Proposal Penelitian
Pengaruh Manajemen Pemasaran Digital Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen pada
Lazada di Kota DKI Jakarta
Proposal Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan teknologi dan akses internet di
Indonesia semakin mudah diakses dan juga pengguna internet dari tahun ke tahun selalu
bertambah. Internet pada dasarnya merupakan suatu teknologi dimana dapat memudahkan akses
pengguna untuk berhubungan dengan siapapun dan dimanapun dengan sangat cepat dan mencari
informasi yang tidak diketahui sebelumnya. Menurut definisi, internet adalah jaringan global
dimana terhubungan dengan jaringan yang terkoneksi Dimana jaringan yang dihasilkan termasuk
jutaan dari perusahaan, pemerintah, organisasi, dan jaringan pribadi (Strauss & Frost, 2014).
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya internet saat ini sangat berpengaruh dan memberikan
dampak pada masyarakat, perusahaan, hingga individu sehingga para pelaku bisnis
memanfaatkan peluang untuk sebagai strategi untuk melakukan penjualan melaluui media online
shop bahkan hingga melalui marketplace.
Gaya hidup konsumen berubah seiring berkembangnya zaman dan teknologi dalam
berbelanja seperti yang dulunya konsumen datang langsung ke toko untuk melihat barang.
Namun, sekarang masyarakat lebih memilih untuk memutuskan berbelanja barang secara online
atau melalui suatu marketplace. Internet banyak dimanfaatkan untuk melakukan perdagangan
bisnis (elektronik). Para pelaku bisnis mulai menerpakan penjualan secara online yang
tujuannnya idak lain adalah mempromosikan penjualan mereka ke dalam media marketplace
dalam digital marketing.
Online shop sangat mudah diakses oleh siapapun dikarenakan tidak memperlukan banyak
modal untuk berjualan serta memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dan murah untuk
diakses, konsumen dengan mudah melihat contoh produk yang tertera di online shop tanpa perlu
datang ke
lOMoARcPSD|19997594
toko seperti jual beli pada umumnya. Menurut Kotler & Amstrong (2012) E-commerce adalah
sebuah media yang dapat dijangkau melalui jejaring internet atau media komputer, yang
digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan digunakan konsumen untuk
menddapatkan informasi dengan menggunakan bantuan komputer yang prosesnya diawali
dengan memberi jasa informasi pada konsumen dalam penentuan pilihan.
Gambar 1.1 : Data Pengguna Internet di Negara Asean per Juni 2021
lOMoARcPSD|19997594
Sumber : (Katadata.co.id)
Dari gambar diatas menunjukan bahwa pengguna internet di kawasan ASEAN terbanyak
adalah Brunei Darussalam mencapai 104,5%, kemudian urutan kedua Malaysia sebesar 89%,
setelahnya ada Singapura sebesar 87,7% dan Indonesia menempati posisi ke 7 di Asean dengan
rata-rata pengguna internet mencapai 76,8%. Ini menandakan bahwa pengguna Internet di dalam
negeri mencapai 212,35 juta jiwa dari seluruh populasi di Indonesia yang sebesar 276, 36 juta
jiwa.
Pasar dunia maya saat ini dianggap sebagai pasar modern yang diminati oleh berbagai
pihak tanpa mengenal umur, ras, budaya, negara, individu, seta berbagai latar belakang.
Transaksi di dunia maya dianggap sangat tinggi dibandingkan dengan transaksi di luar dunia
maya. Alasan ini sangat jelas dikarenakan kemudahan dalam mengakses internet dan mampu
melihat suatu produk melalui dunia maya tanpa harus datang lagi ke toko, dan juga efektivitas
penggunaan yang ditandai dengan tanpa perlu mengeluarkan tenaga dan bisa melakukan aktivitas
jual beli dalam kondisi sibuk sekalipun (Irham Fachmi, 2013).
Dengan adanya digital marketing pemilik bisnis mengadopsi digital marketing sebagai
perantara penyampaian informasi saat mempromosikan produk dan layanan perusahaan mereka
melalui internet atau media digital. Adapun jenis dari digital marketing dari segi sisi promosi
meliputi website, search engine optimization ( SEO), periklanan berbasis klik pencarian
berbayar, pemasaran afliasi dan kemitraan strategis, hubungan masyarakat (online pr), jejaring
sosial (social network) atau media sosial, dan e-mail marketing (Ryan & Jones, 2009) .
