Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENERAPAN DIGITALISASI EKONOMI

TERHADAP SEKTOR UMKM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

pada Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah kelas 32

Oleh:

AHMAD RINALDI

2001103010096

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Digitalisasi dalam era revolusi industri 4.0 menjadi bagian penting dalam berbagai

bidang, termasuk juga dalam bidang usaha. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) adalah salah satu sektor yang terdampak langsung akan digitalisasi ini.

UMKM perlu dan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital

agar tetap dapat bersaing di pasar yang semakin ketat.

Dalam perkembangannya, digitalisasi ekonomi juga memberikan peluang besar bagi

para pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar,

meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta mengurangi biaya operasional.

UMKM dapat memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mempercepat dan mempermudah proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan

meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.

Namun, penerapan digitalisasi di UMKM Indonesia masih tergolong rendah.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2019, hanya sekitar

13,94% UMKM yang menggunakan teknologi informasi dalam operasional

bisnisnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan akses

terhadap teknologi dan kurangnya pemahaman tentang manfaat dan cara

mengimplementasikan teknologi tersebut.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penerapan

digitalisasi ekonomi terhadap UMKM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk


memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejauh mana penerapan digitalisasi

dapat membantu UMKM meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di pasar,

serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan digitalisasi di

UMKM.

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi

bagi para pelaku usaha UMKM dan pemerintah untuk meningkatkan penerapan

digitalisasi ekonomi di sektor UMKM, sehingga dapat membantu UMKM

memperkuat posisinya dalam perekonomian nasional.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun beberapa

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa penting digitalisasi ekonomi bagi UMKM?

2. Apakah penerapan digitalisasi ekonomi berpengaruh terhadap aktivitas bisnis

UMKM?

3. Bagaimana pengaruh penerapan digitalisasi ekonomi terhadap produktivitas

UMKM?

Dengan merumuskan beberapa pokok permasalahan diatas, diharapkan penelitian

ini dapat memberikan pandangan mengenai pengaruh penerapan digitalisasi

ekonomi terhadap UMKM, sehingga dapat menjadi acuan bagi perkembangan

sektor UMKM di masa depan.


1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari ditulisnya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengidentifikasi bentuk penerapan digitalisasi ekonomi untuk para

pelaku UMKM.

2. Menganalisis pengaruh penerapan digitalisasi ekonomi terhadap omset

penjualan UMKM.

3. Mengetahui pengaruh digitalisasi ekonomi terhadap produktivitas UMKM.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada para pelaku UMKM, antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi bisnis para UMKM dengan mengotomatisasi proses

bisnis dan pengelolaan data

2. Membantu UMKM memperbaiki produk dan layanan mereka, meningkatkan

kualitas, mengoptimalkan harga, dan memberikan pengalaman pelanggan

yang lebih baik. Hal ini dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing

mereka di pasar.

3. UMKM dapat memasarkan produk dan layanan mereka secara online,

meningkatkan aksesibilitas mereka ke pasar lokal dan internasional.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Digitalisasi Ekonomi bagi UMKM

Digitalisasi UMKM yang beralih ke pola penjualan secara online melalui

marketplace menjadi suatu pemecahan masalah bagi usaha mikro kecil menengah

(UMKM) untuk bertahan tetap hidup dan membantu perekonomian Indonesia pada

era pandemi Covid-19 saat ini. Digitalisasi UMKM telah menjadi sesuatu hal yang

sudah tidak dapat dielakkan lagi sekaligus menjadi salah satu solusi bagi para

pelaku UMKM yang jumlahnya sangat besar di Indonesia.

Banyak tantangan yang dihadapi masyarakat dalam dunia pemasaran produk di masa

pandemi Covid-19. Di masa pandemi, kreativitas dan adaptasi masyarakat

menggunakan teknologi digital akan memberikan beberapa efek terhadap penjualan

produk. Pemanfaatan teknologi oleh masyarakat untuk menjual produk UMKM

menjadi peluang yang sangat baik bagi masyarakat di pedesaan untuk terus

mengembangkan usahanya.

