Anda di halaman 1dari 18

1

PROPOSAL SKRIPSI

Pengaruh Social Influence dan Effort Expectancy terhadap Purchase


Decision melalui Attitude dan Intention pada penggunaan Tokopedia
di kota Samarinda

Oleh

Hernandez Parluhutan Eliezer

NIM: 17652086

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
2

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN MANAJEMEN PEMASARAN


SAMARINDA 2021

BAB I

PEDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi dan mudahnya informasi

diakses di berbagai tempat menjadikan teknologi menjadi kebutuhan primier di

kalangan masyarakat, Pada saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi terjadi di hampir seluruh lini kehidupan manusia, termasuk pada

bidang ekonomi. Jika merujuk sejarah perkembangan internet, sektor ekonomi

merupakan pionir dalam pemanfaatan internet setelah penggunaanya untuk

kebutuhan militer pada proyek ARPANET(Advanced Research Projects Agency).

Saat ini, dengan adanya internet dan teknologi digital membantu manusia

menuju level berikutnya dari Revolusi 4.0. yang didefinisikan oleh Herman, Mario

Pentek dan Boris Otto sebagai a collective term for technologies and concepts of

value chain organization (suatu istilah kolektif untuk teknologi dan konsep-

konsep nilai rantai organisasi). Pemanfaatan teknologi dalam bidang ekonomi

yang dimaksud dapat diketahui dari perkembang yang terbilang pesat pada

platform e-commerce di Indonesia.

Perkembangan e-commerce dan serangkaian strateginya, dinilai

memberikan kontribusi yang sangat penting bagi perkembangan UMKM. Salah

satunya, memberikan dampak sosial-ekonomi bagi pelaku usaha lewat

jangkauan pasar yang lebih luas. Tokopedia misalnya, menghadirkan kampanye

sesuai kebiasaan atau tradisi lokal, seperti promo akhir bulan setiap tanggal

gajian lewat program Waktu Indonesia Belanja. Di tengah pandemi, bisnis


3

dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang

mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun ini. Satu laporan yang

pernah dirilis pada Oktober 2020 oleh Google, Temasek dan Bain & Company

soal e-Conomy 2020 menyebutkan, waktu yang disediakan orang untuk masuk

ke platform dagang online sepanjang terjadinya pandemi dari semula 3,7

jam/hari menjadi 4,7 jam/hari ketika terjadi lockdown dan menjadi 4,2 jam/ hari

setelah lockdown berakhir. Bank Indonesia memproyeksikan transaksi e-

commerce menjadi Rp337 triliun tahun ini. Naik 33,2 persen dibandingkan

transaksi 2020 sebesar Rp253 triliun. Peningkatan jumlah transaksi lewat e-

commerce tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi

digital kepada masyarakat serta mengakselerasi fintech dan digital banking.

E-commerce merupakan salah satu penggerak dari ekonomi berbasis

digital. Pembayaran digital adalah metode transaksi terfavorit untuk e-commerce

semakin terbiasanya masyarakat dengan e-commerce, akan mulai mendorong

pergerakan pembayaran tunai ke nontunai. Tingginya pertumbuhan e-

commerce di Indonesia dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Konsumen diwajibkan mengikuti regulasi protokol Kesehatan yaitu social

distancing, menggunakan masker dan mengutamakan aktivitas di dalam rumah,

sehingga mereka beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari serta mencari hiburan dan interaksi. Survei yang dilakukan Google,

Temasek dan Bain & Company menyebutkan, konsumen kebanyakan membeli

produk eletronik, pakaian, produk yang berkaitan dengan kecantikan atau bahan

makanan serta produk kesehatan. Suharso mengemukakan pertumbuhan

tahunan penjualan e-commerce mencapai 15,4 persen. Bahkan, penjualan nilai

transaksi (gross merchandise value/GMV) e-commerce naik 54 persen dari

USD21 miliar pada 2019 menjadi USD32 miliar (atau setara dengan Rp266,3

triliun) dan terus naik menjadi USD83 miliar pada 2025. Pada tahun 2021
4

diprediksi e-commerce tetap menjadi tren yang terus berlangsung di masa

pandemic dan pasca pademic.

Sejarah berdirinya Tokopedia.com secara resmi diluncurkan ke

masyarakat pada tanggal 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT. Tokopedia

yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6

Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT. Tokopedia berhasil menjadi salah

satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat.

