Oleh:
AHMAD RINALDI
2001103010096
JURUSAN AKUNTANSI
Digitalisasi dalam era revolusi industri 4.0 menjadi bagian penting dalam berbagai
bidang, termasuk juga dalam bidang usaha. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) adalah salah satu sektor yang terdampak langsung akan digitalisasi ini.
UMKM perlu dan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2019, hanya sekitar
bisnisnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan akses
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penerapan
UMKM.
bagi para pelaku usaha UMKM dan pemerintah untuk meningkatkan penerapan
UMKM?
UMKM?
pelaku UMKM.
penjualan UMKM.
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada para pelaku UMKM, antara lain:
yang lebih baik. Hal ini dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing
mereka di pasar.
PEMBAHASAN
marketplace menjadi suatu pemecahan masalah bagi usaha mikro kecil menengah
(UMKM) untuk bertahan tetap hidup dan membantu perekonomian Indonesia pada
era pandemi Covid-19 saat ini. Digitalisasi UMKM telah menjadi sesuatu hal yang
sudah tidak dapat dielakkan lagi sekaligus menjadi salah satu solusi bagi para
Banyak tantangan yang dihadapi masyarakat dalam dunia pemasaran produk di masa
menjadi peluang yang sangat baik bagi masyarakat di pedesaan untuk terus
mengembangkan usahanya.
Teknologi digital yang saat ini berkembang memunculkan tantangan bagi pelaku
usaha. Pelaku usaha dituntut kesiapannya dalam menghadapi perubahan yang terjadi
secara cepat akibat terjadi otomatisasi pengunaan teknologi digital. Prinsip yang
terjadi saat ini siapa yang dengan cepat menyesuaikan diri, kreatif dan inovatif dalam
tidak hanya dalam lingkup nasional saja namun persaingan juga bersifat global.
Bisnis UMKM
Salah satu kekuatan moneter yang selama ini menopang perekonomian Indonesia dan
kekuatan keuangan daerah adalah hadirnya para pelaku usaha, baik mikro, usaha kecil
dan menengah (UMKM). Di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak pelaku UMKM
yang terkena dampaknya bahkan sebagian besar pelaku UMKM masih belum siap
meningkatkan pendapatan pada sektor pajak, selain ditopang oleh usaha skala besar,
Digitalisasi pemasaran yang berbasis web saat ini telah dianggap sebagai kebutuhan,
mengingat fakta bahwa sistem berbasis web menghubungkan bagian pasar yang
berbeda di daerah perkotaan yang berbeda, baik secara luas, provinsi, dan universal.
Digitalisasi telah menjadi bagian dari praktik sehari-hari saat ini, Digitalisasi,
UMKM merupakan sektor yang terkena dampak serius. Karena pandemi Covid-19,
terdapat pada beberapa sektor industri seperti Penurunan terbesar pada pegawai
beberapa manfaat, antara lain 1) Target dapat ditentukan dengan mudah sesuai
dengan kondisi sosial ekonomi, tempat tinggal, cara hidup, dan bahkan habit ; 2)
Hasil yang cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan langkah perbaikan atau
promosi tradisional; 4) Inklusi yang lebih luas karena tidak dibatasi secara geologis;
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan dua arah secara real time sehingga
lebih mudah. Selain dampak positif dari digitalisasi, Namun digitalisasi juga memiliki
web/digitalisasi. 2) Citra usaha tidak bagus ketika ada reaksi negatif dari pengguna 3)
Mudah untuk ditiru oleh pesaing 4) Dapat disalahgunakan oleh pihak yang kurang
bertanggung jawab.
2.3 Pengaruh Digitalisasi Ekonomi terhadap Produktivitas UMKM
Adanya transformasi digital dalam bidang ekonomi atau yang lebih dikenal dengan
ekonomi Indonesia. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan
depan akan lebih ditopang oleh e-commerce. Ekonomi digital Indonesia bernilai
sekitar US$77 miliar pada 2022 dan dapat menyentuh angka US$130 miliar pada
2025, dengan e-commerce sebagai pendorong utama, serta nilai ekonomi digital
nilai penjualan kotor barang dan jasa dalam periode tertentu.Untuk Indonesia, GMV
terbesar tahun 2022 berasal dari sektor ecommerce, yakni US$59 miliar.Kemudian
sektor ekonomi digital lainnya, yaitu jasa transportasi dan pesan-antar makanan,
bawah US$10 miliar (EConomy Sea 2022 Report, Through the Waves, towards a Sea
platform digital tidak dapat lagi dihindarkan, baik oleh konsumen maupun pengusaha
UMKM agar tetap dapat eksis dan dapat bersaing. Usaha mikro kecil dan menengah
depannya, ekonomi digital juga membawa tantangan terutama bagi para pengusaha
UMKM, khususnya pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang saat ini masih belum
Menurut (Sari et al., 2020), tantangan usaha kecil dalam era digital antara lain,
pertama transformasi digital yang semakin maju dan canggih membawa ketakutan
tersendiri bagi pelaku usaha kecil karena memaksa mereka harus mengubah cara-cara
tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal. Kedua, layaknya teknologi
yang menuntut masyarakat untuk adaptif, masyarakat/knsumen saat ini pun menuntut
produk dan layanan yang serba cepat dan praktis. Jika bisnis tidak memiliki hal
tersebut, secara perlahan akan ditinggalkan oleh konsumennya. Ketiga, jika teknologi
sudah diadopsi dalam bisnis, pekerjaan rumah selanjunya adalah membuat sumber
daya manusia yang dipekerjakan adaptif terhadap teknologi tersebut. Sebuah bisnis
yang ingin berjalan secara professional membutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan mencukupi. Tantangan utama yang dihadapi oleh usaha mikro
dan usaha kecil terkait kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah rendahnya
Keempat, masyarakat yang senantiasa berubah/dinamis baik dari segi selera maupun
kebutuhan, menyebabkan para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menciptakan /menyediakan produk dan jasa, serta mampu berpikir out of the box
dalam menciptakan sesuatu yang tidak biasa/unik. Kelima, persaingan yang semakin
tinggi karena kemajuan teknologi mendorong kerja sama antar pelaku bisnis bahkan
melalui dunia maya, yang artinya pelaku bisnis dapat menjalin kerja sama dengan
belahan dunia mana saja dan memperoleh competitor dari berbagai bisnis lain dari
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
konsumen.
faktor kunci seperti akses teknologi, keterampilan digital, dan budaya inovasi untuk
dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam bisnis mereka. Selain itu,
Namun, perlu diakui bahwa masih terdapat tantangan dan hambatan dalam penerapan
digitalisasi ekonomi bagi UMKM, seperti biaya investasi yang tinggi dan kurangnya
literasi digital. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor
swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut agar UMKM dapat