Teknologi digital yang saat ini berkembang memunculkan tantangan bagi pelaku

usaha. Pelaku usaha dituntut kesiapannya dalam menghadapi perubahan yang terjadi

secara cepat akibat terjadi otomatisasi pengunaan teknologi digital. Prinsip yang

terjadi saat ini siapa yang dengan cepat menyesuaikan diri, kreatif dan inovatif dalam

memanfaatkan perkembangan teknologi, dialah yang akan memenangkan persaingan


bisnis. Bagi kaum milenial yang melakukan aktivitas usaha harus tanggap persaingan

tidak hanya dalam lingkup nasional saja namun persaingan juga bersifat global.

2.2 Pengaruh Penerapan Digitalisasi Ekonomi terhapad Aktivitas

Bisnis UMKM

Salah satu kekuatan moneter yang selama ini menopang perekonomian Indonesia dan

kekuatan keuangan daerah adalah hadirnya para pelaku usaha, baik mikro, usaha kecil

dan menengah (UMKM). Di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak pelaku UMKM

yang terkena dampaknya bahkan sebagian besar pelaku UMKM masih belum siap

untuk mengembangkan usahanya dalam mendukung perekonomian negara. UMKM

dinilai dapat meningkatkan komitmen dalam pengembangan keuangan lokal dan

meningkatkan pendapatan pada sektor pajak, selain ditopang oleh usaha skala besar,

mereka juga pada dasarnya didukung oleh kelompok skala terbatas.

Digitalisasi pemasaran yang berbasis web saat ini telah dianggap sebagai kebutuhan,

mengingat fakta bahwa sistem berbasis web menghubungkan bagian pasar yang

berbeda di daerah perkotaan yang berbeda, baik secara luas, provinsi, dan universal.

Digitalisasi telah menjadi bagian dari praktik sehari-hari saat ini, Digitalisasi,

khususnya yangberbasis web, telah diakui mengubah perilaku pembelanjaan

dengan konsekuensi signifikan bagi organisasi, barang, dan merek.

UMKM merupakan sektor yang terkena dampak serius. Karena pandemi Covid-19,

8,76% perusahaan tidak beroperasi, 24,31% melakukan pembatasan bisnis.


Pendapatan usaha berkurang 82,85% dengan pengurangan 82,29%(UMB) dan

84,20% (UMK). Dampak lainnya berupa pengurangan jumlah pegawai, yang

terdapat pada beberapa sektor industri seperti Penurunan terbesar pada pegawai

terdapat pada usaha manufaktur 52,23%, usaha konstruksi 51,37% dan

convenience dan food drink 50,52% (BPS, 2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Wardhana (2015) mengamati bahwa digital

marketingmempengaruhi hingga 78% untuk memasarkan produk UMKM

sehingga dapat meningkatkan penjualan. Pemanfaatan digitalisasi memiliki

beberapa manfaat, antara lain 1) Target dapat ditentukan dengan mudah sesuai

dengan kondisi sosial ekonomi, tempat tinggal, cara hidup, dan bahkan habit ; 2)

Hasil yang cepat terlihat sehingga pemasar dapat melakukan langkah perbaikan atau

perubahan jika dirasakan strategi kurang sesuai; 3) Costyang relatif kecil

promosi tradisional; 4) Inklusi yang lebih luas karena tidak dibatasi secara geologis;

5) Dapat diperoleh kapanpun tidak dibatasi oleh waktu; 6) Hasil dapat

diperkirakan, misalnya jumlah pengunjung situs, jumlah pelanggan yang

melakukannya pembelian online; 7) Misi usaha yang dapat disesuaikan; 8.

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan dua arah secara real time sehingga

lebih mudah. Selain dampak positif dari digitalisasi, Namun digitalisasi juga memiliki

beberapa kekurangan, termasuk 1) Tidak semua orang dapat memanfaatkan inovasi

web/digitalisasi. 2) Citra usaha tidak bagus ketika ada reaksi negatif dari pengguna 3)