Tokopedia.com adalah salah satu perusahaan platform marketplace terbesar di

Indonesia. Mengusung model bisnis marketplace dan mall online, Tokopedia

memungkinkan setiap individu, toko Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM

untuk membuka dan mengelola toko online. Visi Tokopedia adalah “Membangun

Indonesia yang Lebih Baik Lewat Internet”, Tokopedia memiliki program untuk

memajukan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan

perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan cara memasarkan

produk mereka secara online.

PT. Tokopedia mendapatkan pendanaan awal (seed funding) dari PT.

Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada selanjutnya, Tokopedia

mendapatkan tambahan dana kembali dari pemodal ventura global seperti East

Ventures (2010), Cyber Agent Ventures (2011), Netprice (2012), dan SoftBank

Ventures Korea (2013). Lalu pada bulan Oktober 2014, Tokopedia berhasil

mencatatkan sejarah sebagai perusahaan platform marketplace di Asia

Tenggara, yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp. 1,2

Triliun berasal dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).

Pada April 2016, kemudian mendapatkan investasi kembali sebesar USD 147

juta atau sekitar Rp 1,9 Triliun.


5

Gambar 1.1 Logo Tokopedia

Tokopedia didominasi dengan warna hijau karena warna hijau identik

dengan kerendahan hati dan ketenangan. Tokopedia berusaha untuk selalu

melihat dari sisi pengguna. Banyak fitur-fitur di Tokopedia yang berasal dari

masukan para Toppers (pengguna aplikasi Tokopedia).

Gambar 1.2 “Toped” Maskot Tokopedia

Toped sebagai “maskot” dari Tokopedia dan kenapa burung hantu karena

burung hantu banyak dijadikan sebagai simbol kecerdasan dan kebijaksanaan,

serta burung hantu juga memiliki kemampuan untuk melihat semua arah. Begitu

pula dengan Tokopedia yang berusaha untuk melihat dari berbagai sudut, baik

pembeli maupun penjual, dalam mengembangkan layanan Tokopedia agar lebih

memudahkan.

Tokopedia memberi pelayanan belanja online yang aman dan nyaman

karena belanja online di Tokopedia itu lebih aman dan bebas penipuan, karena

pembayaran baru diteruskan kepada pihak penjual setelah barang di terima.

Lewat fasilitas rekening bersama gratis ini, customer pun bebas dari penipu-

penipu online dengan identitas tidak jelas. Tokopedia juga banyak pilihan,

sebagai mall online terbesar Indonesia, tempat berkumpulnya toko-toko online

terpercaya di Indonesia. Di Tokopedia ada jutaan ragam produk yang siap untuk

di beli. Tanpa perlu macet dan bisa di tracking keberadaan barangnya secara
6

online. Tokopedia juga menyarankan “Mengapa harus jualan online di

Tokopedia?” Di Tokopedia mudah untuk mendapatkan kepercayaan pembeli

baru, tidak perlu repot dengan Cash on Delivery (COD), pembeli akan merasa

aman berbelanja produk berkat fasilitas rekening bersama dari Tokopedia.

Tokopedia juga memberikan layanan verifikasi pembayaran otomatis, sehingga

penjual bsa fokus pada perkembangan bisnis online, tanpa harus direpotkan

dengan verifikasi pembayaran manual yang ribet dan beresiko kesalah. Verifkasi

pembayaran dilakukan otomatis oleh Tokopedia dari semua Bank di Indonesia.

Tokopedia juga terhubung ke berbagai logistik, tidak perlu lagi membalas pesan

seputar biaya ongkos kirim, Tokopedia kini terhubung ke 6 logistik terbesar

Indonesia. Hitung ongkos kirim dan tracking pesanan dapat dilakukan secara

otomatis dan real-time. Tidak sampai tiga minggu dari tanggal launching,

Tokopedia sudah memiliki lebih dari 5.000 anggota, lebih dari 660 toko aktif dan

6.700 lebih terjual.Dalam dua tahun terakhir, kunjungan ke situs Tokopedia yang

berasal dari perangkat mobile telah naik dari angka 56 persen menjadi 79,55

persen. Di rentang waktu yang sama, jumlah transaksi yang berlangsung di

perangkat mobile juga naik dari 29 persen menjadi 73,58 persen.

