Metodologi Penelitian
Disusun Oleh :
2022
BAB 1
Pendahuluan
Perkembangan zaman membawa dampak baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari
termasuk dalam sektor perekonomian. (APJI, 2022) Menurut data survei dari Asosiasi
Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa lebih dari 70 persen
penduduk di Indonesia telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan pada tahun 2021
oleh APJII memperlihatkan bahwa 210 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet.
Sedangkan total penduduk Indonesia secara keseluruhan sebesar 272,6 juta jiwa. Manfaat
internet semakin sangat terasa bagi para pemakainya yang tidak bisa lepas dari dunia internet
ini. Seperti misalnya para internet marketer, narablog, blogger, dan juga sekarang toko online
semakin mempunyai tempat di mata para konsumen yang sedang mencari barang tertentu
(Febriyantoro and Arisandi, 2018). Menurut Liang & Lai (Hartanto, Yuwono and Ananda,
2021), perilaku pembelian online adalah proses membeli produk atau jasa melalui media
internet. Sebelum berkembangnya digitalisasi, banyak bisnis konvensional yang berhasil
untuk berkembang luar biasa. Bukan hanya perusahaan besar saja, namun sektor bisnis
mikro, kecil, menengah pun membawa kehidupan bagi pemiliknya. Dengan digital marketing
komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time dan bisa di akses ke seluruh
dunia, seseorang juga dapat melihat berbagai barang melalui internet, sebagian besar
informasi mengenai berbagai produk sudah tersedia di internet, kemudahan dalam pemesanan
dan kemampuan konsumen dalam membandingkan satu produk dengan produk lainnya.
(Kotler,2008:48). Bisnis konvensional sudah cukup dan dapat diandalkan untuk mengangkat
perekonomian bagi pemilik dan masyarakat sekitarnya. Bisnis ritel rumahan menjadi salah
satu bisnis yang menjanjikan dan diminati oleh masyarakat karena mudah dan banyak akan
konsumen.
Dengan adanya persaingan ketat dari bisnis online, bisnis ritel secara konvensional
pun mulai runtuh. Bisnis ritel konvensional adalah industri yang menawarkan barang
dagangannya kepada konsumen secara langsung. Bisnis ritel secara konvensional telah ada
sejak lama, bahkan masih sangat populer dalam keseharian kita Namun, seiring
perkembangan zaman, jumlah bisnis ritel konvensional telah menurun akibat adanya
persaingan berat dari bisnis online. (Rahman et al., 2022) Kepuasan pelanggan akan toko
digital menyebabkan dampak positif terhadap kesetiaan terhadap toko digital tersebut.
Akibatnya, banyak toko konvensional yang lehilangan pelanggan hingga tutup atau bahkan
beralih metode operasinya menjadi digital atau online. Akademisi Universitas Indonesia
Rhenald Khasali (2019) menyatakan bahwa “Memang karena perkembangan teknologi
mengakibatkan mata rantai antara produsen dengan konsumen semakin dekat, kalau pebisnis
tidak siap maka pasti akan ditinggalkan konsumennya”.
Efendi and Rahmiati, (2020) menyebutkan 46% konsumen Indonesia tidak percaya
dengan layanan digital, faktor penyebabnya adalah karena keamanan (59%) sehingga lebih
memilih bisnis konvensional. Bisnis tradisional memiliki kelebihan dapat melihat produk
secara langsung, pengembalian dengan mudah, keamanan lebih baik, dan lebih cepat dalam
membuat keputusan. Namun, faktanya tidak semua kelebihan benar-benar nyata, seperti
keamanan lebih baik dan pengembalian dengan mudah. (Fitria, 2017) Padahal, kegiatan
bisnis online sudah diatur di dalam Undang-Undang Negara tentang ITE. Selain itu, banyak
toko online yang bergantung pada perusahaan E-Commerce raksasa dalam melindungi
pelanggan dan pembeli sehingga kedua pihak sehingga keamanan terjamin. Selain itu, toko
tradisional memiliki syarat-syarat pengembalian yang begitu rumit dan harus dilakukan
secara fisik.
APJI (2022) ‘Profil Internet Indonesia 2022’, Apji.or.Od [Preprint], (June). Available at: apji.or.id.
Danuri, M. (2019) ‘Development and transformation of digital technology’, Infokam, XV(II), pp. 116–
123.
Efendi, A.- and Rahmiati, R.- (2020) ‘Persepsi keamanan, persepsi privasi, pengalaman serta
kepercayaan terhadap belanja online’, Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 9(1), pp. 26–38. Available at:
https://doi.org/10.24036/jkmb.10890000.
Febriyantoro, M.T. and Arisandi, D. (2018) ‘Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean’, JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis
Dewantara, 1(2), pp. 61–76. Available at: https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.175.
Fitria, T.N. (2017) ‘Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara’,
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 3(01), p. 52. Available at: https://doi.org/10.29040/jiei.v3i01.99.
Hartanto, I.S., Yuwono, A.R. and Ananda, R. (2021) ‘Fenomena Perilaku dan Sikap Belanja’, 3(2), pp.
173–188.
Pithadia, B.M. (2021) ‘A Comparative Study of Traditional Shopping and Modern Shopping With
Special Reference to Online Shopping’, Researchgate.Net, 14(4), pp. 8–14. Available at:
https://www.researchgate.net/profile/Dr_Vijay_Kumbhar/publication/
311901274_Good_Employee_Leave_Manager_or_Instituion/links/5860b15c08ae6eb871a45a05.pdf.
Rahman, S. et al. (2022) ‘Improving the Satisfaction and Loyalty of Online Shopping Customers Based
on E-Commerce Innovation and E-Service Quality’, Gadjah Mada International Journal of Business,
24(1), pp. 56–81. Available at: https://doi.org/10.22146/gamaijb.58783.
Rohimah, A. (2019) ‘Era Digitalisasi Media Pemasaran Online dalam Gugurnya Pasar Ritel
Konvensional’, KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), p. 91. Available at:
https://doi.org/10.21070/kanal.v6i2.1931.