beserta
dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi.
Fitur-fitur pada IAAS yaitu:
pilihan virtual machine yang sangat beragam karena virtualisasi
merupakan salah satu
kekuatan cloud computing, tersedia fitur unutk melakukan
proses optimalisasi, penyediaan

pre OS installed, sehingga pengguna yang tidak terlalu tahu


mengenai teknis lebih terbantu,
penyediaan storage atau media penyimpanan data pada
beberapa server mirror, sehingga data
pengguna menjadi aman, tersedia beragam aplikasi(perangkat
lunak/tool), misalnya untuk
pemrosesan multi data, manajemen aplikasi, melakukan
perhitungan rumit.

PAAS
PAAS merupakan kepanjangan dari Platform AS A Service yang
artinya jenis layanan
pada Cloud Computing yang menekankan pada penyediaan
platform untuk membantu proses
pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah.

SAAS
SAAS merupakan kepanjangan dari Software AS A Service
yang berarti jenis layanan
pada Cloud Computing dalam bentuk pemakaian bersama
perangkat lunak (aplikasi)
umumnya berbentuk antar muka berbasis web. Jenis layanan ini
lebih banyak digunakan dan
mudah digunakan untuk para pengguna computer yang tidak
terlalu membutuhkan
pengetahuan teknis tentang instalasi dan konfigurasi.

NFC dan RFID


Near Field Communication atau NFC merupakan generasi
terkini dari komunikasi wireless
jarak dekat dengan frekuensi tinggi.Yang memungkinkan
pertukaran data antar device yang
terintegrasi dengan teknologi ini.Layanan NFC yang terdapat
pada mobile handset
memungkinkan penggunanya untuk membagi dan menerima
data atau informasi secara
instan, berinteraksi dengan device lain yang memiliki teknologi
NFC, dan membuat
pembayaran secara mobile menjadi cepat dan aman. Teknologi
ini dibuat berdasarkan
standard RFID.Hanya terdapat sedikit perbedaan, dan NFC
tidak dapat berinteraksi dengan
beberapa device yang system yang terintegrasi RFID. NFC
berkerja pada frekuensi 13.56
MHz dengan kecepatan transfer rata – rata diatas 424 Kbps.

Keunggulan NFC

– Mempermudah kita dalam melakukan transaksi pembayaran


tanpa menggunakan kartu
kredit atau kartu prabayar. Cukup dengan menggunakan
smartphone yang telah terintegrasi
NFC. Maka dari itu NFC sangat membantu dalam bidang bisnis
mempermudah konsumen
dalam pembayaran.

– Koneksi dengan perangkat lain sangat mudah, hanya dengan


satu sentuhan saja.

– Lebih aman dan nyaman karena NFC memiliki system


security yang bagus.

– Transaksi pembayaran yang dilakukan lebih cepat.

– Sedikit kemungkinan untuk terjadi gangguan saat koneksi


karena menggunakan system
RFID.

Kelemahan NFC

– Masih minimnya prasarana yang support dengan perangkat


NFC di tempat – tempat umum
khususnya di Indonesia.

– Masih belum banyaknya orang yang tahu tentang teknologi ini


karena masih tergolong baru
di Indonesia.

– Untuk komunikasi antar perangkat masih perlu jarak yang


sangat dekat.

IOT/M2M
IOT/M2M merupakan teknologi yang memungkinkan adanya
pengendalian, komunikasi dan
kerja sama dengan berbagai perangkat kerass melalui jaringan
internet.

ERP, CRM, HRM


Ketiga teknologi tersebut terdiri dari POS, Sistem Informasi,
Desktop OOPS, Cloud Apps
(SMS Cloud), serta Web Apps. Dimana POS biasanya
digunakan pada bagian kasir disebuah
perusahaan serta dibagian inventory.

OTT
Definisi OTT (Over The Top) dikemukakan oleh Agus Eka
Pratama (2014:209) bahwa “OTT
(Over The Top) merupakan teknologi informasi di bidang
pendekatan dan pemodelan (yang
diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi)
untuk video dan audio
streaming, messaging, dan jejaring social, memanfaatkan
koneksi internet dari provider dan
berbasis mobile”. Misalkan pada handphone, smartphone, dan
PDA (Personal Digital
Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di computer
desktop. Semua layanan dan
aplikasi berbasis OTT berada pada Application layer.

5. Bagaimanakah Smart economy dapat berdampak untuk


penguatan ekonomi lokal ?
Rekomendasi prioritas penguatan ekonomi berbasis
indikator Smart Economy seperti yang tertera dalam tabel 3.2.
Pada kategori level 1 nampak bahwa programprogram yang
terkait dengan
peningkatan
konektivitas
domestik dan
internasional
perlu menjadi
prioritas bagi
pengambil
kebijakan (priority
vector=0.34)
Sementara itu
program-program terkait peningkatan produktivitas dan inovasi
daerah menjadi program prioritas berikutnya. Nilai Consistency
Ratio di bawah 10 % menunjukkan hasil yang didapat masih
dapat diterima meskipun Consistency Index (CI) yang cukup
rendah.
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah mengenai


smart economy ini adalah Smart economy merupakan salah
satu dari elemen-elemen smart city. Dimana smart economy
merupakan suatu konsep yang mengembangkan inovasi,
persaingan ekonomi, kesejahteraan dengan menggunakan
kecanggihan teknologi dan cara-cara bersifat efisiensi. Salah
satu Negara yang telah menjalankan konsep smart economy
adalah Seoul, Korea Selatan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
perkembangan ekonomi di Seoul, Korea Selatan ini yang terus
meningkat dari tahun ketahun. Dan pembangunan daerahnya
sudah sangat maju karena didorong oleh perkembangan
perekonomian yang tinggi tadi. Smart ekonomi akan
berhubungan dengan smart people, karena terbentuknya smart
economy di suatu Negara pastinya didukung oleh kecerdasan
sumber daya manusianya.Smart economy dilakukan untuk
mencapai suatu perubahan seperti pertumbuhan bisnis yang
menguntungkan, pengurangan biaya yang berlebih, dan
efisiensi biaya sumber daya baik alam maupun manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Cohen, B, 2014. The smartest cities in the world 2015.


https://www.fastcompany.com/ 3038818/the-smartest-cities-in-
theworld-2015-methodology.
Griffinger, R., et al, 2007. Smart cities Ranking of European
medium-sized cities. Final report October.
Mavrič , Jasmina, Bobek, Vito, 2015. Measuring Urban
Development and City Performance. Business, Management,
and Economics DOI: 10.5772/61063
Saaty, L. Thomas, Vargas, L.G., 2012. Models, Methods,
Concepts & Applications of the Analytic Hierarchy Process,
Springer New York Heidelberg Dordrecht London
https://andrybrew.blog/2015/04/28/smart-economy-smart-
city-dalam-konteks-ekonomi
http://smartcity.kulonprogokab.go.id/smart_economy

Anda mungkin juga menyukai