E-Commerce dengan Pengunjung Bulanan Tertinggi (Kuartal III 2021)

Tokopedia

Shopee

Bukalapak

Lazada

Blibli

Orami

Ralali

Bhinneka

JD ID

Zalora
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Kunjungan (Juta)
7

Sumber: Katadata.co.id
Gambar 1.3 E-Commerce dengan Pengunjung Web Bulanan Tertinggi (Kuartal III
2021)

Dari data yang bersumber dari katadana.com terdapat sepuluh platform

e-commerce yang memiliki pengunjung web bulanan pada Kuartal III tahun 2021.

Tokopedia mampu bersaing di pasar marketplace menjadi e-commerce yang

memiliki pengunjung tertinggi dengan total 158,1 juta pengunjung.

Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI)


2017 TBI 2018 TBI 2019 TBI 2020 TBI 2021 TBI

20.4 31,8 31,6 31,9 41,8


Lazada Lazada Lazada Lazada Shopee
% % % % %

20,9 Tokopedi 18,5 13,6 20,0 16,7


Tokopedia Shopee Shopee Tokopedia
% a % % % %

17,3 14,7 13,4 15,8 15,2


OLX Shopee Tokopedia Tokopedia Lazada
% % % % %
8,1 Bukalapa 8,7 12,7 12,9 9,5
Bukalapak Bukalapak Bukalapak Bukalapak
% k % % % %
Sumber: Top Brand Index (TBI)

Berdasarkan data diatas, fenomena yang terjadi adalah Tokopedia

mampu memasuki Top Brand Award dengan posisi 3 besar selama 5 tahun

berturut-turut sejak tahun 2017 hingga 2021. Berdasarkan fenomena diatas ingin

meneliti lebih lanjut apakah ada kaitannya kejadian tersebut dengan variable

Social Influence, Effort Expectancy, Attitude dan Intention serta Purchase

Decision.

Selain itu, dengan penggunaan aplikasi, website, dan produk serta fitur-fitur

yang mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka

konsumen dapat menentukan keputusan memilih untuk menggunakan aplikasi

dan website platform e-commerce tersebut. Tokopedia dilengkapi dengan mesin

pencari (search engine) yang akan memudahkan pencarian barang yang

diinginkan dan terdapat juga fitur-fitur direktori yang dapat dimanfaatkan sebagai

catalog belanja. Tokopedia bekerjasama dengan agen pengiriman besar di

Indonesia yang mempermudah untuk memeriksa status pengiriman barang.

Tokopedia menjelaskan di situs mereka bahwa keuntungan bagi pembeli


8

dengan pembayaran yang unik adalah proses verifikasi pembayaran yang instan,

yang memungkinkan penjual lebih cepat menerima order dan barang cepat

sampai ke pembeli. Sedangkan untuk penjual, keuntungan yang ditawarkan

adalah perluasan pasar pada para pengguna unik ini yang ingin membeli

diberbagai merchat Tokopedia.

Adapun fitur-fitur tambahan di Tokopedia yakni :

1. JNE Online Booking

Pengiriman JNE ini mempermudah proses pengiriman, sistem resi otomatis

untuk pengiriman paket menggunakan JNE. Dengan fitur ini, penjual tidak perlu

repot untuk memasukkan nomor resi secara manual. Saat mengirimkan

pesanan, penjual hanya perlu membawa kode booking yang diterima saat

pesanan masuk dan nomor resi akan secara otomatis akan masuk ke akun

penjual maupun pembeli.

2. User Management/Pengaturan Admin

Pengaturan admin merupakan fitur berbayar yang disediakan oleh Tokopedia

bagi mereka yang memiliki toko dengan penjualan yang tinggi. dan sering

kewalahan dalam mengelola toko sendiri. Menggunakan fitur ini, maka penjual

bisa menambahkan 10 orang sebagai admin toko penjual.

3. Tokopedia TopAds

Top Ads adalah fitur yang ditawarkan oleh tokopedia untuk mempromosikan toko

ataupun produk dari toko, serta memungkinkan toko dan produk yang dijual

dapat dilihat dan dibeli oleh lebih banyak pembeli di Tokopedia.

(Dwivedi et al. 2017) penelitian yang dilakukan di kota Swansea dengan

judul Re-examining the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

(UTAUT): Towards a Revised Theoretical Model dengan objek Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa variable Use

Behaviour dipengaruhi oleh variable Performance Expectancy, Effort


9

Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions dan Attitude serta

Behavioural Intention. Perbedaan dengan penelitian saya adalah tidak

menggunakan variable Performance Expectancy dan Facilitating Conditions.