Mudah untuk ditiru oleh pesaing 4) Dapat disalahgunakan oleh pihak yang kurang

bertanggung jawab.
2.3 Pengaruh Digitalisasi Ekonomi terhadap Produktivitas UMKM

Adanya transformasi digital dalam bidang ekonomi atau yang lebih dikenal dengan

digital ekonomi, memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan

Bain Company, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dalam beberapa tahun ke

depan akan lebih ditopang oleh e-commerce. Ekonomi digital Indonesia bernilai

sekitar US$77 miliar pada 2022 dan dapat menyentuh angka US$130 miliar pada

2025, dengan e-commerce sebagai pendorong utama, serta nilai ekonomi digital

negara-negara Asia Tenggara berdasarkan gross merchandise value (GMV), yakni

nilai penjualan kotor barang dan jasa dalam periode tertentu.Untuk Indonesia, GMV

terbesar tahun 2022 berasal dari sektor ecommerce, yakni US$59 miliar.Kemudian

sektor ekonomi digital lainnya, yaitu jasa transportasi dan pesan-antar makanan,

pemesanan tiket perjalanan, dan media online, masing-masingnya memiliki GMV di

bawah US$10 miliar (EConomy Sea 2022 Report, Through the Waves, towards a Sea

of Opportunity, 2022). Hal tersebut berarti bahwa keterampilan penggunaan platform-

platform digital tidak dapat lagi dihindarkan, baik oleh konsumen maupun pengusaha

UMKM agar tetap dapat eksis dan dapat bersaing. Usaha mikro kecil dan menengah

harus dapat merespon dinamika permintaan yang terjadi di masyarakat.

Selain memberi dampak positif bagi pertumbuhan produk domestic bruto ke

depannya, ekonomi digital juga membawa tantangan terutama bagi para pengusaha
UMKM, khususnya pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang saat ini masih belum

banyak memanfaatkan digitalisasi dalam aktivitas perdagangan mereka.

Menurut (Sari et al., 2020), tantangan usaha kecil dalam era digital antara lain,

pertama transformasi digital yang semakin maju dan canggih membawa ketakutan

tersendiri bagi pelaku usaha kecil karena memaksa mereka harus mengubah cara-cara

lama yang akan menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan

tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal. Kedua, layaknya teknologi

yang menuntut masyarakat untuk adaptif, masyarakat/knsumen saat ini pun menuntut

produk dan layanan yang serba cepat dan praktis. Jika bisnis tidak memiliki hal

tersebut, secara perlahan akan ditinggalkan oleh konsumennya. Ketiga, jika teknologi

sudah diadopsi dalam bisnis, pekerjaan rumah selanjunya adalah membuat sumber

daya manusia yang dipekerjakan adaptif terhadap teknologi tersebut. Sebuah bisnis

yang ingin berjalan secara professional membutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan mencukupi. Tantangan utama yang dihadapi oleh usaha mikro

dan usaha kecil terkait kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah rendahnya

pendidikan, keterampilan, dan pengalaman serta akses informasi (Saribu, 2017).

Keempat, masyarakat yang senantiasa berubah/dinamis baik dari segi selera maupun

kebutuhan, menyebabkan para pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

menciptakan /menyediakan produk dan jasa, serta mampu berpikir out of the box

dalam menciptakan sesuatu yang tidak biasa/unik. Kelima, persaingan yang semakin

tinggi karena kemajuan teknologi mendorong kerja sama antar pelaku bisnis bahkan

melalui dunia maya, yang artinya pelaku bisnis dapat menjalin kerja sama dengan
belahan dunia mana saja dan memperoleh competitor dari berbagai bisnis lain dari

berbagai belahan dunia mana saja.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan

digitalisasi ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan

perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Digitalisasi ekonomi membantu UMKM dalam meningkatkan produktivitas,

mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta memperluas pasar dan jangkauan

konsumen.

Dalam menghadapi era digitalisasi ekonomi, UMKM perlu memperhatikan faktor-

faktor kunci seperti akses teknologi, keterampilan digital, dan budaya inovasi untuk

dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam bisnis mereka. Selain itu,

pemerintah juga memiliki peran penting dalam memfasilitasi penerapan digitalisasi

ekonomi bagi UMKM melalui kebijakan dan program yang mendukung.

Namun, perlu diakui bahwa masih terdapat tantangan dan hambatan dalam penerapan

digitalisasi ekonomi bagi UMKM, seperti biaya investasi yang tinggi dan kurangnya

literasi digital. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor

swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut agar UMKM dapat

memanfaatkan potensi digitalisasi ekonomi secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai