Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Obligasi”

Disusun Oleh:
Nama : Mubdiamaliah Warista
NIM : 105721130819
Kelas : Manajemen 19 i

UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalammenyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Masalah Obligasi”. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dan semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini, sehinggga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya
guna perbaikan di kemudian hari. Terimakasih

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Obligasi......................................................................................2
Karasteristik Obligasi dan Jenis-Jenis Obligasi...........................................2
Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi.........................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wacana penerbitan atau obligasi sudah banyak dibicarakan dalam
beberapa tahun terakhir, walaupun pembicaraan tentang hal ini telah dimulai
dari tahun 2003. obligasi merupakan instrument keuangan di pasar modal
yang saat ini mengalami perkembangannya sangat pesat di dunia. Pesatnya
perkembangan sukuk saat ini karena tingginya likuiditas di Timur Tengah
yang disebabkan booming minyak bumi dan meningkatnya kesadaran akan
investasi yang tidak sekedar mendapatkan return tetapi tetapi juga nilai sosial.
Namun Indonesia yang mempunyai potensi pasar sangat besar terhadap
perkembangan sukuk di dunia hanya mendapatkan pangsa pasar sangat kecil.
B. Permasalahan
1. Apa pengertian Obligasi?
2. Bagaimana karasteristik dan jenis-jenis Obligasi?
3. Apa saja manfaat dari Obligasi dan Risiko Obligas
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian dari Obligasi
2. Mengetahui karasteristik dan jenis-jenis Obligasi
3. Memahami manfaat dari Obligasi dan Risiko Obligasi

BAB II

1
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat berharga/sertifikat yg berisi kontrak pengakuan
hutang atas pinjaman yg diterima penerbit obligasi dari pemberi pinjaman
(Pemodal). Obligasi sendiri bagian daripada efak. Efek suatu surat berharga, yg
dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas efek, & setiap derivatif dari efek. Bila di lihat secara luas maka penjelasan
apa itu obligasi a/sebagai berikut: Obligasi kontrak keuangan. Penerbit obligasi,
seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara
periodik. Kemudian pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok
obligasi yg biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan
sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.
Obligasi a/satu sekuritas yg berdasarkan pada IOU dari penerbitnya.
Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contoh,
10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon
atau bunga secara periodik dan pokok/face value padasaat jatuh tempo. Pemegang
obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Banyak obligasi Fixed-Rate Bond/sekuritas yang berpendapatan tetap karena
perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu.
Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan
mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan
tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong
rendah dengan return yg rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada
saham & umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (u/membayar bunga
kepada pemegang obligasi).
Karasteristik Obligasi dan jenis-jenis Obligasi
Karasteristik Obligasi
1. Nilai Obligasi
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas
menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah
“jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan

2
obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja
bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu Obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya
masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah
5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek
jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena
dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh
penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa
jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value,
maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal
rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada
pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan
besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai
par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit,
dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa
dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah
Jenis-Jenis Obligasi
Dari Sisi Penerbit
1. Corporate bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
2. Government bond, yaitu obligasi yg diterbitkan oleh Pemerintah Pusat
3. Municipal bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda.

Sistem Pembayaran

3
1. Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya
membayar coupon (bunga) kepada pemegangnya.
2. Coupon bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi
yg mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed
coupon bond) maupun bunga mengambang (floating coupon bond)
Dari Sisi Hak Penukar
1. Convertible bond, yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham
penerbitnya (ditukar saham emiten)
2. Exchangable bond, yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi
milik penerbit/ emiten
3. Callable bond, obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk
melakukan penarikan/pelunasan pada waktu tertentu (waktu penarikan
biasanya sudah diatur dalam perjanjian waktu penerbitan obligasi)
4. Putable bond, obligasi yg memberikan hak kepda pemilik/pemegang untk
menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit/emiten.
Dari Sisi Jaminan
1. Secure bond, obligasi yg dijamin pelunasannya dgn aset tertentu.
2. Guaranteed bond, jika penjaminnya adalah pihak III
3. Mortgage bond, jika dijamin dengan real properties (gedung)
4. Collateral trust bond, jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas,
receivables) Unsecured bond (Debentures), yaitu obligasi yang tidak
dijamin oleh assets tertentu.

Manfaat Obligasi dab Risiko Obligasi

4
1. Manfaat Obligasi
Setelah mengenal apa itu obligasi dan bagaimana karakteristiknya,
kita kemudian perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko
berinvestasi pada obligasi sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi
pada obligasi. Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan
beberapa keuntungan menarik antara lain:
a. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya
obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi
daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih
tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang
obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain.
Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui
para dealer atau pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual
beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupah,
misalnya saham A dijual seharga Rp 4.000 per lembar saham maka jual
beli obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase atas harga pokok
obligasi.
2. Risiko Obligsi
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang
relative rendah, namun obligasi tetap mangandung beberapa risiko
diantaranya sebagai berikut:
a. Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang
berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga
naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika
suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor
harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku

5
bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal
investor menjual obligasi dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal
dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan risiko
yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi.
b. Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan
pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
c. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli
obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini
menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal
tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default Risk
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya
risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya
risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di
pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S
Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar
obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
e. Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan
oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat
dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli
obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%,
maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki
nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata
uang acto baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok
pinjaman terjadi.

6
g. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk
bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali
sebesar nilai obligasinya.
h. Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku
bunga dan actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut.
Perubahan pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi.
Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obligasi adalah surat berharga/sertifikat yg berisi kontrak pengakuan
hutang atas pinjaman yg diterima penerbit obligasi dari pemberi pinjaman
(Pemodal). Obligasi sendiri bagian daripada efak. Efek suatu surat berharga,
yg dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek, & setiap derivatif dari efek.
Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di
perusahaan. Banyak obligasi Fixed-Rate Bond/sekuritas yang berpendapatan
tetap karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap
sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk
variabel income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu
obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara
umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yg rendah pula.
Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham & umumnya relatif tinggi
cashflow secara periodik (u/membayar bunga kepada pemegang obligasi).
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat
menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan
makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

8
DAFTAR PUSTAKA

Adrian,Bibin,1998, Mengkaji Pasar Sekunder Obligasi di Indonesia, Jurnal


Hukum Bisnis Vol 3.
Fess, warren. Pengantar Akutandi edisi 2. Jakarta: Selemba Empat 2006
Nasarudin, Mohammad Irsan. Aspen Hukum Pasar Modal Indonesia Cet 4.
Jakarta: Kencana Prenanda Media Group 2007

Anda mungkin juga menyukai