Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 9 No.

1 Januari 2022
P - ISSN : 2503-4413
E - ISSN : 2654-5837, Hal 250–258

SIKAP DAN PERSEPSI MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE
Oleh:
Anita Asnawi
Fakultas Ilmu Administrasi – Universitas Dr. Soetomo
E-mail: anita.asnawi@unitomo.ac.id
Article Info Abstract
Article History : Driven by the development of a digital technological environment
Received 03 Januari - 2022 that is easy to access and use, more and more people prefer to carry
Accepted 29 January - 2022 out transactions online. This study tries to see how the attitudes and
Available Online perceptions of the student segment in Surabaya influence online
31 Januari - 2022 shopping decisions. The group of students was chosen on the basis
that this is a very potential market segment in the current era of
digitization, as they can quickly learn and understand
developments in digital technology and are able to use apps well
on their digital devices. Attitude variables include indicators of
consumer confidence, consumer sentiment, and consumer reactions
to online shopping activity. The perception variable is made up of
indicators of online shopping experience, consumer needs, values
adopted and consumers' expectations for online shopping. The
results of the analysis of this study indicate that there is a partially
significant influence between each attitude variable and perception
variable on Surabaya students on online shopping decisions. In
addition, the attitude variable and the consumer perception
variable together were found to have a significant effect on online
shopping decisions
Keyword :
attitude, perception,
purchase decision, online
store
.
1. PENDAHULUAN dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
Pandemi yang berawal pada tahun 2020 internet. Penggunaan internet paling tinggi tercatat
dan masih belum juga berakhir hingga sekarang, dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan dengan
telah mempercepat terbentuknya ekosistem digital capaian nilainya sebesar 31,5% (Wahyu et al.,
yang merupakan rentetan dari Revolusi Industri ke- 2017).
4 yang digemakan di Hannover Fair pada tahun E-marketplace telah menciptakan suatu
2011. Teknologi informasi, komunikasi dan interaksi antar berbagai perusahaan di dunia maya
internet (ICT) telah mengubah pola hidup tanpa dibatasi oleh teritori ruang (wilayah
masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu geografis) maupun waktu, dengan menawarkan
produk dari berkembangnya ICT dalam kehidupan berbagai produk dan jasa melalui dunia maya
masyarakat adalah lahirnya ekonomi digital yang (Suhari, 2008). Menurut Kotler dan Killer, e-
ditandai dengan merebaknya e-marketplace commerce diartikan sebagai tawaran perusahaan
maupun e-commerce. Menurut Suyanto (2003) atau situs untuk transaksi dan fasilitas penjualan
dalam (Wahyu, Tuty, Widiyanti, & Utami, 2017) produk dan jasa secara online (Kinasih, 2012). Ada
(Wahyu et al., 2017) electronic Commerce, atau lima perspektif lingkup e-commerce menurut
yang kita kenal dengan singkatan e-commerce, Tjiptono, yaitu: online purchasing, digital
adalah sebuah konsep baru yang bisa digambarkan communication, service, business process, serta
sebagai proses untuk melakukan transaksi jual beli market-on-one (Kinasih, 2012).
barang atau jasa pada World Wide Web, Internet Banyak marketplace yang berupaya
atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa membangun suatu ekosistem digital dengan
250
berbagai iming-iming promosi penjualan sebagai pemasar untuk memahami lebih mendalam,
daya tarik mereka agar konsumen beralih ke pasar mampu memperkirakan produk dan jasa apa saja
mereka dengan pelayanan secara online. Salah satu yang mereka butuhkan, serta motivasi apa yang
keuntungan terbentuknya ekosistem digital adalah mendorong mereka untuk melakukan pembelian
adanya kemudahan dan kecepatan dalam kegiatan bahkan secara berulang (Khaniwale, 2015).
perekonomian, khususnya dalam transaksi Banyak faktor yang menjadi dasar
perdagangan. Konsumen tidak lagi harus pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan
mengeluarkan banyak biaya dan waktu berkeliling untuk membeli secara online. Faktor-faktor
dari satu toko ke toko lainnya untuk memperoleh tersebut dapat merupakan pengaruh dari
apa yang mereka butuhkan. Dengan semakin lingkungan sosial budaya, psikologi, stimuli
berkembangnya teknologi berbasis internet dan pemasaran, maupun sistem kontrol dari vendor
komunikasi yang terintegrasi yang bisa diakses (Suhari, 2008). Secara ringkas dapat dikatakan
melalui komputer ataupun telepon genggam, telah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
mempercepat tingkat ketergantungan masyarakat konsumen dalam memutuskan pembelian suatu
pada aplikasi online untuk memenuhi kebutuhan produk berkaitan dengan sikap dan persepsi. Ada
mereka. Bahkan saat ini telah terjadi peningkatan tiga komponen yang membentuk sikap konsumen
aktivitas belanja online yang signifikan, yang yaitu kepercayaan, perasaan, dan respon (Juairiah,
dinyatakan oleh Kementerian Komunikasi dan Busono, & Fadeli, 2019).
Informatika adanya kenaikan transaksi hingga Dalam aktivitas transaksi jual-beli online
menyentuh 400 persen (Nurvaedah, 2021). yang berkembang belum sepenuhnya bisa
Terbatasnya mobilitas masyarakat untuk dipercaya oleh sebagian masyarakat karena mereka
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan sebelum tidak bisa melihat dan merasakan secara langsung
pandemi, telah memaksa terjadinya proses denial- terjadinya aktivitas tersebut. Menurut Schiffman &
resistence-exploration-commitment dimana proses Kanuk dalam (Van Fc & Lisnawita, 2017),
perubahan besar yang seharusnya akan terjadi menyatakan konsumen menghadapi konsekuensi
dalam 5-10 tahun dipercepat dalam 5-10 bulan pembelian yang tidak pasti, sehingga konsumen
saja, yang disebut sebagai Consumer Megashifts merasakan adanya tingkat resiko tertentu dalam
10X10, di mana perubahan perilaku konsumen mengambil keputusan pembelian. Adanya risiko
menjadi 10 kali lebih besar dan dengan laju 10 kali atas kepercayaan terhadap penjual online serta
lebih cepat. Dengan demikian, setiap perusahaan kualitas pelayanan dari penjual online tersebut
menghadapi a whole new world (Yuswohady, menjadi salah satu faktor penting karena akan
2021). Hal ini seiring dengan adanya gaya hidup, berdampak pada tinggi rendahnya keputusan
preferensi, prioritas, dan pola pengambilan konsumen untuk membeli produk tertentu secara
keputusan pembelian konsumen yang sama sekali online. Meskipun menawarkan kepraktisan dan
baru; dan akhirnya memaksa perusahaan pilihan harga yang lebih murah, konsumen tetap
melahirkan pola baru pula dalam memasarkan memiliki kekhawatiran terhadap risiko dalam
produk-produknya (Rabbi, 2021). berbelanja secara online. Persepsi yang timbul jika
Masyarakat sebagai konsumen dalam membeli barang secara online adalah bisa saja toko
memilih produk maupun jasa yang dibutuhkannya tersebut tidak jujur dan barang yang ditransaksikan
tidak lagi harus datang ke penyedia produk atau tidak sesuai dengan dijanjikan, atau terjadi
jasa tersebut, tetapi mereka bisa memilih dan kerusakan terhadap barang yang dipesan pada saat
membayar kebutuhannya di berbagai online shop pengiriman (Ayu, 2019).
atau market place secara instan asalkan ada Persepsi konsumen menjadi sangat penting
jaringan internet. Adanya perubahan perilaku di era bisnis digital saat ini karena konsumen
konsumen mau tidak mau harus ditanggapi dengan secara cepat dan mudah dapat melakukan publikasi
serius oleh para pebisnis untuk atas pengalaman negatif konsumen dengan tenaga
menyesuaikan strategi penjualan selama penjual melalui media digital seperti sosial media
pandemi ini. Penelitian terhadap perilaku (Nurvaedah, 2021). Di sisi lain, perkembangan ICT
pembelian konsumen akan menyediakan berbagai yang mendorong pertumbuhan aktivitas belanja
informasi tentang apa yang dipikirkan oleh secara online perlu mendapat perhatian, karena
konsumen, apa yang mereka rasakan, mengapa persepsi negative akan menjadi penghambat
mereka memutuskan untuk melakukan pembelian konsumen untuk berbelanja pada tokonya secara
tersebut, dan bagaimana mereka membuat online. Selain itu dengan memahami berbagai
keputusan tersebut diantara beragamnya pilihan. persepsi atau risiko, pemasar dapat mengguna-
Hal tersebut menjadi faktor penting bagi para

251
kannya untuk dasar strategi komunikasi dalam aplikasi yang menggunakan jaringan internet dan
pemasaran (Ayu, 2019). komunikasi, maka mereka akan menjadi kelompok
Sebaliknya untuk sebagian masyarakat pasar potensial yang akan melakukan transaksi
lain bisa menerima dan percaya terhadap aktivitas secara online. Penelitian ini bertujuan untuk
transaksi online akan bersikap lebih positif dalam melihat bagaimana pengaruh dari faktor-faktor
melakukan transaksi pembelian online. sikap dan persepsi konsumen (mahasiswa) dalam
Kepercayaan akan melahirkan emosi/perasaan membuat keputusan untuk melakukan pembelian
konsumen, yang akan didukung dengan adanya secara online.