(Suki dan Suki, 2017) penelitian yang dilakukan di negara Malaysia

dengan judul Determining students’ behavioural intention to use animation and

storytelling applying the UTAUT model: The moderating roles of gender and

experience level dengan objek animation and storytelling applying the UTAUT

model menyatakan bahwa Accual usage of animation and storytelling in

unsleashing students’ creativity dipengaruhi oleh Performance Expectancy, Effort

Expectancy, Social Influence dan Facilitating Conditions dimoderasi oleh Gender

dan Experience level with animation and storytelling melalui Behavioural

Intention. Perbedaan dengan penelitian saya adalah tidak menggunakan variable

Performance Expectancy dan Facilitating Conditions dimoderasi oleh Gender

dan Experience level with animation and storytelling

(Sultana, J. 2019) penelitian yang dilakukan di negara Bangladesh

dengan judul Determining the factors that affect the uses of Mobile Cloud

Learning (MCL) platform Blackboard a modification of the UTAUT model dengan

objek Mobile Cloud Learning (MCL) platform Blackboard a modification of the

UTAUT model menyatakan bahwa variable Use Behaviour dipengaruhi oleh

variable Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,

Facilitating Condition, Mobility, dan Self-management Learning, dan Behavioral

Intention. Perbedaan dengan penelitian saya adalah tidak menggunakan variable

Performance Expectancy, Facilitating Condition, Mobility, dan Self-management

learning.

(Ismail dan Mokhtar, 2016) penelitian yang dilakukan di negara Malaysia

dengan judul Moderating Role of Perceived Benefit on the Relationship between

Attitude and Actual Purchase dengan objek The Herbal Product menyatakan
1

bahwa variable Actual Purchase dipengaruhi oleh variable Attitude dimoderasi

oleh Perceived Benefit, Social Influence dan Product Safety serta Intention.

Perbedaan dengan penelitian saya adalah tidak menggunakan variable Attitude

dimoderasi oleh Perceived Benefit, dan Product Safety.

(Setiyaningrum et al. 2019) penelitian yang dilakukan di negara Indonesia

dengan judul What Triggers the Purchase of Green Product in Indonesia dengan

objek Green Product menyatakan bahwa variable Purchase Decision dipengaruhi

oleh variable Hedonistic Values, Health Consciousness, Social Influence, dan

Attitude toward Organic Food serta Healty Life Intention. Perbedaan dengan

penelitian saya adalah tidak menggunakan variable Hedonistic Values dan

Health Consciousness.

Tabel 1.2 Daftar Variable Yang Memiliki Pengaruh Terhadap Purchase Decision
Variable Yang mempengaruhi Sumber
1. Performance Expectancy
2. Effort Expectancy
3. Social Influence Dwivedi et al.
Use Behaviour
4. Facilitating Conditions 2017
5. Attitude
6. Behavioural Intention
1. Performance Expectancy
dimoderasi oleh Gender dan
Experience level with animation and
storytelling

2. Effort Expectancy dimoderasi


oleh Gender dan Experience level
Accual usage of with animation and storytelling
animation and
Suki dan Suki,
storytelling in
3. Social Influence dimoderasi oleh 2017
unsleashing
students’ creativity Gender dan Experience level with
animation and storytelling

4. Facilitating Conditions dimoderasi


oleh Gender dan Experience level
with animation and storytelling

5. Behavioural Intention
Use Behaviour 1. Performance Expectancy Sultana, J. 2019
1

2. Facilititating Condition
3. Mobility
4. Self-management learning
1. Attitude dimoderasi oleh
Perceived Benefit
2. Social Influence Ismail dan
Actual Purchase
Mokhtar, 2016
3. Product Safety
4. Intention
1. Hedonistic Values
2. Health Consciousness
Setiyaningrum et
Purchase Decision 3. Social Influence
al. 2019
4. Attitude toward Organic Food
5. Healty Life Intention

Masih adanya kesenjangan (gap) antar para peneliti dibidang

marketing tentang hubungan antar variable Social Influence, Effort

Expectancy, Attitude dan Intention serta Purchase Decision yang pada

kesimpulan hasil penelitiannya masih beragam. Dan ini mendorong

peneliti untuk melakukan penelitian dengan objek yang berbeda yaitu

keputusan pembelian untuk menggunakan Tokopedia di Kota Samarinda.

Dari faktor atau variable yang mempengaruhi Purchase Decision terdapat

ketidak konsistenan hasil penelitian terdahulu terhadap hubungan antar

variable tersebut atau fenomena research GAP.

