Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3A

1. Alifa Nurul Huda


2. Febby Fatmawati
3. M.Faizal
4. Nourika Gurning
5. Wayan Eddy
6. Wahyu Dwi

Tugas Perorang
1. Jelaskan Perkembangan e-bisnis/e-Commerce di Indonesia
Jawab:

 Perkembangan dunia digital saat ini sangatlah pesat, bahkan kemajuan di setiap
tahunnya tidak bisa dihindarkan dari dunia online. Hal ini sangat mempengaruhi
semua, sektor termasuk dunia usaha dan sektor ekonomi. Salah satunya sektor usaha
yang berbasis digital adalah e-commerce. Bisnis e-commerce di Indonesia pun
semakin meningkat tajam dengan adanya pandemi sejak awal tahun 2020. Bisnis
dagang berbasis online ini tumbuh sekitar 33 persen di tahun 2020 dengan nilai yang
fantastis, dari yang di kisaran Rp 253 triliun menanjak pesat menjadi di kisaran Rp
337 triliun. Laporan khusus yang pernah dirilis Google, Temasek, dan Bain Company
pada Oktober 2020 menyatakan waktu yang disediakan orang untuk masuk ke
platform e-commerce meningkat, dari yang mulanya hanya 3,7 jam/hari naik menjadi
4,7 jam/hari saat terjadi lockdown dan menurun menjadi 4,2 jam/hari setelah
lockdown berakhir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan e-
commerce di Indonesia, seperti: meningkatnya pertumbuhan produk, meningkatnya
kebutuha smartphone, meningkatnya pengguna internet, meningkatnya penguna
media sosial, berkembangnya Perusahaan teknologi finasial. ( Nourika Gurning)
 Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin pesat memiliki dampak positif baik
bagi pebisnis, konsumen maupun masyarakat. Bagi pebisnis, e-commerce memiliki
dampak positif berupa pengurangan biaya operasional dan dapat memperlebar pangsa
pasar, sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan dan lebih mudah dalam hal
pengembangan bisnis. Perkembangan e-commerce sangat dipengaruhi oleh tingkat
perkembangan wilayah di mana beberapa faktor yang sangat menentukan
perkembangan e-commerce di Indonesia diantaranya adalah sumber daya manusia
yang tercermin dari indeks pembangunan manusia (IPM), infrastruktur jaringan
internet serta infrastruktur ketenagalistrikan. ( Alipa Nurul Huda)
 Menurut saya Perkembangan e-bisnis atau e-commerce di Indonesia telah mengalami
pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa faktor yang
mempengaruhinya meliputi Peningkatan Akses Internet Penyebaran akses internet
yang semakin luas, termasuk peningkatan penggunaan smartphone, telah
memungkinkan lebih banyak orang untuk berbelanja secara online.Peningkatan
Kepercayaan Konsumen Kepercayaan konsumen terhadap e-commerce telah
meningkat berkat peningkatan keamanan transaksi online, kebijakan pengembalian
yang lebih baik, dan ulasan produk dari konsumen lain.Peningkatan Infrastruktur
Logistik Perusahaan e-commerce besar telah berinvestasi dalam infrastruktur logistik
yang canggih, seperti pusat distribusi dan armada pengiriman, sehingga
memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan efisien.Peningkatan Investasi
Banyak investor dan perusahaan besar telah mengalirkan investasi ke perusahaan e-
commerce Indonesia, yang mendorong pertumbuhan sektor ini.Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 mendorong lonjakan e-commerce karena pembatasan sosial dan
penutupan toko fisik, memaksa banyak konsumen beralih ke belanja
online.Keberagaman Penawaran E-commerce di Indonesia tidak hanya terbatas pada
penjualan produk, tetapi juga menyediakan berbagai layanan, termasuk makanan,
transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.Kompetisi Ketat Persaingan di sektor
e-commerce Indonesia sangat ketat, dengan beberapa pemain besar seperti Tokopedia,
Bukalapak, Shopee, dan Lazada bersaing untuk mendapatkan pangsa
pasar.Peningkatan Kesadaran Digital Masyarakat Indonesia semakin sadar akan
manfaat berbelanja online, terutama generasi muda yang lebih terbiasa dengan
teknologi (Wahyu Dwi)
 Perkembangan e-bisnis atau e-commerce telah mengalami pertumbuhan yang
signifikan selama beberapa tahun terakhir. Berikut adalah beberapa poin utama
mengenai perkembangannya: Pertumbuhan Penggunaan Internet: Penyebaran internet
yang semakin luas telah memungkinkan akses lebih banyak orang ke e-commerce.
Semakin banyak orang yang terhubung secara online, semakin besar potensi pasar e-
commerce.Mobile Commerce (M-Commerce): Dengan popularitas smartphone,
banyak konsumen sekarang berbelanja melalui perangkat mobile. Aplikasi seluler dan
situs web yang dioptimalkan untuk perangkat mobile telah menjadi bagian integral
dari e-commerce.Model Bisnis yang Beragam: E-commerce memiliki berbagai model
bisnis, termasuk toko online, pasar online, langganan, dan banyak lagi. Ini memberi
pelanggan lebih banyak pilihan dalam berbelanja dan memungkinkan pedagang untuk
menyesuaikan strategi mereka.(Wayan Eddy)