rasa senang, nyaman, atau aman dalam transaksi
online tersebut. Semakin positif perasaan 2. KAJIAN PUSTAKA DAN
konsumen terhadap produk/tindakan pembelian PENGMBANGAN HIPOTESIS
online, semakin cepat pula konsumen tersebut Perilaku Konsumen
mewujudkan tindakan pembeliannya (Juairiah et Perilaku konsumen dapat dimaknai
al., 2019). sebagai sebuah aktivitas berkelanjutan dalam
Sedangkan persepsi konsumen setidaknya pencarian, pembelian, penggunaan,
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengevaluasian, dan pembuangan produk/jasa
pengalaman, kebutuhan saat itu, nilai-nilai yang setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dianut, dan harapan (Juairiah et al., 2019). Sebagai konsumen. Sedangkan perilaku konsumen pada
konsumen yang cerdas, mereka akan memaknai produk online bisa dikenali dalam beberapa tahap
pengalamannya dalam bertransaksi online yaitu tahap sebelum pembelian, tahap pembelian,
sehingga membentuk persepsi mereka terhadap dan tahap pasca pembelian (Sugara & Dewantara,
aktivitas tersebut. Kebutuhan mereka akan mudah 2017).
dipenuhi secara lebih cepat dan praktis dengan Sikap Konsumen
berbagai opsi yang ditawarkan pada toko online Dalam memahami konsumen, salah satu
tersebut. Nilai-nilai baru dalam melakukan faktor yang mendapat perhatian dari produsen
kegiatan pembelian secara online juga terbentuk adalah sikap konsumen, karena sikap merupakan
dari adanya perkembangan teknologi yang reaksi terhadap suatu obyek, memihak atau tidak
mendukungnya. Dengan semua kemudahan memihak, yang merupakan keteraturan tertentu
tersebut konsumen pada akhirnya akan merasakan dalam hal perasaan, pemikiran, tindakan dari
kepuasan karena harapan atas kebutuhannya dapat konsumen. Komponen yang membentuk sikap
terpenuhi. konsumen adalah: (1) kepercayaan merek
Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini (kognitif), merupakan suatu bentuk kepercayaan
dapat dilihat dari kecenderungannya untuk lebih seseorang tentang benar tidaknya bagi obyek yang
banyak beraktivitas dengan menggunakan internet, disikapi. Ketika telah terbentuk suatu kepercayaan
misalnya untuk bertransaksi dalam pembelanjaan maka hal itu menjadi alasan bagi seseorang atas
secara online. Belanja secara online sudah menjadi harapannya dari obyek tersebut, (2) perasaan
bagian dari kehidupan masyarakat dewasa ini (efektif), hal ini berkaitan dengan emosional
karena dinilai sangat mudah dan praktis (Aditya & subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap,
Jatra, 2019). Gaya belanja secara online dan (3) respon (konatif), yang merupakan
mempermudah dan mempercepat pembuatan komponen perilaku dalam struktur sikap yang
keputusan untuk membeli. Proses keputusan memperlihatkan perilaku atau kecenderungan
belanja online adalah pencarian informasi, tertentu dari diri seseorang berkaitan dengan obyek
membandingkan alternatif yang ada, dan yang disikapi (Setiadi, 2013).
pengambilan keputusan (Mujiyana & Elissa, Kepercayaan konsumen menjadi penting
2013). Salah satu pasar yang menjadi sasaran dari untuk diperhatikan karena merupakan suatu bentuk
para penjual di toko online adalah para mahasiswa dukungan konsumen terhadap upaya yang
sebagai salah satu kelompok pasar yang potensial. dilakukan untuk mendapatkan segala sesuatu yang
Hal ini sejalan dengan data yang dilansir oleh diinginkan. Dengan adanya kepercayaan seorang
APJII (2017) bahwa pelaku belanja online konsumen, sekaligus dengan kesediaannya dalam
terbanyak adalah pada kelompok konsumen menggunakan teknologi informasi, akan
berusia 19-34 tahun yang juga merupakan memberikan dukungan terkait dengan keputusan
konsumen tertinggi dalam pemanfaatan internet pembelian yang akan ditetapkan (Sugara &
(Aisyiyah & Krisnatuti, 2019). Ditambah dengan Dewantara, 2017). Sedangkan Kimery dan McCard
asumsi bahwa mahasiswa mudah dan cepat dalam (2002) dalam (Sugara & Dewantara, 2017)
mempelajari dan menggunakan berbagai macam menyebutkan bahwa kepercayaan pada online
252
store menjadi bukti kesediaan untuk menerima keputusannya akan menimbulkan proses
kelemahan dalam transaksi online yang keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar
disandarkan pada harapan positif atas perilaku adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran
masa depan online store. pembeli sejak rangsangan dari luar hingga
Sikap sebagai salah satu faktor penentu munculnya keputusan pembelian. Perilaku
suatu keputusan pembelian akan saling konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
berhubungan erat dengan faktor lainnya sehingga budaya, sosial, budaya, dan psikologis.
akan membentuk sebuah sikap yang lebih rumit.