Tabel 1. 3 Research GAP

NO Penelitian/Jurnal Hubungan Intervening Hasil Keteran


Variabel Penelitian gan
Social Influence terhadap Attitude (X1-Y1)

1 (Teik et al. 2015) Social Influence-Attitude Signifikan

2 (Kulviwat et al. 2007) Social Influence-Attitude Signifikan

3 (Nicola’s et al. 2008) Social Influence-Attitude Signifikan


1

4 (Wang et al. 2017) Social Influence-Attitude Tidak GAP


Signifikan

5 (Handikusuma dan Social Influence-Attitude Tidak GAP


Jaolis, 2019) Signifikan
Social Influence terhadap Intention

1 (Teo dan Noyes, 2011) Social Influence-Intention Signifikan

2 (Abrahão et al. 2016) Social Influence-Intention Signifikan

3 (Suki dan Suki, 2017) Social Influence-Intention Signifikan

4 (Varshneya et al. 2017) Social Influence-Intention Tidak GAP


Signifikan

5 (Purwanto dan Loisa, Social Influence-Intention Tidak GAP


2020) Signifikan

5 (Wong et al. 2020) Social Influence-Intention Tidak GAP


Signifikan

Social Influence terhadap Purchase Decision

1 (Ismail dan Mokhtar, Social Influence-Purchase Signifikan


2016) Decision

2 (Almarashdeh dan Social Influence-Purchase Signifikan


Alsmandi, 2017) Decision

3 (Kaur dan Kumar, 2020) Social Influence-Purchase Signifikan


Decision

4 (Setiyaningrum et al. Social Influence-Purchase Tidak


GAP
2019) Decision Signifikan

Effort Expectancy terhadap Attitude

1 (Dwivedi et. al 2017) Effort Expectancy-Attitude Signifikan


1

2 (Chuang, H. M. 2016) Effort Expectancy-Attitude Signifikan

3 (Kim et. al 2016) Effort Expectancy-Attitude Signifikan

4 (Šumak et. al 2010) Effort Expectancy-Attitude Tidak GAP


Signifikan

Effort Expectancy terhadap Intention

1 (Sultana, J. 2019) Effort Expectancy-Intention Signifikan

2. (Kumar dan Bervell Effort Expectancy-Intention Signifikan


2019)

3 (Chang, C. W, 2019) Effort Expectancy-Intention Signifikan

4 (Raphael dan Johar, Effort Expectancy-Intention Tidak GAP


2019) Signifikan

4 (Alam et al. 2020) Effort Expectancy-Intention Tidak GAP


Signifikan

Effort Expectancy terhadap Purchase Decision

1 (Mailet et al. 2014) Effort Expectancy-Purchase Signifikan


Decision

2 (Chua et al. 2017) Effort Expectancy-Purchase Signifikan


Decision

3 (Onaolapo dan Effort Expectancy-Purchase Signifikan


Oyewole, 2018) Decision

4 (Baabdullah et al. 2018) Effort Expectancy-Purchase Tidak GAP


Decision Signifikan

Attitude terhadap Intention

1 (Gunawan dan Huang, Attitude-Intention Signifikan


2015)
1

2 (Hamari et al. 2015) Attitude-Intention Signifikan

3 (Baber et al. 2015) Attitude-Intention Signifikan

4 (Kim et al. 2013) Attitude-Intention Signifikan

5 (Teoa dan Noyes, 2011) Attitude-Intention Tidak GAP


Signifikan

Attitude terhadap Puchase Decision

1 (Darsono dan Susana, Attitude-Purchase Decision Signifikan


2014)

2 (Khanta dan Srinuan, Attitude-Purchase Decision Signifikan


2019)

3 (Noor et al 2017) Attitude-Purchase Decision Signifikan

4 (Moser, A, K. 2019) Attitude-Purchase Decision Tidak GAP


Signifikan

5 (Nguyen et al. 2019) Attitude-Purchase Decision Tidak GAP


Signifikan

Intention terhadap Puchase Decision

1 (Puspitasari et al. 2018) Intention-Purchase Decision Signifikan

2 (Baedowy et al. 2020) Intention-Purchase Decision Signifikan

3 (Setiyaningrum et al. Intention-Purchase Decision Signifikan


2019)

4 (Jain et al. 2019) Intention-Purchase Decision Tidak GAP


Signifikan

1.2 Rumusan Masalah


1

Berdasarkan uraian serta penjelasan yang ditemukan pada latar belakang

maka rumusan masalah dengan penelitian ini yaitu apakah:

1. Social Influence berpengaruh Signifikan terhadap Attitude pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda?

2. Social Influence berpengaruh Signifikan terhadap Intention pada penggunaan

aplikasi Tokopedia di kota Samarinda?