Tugas kelompok
1. Jelaskan Perkembangan e-bisnis/e-commerce di Indonesia khusus untuk produk
hortikultura dalam 5 tahun trakhir
Jawab:
Perkembangan e-commerce telah menyebar ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan
beberapa negara di ASEAN. Pertumbuhan e-commerce di negara ASEAN, khususnya
Indonesia, telah berkembang pesat dengan jumlah pengguna internet mencapai 88.1 juta
(PresidenRI, 2016) dan nilai transaksi yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia
mencapai angka 130 triliun rupiah (Mitra, 2014). Angka tersebut didapat bukan hanya dari
transaksi di kota-kota besar Indonesia, tapi juga dari kota-kota kecil yang telah mengikuti
perkembangan zaman pasar e-commerce.
Berdasarkan data dari sebuah lembaga riset, pasar e-commerce Indonesia akan semakin
meningkat dan lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand,
dan Filipina. Beberapa contoh perusahaan yang telah menjadi “raksasa” dalam dunia e-
commerce Indonesia adalah Lazada, Zalora, Berrybenka, Tokopedia, dan masih banyak lagi.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah sukses memanfaatkan peluang pasar e-commerce di
Indonesia yang sedang naik daun (Mitra, 2014). pasar e-Commerce Sayuran terdiri dari
penjualan online sayuran segar (misalnya tomat, kentang, sayuran berdaun, bawang bombay,
umbi-umbian dan jamur, labu, terong, zucchini, mentimun, paprika, rebung, dan kacang-
kacangan) serta olahan, pengawet, dan sayuran beku. Layanan pengiriman makanan siap saji
berbahan dasar sayuran tidak termasuk.
Pasar eCommerce untuk Sayuran terdiri dari dua pasar berbeda:
Pasar Sayuran Segar mencakup beberapa jenis tanaman segar yang dapat dimakan (baik utuh
atau sebagian, segar dan dingin) yang belum dikalengkan, dibekukan, dikeringkan, atau
diawetkan dengan cara apa pun. Pasar ini terdiri dari tomat, kentang, sayuran berdaun,
sayuran kubis, bawang bombay, umbi-umbian & jamur, serta sayuran segar lainnya seperti
labu, terong, zucchini, mentimun, paprika, rebung, dan kacang-kacangan.
Pasar Sayuran Olahan & Beku berisi produk-produk penutup yang terbuat dari tanaman yang
dapat dimakan (utuh atau sebagian) yang telah dikalengkan, dibekukan, didehidrasi, dan
diasamkan.

2. Lakukan Analisa kelebihan dan kekurangan penjualan produk Hortikultura


melalui pemasaran daring (sertai dengan referensi juranal)
Jawab: Jurnal yang di pakai Nurjati, Eka. "Peran Dan Tantangan E-Commerce Sebagai Media
Akselerasi Manajemen Rantai Nilai Produk Pertanian." Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol. 39. No.
2. 2021.

Kelebihan pemasaran daring di bidang hortikultura:


Dalam pertanian, e-commerce bisa digunakan dalam bentuk fasilitasi pembiayaan, informasi
budi daya, pembelian sarana dan prasarana pertanian, penjualan hasil pertanian, informasi
harga input dan produk akhir, serta pemasaran dan distribusi produk pertanian. E-commerce
merupakan solusi efektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan menguntungan
konsumen melalui pemotongan jalur distribusi (Shaltoni 2016; Lin et al. 2017). Ecommerce
juga menguntungan pihak lain seperti pengelola e-commerce sebagai pengawas transaksi
yang aktivitasnya meliputi verifikasi pembelian dan penjualan sehingga keamanan transaksi
menjadi lebih baik (Rahayu et al. 2019)
Kesimpulan dari Keuntungan (manfaat) yang diperoleh jika petani mengatahui pemasaran
secara
online (digital marketing) adalah sebagai berikut :
1. Margin keuntungan yang tinggi : persaingan bisnis online lebih ketat dari bisnis
tradisional. Harga, kualitas produk, kualitas layanan harus kompetitif.
2. Produk baik hasil produksi sendiri ataupun hasil produksi pihak lain tapi kita yang
menguasai produk sehingga membuka pasar
3. Apabila tidak memiliki produk maka dapat membuka pasar melalui pencarian
prooduk
4. Dari manapun memulai bergerak intinya adalah harus melakukan salah satu atau
keduanya yaitu membuka pasar dan/atau mencari produk.
Kekurangan pemasaran daring di bidang hortikultura:
Meskipun citra merek e-commerce lebih dikenal oleh masyarakat dibandingkan pemasaran
melalui marketplace dan toko online, namun penerapan model bisnis e-commerce dalam
rantai nilai memiliki kendala tersendiri. Liu et al. (2019) dan Shi (2016) menjelaskan bahwa
kurangnya sumber daya manusia yang profesional, kurangnya strategi pemasaran, tingginya
biaya logistik, dan infrastruktur yang belum memadai merupakan kendala utama dalam
mengadopasi e-commerce. Tone (2020) menjelaskan kendala adopsi e-commerce di
Indonesia, yaitu antara lain koneksi internet yang lambat, terbatasnya akses internet di
wilayah pelosok, kesulitan dalam akses perbankan, dan permasalahan pengiriman barang.
Beberapa kondisi tersebut dinilai sebagai faktor penghambat optimalisasi rantai nilai
pertanian melalui e-commerce. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah merumuskan
rekomendasi terkait pengembangan e-commerce di Indonesia. Selain itu, perlu diidentifikasi
peran dan tantangan e-commerce pertanian serta mereview aspek manajemen beberapa e-
commerce pertanian.

3. Bagaimana saran untuk mengembangkan pemasaran oline produk Hotrikultura?


Jawab:
 Repackaging produk dengan kemasan lebih ekonomis atau menurunkan jumlah
minimal pembelian, karena adanya peningkatan peluang dalam melakukan pembelian
produk hortikultura pada online market jika jumlah anggota keluarga turun. Secara
umum, jumlah anggota keluarga yang tergolong kecil akan memerlukan jumlah
produk yang lebih sedikit dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai jumlah
anggota banyak, karena jumlah konsumsi pangan dalam rumah tangga pasti akan
disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga di dalamnya.
 Terkait adanya peluang yang lebih besar dalam melakukan pembelian produk
hortikultura pada online market oleh konsumen yang tinggal di kota, maka diperlukan
promosi yang intensif dan massif. Selain itu, online market juga dapat memberikan
potongan atau ongkoskirim khusus untuk konsumen yang berada di wilayah kota.
 Konsumen yang mempunyai dana alokasi khusus untuk belanja produk hortikultura
pada online market pada tiap bulan menunjukkan bahwa konsumen tersebut
berkeinginan melakukan pembelian kembali. Maka dari itu, pihak online market harus
terus menjaga atau meningkatkan kualitas produk yang dijual. Selain itu, pihak online
market dapat memberi garansi pembelian jika produk diterima dalam keadaan rusak.
Hal ini dilakukan agar kepercayaan konsumen terhadap online market tetap terjag

Anda mungkin juga menyukai