Semakin berkembangnya teknologi juga diikuti dengan perkembangan media online dan
media elektronik. Media online tidak hanya digunakan sebagai saran mencari informasi tetapi
juga sebagai area bisnis, atau biasa disebut dengan e-commerce (Wijaya & Oktavianti, 2019).
Perubahan sistem perdagangan secara tradisional ke media online dapat mempercepat dan
lOMoARcPSD|19997594
meningkatkan penjualan karena menghemat waktu serta biaya (Nurjanah, Kurniati, & Zunaida,
2019). Adanya e-commerce sebagai media penjualan secara online dapat memberikan
keuntungan baik bagi pemasar maupun konsumen.
Sumber : (Katadata.co.id)
Menurut perusahaan rises dunia IPSOS Lazada merupakan salah satu e-commerce yang
paling banyak digunakan masyarakat Indonesia disusul dengan Tokopedia dan Lazada pada
urutan ketiga pada akhir 2021. Lazada merupakan salah satu marketplace yang pertama kali
dijalankan oleh Garena yang saat ini berubah nama menjadi SEA Group. Garena sendiri
mengusung mobile marketplace Bisnis C2C (customer to customer).
Lazada yang merupakan marketplace yang digunakan oleh para penjual online di
Indonesia. Pada tahun 2015 Lazada pertama kali ada di Indonesia dan menjadi situs penjualan
online yang paling diminati oleh masyarakat (Bachdar, 2018). Namun saat pertama kali
marketplace Lazada masuk di Indonesia, marketplace ini kalah saing dengan marketplace yang
sudah berkembang terlebih dahulu seperti Tokopedia dan Lazada. Pada tahun 2020 marketplace
Lazada pernah manjadi marketplace yang paling banyak diminati serta menjadi aplikasi
lOMoARcPSD|19997594
marketplace terfavorit Tetapi pada tahun 2022 jumlah download aplikasi dan terpopuler serta
pengguna terbanyak yang memegang rating tertinggi adalah marketplace Tokopedia
Sumber : (Katadata.co.id)
Dari data diatas menunjukan bahwa e-commerce Lazada merupakan aplikasi e-commerce
paling banyak diminati kedua setelah aplikasi e-commerce Tokopedia, dengan jumlah pengguna
Lazada mencapai 131,89 pengguna dan pengguna Tokopedia mencapai 149,61 pengguna pada
tahun 2021. Lazada dan Tokopedia merupakan rival pengguna aplikasi e-commerce terbanyak
dan terfavorit di Indonesia. Meskipun Lazada tidak berada pada posisi pertama dalam pengguna
terbanyak dan aplikasi aplikasi e-commerce yang paling diminati, tetapi Lazada mampu bertahan
di peringkat kedua sebagai aplikasi e-commerce dengan pengguna terbanyak di Indonesia
Dengan banyaknya kemudahan dan fitur dari e-commerce Lazada serta kemudahan
askses bagi siapa saja dapat memepengaruhi minat beli konsumen untuk berbelanja sacara
online. Minat
lOMoARcPSD|19997594
beli konsumen merupakan salah satu dari beberapa konsumen yang mulai menginginkan untuk
mendapatkan suatu barang sehingga mereka akan mengambil suatu tindakan yang berkaitan
dengan pembelian.
Kecanduan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk mepengaruhi daya Tarik
konsumen. Daya Tarik konsumen akan menciptakan suatu siklus pembelian ulang diakibatkan
adanya rasa minat beli produk dikarenakan apa yang ada di pikiran mereka sendiri untuk
membeli suatu produk.
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas yang telah mendorong penulis untuk
melakukan penelitian mengenai. <Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Beli
Konsumen pada Marketplace Lazada di Kota DKI Jakarta=.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa marketplace yang sudah memiliki nama tersendiri
di kalangan masyarakat, seperti Lazada, Tokopedia, Blibli, dll. Lazada sebagai salah satu
marketplace yang sempat menjadi nomer satu di Indonesia sekarang sudah mulai tersaingi
dengan marketplace lainnya seperti Tokopedia hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor promosi
yang kurang efektif dengan pesan-pesan yang kurang dapat mempengaruhi konsumen untuk
memblei suatu barang di Lazada, konten ataupun fitur-fitur yang dimiliki Lazada bisa jadi
kurang menarik ataupun masih ada konten ataupun fitur fitur yang dimliki perusahaan pesaing
jauh lebih unggul. Untuk itu diperlukan langkah konkrit bagi Lazada untuk menganalisis
perilaku konsumen dalam menggunakan aplikasi marketplace.
Lazada mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu menjadi marketplace nomor satu
dengan pengguna terbanyak dan terfavorit di Indonesia dan mengungguli para pesaingnya.
Faktor yang paling dominan bagi konsumen dalam memnentukan keputusan pembelian harus
menjadi prioritas bagi Lazada untuk diperhatikan.
1. Bagaimana pengaruh digital marketing terhadap minat beli konsumen pada marketplace
Lazada?
2. Bagaimana pengaruh social media marketing terhadap minat beli konsumen pada
marketplace Lazada?
3. Bagaimana pengaruh electronic word of moyth (E-Wom) terhadap minat beli konsumen
pada marketplace Lazada?
4. Bagaimana pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen pada marketplace
Lazada?
1. Untuk menjelaskan pengaruh digital marketing terhadap minat beli konsumen pada
marketplace Lazada
2. Untuk menjelaskan pengaruh social media marketing terhadap minat beli konsumen pada
marketplace Lazada
3. Untuk menjelaskan pengaruh content marketing terhadap minat beli konsumen pada
marketplace Lazada
4. Untuk menjelaskan pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen pada
marketplace Lazada
Sebagai bahan pelajaran dan menambah wawasan pengetahuan peneliti dan bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya
2. Manfaat bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan atau sumbangan
PT Lazada di DKI Jakarta untuk meningkatkan layanan e-commerce.
3. Manfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasn baru dan pengetahuan baru
terhadap digital marketing dan diharapkan memberikan pengaruh terhadap para calon
pebisnis yang akan berjulan di aplikasi e-commerce.
4. Manfaat peneliti untuk akademis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait dengan ilmu pemasaran
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
Bab II
Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Digital Marketing adalah sebuah proses mempromosikan merek, layanan, atau sebuah
produk di Internet. Sederhananya, pemasaran digital berbeda dari pemasaran tradisional,
termasuk penggunaan saluran dan metode online yang memungkinkan perusahaan dan organisasi
untuk memantau keberhasilan kampanye pemasaran. Teknologi internet berkembang pesat
karena dapat menjangkau wilayah yang sangat jauh dalam waktu yang tidak terbatas. Menurut
(Strauss dan Frost, 2012), pemasaran yang memanfaatkan teknologi internet atau internet
marketing memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:
Alvermann & Sander (2019) percaya bahwa pemasaran online adalah cara yang tepat sasaran
dan efektif untuk menargetkan dan berkomunikasi dengan konsumen sementara pada saat yang
sama terlibat dengan yang paling unik dan alat intim yang pernah ditemukan. (Chaffey, 2007)
mengakui pemasaran online sebagai konsep yang terbukti paling rinci yang digunakan dalam
implementasi teknologi digital untuk Saluran online (TV, ponsel, internet digital / nirkabel,
email, database, dll.) dan untuk berkontribusi pada pemasaran dan mencapai akuisisi pelanggan
yang sangat menguntungkan, dan retensi dalam pembelian multi-saluran dan proses gaya hidup.
Menurut Mohammed et al (2003), Terdapat lima komponen dalam Internet Marketing , yaitu:
1. Proses
Seperti halnya program pemasaran tradisional, program pemasaran melalui internet
melibatkan sebuah proses.tujuh tahap dari proses program pemasaran melalui internet
adalah membentuk peluang pasar, membangun hubungan, antarmuka dengan customer,
merancang program pemasaran, meningkatkan informasi customer melalui teknologi, dan
mengevaluasi hasil program pemasaran secara keseluruhan.
2. Membangun dan Mempertahankan Hubungan Dengan Pelanggan
Membangun dan mempertahankan hubungan dengan Customer merupakan tujuan dari
pemasaran. Tiga tahapan hubungan dengan customer adalah awareness, exploration, dan
commitment. Program pemasaran dapat di katakan berhasil apabila mampu untuk
mengarahkan customer sampai pada tahap komitmen pada perusahaan. Dan tujuan dari
pemasaran melalui Internet adalah menjalin hubungan dengan Customer, baik secara
online maupun offline.
3. Online
lOMoARcPSD|19997594
Sesuai dengan definisinya, Internet marketing adalah pemasaran yang di lakukan dalam
dunia internet, namun tetap terkait dengan program pemasaran secara tradisional.
4. Pertukaran
Dampak dari program pemasaran online adalah pertukaran yang tidak hanya terjadi di
dalam dunia internet saja atau online, namun juga harus berdampak pada pertukaran di
penjualan secara nyata
5. Pemenuhan Kepuasan kebutuhan Kedua Belah Pihak
Dengan adanya internet marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua belah pihak lebih
cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang menggunakan internet marketing bisa
mencapai tujuan perusahaan seperti meningkatkan laba perusahaan, pangsa pasar yang
semakin meluas, dan lain-lain. Dari segi customer adalah terpenuhinya kebutuhan seperti
mendapatkan informasi yang di butuhkan dengan lebih cepat.
a. Informasi produk dan layanan transparan dengan digital informasi yang hanya
membutuhkan satu kali klik (internet) sehingga publik bisa mendapatkan
informasi yang detail, jelas dan transparan tentang produk atau layanan.
b. Kemudahan dalam memperbarui informasi produk atau layanan sehingga
pelanggan dapat dapatkan pembaruan segera. Peningkatan dan pembaruan
berkelanjutan pada informasi produk atau layanan yang terus digunakan di situs
dan dengan kemudahan dalam mengedit memungkinkan pelanggan untuk
mendapatkan pembaruan cepat tentang produk atau layanan.
c. Analisis komparatif dengan pesaing, sehingga mudah untuk membandingkan
produk atau jasa sendiri dengan produk orang lain (saingan). Dengan kemajuan
teknologi, menjadi sangat mudah untuk membandingkan produk atau layanan dari
perusahaan dan produk atau jasa dari perusahaan lain, sehingga dengan
perbandingan tersebut dapat membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau
layanan mereka .
lOMoARcPSD|19997594
d. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah. Dengan bantuan pemasaran digital,
itu menjadi lebih mudah untuk berpromosi melalui situs sosial, saluran media, dan
email pribadi dengan biaya lebih rendah karena dapat menjangkau pasar yang
lebih luas di waktu yang singkat.
Internet dan e-commerce saling terkait erat terhadap negara maju. Tapi mereka
bisa mencapai manfaat yang luar biasa bagi negara berkembang jika dapat diterapkan
sebagai tujuan bisnis yang ideal. E-commerce adalah revolusi dalam praktik bisnis
(Ohidujjaman,
lOMoARcPSD|19997594
dkk. 2013). Istilah perdagangan dilihat sebagai transaksi antara mitra bisnis. E-commerce
adalah konsep yang muncul bahwa menggambarkan proses pembelian dan penjualan atau
pertukaran produk, layanan, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet
Selama proses minat beli konsumen terpengaruh oleh faktor interna dan faktor
eksternal selama melakukan pembelian (Gogoi, 2013). Para peneliti telah mengusulkan
enam tahap sebelum memutuskan untuk membeli produk, yang adalah: kesadaran,
pengetahuan, minat, preferensi, persuasi dan pembelian (Kotler & Armstrong, 2010)
lOMoARcPSD|19997594
(Kawa et al., 2013). Para konsumen selalu berpikir bahwa apabila harga dari produk yang
cenderung renddah, kemasan dari suatu produk yang kurang menarik dan produk yang
kurang dikenal akan menimbulkan resiko yang tinggi terhadap keputusan pembelian
dikarenakan kualitas suatu produk yang kurang dapat dipercaya (Gogoi, 2013).
Menurut Black et, al.,(2006) Minat beli konsumen mungkin berbeda seperti "apa
yang konsumen mencerminkan mereka akan membeli=. Dalam kebijakan pemasaran
minat beli konsumen merupakan komponen penting menuju strategi penerapan 4P (Price,
Product, Pace, and Promotion) karena perusahaan sertifikasi memperkirakan berapa
banyak barang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan. Untuk mengharapkan
terjadinya siklus ulang dalam minat beli konsumen perusahaan mampu mengambil
konsultasi dengan pelanggan mengenai perilaku minat beli yang sudah terjadi. Sehingga
mampu menebak perilaku minat beli konsumen prospek mereka selain barang yang dibeli
individu selama yang sduah terjadi. <Oleh karena itu metode selanjutnya adalah bertanya
kepada pelanggan apa yang mereka antisipasi".
Social media marketing (SMM) dapat diartikan sebagai sebuah komunikasi atau
dialog yang dipicu oleh konsumen atau audiens, atau bisnis/produk/jasa yang berputar-
putar di antara pihak-pihak yang disebutkan untuk mendapatkan informasi tentang
promosi, atau belajar dari penggunaan satu sama lain, hingga akhirnya menguntungkan
salah satu pihak atau kedua belah pihak yang terlibat.
Pengaruh sumber informasi (e-WOM) pada niat beli telah meningkat secara
signifikan. E-Wom yang telah disebarluaskan oleh konsumen di jejaring sosial ataupun di
media sosial memiliki dampak atau efek yang kuat trhadap citra merek dan
mempengaruhi minat beli (Jalilvand & Samiei, 2012). Keptudan pembelian tidak hanya
dipengaruhi oleh kuantitas mullut ke mulut tetapi kualitas yang ditawarkan suatu produk
ke konsumen yang merupakan faktor utama. Pengaruh dari sumber informasi (e-WOM)
pada niat pembelian telah meningkat secara signifikan (López & Sisilia, 2014). E-WOM
di internet yang memiliki review produk memiliki pengaruh yang luas tidak hanya pada
sikap konsumen terhadap citra merek tetapi juga berdampak pada pembelian konsumen
niat (Kudeshia & Kumar, 2017).
konsumen. Serta akan meningkatkan kuantitas dari minat beli konsumen. Membaca
ulasan tidak hanya memengaruhi keputusan pembelian online pembeli tetapi juga
frekuensi pembelian mereka (Yaylí & Bayram, 2012).
pada citra merek dan niat beli. Mereka menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki
efek langsung dan positif pada citra merek, citra merek memiliki efek positif pada
kualitas yang dirasakan (Ranjbarian et al., 2012).
Sumber Definisi
Kotler & Amstrong (2009) digital marketing adalah bentuk pemasaran langsung yang
menghubungkan konsumen dengan penjual secara elektronik
menggunakan teknologi interaktif seperti email, situs web, forum
online dan newsgroup, televisi interaktif, komunikasi seluler, dan
lain-lain.
Wong (2010) e-commerce adalah proses jual beli dan memasarkan barang serta
jasa melalui sistem elektronik, seperti radio, televisi dan jaringan
komputer atau internet
Shah et al (2012) Minat beli adalah sebuah tindakan pengambilan keputusan yang
memplejari akasan untuk membeli suatu merek tertentu dengan
konsumen
Morinez dkk. (2007) Minat beli adalah situasi dimana para konsumen cenderung untuk
membeli produk tertentu dengan suatu kondisi tertentu
Ghosh (1990) minat beli adalah alat yang efektif untuk memprediksi proses
pembelian. Niat beli mungkin diubah di bawah pengaruh harga atau
persepsi kualitas dan nilai.
Kim dan Ko (2012) social media marketing (SMM) merupakan sebuah komunikasi
yang didorong oleh empati atau tindakan untuk konsumen kaum
lOMoARcPSD|19997594
2. 2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Pemasaran Sosial Media (Social Media Marketing) terhadap Minat
Beli Konsumen
H1 : Social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputsan minat
beli.
lOMoARcPSD|19997594
H2 : Electronic Word of Mouth (E-WOM) Memliki dampak positif terhadap minat beli
konsumen
lOMoARcPSD|19997594
2.2.2 Pengaruh Citra Merek (Brand Image ) terhadap Minat Beli Konsumen.
Citra merek merupakan aspek yang sangat penting bagi keputusan minat beli. Ini
mendorong konsumen untuk mengkonsumsi nilai lebih dengan merek tertentu yang
memiliki citra merek yang baik. Ini membantu konsumen membuat keputusan merek
mana yang merupakan pilihan yang lebih baik bagi mereka dan mereka dipaksa untuk
membuat niat pembelian beberapa waktu. Citra merek yang baik membantu menciptakan
hubungan antara produk dan pengguna akhir. Ini adalah cara yang sangat konstruktif
untuk menciptakan kepribadian merek yang lebih baik di pasar untuk tujuan perbaikan.
Penjualan Produk. Atribut produk, kepribadian merek, kegunaan merek, merek dagang.
Semakin tinggi citra merek, semakin tinggi niat beli. Citra Merek menurut Kotler &
Keller (2012) menyampaikan bahwa citra merek merupakan persepsi dan kepercayaan
yang dipegang konsumen yang tercermin atau melekat dalam benak seorang konsumen.
Persepsi ini dapat timbul akibat dari informasi yag telah didapat dan pengalaman yang
telah dirasakan konsumen terhadap merek tersebut. Shimp (2014) mendefiniskan brand
image sabagai suatu bentuk dari asosiasi-asosiasi yang diaktifkan dalam memori ketika
memikirikan suatu brand atau merek tertentu. Menurut Penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh E. Larasari (2018) mengungkapkan bahwa brand image memiliki dampak
positif terhadap minat beli pada marketplace Lazada, oleh karena itu rumusan hipotesis
sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI
a. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Tujuannya adalah untuk
menjelaskan dan memahami hubungan sebab-akibat antara manajemen pemasaran digital
marketing dan minat beli konsumen di Lazada di Kota DKI Jakarta.
2. Metode Penelitian: Studi ini akan menggunakan metode survei dengan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data.
3. Unit Analisis: Unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen individu yang aktif
berbelanja di Lazada di Kota DKI Jakarta.
4. Unit Observasi: Unit observasi adalah variabel yang akan diukur, yaitu manajemen pemasaran
digital marketing dan minat beli konsumen.
5. Time Horizon: Penelitian ini adalah studi cross-sectional, yang berarti data akan dikumpulkan
pada satu titik waktu tertentu.
Variabel Pengukuran
Jenis Data: Data penelitian ini adalah data primer, yang akan dikumpulkan langsung dari
lOMoARcPSD|19997594
Sumber Data: Sumber data berasal dari konsumen aktif Lazada di Kota DKI Jakarta.
Populasi: Populasi penelitian ini adalah semua konsumen aktif Lazada di Kota DKI Jakarta.
Besar Sampel: Penentuan besar sampel akan menggunakan rumus statistik dengan tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5%. Besar sampel akan disesuaikan dengan metode
statistik yang akan digunakan dalam analisis data.
Teknik Pengambilan Sampel: Sampel akan diambil secara acak (random sampling) dari
populasi konsumen aktif Lazada di Kota DKI Jakarta. Ini dapat dilakukan dengan
mengirimkan kuesioner kepada responden secara online atau melalui survei langsung jika
memungkinkan.
Analisis data akan melibatkan penggunaan berbagai teknik statistik, termasuk analisis regresi
untuk mengukur hubungan antara manajemen pemasaran digital marketing dan minat beli
konsumen. Beberapa langkah analisis yang akan dilakukan meliputi:
Dengan desain penelitian yang telah diuraikan di atas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh manajemen pemasaran digital
marketing terhadap minat beli konsumen di platform Lazada di Kota DKI Jakarta. Analisis
statistik yang cermat akan membantu menjawab hipotesis penelitian dan memberikan
lOMoARcPSD|19997594
pandangan yang berharga untuk pengembangan strategi pemasaran digital di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, B., & Sari, D. K. (2019). Pengaruh Manajemen Pemasaran Digital terhadap
Loyalitas Pelanggan di Lazada. Jurnal Manajemen E-Commerce, 8(3), 112-127.
Pranata, S. (2018). Analisis Minat Beli Konsumen pada Marketplace Lazada di Kota DKI
Jakarta. Jurnal Manajemen Bisnis, 7(2), 76-88.
Santoso, H. (2015). Peran Iklan Digital dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen di
Lazada. Jurnal Periklanan Online, 4(2), 89-102.
Setiawan, I. (2011). Peran Website Lazada dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen.
Jurnal Teknologi E-Bisnis, 10(3), 112-125.
Rahayu, S. (2009). Analisis Strategi Digital Marketing Lazada dalam Menarik Konsumen.
Jurnal Pemasaran Online, 8(1), 33-47.