3. Social Influence berpengaruh Signifikan terhadap Purchase Decision pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda?

4. Effort Expectancy berpengaruh Signifikan terhadap Attitude pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda?

5. Effort Expectancy berpengaruh Signifikan terhadap Intention pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda?

6. Effort Expectancy berpengaruh Signifikan terhadap Purchase Decision pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda?

7. Attitude berpengaruh Signifikan terhadap Intention pada penggunaan Tokopedia

di kota Samarinda?

8. Attitude berpengaruh Signifikan terhadap Purchase Decision pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda?

9. Intention berpengaruh Signifikan terhadap Purchase Decision pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan:

1. Pengaruh Social Influence berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

2. Pengaruh Social Influence berpengaruh signifikan terhadap Intention pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

3. Pengaruh Social Influence berpengaruh signifikan terhadap Purchase Decision


1

pada penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

4. Pengaruh Effort Expectancy berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

5. Pengaruh Effort Expectancy berpengaruh signifikan terhadap Intention pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

6. Pengaruh Effort Expectancy berpengaruh signifikan terhadap Purchase Decision

pada penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

7. Pengaruh Attitude berpengaruh signifikan terhadap Intention pada penggunaan

Tokopedia di kota Samarinda.

8. Pengaruh Attitude berpengaruh signifikan terhadap Purchase Decision pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

9. Pengaruh Intention berpengaruh signifikan terhadap Purchase Decision pada

penggunaan Tokopedia di kota Samarinda.

1.4 Manfaat penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat beberapa manfaat yang

diharapkan dapat memberi manfaat kelanjutan dari penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Manfaat yang diperoleh bagi peneliti

Selain sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Manajemen Pemasaran Sarjana

Sains Terapan pada jurusan Administrasi Bisnis Prodi S1 Terapan Manajemen

Pemasaran di Politeknik Negeri Samarinda. Manfaat yang diperoleh dari

penelitian ini yaitu dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang telah

melalui pembelajaran dibungkus kuliah baik secara teori maupun secara praktek.

2. Bagi Masyarakat Umum

Sebagai bahan untuk menambahkan wawasan mengenai ilmu pemasaran

khususnya Pengaruh Sosial (Social Influence), Harapan Usaha (Effort

Expectancy), Sikap (Attitude) dan Niat (Intention) serta Keputusan Pembelian


1

(Purchase Decision). Sebagai bahan masukan dan meningkatkan keputusan

pembelian terhadap pengunaan Tokopedia di kalangan penduduk kota

samarinda.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang akan melanjutkan

penelitian lebih lanjut khususnya yang berhubungan dengan Pengaruh Sosial

(Social Influence), Harapan Usaha (Effort Expectancy), Sikap (Attitude) dan Niat

(Intention) serta Keputusan Pembelian (Purchase Decision).

4. Bagi Perusahan

Memberikan informasi dan strategi kepada perusahaan dalam meningkatkan

keputusan pembelian agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan pada masa

yang akan datang dengan memberikan data yang relevan kepada perusahaan

agar pihak perusahaan mengetahui hal tersebut sehingga melakukan evaluasi

pada produk dan pemasaran perusahaan tersebut agar sesuai dengan tujuan

perusahaan.

1.5 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara

garis besar bagi para pembaca mengenai sistematika di dalam penelitian ini.

BAB I: Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II: Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi tentang landasan teori, definisi variabel, indikator, dan

penelitian terdahulu yang dijadikan dasar atau landasan dalam melakukan

penelitian.

BAB III: Kerangka Pikir Penelitian

Pada bab ini berisi tentang kerangka pikir, hubungan antar variabel,
1

hipotesis, dan model konseptual.

BAB IV: Metode Penelitian

Pada bab ini metode penelitian yang meliputi definisi operasional variabel,

teknik pengumpulan data, sampel dan teknik sampling serta alat anaisis dan

pengujian hipotesis.

BAB V: HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang Deskripsi Demografik Responden, Deskripsi

Variabel Penelitian, Uji Normalitas, Uji Linearitas, Uji Fit, Faktor Loading, dan Uji

Hipotesis.

BAB VI: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan dari hasil pengujian

hipotesis serta keterbatasan hasil studi.

BAB VII: PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai