Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

pada Mata Kuliah Ekonomi Digital kelas 31

Oleh:

AHMAD RINALDI

2001103010096

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi dan internet terus mengalami perkembangan yang sudah

membuat perubahan besar dalam bidang bisnis dan perdagangan dunia. E-commerce

atau perdagangan elektronik merupakan bentuk perdagangan yang menggunakan

teknologi informasi dan internet sebagai medium transaksi. E-commerce sudah

berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari BI

(Bank Indonesia) nilai transaksi e-commerce  tercatat sepanjang tahun 2022

menyentuh Rp 476,3 triliun dengan volume 3,48 juta transaksi. Sedangkan target

awal BI pada awal tahun 2022 sebesar Rp 489 triliun.

Perkembangan e-commerce di Indonesia dipicu oleh sejumlah hal, di

antaranya adalah meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan jumlah pengguna

smartphone, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Menurut data dari

Kementerian Komunikasi dan Informatika, total jumlah pengguna jaringan internet di

Indonesia selama periode 2020 mencapai 196,7 juta penduduk atau sekitar 73,7% dari

jumlah masyarakat Indonesia. Selain itu, jumlah pengguna smartphone di Indonesia

juga terus meningkat, mencapai 160,5 juta pengguna pada tahun 2020.

Perubahan pola konsumsi masyarakat juga menjadi faktor penting dalam

perkembangan e-commerce di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang semakin sibuk

dan terbatas waktu cenderung lebih memilih belanja online sebagai alternatif belanja

di toko fisik. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap e-commerce juga semakin
meningkat, seiring dengan semakin banyaknya platform e-commerce yang

menyediakan jaminan keamanan dan kualitas produk.

Namun, di Indonesia dalam hal perkembangan e-commerce juga menghadapi

sejumlah tantangan. Salah satunya adalah masih rendahnya penetrasi akses internet di

daerah-daerah terpencil dan belum optimalnya infrastruktur logistik untuk pengiriman

produk ke semua daerah di Indonesia. Selain itu, persaingan yang semakin ketat antar

platform e-commerce juga menjadi rintangan bagi para pelaku usaha e-commerce di

Indonesia.
BAB II LITERATUR REVIEW

Metode yang digunakan dalam studi literatur ini adalah dengan melakukan

review jurnal-jurnal ilmiah terkait, yakni yang membahas tentang perkembangan e-

commerce khususnya bagi UMKM di Indonesia. Setelah membaca jurnal terkait,

hasil studi literatur adalah sebagai berikut:

Pengertian E-commerce

Pengertian akan e-commerce terus mengalami perubahan dan perkembangan

sesuai dan mengikuti dengan perkembangan dalam digitalisasi itu sendiri. Adapun

beberapa pengertian e-commerce menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Hartman, Amir (2000) melalui bukunya yang berjudul “Net Ready-

Strategies for Success in the E-Economy” pengertian e-commerce itu sendiri adalah

sebagai salah satu bentuk dari metode bisnis elektronis yang berfokus pada transaksi

bisnis dengan penggunaan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik

antara dua buah institusi (B-to-B) maupun institusi dengan konsumen langsung (B-to-

C)

Menurut Mesenbourg (2003), e-commerce terkait dengan proses transaksi

terkait penjualan dan pembelian barang ataupun jasa melalui internet, atau kegiatan

transaksi apapun yang berkaitan dengan pemindahan kepemilikan atau hak untuk

menggunakan barang atau jasa melalui jaringan.

Schneider & Perry (2001), e-commerce adalah aktivitas bisnis yang dilakukan

dengan menggunakan sistem data elektronik melalui internet.


Dari beberapa pengertian terhadap e-commerce sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan akan pengertian e-commerce ialah proses dan aktivitas bisnis

yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dengan menggunakan media internet.

Penggunaan Internet di Indonesia

Berdasarkan We Are Social mengatakan pada Januari 2023, sebanyak 219,9

juta penduduk telah menggunakan internet. Jumlah ini menjadi jumlah yang lebih

tinggi sebanyak 3,85% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Januari

2022, tercatat sebanyak 205 juta jiwa penduduk Indonesia adalah pengguna internet.

Melihat polanya, dapat disimpulkan bahwasanya di Indonesia total jumlah pengguna

internet akan terus mengalami pertumbuhan dan kenaikan untuk tahun-tahun

kedepannya. Lonjakan pengguna internet di Indonesia terjadi pada tahun 2017.


Dampak Perkembangan E-commerce terhadap Dunia Bisnis

Menurut Suyanto (2003), dampak perkembangan e-commerce antara lain

dapat memperluas pemasaran produk hingga ke pasar dalam negeri maupun luar

negeri, mengurangi ongkos produksi, pengolahan, penyaluran, dan penyimpanan,

memungkinkan pengurangan gudang penyimpanan dan overhead, mengurangi waktu

antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

Keuntungan dalam e-commerce

Bagi UMKM, banyak sekali keuntungan yang didapat dari penerapan sistem

e-commerce yang mana belum didapat dalam transaksi tradisional. Keuntungan

penerapan e-commerce bisa digolongkan dalam 2 perspektif, antara lain terhadap

pedagang dan terhadap pembeli.

Beberapa keuntungan terhadap pedagang sebagai berikut:

1. Sumber pemasukan dan pendapatan baru yang lebih menguntungkan yang

belum bisa di dapat melalui transaksi tradisional.

2. Memperluas cakupan jangkauan. Pada sistem transaksi tradisional, proses

jual beli hanya dapat dilakukan di toko penjual, namun dengan adanya sistem e-

commerce maka proses jual beli dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh wilayah

geografis sekalipun.

3. Mengurangi beban operasional. Sistem komunikasi yang menghubungkan

antara pedagang dengan pelanggan melalui internet dapat mengurangi biaya

operasiona seperti penghematan biaya seperti penggunaan alat tulis kantor dan alat
telekomunikasi, tidak menyediakan ruang untuk menunjukkan barang dagangan dan

lainnya.

4. Menyederhanakan siklus produk dan pemasok bahan baku. Dengan e-

commerce, penjual bisa memperoleh bahan baku dari supplier produk langsung ketika

ada pesanan dari pelanggan.

5. Waktu operasi tidak terbatas. Bisnis melalui internet dapat dilakukan

selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu.

Bagi pembeli mendapatkan keuntungan antara lain:

1. Belanja dari rumah atau dari mana saja. Sistem yang tidak ditemukan pada

sistem jual beli tradisional, hal ini sangat menguntungkan bagi pembeli karena bisa

menyingkat waktu, mengurangi terkena kemacetan dan sebagainya

2. Mudah dilakukan. Transaksi online mudah dilakukan dan tidak diperlukan

untuk dilakukannya pelatihan khusus kepada konsumen untuk mengajari cara

melakukan transaksi online.

3. Pembeli memiliki pilihan yang sangat luas dan dapat membandingkan

produk maupun jasa yang ingin dibelinya.

4. Pembeli bebas mencari barang yang tidak tersedia di toko offline sekalipun.

Kekurangan dalam e-commerce

Karena sifat e-commerce yang tidak bertemu langsung antara pembeli dan

penjual, terdapat persepsi risiko yang mungkin berbeda untuk setiap orang. Ada yang

khawatir dengan resiko kehilangan uang, faktor waktu pengiriman, selisih barang
dengan pesanan, namun ada juga yang mempertimbangkan faktor keamanan dan

kerahasiaan.
BAB III PEMBAHASAN

E-commerce atau perdagangan elektronik telah menjadi fenomena global

yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan modern. Perkembangan teknologi dan

akses internet yang semakin luas telah memberikan dampak positif pada pertumbuhan

e-commerce. E-commerce sendiri telah menjadi alternatif yang menarik bagi pembeli

dan penjual untuk melakukan aktivitas jual beli secara online, yang lebih efisien dan

praktis. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia juga mengalami

pertumbuhan yang signifikan dalam industri e-commerce.

Pertumbuhan E-commerce di Indonesia

Di Indonesia, e-commerce mulai berkembang sejak awal periode 2010-an dan

saat ini adalah salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia.