Karena sikap itu berkelompok, kemudian akan Keputusan Pembelian
menciptakan sebuah struktur, maka sikap Dalam istilah umum, membuat keputusan
cenderung menunjukkan ketepatan melalui waktu, adalah penyeleksian tindakan dari dua atau lebih
yang nantinya dapat dipelajari. Sikap berkembang pilihan alternatif (Schiffman et al., 2008). Dengan
dari pengalaman seseorang dengan lingkungannya, kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada
misalnya saat memperoleh informasi dari orang- beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif
orang terdekat, keluarga, teman, penjual, maupun pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan
media massa (Yurindera, 2020). tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan
membuat keputusan. Proses pengambilan
Persepsi Konsumen keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain:
Persepsi bisa diartikan sebagai cara kita input, proses, dan output. Tahapan input
memandang dunia di sekeliling kita. Beragamnya mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan
cara pandang tersebut berbeda di setiap individu produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu
yang disesuaikan dengan keinginan, nilai-nilai usaha pemasaran perusahaan (produk, tempat,
serta harapan masing-masing individu, akan harga, dan promosi) dan pengaruh sosioekternal
membentuk sebuah persepsi berbeda untuk setiap konsumen (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial,
individu. Dengan persepsi, kita akan mampu budaya). Tahapan proses fokus terhadap
membedakan apa yang dilakukan oleh masing- bagaimana konsumen membuat keputusan yang
masing individu untuk setiap aktivitasnya dalam mencakup faktor psikologis (motivasi, persepsi,
memenuhi kebutuhan. Persepsi dapat dimaknai belajar, kepribadian, dan sikap) yang
sebagai suatu proses untuk memilih, mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan,
mengorganisir, dan menginterpretasikan informasi pencarian alternatif sebelum pembelian, dan
dalam rangka membentuk gambaran yang berarti evaluasi alternatif. Tahapan output merupakan
(Robbins & Judge, 2013). Persepsi adalah cara pembelian dan perilaku setelah pembelian
orang memandang dunia ini (Schiffman, Kanuk, & (Schiffman et al., 2008). Proses keputusan
Kasip, 2008). Dapat disimpulkan bahwa konsumen konsumen merupakan hal penting yang dilakukan
akan melakukan proses memilih, konsumen dalam membeli suatu produk. Proses
mengorganisasikan dan menginterpretasikan keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan
sebagai stimulus yang dipahaminya terhadap yang penting karena dalam proses tersebut memuat
sesuatu berdasarkan persepsi masing- berbagai langkah yang terjadi secara berurutan
masing. Sedangkan beberapa faktor dapat sebelum konsumen mengambil keputusan.
membentuk persepsi seseorang diantaranya adalah Keputusan pembelian dimaknai sebagai
pengalaman, kebutuhan, nilai-nilai yang aktivitas individu yang secara langsung terlibat
dianutnya, ekspetasi/pengharapannya (Juairiah et dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
al., 2019). pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh
Pengalaman dalam melakukan belanja penjual. Keputusan pembelian merupakan
online menjadi satu hal penting dalam menentukan tindakan nyata konsumen di mana konsumen
niat konsumen untuk memutuskan akan membeli secara aktual melakukan pembelian produk (Kotler
atau melakukan pembelian ulang suatu barang atau & Amstrong, 2008).
jasa secara online. Dari pengalaman berbelanja Ada tiga indikator dalam suatu keputusan
yang baik akan menciptakan suatu respon positif pembelian yaitu: (1) kemantapan atas keputusan
bagi konsumen maka dapat dipastikan konsumen membeli, (2) cepat dalam memutuskan, (3) yakin
sehingga dia akan memutuskan untuk mengulang keputusan yang tepat (Yurindera, 2020).
aktivitas belanja online. Pengalaman adalah salah
satu pertimbangan untuk memprediksi perilaku 3. METODE PENELITIAN
dikemudian hari (Aditya & Jatra, 2019). Jenis penelitian yang digunakan adalah
Karakteristik pembeli dan proses pengambilan penelitian adalah penelitian asosiatif (Sugiyono,
253
2014). Penelitian ini akan melihat hubungan atau 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh antara sikap dan persepsi mahasiswa di Analisis deskriptif memberikan gambaran
Surabaya terhadap keputusan pembelian secara atas karakteristik responden sebagai subyek
online. Data yang dianalisis adalah data primer penelitian, yang meliputi jenis kelamin dan sumber
yang diperoleh dengan menggunakan metode dana. Berdasarkan tabel 2 dapat digambarkan
kuesioner. bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
Dalam penelitian ini yang menjadi adalah berjenis kelamin perempuan yang
populasi adalah mahasiswa di Surabaya yang telah mendominasi sebanyak 87%, sisanya responden
melakukan pembelian secara online setidaknya laki-laki hanya sebesar 13%. Sedangkan sumber
sekali. Teknik pengambilan sampel yang dana terbesar berasal orang tua yaitu sebesar 66%.
digunakan adalah purposive sampling. Teknik Hal tersebut dikarenakan para responden masih
analisis data menggunakan analisis deskriptif, kuliah dan tidak mengambil kerja sampingan
kemudian dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, sehingga sumber dana utama masih berasal dari
uji regresi linier sederhana, hasil hipotesis, dan orang tua. Sementara yang menggunakan uang dari
koefisien determinasi. penghasilan sendiri (kuliah sambil bekerja) adalah
Tabel 1 sebanyak 34%.
Pengukuran Variabel Tabel 2
Dimensi Indikator Deskripsi Karakteristik Responden
Sikap a Saya percaya terhadap reputasi toko Persentase
online tersebut dari rating, komentar Karakteristik Deskripsi Frek
(%)
para pembeli, maupun saran orang- Laki-Laki 13 13.0
orang terdekat saya. Jenis Kelamin
Perempuan 87 87.0
b Toko online memberikan banyak Dari Orang tua 66 66.0
pilihan produk serta kemudahan dan Sumber dana Penghasilan
kecepatan dalam melakukan 34 44.0
sendiri
transaksi Total 100 100.0
c Saya merasa nyaman, aman, dan
senang berbelanja secara online
Persepsi a Informasi yang saya dapatkan Keterbatasan penelitian ini adalah tidak
tentang reputasi toko online tersebut memberikan pertanyaan lanjutan untuk kategori
serta pengalaman saya berbelanja produk yang dibeli pada tiap kelompok jenis
secara online membuat saya puas kelamin maupun kelompok sumber dana, sehingga
b Saya dapat dengan mudah tidak bisa menyajikan perbedaan atau mungkin
memenuhi kebutuhan saya dengan
melakukan belanja secara online persamaan atas kategori produk yang dibeli oleh
karena menyediakan banyak pilihan mahasiswa secara online.
produk dan harga dan memberikan Tabel 3
informasi yang jelas tentang produk Uji Reliabilitas
tersebut.
Cronbach
c Saya memutuskan belanja online Variabel Alpha Kesimpulan
Alpha
karena keluarga dan teman-teman
saya juga melakukan hal yang sama. Sikap (X1) 0.912 0.60 Reliabel
d Saya memperoleh banyak Persepsi (X2) 0.786 0.60 Reliabel
keuntungan dengan berbelanja Keputusan Pembelian
secara online seperti diskon, 0.858 0.60 Reliabel
(Y)
cashback, voucher, gratis ongkos
kirim.
Keputusan a Saya mantap atas keputusan saya Dari hasil uji yang ada pada tabel 3 nilai
Pembelian untuk melakukan pembelian secara cronbach’s alpha untuk seluruh variabel baik
online variabel bebas maupun variabel terikat yang telah
b Reputasi toko dan informasi dari diuji menunjukkan nilai Cronbach Alpha yang
komentar para pembeli membuat
saya mudah dan cepat dalam lebih besar dari 0,60 yang berarti butir-butir
memutuskan untuk membeli secara pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya
online reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
c Saya yakin bahwa keputusan saya Tabel 4
untuk membeli secara online sudah
Uji Validitas
tepat karena saya tidak pernah
dikecewakan dan saya merasa puas. Variabel Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan
X1.1 0.909 Valid
Sikap
X1.2 0.877 0.195 Valid
(X1)
X1.3 0.904 Valid

254
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan menerima kelemahan dalam transaksi online
X2.1 0.796 Valid berdasarkan harapan positif mengenai perilaku
X2.2 0.869 Valid masa depan online store. Sedangkan Gefen dan
Persepsi (X2)
X2.3 0.865 Valid Straub (2004) dalam (Sugara & Dewantara, 2017)
X2.4 0.695 Valid membuat sebuah kesimpulan bahwa semakin
Keputusan Y.1 0.854 Valid tinggi derajat kepercayaan konsumen, semakin
Pembelian Y.2 0.826 Valid tinggi tingkat pembelian niat konsumen. Selain itu
(Y) Y.3 0.790 Valid ada juga hasil penelitian oleh Anwar (2016) dalam
(Sugara & Dewantara, 2017) yang menyebutkan
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap minat
bahwa dari hasil pengujian dari validitas sampel untuk melakukan transaksi jual beli online.
kecil dengan indikator dari semua variabel bebas Tabel 6
maupun variabel terikat menunjukkan valid, Uji t
karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel sehingga thitung ttabel Sig.
dinyatakan bahwa semua variabel penelitian telah (Constant) 0.230 1.980 0.818
Sikap (X1) 2.641 1.980 0.010
valid.
Persepsi (X2) 2.330 1.980 0.022
Tabel 5
Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized Stand.
Dari tabel 6 di atas hasil uji t menunjukkan
Coefficients Coef. bahwa masing-masing nilai thitung dari variabel
Model t Sig.
Std. bebas sikap (2.641) dan variabel persepsi (2.330)
B Beta
Error adalah lebih besar daripada nilai ttabel. Dengan
1 (Constant) 0.077 0.335 0.230 0.818 demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial
Sikap
(X1)
0.219 0.083 0.206 2.641 0.010 masing-masing variabel bebas memberi pengaruh
Persepsi terhadap variabel terikat yaitu keputusan
0.223 0.096 0.202 2.330 0.022 pembelian. Hasil uji t tersebut mendukung hasil
(X2)
studi dari (Nurvaedah, 2021) yang menyatakan
Uji regresi linear berganda merupakan suatu bahwa faktor persepsi memberikan pengaruh
analisis mengenai ketergantungan variabel terikat terhadap keputusan pembelian. Dari hasil
terhadap satu atau lebih variabel bebas, yang pengujian menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh
mempunyai tujuan untuk memperkirakan atau hasil bahwa sikap (X1) memberikan pengaruh
memprediksi rata-rata variabel terikat yang dengan nilai sebesar 2,641 terhadap keputusan
didasarkan atas nilai variabel bebas. Persamaan pembelian (Y) secara signifikan, dengan nilai
yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari signifikansi pada uji t untuk variabel sikap (X1)
masing-masing variabel bebas terbentuk dari sebesar 0.010 atau lebih kecil dari level of
analisis faktor sebelumnya, yaitu sikap dan significance (α) 0,05. Hasil analisis tersebut
persepsi terhadap keputusan pembelian. menunjukkan bahwa keputusan pembelian online
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa dipengaruhi oleh variabel sikap. Variabel sikap
hasil dari uji regresi linear berganda, memiliki dalam penelitian ini terdiri dari indikator-indikator
persamaan sebagai berikut: kepercayaan, perasaan, dan respon konsumen.
Y = 0.077 + 0.219X1 + 0.223X2 + e Pernyataan pada masing-masing indikator adalah:
Keterangan: (1) saya percaya terhadap reputasi toko online
Y = Keputusan Pembelian tersebut dari rating, komentar para pembeli,
X1 = Sikap maupun saran orang-orang terdekat saya, (2) toko
X2 = Persepsi online memberikan banyak pilihan produk serta
Nilai dari koefisien regresi dari masing- kemudahan dan kecepatan dalam melakukan
masing variable bebas tersebut adalah positif, yang transaksi, (3) saya merasa nyaman, aman, dan
menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas, yang senang berbelanja secara online. Hasil uji tersebut
meliputi variabel sikap dan persepsi, memiliki menunjukkan bahwa sikap seorang individu akan
pengaruh yang positif sekaligus signifikan menjadi faktor utama atau akan mendasari
terhadap variabel keputusan pembelian sebagai keinginan mereka untuk melakukan keputusan
variabel terikat. pembelian.
Hasil tersebut sejalan dengan yang Untuk analisis pada variabel persepsi,
dinyatakan oleh Kimery dan McCard (2002) dalam hasil pengujian menggunakan uji parsial (uji t)
(Sugara & Dewantara, 2017) bahwa kepercayaan diperoleh hasil bahwa persepsi (X2) memiliki
pada online store adalah kesediaan untuk pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
255
(Y) dengan nilai sebesar 2,330 dengan nilai persepsinya dalam melakukan keputusan
signifikansi pada uji t variable persepsi (X2) pembelian.
sebesar 0.022 yang lebih kecil dari level of Tabel 7
significancy (α) 0,05. Hasil analisis menunjukkan Uji Anova
adanya pengaruh persepsi terhadap keputusan Model Sum of Df Mean Fhitung Ftabe
pembelian, artinya konsumen mendasarkan pada Squares Square l
1 Regression 28.461 2 9.487 43.44 3.94
persepsinya dalam melakukan keputusan Residual 20.961 96 .218 9
pembelian. Variabel persepsi memiliki empat Total 49.422 99
indikator yaitu pengalaman, kebutuhan, nilai yang
dianut, dan harapan. Pernyataan pada masing- Dari tabel 7 di atas bisa dilihat bahwa
masing indikator tersebut adalah: (1) informasi besarnya nilai Ftabel < Fhitung yang menunjukan
yang saya dapatkan tentang reputasi toko online bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga
tersebut serta pengalaman saya berbelanja secara variabel bebas variabel bebas yang terdiri dari
online membuat saya puas, (2) saya dapat dengan sikap dan persepsi mahasiswa secara serentak
mudah memenuhi kebutuhan saya dengan berpengaruh signifikan terhadap variabel
melakukan belanja secara online karena keputusan pembelian. Hal ini juga mendukung
menyediakan banyak pilihan produk dan harga dan temuan dari (Yurindera, 2020) bahwa secara
memberikan informasi yang jelas tentang produk simultan variabel sikap dan persepsi berpengaruh
tersebut, (3) saya memutuskan belanja online terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis
karena keluarga dan teman-teman saya juga menunjukkan variabel Sikap (X1) dan Persepsi (X2)
melakukan hal yang sama, (4) saya memperoleh secara simultan berpengaruh secara signifikan
banyak keuntungan dengan berbelanja secara terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hal ini
online seperti diskon, cashback, voucher, gratis diketahui dari hasil uji F yang menunjukkan bahwa
ongkos kirim. nilai sig. dalam uji F sebesar 0.000 yang artinya <
Hasil tersebut juga sejalan dengan temuan dari 0,05, sehingga pengaruh seluruh variabel
dari (Yurindera, 2020) yang menyatakan bahwa independen yang terdiri dari variabel sikap (X1)
variabel sikap dan persepsi masing-masing terbukti dan persepsi (X2) berpengaruh secara simultan
secara individu mempengaruhi keputusan terhadap keputusan pembelian (Y) secara online
pembelian secara online. Dengan tingkat pada mahasiswa di Surabaya.
signifikansi untuk variabel bebas X1 (0.010) dan X2
(0.022) yang lebih kecil daripada 0.05 maka 5. KESIMPULAN
pengaruh dari masing-masing variabel bebas Penelitian ini melihat pengaruh secara
tersebut terhadap keputusan pembelian adalah parsial dan simultan bagaimana sikap dan persepsi
signifikan. mahasiswa di Surabaya terhadap keputusan
Berdasarkan hasil pengujian pembelian yang dilakukannya secara online.
menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil Responden dipilih secara random, baik laki-laki
bahwa sikap (X1) memberikan pengaruh terhadap maupun perempuan, baik yang sudah bekerja
Keputusan Pembelian (Y). Hal ini dapat diketahui maupun yang belum bekerja. Berdasarkan hasil
dari nilai signifikansi pada uji t variabel Sikap (X1) analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang
sebesar 0.010 atau lebih kecil dari level of diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
significance (α) 0,05. Hasil analisis menunjukkan 1. Ada pengaruh signifikan antara masing-
adanya pengaruh sikap terhadap keputusan masing variabel bebas sikap dan variabel
pembelian, artinya sikap seorang individu akan persepsi konsumen terhadap keputusan
menjadi faktor utama atau akan mendasari pembelian secara online.
keinginan mereka untuk melakukan keputusan 2. Secara bersama-sama, variabel bebas sikap
pembelian. dan persepsi berpengaruh signifikan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap keputusan pembelian secara
menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil online.
bahwa persepsi (X2) memiliki pengaruh terhadap Hasil temuan tersebut memperlihatkan
keputusan pembelian (Y). Hal ini dapat diketahui bahwa kelompok pasar mahasiswa, baik laki-laki
dari nilai signifikansi pada uji t variable persepsi maupun perempuan serta sudah bekerja maupun
(X2) sebesar 0.022 yang lebih kecil dari level of yang belum bekerja, merupakan kelompok pasar
significancy (α) 0,05. Hasil analisis menunjukkan yang sangat potensial untuk sebagai pasar sasaran
adanya pengaruh persepsi terhadap keputusan oleh para pelaku usaha atau bisnis online. Dengan
pembelian, artinya konsumen mendasarkan pada melihat bahwa mereka percaya, bersedia, dan
256
senang melakukan pembelian secara online 6. REFERENSI
menunjukkan bahwa mereka sadar dan paham Aditya, W. S., & Jatra, M. (2019). Pengaruh
tentang teknologi beserta internet dan Persepsi Kualitas Produk, Pengalaman
pendukungnya. Segmen pasar mahasiswa telah Belanja Oonline, Dan Akses Informasi
menjadi salah satu anggota dalam ekosistem Terhadap Niat Beli Ulang (Studi Pada
digital, di mana mereka dengan cepat dan nyaman Pembelian Online Sepatu Sepak Bola Merek
mampu beradaptasi dan menerima berbagai Specs Di Kota Denpasar). E-Jurnal
tawaran transaksi berbasis digital. Manajemen Universitas Udayana, 8(4),
Adanya perubahan perilaku konsumen, 2524.
dalam hal ini adalah mahasiswa, sebagai dampak https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i
perubahan kondisi lingkungan dan teknologi 04.p23
merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan Aisyiyah, N., & Krisnatuti, D. (2019). Complaint
oleh para pelaku bisnis dalam merancang strategi Behavior Analysis of Online Shopping
bisnis maupun strategi pemasarannya sehingga Customer Abstract. Jurnal Ilmu Kel. & Kons.,
bisa diterima dengan baik dan dapat dipercaya oleh 12(3), 248–259.
konsumen mahasiswa ini. Keterbatasan dalam Ayu, S. A. (2019). Persepsi Konsumen atas Risiko
penelitian ini adalah belum dilakukannya analisis Pembelian Melalui Media Online. BIP’s :
per karakteristik responden untuk melihat JURNAL BISNIS PERSPEKTIF, 11(1), 73–
perbedaan sikap dan persepsi mereka terhadap 90. https://doi.org/10.37477/bip.v11i1.35
keputusan pembelian. Misalnya, apakah variabel Juairiah, J., Busono, G. A., & Fadeli, D. (2019).
sikap dan persepsi, secara individu dan secara Sikap Dan Persepsi Konsumen Terhadap
simultan, pada kelompok mahasiswa pria Keputusanpembelian Online Di Sungai
berpengaruh lebih kuat atau lebih lemah Lilinmusi Banyuasin. Jurnal Ilmu
dibandingkan pada kelompok mahasiswa Manajemen, 6(2), 164.
perempuan terhadap keputusan pembelian. Atau, https://doi.org/10.32502/jimn.v6i2.1587
apakah variabel sikap dan persepsi berpengaruh Khaniwale, M. (2015). Consumer Buying
lebih kuat atau lebih lemah pada kelompok Behavior. International Journal of
mahasiswa yang sudah bekerja atau pada Innovation and Scientific Research, 14(2),
mahasiswa yang belum bekerja. 278–286.
Pada sudut pandang lain, akan lebih baik lagi Kinasih, B. S. (2012). Pengaruh persepsi keamanan
apabila dilakukan studi dengan menambahkan dan privasi terhadap kepuasan dan
berbagai faktor lainnya sehingga diharapkan kepercayaan konsumen online. Jurnal Siasat
mampu menjelaskan apa saja yang mendorong Bisnis, 16(1), 25–38.
keputusan pembelian, baik faktor-faktor internal Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip
maupun eksternal, misalnya bagaimana kesediaan Pemasaran (12th ed.). Jakarta: Erlangga.
konsumen untuk menerima tingkat risiko pada Mujiyana, & Elissa, I. (2013). Pada Toko Online.
pasar online, latar belakang budaya konsumen, Jurnal TI UNDIP, VIII(3), 143–152.
serta faktor-faktor psikologis lainnya seperti Nurvaedah. (2021). Analisis Persepsi Konsumen
motivasi pembelian, yang memberikan pengaruh Terhadap Minat Beli Online Era New Normal
signifikan terhadap perilaku konsumen dalam Covid 19 (Studi Kasus Pada Pengguna
membuat keputusan pembelian (Khaniwale, 2015). Aplikasi Grab Food Di Kota Palopo). 4(1), 6.
Studi ini akan lebih menyentuh lagi apabila Retrieved from
diberikan kategori produk sebagai pilihan mereka http://repository.umpalopo.ac.id/1285/
dalam membuat keputusan untuk membeli secara Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013).
online, sehingga diharapkan dapat memberikan Organizational Behavior (15th ed.). Prentice
gambaran nyata pada para pelaku bisnis tentang Hall.
kebutuhan dan keinginan pasar yang sebenarnya, Schiffman, L., Kanuk, L. L., & Kasip, Z. (2008).
khususnya pada segmen pasar mahasiswa. Dengan Perilaku Konsumen (7th ed.). Indeks.
demikian para pelaku bisnis akan dapat lebih Setiadi, N. J. (2013). Perilaku Konsumen (Revisi,
berfokus pada usaha melayani kelompok pasar Ce). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
tersebut denegan produk dan jasa sesuai yang Sugara, A., & Dewantara, R. Y. (2017). Analisis
mereka butuhkan, yang potensi keberhasilan kepercayaan dan kepuasan terhadap
usahanya lebih besar daripada ketika mereka tidak penggunaan sistem transaksi jual beli. Jurnal
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar. Administrasi Bisnis (JAB), 52(1), 8–15.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis
257
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Pemasaran Online ( www.goodplant.co.id).
R&D). Bandung: Alfabeta. Caraka Tani: Journal of Sustainable
Suhari, Y. (2008). Keputusan Membeli Secara Agriculture, 3984(2), 108–115.
Online dan Faktor-Faktor yang Yurindera, N. (2020). Pengaruh Persepsi Dan
Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Sikap Terhadap Motivasi Serta Dampaknya
Informasi DINAMIK, XIII(2), 140–146. Pada Keputusan Pembelian Online Di Masa
Retrieved from Pandemi. Jurnal Manajemen Bisnis, 23(3),
http://download.portalgaruda.org/article.php 309–320.
?article=7425&val=544&title=Keputusan Yuswohady. (2021). Consumer Megashifts 100
Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor Post-Pandemic. Gramedia Pustaka Utama.
yang Mempengaruhinya Rabbi, Cahya Puteri Abdi. 23 Maret 2021.
Van Fc, L. L., & Lisnawita. (2017). Pengaruh Pandemi Covid-19 Memicu Empat
persepsi resiko dan kualitas e-commerce Perubahan Besar Perilaku Konsumen.
terhadap keputusan konsumen membeli https://katadata.co.id/happyfajrian/brand/60
fashion online. Jurnal Teknologi Informasi & 5a31cf8e81f/pandemi-covid-19-memicu-
Komunikasi Digital Zone, 8(2), 185–195. empat-perubahan-besar-perilaku-konsumen
Wahyu, D., Tuty, N., Widiyanti, E., & Utami, W. diakses pada 6 Mei 2021.
(2017). Korelasi Faktor Pembentuk Persepsi Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen.
Dengan Persepsi Konsumen Terhadap Media Jakarta : Prenada Media Group

258

Anda mungkin juga menyukai