Data nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp 205,9

triliun dengan pertumbuhan 27,5% dari tahun sebelumnya. Terdapat juga peningkatan

jumlah pengguna internet di Indonesia yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir,

yaitu sekitar 170 juta orang pada tahun 2020, dikutip dari Asosiasi E-commerce

Indonesia (idEA). Hal ini berdampak positif pada perkembangan e-commerce di

Indonesia.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan e-commerce di Indonesia,

salah satunya adalah meningkatnya penetrasi smartphone di Indonesia. Mengutip data

dari We Are Social dan Hootsuite, di tahun 2020 terdapat lebih dari 160 juta

pengguna smartphone di Indonesia. Ini memberikan kemudahan bagi konsumen


untuk mengakses platform e-commerce dan melakukan pembelian secara online.

Selain itu, perkembangan infrastruktur dan teknologi juga memberikan kontribusi

dalam perkembangan industri e-commerce di Indonesia, seperti pengembangan

teknologi pembayaran digital dan logistik.

Peluang dan Tantangan E-commerce di Indonesia

Meskipun potensi besar yang dimiliki oleh e-commerce di Indonesia, namun

masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam perkembangannya. Salah

satu tantangan utama adalah masalah regulasi dan legalitas, seperti peraturan tentang

kepemilikan modal asing dan pajak. Kondisi infrastruktur logistik di Indonesia juga

masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman dan pengiriman

yang tepat waktu, terutama di daerah terpencil. Masalah keamanan juga menjadi

masalah serius dalam e-commerce, di mana penipuan dan penggunaan data pribadi

yang tidak sah masih menjadi masalah yang perlu diatasi.

Namun, terdapat juga peluang besar bagi e-commerce di Indonesia, khususnya

dengan meningkatnya jumlah masyarajat Indonesia yang dapat dan memiliki akses

internet dan perangkat seluler. Terdapat juga potensi pengembangan di sektor e-

commerce yang belum tereksplorasi, seperti sektor pakaian, makanan dan minuman,

dan properti.
BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, bisa diambil kesimpulan

bahwasanya e-commerce atau perdagangan online di Indonesia terus berkembang

pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini dapat terjadi dikarenakan adanya

pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi yang terus mengalami

perkembangan serta penetrasi internet yang kian merata di Indonesia.

E-commerce sudah menjadi bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari

masyarakat di Indonesia. Ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang

menggunakan layanan e-commerce untuk mencukupi dan memenuhi segala

kebutuhan dan keinginan sehari-hari mereka. E-commerce juga memberikan peluang

bisnis yang besar bagi para pemilik usaha, baik untuk usaha skala kecil maupun skala

yang lebih besar.

Namun demikian, masih ada beberapa masalah yang dihadapi dalam

perkembangan e-commerce di Indonesia, seperti rendahnya tingkat literasi digital,

kurangnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi online, serta masalah regulasi

yang belum memadai. Oleh karena itu, maka diperlukannya pengembangan UMKM

yang terus dilakukan oleh pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk

memperbaiki dan meningkatkan kondisi e-commerce di Indonesia.

Dalam kesimpulannya, perkembangan e-commerce di Indonesia memberikan

peluang bisnis yang besar dan memudahkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan

mereka dengan mudah dan cepat. Namun, perlu adanya upaya untuk mengatasi
masalah yang dihadapi agar e-commerce di Indonesia dapat terus berkembang dan

memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia secara

keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggaranie, G. (2017). PERKEMBANGAN E-COMMERCE BESERTA


KLASIFIKASINYA.

Febriantoro, W. (2018). KAJIAN DAN STRATEGI PENDUKUNG


PERKEMBANGAN ECOMMERCE BAGI UMKM DI INDONESIA.

Irmawati, D. (2011). PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS.

Pangastuti, T. (2023). Investor.ID. Retrieved from


https://investor.id/business/319514/transaksi-ecommerce-turun-
kenapa#:~:text=JAKARTA%2C%20investor.id
%20%E2%80%93%20Bank,2022%20sebesar%20Rp%20489%20triliun.

Rizaty, M. A. (2023). Jumlah Pengguna Internet di Indonesia.

Romindo, M. D. (2019). E-commerce: Implementasi, Strategi dan Inovasinya.

Anda mungkin juga menyukai